ASAS-ASAS MANAJEMEN
”PENGORGANISASIAN”
Disusun oleh:
KELAS D
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nyalah kami dapat menyelesaikan sebuah makalah berjudul ‘’PENGORGANISASIAN’’
yang merupakan tugas dari dosen prodi azaz-azaz manajemen. Dengan adanya makalah ini
semoga kita dapat mengembangkan ilmu tentang pengorganisasian berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan bekal ilmu
dan membimbing saya dalam mata kuliah azaz-azaz manajemen.
Akhirnya kami menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan, karena itu
tanggapan dan bimbingan dari dosen khususnya, dari pembaca umumnya sangat saya
harapkan demi kesempurnaan tulisan ini dimasa yang akan datang. Atas semua tanggapan
dan bimbingan yang ikhlas terlebih dahulu saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................................
D. Manfaat ...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
A. Pengertian Pengorganisasian...................................................................................
B. Prinsip Pengorganisasian.........................................................................................
C. Proses Pengorganisasian..........................................................................................
D. Pengawasan Organisasi...........................................................................................
E. Hubungan Antara Organisasi dengan Manajemen..................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran ......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi itu abstrak (kasat mata), walaupun banyak orang yang bekerja dan hidup
dari organisasi namun tidak seorang pun yang pernah melihat barang atau merasakan manfaat
jasa yang diberikan oleh suatu organisasi. Kita bisa melihat barang atau merasakan manfaat
jasa yang diberikan oleh suatu organisasi, bahkan mengenal siapa saja yang bekerja
di dalamnya, tetapi jarang sekali kita mengetahui apa alasan dan motivasi organisasi tersebut
menyediakan barang/jasa itu, atau bagaimana cara mengontrol dan mempengaruhi para
anggotanya. Semua itu tidaklah terlihat oleh mata banyak orang yang berada diluar organisasi
tersebut.
Sepintas pengorganisasian adalah biasa dan lumrah dibicarakan yang tidak biasa ialah
kenyataan sukarnya kyualitas sempurna pengorganisasian dicapai. Hal tersebut, karena salah
satu unsur yang termasuk sumber daya tidak lain manusia bahkan manusia dalam
keberadaannya sangat vital. Ilmu manajemen sebagai homo economicus senang bekerja
sama. Kiranya dieklektikan, optimalisasi kualitas pengorganisasian dapat kita tempuh dengan
cara mengelola manusia rakus sedemikian rupa hingga bekerjasama mencapai tujuan yang
ditetapkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian?
2. Apa saja prisip pengorganisasian?
3. Bagaimana proses pengorganisasian?
4. Bagaimana struktur pengorganisasian?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa lebih memahami tentang materi Organisasi khususnya
pengorganisasian.
2. Untuk mendorong semangat mahasiswa agar memiliki semangat dalam organisasi.
3. Untuk memberi gambaran secara tertulis tentang pengorganisasian.
D. Manfaat
1. Mahasiswa akan memahami tentang pengorganisasian.
2. Timbul semangat mahasiswa dalam berorganisasi.
3. Menambah wawasan mahasiswa tentang pengorganisasian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengorganisasian
Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan
suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit,
perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan
proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan
ditugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang
sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan
yang melingkupinya.
Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut
dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
1. Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif
sumber daya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga kerja organisasi.
2. Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap
pengelompokan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk
mengawasi anggota-anggota kelompok.
3. Hubungan-hubungan antara fungsi, jabatan, tugas dan para karyawan.
4. Cara dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam
departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan
tugas tersebut.
Pengorganisasian (organizing) adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk
diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang
efektif di antara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaanyang wajar
sehingga mereka bekerja secara efisien. Pengorganisasian juga dapat didefinisikan sebagai
suatu pekerjaan membagi tugas, mendelegasikan otoritas, dan menetapkan aktivitas yang
hendak dilakukan oleh manajer pada seluruh hierarki organisasi. Oleh karena itu, dalam
pengorganisasian diperlukan tahapan sebagai berikut:
1. Mengetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapai.
2. Deskripsi pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu.
3. Klasifikasi aktivitas dalam kesatuan yang praktis.
4. Memberikan rumusan yang realistis mengenai kewajiban yang hendak diselesaikan,
sarana dan prasarana fisik serta lingkungan yang diperlukan untuk setiap aktivitas atau
kesatuan aktivitas yang hendak dioperasikan.
5. Penunjukkan sumber daya manusia yang menguasai bidang keahliannya.
6. Mendelegasikan otoritas apabila dianggap perlu kepada bawahan yang ditunjuk.
Menurut para ahli
I
Organization is the from of every human association for the attainment of a common purpose.
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu maksud bersama
(tujuan umum).
3. Kamus Administrasi :
Organisasi adalah suatu system kerjasama dari pada kelompok orang untuk mencapai
tujuan bersama.
Pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
C. Proses Pengorganisasian
I
Menurut Stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri
dari lima langkah:
a) Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi
b) Membagi beban kerja ke dalam kegiatan-kegiatan yang secara logis dan memadai dapat
dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang.
c) Mengkombinasi pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang logis dan efisien
d) Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu
kesatuan yang harmonis
e) Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk
mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
D. Pengawasan Organisasi
Pengawasan adalah tahap proses manajerial mengenai pemeliharaan kegiatan
organisasi dalam batas-batas yang di izinkan yang diukur dari harapan-harapan. Pengawasan
organisasi itu saling berkaitan erat dengan perencanaan. Rencana memberikan kerangka bagi
bekerjanya proses pengawasan. Sebaliknya, umpan-balik dari tahap pengawasan itu
seringkali mengidentifikasi kebutuhan akan rencana atau strategi baru atau yang disesuaikan.
Unsur dasar dari proses pengawasan adalah sama untuk setiap individu, atau organisasi. Alat-
alat yang dipakai untuk mengemudikan atau mengatur kegiatan-kegiatan itu biasanya
berbeda-beda menurut keadaan. Biasanya, perilaku individu dan organisasi itu dituntun oleh
urutan yang kontinyu dari siklus perencanaan-pelaksanaan-pengawasan.
Konsep pengawasan itu sangat umum dan dapat dipakai seluruh prestasi dengan
rencana strategis 5 tahun atau prestasi tertentu terhadap suatu quota produksi 25 unit per jam.
Ia berkaitan dengan tujuan (output) dan alat (input dan proses transformasi). Jadi, teori
pengawasan itu bersifat meluas (pervasive). Perkataan pengawasan (control) mempunyai
beberapa arti dan lebih spesifik beberapa konotasi yang bermakna bagi pembahasan dalam
bab ini.
Dalam konteks organisasi, pengawasan itu meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan
individu dan kelompok. Kita dapat memakai konsep-konsep yang telah dibahas sampai kini,
untuk mendefinisikan “pengawasan organisasi’’ sebagai tahap system menejerial yang
memantau prestasi manusia dan memberikan informasi umpan-balik yang dapat dipakai
untuk menyesuaikan tujuan dan alat-alat. Berdasarkan tujuan dan rencana tertentu untuk
mencapainya, fungsi pengawasan ini mencakup pengukuran keadaan yang sesungguhnya,
membandingkannya dengan standar, dan mengadakan umpan-balik yang dapat dipakai untuk
mengkoordinir kegiatan organisasi, memfokuskannya kea rah yang tepat, dan memudahkan
tercapainya keseimbangan yang dinamis.
Untuk memantau organisasi yang kompleks, perlu dirancang system yang canggih.
Prestasi mempunyai banyak dimensi, seperti efektifitas (tingkat pencapaian sasaran), efisiensi
(perbandingan output dengan input, atau keuntungan dengan biaya), dan kepuasan peserta
(morale atau alienasi). Kuncinya ialah mengetahui dimensi-dimensi mana yang penting dan
dapat dikontrol.
E. Hubungan Antara Organisasi dengan Manajemen
Organisasi sebagai tempat atau wadah daripada manajemen mempunyai hubungan yang
erat sekali dengan manajemen dan saling pengaruh-mempengaruhi. Kalau organisasi
baik, tetapi manajemen tidak baik, sudah barang tentu terpengaruh sehingga organisasi tidak
dapat bergerak. Demikian pula sebaliknya. Kalau manajemen baik, tetapi organisasi buruk,
akan timbul mismanajemen. Hubungan antara manajemen dan organisasi dapat diumpamakan
sebagai hubungan antara badan jasmaniah dengan nyawa atau jiwa. Kalau badan baik, tetapi
jiwa rusak (tak sehat), maka badan/jasmani dapat terpengaruh juga. Lama-lama menjadi
rusak, demikian pula sebaliknya.
Dalam rangka membentuk organisasi yang baik, perlu diketahui dan diperhatikan asas-
asas yang terdapat dalam organisasi, yaitu :
2. Span of control.
Dengan “span of control” dimaksudkan sampai seberapa jauh seorang pemimpin
dapat mengawasi bawahannya secara tepat. Mungkin seseorang hanya mampu mengawasi 5
(lima) orang saja, mungkin 10 orang, mungkin 15 orang. Jadi kemampuan seseorang itu tidak
sama.
Pengorganisasian sebagai fungsi dari manajemen, meliputi :
a) Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri
dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
b) Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu
aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung
pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
I
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan
dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan
dalam bentuk actual di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
http://repastrepost.blogspot.co.id/2013/11/pengorganisasian-dalam-manajemen.html (di akses
tanggal 25 Oktober 2015)