A. Pengertian Pencurian
mengambil harta yang terjaga milik orang lain dan mengeluarkannya dari tempat
harus diberi hukuman potong tangan adalah mengambil sejumlah harta senilai
1
Abu Malik Kamal Bin As-Sayyid Salim, shahih fiqh sunnah, (Jakarta: Pustaka At-Tazkia, 2006), 185-
186.
19
3. Wahbah Al-Zuhaili pencurian adalah mengambil harta milik orang lain dari
Dari beberapa definisi pencurian yang dikemukakan para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa pencurian adalah mengambil barang atau harta yang bisa
seseorang mukallaf yang baligh yang berakal terhadap harta milik orang lain
dengan diam-diam, apabila barang tersebut mencapai nishab (batas minimal), dan
tempat simpanannya, tanpa ada syubhat dalam barang yang diambil tersebut.”3
sepengetahuan dan ketahuan pemiliknya dan telah disimpan pada tempat yang
yang mengambil harta orang lain secara terang-terangan tidak termasuk kategori
pencurian yang diancam dengan hukuman had, akan tetapi ancaman atas pelaku
2
Nurul Irfan dan Masyrofah, Fiqh Jinayah, (Jakarta: Amzah, 2013), 99
3
Abd al-qadir audah, at-tasyri’ al-jinaiy al-islamiy, II, (dar al-kitab al-‘arabi, Beirut, tt, 154.
B. Macam-Macam Pencurian
Pencurian dalam syariat Islam ada dua macam, yaitu sebagai berikut:
b. Pencurian berat
فأما السرقه الصغرى فهى أخذ مال الغير خفيه اى على سبيل
إلستخفاء
“Pencurian ringan adalah mengambil harta orang lain dengan cara diam-
أما السرقه الكبرى فهى أخذ مال الغير على سبيل المغالبه
44
Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, (Jakarta; Sinar Grafika, 2005),81.
belum lengkap, maka pencurian itu tidak dikenai had, tetapi dikenai ta’zi>r.6
berat ini disebut jarimah hirabah atau perampokan, dan secara khususakan
5
Ibid.
6
Sabiq, Sayyid, Fikih Sunnah, (Bandung : Pt. Al-Maarif, 1993), 201
7
Ibid.,82.
8
Nurul Irfan dan Masyrofah, Fiqh Jinayah, (Jakarta: Amzah, 2013), 102.
Setiap perbuatan bisa dianggap delik (jarimah) bila terpenuhinya syarat dan
memiliki unsur umum dan unsur khusus, unsur umum tindak pidana adalah unsur-
unsur yang terpenting dalam setiap tindak pidana, sedangkan unsur khusus tindak
pidana adalah unsur-unsur yang hanya terdapat pada jenis tindak pidana tertentu,
sebagai contoh mengambil harta orang lain secara diam-diam dari tempatnya
2) Unsur material yaitu adanya pelaku yang membentuk jarimah, baik berupa
3) Unsur moralyaitu bahwa pelaku adalah orang yang mukallaf, yakni orang
dilakukannya.9
berikut:
9
Ahmad Wardi Muslich, pengantar dan asas Hukum Pidana Islam fikh jinayah, (Jakarta; Sinar Grafika,
2004), 28.
Dengan demikian apabila orang yang melakukannya gila atau masih dibawah
umur maka ia tidak dikenakan hukuman, karena ia orang yang tidak bisa
Nya apabila manusia dimuka bumi ini melakukan kejahatan dan tidak
memberikan manfaat kepada Allah apabila manusia dimuka bumi ini taat kepada-
Nya.
Hukuman itu harus mempunyai dasar baik Al-Qur’an, hadist atau lembaga
10
Ibid.
ta’zi>r.Selain itu, hukuman itu harus bersifat pribadi, artinya hanya dijatuhkan
Pencurian apabila ditinjau dari segi sanksinya dibagi menjadi dua macam.
yaitu pencurian yang diancam dengan hukumanhad dan hukuman yang diancam
dengan ta’zi>r.
ketentuan ini berdasarkan kepada firman Allah dalam Surah Al-Maaidah ayat
38.12
Menurut kuantitas barang yang dicuri, barang berharga senilai lebih atau
minimal ¼dinar.Jadi jelaslah bahwa hukuman ini hanya berlaku pada sebagian
Ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Umar bin Abdul Azis, Al-Laits, Al-Syafi’i,
Dan Abu Saur. Imam Malik berkata “tangan pencuri dipotong juga karena
mencuri sepermpat dinar atau tiga dirham. Kalau mencuri sesuatu seharga dua
11
A. Djazuli, Fiqh Jinayah upaya menanggulangi kejahatan dalam Islam, (Jakarta; Raja Grapindo
Persada, 1997), II: 25-26.
