Demografi Akhir2
Demografi Akhir2
Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Ibu DR.-Ing. Wiwandari Handayani, S.T., M.T., M.P.S. selaku dosen pembimbing
sekaligus dosen pengampu mata kuliah Demografi.
2. Ibu Khristiana Dwi Astuti, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing sekaligus dosen
pengampu mata kuliah Demografi.
3. Ibu Bintang Septiarani, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing sekaligus dosen pengampu
mata kuliah Praktik Survei dan Kompilasi Data Keruangan.
4. Orang tua yang telah mendukung kami.
5. Rekan-rekan D-3 Perencanaan Wilayah dan Kota 2018 yang telah memberikan kritik dan
saran.
6. Rekan-rekan kelompok 1 yang telah bersedia memberikan sumbangsih berupa moral
maupun materiil.
Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari bahwa masih terdapat kesalahan baik
dalam penulisan maupun penyusunan. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran
yang bersifat membangun, khususnya dari dosen mata kuliah Demografi.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2. Tujuan dan Sasaran...........................................................................................................6
1.2.1. Tujuan........................................................................................................................6
1.2.2. Sasaran.......................................................................................................................6
1.3. Gambaran Umum Wilayah Studi......................................................................................6
1.4. Sistematika Penulisan.......................................................................................................7
BAB 2 ANALISIS PEMBAHASAN.............................................................................................2
2.1. Metode Agregat.....................................................................................................................2
2.1.1. Metode Analisis Agregat...........................................................................................2
2.1.2. Hasil Proyeksi Penduduk Kabupaten Grobogan........................................................5
2.1.3. Hasil Proyeksi Penduduk Kabupaten Grobogan Per Kecamatan............................10
2.1.4. Trendline......................................................................................................................14
2.2. Metode Cohort......................................................................................................................2
2.2.1. Proyeksi Penduduk Kabupaten Grobogan Secara Cohort..............................................2
2.2.2. Kebutuhan Data Proyeksi Penduduk Secara Cohort Kabupaten Grobogan...................3
2.2.4. Perbandingan Proyeksi Dengan SP 2010................................................................16
BAB 3 PENUTUP.......................................................................................................................19
3.1. Pembelajaran.......................................................................................................................19
3.2. Kesimpulan.....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................20
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk adalah suatu keadaan perubahan yang terjadi pada waktu yang
tidak pasti serta dapat dihitung sebagai perubahan jumlah individu pada suatu populasi
menggunakan per waktu unit dalam pengukurannya. Seiring berjalannya waktu, semakin
bertambah tahun, jumlah penduduk di dunia semakin meningkat jumlahnya. Begitupun di
Negara Indonesia, laju pertumbuhan penduduk berkembang begitu pesat. Jumlah penduduk
sangat berpengaruh bagi perkembangan wilayahnya seperti pada pembangunan infrastruktur
maupun dalam penataan ruangnya.
Pertumbuhan penduduk merupakan suatu keseimbangan dinamis antara dua kekuatan
yang dapat menambah ataupun mengurangi jumlah penduduk. Laju pertumbuhan penduduk di
suatu wilayah dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah bayi yang lahir (fertilitas), jumlah
kematian yang dapat terjadi pada semua golongan umur (mortalitas), dan mobilitas penduduk
(migrasi) baik penduduk yang masuk (imigrasi) maupun penduduk yang keluar (emigrasi).
Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi hal positif apabila penduduk tersebut memiliki
kompetensi untuk dapat bermanfaat dalam berbagai bidang baik pembangunan, perekonomian,
pendidikan, maupun sebagai tenaga kerja yang terserap. Namun disisi lain, jumlah penduduk
yang besar dapat menjadi hal negatif ketika penduduk tersebut justru menjadi beban bagi
pembangunan. Hal tersebut dapat terjadi karena pada hakikatnya ruang merupakan benda mati
yang sifatnya tetap sedangkan laju pertumbuhan penduduk terus terjadi dengan cepat.
Pembangunan berwawasan kependudukan adalah pembangunan yang menempatkan isu
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sebagai titik sentral dalam
pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Pembangunan berkelanjutan dimaknai sebagai
pembangunan terencana disegala bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara
perkembangan kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta
memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan dan kebutuhan
generasi mendatang, sehingga menunjang kehidupan bangsa.
Kesadaran pembangunan berwawasan kependudukan dilandasi oleh permasalahan
kependudukan (demografi) yang mendasar di Indonesia. Permasalahan kependudukan di
Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dan laju pertumbuhan penduduk yang masih
tinggi. Masalah kependudukan ini berdampak kepada bidang sosial, ekonomi, politik dan
pertahanan serta keamanan. Masalah kependudukan juga dilihat dari segi kuantitas dan kualitas.
Dari segi kuantitas, jumlah penduduk yang besar berarti permasalahan dalam kemampuan
menyediakan sandang, pangan, dan papan. Sedangkan dari segi kualitas melihat dari kemampuan
daya saing Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Solusi yang dapat dilakukan untuk
mengantisipasi hal-hal negatif tersebut adalah dengan cara memperkirakan laju pertumbuhan
penduduk dengan cara mengadakan perencanaan pembangunan secara berkala disetiap tahunnya.
Sumber data kependudukan yang ada di Indonesia hanya tersedia secara periodik, yaitu
data Sensus Penduduk (SP) yang dilakukan pada tahun-tahun berakhiran angka nol dan data
Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) yang diambil pada pertengahan dua sensus atau tahun-
tahun yang berakhiran dengan angka lima. Sumber data kependudukan yang lain yaitu registrasi
penduduk namun masih belum sempurna cakupan pencatatannya sehingga data yang dihasilkan
belum dapat digunakan untuk suatu perencanaan pembangunan nasional.
