KABUPATEN SIKKA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya
maka Profil UPTD Puskesmas Nanga ini dapat diselesaikan. Laporan ini dibuat untuk
mengetahui gambaran situasi dan kondisi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Nanga
dilaksanakan oleh Puskesmas beserta jajarannya selama tahun 2017 . Dengan tersusunnya
Profil UPTD Puskesmas Nanga ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bagian dari
Kecamatan Lela.
Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi
demikian dapat dikatakan bahwa profil kesehatan Puskesmas Nanga ini pada intinya berisi
kecamatan Lela.
NIP.19731103 199312 2 00 1
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar………………………………....................................................................................i
Daftar Isi ……………...........................................................................................................ii
Daftar Tabel ............................................................................................................................iii
Daftar Gambar……………………………………………………………………………..iv
BAB I PENDAHULUAN……………………………...............................................................
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. LANDASAN HUKUM
D. ISI RINGKASAN PROFIL
E. SISTEMATIKA PENYAJIAN
1. Jenis Data
2. Sumber Data
3. Periode Data
BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK ………………………
A. GAMBARAN UMUM
B. GEOGRAFIS
1. Luas Wilayah.
2. Jumlah Desa
C. KEPENDUDUKAN
3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis kelamin dan kelompok umur
4. Jumlah Rumah Tangga/Kepala Keluarga.
5. Kepadatan Penduduk.
6. Rasio Jenis Kelamin.
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN………………………………..
A. DERAJAT KESEHATAN
1. Angka kematian / Mortalitas
2. Angka kesakitan /Morbabilitas
3. Status Gizi
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN………………………………………………..
A. pelayanan kesehatan
1. Kunjungan ibu Hamil (K.1 dan K.4)
2. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1
3. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4
4. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
5. Cakupan Pelayanan Nifas
6. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas
7. Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil dan WUS
8. Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe
9. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani
10. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani
11. Persentase Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi
12. Persentase Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi
13. Persentase Berat Badan Bayi Lahir Rendah
14. Cakupan Kunjungan Neonatus
15. Persentase Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif
16. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi
17. Cakupan Desa /kelurahan “
18. Universal Child Immunization” (UCI)
19. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi.
20. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi Dan Anak Balita
21. Cakupan Baduta Ditimbang
22. Cakupan Pelayanan Anak Balita
23. Cakupan Balita Ditimbang
24. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
25. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
26. Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap
27. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat.
28. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila
29. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Pelayanan
Kesehatan Puskesmas di Puskesmas Nanga
D. Keadaan lingkungan
1. Persentase Rumah Sehat
2. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak
3. Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan
4. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak
5. Persentase Desa STBM
6. Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat
7. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat, Dibina, dan Diuji
Petik
8. Ketersediaan Obat menurut Jenis Obat
BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN………………………………….
A. Sarana kesehatan
1. Jumlah Rumah Sakit Umum dan Khusus di Wilayah Kecamatan Lela
2. Jumlah Puskesmas dan Jaringannya
3. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola.
4. Persentase RS dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1
5. Posyandu menurut Strata.
6. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM).
B. Tenaga kesehatan
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis(dokter umum,dokter gigi)di Sarana
Kesehatan.
2. Jumlah dan Rasio Bidan dan Perawat di Sarana Kesehatan.
3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan.
4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan.
5. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat di Sarana Kesehatan.
6. Jumlah dan Tenaga Teknisi Medis di Sarana Kesehatan.
BAB VI :KESIMPULAN
LAMPIRAN…………………………………………………………………………
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Luas wilayah, jumlah desa/kelurahan, jumlah penduduk,jumlah rumah tangga\ dan
kepadatan penduduk menurut kecamatan
Tabel 3. Penduduk berumur 10 tahun ke atas yang melek huruf dan ijazah tertinggi yang
diperoleh menurut jenis kelamin
Tabel 5 Jumlah kematian neonatal, bayi, dan balita menurut jenis kelamin, dan Desa
Tabel 7Kasus baru TB BTA +, seluruh kasus TB, kasus TB pada anak, dan Case Notification
Rate(CNR) per 100.000 penduduk menurut jenis kelamin, kecamatan, dan puskesmas
Tabel 8 Jumlah kasus dan angka penemuan kasus TB Paru BTA + menurut jenis kelamin,
kecamatan, dan puskesmas
Tabel 9 Angka kesembuhan dan pengobatan lengkap TB Paru BTA + serta keberhasilan
pengobatan menurut jenis kelamin, kecamatan, dan puskesmas
Tabel 11 Jumlah kasus HIV, AIDS, dan Syphilis menurut jenis kelamin di Puskesmas
Tabel 14 Jumlah kasus baru kusta menurut jenis kelamin, kecamatan, dan puskesmas
Tabel 15 Kasus Baru kusta 0-14 tahun dan Cacat Tingkat 2 menurut jenis kelamin di
puskesmas
Tabel 16 Jumlah kasus dan angka prevalensi penyakit kusta menurut tipe/jenis, jenis kelamin,
kecamatan,dan puskesmas
Tabel 17 Persentase penderita kusta selesai berobat (release from treatment/rft) menurut jenis
kelamin,kecamatan,dan puskesmas
Tabel 18 jumlah kasus afp (non polio) menurut kecamatan dan puskesmas
Tabel 19 Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I ) menurut jenis
kelamin, di Puskesmas
Tabel 20 Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I )menurut jenis
di puskesmas.
Tabel 21 Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD ) menurut jenis kelamin, di puskesmas
Tabel 22 Kesakitan dan kematian akibat malaria menurut jenis kelamin, di puskesmas
Tabel 27 Jumlah penderita dan kematian pada klb menurut jenis kejadian luar biasa (klb)
Tabel 28 Kejadian luar biasa (klb) di desa yang ditangani < 24 jam
Tabel 29 Cakupan kunjungan ibu hamil, persalinan ditolong tenaga kesehatan, dan pelayanan
kesehatan ibu nifas di puskesmas
Tabel 37 Bayi berat badan lahir rendah (bblr) menurut jenis kelamin, di puskesmas
Tabel 38 Cakupan kunjungan neonatal menurut jenis kelamin, di puskesmas
Tabel 39 Jumlah bayi yang diberi asi eksklusif menurut jenis kelamin, di puskesmas
Tabel 40 Cakupan pelayanan kesehatan bayi menurut jenis kelamin, di puskesmas
Tabel 41 Cakupan desa/kelurahan uci menurut di puskesmas
Tabel 42 Cakupanimunisasi hepatitis b < 7 hari dan bcgpada bayi menurut jenis kelamin, di
puskesmas
Tabel 45 Jumlah anak 0 –23 bulan ditimbang menurut jenis kelamin, di puskesmas
Tabel 46 Cakupan pelayanan anak balita menurut jenis kelamin, di puskesmas
Tabel 48 Cakupan kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan menurut jenis kelamin,
di puskesmas
Tabel 49 Cakupan pelayanan kesehatan (penjaringan)siswa sd dan setingkat menurut jenis
kelamin, di puskesmas
Tabel 51 Pelayanan kesehatan gigi dan mulutpada anak sd dan setingkatmenurut jenis
kelamin, di puskesmas
Tabel 52 Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut menurut jenis kelamin, di puskesmas
Tabel 53 Cakupan jaminan kesehatan menurut jenis jaminan dan jenis kelamin
Tabel 54 Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap, dan kunjungan gangguan jiwa di sarana
pelayanan kesehatan
Tabel 55 Angka kematian pasien di di puskesmas
Tabel 57 Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (ber-phbs) di
puskesmas
Tabel 59 Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas (layak) di
puskesmas
Tabel 60 Persentase kualitas air minum di penyelenggara air minum yangmemenuhi syarat
kesehatan
Tabel 61 Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat)
menurut jenis jamban, di puskesmas
Tabel 68 Persentase sarana kesehatan (rumah sakit) dengan kemampuan pelayanan gawat
darurat (gadar) level 1
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit fungsional dari Dinas Kesehatan yang merupakan Pos
pelayanan terdepan dalam pengembangan dan pembinaan kesehatan masyarakat.Tujuan
pengembangan Kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal.Agar strategi tersebut tercapai maka Puskesmas perlu mengadakan pembenahan
pada fungsi-fungsi manajemen.
