Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ASAS-ASAS MANAJEMEN
”PENGORGANISASIAN”

Disusun oleh:

1. Maliqal Bulqis 22001091112

KELAS D
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nyalah kami dapat menyelesaikan sebuah makalah berjudul ‘’PENGORGANISASIAN’’
yang merupakan tugas dari dosen prodi azaz-azaz manajemen. Dengan adanya makalah ini
semoga kita dapat mengembangkan ilmu tentang pengorganisasian berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber.
            Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan bekal ilmu
dan membimbing saya dalam mata kuliah azaz-azaz manajemen.
            Akhirnya kami menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan, karena itu
tanggapan dan bimbingan dari dosen khususnya, dari pembaca umumnya sangat saya
harapkan demi kesempurnaan tulisan ini dimasa yang akan datang. Atas semua tanggapan
dan bimbingan yang ikhlas terlebih dahulu saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI  ..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................................
D. Manfaat ...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
A. Pengertian Pengorganisasian...................................................................................
B. Prinsip Pengorganisasian.........................................................................................
C. Proses Pengorganisasian..........................................................................................
D. Pengawasan Organisasi...........................................................................................
E. Hubungan Antara Organisasi dengan Manajemen..................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran  ......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................

I
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Organisasi itu abstrak (kasat mata), walaupun banyak orang yang bekerja dan hidup
dari organisasi namun tidak seorang pun yang pernah melihat barang atau merasakan manfaat
jasa yang diberikan oleh suatu organisasi. Kita bisa melihat barang atau merasakan manfaat
jasa yang diberikan oleh suatu organisasi, bahkan mengenal siapa saja yang bekerja
di dalamnya, tetapi jarang sekali kita mengetahui apa alasan dan motivasi organisasi tersebut
menyediakan barang/jasa itu, atau bagaimana cara mengontrol dan mempengaruhi para
anggotanya. Semua itu tidaklah terlihat oleh mata banyak orang yang berada diluar organisasi
tersebut.
            Sepintas pengorganisasian adalah biasa dan lumrah dibicarakan yang tidak biasa ialah
kenyataan sukarnya kyualitas sempurna pengorganisasian dicapai. Hal tersebut, karena salah
satu unsur yang termasuk sumber daya tidak lain manusia bahkan manusia dalam
keberadaannya sangat vital. Ilmu manajemen sebagai homo economicus senang bekerja
sama. Kiranya dieklektikan, optimalisasi kualitas pengorganisasian dapat kita tempuh dengan
cara mengelola manusia rakus sedemikian rupa hingga bekerjasama mencapai tujuan yang
ditetapkan.
B.     Rumusan Masalah
1.  Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian?
2. Apa saja prisip pengorganisasian?
3. Bagaimana proses pengorganisasian?
4. Bagaimana struktur pengorganisasian?
C.    Tujuan
1. Agar mahasiswa lebih memahami tentang materi Organisasi khususnya
pengorganisasian.
2.  Untuk mendorong semangat mahasiswa agar memiliki semangat dalam organisasi.
3.  Untuk memberi gambaran secara tertulis tentang pengorganisasian.
D.    Manfaat
1.      Mahasiswa akan memahami tentang pengorganisasian.
2.      Timbul semangat mahasiswa dalam berorganisasi.
3.      Menambah wawasan mahasiswa tentang pengorganisasian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengorganisasian
         Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan
suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit,
perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan
proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan
ditugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.
            Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang
sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan
yang melingkupinya.
            Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut
dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
1.   Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif
sumber daya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga kerja organisasi.
2.   Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap
pengelompokan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk
mengawasi anggota-anggota kelompok.
3.   Hubungan-hubungan antara fungsi, jabatan, tugas dan para karyawan.
4.   Cara dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam
departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan
tugas tersebut.
                 Pengorganisasian (organizing) adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk
diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang
efektif di antara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaanyang wajar
sehingga mereka bekerja secara efisien. Pengorganisasian juga dapat didefinisikan sebagai
suatu pekerjaan membagi tugas, mendelegasikan otoritas, dan menetapkan aktivitas yang
hendak dilakukan oleh manajer pada seluruh hierarki organisasi. Oleh karena itu, dalam
pengorganisasian diperlukan tahapan sebagai berikut:
1.  Mengetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapai.
2.  Deskripsi pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu.
3.  Klasifikasi aktivitas dalam kesatuan yang praktis.
4.   Memberikan rumusan yang realistis mengenai kewajiban yang hendak diselesaikan,
sarana dan prasarana fisik serta lingkungan yang diperlukan untuk setiap aktivitas atau
kesatuan aktivitas yang hendak dioperasikan.
5.   Penunjukkan sumber daya manusia yang menguasai bidang keahliannya.
6.   Mendelegasikan otoritas apabila dianggap perlu kepada bawahan yang ditunjuk.
Menurut para ahli