Untuk dapat mewujudkan rencana pembangunan perlu ditunjang dengan data jumlah
penduduk, persebaran dan pengelompokkannya menurut umur penduduk yang relevan dengan
rencana yang akan dibuat. Data yang dibutuhkan tidak hanya seputar keadaan pada waktu
rencana itu disusun, tetapi juga informasi masa lampau dan yang lebih penting lagi adalah
informasi perkiraan pada waktu yang akan datang. Data penduduk pada waktu yang lalu dan
waktu saat ini sudah dapat diperoleh dari hasil survei dan sensus, biasanya Badan Pusat Statistik
(BPS) pun sudah mempublikasikan data-data tersebut. Namun untuk memenuhi kebutuhan data
penduduk pada masa yang akan datang perlu dibuat proyeksi penduduk yang merupakan
perkiraan jumlah penduduk dan komposisinya di masa mendatang.
Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk tetapi proyeksi
penduduk merupakan perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen-
komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan perpindahan. Ketiga
komponen tersebut yang menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur umur penduduk di
masa yang akan datang. Untuk menentukan asumsi dari tingkat perkembangan kelahiran,
kematian, dan perpindahan di masa yang akan datang diperlukan data yang menggambarkan tren
di masa lampau hingga saat ini. BPS sudah beberapa kali membuat proyeksi penduduk
berdasarkan data hasil Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000 dan SUPAS 1985 dan 1995.
Untuk keperluan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) diperlukan data jumlah penduduk sampai dengan tahun 2025. Oleh
karena itu, perlu dipersiapkan data proyeksi penduduk dari tahun 2010 sampai dengan tahun
2025. Data dasar yang digunakan dalam perhitungan ini adalah data SP tahun 2000.
Sebagai calon perencana, setiap mahasiswa dalam jurusan Perencanaan Wilayah dan
Kota perlu mengetahui dan menguasai kajian ilmu demografi salah satunya adalah proyeksi
penduduk agar kedepannya sudah memiliki pandangan dan inovasi untuk membuat suatu
dokumen perencanaan. Dalam laporan ini kelompok kami mencoba membuat proyeksi penduduk
Kabupaten Grobogan menggunakan data dari BPS, SP tahun 2000, SUSENAS tahun 2000, dan
Pengembangan Model Life Table Indonesia dengan metode agregat dan cohort. Dengan adanya
dokumen proyeksi penduduk ini diharapkan dapat menjadi suatu acuan untuk membuat
perencanaan yang lebih baik dengan jumlah perkiraan penduduk yang telah diperhitungkan
proyeksinya.
1.2. Tujuan dan Sasaran
1.2.1. Tujuan
Tujuan penulisan laporan hasil proyeksi penduduk pada setiap wilayah studi adalah
agar setiap mahasiswa mampu mengaplikasikan perhitungan proyeksi penduduk dengan
beberapa metode seperti agregat dan cohort.
1.2.2. Sasaran
Memperhitungkan proyeksi penduduk Kabupaten Grobogan dengan metode agregat
dan cohort.
1.3. Gambaran Umum Wilayah Studi
Kabupaten Grobogan merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Jawa
Tengah yang terletak diantara dua Pegunungan Kendeng yang membujur dari arah barat ke
timur dan berada di bagian timur. Ditinjau secara letak geografis, wilayah Kabupaten
Grobogan terletak diantara 1100 32’ - 1110 15’ Bujur Timur dan 60 55’ - 70 16’ Lintang
Selatan. Kabupaten Grobogan memiliki luas 1.975,86 km2 dengan batas wilayah sebagai
berikut:
-Sebelah Barat : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Demak
-Sebelah Utara : Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Blora
-Sebelah Timur : Kabupaten Blora
-Sebelah Selatan: Kabupaten Ngawi, Kabupaten Sragen, Kabupaten Boyolali, dan
Kabupaten Semarang.
Secara administratif Kabupaten Grobogan terdiri dari 273 desa dan 7 kelurahan yang
tersebar di 19 kecamatan, dengan ibukota kabupaten di Purwodadi. Kecamatan terbesar
adalah Kecamatan Geyer dengan luas 196,19 Km² (9,9%), sedangkan yang terkecil
Kecamatan Klambu dengan luas 46,56 Km² (2,2%).
Luas Wilayah Penggunaan Lahan di Kabupaten Grobogan adalah 197.586 Ha dengan
dominasi lahan pertanian sawah seluas 66.184 Ha dan lahan pertanian bukan sawah seluas
99.674 Ha. Kabupaten Grobogan juga yang berada di antara dua Pegunungan Kendeng
memiliki sumber bahan tambang dan galian yang cukup dapat diandalkan, meskipun
sumbangan dari sektor pertambangan dan penggalian dalam pembentukan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) hingga saat ini masih relatif kecil. Waduk Kedung Ombo yang
terletak di Wilayah Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Boyolali dibangun Pemerintah
untuk membantu pendistribusian air.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan laporan proyeksi penduduk adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang penulisan laporan, tujuan dan sasaran, gambaran
umum wilayah studi, dan sistematika penulisan laporan.
BAB II ANALISIS PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang perhitungan dan analisis proyeksi agregat dan cohort. Dijelaskan
data-data yang dicari, metode perhitungan, dan analisis dari hasil proyeksi yang ada.
BAB III PENUTUP
Berisi pembelajaran dan kesimpulan. Pembelajaran berisi hal-hal yang didapat dari
analisis proyeksi, sedangkan kesimpulan berisi pemaparan hasil akhir dari analisis yang
dilakukan.
BAB 2
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
2.1. Metode Agregat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, proyeksi berarti perkiraan tentang keadaan
masa yang akan datang dengan menggunakan data yang ada (sekarang). Sedangkan agregat
adalah hasil dari proses agregasi yaitu pengumpulan sejumlah benda yang terpisah-pisah menjadi
satu. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2012
Tentang Pedoman Penyusunan Proyeksi Penduduk Di Daerah, proyeksi penduduk adalah suatu
perhitungan ilmiah penduduk dimasa mendatang berdasarkan asumsi-asumsi komponen
pertumbuhan penduduk pada tingkat tertentu, yang hasilnya akan menunjukan karakteristik
penduduk, kelahiran, kematian dan migrasi. Proyeksi Agregat adalah salah satu metode proyeksi
penduduk secara keseluruhan tanpa memperhatikan komponen populasi seperti umur, jenis
kelamin, dan karakteristik lainnya.
