DISUSUN OLEH
ELEKTRO S-1
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
2014
ABSTRAK
Dalam dunia teknik tenaga listrik (electric power engineering), yang
disebut tegangan tinggi adalah semua tegangan yang dianggap cukup tinggi oleh
para teknisi listrik sehingga diperlukan pengujian dan pengukuran dengan
tegangan tinggi yang semuanya bersifat khusus dan memerlukan teknik-teknik
tertentu. Terdapat tegangan lebih luar, yang disebabkan karena pelepasan muatan
oleh petir yang mempunyai bentuk gelombang aperiodik yang diredamkan
(damped aperiodic) seperti pada waktu pelepasan muatan sebuah kapasitor
melalui sebuah tahanan yang induktif.
Pengujian ketahanan peralatan terhadap gelombang petir dapat
dilakukan dengan membangkitkan gelombang impuls. Generator impuls yang
terdiri dari beberapa kapasitor disusun terpisah dapat membangkitkan beberapa
gelombang impuls sebanyak jumlah kapasitor. Dalam pembangkitan tegangan
tinggi impuls ini dapat disimulasikan dengan program Matlab (Matrix
Laboratory). Di dalam simulasi tegangan tinggi impuls, sumber tegangan yang
diperlukan adalah tegangan tinggi searah. Tegangan tinggi searah ini bisa
diperoleh dari rangkaian pembangkit tegangan tinggi searah.
1. TEORI
1.1. Jenis Tegangan Tinggi Impuls
Gambar 1
Bentuk tegangan impuls surja petir 1,2/50 (a) dan surja hubung 500/2500 (b).
Tegangan tinggi impuls umumnya terbagi manjadi dua, yaitu tegangan
tinggi impuls petir dan tegangan tinggi surja hubung.Tegangan impuls
simulasi petir memiliki bentuk 1,2/50 yang berarti waktu dahi T1 = 1,2 µs dan
waktu setengah punggung T2 = 50 µs. Tegangan impuls surja hubung
memiliki bentuk 250/2500 yang berarti waktu mencapai puncak T cr = 250 µs
dan waktu setengah punggung T2 = 2500 µs. Waktu puncak Td yaitu lama
waktu dimana tegangan memiliki tinggi sebesar 0,9 x tegangan puncak.
Gambar 2
Rangkaian dasar generator impuls satu tingkat (a) Model 1 dan (b) Model 2
Prinsip kerja generator impuls Marx hampir sama dengan generator impuls
satu tingkat, sebagai beriku:
1. Pengisian muatan pada kondensator impuls Cs’ melalui tahanan ohmik
tinggi RL’, sampai dicapai tegangan pemuat setiap tingkat sebesar U 0.
2. Pada saat penyalaan semua sela percik, maka kondensator-kondensator
Cs’ terhubung secara seri dan terjadi peluahan muatan ke kondensator
beban Cb melalui tahanan¬tahanan peredam Rd.
3. Selanjutnya peluahan muatan dari semua kondensator akan melalui
tahanan pelepas Re dan juga Rd.
Rangkaian kaskade Marx n-tingkat dapat dibuat rangkaian pengganti satu
tingkatnya seperti ‘Model 2’ dengan besaran-besarannya menjadi :
U 0 =n U 0 R d=n R d
C s=1/n C s R e =n e
1
U s− ( i +i ) dt=I ie R e =i d Rd +u ( t )
Cs ∫ e d
du ( t )
i d =Cb denganu ( t=0 )=0
dt
U0 1
− [ J + pC b U ]=J e Re =U ( p R d C b+1 )
P p Cs e
Dimana
1 1 1
b= + +
R e C s Rd C s R d C b
1
c=
Rd C b R e C s
P1,2=
b
2 [ √ ] 4c
−1 ± 1− 2
b
Kedua nilai akar bernilai nyata dan negatif. Transformasi balik kedalam
bidang-t menghasilkan persamaan sebagai berikut:
U0 1 ( p t p t)
u ( t )= e −e
1 2
R d Cb p1− p2
U0 1 ( t /T t /T
u ( t )= e −e )
1 2
R d Cb T 1−T 2
Disini konstanta waktu T =1/ p1 dan T 2=−1/ p 2 Solusi umum dapat lebih
disederhanakan jika dipenuhi pendekatan
Re C s ≫ R d C b
1 Cs +C b 4c
b= (
R d C s Cb )
dan 2 ≪ 1
b
,
dan
c −1 C s +C b CsCb
p2 ≈ −b=−b=
b Rd C s C b ( ) T 2=Rd ( C s +C b )
2. TEKNIK PENGAMBILAN DATA
2.1. Gambar Rangkaian Percobaan
4. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil dan analisa data, didapat bahwa tegangan impuls pada
percobaan diatas memiliki bentuk 1,2/50.
2. Besar waktu dahi sangat dipengaruhi oleh nilai resistor Re, semakin kecil
nilai resistor Re akan semakin cepat waktu yang diperlukan untuk
mencapai tegangan puncak.
3. Besar waktu setengah punggung sangat dipengaruhi oleh kapasitor Cs.