12
Ibid,.90.
dirham yang seniali ¼dinar13, karena selisih nilai tukarnya tangan pencuri
Hukum potong tangan tidak berlaku bagi orang tua yang mencuri harta
untuk mengganti harga barang yang dicuri dengan dua kali lipat.Rasullullah tidak
dimakan ditempat.15
syarat-syarat penjatuhan hadnya tidak lengkap atau belum lengkap, maka pencuri
13
Dirham adalah mata uang beberapa Negara arab yang berupa perak murni dengan berat 2,975Gram.
14
Ibid,.104.
15
Makhrus munajat, dekonstruksi hukum hlm 110.
16
Abd al-qadir Audah, at-tasri’ al-jinaiy al-islamy, juz 1, dar al-kitab al-a’rabi, (Beirut, tanpa tahun),
81.
17
Wahbah zuhaili, al-fiqh al-islami wa adillatuhu, juz VI, dar Al-fikr, (damaskus, 1989), 197.
hukumannya belum ditetapkan oleh syara’, jadi istilah ta’zi>r bisa digunakan
Islam selalu terkait dengan norma-norma keimanan dan norma-norma moral serta
karimah. Terlebih dalam upaya mendidik bagi santri sebagai cermin dalam
yang dalam Islam sesuai dengan konsep tujuan umum disyariatkan hukum, yaitu
Sanksi ta’zi>r dalam pidana pencurian yang belum memenuhi unsur-unsur dan
ketentuan hukumnya.19
a) Pencurian yang diancam dengan hukuman had, namun tidak memenuhi syarat
untuk dilakukan had lantaran syubhat seperti mengambil harta milik harta
sendiri.
18
Makhrus Munajat, Dekonstruksi Hukum Pidana Islam, (Yogyakarta; Logung Pustaka, 2004).52.
19
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, (Bandung : Alma’arif, 1999), 220.
tidak atas dasar kerelaan pemiliknya dan yang tidak menggunakan kekerasan.
menjelaskan bahwa apabila barang yang dicuri sudah tidak ada dan pencuri adalah
orang yang mampu, maka diwajibkan untuk membayar ganti rugi sesuai dengan
nilai barang yang dicurinya, disamping itu pelaku tidak dikenai hukuman potong
tangan. Akan tetapi, apabila pelaku tidak mampu membayar ganti rugi, maka
dapat dijatuhi hukuman potong tangan tanpa dikenakan hukuman ganti rugi
tersebut.20
dan seseorang atau sekelompok orang yang diberi kewenangan untuk melakukan
hal tersebut. Dengan ini, hukuman potong tangan dapat diterapkan jika pencurian
telah dianggap sempurna bila pencuri telah mengeluarkan harta yang dicurinya
pencuri.21
Para fuqaha memberi perhatian yang sangat besar terhadap tindak pidana
yang mewajibkan jatuhnya hukuman hudud atau qisas. Karena itu, mereka
20
Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam…, 90.
21
Ibid.
aspek penting yang berkaitan dengan syarat dan rukunnya. Dalam masalah ini
Shalih Sa’id Al-Haidan, dalam bukunya hal al-muttafaham fil majli>s al-
yaitu Pelaku telah dewasa dan berakal sehat, pencurian tidak dilakukan karena
kerabat antara pihak korban dan pelaku, seperti anak mencuri harta milik ayah
atau sebaliknya, tidak terdapat unsur syubhat dalam hal kepemilikan, seperti
harta yang dicuri itu menjadi milik bersama antara pencuri dan pemilik, pencurian
lain secara sembunyi-sembunyi. Dari definisi ini dapat diketahui bahwa rukun
diambil berupa harta, harta yang diambil tersebut milik orang lain, dan melawan
hukum.
22
Abdul Qadir Audah, at-tasyri’ al-jinai al-islamiy muqaranan bil qanunil wad’iy, (bogor: PT. Kharisma
Ilmu, t.t), 78.
23
Ibid,.115.
2) Barang yang diambil berupa harta yang dianggap bernilai menurut syara,
3) Harta tersebut milik orang lain apabila barang yang diambil dari orang lain itu
hak milik pencuri yang dititipkan kepadanya maka perbuatan tersebut tidak
diam-diam.
barang padahal ia tahu bahwa barang tersebut bukan milikknya, dan karenanya
Ada beberapa alat bukti dalam tindak pidana pencurian yang dapat
24
Ibid,.83.
25
A. Djazuli, Fiqh Jinayah (Upaya Menanggulangi Kejahatan dalam Islam), Cet. III, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2000), 80.
membuktikan suatu kebenaran. Dalam hal ini cukup dengan dua orang
saksi, dan apabila saksi kurang dari dua orang maka pencuri tidak dapat
dikenai hukuman.
kali saja. Dalam hal ini menurut Imam Abu Hanafiah, Imam Syafi’i, dan
Imam Ahmad cukup satu kali, meskipun demikian ulama lain ada yang
26
Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam..., 89.