Tahun L P Jumlah
2000 632038 636196 1268234
2010 648598 660098 1308696
=
12682340r =
1,00314552080378 =
12682340r = 40462
r =1,00314552080378-1
r = r =0,003145521
r = 0,003190421
r linear= 0,00319042069523448
Linear Geometrik Proyeksi Eksponen Proyeksi
Proyeksi
Tahu BPS BPS
Pn = BPS 2013- Pt = Pt =
n 2013- 2013-
Po(1+rn) 2017 Po(1+r)^t Po*exp^(r*t)
2017 2017
2013 1321220 1336304 1321262 1336304 1321282 1336304
2014 1325395 1343960 1325477 1343960 1325504 1343960
2015 1329570 1351429 1329706 1351429 1329740 1351429
2016 1333744 1358404 1333948 1358404 1333989 1358404
2017 1337919 1365207 1338204 1365207 1338252 1365207
Sumber : Hasil Proyeksi Kelompok Dengan Menggunakan r Linear Dengan Tahun Dasar 2010 Sensus Penduduk
r geometrik= 0,0031455208037805
Linear Proyeksi Geometrik Proyeksi Eksponen Proyeksi
Tahu BPS BPS BPS
Pn = Pt = Pt =
n 2013- 2013- 2013-
Po(1+rn) Po(1+r)^t Po*exp^(r*t)
2017 2017 2017
2013 1321046 1336304 1321084 1336304 1321104 1336304
2014 1325162 1343960 1325240 1343960 1325266 1343960
2015 1329279 1351429 1329409 1351429 1329441 1351429
2016 1333395 1358404 1333590 1358404 1333630 1358404
2017 1337512 1365207 1337785 1365207 1337831 1365207
Sumber : Hasil Proyeksi Kelompok Dengan Menggunakan r Geometrik Dengan Tahun Dasar 2010 Sensus Penduduk
Hasil akhir dari ketiga perhitungan yang menggunakan r Linear, r Geometrik, dan r
Eksponensial yang paling mendekati hasil Proyeksi Penduduk BPS Tahun 2013-2017 adalah
perhitungan yang menggunakan r Linear. Hal ini dikarenakan saat dilihat hasil proyeksi antara
metode Linear, Geometrik, dan Eksponensial pada tahun 2013 jumlah paling mendekati hasil
proyeksi penduduk BPS adalah hasil proyeksi dengan menggunakan r Linear. Sebagai contoh
kami mengambil menguji dengan r Linear dengan menggunakan rumus Linear dan selisih dari
ketiganya adalah 15084 untuk r Linear, 15258 untuk r Geometrik, dan 15278 untuk r
Eksponensial. Oleh karena itu, r Linear digunakan sebagai acuan untuk menghitung proyeksi
penduduk Kabupaten Grobogan tahun 2010-2030.
Pn =
P2015 =
=
= 1329570
Linear
Tahun
Pn = Po(1+rn)
2021 1354618
2022 1358793
2023 1362968
2024 1367142
2025 1371317
2026 1375492
2027 1379667
2028 1383841
2029 1388016
2030 1392191
b. Geometrik
Proyeksi penduduk dengan metode geometrik menggunakan asumsi bahwa jumlah
penduduk akan bertambah secara geometrik menggunakan dasar perhitungan bunga
majemuk (Badan Pusat Statistik (2010) dalam Adioetomo dan Samosir, 2010), yang
dirumuskan :
Keterangan = Pn : Penduduk akhir tahun sensus
r : Konstanta pertumbuhan
n : Periode Proyeksi
Untuk menghitung proyeksi penduduk tahun 2015 dengan tahun acuan 2010,
dapat dijabarkan sebagai berikut:
Pn =
P2015 =
= 1329706
Geometrik
Tabel 2.1.7 Tahun Tabel Proyeksi Geometrik Kabupaten Grobogan
Pt = Po(1+r)^t
Tahun 2010- 2030
2010 1308696
2011 1312871
2012 1317060
2013 1321262
2014 1325477
2015 1329706
2016 1333948
2017 1338204
2018 1342474
2019 1346757
2020 1351053
Sumber : Perhitungan Kelompok Dengan Tahun Dasar Sensus Penduduk 2010
Dalam grafik dapat dilihat bahwa jumlah penduduk tiap 5 tahun selalu
meningkat sebesar 1,6% dari tahun sebelumnya, dimana peningkatan jumlah penduduk
berkisar antara 21010 jiwa hingga 22038 jiwa. Jika dibandingkan dengan metode
Linear, metode Geometri mampu memproyeksikan jumlah penduduk dimana persen
kenaikannya lebih besar daripada metode Linear.
c. Eksponensial
n : Periode Proyeksi
e : Koefisien ( 2,7182818)
Untuk menghitung proyeksi penduduk tahun 2015 dengan tahun acuan 2010, dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Pn =
P2015 =
= 1329740
Tabel 2.1.8 Tabel Proyeksi Eksponensial Kabupaten Grobogan Tahun 2010-2030
Eksponen
Tahun Pt =
Po*exp^(r*t)
2021 1355440
2022 1359771
2023 1364116
2024 1368475
2025 1372848
2026 1377235
2027 1381636
2028 1386051
2029 1390480
2030 1394924
Sumber : Perhitungan Kelompok Dengan Tahun Dasar Sensus Penduduk 2010
Pn =
P2015 =
= 40240
Tabel 2.1.9 Tabel Proyeksi Linear Kabupaten Grobogan Per Kecamatan
Jumlah Proyeksi Penduduk Kabupaten Grobogan
No Kecamatan
2010 2015 2020 2025 2030
1 Kedungjati 39608 40240 40872 41503 42135
2 Karangrayung 87457 88852 90247 91642 93037
3 Penawangan 57359 58274 59189 60104 61019
4 Toroh 104301 105965 107629 109292 110956
5 Geyer 60108 61067 62026 62985 63943
6 Pulokulon 98501 100072 101644 103215 104786
7 Kradenan 74026 75207 76388 77569 78749
8 Gabus 67523 68600 69677 70754 71832
9 Ngaringan 64101 65124 66146 67169 68191
10 Wirosari 83309 84638 85967 87296 88625
11 Tawangharjo 52811 53653 54496 55338 56181
12 Grobogan 71265 72402 73539 74675 75812
13 Purwodadi 128452 130501 132550 134599 136648
14 Brati 44779 45493 46208 46922 47636
15 Klambu 33957 34499 35040 35582 36124
16 Godong 76984 78212 79440 80668 81896
17 Gubug 74915 76110 77305 78500 79695
18 Tegowanu 50730 51539 52349 53158 53967
19 Tanggungharjo 38510 39124 39739 40353 40967
Jumlah 1308696 1329572 1350449 1371325 1392202
Sumber : Perhitungan Kelompok Dengan Tahun Dasar Sensus Penduduk 2010
Setelah diproyeksi selama 20 tahun mulai dari tahun 2010, jumlah proyeksi penduduk
tiap kecamatan mengalami peningkatan sebesar 1,59% dari tahun sebelumnya dengan jumlah
penduduk tertinggi yaitu Kecamatan Purwodadi sebesar 136648 dan jumlah penduduk terendah
berada di Kecamatan Klambu sebesar 36124 pada tahun 2013.
