Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
WHO melaporkan bahwa 60% penyebab kematian semua umur di dunia karena penyakit

tidak menular dan Diabetes Melitus berada di peringkat ke 6 sebagai penyebab kematian.

Sekitar 1,3 juta orang meninggal akibat diabetes, dan 4% meninggal sebelum usia 70 tahun.

(Konsensus Nasional DM tahun 2012)

Menurut Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen

P2PL) Kemenkes RI, Prof.dr.Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K),MARS,DTM&H,DTCE,

mengatakan berdasarkan International Diabetes Federation (IDF) lebih dari 371 juta orang di

dunia yang berumur 20-79 tahun memiliki diabetes. Sedangkan pada tahun 2013 Indonesia

merupakan Negara urutan ke 7 dengan prevalensi diabetes tertinggi dibawah Cina, India,

USA, Brazil, Rusia dan Mexico. Di Indonesia DM telah menjadi ancaman serius bagi

pembangunan kesehatan karena dapat menimbulkan kebutaan, gagal ginjal dan kaki diabetik

Prevalensi diabetes mellitus makin meningkat pada usia lanjut. Meningkatnya prevalensi

DM di beberapa Negara berkembang akibat peningkatan kemakmuran di Negara yang

bersangkutan dipengaruhi oleh banyak factor antara lain peningkatan pendapatan perkapita

dan perubahan gaya hidup terutama di kota besar menyebabkan peningkatan prevalensi

penyakit degenerative. Jumlah orang yang menderita DM di Indonesia terus meningkat

dimana saat ini diperkirakan sekitar 5 juta lebih penduduk Indonesia atau berarti 1 dari 40

penduduk Indonesia menderita DM.

1
Menurut data dari Puskesmas Rawat Inap Cempaka pada tahun 2018 penyakit DM

menempati urutan ke 2 dari 10 penyakit terbanyak setelah hipertensi. Dari data ini diperoleh

jumlah pasien yang berobat ke puskesmas pada tahun 2018 berjumlah 4454 pasien, dan 694

diantaranya menderita DM. Oleh karena itu perlu dilakukan tindak lanjut lebih untuk

mendeteksi dini dan mencari penyebab mengapa peyakit DM mereka tidak terkontrol. Karena

jika dapat dilakukan deteksi dini dan kontrol penyakit DM maka kualitas hidup mereka tidak

menurun. Sampel yang diambil adalah orang yang menderita DM dari wilayah Puskemas

Rawat Inap Cempaka.

Faktor kerentanan sosial akibat kerawanan pangan, rendahnya status sosial ekonomi,

rendahnya tingkat pendidikan, serta pengetahuan tentang kesehatan yang buruk merupakan

faktor resiko independen pengembangan penyakit diabetes melitus atau bisa disebut

komplikasi diabetes mellitus.

Kaitan pendapatan dengan kesehatan adalah dengan pendapatan yang rendah akan

berpengaruh terhadap pola pikir yang sangat sederhana, kurang atau belum paham arti dan

pentingnya kesehatan. Mereka cenderung mengikuti sifat-sifat tradisional yang sejak dulu

sudah dipegang dan di jalankan oleh masyarakat.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas didapatkan rumusan masalah yaitu:

1. Apakah penghasilan Berhubungan dengan kejadian DM di wilayah kerja Puskesmas

Rawat Inap Cempaka Banjarbaru ?

2
C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus di

wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Cempaka Banjarbaru?

2. Tujuan Khusus

 Untuk mengetahui faktor penghasilan dengan kejadian diabetes mellitus di wilayah kerja

Puskesmas Rawat Inap Cempaka Banjarbaru

D. Batasan Pengkajian

1. Batasan Judul

Laporan kegiatan dengan judul “Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes

mellitus di puskemas rawat inap cempaka banjarbaru periode 12 agustus-12 september

2019” mempunyai batasan pengertian judul sebagai berikut:

a. Rencana

Adalah rancangan segala sesuatu yang akan dikerjakan

b. Peningkatan

Adalah upaya untuk menambah tingkat, derajat, kualitas

c. Cakupan

Adalah Jangkauan suatu hal.

d. Program

Adalah rancangan mengenai asas serta usaha yang akan dijalankan.

e. Wilayah Cempaka

Merupakan salah satu Kecamatan yang terletak di Kota Banjarbaru, Provinsi

Kalimantan Selatan.

3
f. 12 Agustus – 12 September 2019

Adalah periode waktu dilaksanakannya pemantauan kadar gula darah pasien diabetes

mellitus di wilayah Puskesmas Rawat Inap Cempaka

E. Batasan Operasional

 Sasaran adalah penduduk yang menderita penyakit Diabetes Mellitus di Puskesmas

Rawat Inap Cempaka (yang telah di screening sebelumnya) selama periode 12 Agustus

sampai 12 September 2019

 Cakupan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kadar gula darah

F. Ruang Lingkup

a. Lingkup lokasi : Wilayah Puskesmas Rawat Inap Cempaka, Banjarbaru

b. Lingkup waktu : 12 Agustus – 12 September 2019

c. Lingkup sasaran : Penderita Diabetes Mellitus ( GDS > 200 mg/dl)

d. Lingkup metode : Wawancara, pencatatan dan pengamatan terlibat

e. Lingkup materi : Evaluasi

G. Manfaat

1. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan kepada instansi

terkait dan dapat dijadikan sebagai dokumentasi ilmiah untuk memperbaiki status

kesehatan khususnya di Puskesmas Pembantu yang berada dilingkungan Puskesmas Rawat

Inap Cempaka, kota Banjarbaru.

4
2. Bagi Masyarakat

a) Masyarakat dapat mengetahui penyakit DM lebih lanjut dan dapat mencegah

komplikasi yang timbul dari penyakit DM

b) Masyarakat mampu mempraktekan pola hidup sehat untuk penderita DM

c) Masyarakat mau memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia secara optimal

dengan cara mengontrol kadar gula darah secara rutin

3. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan mengenai penyakit DM dan permasalahannya serta cara

pemecahan masalah kesehatan tersebut di masyarakat dengan pendekatan sistem.

H. Metodologi

Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Rawat Inap Cempaka, kota Banjarbaru pada

periode 12 Agustus – 12 September 2019 , dengan sasaran orang-orang yang menderita DM.

Jenis data yang diambil adalah data primer yang didapatkan dengan cara wawancara,

pemeriksaan kadar gula darah dalam tubuh, pengobatan, pencatatan, dan pengamatan terlibat,

sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan puskesmas tahun 2018 yang ada di Petugas

kesehatan Puskesmas Rawat Inap Cempaka.

Data kemudian diolah untuk diidentifikasi penyebab masalahnya melalui pendekatan

sistem, kemudian melakukan konfirmasi dengan petugas puskesmas untuk menemukan

penyebab masalah yang paling mungkin. Langkah selanjutnya mencari alternatif pemecahan

masalah.

Anda mungkin juga menyukai