Anda di halaman 1dari 11

Mengenal Archaebacteria dan Eubacteria

Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas (kosmopolitan) dibandingkan
mahluk hidup yang lain . Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-
tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri merupakan anggota
kingdom monera. Adapun dalam system klasifikasi enam kingdom, monera dibedakan lagi
menjadi Archaebacteria dan Eubacteria. Versi video disini.

Ciri-ciri umum Archaebacteria dan Eubacteria adalah :

1. Tidak mempunyai membran inti (karioteka) sehingga inti selnya dinamakan prokariotik.
2. Uniseluler
3. Mikroskopis
4. Ada yang soliter dan sebagian berkoloni membentuk rantai, filamen, atau koloni lainnya
5. Mampu memperbanyak diri dengan cepat
6. Kosmopolitan, mampu hidup disemua lingkungan yang ada di muka bumi.

ARCHAEBACTERIA

Archaebacteria (Yunani, archaio = kuno) adalah kelompok bakteri yang dinding selnya tidak mengandung
peptidoglikan, tapi membran plasmanya mengandung lipid.

Ciri-ciri Archaebacteria:

1. Dinding sel tidak mengandung peptidoglikan, namun mengandung lipopolisakarida


2. Hidup bebas, tidak ada yang parasit dan bersifat nonpatogen
3. Merupakan organism ekstermofil, mampu hidup dilingkungan ekstrem seperti kawah gunung berapi,
didasar samudra, danau laut mati dan dalam lumpur.
4. Bentuk bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral atau tidak beraturan
5. Berukuran 0,1 – 5 mikron
6. Reproduksi dilakukan dengan cara pembelahan biner, membentuk tunas atau fragmentasi.
7. Dapat diwarnai dengan pewarnaan gram.
8. Bersifat anaerob.
Klasifikasi Archaebacteria

Berdasarkan habitatnya, Archaebacteria dapat dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut:

1. Halofilik,
Bakteri halofilik adalah bakteri yang hidup di lingkungan yang berkadar garam tinggi,
contohnya Halobacterium sp.
2. Methanogen,
Bakteri Methanogen adalah bakteri yang bersifat anaerob dan dapat menghasilkan gas metana (CH4)
dari gas hydrogen dan CO2 atau asam asetat. Bakteri ini hidup di lingkungan yang memproduksi metan,
misalnya rawa-rawa, dasar kolam, atau usus binatang, contohnya:
Lachnospira multiparus, organisme ini mampu menyederhanakan pectin.
Ruminococcus albus, organisme ini mampu menghidolisis selulosa.
Succumonas amylotica, memiliki kemampuan menguraikan amilum.
Methanococcus janashi, penghasil gas metana (CH4).
3. Thermoasidofilik,
Bakteri Thermoasidofilik merupakan bakteri yang dapat hidup di lingkungan yang mempunyai suhu dan
tingkat keasaman tinggi, misalnya di kawah vulkanik dan mata air panas. Bakteri ini bersifat
kemoautotrof yang dapat memanfaatkan H2S sebagai sumber energy seperti di kawah vulkanik. Contoh
termoasidofilik adalah Pyrolobus fumarii  tumbuh dengan temperature optimum 106oC.

EUBACTERIA

Eubacteria berasal dari awalan “eu” yang berarti sejati dan “bacteria” yang berarti bakteri. Eubacteria adalah bakteri
pada umumnya yang ada di sekitar kita dan sering kita temui dalam kehidpan sehari-hari.

Berikut ciri-ciri dari Eubacteria:

1. Berupa organisme bersel satu (uniseluler).


2. Belum memiliki membrane inti (prokariotik).
3. Berukuran mikroskopis (rata-rata 1-5 mikron).
4. Memiliki dinding sel dari bahan peptidoglikan.
5. Bersifat cosmopolitan (mudah ditemui di mana saja).
6. Tidak memiliki kloroplas maupun mitokondria.
7. Umumnya bergerak menggunakan flagella.
8. Dalam kondisi yang kurang menguntungkan akan membentuk endospora.
Struktur tubuh bakteri

Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:

1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri


Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.

Struktur dasar bakteri :

1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan


peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram
negatif bila peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid  dan
protein.

3. Sitoplasma adalah cairan sel.


4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.

Struktur tambahan bakteri :

1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila
lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan 
lendir tersusun atas polisakarida dan air.
2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.

3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus
mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein
dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek
daripada pilus.

4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung
pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri
yang melakukan fotosintesis.
5. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam
sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit
sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan
menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika
kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.

Macam-Macam Bentuk Bakteri


Klasifikasi Bakteri

A. Berdasarkan letak flagel

B. Berdasarkan karakteristik dinding sel

1. Bakteri gram negatif


– Proteobacteria, contohnya ; bakteri ungu, enterobacteria, vibrio, rhizobium, pseudomonas,
azotobacteria, riketsia, mixobacteria.
– Klamidia, spiroseta dan cyanobacteria.
2. Bakteri gram positif
Contohnya ; aktinobacteria, bakteri asam laktat, mikobacteria, streptococcus, stafilococcus, dan
clostridium.
3. Bakteri tidak berdinding sel
Contohnya adalah mikoplasma

C.  Berdasarkan cara hidup

1. Bakteri heterotrof
Bakteri ini tidak mampu membuat makanan sendiri
o Bakteri parasit ; mengisap sari makanan dari tubuh inangnya.
a. Parasit fakultatif, dapat hidup sebagai saprofit
b. Parasit obligat, mutlak sebagai parasit
2. Bakteri saprofit ; menguraikan zat anorganik dari sisa organisme yang telah mati atau sampah.
o Bakteri pathogen ; bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada inangnya.

o Bakteri apatogen ; bakteri parasit yang tidak menimbulkan penyakit pada inangnya.
3. Bakteri autotrof
Mampu menguraikan membuat makanan sendiri dengan menguraikan bahan anorganik menjadi
organik 
o Fotoautotrof ; memperoleh energy dari cahaya matahari

o Kemoautotrof ; memperoleh energy dari teaksi-reaksi kimia.

D.  Berdasarkan kebutuhan oksigen

1. Bakteri aerob ; memerlukan oksigen bebas untuk memperoleh energi


2. Bakteri anaerob ; tidak memerlukan oksigen bebas untuk memperoleh energi. Prosesnya disebut
fermentasi. Dibedakan menjadi ;
a. Anaerob obligat, mutlak tidak membutuhkan oksigen bebas, contohnya Clostridium tetani
b. Anaerob fakultatif, masih dapat hidup dilingkungan aerob contohnya  E. colli, salmonella,
shigella.

Reproduksi Bakteri

1. Aseksual
Pembelahan biner;

2.
3. Paraseksual
Pertukaran materi genetik membentuk rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA. Rekombinasi
genetik dapat dilakukan dengan tiga cara  yaitu:
 
o Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik,
bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.

o
o Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya
dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).

o Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung


melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan (fili) diantara
dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
Peranan Bakteri

Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:

Bakteri yang menguntungkan lainnya :


Bakteri penyebab penyakit pada manusia:

Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan:

Bakteri penyebab penyakit pada hewan:

Anda mungkin juga menyukai