3. Geometrik
Untuk menghitung proyeksi penduduk tahun 2015 dengan tahun acuan 2010, dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Pn =
P2015 =
= 40244
Berbeda dengan Metode Linear, hasil jumlah proyeksi penduduk memiliki persentase
peningkatan sebesar 1,6%, dengan jumlah penduduk terbesar dipegang oleh Kecamatan
Purwodadi sebesar 136902 dan terendah berada di Kecamatan Klambu sebesar 36191.
4. Eksponensial
Untuk menghitung proyeksi penduduk tahun 2015 dengan tahun acuan 2010,
dapat dijabarkan sebagai berikut:
Pn =
P2015 =
= 40245
Tabel 2.1.11 Tabel Proyeksi Eksponensial Kabupaten Grobogan Per Kecamatan
METODE EKSPONENSIAL
Jumlah Proyeksi Penduduk Kabupaten Grobogan
No Kecamatan
2010 2015 2020 2025 2030
1 Kedungjati 39608 40245 40892 41550 42218
2 Karangrayung 87457 88863 90292 91744 93219
3 Penawangan 57359 58281 59218 60171 61138
4 Toroh 104301 105978 107682 109414 111173
5 Geyer 60108 61075 62057 63054 64068
6 Pulokulon 98501 100085 101694 103330 104991
7 Kradenan 74026 75216 76426 77655 78903
8 Gabus 67523 68609 69712 70833 71972
9 Ngaringan 64101 65132 66179 67243 68324
10 Wirosari 83309 84649 86010 87393 88798
11 Tawangharjo 52811 53660 54523 55400 56291
12 Grobogan 71265 72411 73575 74758 75961
13 Purwodadi 128452 130518 132616 134749 136915
14 Brati 44779 45499 46231 46974 47729
15 Klambu 33957 34503 35058 35622 36194
16 Godong 76984 78222 79480 80758 82056
17 Gubug 74915 76120 77344 78587 79851
18 Tegowanu 50730 51546 52375 53217 54073
19 Tanggungharjo 38510 39129 39758 40398 41047
Jumlah 1308696 1329740 1351122 1372848 1394924
2.1.4. Trendline
2.1.4.1 Kabupaten Grobogan
Jika melihat grafik hasil proyeksi penduduk dengan metode trendline dapat
disimpulkan bahwa proyeksi penduduk tahun 2019-2038 meningkat.
b. Kecamatan Karangrayung
Trendline pada Kecamatan Karangrayung manggunakan metode power dengan
menggunakan tahun dasar 2010-2018. Data tahun 2010 diperoleh dari hasil Sensus Penduduk
2010 sedangkan data jumlah penduduk pada tahun 2011-2018 diperoleh dari data series BPS
Kabupaten Grobogan dengan melihat data publikasi Kecamatan Karangrayung dalam Angka
dan Kabupaten dalam Angka. Berikut adalah data yang digunakan beserta hasil proyeksinya.
Jika melihat grafik hasil proyeksi penduduk dengan metode trendline dapat
disimpulkan bahwa proyeksi penduduk tahun 2019-2038 meningkat.
c. Kecamatan Penawangan
Trendline pada Kecamatan Penawangan manggunakan metode linear serta
menggunakan tahun dasar 2010-2018. Data tahun 2010 diperoleh dari hasil Sensus
Penduduk 2010 sedangkan data jumlah penduduk pada tahun 2011-2018 diperoleh
dari data series BPS Kabupaten Grobogan dengan melihat data publikasi Kecamatan
Penawangan dalam Angka dan Kabupaten dalam Angka. Berikut adalah data yang
digunakan beserta hasil proyeksinya.
Tabel 2.1.14 Hasil Proyeksi Trendline Kecamatan Penawangan
Kecamatan Kecamatan
Tahun Tahun
Penawangan Penawangan
2010 57359 2025 63714
2011 65813 2026 63927
2012 66187 2027 64141
2013 58479 2028 64355
2014 58783 2029 64569
2015 59080 2030 64783
2016 59355 2031 64997
2017 63696 2032 65211
2018 65421 2033 65425
2019 62430 2034 65639
2020 62644 2035 65853
2021 62858 2036 66066
2022 63072 2037 66280
2023 63286 2038 66494
2024 63500
Sumber: Hasil Analisis Kelompok,2019
Jika melihat grafik hasil proyeksi penduduk dengan metode trendline dapat
disimpulkan bahwa proyeksi penduduk tahun 2019-2038 meningkat.
d. Kecamatan Toroh
e. Kecamatan Geyer
Jika melihat grafik hasil proyeksi penduduk dengan metode trendline dapat
disimpulkan bahwa proyeksi penduduk tahun 2019-2038 menurun.
f. Kecamatan Pulokulon
Trendline pada Kecamatan Pulokulon manggunakan metode power serta
menggunakan tahun dasar 2010-2018. Data tahun 2010 diperoleh dari hasil Sensus Penduduk
2010 sedangkan data jumlah penduduk pada tahun 2011-2018 diperoleh dari data series BPS
Kabupaten Grobogan dengan melihat data publikasi Kecamatan Pulokulon dalam Angka dan
Kabupaten dalam Angka. Berikut adalah data yang digunakan beserta hasil proyeksinya.