Tujuan pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam
meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia. Untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara
menyeluruh, berjenjang dan terpadu.
Puskesmas adalah penangung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan untuk jenjang
tingkat pertama. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, Puskesmas di bantu
dengan puskesmas pembantu dan puskesmas keliling. Jangkauan pelayanan yang
dilaksanakan oleh puskesmas dituangkan dalam bentuk kegiatan Upaya Kesehatan Wajib
dan Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas. Upaya kesehatan Puskesmas
dilaksanakan secara berkesinambungan melalui kerjasama lintas program dan lintas
sektoral untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, namun demikian tidak semua
upaya kesehatan dapat mencapai hasil yang memuaskan karena berbagai hambatan dalam
pelaksanaannya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka penyelenggaraan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan
Puskesmas perlu di tunjang oleh manajemen Puskesmas yang baik. Manajemen
Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk
menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan sistematik
yang dilaksanakan oleh puskesmas membentuk fungsi-fungsi manajemen.
Ada Tiga Fungsi Manajemen Puskesmas yang di kenal yakni Perencanaan, Pelaksanaan
dan Pengendalian serta Pengawasan dan pertangungjawaban.
Fungsi pengawasan dan pertanggungjawaban dilaksanakan melalaui laporan tahunan
Puskesmas dalam upaya menilai kinerja Puskesmas secara keseluruhan.
Kegiatan penilaian dilakukan terhadap setiap akhir tahun kegiatan dengan
membandingkan hasil kegiatan terhadap rencana dan standar pelayanan, evaluasi sangat
penting dilakukan sehingga dapat disusun rencana kerja tahun berikutnya berdasarkan
pencapaian, masalah dan hambatan yang ditemukan.
Misi adalah tujuan kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai visi yang sudah di
tetapkan.
Misi UPTD Puskesmas Nanga ,di jabarkan berdasarkan upaya kesehatan wajib dan
upaya kesehatan pengembangan yang dilaksanakan.
TATA NILAI” :
N : NIAT : TULUS DAN IKHLAS DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN
A : ADIL : PELAYANAN TANPA MEMBEDA-BEDAKAN
N : NORMA : PELAYANAN SESUAI DENGAN STANDAR
G : GERAKAN : MEMBUDAYAKAN MASYARAKAT UNTUK HIDUP SEHAT\
A : ASRI : LINGKUNGAN HIJAU DAN BERSIH,PETUGAS BERPENAMPILAN
RAPI.
Dalam mengimplementasikan Visi dan Misi ini sangat diperlukan adanya program dan
kegiatan yang mendukung Visi dan Misi tersebut. Untuk membuat suatu program dan
kegiatan yang berkualitas dan menyentuh kebutuhan masyarakat maka data/ gambaran
kesehatan Kecamatan Lela sangat diperlukan, sehingga setiap tahun terjadi Perbaikan /
perubahan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik, Perubahan –perubahan tersebut yang
nantinya akan dituangkan dalam profil kesehatan yang akan dijadikan acuan dalam membuat
program dan kegiatan selanjutnya, sebagai bahan informasi bidang kesehatan. Hal ini diatur
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pada
pasal 17 ayat 1 yang menyebutkan bahwa Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan
akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan
memelihara derajat kesehatan yang setingi-tingginya. Pada pasal 168 menyebutkan bahwa
penyelenggaraan upaya kesehatan yang efektif dan efisien memerlukan informasi kesehatan
yang dilakukan melalui system informasi dan melalui kerjasama lintas sektor. Sejak
diberlakukannya desentralisasi beberapa peraturan perundang-undangan bidang kesehatan
sebagai tindak lanjut Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah, telah dan terus disusun Peraturan perundangan kesehatan
tersebut antara lain :
a) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 574/
Menkes/SK/IV/2000 tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju
Indonesia Sehat 2010.
b) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1202/Menkes/SK/VII/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan
Pedoman Penetapan Indikator Propinsi Sehat dan Kabupaten Sehat
c) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/Menkes/Per/VII/200 tentang Standard Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota.
Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan
indikator.Indikator yang dipakai adalah Indikator Kinerja dari Standar Pelayanan Minimal
bidang Kesehatan yang terdiri atas 43 indikator pelayanan bidang kesehatan. Salah satu
sarana yang dapat digunakan untuk menggambarkan hasil atau pencapaian program di
bidang kesehatan atau kinerja dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan adalah Profil
Kesehatan.
Profil Kesehatan pada intinya berisi berbagai data/informasi yang menggambarkan
tingkat pencapaian program pembangunan kesehatan di dalam penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Tahun. Disamping itu profil juga bermanfaat sebagai bahan untuk perencanaan
pembangunan kesehatan di tingkat Kabupaten. Oleh karena itu data dan informasi
kesehatan yang tepat dan akurat sangat dibutuhkan dalam mengambil keputusan dalam
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan mengevaluasi pembangunan kesehatan
di Kabupaten Sikka , khususnya di UPTD Puskesmas Nanga Kecamatan Lela .
Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Nanga diharapkan dapat dijadikan salah satu
media untuk memantau dan mengevaluasi hasil penyelenggaraan pembangunan
kesehatan. Harapan kita Profil kesehatan UPTD Puskesmas Nanga dapat disusun secara
lebih berkualitas yaitu dapat terbit lebih cepat, menyajikan data yang lebih akurat,
konsisten dan sesuai kebutuhan.
