Minggu 5
Regulasi Terkait Perusahaan Efek
Oleh :
Kelompok 6
Salwa Bayu Seta 041711233185
Nabilah Ratnaduhita F 041811233040
Ahmad Saiful Akbar Wardana 041811233108
Hana Rania Ardiani 041811233195
Syahrila Fizka Nugraha 041811233205
Husna Amalia Rabbani 041811233208
Arsya Augustin Putri D 041811233212
Lailatul Fitriya 041811233241
Febby Dwi Nur Amelia 041811233247
Hanuf Machfirotul Rizan 041811233257
a. Perusahaan Sekuritas
Ada beberapa istilah yang terdapat dalam perusahaan sekuritas.
○ Pialang, yaitu organisasi yang melakukan transaksi efek di pihak
investor, seperti membeli, menjual, dan memperdagangkan portofolio
investasi.
○ Dealer, yaitu organisasi yang membeli atau menjual sekuritas dari
portofolio mereka sendiri untuk kemudian ditawarkan kepada investor
yang akan membeli.
○ Broker dealer, yaitu organisasi yang mengkombinasikan antara pialang
dan dealer. Broker dealer akan menjadi perantara yang menyediakan
layanan sekuritas seperti pemberian rekomendasi, analisis saham, dan
layanan lainnya baik bagi perusahaan maupun individu.
Secara umum, pialang atau broker terbagi dalam tiga (3) jenis, yaitu
sebagai berikut.
○ Full Service Brokers. Ini merupakan jenis broker yang sepenuhnya
memberikan pelayanan kepada investor, seperti pelayanan dalam hal
analisis efek, memberikan nasihat dan rekomendasi, serta hal-hal
terkait efek yang akan dibeli. Jenis broker ini sangat cocok dipilih bagi
seorang investor yang tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan
analisis efek, dengan kata lain sibuk dengan urusan pekerjaan lain.
Meskipun begitu, jenis broker ini menetapkan biaya jasa yang paling
mahal.
○ Discount Brokers. Hampir sama dengan jenis broker yang pertama,
hanya saja pelayanan dari discount brokers tidak selengkap full service
brokers, atau bisa dikatakan sebagai broker dengan pelayanan
menengah.
○ Deep Discount Brokers. Broker ini yang paling “minim” memberikan
pelayanan dibandingkan dua broker yang lain. Biasanya, pelayanan
yang diberikan sangat standar, seperti menjadi perantara jual beli efek,
perbaikan (maintenance), dan seterusnya.
i. Related Case
BCA Sekuritas merupakan penyedia jasa equity underwriting
dan layanan terkait lainnya, termasuk equity capital market, debt
capital market, riset, pembiayaan perusahaan, dan brokerage untuk
nasabah premium serta institusi.
‐ Pasar Saham. Kami melayani transaksi saham baik pada pasar
primer maupun pada pasar sekunder, untuk nasabah lokal
maupun nasabah asing.
‐ Pasar Obligasi. Kami berkutat pada penyusunan struktur,
penerbitan, dan pendistribusian obligasi dan medium term notes
‐ Riset. Kami melakukan analisis secara menyeluruh yang
didukung oleh kapasitas riset yang unggul dan menghasilkan
rekomendasi untuk prospek keuangan maupun laporan harian
menyangkut berbagai produk dan sektor bagi investor dan
perusahaan.
‐ Corporate Finance. Kami berkutat dan memandu berjalannya
proses Initial Public Offerings (IPOs) dan Rights issue,
termasuk Obligasi. Kami juga memastikan Anda untuk
mempunyai manajemen dana yang efektif, dari manajemen aset
hingga jenis- jenis efek lainnya secara tepat untuk membantu
Anda mendapatkan pendanaan atau modal untuk perusahaan
Anda.
‐ Brokerage. Kami memastikan nasabah kami dapat bertransaksi
dengan harga yang kompetitif pada beberapa efek dalam satu
atap. Kami menyediakan tim profesional sebagai Perantara
Pedagang Efek untuk membantu Anda bertransaksi, atau
Online Trading bagi Anda yang ingin bertransaksi secara
langsung.
b. Manajer Investasi
MI tidak dapat menjalankan tugasnya jika belum memperoleh izin
usaha dari pihak otoritas jasa keuangan yakni OJK. Proses memperoleh izin
MI ini telah diatur sangat ketat karena berkaitan dengan dana investor atau
masyarakat luas. Sebelum memberikan izin usaha, OJK memastikan MI
tersebut mempunyai keahlian, pengalaman dan modal untuk dalam mengelola
sebuah portofolio investasi reksa dana.
i. Related Case
PT Mandiri Manajemen Investasi atau yang lebih dikenal
sebagai Mandiri Investasi didirikan pada 26 Oktober 2004 setelah
memisahkan diri (spin-off) dari PT Mandiri Sekuritas. Mandiri
Investasi, yang merupakan bagian dari grup PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk, adalah manajer investasi nasional terbesar yang
berpengalaman di bidang pengelolaan portofolio investasi sejak 1993,
dengan Nomor Izin Usaha MI: No. Kep-11/PM/MI/2004.
Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek
dan/atau Perantara Pedagang Efek wajib memiliki dan memelihara Modal Kerja
Bersih Disesuaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar
Modal yang mengatur mengenai Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih
Disesuaikan.
Related case :
Tata cara Permohonan Perizinan Perusahaan Efek sebagai PEE dan PPE
Permohonan untuk memperoleh izin usaha Perusahaan Efek sebagai PEE
dan/atau PPE diajukan oleh pemohon kepada OJK dalam rangkap 2 (dua)
sesuai dengan surat permohonan atau perubahan Izin Usaha Perusahaan Efek
sebagai PEE dan/atau PPE dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:
1) Dokumen yang menunjukkan identitas Perseroan yang paling sedikit meliputi
nama dan alamat kantor pusat dan operasional perusahaan, serta logo
perusahaan (jika ada)
2) Fotokopi Akta Pendirian Perseroan yang telah disahkan oleh instansi yang
berwenang, berikut perubahan anggaran dasar terakhir yang telah
memperoleh persetujuan dari instansi yang berwenang atau telah diterbitkan
surat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari instansi yang
berwenang
3) Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perseroan
4) Surat kuasa kepada Pihak yang diberi kuasa untuk mengajukan
permohonan perizinan untuk dan atas nama perseroan (jika ada)
5) Daftar nama dan data anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan
pegawai yang memiliki izin Wakil Perusahaan Efek, yang meliputi
persyaratan sesuai pasal 15 ayat (1) huruf e POJK Perizinan
6) Dokumen yang terkait dengan nama, data, dan informasi pemegang
saham, yang meliputi persyaratan sesuai pasal 15 ayat (1) huruf f POJK
Perizinan
7) Keterangan mengenai:
a. Pemegang saham hingga penerima manfaat yang sebenarnya
b. Pemegang Saham Pengendali Perseroan Terbatas baik langsung
maupun tidak langsung yang paling sedikit memuat nama Pihak
pengendali dan bentuk pengendalian
c. Perusahaan terelasi
d. Anak Perusahaan
8) Daftar nama pegawai setingkat di bawah Direksi yang tidak memiliki izin
Wakil Perusahaan Efek dan posisinya dalam struktur organisasi perseroan
9) Laporan keuangan terakhir yang diperiksa Akuntan yang terdaftar di
OJK yang jangka waktu antara tanggal laporan keuangan terakhir
tersebut dengan tanggal pemberian izin usaha Perusahaan Efek tidak lebih
dari 180 (seratus delapan puluh) hari
10) Fotokopi perjanjian usaha patungan bagi Perusahaan Efek patungan
11) Rekening koran;
12) Bukti penyetoran modal;
13) MKBD sesuai dengan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar
Modal yang mengatur mengenai Pemeliharaan dan Pelaporan MKBD
14) Surat Pernyataan sebagaimana dimaskud dalam pasal 15 ayat (1) huruf n
s/d w dan huruf ff POJK Perizinan
15) Surat keterangan domisili
16) Struktur organisasi sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan
perundang-undangan sesuai izin usaha yang dimohonkan
17) Gambaran tentang rencana operasi dan misi perusahaan dan proyeksi
keuangan paling sedikit 5 (lima) tahun ke depan
18) Jawaban atas pernyataan sesuai dengan format daftar pernyataan sesuai
dengan lampiran POJK Perizinan
19) Daftar kantor cabang dan perubahannya
20) Prosedur dan standar operasi sesuai izin usaha
21) Bukti pembayaran biaya perizinan Perusahaan efek
22) Apabila terdapat anggota direksi, komisaris atau pegawai yang merupakan
Tenaga Kerja Asing, pemohon wajib memenuhi ketentuan Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang mengatur mengenai tata cara
penggunaan tenaga kerja asing.
