4345 8345 2 PB
4345 8345 2 PB
Lily L. Loho
Meilany F. Durry
Basalioma merupakan tumor ganas tersering di Amerika Serikat. Di Indonesia, data dari
Badan Registrasi Kanker tahun 2009 menunjukkan bahwa kanker kulit menempati urutan
ke-4 dari 10 jenis kanker terbanyak, dan di Manado menempati urutan ke-2 setelah kanker
leher rahim. Ciri khas basalioma ialah terjadi pada kulit berambut pada orang dewasa. Pada
usia lanjut, basalioma lebih sering ditemukan pada laki-laki, sedangkan pada usia muda
lebih sering pada perempuan. Faktor risiko antara lain paparan sinar matahari, arsen, dan
radiasi ion; riwayat keluarga; dan imunodefisiensi sekunder. Manifestasi klinik berbeda-
beda sesuai variasi histologi. Lesi utama basalioma berbentuk noduler, kemudian yang
superfisial, berpigmen, dan morfea. Lokasi tersering ialah di daerah hidung. Insiden
metastasis 0,01-0,1%, dan terjadi secara limfogen dan hematogen.
S21
S22 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 5, Nomor 3, Suplemen, November 2013, hlm. S21-26
dewasa merupakan faktor risiko basalioma. Adanya lesi yang mencurigakan pada
Paparan arsen dan radiasi ion juga dapat daerah risiko tinggi seperti pada bagian
menginduksi terjadinya penyakit ini. Faktor sentral wajah, harus segera dibiopsi untuk
risiko lainnya ialah Fitzpatrick skin tipe 1 menegakkan diagnosis sehingga memper-
dan 2, rambut merah, freckling pada masa cepat penanganannya.
kanak-kanak, riwayat keluarga dengan Basalioma halo berupa papula eritema
kanker kulit, jenis kelamin laki-laki, dan 1-2 mm, terjadi pada bagian yang terpapar
celtic ancestry. Imunodefisiensi sekunder sinar matahari dan dikelilingi oleh daerah
dari acquired immune deficiency syndrome hipopigmentasi. Menurut the American
(AIDS) atau pasca transplantasi dihubung- Joint Committee on Cancer, bila ukuran
kan dengan peningkatan risiko basalioma. basalioma >5cm disebut giant basal cell
carcinoma (GBCC) dan ditemukan ±12%
dari semua KSB. Jenis basalioma ini
MANIFESTASI KLINIK
bersifat lebih agresif dengan invasi ke
Basalioma terutama terjadi pada kulit jaringan yang lebih dalam dan mengenai
yang ditumbuhi rambut dan jarang pada struktur di luar dermis seperti tulang, otot,
telapak tangan dan kaki. Kejadian penyakit dan tulang rawan, bermetastasis, serta
ini pada membran mukosa diragukan. mempunyai prognosis yang lebih buruk.
Manifestasi klinis basalioma berbeda-beda Pernah dilaporkan satu kasus GBCC
sesuai variasi dari corak histologiknya. Lesi dengan infeksi Human Papilloma Virus tipe
utama dari basalioma berbentuk noduler, 31, 33, dan 35.
berpigmen, superficial, dan morfea, dengan
lokasi tersering pada bagian kepala dan
leher, terutama hidung (Gambar 1). Sekitar METASTASIS
10-15% penyakit ini mengenai kulit yang Basalioma sangat jarang bermetastasis;
tidak terpapar sinar matahari. Lokasi yang insiden metastasis sekitar 0,01-0,1%.
tidak biasa ialah pada vulva, penis, Riwayat khas pada basalioma yang
skrotum, perineum, dan areola payudara. bermetastasis ialah ukuran besar, ulserasi,
Tumor ini tumbuh lambat dan jarang invasi lokal, dan lesi primer destruktif yang
bermetastasis. kambuh setelah operasi atau radioterapi.