B. TUJUAN
C.1 Tujuan Umum
1. Tersedianya data/informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan
dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara berhasil
guna dan berdayaguna.
C.2 Tujuan Khusus
a. Tersedianya acuan mekanisme kerja pengumpulan Dan pengolahan untuk
penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Nanga.
b. Tersedianya acuan untuk analisis dan penyajian data Profil Kesehatan
Puskesmas Nanga
c. Memberikan Tersedianya acuan tabel-tabel yang diperlukan untuk Penyusunan
Profil Kesehatan Puskesmas Nanga
d. Tersedianya bahan untuk penyusunan profil kesehatan tingkat Kabupaten
Sikka.
e. Tersedianya acuan penjadwalan kegiatan penyusunan Profil Kesehatan
Puskesmas Nanga
C. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 1144/Menkes/PER/VIII/2010 tanggal 19
Agustus 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: HK.03.01.160/I/2010 tentang Rencana
StrategisKementerian Kesehatan tahun 2010-2014;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI NO. 837/MENKES/VII/2007 tentang
Pengembangan SIKNAS Online Sistem Informasi Kesehatan Nasional.
5. Instruksi Presiden RI Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengharustamaan Gender
dalamPembangunan Nasional
6. InstruksiPresidenRI Nomor3Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang
Berkeadilan.
7. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Nomor
06 Tahun2009 tentang penyelenggaraan data gender dan anak
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini secara ringkas menjelaskan maksud dan tujuan disusunnya profil
kesehatan UPTD Puskesmas Nanga Dalam bab ini juga diuraikan secara ringkas
pula isi dari Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Nanga dan sistimatika penyajian.
Lampiran
Pada lampiran dicantumkan seluruh tabel induk yang digunakan dalam
penyusunan profil kesehatan Puskesmas.
E. SISTEMATIKA PENYAJIAN
1. Jenis Data/Informasi
Indikator yang tercantum dalam profil ini menyajikan data indikator kesehatan dan
indikator lain yang terkait kesehatan yang meliputi:
a) Indikator Derajat Kesehatan yang terdiri atas indikator-indikator untuk mortalitas,
morbiditas, dan gizi;
b) Indikator Upaya Kesehatan yang terdiri atas pelayanan kesehatan, perilaku hidup
sehat, dan keadaan lingkungan; serta
c) Indikator Sumber Daya Kesehatan terdiri atas sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
dan pembiayaan kesehatan; dan
d) Indikator lain yang terkait dengan kesehatan.
2. Sumber Data
untuk penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas diperoleh dari:
a.Catatan kegiatan Puskesmas baik untuk kegiatan dalam gedung maupun luar gedung.
A. GAMBARAN UMUM
B. GEOGRAFI
Puskesmas Nanga mulai beroperasi tanggal Oktober dengan :
a. Luas tanah Puskesmas: P .60 x L.40 m
b. Luas bangunan: ……………….m
c. Luas wilayah kerja: …………….km2
d. Rata –rata waktu tempuh masyarakat kePuskesmas : ½ jam (terdekat), 1 ½
jam (terjauh).
1. LUAS WILAYAH
UPTD Puskesmas Nanga di Kabupaten Sikka , mempunyai luas wilayah 30,33
km².Dengan batas wilayah sebagai berikut:
a) Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Nita dan Kecamatan
Maumere
b) Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Laut Sawu
c) Sebelah Timur : Berbatasan dengan kecamatan Bola
d) Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Mego
Gambar1.
PETA WILAYAH PUSKESMAS NANGA
2. JUMLAH DESA
Puskesmas mempunyai wilayah kerja yang meliputi 9 Desa diantaranya terdiri dari:
Tabel. 1
Luas wilayah Kecamatan Lela ,Jumlah Desa.Jumlah Penduduk
Dirinci Per Desa 2017 ( Sumber Kantor Camat Lela )
Tabel 3.
Jumlah Penduduk Perdesa
di wilayah Puskesmas Nanga Tahun 2017
Jenis Kelamin
Laki -Laki Perempuan Jml.
No Nama Desa
Penduduk
1 Desa Hepang 990 986 1.976
Tabel .4
Jumlah Penduduk Perdesa
di wilayah Puskesmas Nanga Tahun 2017
Tabel 4
Ketenagaan di Puskesmas Nanga Tahun 2017
STATUS KEPEGAWAIAN
NO JENIS KETENAGAAN Yang ada Keku PNS PTT Kontrak Kontrak THL KET
Sekarang Rangan daerah Desa
1 Kepala Puskesmas 1 1
2 Dokter Umum 1 1
3 Dokter Gigi 1 1 ST.dari P.Nita
4 Perawat 7 6 4 6 1 Tubel
5 Perawat gigi 2 2
6 Bidan 6 5 2 5 1 Tubel
7 Tenaga Kesmas 1 1
8 Tenaga Kesling 1 1 2
9 Tenaga Laboratorium 1 1 1
10 Tenaga Rekam Medik 1 2
11 Tenaga Gizi 1 1
12 Tenaga Kefarmasian 1 1
13 Tenaga Administrasi 2 2 1 1
14 Tenaga Keuangan 1 1
15 Driver 1 1
B Puskesmas Pembantu (3Desa)
16 Perawat 3 2 2 1 Tubel
17 Bidan 1 1
C Pos Kesehatan Desa(3 Desa ) -
18 Bidan 2 2
19 Perawat 1 1
D Polindes (3Desa )
20 Bidan 7 5 1 5 1 Tubel
21 Perawat 7
22 Tenaga Farmasi 1
23 Kesling
24 Gizi 3
JUMLAH 42 36 2 7 17 17 4
TOTAL
( Sumber Data Puskesmas Nanga Tahun 2017 )
2) Keuangan ( Alokasi Dana )
Pembiayaan kesehatan berperan penting agar upaya kesehatan dapat dilaksanakan
dengan baik.Pembiayaan operasional Puskesmas Nanga berasal dari beberapa
sumber antara lain : dana APBD Kab/kota (Program dan pengembalian retribusi ),
BPJS, Askeskin/ APBN dan dana BOK. Dalam laporan ini yang ditampilkan hanya
dana yang bersumber dari BOK sebesar Rp…………………………… dan dana
APBD Kab/ Kota sebesar Rp.
3) Gedung ( Bangunan )
Sarana gedung atau bangunan Puskesmas ( Puskesmas Induk ) terdiri dari
4 Unit unit Bangunan yaitu : Di Gedung sebelah Selatan yang di
fungsikan sebagai tempat pelayanan kesehatan yaitu ruang KIA dan
Imunisasi, ruang KB. Ruang Pemeriksaan Umum,Laboratorium ,Ruang
Pelayanan TB/HVI
/AIDS,Jiwa ,Ruang Pojok Asi, Ruang MTBS ,Ruang Pelayanan Kes.Gigi
dan Mulut, Ruang UGD/Tindakan Sederhana, Ruang Konseling,Ruang
Apotik,Ruang Pendaftaran. Gedung Utara di fungsikan sebagai
RIB/PONED .Di Gedung Timur terdapat Gudang Farmasi, Ruang KTU,dan
Ruang Pertemuan.