1.      Chester I.Barnard - dalam bukunya:


           The functions of the executive, 1938.p.75 memberikan batasan sebagai berikut:
I define an organization as a system of cooperative activities of to or more person. Organisasi
adalah suatu system mengenai usaha-usaha kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih.
2.      James D Moneey : dalam bukunya:
           The Principles of Organisation. 1947 mengemukakan, sebagai berikut:

I
Organization is the from of every human association for the attainment of a common purpose.
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu maksud bersama
(tujuan umum).
3.      Kamus Administrasi :
           Organisasi adalah suatu system kerjasama dari pada kelompok orang untuk mencapai
tujuan bersama.
            Pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1.      Organisasi sebagai alat dari pada menejemen.


            Organisasi sebagai “alat… ialah organisasi sebagai wadah, sebagai tempat manajemen
yang memungkinkan manajemen dapat bergerak. Atau dapat dikatakan, bahwa organisasi
sebagai alat adalah organisasi dalam arti statis, tetapi tak bergerak. Dan bentuk manajemen
ini tergantung dari wadahnya.

2.      Organisasi sebagai fungsi manajemen.


            Organisasi sebagai fungsi adalah organisasi dalam artian dinamis (bergerak), yaitu
organisasi yang memberi kemungkinan tempat manajemen dapat bergerak dalam batas-batas
tertentu. Organisasi dalam arti dinamis berarti, bahwa organisasi itu bergerak mengadakan
pembagian pekerjaan. Misalnya, pimpinan harus ditempatkan dibagian yang strategis, karena
sering menerima tamu-tamu. Juga mengenai penempatan barang-barang harus pada tempat
yang dipandang aman. Disamping itu organisasi masih mempunyai berbagai-bagai
pengertian, yaitu organisasi sebagai :

1. A group of people, yaitu perkelompokan tertentu dari sejumlah orang-orang yang


bekerja sama melaksanakan suatu usaha.
2. A system of authority, yaitu organisasi sebagai system wewenang yang memberikan
kekuatan bagi setiap pejabat dalam melaksanakan tugasnya.
3. A system of function, yaitu sebagai system distribusi tugas, sehingga masing-masing
pejabat memegang tugas tertentu.