Kecamatan Kecamatan
Tahun Tahun
Pulokulon Pulokulon
2010 98501 2025 102863
2011 111438 2026 102830
2012 112167 2027 102798
2013 100229 2028 102769
2014 100232 2029 102741
2015 100282 2030 102715
2016 100375 2031 102690
2017 101533 2032 102666
2018 108203 2033 102643
2019 103126 2034 102621
2020 103071 2035 102600
2021 103022 2036 102580
2022 102978 2037 102561
2023 102936 2038 102542
2024 102898
Sumber: Hasil Analisis Kelompok,2019
Jika melihat grafik hasil proyeksi penduduk dengan metode trendline dapat
disimpulkan bahwa proyeksi penduduk tahun 2019-2038 menurun.
J
g. Kecamatan Kradenan
Trendline pada Kecamatan Kradenan manggunakan metode linier serta menggunakan
tahun dasar 2010-2018. Data tahun 2010 diperoleh dari hasil Sensus Penduduk 2010
sedangkan data jumlah penduduk pada tahun 2011-2018 diperoleh dari data series BPS
Kabupaten Grobogan dengan melihat data publikasi Kecamatan Kradenan dalam Angka dan
Kabupaten dalam Angka. Berikut adalah data yang digunakan beserta hasil proyeksinya.
2024 80354
2025 80473
2026 80591
2027 80709
2028 80827
2029 80945
2030 81063
2031 81181
2032 81299
2033 81417
2034 81535
2035 81654
2036 81772
2037 81890
2038 82008
Sumber: Hasil Analisis Kelompok,2019
Jika melihat grafik hasil proyeksi penduduk dengan metode trendline dapat
disimpulkan bahwa proyeksi penduduk tahun 2019-2038 meningkat.
h. Kecamatan Gabus
Jika melihat grafik hasil proyeksi penduduk dengan metode trendline dapat
disimpulkan bahwa proyeksi penduduk tahun 2019-2038 meningkat.
j. Kecamatan Wirosari
k. Kecamatan Tawangharjo
Kecamatan Kecamatan
Tahun Tahun
Tawangharjo Tawangharjo
l. Kecamatan Grobogan
Trendline pada Kecamatan Grobogan manggunakan metode linier serta menggunakan
tahun dasar 2010-2018. Data tahun 2010 diperoleh dari hasil Sensus Penduduk 2010
sedangkan data jumlah penduduk pada tahun 2011-2018 diperoleh dari data series BPS
Kabupaten Grobogan dengan melihat data publikasi Kecamatan Grobogan dalam Angka dan
Kabupaten dalam Angka. Berikut adalah data yang digunakan beserta hasil proyeksinya.
Jika melihat grafik hasil proyeksi penduduk dengan metode trendline dapat disimpulkan
bahwa proyeksi penduduk tahun 2019-2038 meningkat.
m. Kecamatan Purwodadi
Jika melihat grafik hasil proyeksi penduduk dengan metode trendline dapat
disimpulkan bahwa proyeksi penduduk tahun 2019-2038 menurun.
n. Kecamatan Brati
Trendline pada Kecamatan Brati manggunakan metode linear serta menggunakan tahun
dasar 2010-2018. Data tahun 2010 diperoleh dari data Sensus Penduduk 2010 kemudian data
jumlah penduduk pada tahun 2011-2018 diperoleh dari data series BPS Kabupaten Grobogan
dengan melihat data publikasi Kecamatan Brati dalam Angka dan Kabupaten Grobogan dalam
Angka. Berikut adalah data yang digunakan beserta hasil proyeksinya.
2022 50881
2023 51428
2024 51974
2025 52520
2026 53067
2027 53613
2028 54159
2029 54706
2030 55252
2031 55798
2032 56345
2033 56891
2034 57437
2035 57984
2036 58530
2037 59076
2038 59623
Jika melihat grafik hasil proyeksi penduduk dengan metode trendline yang diterapkan
pada Kecamatan Brati, dapat disimpulkan bahwa proyeksi penduduk tahun 2019-2038 secara
umum mengalami peningkatan. Jumlah penduduk pada tahun 2019 sekitar 49.242 jiwa dan
jumlah penduduk tahun 2038 mencapai 59.623 jiwa.
o. Kecamatan Klambu
Jika melihat grafik hasil proyeksi penduduk dengan metode trendline yang diterapkan
pada Kecamatan Klambu, dapat disimpulkan bahwa proyeksi penduduk tahun 2019-2038 secara
umum mengalami peningkatan. Jumlah penduduk pada tahun 2019 sekitar 36.774 jiwa dan
jumlah penduduk tahun 2038 mencapai 42.710 jiwa.
p. Kecamatan Godong
Trendline pada Kecamatan Godong manggunakan metode power serta menggunakan
tahun dasar 2010-2018. Data tahun 2010 diperoleh dari data Sensus Penduduk 2010 kemudian
data jumlah penduduk pada tahun 2011-2018 diperoleh dari data series BPS Kabupaten
Grobogan dengan melihat data publikasi Kecamatan Godong dalam Angka dan Kabupaten
Grobogan dalam Angka. Berikut adalah data yang digunakan beserta hasil proyeksinya.
s. Kecamatan Tanggungharjo
Trendline pada Kecamatan Tanggungharjo manggunakan metode linear serta
menggunakan tahun dasar 2010-2018. Data tahun 2010 diperoleh dari data Sensus Penduduk
2010 kemudian data jumlah penduduk pada tahun 2011-2018 diperoleh dari data series BPS
Kabupaten Grobogan dengan melihat data publikasi Kecamatan Tanggungharjo dalam Angka
dan Kabupaten Grobogan dalam Angka. Berikut adalah data yang digunakan beserta hasil
proyeksinya.