Di Gedung Barat terdapat Ruang Staf Keuangan , Ruang Kolcein dan
Bendahara Barang.Kondisi gedung di Puskesmas Induk cukup baik karena
sudah direnovasi.
4) Metode
Dalam usaha pencapaian target , Puskesmas mengambil langkah sebagai
berikut :
1. Perencanaan Tingkat Puskesmas
Perencanaan tingkat puskesmas biasanya disusun dalam kurun
waktu satu tahun dimana mencakup sasaran dan target yang akan
dicapai serta disesuaikan dengan target daerah ataupun target
nasional. Perencanaan meliputi perumusan pendekatan pemecahan
masalah, inventarisasi rencana kegiatan pokok puskesmas serta
rencana pelaksanaan kegiatan dari setiap upaya kesehatan dengan
mengandalkan segala kemampuan dan potensi yang dimiliki,
kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
2. Lokakarya Mini
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menjalankan fungsi
manajemen puskesmas melalui kerjasama team puskesmas serta
membina kerjasama lintas program dan lintas sektoral. Dalam
pelaksanaannya di tempuh dalam empat langkah yaitu :
a.Penggalangan kerjasama dalam team work
b.Rapat rutin
c.Penggalangan kerjasama lintas sector
d.Rapat Minilokakarya
5) Upaya Kesehatan
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan maka upaya kesehatan
di puskesmas dilaksanakan dalam bentuk upaya kesehatan puskesmas.
Upaya kesehatan yang dilaksanakan sesuai dengan keputusan Menteri
Kesehatan RI nomor : 128/menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat yang meliputi :
A.1 Upaya Kesehatan Wajib
1) Upaya Promosi Kesehatan
2) Upaya Kesehatan Lingkungan
3) Upaya KIA dan KB
4) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5) Upaya Pencegahan Pemberantasan Penyakit (P2P )
6) Upaya Perkesmas
Situasi derajat kesehatan dapat diukur melalui indicator mortalitas, yang mencakup
angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu melahirkan, dan
angka umur harapan hidup waktu lahir. Indikator morbiditas dan indikator status gizi
JUMLAH
2
0
2017
0.2
JUM
0
D.Kolidtung
D.Korowuwu
Hepang
Lela
Watutedang
Sikka
Iligai
2. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS )
Angka kesakitan di Puskesmas Nanga saat ini disebabkan oleh berbagai penyakit.
Angka kesakitan lebih dominan disebabkan oleh penyakit infeksi atau penyakit
menular,tetap setiap tahun cenderung penyakit tidak menular ( PTM ) menunjukan
tren peningkatan, hal ini dapat disebabkan karena perubahan gaya hidup dan
perubahan pola makan masyarakat.
Adapun 10 penyakit terbanyak berdasarkan data kesakitan Puskesmas Nanga tahun
2017
Tabel 1.
Sepuluh Penyakit Terbanyak di Puskesmas NangaTahun 2017
Grafik.2.
Sepuluh Penyakit Terbanyak di Puskesmas
(dalam Grafil Kerucut )
Angka kesakitan ( Morbiditas ) sebagian besar disebabkan oleh penyakit penyakit
sebagai berikut :
A. PENYAKIT MENULAR / PENYAKIT INFEKSI
1. Penyakit “ACUTE FLACCID PARALYSIS” (AFP ) / Polio
Penyakit polio adalah penyakit pada susunan saraf pusat yng disebabkan oleh
satu dari tiga virus yang berhubungan , yaitu virus polio type 1, 2, atau 3. secara
.klinis penyakit polio adalah penyakit lumpuh lanyu akut (Acute Flaccid
Paralysis) yang menyerang anak dibawah umur 15 tahun. Penyebaran penyakit
polio adalah malalui kotoran manusia (Tinja) yang terkominas. Kelumpuhan
dimulai dengan gejala demam, nyeri otot dan kelumpuhan ,terjadi pada minggu
pertama sakit . Kematian bisa terjadi jika otot –otot pernapasan terinfeksi dan
tidak segera ditangani. Di Puskemas Nanga pada tahun 2017 tidak ditemukan
penyakit polio.
1
0.9
0.8
0.7
JUMLAH
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
POLIO
2. TB Paru BTA +
TB atau yang telah dikenal dengan TBC adalalah penyalit menular yang
disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis.Kuman ini tidak hanya
menyerang paru-paru ,tetapi juga organ tubuh lainnya seperti tulang, sendi,
usus,kelenjar limpa, selaput otak dan lainnya. Penularan penyakit ini dapat terjadi
melalui udara pada saat penderita TB yang belum berobat batuk atau bersin tanpa
menutup mulutnya. TB paru merupakan penyakit yang memerlukan pengobatan
dalam rangka panjang yaitu miminal 6 bulan masa pengobatan . Evaluasi
180
160
140
120
JUMLAH
100
80
60
40
20
0
LAKI PEREMPUAN TOTAL
3. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (Alveoli).
Anakyang menderita pneumonia, kemampuan paru-paru untuk mengembang
berkurang sehingga tubuh bereaksi dengan bernapas dengan cepat agar tidak
terjadi Hipoksia (kekurangan oksigen). Anak dengan batuk atau sukar bernapas
mungkin menderita pneumonia atau infeksi saluran pernapsan yang berat lainnya,
akan tetapi sebagian besar anak batuk yang datang ke fasilitas kesehatan hanya
menderita infeksi saluran pernapasan yang ringan. Kasus pneumonia di
Puskesmas Nanga pada tahun 20167 sejumlah 10 Kasus.
4. HIV/AIDS
Epidemiologi HIV/AIDS akan menimbulkan dampak buruk terhadap
pembangunan nasional secara keseluruhan karena selain berpengaruh terhadap
kesehatan juga terhadap sosial, ekonomi, politik, pertahanan, dan keamanan.
AIDS atau Acqured Immuno Deficiency Syndrom disebabkan oleh virus HIV
(Human Immunodeficiency Virus). HIV adalah virus RNA merupakan retrivirus
yang terdiri dari sampul dan inti. Virus HIV terdiri dari 2 Sub-Type yaitu HIV-1
dan HIV-2. Virus ini menyerang sel limposit- CD4 (salah satu sel darah putih).Di
indonesia banyak upaya yang telah dilaksanakan untuk penanggulangan HIV
/AIDS , namun belum dapat menghambat laju panularannya ke masyarakat karena
masyarakat yang berperilaku resiko tinggi terhadap penyakit HIV/AIDS sangat
rendah kemauan dan tanggung jawabnya untuk mencegah penularannya,
kemiskinan dan pengannguran yang meningkat tajam, beban biaya hidup yang
semakin berat, konflik sosial dan lain sebagainya. Jumlah kasus penyakit HIV di
Puskesmas Nanga pada tahun 2017 sebanyak 2 Kasus.