            Definisi Pengorganisasian O Menurut Cefto Samuel C, The proccess of establishing


orderly uses for all organizational's resources (pengorganisasian merupakan proses mengatur
semua kegiatan secara sistematis dalam mengelola sumber daya). O Menurut Williams
Chuck, Deciding where decision will be made, who will do that jobs and task, and who will
work for whom (memutuskan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melakukan
pekerjaan dan tugas itu, dan siapa yang akan bekerja serta untuk siapa mpekerjaan itu
dilakukan). O Menurut Daft Richard, pengorganisasian merupakan sebuah kegiatan
pemanfaatan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan stategis.
            Jadi, perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia
dan sumber daya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah
ditetapkan serta menggapai tujuan bersama. Pengorganisasian merupakan sebuah aktivitas
penataan sumber daya manusia yang tepat dan bermanfaat bagi manajemen, dan
menghasilkan penataan dari karyawan. Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan
pengaturan  Pada sumber daya manusia dan sumber daya fisik lain yang dimiliki perusahaan
untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
            Dengan kata lain pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang berhubungan
dengan pembagian tugas. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang
telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas
apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana
keputusan harus diambil.
            Pengorganisasian merupakan sebuah aktivitas penataan sumber daya manusia yang
tepat dan bermanfaat bagi manajemen, dan menghasilkan penataan dari karyawan. Hal pokok
yang perlu diperhatikan dari pengorganisasian : Menentukan arah dan sasaran satuan
organisasi. Menganalisa beban kerja masing – masing satuan organisasi. Membuat job
description (uraian pekerjaan). Menentukan seseorang atau karyawan yang berdasarkan atas
pertimbangan arah dan sasaran, beban kerja, dan uraian kerja dari masing – masing satuan
organisasi.
B. Prinsip Pengorganisasian
            Prinsip adalah suatu pernyataan dan suatu kebenaran yang pokok, yang memberikan
suatu petunjuk kepada pemikiran dan tindakan. Prinsip merupakan dasar meskipun tidak
mutlak. Prinsip tidak sama dengan undang-undang dan tidak berarti bahwa hasil yang sama
akan terjadi dalam tiap situasi yang tampaknya sama. Dalam aplikasi manajemen, prinsip
adalah fleksibel karena prinsip memperhatikan kondisi spesifik dan kondisi yang berubah.
Prinsip merupakan pedoman, prinsip membantu dalam pengertian dan aplikasi manajemen,
prinsip harus digunakan secar cermat dan bijak.
            Adapun prinsip-prinsip dalam pengorganisasian yaitu :
1.      Organisasi dan tujuan
            Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian
tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.
2.      Esensi organisasi
            Tanggung jawab pengorganisasian maupun tanggung jawab pelaksanaan selalu
bersifat individual. Tanggung jawab didelegasikan dari seseorang kepada oranglain. Individu
yang menerima tanggung jawab membentuk suatu kewajiban yang juga bersifat pribadi.
Apabila seorang manajer menerima jabatan, ia harus menerima dan memegang tanggung
jawab.
3.      Tanggung jawab dan otoritas
            Otoritas harus seimbang dengan tanggung jawab, artinya seseorang yang diberi
tanggung jawab harus juga diberi otoritas untuk melaksanakan sesuatu yang diperlukan guna
memenuhi tanggung jawab mereka.
4.      Spesialisasi untuk efisiensi
            Organisasi yang efektif membagi tanggung jawab dalam bagian sehingga
mengadakan spesialisasi dan menambah efisiensi dalam masing-masing bagian tersebut.
5.      Rentang kendali
            Rentang kendali adalah tingkat pengendalian atau tingkat delegasi tanggung jawab.
Prinsip ini menganggap bahwa terdapat batas tertentu terhadap jumlah bawahan yang dapat
dikelola ileh seorang manajer.
            Selain prinsip yang telah didiskripsikan diatas, terdapat sejumlah prinsip yang
dipandangnya bermanfaat dalam mengelola organisasi. Prinsip tersebut memberikan
pedoman untuk menyusun suatu system tugas dan otoritas yang saling berkaitan. 5 prinsip
structural yang dimaksud sebagai berikut :
a) Prinsip pembagian kerja
b) Prinsip satu arah
c) Prinsip sentralisasi
d) Prinsip otoritas dan tanggung jawab
e) Prinsip rantai komando

C. Proses Pengorganisasian

I
            Menurut Stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri
dari lima langkah:
a)  Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi
b)  Membagi beban kerja ke dalam kegiatan-kegiatan yang secara logis dan memadai dapat
dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang.
c)  Mengkombinasi pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang logis dan efisien
d) Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu
kesatuan yang harmonis
e) Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk
mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.

            Menurut T Hani Handoko (1999) proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan


tiga langkah prosedur sebagai berikut:
a)   Pemerincian seluruh kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
b)   Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat
dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja ini sebaiknya tidak terlalu berat juga tidak
terlalu ringan.
c)  Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para
anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.