❖ Persyaratan Permohonan Perizinan Perusahaan Efek sebagai PEE dan PPE
Sebelum mengajukan izin sebagai Perusahaan Efek kepada OJK, Perusahaan Efek
diwajibkan untuk memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dibawah ini:
1) Persyaratan Anggaran Dasar
Anggaran dasar PEE dan/atau PPE wajib memuat kegiatan usaha sesuai
izin usaha yang dimohonkan kepada OJK. Perseroan yang mengajukan izin usaha
Perusahaan Efek sebagai PEE dan/atau PPE wajib telah menetapkan kegiatan
usaha perusahaan sesuai izin usaha yang dimohonkan dalam anggaran dasar
Perseroan dimaksud.
2) Persyaratan Identitas
Perusahaan Efek wajib memiliki identitas Perseroan yang paling sedikit
meliputi nama dan alamat perusahaan, mencantumkan secara jelas kata
“Sekuritas” pada penulisan nama perusahaannya, dan mencantumkan logo apabila
Perusahaan efek tersebut menggunakan logo sebagai identitas tambahan
3) Persyaratan Permodalan
Menurut Pasal 8 POJK No. 20/POJK.04/2016 Perusahaan Efek wajib memenuhi
persyaratan permodalan sebagai berikut:
a. Penjamin Emisi Efek Modal disetor :Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar
rupiah)
b. Perantara Pedagang Efek yang Mengadministrasikan Rekening Efek Nasabah
Modal disetor : Rp 30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah)
c. Perantara Pedagang Efek yang tidak Mengadministrasikan Rekening Efek
Nasabah. Modal disetor : Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
d. Penjamin Emisi Efek dan Manajer Investasi Modal disetor :
Rp75.000.000.000,00 (tujuh puluh lima miliar rupiah).
e. Perantara Pedagang Efek yang Mengadministrasikan Rekening Efek
Nasabah dan Manajer Investasi Modal disetor : Rp55.000.000.000,00 (lima
puluh lima miliar).
Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek
dan/atau Perantara Pedagang Efek wajib memiliki dan memelihara Modal Kerja
Bersih Disesuaikan.
4) Persyaratan Operasional
a. Memiliki struktur organisasi yang dilengkapi dengan uraian tugas dan nama
pegawai pada tiap posisi jabatan termasuk keberadaan unit kerja, anggota
Direksi, atau pejabat setingkat di bawah Direksi yang menjalankan fungsi
yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan di sektor Pasar
Modal sesuai izin usaha yang dimiliki, memiliki prosedur dan standar
operasi sesuai izin usaha yang dimiliki oleh Perusahaan Efekm, dan
memiliki izin mempekerjakan tenaga kerja asing dari instansi yang
berwenang dalam hal mempekerjakan tenaga kerja asing
b. Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan sebagai PEE wajib paling sedikit
memiliki 1(satu) orang pegawai yang telah memperoleh izin orang
perseorangan sebagai WPEE
c. Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan sebagai PPE wajib paling sedikit
memiliki 1(satu) orang pegawai yang telah memperoleh izin orang
perseorangan sebagai WPEE atau WPPE.
5) Persyaratan Integritas dan Kelayakan Keuangan Pemegang Saham dan
Pemegang Saham Pengendali
➢ Persyaratan Integritas meliputi:
i. Cakap melakukan perbuatan hukum
ii. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang dibuktikan dengan menyampaikan
paling sedikit Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dimana jangka
waktu tanggal diterbitkannya sampai dengan diajukan ke OJK tidak lebih dari 6
(enam) bulan atau sesuai dengan masa berlaku yang diberikan dari Kepolisian
jika kurang dari 6 (enam) bulan;
iii. Tidak pernah dihukum karena:
a) melakukan tindak pidana di sektor keuangan dalam jangka waktu 20 (dua
puluh) tahun terakhir
b) melakukan tindak pidana khusus dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir
c) melakukan tindak pidana kejahatan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir
Sampai dengan ditetapkannya hasil uji kemampuan dan kepatutan pemegang
saham dan Pemegang Saham Pengendali oleh OJK
iv. Memiliki akhlak dan moral yang baik;
v. Memiliki komitmen yang tinggi untuk mematuhi peraturan perundang-undangan;
vi.Memiliki komitmen yang tinggi untuk mendukung pengembangan
operasional Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai PEE atau PPE
yang sehat dan Pasar Modal Indonesia serta kebijakan OJK.
➢ Persyaratan Keuangan meliputi:
i. Kemampuan keuangan;
ii.Bagi pemegang saham atau Pemegang Saham Pengendali berupa orang
perseorangan, tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau
anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu
perusahaan dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan; dan
iii. Tidak memiliki kredit dan/atau pembiayaan macet.
