Anda di halaman 1dari 2

Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif

Latar Belakang
Di indonesia akhir- akhir ini sedang digiatkan satu program yang disebut inisiasi
menyusui dini (imd) yang dapat memberikan keuntungan baik bagi bayi maupun bagi ibu.
Kebijakan inisiasi menyusui dini telah disosialisasikan di Indonesia sejak agustus 2007.
World Health Organization (WHO) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) telah
merekomendasikan beberapa hal untuk peningkatan cakupan ASI eksklusif, yaitu
memberikan kesempatan untuk inisiasi menyusui dini pada satu jam setelah lahir, menyusui
secara eksklusif sejak lahir sampa iusia 6bulan, memberikan makanan pendamping ASI
bergizi sejak bayi berusia 6 bulan dan melanjutkan menyusui sampai anak berusia 2 tahun
atau lebih.
Adanya faktor protektif dan nutrient yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi
baik serta kesakitan dan kematian anak menurun. Beberapa penelitian epidemiologis
menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, misalnya diare, otitis
media, dan infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah. Kolostrum mengandung zat
kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu matang (matur). Zat kekebalan yang terdapat
pada ASI antara lain akan melindungi bayi dari penyakit diare dan menurunkan kemungkinan
bayi terkenan penyakit infeksi telinga, batuk, pilek dan penyakit alergi.
Inisiasi menyusui dini (IMD) dan air susu ibu (ASI) eksklusif di lakukan sejak bayi
lahir sampai usia enam bulan. Kedua praktek pemberian asi ini sangat penting untuk
kelangsungan hidup dan pertumbuhan bayi yang optimal. Inisiasi menyusui dini di lakukan
dalam 30 menit sampai 1 jam setelah bayi di lahirkan. Bayi di beri kesempatan menyusu
sendiri dengan membiarkan kontak kulit ibu ke kulit bayi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa IMD dapat mengurangi angka kematian bayi sebesar 22%. Pemberian asi eksklusif
sebaiknya di berikan selama enam bulan, namun masih banyak ibu yang memberikan asi
tidak secara eksklusif selama enam bulan. Pelaksanaan imd dan asi eksklusif di Indonesia
masih sangat rendah

Permasalahan

1. Pelaksanaan IMD di Indonesia masih sangat rendah


2. Masih banyak ibu yang memberikan asi tidak secara eksklusif
3. Pelaksanaan IMD dan pemberian asi tidak secara eksklusif di pengaruhi oleh
beberapa faktor salah satunya adalah pengetahuan yang rendah
Perencanaan dan Intervensi
1. Memberikan KIE kepada ibu hamil tentang manfaat dan pentingnya inisiasi menyusui
dan pemberian asi eksklusif
2. Melakukan IMD sesaat setelah bayi dilahirkan

Pelaksanaan
1. Melakukan KIE kepada ibu hamil setiap melakukan ANC
2. Sesaat setelah bayi dilahirkan, bayi diletakkan di dada ibu untuk melakukan kontak
kulit dengan kulit selama kurang lebih 30 menit
Evaluasi dan Monitoring
1. Melakukan monitoring apakah dilakukan pemberian asi eksklusif selama 6 bulan
melalui kegiatan posyandu balita

Anda mungkin juga menyukai