Jumlah Jumlah
Tahun Tahun
Penduduk Penduduk
2010 38510 2025 41380
2011 41075 2026 41511
2012 41282 2027 41642
2013 39224 2028 41773
2014 39415 2029 41904
2015 39559 2030 42035
2016 39773 2031 42165
2017 39415 2032 42296
2018 42389 2033 42427
2019 40595 2034 42558
2020 40726 2035 42689
2021 40857 2036 42820
2022 40988 2037 42951
2023 41118 2038 43082
2024 41249
Jika melihat grafik hasil proyeksi penduduk dengan metode trendline yang diterapkan
pada Kecamatan Tanggungharjo, dapat disimpulkan bahwa proyeksi penduduk tahun 2019-2038
secara umum mengalami peningkatan. Jumlah penduduk pada tahun 2019 sekitar 40.595 jiwa
dan jumlah penduduk tahun 2038 mencapai 43.082 jiwa.
Data dasar yang digunakan untuk melakukan proyeksi penduduk dengan metode cohort
ini adalah data penduduk tahun 2000 yang didapat melalui sensus penduduk. Data dasar ini
diolah untuk melakukan proyeksi hingga tahun 2025. Dalam melakukan analisis penduduk
dengan metode cohort, diperlukan data dasar berupa populasi, mortalitas dan migrasi menurut
kelompok umur, serta fertilitas menurut kelompok umur produktif bagi perempuan. Proyeksi
cohort pada tahun 2010 akan dibandingkan dengan data sensus penduduk tahun 2010 sehingga
akan terlihat apakah proyeksi cohort memiliki jumlah yang mendekati dengan data faktualnya
atau tidak.
Data pertama yang digunakan untuk menghitung cohort ialah jumlah penduduk menurut
kelompok umur di Kabupaten. Sayangnya, data tersebut tidak tersedia di dalam Sensus
Penduduk (SP) tahun 2000 sehingga untuk menentukannya digunakan asumsi dengan
membandingkan jumlah penduduk per kelompok umur di Jawa Tengah dengan jumlah penduduk
total di Kabupaten Grobogan. Berikut adalah data jumlah penduduk Jawa Tengah per kelompok
umur:
Dari perhitungan yang dilakukan, dihasilkan asumsi penduduk Grobogan per jenis kelamin dan
golongan umur sebagai berikut:
Tabel 0.5 Tabel Asumsi Penduduk Grobogan Berdasar Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Penduduk Penduduk
Umur
Perempuan Laki-Laki
0-4 56311 58875
5-9 59886 63334
10-14 62481 66044
15-19 63664 67828
20-24 56029 54872
25-29 53178 50538
30-34 51522 48392
35-39 49007 46567
40-44 40867 41701
45-49 31493 33796
50-54 25784 25024
55-59 22388 21138
60-64 23022 19705
Penduduk Penduduk
Umur
Perempuan Laki-Laki
Tabel 0.6 Tabel Jumlah Wanita Produktif Jawa Tengah dan Kabupaten Grobogan
15-19 1,551,541
20-24 1,365,453
25-29 1,295,983
30-34 1,255,631
35-39 1,194,326
40-44 995,963
45-49 767,506
jumlah 8,426,403
15-19 63664
20-24 56029
25-29 53178
30-34 51522
35-39 49007
40-44 40867
Jumlah wanita produktif Jawa Tengah Jumlah
45-49 31493
jumlah 345761
Berikut ialah hasil perhitungan berupa jumlah kelahiran (laki-laki dan perempuan) menurut
kelompok umur di Kabupaten Grobogan:
Tabel 0.7 Tabel Jumlah Kelahiran Laki-laki dan Perempuan Menurut Kelompok Umur Kabupaten Grobogan
15-19 3,812
20-24 3,630
25-29 3,701
30-34 3,247
35-39 3,138
40-44 2,375
45-49 1,884
Setelah jumlah kelahiran didapat, ASFR dihitung dengan melakukan perkalian terhadap jumlah
kelahiran per kelompok umur (i) dengan jumlah wanita per kelompok umur (i) yang diperoleh
pada perhitungan sebelumnya.
Tabel 0.8 Tabel Jumlah ASFR Per Kelompok Umur Kabupaten Grobogan
2.2.2.3. Mortalitas
Pada mortalitas, data yang digunakan adalah data populasi per kelompok umur
berdasarkan perhitungan pada Life Table Indonesia berupa tabel p(x) atau populasi. Life table
yang tersedia berupa life table tahun 2010 sehingga diasumsikan bahwa data 2000 dan 2010
adalah sama. Berikut ialah data populasi per jenis kelamin dan kelompok umur:
Kelompok
Populasi Migran
Umur
Kelahiran 0.96692
0-4 0.99623 0.99812
5-9 0.99698 0.99849
10-14 0.99519 0.99760
15-19 0.99317 0.99659
20-24 0.99176 0.99588
25-29 0.99021 0.99511
30-34 0.98673 0.99337
35-39 0.98342 0.99171
40-44 0.97619 0.98810
45-49 0.96505 0.98253
50-54 0.94828 0.97414
55-59 0.91938 0.95969
60-64 0.87044 0.93522
65-69 0.79002 0.89501
70+ 0.67114 0.83557
Sumber: hasil analisis kelompok, 2019
Sedangkan data migran laki-laki adalah sebagai berikut:
Tabel 0.11 Tabel Jumlah Penduduk Migran Laki-laki
Kelompok
Populasi Migran
Umur
Kelahiran 0.95623
0-4 0.99484 0.99742
5-9 0.99590 0.99795
10-14 0.99275 0.99638
15-19 0.98984 0.99492
20-24 0.98958 0.99479
25-29 0.98821 0.99411
30-34 0.98507 0.99254
35-39 0.97889 0.98945
40-44 0.96801 0.98401
45-49 0.95100 0.97550
50-54 0.92433 0.96217
55-59 0.88501 0.94251
60-64 0.82692 0.91346
65-69 0.74011 0.87006
70+ 0.61884 0.80942
Sumber: hasil analisis kelompok, 2019
2.2.2.4. Migrasi
Perhitungan migrasi memerlukan data migrasi netto (net migration) hasil sensus
penduduk tahun 2000. Namun, tidak tersedia data migrasi keluar penduduk Kabupaten Grobogan
dalam SP 2000 sehingga migrasi netto tidak dapat dihitung. Oleh karena itu, digunakanlah
asumsi bahwa migrasi netto pada tahun 2000 hingga tahun 2010 konstan atau jumlahnya tidak
banyak berubah. Jumlah migrasi menurut kelompok umur sendiri menggunakan asumsi dengan
acuan jumlah totalnya harus sama dengan jumlah migrasi netto penduduk Grobogan dalam SP
2010.