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
HIV AIDS SYPILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
Masa inkubasi penyakit demam berdarah adalah 4-7 hari. Penyakit demam
berdarah disebabkan oleh virus Dengue yang disebarkan olehnyamuk Aides
Aigepty meskipun dapat juga ditularkan oleh aedes albopictus Yang biasa hidup di
kebun-kebun. Di Puskesmas Nanga pada tahun 2017 ditemukan sebanyak 64
kasus Demam Berdarah. Dapat dilihat pada Tabel Lampiran 21.
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
7. Diare
Diare adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui air dan makanan. Di UPTD
Puskemas Nanga penyakit diare merupakan 10 penyakit terbanyak dari tahun
ketahun. Pada Puskesmas Nanga pada tahun 2017 ditemukan sebanyak 69 kasus.
Ini dapat dilihat pada lampiran Tabel
50
40
Jumlah
30
20
10
8. Malaria
Penyakit malaria merupakan suatu penyakit menular, disebabkan oleh bibit
penyakit malaria yaitu parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan
nyamul Anapheles. Kebijakan yang telah dilakukan untuk menurunkan angka
kesakitan malaria adalah pembagian kelambu gratis bagi keluarga yang memiliki
anak balita dan ibu hamil, peningkatan PSN dan Penyuluhan kesehatan khususnya
penyakit malaria, kegiatan gotong royong kebersihan lingkungan, adanya kader
jumantik dan lain-lain. Di Puskesmas Nanga pada tahun 2017 tidak ditemukan
kasus Malaria
2000
1500
JUMLAHSUSPEK
1000
500
9. Kusta
Penyakit kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman kusta,
penyakit ini menular. Cara penularan penyakit ini adalah dengan kontak langsung
yang erat dan lama dengan penderita kusta. Tidak ada ditemukan kasus kusta di
Puskesmas Nanga pada tahun 2017.
KASUS BARU KUSTA ,SELESAI BEROBAT SERTA MENURUT TIPE DAN JENIS
1
KUSTA
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
hKsu
a s
0.3
m
Ju la
0.2
0.1
0
0.4
0.3
0.2
0.1
0
3. STATUS GIZI
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia, kekurangan gizi
akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan,
meningkatkan angka kesakitan dan kematian terutama pada bayi, anak balita dan ibu
hamil,menurunkan produktifitas. Menurunkan daya tahan tubuh. Dampak tersebut
merupakan salah satu akibat langsung maupun akibat tidak langsung dari status gizi
a) Kunjungan Neonatus (KN)
Kejadian kematian neonatus sangat berkaitan dengan kualitas pelayanan
kesehatan, yang dipengaruhi antara lain karena banyaknya persalinan
dirumah, status gizi ibu selama kehamilan kurang baik, rendahnya
pengetahuan keluarga dalam perawatan bayi baru lahir. Untuk itu perlu
perhatian khusus dalam pemberian pelayanan kesehatan neonatus. Pada
sepanjang tahun 2017 di Puskesmas Nanga cakupan kunjungan neonatus 1
(KN.1) adalah 86,8 %. Sedangkan cakupan kunjungan KN lengkap adalah
83,5 %
b) Kunjungan Bayi
Jumlah bayi berkunjung kesarana kesehatan dan mendapatkan pelayanan
kesehatan tahun 2017 adalah 303 orang atau 100 % dari seluruh jumlah bayi
yaitu 303 orang. Adapun acuan untuk pelayanan kesehatan bayi yaitu apabila:
1) Bayi telah mendapatkan imunisasi lengkap
2) Bayi telah di Stimulasi Deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang
(SDIDTK) minimal 4 kali yaitu :
a) Pertama umur 29 hari – 2 bulan
b) Kedua umur 3 - 5 bulan
c) Ketiga umur 6 – 8 bulan
d) Keempat saat umur 9 – 11 bulan
BAB III
SITUASI UPAYA KESEHATAN
A. UPAYA KESEHATAN
1. Upaya pelayanan kesehatan terdiri dari :
1) Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 dan Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4.
Pemeriksaan ibu hamil K.1 ini menggambarkan kontak pertama ibu hamil
terhadap tenaga kesehatan yang berkompeten dalam pemeriksaan ibu hamil.
Sedangkan pemeriksaan K.4 merupakan frekwensi kunjungan ibu hamil minimal
4 kali kunjungan selama kehamilan.
Pada tahun 2017 pencapain cakupan K I O % kunjungan dan
pencapain cakupan K4 229 kunjungan dengan pencapain 57,6 %
200
150
Axis Title
100
50
0
K1 K4
12
10
8
Series 3
Series 2
6 Series 1
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
5
4.5
4
3.5
3
2.5
Series 1
2 Series 2
1.5 Series 3
1
0.5
0
Dari Grafik diatas cakupan pelayanan ibu nifas pada wilayah kerja puskesmas
Nanga tahun 2017 telah memenuhi target yaitu pada Kelurahan Sumerta
106,1%, disusul
Kelurahan 02,5%,
Desa101,4% dan
Sedangkan 99,1%,
Desa 86,1%,dan
Desa 89,1%.
Daerah tersebut nilai cakupan lebih rendah dibandingkan daerah lainnya
disebabkan daerah tersebut penduduk pendatangnya lebih banyak.
Salah satu pelayanan yang diberikan saat pelayanan ibu nifas adalah pemberian
vitamin A.
Grafik4.6 Jumlah dan Presentase Ibu Nifas Yang MendapatkanVit. A Menurut
Desa/Keluhan dan Total
5
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Dari Grafik diatas diketahui bahwa pemberian Vitamin A untuk Ibu Nifas tahun 2016
mencapai rata-rata 77,21% pada 4 desa dan 2 kelurahan diwilayah kerja Puskesmas 1
Denpasar Timur
4) Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas
Ibu nipas adalah Ibu pasca melahirkan hingga 42 hari. Ibu nipas segara diberikan
1 (satu) kapsul VIT.A 200.000 SI warna merah setelah melahirkan dan 1(satu )
kapsul lagi diberikan dengan selang waktu minimal 24 jam dan kapsul VIT.Aini
diberikan tidak lebih dari 42 hari. Di wilayah Puskesmas Ratu Agung mendapat
VIT A 262 pencapaian 100%.
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
18) Cakupan Baduta Ditimbang
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
24) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat.
kegiatan UKGS yang dilakukan di sekolah dasar. Pada wilayah Puskesmas
Nanga tahun 2017 sebanyak 90 orang dilakukan penanganan pelayanan
kesehatan gigi
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN :
Puskesmas sebagai salah satu saranah kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat
karena fungsi puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan,pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan stara pertama
melayani kunjungan rawat jalan dan kunjungan rawat nginap.