D. Pengawasan Organisasi
            Pengawasan adalah tahap proses manajerial mengenai pemeliharaan kegiatan
organisasi dalam batas-batas yang di izinkan yang diukur dari harapan-harapan. Pengawasan
organisasi itu saling berkaitan erat dengan perencanaan. Rencana memberikan kerangka bagi
bekerjanya proses pengawasan. Sebaliknya, umpan-balik dari tahap pengawasan itu
seringkali mengidentifikasi kebutuhan akan rencana atau strategi baru atau yang disesuaikan.
Unsur dasar dari proses pengawasan adalah sama untuk setiap individu, atau organisasi. Alat-
alat yang dipakai untuk mengemudikan atau mengatur kegiatan-kegiatan itu biasanya
berbeda-beda menurut keadaan. Biasanya, perilaku individu dan organisasi itu dituntun oleh
urutan yang kontinyu dari siklus perencanaan-pelaksanaan-pengawasan.
            Konsep pengawasan itu sangat umum dan dapat dipakai seluruh prestasi dengan
rencana strategis 5 tahun atau prestasi tertentu terhadap suatu quota produksi 25 unit per jam.
Ia berkaitan dengan tujuan (output) dan alat (input dan proses transformasi). Jadi, teori
pengawasan itu bersifat meluas (pervasive). Perkataan pengawasan (control) mempunyai
beberapa arti dan lebih spesifik beberapa konotasi yang bermakna bagi pembahasan dalam
bab ini. 
             Dalam konteks organisasi, pengawasan itu meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan
individu dan kelompok. Kita dapat memakai konsep-konsep yang telah dibahas sampai kini,
untuk mendefinisikan “pengawasan organisasi’’ sebagai tahap system menejerial yang
memantau prestasi manusia dan memberikan informasi umpan-balik yang dapat dipakai
untuk menyesuaikan tujuan dan alat-alat. Berdasarkan tujuan dan rencana tertentu untuk
mencapainya, fungsi pengawasan ini mencakup pengukuran keadaan yang sesungguhnya,
membandingkannya dengan standar, dan mengadakan umpan-balik yang dapat dipakai untuk
mengkoordinir kegiatan organisasi, memfokuskannya kea rah yang tepat, dan memudahkan
tercapainya keseimbangan yang dinamis.
             Untuk memantau organisasi yang kompleks, perlu dirancang system yang canggih.
Prestasi mempunyai banyak dimensi, seperti efektifitas (tingkat pencapaian sasaran), efisiensi
(perbandingan output dengan input, atau keuntungan dengan biaya), dan kepuasan peserta
(morale atau alienasi). Kuncinya ialah mengetahui dimensi-dimensi mana yang penting dan
dapat dikontrol.
E. Hubungan Antara Organisasi dengan Manajemen
       Organisasi sebagai tempat atau wadah daripada manajemen mempunyai hubungan yang
erat sekali dengan manajemen dan saling pengaruh-mempengaruhi. Kalau organisasi
baik, tetapi manajemen tidak baik, sudah barang tentu terpengaruh sehingga organisasi tidak
dapat bergerak. Demikian pula sebaliknya. Kalau manajemen baik, tetapi organisasi buruk,
akan timbul mismanajemen. Hubungan antara manajemen dan organisasi dapat diumpamakan
sebagai hubungan antara badan jasmaniah dengan nyawa atau jiwa. Kalau badan baik, tetapi
jiwa rusak (tak sehat), maka badan/jasmani dapat terpengaruh juga. Lama-lama menjadi
rusak, demikian pula sebaliknya.
        Dalam rangka membentuk organisasi yang baik, perlu diketahui dan diperhatikan asas-
asas yang terdapat dalam organisasi, yaitu :

1.      Asas Kesatuan Komando (unity of command )


         Dalam suatu organisasi ada suatu asas dimana tiap-tiap petugas atau pegawai hanya
mempunyai pemimpin tunggal (seorang). Jangan sampai seorang petugas mempunyai dua ata
lebih pemimpin, sehingga petugas tadi menjadi bingung dan pekerjaannya menjadi tak beres.
Lain halnya jika dua pemimpin itu terdiri dari seorang pemimpin dengan wakilnya. Karena
wakil baru bertindak kalau pemimpin tidak ada ditempat. Jadi hendaklah petugas itu hanya
menerima perintah dan menyampaikan hasil karyanya kepada pemimpin yang satunya itu.

2.      Span of control.
            Dengan “span of control” dimaksudkan sampai seberapa jauh seorang pemimpin
dapat mengawasi bawahannya secara tepat. Mungkin seseorang hanya mampu mengawasi 5
(lima) orang saja, mungkin 10 orang, mungkin 15 orang. Jadi kemampuan seseorang itu tidak
sama.
            Pengorganisasian sebagai fungsi dari manajemen, meliputi :
a)      Organisasi Formal
               Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri
dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
b)      Organisasi Informal
          Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu
aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung
pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.

I
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

      Pengorganisasian (organizing) adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk


diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang
efektif di antara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaanyang wajar
sehingga mereka bekerja secara efisien.
Prinsip-prinsip organisasi adalah :
a)      Organisasi dan tujuan
b)      Esensi organisasi
c)      Tanggung jawab dan otoritas
d)     Spesialisasi untuk efisiensi
e)      Rentang kendali
        Menurut Stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri
dari lima langkah sedangkan menurut Hani Handoko pengorganisasian terdiri atas tiga
langkah.
       Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana
organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola
tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang yang
menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam
suatu organisasi.

B. Saran

    Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan
dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan
dalam bentuk actual di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Hasyim. 1996. Organisasi & Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.

Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

K, Soekarno. 1982. Dasar- dasar Manajemen. Jakarta : Miswar.

Siswanto, H.B. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

http://repastrepost.blogspot.co.id/2013/11/pengorganisasian-dalam-manajemen.html (di akses
tanggal 25 Oktober 2015)

http://www.slideshare.net/rudibondet/pengorganisasian-dalam-manajemen (di akses tanggal


25 Oktober 2015)

Anda mungkin juga menyukai