Selanjutnya, dihitunglah proporsi dari data migrasi netto yang telah diasumsikan.
Proporsi dihitung dengan membagi migrasi netto per kelompok umur tertentu dengan
jumlah migrasi netto. Berikut adalah hasil perhitungan proporsi data migrasi laki-laki dan
perempuan:
Tabel 0.13 Tabel Perhitungan Proporsi Data Migrasi Laki-laki dan Perempuan
Age Structure of Net
Age Structure of Net
Kelompok Migration
Migration (proportions)
Umur (proportions)
Laki-Laki
Perempuan
0-4 0.00489 0.00296
5-9 0.00340 0.01791
10-14 0.01966 0.02652
15-19 0.03060 0.03963
20-24 0.10260 0.10501
25-29 0.20685 0.15755
30-34 0.16472 0.18322
35-39 0.13569 0.13103
40-44 0.10210 0.08597
45-49 0.08725 0.10035
50-54 0.07216 0.06883
55-59 0.03550 0.04154
60-64 0.01534 0.01961
65-69 0.01750 0.01333
70-74 0.00174 0.00656
Jumlah 1 1
Sumber: hasil analisis kelompok, 2019
2.2.2.5. Proyeksi
a. Proyeksi Fertilitas
Menghitung proyeksi kelahiran/fertilitas dapat dilakukan dengan mencari rata-rata antara
jumlah penduduk pada kelompok umur yang sama di tahun 2000 dengan 2005 lalu dikalikan
dengan ASFR rata-rata yang telah didapat pada perhitungan sebelumnya. Berikut adalah
proyeksi hasil perhitungannya:
Kelompok
Umur 2005 2010 2015 2020 2025
15-19 18,782 18,053 17,050 15,982 15,754
20-24 19,227 20,004 19,247 18,234 17,155
25-29 18,666 19,971 20,875 20,254 19,372
30-34 16,066 16,038 17,312 18,374 18,084
35-39 15,575 15,288 15,383 16,956 18,336
40-44 12,675 13,370 13,192 13,469 15,078
45-49 10,499 12,379 13,130 13,081 13,497
Jumlah 110,848 113,899 115,185 115,129 115,209
Sumber: hasil analisis kelompok, 2019
Pada hasil proyeksi, jumlah kelahiran meningkat dalam jumlah sedikit sampai pada tahun
2015 dimana setelah tahun itu jumlah kelahiran bersifat konstan secara keseluruhan. Jumlah
kelahiran menurun sedikit demi sedkit setiap tahunnya pada kelompok umur 15-19 tahun,
sedangkan pada kelompok umur yang lain bersifat fluktuatif walaupun tidak terlalu drastis
perubahannya.
b. Proyeksi Mortalitas
Proyeksi mortalitas digambarkan dengan proyeksi angka kelahiran hidup berdasarkan
data yang sudah didapat. Perhitungan proyeksi ini dilakukan dengan rumus sebagai berikut
1. Perempuan
Tabel 0.15 Tabel Hasil Proyeksi Penduduk Perempuan Bertahan Hidup
Kelompok
2005 2010 2015 2020 2025
Umur
5-9 58,571 51,301 52,972 54,628 55,713
10-14 63,074 58,223 51,032 52,729 54,393
15-19 65,566 62,542 57,760 50,644 52,339
Kelompok
2005 2010 2015 2020 2025
Umur
20-24 67,139 64,470 61,673 57,070 50,088
25-29 54,300 65,772 63,435 60,869 56,411
30-34 49,943 51,424 63,780 62,147 59,935
35-39 47,670 44,707 48,214 61,745 60,785
40-44 45,584 43,116 41,833 46,340 60,098
45-49 40,367 41,244 40,170 39,800 44,579
50-54 32,140 36,271 38,071 37,690 37,645
55-59 23,131 27,964 32,577 34,770 34,669
60-64 18,707 19,109 24,008 28,503 30,640
65-69 16,295 14,856 15,468 19,704 23,510
70-74 10,536 11,830 10,870 11,392 14,561
75+ 12,355 13,938 15,822 16,463 17,216
Jumlah 605,376 606,765 617,685 634,494 652,581
Sumber: hasil analisis kelompok, 2019
Angka harapan hidup perempuan berjumlah lebih banyak dari laki-laki dan setiap 5 tahunnya
kedua jenis kelamin mengalami peningkatan pada jumlah angka harapan hidup.