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4. Angka Kematian Pasien di Puskesmas
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
C. .PERILAKU HIDUP MASYARAKAT:
1. Persentase Rumah tangga ber-PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Untuk menanggulangi rumah
tangga yang rawan terhadap penyakit infeksi dan non infeksi, maka setiap
rumah tangga yang ada perlu diberdayakan untuk melaksanakan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat pada rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Nanga rdalam satu
tahun terakhir seperti pada grafik di bawah ini :
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
6) Keadaan Lingkungan
Kondisi lingkungan di wilayah kerjaPuskesmas Nanga Sangat dipengaruhi
oleh perilaku hidup manusia dalam menata rumah dan alam sekitarnya.
Pada tahun 2017 melakukan pemeriksaan terhadap ………..rumah (100%)
dari ………… rumah yang ada. Jumlah Rumah yang termasuk dalam
kategori sehat sebanyak …………….rumah (108,3%). Cakupan rumah
sehat menurut desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Nanga pada
tahun 2017 seperti pada grafik di bawah ini :
Tabel 2.1Tabel Jumlah Cakupan Rumah Sehat di Puskesmas Nanga
Tahun 2017
5
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Data pada grafik 2.3di atas menunjukkan bahwa cakupan rumah sehat di
wilayah kerjaPuskesmas Nanga selama satu tahun terakhir
sebesar ;;;;;;;;;;;;;;%. Pencapaian persentase rumah sehat di desa …………
sebesar %,…………………. sebesar98,7%, ……………….sebesar98,9%,
………………..61,5%, ………………..%. .Ada beberapa hal yang
mempengaruhi keadaan lingkungan di Kecamatan lela , dan kegiatan yang
telahdilakukan antara lain:
1) Jamban
Kepemilikan jamban bagi keluarga merupakan sesuatu yang vital karena
dengan adanya jamban di masing-masing rumah tangga berbagai penyakit
yang penularannya melalui kotoran manusia seperti kecacingan, diare dan
sebagainya dapat dicegah sedini mungkin. Pada dasarnya seluruh KK
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Nanga sudah memiliki jamban,
namun yang termasuk dalam kategori jamban sehat mencapai ……….%
atau dari ………….. KK yang memiliki jamban, yang berada dalam kategori
sehat sebanyak …………...Kepala keluarga yang memiliki jamban sehat di
desa ……….sebesar82,4%, Desa………………sebesar82,4%,
…………..sebesar84,5%, ……….. sebesar84,1%, ………….sebesar84,2%
dan……………….r81,8%. Pencapaia ini sudah melampaui target (sasaran)
di Kecamatan Lela tahun 2017 yaitusebesar 80%.
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
7) Promosi Kesehatan
Penyuluhan kesehatan merupakan upaya untuk memberikan pemahaman,
penyebaran informasi tentang masalah kesehatan dan solusi pemecahan
masalah kesehatan kepada masyarakat agar berperilaku atau mengubah
perilaku ke arah yang dapat menunjang kesehatannya. Cakupan
penyuluhan di Puskesmas Nanga tahun 2017 sebanyak ………kali
penyuluhan yang meliputi penyuluhan kelompok sebanyak ……..kali dan
penyuluhan massa sebanyak ……………..kali
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Sumber :
A. KEADAAN LINGKUNGAN
Jumlah rumah yang ada 10.429buah dimana jumlah rumah yang diperiksa sebanyak
9.551buah (91,6%) dan yang memenuhi syarat 8,549buah (89,5%).Jumlah keluarga yang
diperiksa sumber air minumnya 18.080 buah,17.998 buah (183,1% ) merupakan keluarga
dengan sumber air minum yangterlindungi,31.714buah(96,6%) keluarga yang memiliki
jamban,tempat sampah dan memiliki pengelolaan limbah yang memenuhi syarat. Jumlah
TUPM sebanyak 801buah, yang sudah diperiksa 763 buah dan memenuhi syarat 751buah
( 98,43% )
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Sumber:Laporan
Data pada grafik 2.5di atas menunjukkan bahwa rumah/bangunan bebas
jentik tertinggi berada di desa. Secara umum cakupan angka bebas jentik
di wilayah kerja Puskesmas Nanga sudah mencapai ,,,,,,,,,%. Cakupan ini
sudah melampaui target Nasional yang ditetapkan yaitu sebesar 95%
8. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat, Dibina, dan Diuji Petik
5
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
BAB IV
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
4.5
3.5
3
Series 1
2.5 Series 2
Series 3
2
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Sumber :
Data pada grafik 2.2di atas menunjukkan bahwa perkembangan posyandu di
Puskesmas Nanga rata-rataPosyandu Purnama mencapai …………..%,
Posyandu Mandiri mencapai ,,,,,,,,,,,,,%dan yang aktif mencapai9……….%.
Lambatnya perkembangan posyandu ke arah posyandu mandiri tidak terlepas
dari kurang berperan sertanya masyarakat dalam penyelenggaraankegiatan
posyandu terutama dalam hal dukungan dana untuk operasional kegiatan
posyandu. Saat ini dana operasional posyandu sebagian besar berasal dari
bantuan pemerintah.