6) Persyaratan Integritas dan Kompetensi Anggota Direksi atau Anggota
Dewan Komisaris
➢ Persyaratan Integritas meliputi:
i.Cakap melakukan perbuatan hukum
ii.Tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang dibuktikan dengan menyampaikan
paling sedikit Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dimana jangka
waktu tanggal diterbitkannya sampai dengan diajukan ke OJK tidak lebih dari 6
(enam) bulan atau sesuai dengan masa berlaku yang diberikan dari Kepolisian
jika kurang dari 6 (enam) bulan;
iii. Tidak pernah dihukum karena:
a.melakukan tindak pidana di sektor keuangan dalam jangka waktu 20 (dua
puluh) tahun terakhir
b.melakukan tindak pidana khusus dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir.
c.melakukan tindak pidana kejahatan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun
terakhir., sampai dengan ditetapkannya hasil uji kemampuan dan kepatutan pemegang
saham dan Pemegang Saham Pengendali oleh OJK
iv. Memiliki akhlak dan moral yang baik;
v. Memiliki komitmen yang tinggi untuk mematuhi peraturan perundangundangan.
vi. Memiliki komitmen yang tinggi untuk mendukung pengembangan operasional
Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai PEE atau PPE yang sehat
dan Pasar Modal Indonesia serta kebijakan OJK.
➢ Persyaratan Reputasi Keuangan meliputi:
i. Tidak pernah dinyatakan pailit
ii. Tidak memiliki kredit dan/atau pembiayaan macet.
iii. Tidak pernah menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit.
➢ Persyaratan kompetensi dan keahlian di bidang Pasar Modal
i. Direksi
a) Memiliki pengetahuan di bidang Pasar Modal yang memadai dan relevan
dengan jabatannya serta paling rendah berpendidikan akademi setingkat diploma.
b) memiliki pengalaman dan keahlian di bidang Pasar Modal dan/atau bidang
keuangan paling sedikit 2 (dua) tahun pada jabatan manajerial di perusahaan yang
bergerak di sektor Pasar Modal dan/atau jasa keuangan
ii. Komisaris
a) memiliki keahlian di bidang Pasar Modal yang memadai dan relevan
dengan jabatannya; dan/atau
b) memiliki pengalaman minimal 2 (dua) tahun pada perusahaan yang bergerak di
sektor Pasar Modal dan/atau jasa keuangan.
a) Perusahaan Efek wajib untuk mengambil tindakan yang cepat dan efektif untuk
menjaga agar Efek yang ada dalam Posisi Long rekening Efek nasabah berada dalam
pengendalian langsung Perusahaan Efek.
b) Efek Bebas yang bukan Efek dalam pengendalian langsung Perusahaan Efek
sesudah periode 5 (lima) hari kerja harus diganti dengan Efek yang dibeli oleh
Perusahaan Efek.
● Perusahaan Efek telah menyisihkan uang sejumlah nilai pasar wajar Efek yang
belum berada dalam pengendalian langsung Perusahaan Efek tersebut dan ada dalam
rekening khusus di bank atas nama Perusahaan Efek untuk kepentingan (qq)
pemegang rekening untuk menjamin Efek Bebas yang bukan Efek dalam
pengendalian langsung Perusahaan Efek; dan
● Perusahaan Efek telah secara aktif dan terus menerus melakukan tindakan
terbaik dan benar untuk memastikan Efek dimaksud dalam pengendalian langsung
Perusahaan Efek.
2. Perlindungan Efek Nasabah:
2. Manajemen Risiko
Fungsi manajemen risiko memiliki tanggung jawab yang dijelaskan pada bab
IV POJK sebagai berikut :
a. Merekam semua komunikasi yang terkait dengan pesanan
dan/atau instruksi nasabah dan dilakukan melalui jaringan
komunikasi yang terhubung dengan sistem komunikasi
Perantara Pedagang Efek.
b. Menyusun prosedur operasi standar terkait dengan transaksi
Efek yang dilakukan untuk kepentingan Perantara Pedagang
Efek sendiri atau Pihak terafiliasi Perantara Pedagang Efek
termasuk namun tidak terbatas pada pemegang saham, anggota
direksi, komisaris, pegawai
3. Pembukuan
Fungsi Pembukuan memiliki tanggung jawab yang diatur pada bab V POJK
sebagai berikut:
a. Mencatat seluruh transaksi yang dilaksanakannya setiap hari
sesuai (dapat dilaksanakan secara manual, elektronik, atau cara
lainnya) dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku dan
POJK yang berkaitan. Sistem pencatatan juga harus memiliki
pengamanan yang dapat mencegah adanya risiko pemalsuan
dan/atau penyalahgunaan catatan. Sistem pencatatan harus
mampu memberikan informasi yang cepat, tepat, dan dapat
dimengerti oleh pihak yang berkepentingan terhadap dokumen
tersebut.