c. Proyeksi Migrasi
Proyeksi migrasi dilakukan dengan menggunakan asumsi jumlah migrasi netto setiap tahunnya
atau setiap lima tahun. Karena data migrasi dasar menggunakan asumsi jumlahnya sama dengan
migrasi netto tahun 2010, maka dapat diasumsikan jumlahnya pun sama pada tahun 2005 karena berada
diantara dua tahun tersebut. Dalam data SUSENAS tahun 2015 didapatkan data bahwa jumlah migrasi
netto mengalami peningkatan sekitar 5000, sehingga diasumsikan bahwa migrasi netto Kabupaten
Grobogan mengalami peningkatan 1000 penduduk setiap tahunnya atau 5000 penduduk setiap lima
tahun setelah tahun 2010. Sehingga didapatkan tabel sebagai berikut:
1. Perempuan
Tabel 0.17 Tabel Hasil Proyeksi Migrasi Penduduk Menurut Kelompok Umur
1. Perempuan
Tabel 0.19 Tabel Hasil Perhitungan Penduduk Perempuan Menurut Kelompok Umur Tahun z
Kelompok
Umur 2000 2005 2010 2015 2020 2025
0-4 58,875 51,567 53,247 54,911 56,002 56,862
5-9 63,334 58,463 51,242 52,946 54,617 55,732
10-14 66,044 62,999 58,182 51,014 52,722 54,406
15-19 67,828 65,131 62,306 57,656 50,602 52,415
20-24 54,872 66,464 64,103 61,510 57,005 50,205
25-29 50,538 52,038 64,541 62,889 60,650 56,803
30-34 48,392 45,384 48,945 62,680 61,706 60,726
35-39 46,567 44,046 42,735 47,340 61,394 61,414
40-44 41,701 42,607 41,497 41,115 46,052 60,614
45-49 33,796 38,139 40,033 39,632 39,584 44,966
50-54 25,024 30,253 35,244 37,616 37,508 37,972
55-59 21,138 21,591 27,127 32,206 34,621 34,937
60-64 19,705 17,965 18,705 23,829 28,431 30,768
65-69 14,235 15,984 14,687 15,393 19,674 23,564
70-74 11,197 10,198 11,646 10,788 11,360 14,620
75+ 8,768 12,324 13,921 15,814 16,460 17,221
(70+/) 19,965 22,522 25,567 26,603 27,819 31,841
Jumlah 632,015 635,155 648,162 667,339 688,387 713,224
Sumber: hasil analisis kelompok, 2019
Hasil proyeksi pada tahun 2010 perlu dibandingkan dengan data sensus penduduk tahun
2010 sebagai validasi. Bila hasil proyeksi mendekati dengan data sensus maka proyeksi
dikatakan valid.
Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Data SP2010 Jumlah Penduduk Kabupaten
Grobogan Menurut Kelompok Umur Grobogan Menurut Kelompok Umur
Kelompok
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
Umur
0-4 53247 53723 55683 52702
5-9 51242 52044 58392 55749
10-14 58182 55618 63550 60878
15-19 62306 58694 55833 53168
20-24 64103 60680 48390 49563
25-29 64541 60457 49916 51495
30-34 48945 50767 49021 49914
35-39 42735 46340 46760 47644
40-44 41497 44639 48305 52061
45-49 40033 43352 46447 47583
50-54 35244 35492 38176 37276
55-59 27127 26034 28325 26108
60-64 18705 20704 19075 22284
65-69 14687 16975 16397 20184
70-74 11646 15378 12337 16304
75+ 13921 19323 11991 17185
(70+/) 25567 34701 24328 33489
Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Data SP2010 Jumlah Penduduk Kabupaten
Grobogan Menurut Kelompok Umur Grobogan Menurut Kelompok Umur
Kelompok
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
Umur
Jumlah 673728 694921 672926 693587
Sumber: hasil analisis kelompok, 2019 dan Sensus Penduduk Jawa Tengah Tahun 2010
Dilihat dari tabel diatas, jumlah keseluruhan penduduk pada hasil proyeksi dengan sensus
penduduk 2010 tidak terlalu berbeda, sehingga bisa dikatakan bahwa data proyeksi valid. Berikut
adalah piramida penduduk hasil sensus dengan hasil proyeksi cohort:
3.1. Pembelajaran
Dalam melakukan perhitungan dan analisis terhadap proyeksi penduduk, terdapat
beberapa pembelajaran yang dapat diambil diantaranya:
1. Data yang terdapat di BPS tidak semua tersedia sehingga harus mengunjungi
Pelayanan Statistik Terpadu yang terdapat di kantor BPS.
2. Ada beberapa data juga yang sama sekali tidak tersedia di BPS baik di web maupun
di Pusat Pelayanan Statistik Terpadu sehingga dilakukan asumsi terhadap data-data
yang diperlukan tersebut.
3. Terdapat data yang tidak berubah dari tahun ke tahun serta perbedaan angka pada
data yang sama di halaman berbeda. Bila hal ini terjadi, dilakukan cross check dengan
membuka data lain yang memiliki informasi yang sama contohnya data kecamatan
dalam angka dan kabupaten dalam angka.
3.2. Kesimpulan
Analisis yang digunakan untuk membuat proyeksi penduduk ada dua, yakni analisis
agregat dan analisis cohort. Analisis agregat lebih mudah diaplikasikan karena hanya
memerlukan data jumlah penduduk wilayah studi, sedangkan analisis cohort menggunakan data
populasi penduduk, fertilitas, mortalitas, dan migrasi untuk melakukan proyeksi penduduk. Pada
proyeksi cohort, didapatkan hasil bahwa proyeksi di tahun 2010 hasilnya mendekati data Sensus
Penduduk tahun 2010. Jumlah penduduk pada proyeksi cohort juga selalu mengalami
peningkatan setiap lima tahun sekali. Proyeksi agregat menunjukkan bahwa jumlah penduduk
Kabupaten Grobogan meningkat 1,59% setiap lima tahun dengan data kabupaten dan meningkat
1,56% tiap lima tahun dengan data kecamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (2010). Pedoman Penghitungan Proyeksi Penduduk dan Angkatan Kerja.
Retrieved from http://ugm.id/14Z%0Ahttps://media.neliti.com/media/publications/50042-
ID-pedoman-penghitungan-proyeksi-penduduk-dan-angkatan-kerja.pdf
Yahdin, S., & Kresnawati, E. S. (2010). Validasi Hasil Proyeksi Penduduk Tahun 2010 Terhadap
Sensus Penduduk 2010 Menggunakan MAD dan MSE. Retrieved from
http://repository.ut.ac.id/1597/1/fmipa2015_12.pdf
Glenn, Norval D. 2005. Cohort Analysis (Second Edition). USA: SAGE Publications
Sensus Penduduk Jawa Tengah Tahun 2000
Sensus Penduduk Jawa Tengah Tahun 2010
Pengembangan Model Life Table Indonesia
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Penyusunan Proyeksi Penduduk Di Daerah
Badan Pusat Statistik Kabupaten Grobogan . 2010-2018. Kabupaten Dalam Angka 2010-2018.
Badan Pusat Statistik Jawa Tengah . 2010-2018. J aTengah Dalam Angka 2010-2018.