Sales
1st Qtr
2nd Qtr
3rd Qtr
4th Qtr
1st Qtr
2nd Qtr
3rd Qtr
4th Qtr
NAMA DESA JML. LUAS WILAYAH JUMLAH RUMAH TANGGA KEPADATAN PENDUDUK
N
PENDUDUK (KM2 ) (JIWA /KM )
O
1 2 5 3 5
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
TOTAL
TABEL 3
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN,
DI KECAMATAN LELA DIRINCI PERDESA TAHUN 2017
JUMLAH KEMATIAN
N
NAMA
O DESA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
TOTAL
TABEL 3
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR,
JUMLAH KEMATIAN
N
NAMA JUMLAH
O DESA LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
HIDUP
20-34 ≥ 20-34 ≥ 20-34 ≥ 20- ≥
< 20 tahun 35 JUMLAH < 20 tahun 35 tahun JUMLAH < 20 tahun 35 JUMLA < 20 34 35 tahun JUMLAH
tahu tahun tahu tahu tahun H tahu
tahu
n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
TOTAL
TABEL 3
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN,
JUMLAH JUMLAH KASUS BARU TB BTA+ LAKI-LAKI + PEREMPUAN
PENDUDUK KASUS TB ANAK
N
NAMA 0-14 TAHUN
O DESA L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER
100.000 PENDUDUK
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER
100.000 PENDUDUK
TABEL 3
KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN
MENURUT JENIS KELAMIN,
JUMLAH SUSPEK TB PARU
NO NAMA DESA
BTA (+ ) % BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
TABEL 9
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
BTA (+) DIOBAT ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE ANGKA PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KEBERHASILAN JUMLAH
(COMPLETE RATE) PENGOBATAN KEMATIAN
N
NAMA (SUCCESS RATE/SR) SELAMA
O DESA PENGOBATA
N
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLA % JUMLA % JUMLA % JUMLA % JUML % JUMLA % L P L+ L P L+
H H H H AH H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN
PER 100.000 PENDUDU
TABEL 9
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KELAMIN
JUMLAH BALITA PNEUMONIA PADA BALITA
N JUMLAH PERKIRAAN JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI P
NAMA
O DESA PENDERITA PENDERITA
L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUML % JUMLA % JUMLAH %
AH H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KELAMIN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
TABEL 11
PENEMUAN KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
DI KECAMATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 ≤ 4 TAHUN
2 5 - 14 TAHUN
3 15 - 19 TAHUN
4 20 - 24 TAHUN
5 25 - 49 TAHUN
6 ≥ 50 TAHUN
JUMLAH
PROPORSI JENIS
KELAMIN
TABEL 11
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
DI KECAMATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 ≤ 4 TAHUN
2 5 - 14 TAHUN
3 15 - 19 TAHUN
4 20 - 24 TAHUN
5 25 - 49 TAHUN
6 ≥ 50 TAHUN
JUMLAH
PROPORSI JENIS
KELAMIN
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DI KECAMATAN
DIARE
NO JUMLAH PENDUDUK
KELOMPOK
UMUR JUMLAH TARGET DIARE DITANGANI
PENEMUAN
L p L+P
L P L+P L P L+P L % L % L %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
ANGKA KESAKITAN DIARE
PER 1.000 PENDUDUK
TABEL 14
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN DI PUSKESMAS
NO KASUS BARU
DESA
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L % L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000
PENDUDUK
NO
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/ KASUS BARU
DESA
NEW CASE DETECTION RATE
) PER 100.000 PENDUDUK PENDERITA PENDERITA KUSTA CACAT TINGKAT 2
KUSTA 0-14 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
TABEL 15
1 Kolidetung KASUS BARU KUSTA 0-14
2 Korowuwu
TAHUN DAN CACAT
TINGKAT 2 MENURUT
JENIS 3 Hepang KELAMIN, DI
4 Lela
PUSKESMAS
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER
100.000 PENDUDUK
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN DI PUSKESMAS
NO KASUS BARU
DESA
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L % L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
ANGKA PREVALENSI PER 10.000
PENDUDUK
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT)MENURUT JENIS KELAMIN DI PUSKESMAS
NO KASUS BARU
DESA
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L % L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
TABEL 18
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS DI PUSKESMAS
NO JUMLAH JUMLAH KASUS AFP
DESA PENDUDUK (NON POLIO)
<15 TAHUN
L P
1 2 3 4
1 Kolidetung 0
2 Korowuwu 0
3 Hepang 0
4 Lela 0
5 Watutedang 0
6 Sikka 0
7 Iligai 0
8 Baopaat 0
9 Du 0
JUMLAH 0
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15
TAHUN
TABEL 11
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DI KECAMATAN
JUMLAH KASUS PD3I
NO
KELOMPOK DIFTERI PERTUSIS TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
UMUR JUMLAH KASUS
L P L+P PROPORSI L P L+P L P L+P MENING L P L+P MENINGGAL
KELOMPOK GAL
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
CASE FATALITY RATE (%
TABEL 20
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN DI KECAMATAN
NO
KELOMPOK JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
UMUR
L P L+P L P L+P L+P L CFR (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
NCIDENCE RATE PER 100.000
PENDUDUK
TABEL 22
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MALARIA
DESA SUSPEK L P L+P SEDIAAN DARAH DIPERIKSA MENINGGAL CFR (%)
NO
POSITIF
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L+P L CFR (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 161 17 18 19 20
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
JUMLAH PENDUDUK
BERISIKO
ANGKA KESAKITAN (
ANNUAL PARASITE
INCIDENCE
) PER 1.000 PENDUDUK
BERISIKO
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,MENURUT DI KECAMATAN
PENDERITA FILARIASIS
NO
KELOMPOK KASUS BARU DITEMUKA UMLAH SELURUH KASUS
UMUR
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
ANGKA KESAKITAN PER 100.000
PENDUDUK (KAB/KOTA)
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN,MENURUT JENIS KELAMIN DI KECAMATAN
1 2 3 4 5 6 7
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
ANGKA KESAKITAN PER
100.000 PENDUDUK
(KAB/KOTA)
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB DI PUSKESMAS
JUMLAH JUMLAH
YANG WAKTU KEJADIAN JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA KEMATIAN PENDUDUK
NO
TERSERANG (TANGGAL) TERANCAM
DIKET DITANG AKHIR L P L+P 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45- 55- L P L+P L P L+P
AHU ULANGI
60- 70+
HARI HARI BLN THN thn THN thn thn 54 59 69 thn
thn thn
thn
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 161 17 18 19 20
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
JUMLAH PENDUDUK
BERISIKO
TABEL 28
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM DI KECAMATAN
NO KLB DI DESA
KELOMPOK JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
UMUR
1 2 4 5 6
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
TABEL 28
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH
NO IBU
DESA
HAMIL TT 1 TT2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR
JUMLAH WUS IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
(15-39
NO TT 1 TT2 TT-3 TT-4 TT-5
DESA TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
TABEL 28
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
TABEL 28
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
ERKIRAAN PENANGANAN
JUMLAH BUMIL KOMPLIKASI
NO IBU KEBIDANA JUMLAH BAYI PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
DESA DENGAN
HAMIL KOMPLIKASI KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
TABEL 28
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI,
PESERTA KB AKTIF
MKJP % MKJP
NO MKJP NON MKJP + NON +
DESA MKJP NON
MKJP
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
TABEL 28
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI
PESERTA KB BARU
MKJP % MKJP
NO MKJP NON MKJP + NON +
DESA MKJP NON
MKJP
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