b. Bertanggung jawab atas pemeliharaan catatan dan buku
perusahaan, paling sedikit meliputi buku besar yang secara
rinci menggambarkan aset; liabilitas; modal, pendapatan, dan
biaya.
c. Menyimpan catatan tambahan dan dokumen pendukung
lainnya, meliputi bukti pengeluaran cek, rekening bank,
pembatalan cek jika terdapat pembatalan cek, rekonsiliasi
rekening bank, pemberitahuan debet dan kredit rekening Efek,
saldo semua akun dalam buku besar dalam bentuk neraca saldo,
paling sedikit setiap bulan, catatan harian yang merupakan
bukti dari semua pendebetan dan pengkreditan kas untuk hari
tersebut, dan rekonsiliasi harian antara buku besar dan buku
pembantu Efek
d. Informasi tentang nasabah termasuk aktivitas transaksi
disimpan secara rahasia oleh PPE dan pegawainya, kecuali atas
izin nasabah atau atas permintaan Pihak yang berwenang
berdasarkan UU.
4. Kustodian
a. menjalankan kewajiban Perantara Pedagang Efek sebagai Kustodian
sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang
mengatur mengenai rekening Efek pada Kustodian;
b. bertanggung jawab atas pemeliharaan catatan dan buku perusahaan,
meliputi:
1. rekening Efek;
2. buku pembantu Efek;
c. menyimpan catatan tambahan dan dokumen pendukung lainnya
meliputi
1. konfirmasi transaksi Efek;
2. pemberitahuan debet dan kredit rekening Efek;
3. kontrak transaksi Efek dengan Perusahaan Efek lain; dan
4. bukti semua pembukuan untuk buku pembantu Efek;
d. bertanggung jawab atas penerimaan, penyerahan, dan penyimpanan dana,
Efek, dan/atau dokumen
e. bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penyelesaian transaksi Efek,
meliputi:
1. penghitungan hak dan kewajiban penyelesaian transaksi Efek;
2. pemindahan Efek dan/atau dana; dan
3. penyampaian konfirmasi tertulis kepada setiap nasabah
5. Teknologi Informasi
Pelaksanaan fungsi teknologi informasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf e wajib memenuhi ketentuan:
a. unit kerja yang menjalankan fungsi teknologi informasi memenuhi
hal:
1. memiliki sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi dalam
bidang teknologi informasi;
2. memiliki kapasitas sistem yang dapat mengantisipasi pertumbuhan
transaksi;
3. melakukan pengujian kapasitas secara periodik;
4. melakukan asesmen atas kinerja dan kelemahan teknologi yang
digunakan;
5. memiliki sistem cadangan untuk mengatasi kegagalan sistem;
6. memiliki prosedur untuk mengatasi permasalahan sistem;
7. memberitahukan kepada unit yang melaksanakan fungsi pemasaran
dan menyediakan sistem pengganti apabila sistem komunikasi online
mengalami kelambatan atau tidak berfungsi;
8. membangun dan memasang sistem yang dapat membantu
mendeteksi dan mencegah adanya akses oleh Pihak yang tidak
berwenang;
b. Database yang dapat digunakan untuk merekonstruksi transaksi
keuangan sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 15 meliputi
paling sedikit database mengenai:
1. penempatan, pembatalan, perubahan, atau pelaksanaan pesanan
dan/atau instruksi dengan dilengkapi catatan waktu dan nomor
referensi yang unik;
2. aktivitas masuk dan keluar dalam sistem;
3. verifikasi ketersediaan dana dan/atau Efek, seperti penetapan dan
pengecualian batasan transaksi;
4. pengelolaan sandi lewat terkait akses nasabah dan akses pegawai
Perantara Pedagang Efek; dan
5. perubahan atas parameter sistem dan file utama
c. Perantara Pedagang Efek yang menggunakan Sistem Perdagangan
Online menyajikan informasi melalui situs web Perantara Pedagang
Efek meliputi:
1. penjelasan mengenai risiko atas transaksi Efek;
2. contoh kontrak pembukaan rekening Efek bagi nasabahnya
3. pernyataan mengenai keamanan dan kerahasiaan atas setiap data dan
informasi;
6. Kepatuhan
fungsi kepatuhan dapat dilaksanakan oleh unit kerja, anggota direksi,
atau pejabat setingkat di bawah direksi
