Minyak Bumi
Minyak Bumi
No : 10
Kelas : XI KPA
Minyak Bumi
Pertanyaan
Penjelasan
Fraksi Minyak Bumi Jumlah atom C Titik didih (oC) Manfaat Minyak Bumi
Bahan bakar gas (LPG) dan bahan
Gas C1-C4 < 20o baku sintesis senyawa organik
Eter petroleum C5-C7 30o – 90o Pelarut dan cairan pembersih
Bensin (Gasolin) C5-C10 40o – 180o Bahan bakar kendaraan bermotor
Nafta C6-C10 70o – 180o Bahan baku sintesis senyawa organik
Bahan bakar jet dan bahan bakar
Kerosin C11-C14 180o – 250o kompor paraffin
Bahan bakar kendaraan bermesin
Minyak solar dan diesel dan bahan bakar tungku di
diesel C15-C17 250o – 300o industri
Minyak pelumas C18-C20 300o – 350o Oli dan pelumas
Petroleum jelly dan lilin paraffin
untuk membuat lilin, kertas berlapis
lilin, lilin batik, dan bahan pengkilan
Lilin C20+ > 350o seperti semir
Minyak bakar C20+ > 350o Bahan bakar kapal, pemanas industri
(boiler plant), dan pembangkit listrik
Material aspal jalan dan atap
Bitumen C40+ > 350o bangunan
a. Fraksi pertama menghasilkan gas yang pada akhirnya dicairkan kembali dan dikenal
dengan nama elpiji atau LPG (Liquefied Petroleum Gas). LPG digunakan untuk bahan
bakar kompor gas dan mobil BBG, atau diolah lebih lanjut menjadi bahan kimia lainnya.
b. Fraksi kedua disebut nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat langsung digunakan, tetapi
diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi bensin (premium) atau bahan petrokimia
yang lain. Nafta sering disebut juga sebagai bensin berat.
c. Fraksi ketiga atau fraksi tengah, selanjutnya dibuat menjadi kerosin (minyak
tanah) dan avtur (bahan bakar pesawat jet).
d. Fraksi keempat sering disebut solar yang digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel.
e. Fraksi kelima atau disebut juga residu yang berisi hidrokarbon rantai panjang dan dapat
diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi berbagai senyawa karbon lainnya, dan
sisanya sebagai aspal dan lilin.
b. Proses Reforming
Proses reforming adalah proses mengubah struktur pada molekul fraksi yang
mutunya kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi molekul fraksi yang mutunya
lebih baik (rantai karbon bercabang). Proses reforming ini dilakukan dengan
menggunakan katalis atau proses pemanasan. Karena proses reforming ini bertujuan
untuk mengubah struktur pada molekul fraksi maka proses reforming ini dapat
disebut juga sebagai proses isomerasi.
d. Proses Treating
Treating adalah proses pemurnian fraksi minyak bumi melalui tahap eliminasi
bahan-bahan pengotor yang terlibat dalam proses pengolahan. Proses treating
adalah sebagai berikut.
• Copper sweetening dan doctor treating berupa proses penghilangan
pengotor yang dapat menimbulkan bau tidak sedap.
• Acid treatment berupa proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.
• Desulfurizing (desulfurisasi) berupa proses penghilangan unsur belerang.
Kualitas Bensin
Penambahan zat aditif ke dalam bensin bertujuan untuk mengurangi ketukan dan
meningkatkan bilangan oktan. Beberapa zat aditif yang biasa digunakan dan memiliki
bilangan oktan lebih dari 100 yaitu benzena, t-butilalkohol [(CH3)3COH], dan t-butil metil
eter [(CH3)3COCH3]. Terkadang digunakan juga campuran zat aditif dalam bensin
bertimbal yaitu etilfluid: 65% tetraetil timbale [(CH3CH2)4Pb], 25% 1,2-dibromoetana
(BrCH2CH2Br), dan 10% 1,2-dikloroetana (ClCH2CH2Cl).
Senyawa-senyawa hidrokarbon yang telah terhalogenasi tersebut bermanfaat untuk
mengubah timbal yang dihasilkan pada pembakaran bensin menjadi timbal (II) bromida
(PbBr2) yang mudah menguap agar mudah dibuang bersama gas buang lainnya.
Penggunaan tetraetil timbal dalam bensin akan segera dihentikan karena menimbulkan
pencemaran udara yang sangat parah. Saat ini telah dikembangkan MTBE (metil
tersier butil eter), metanol, dan etanol.
Gas karbon dioksida yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar bensin
memiliki dampak bagi kehidupan. Adanya karbon dioksida yang berlebihan di
atmosfer dapat menimbulkan efek rumah kaca. Fenomena efek rumah kaca
dapat menaikkan temperatur permukaan bumi. Jika temperatur bumi naik,
maka kumpulan di daerah kutub akan mencair dan berakibat naiknya
permukaan air laut.