JUMLAH
TABEL 28
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN
NO JUMLAH LAHIR HIDUP BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR
DESA
L P L+P L P L+P
L+P L P L+P L P JUML % JUML % JUML % JUM % JUM %
AH AH AH LAH LAH
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR
JUMLAH BAY KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
NO L P L+P L P L+P
DESA L P L+P JUMLA % JUMLAH % JUMLAH % JUML % JUMLAH %
H AH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
TABEL 39
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN
JUMLAH BAY JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
NO USIA 0-6 BULAN
DESA L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
TABEL 39
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN
JUMLAH BAYI PELAYANAN KESEHATAN BAYI
NO
L P L+P
DESA L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
TABEL 39
CAKUPAN DESA UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI)
9 Du 95% 100%
JUMLAH
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN,
JUMLAH LAHIR HIDUP BAYI DIIMUNISASI
NO
Hb < 7 hari BCG
DESA
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLA % JUMLAH % JUMLAH % JUML % JUMLAH %
H AH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
TAbel 43
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN
BAYI DIIMUNISAS
JUMLAH BAYI
N (SURVIVING DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
INFANT) POLIO 4
O DESA
L P L+P L P L P L+P L P L+P L P L+P L+P
Jml % JM % Jm % Jml %
L P L+ JUMLA % J % JUM % JUML % Juml % Jml % JUM % Jumla % Jml %
P H ml LAH AH ah LAH h L l
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
Tabel 44
PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN,
BAYI 6-11 BULA ANAK BALITA (12-59 BULAN BALITA (6-59 BULAN
MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
N
JUMLAH
O DESA L P L+P
JUMLAH
L P L+P L P L+P
JUMLAH BAYI
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
Tabel 44
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN,
N JUMLAH BADUTA DITIMBANG BGM
DILAPORKAN (S)
O DESA L P L+P
JUMLAH (D) % (D/S
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
Tabel 46
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN
NO ANAK BALITA (12-59 BULAN
DESA JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
Tabel 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN
NO BALITA
DESA JUMLAH
BALITA DITIMBANG BGM
DILAPORKAN L P L+P
(S)
JUMLAH (D) % (D/S
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
Tabel 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN
NO ANAK BALITA (12-59 BULAN
DESA JUMLAH MENDAPAT PERAWATAN
L P L+P
L P L+P Z % Z % Z %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
Tabel 49
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN
NO BALITA
DESA SD DAN SETINGKA
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
JUMLAH (D) L P L+P MENDAPAT PELAYANAN
KESEHATAN
JUMLAH (PENJARINGAN) %
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
Tabel 49
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN
JUMLAH BAYI
NO PUSKESMAS
2 3
JUMLAH
Tabel 49
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN,
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1
10
11
12
13
14
15
JUMLAH
TABEL 52
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN,
NO USILA (60TAHUN+)
DESA
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
L P L+P
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
TABEL 53
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO PESERTA JAMINAN KESEHATAN
JENIS JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH
%
L P L+P L P L+P
1 2 4 5 6 7 8 9
3 PBI APBD
1 2 7 8 9
9 Asuransi Perusahaan
1 SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH
2
JUMLAH
TABEL :
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN
NO RUMAH TANGGA
PUSKESMAS
JUMLAH JUMLAH % DIPANTAU JUMLAH % BER- PHBS
DIPANTAU BER- PHBS
1 2 7 8
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
TABEL
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO DESA JUMLAH TAHUN LALU TAHUN PELAPORAN
SELURUH
RUMAH RUMAH MEMENUHI SYARAT JUMLAH RUMAH DIBINA RUMAH DIBINA RUMAH MEMENUHI
(RUMAH SEHAT RUMAH YANG MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
BELUM SYARAT
MEMENUHI
JUMLAH % JUMLAH % L+P
SYARAT
L+P JUMLAH % JUMLAH JUMLAH %
JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 11 12
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
TABEL
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
BUKAN JARINGAN PER PIPAAN PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
N
SUMUR GALI DENGAN SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR MATA AIR TERLINDUNG PENAMPUNGAN AIR HUJAN
O PENDUDUk SUMUR GALI TERLINDUNG POMPA
JUM JM MEMENUHI JUM JM MEMENUHI JUM JML MEMENUHI JUML JML MEMENUHI JUML JML MEMENUHI JU JM MEMENUH JUM JM MEMENUHI
LAH L SYARAT LAH L SYARAT LAH PEN SYARAT AH PEN SYARAT AH PEN SYARAT ML L I LAH L SYARAT
SAR PE SAR PE SAR DUD SARA DUD SARA DUD AH PE SYARAT SAR PE
AN ND AN ND AN UK N UK N UK SAR ND AN ND
UD JM JML UD JM JML PEN JM JML PEN JML JML PEN JML JML AN UD JM JML UD JM JML
UK L PEN UK L PEN GGU L PEN GGU SAR PEN GGU SAR PEN UK L PEN UK L PENDUDUK
PE SA DUD PE SA DUD A SA DUD A ANA DUD A ANA DUD PE SA DUD PE SA PENGGUNA
NG RA UK NG RA UK RA UK UK UK NG RA UK NG RA
GU NA PEN GU NA PEN NA PEN PEN PEN GU NA PEN GU NA
NA GGU A GGU GGU GGU GGU A GG A
NA NA NA NA NA UNA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1
JUMLAH
TABEL
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
NO DESA MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PENYELENGGARA (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
JUMLAH SAMPEL
AIR MINUM DIPERIKSA JUMLAH
%
1 2
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, D
JENIS SARANA JAMBAN PENDUDUK
DENGAN AKSES
N PENDUDUL SANITASI
O LAYAK
(JAMBAN
SEHAT)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
JUMLAH
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
NO DESA JUMLAH DESA/ DESA MELAKSANAKAN DESA STOP BABS DESA STBM
KELURAHAN STBM (SBS
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
TABEL
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO PENDUDUL
TEMPAT-
YANG ADA SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN HOTEL TEMPAT
UMUM
SARANA HOTEL JUMLA SD SLTP SLTA PUSKESMAS RUMAH SAKIT BINT NON
SARANA KESEHATAN H TTU UMUM ANG BINT
PENDIDIKAN ANG
SD SLTP SLTA RU SAKIT BINT NON JUML % JUML % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUML % JU %
MA UMUM ANG AH AH AH ML
H AH
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
JUMLAH
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITAS
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITAS TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
NO JUMLAH TPM
JASA RUMAH DEPOT AIR MAKAN TOTAL % RUMAH DEPOT MAKAN TOTAL %
BOGA MAKAN/ MINUM JASA MAKAN/ AIR
(DAM) AN AN
BOGA RESTOR MINUM
JAJAN AN (DAM) JAJAN
AN AN
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
JUMLAH
TABEL :
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JUMLAH TPM DIBINA PERSENT JUMLAH TPM UMLAH TPM DIUJI PETIK PERSEN
NO JUMLAH TPM TIDAK ASE MEMENUHI TASE
TPM SYARAT TPM
MEMENUHI SYARAT HIGIENE
DIBINA DIUJI
SANITA
PETIK
JASA RUMAH DEPOT AIR MAKANAN TOTAL JASA RUMAH DEPOT MAKANA TOTAL
BOGA MAKAN/ MINUM MAKAN/ AIR
JAJANAN BOGA N
RESTORAN (DAM) RESTORA JAJANAN
N
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
JUMLAH
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH 29
1 2 3
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
8 Baopaat
9 Du
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Kolidetung
2 Korowuwu
3 Hepang
4 Lela
5 Watutedang
6 Sikka
7 Iligai
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN)
NO
8 Baopaat SUMBER BIAYA
Rupiah %
9 Du
1 2 3
JUMLAH
ANGGARAN KESEHATAN