Bentuk basalioma terbanyak ialah Ukuran masif, ulerasi, dan riwayat rekuren
bentuk noduler (45-60%). Gambaran khas banyak kali, tidak mutlak merupakan
basalioma bentuk noduler yaitu bentuk prasyarat metastasis. Beberapa penulis
kubah, papula seperti mutiara dengan menyatakan bahwa basalioma jenis morfea,
permukaan tampak teleangiektasi dan tepi metatipikal, dan basoskuamosa kemungkin-
meninggi. Bagian permukaan dapat an besar bermetastasis. Pada KSS, 80-90%
mengalami ulserasi. Bentuk superfisial kasus bermetastasis secara limfogen,
basalioma berupa plak bersisik eritema sedangkan pada basalioma metastasis
yang berbatas jelas dengan tepi meninggi melalui limfogen dan hematogen sama
dan sering terjadi pada bagian badan dan banyak. Sekitar 50% pasien basalioma,
ekstremitas. Hal ini dapat disalah diagnosis metastasis ke kelenjar getah bening sebagai
dengan penyakit Bowen atau eksema penyebaran pertama. Kelenjar getah
numularis. Bentuk basalioma berpigmen bening, paru, tulang, dan kulit merupakan
sering pada populasi kulit hitam dan tempat metastasis umum. Rata-rata
Hispanik, serta dapat menyerupai melano- kehidupan setelah metastasis 8 bulan
ma. Karsinoma sel basal yang paling sulit sampai 3,6 tahun. Tumor dengan diameter
didiagnosis dan ditangani ialah bentuk >3cm mempunyai insiden metastasis atau
morfea, berupa indurasi plak putih, tidak insidens kematian 2%. Pada diameter 5 cm
berbatas jelas, yang dapat didiagnosis scar insiden menjadi 25%, dan tumor dengan
atau skleroderma yang terlokalisasi sehing- diameter >10 cm mempunyai insiden
ga tidak disadari oleh pasien dan dokter. metastasis dan kematian 50%. Basalioma
Loho, Durry; Basalioma S23
AA BB CC DD
yang terjadi pada usia <35 tahun mem- yang kemudian masuk ke inti sel dan
punyai corak pertumbuhan yang cepat dan meningkatkan transkripsi dari berbagai gen
agresif. target. Berdasarkan penelitian pada tikus,
PTCH1 ini berfungsi sebagai tumor
supressor gen pada kulit yang berlokasi di
PATOGENESIS
kromosom 9q22-q31. Aktivasi jalur signal
Adanya aktivasi jalur sinyal Hedgehog Hh ini pada basalioma mengakibatkan
(Hedgehog Signaling Pathway, Hh) proliferasi sel yang berlebihan yang
ditemukan pada basalioma sporadik dibuktikan dengan peningkatan ekspresi
maupun familial (Gorlin’s syndrome). Jalur platelet derived growth factor receptor α
signal Hh berperan penting dalam perkem- (PDGFR α). PDGFR α merupakan reseptor
bangan atau embriogenesis banyak spesies tirosin kinase terhadap PDGF α, suatu
vertebrata dalam pengaturan proliferasi dan protein mitogen dalam regulasi pertumbuh-
diferensiasi sel sehingga jaringan dapat an sel.
mencapai ukuran, lokasi, dan material sel Beberapa penelitian juga mendapatkan
yang cukup. Jalur sinyal ini sangat aktif adanya mutasi tumor supresor gen p53
pada tahap embriogenesis dan kemudian selain mutasi jalur sinyal Hh pada pasien
menurun saat tahap perkembangan kecuali dengan basalioma sporadik sehingga jika
pada jaringan-jaringan yang aktif terjadi mutasi DNA akibat induksi UV,
membelah seperti folikel rambut, sumsum kerusakan tersebut tidak dapat diperbaiki.
tulang dan kripta-kripta epitel usus. Mutasi onkogen ras juga ditemukan pada
Jalur sinyal Hh diawali dengan pengi- basalioma sporadik. Mutasi onkogen ini
katan ligan Hh ke protein transmembran paling sering ditemukan dalam berbagai
patched (PTCH-1) yang mengaktivasi jenis keganasan pada manusia. Mutasi
protein reseptor transmembran smoothened onkogen ras meningkatkan pertumbuhan
(SMO). Aktivasi SMO menghasilkan sel dan memicu terjadinya tumor.
transmisi sinyal ke sejumlah protein yang
saling berinteraksi dan selanjutnya meng-
aktivasi suatu kelompok faktor transkripsi GAMBARAN HISTOLOGIK
Gli (Gli 1, Gli 2, dan Gli 3) yang kemudian Karakteristik histologik umum dari
mengaktivasi beberapa gen target. basalioma ialah adanya sel-sel tumor
Dalam proses karsinogenesis basalio- basaloid dalam kelompok dengan bagian
ma, terdapat mutasi yang berakibat hilang- tepi tersusun palisading, sel-sel dengan inti
nya fungsi PTCH1 sehingga terjadi up- mitosis, badan apoptosis, stroma miksoid,
regulation jalur sinyal Hh, SMO diaktifkan dan adanya celah artefak di daerah
dan selanjutnya mengaktivasi protein Gli peritumor antara sel-sel tumor dan stroma
S24 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 5, Nomor 3, Suplemen, November 2013, hlm. S21-26
A B C D E