a. mengidentifikasi kebijakan, prosedur operasi standar, dan peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan Perantara Pedagang Efek;
b. memastikan kepatuhan Perantara Pedagang Efek terhadap ketentuan
mengenai perizinan
c. memastikan kepatuhan Perantara Pedagang Efek terhadap ketentuan
mengenai perdagangan Efek
d. memastikan kepatuhan Perantara Pedagang Efek terhadap ketentuan
mengenai pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian
uang dan pendanaan kegiatan terorisme
e. melakukan penanganan dan pengadministrasian pengaduan nasabah
dengan memiliki mekanisme khusus untuk menangani dan
menindaklanjuti pengaduan tertulis dari nasabah
Jika semisal terjadi masalah pada fungsi tersebut sehingga tidak dapat
beroperasi maka perusahaan efek sebagai PPE wajib menyampaikan laporan kepada
Bursa Efek dengan tembusan kepada OJK yang berisi penjelasan masalah, waktu dan
lama terjadinya masalah, fungsi apa yang mengalami masalah dan pengaruhnya,
keterangan pernah terjadi atau tidak masalah yang sama, dampak, langkah pemecahan
masalah, dan langkah penanggulangan masalah di masa yang akan datang.
9) Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) oleh Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar
Modal Indonesia
Prinsip Mengenal Nasabah (“PMN”) (atau dikenal dengan istilah “Know Your
Customer/KYC”) merupakan prinsip-prinsip yang diterapkan Penyedia Jasa
Keuangan di Sektor Pasar modal untuk mengetahui dan memahami nasabah mereka
agar dapat melayani mereka lebih baik serta memantau transaksi keuangan mereka
dalam rangka mengelola risiko perusahaan secara hati-hati. Penyedia Jasa Keuangan
di Sektor Pasar Modal dalam hal ini adalah Perusahaan Efek yang melakukan
kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan/atau
Manajer Investasi, serta Bank Umum yang menjalankan fungsi Kustodian.
A. Maksud dan Tujuan dari Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah
● Tujuan Prinsip Mengenal Nasabah
Prinsip Mengenal Nasabah oleh Penyedia Jasa Keuangan di Sektor
Pasar Modal diterapkan dengan tujuan untuk:
1. Mengetahui latar belakang dan identitas nasabah;
2. Memantau rekening efek dan transaksi nasabah; dan
3. Melaporkan transaksi keuangan mencurigakan dan/atau transaksi
keuangan yang dilakukan secara tunai, yang terkait dengan pencegahan
dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan/atau pencegahan
dan pemberantasan tindak pidana pendanaan terorisme.
D. Penanggung Jawab Penyedia Jasa Keuangan dalam Penerapan PMN di Pasar Modal
● Jabatan/Pejabat yang menjadi Penanggung Jawab
1. Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal wajib membentuk unit kerja khusus
atau menugaskan pejabat sebagai penanggung jawab penerapan Prinsip Mengenal
Nasabah.
2. Direktur utama Penyedia Jasa Keuangan tidak dapat menjadi penanggung jawab
penerapan Prinsip Mengenal Nasabah.
3. Dalam hal Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal merupakan Perusahaan
Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara
Pedagang Efek, dan/atau Manajer Investasi dalam satu badan usaha, Penyedia Jasa
Keuangan di Sektor Pasar Modal dapat hanya memiliki satu penanggung jawab
penerapan Prinsip Mengenal Nasabah.
4. Dalam hal Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal merupakan Bank
Kustodian, penanggung jawab penerapan Prinsip Mengenal Nasabah dapat ditugaskan
kepada penanggung jawab Bank Kustodian atau dirangkap oleh penanggung jawab
penerapan Prinsip Mengenal Nasabah pada Bank Umum
● Unit Kerja Khusus
1. Unit kerja khusus paling kurang terdiri dari 1 (satu) orang yang bertindak sebagai
pimpinan dan 1 (satu) orang yang bertindak sebagai pelaksana;
2. Pimpinan dan pelaksana pada unit kerja khusus dilarang merangkap untuk
melaksanakan fungsi lainnya;
3. Pimpinan unit kerja khusus ditetapkan/diangkat oleh direktur utama;
4. Unit kerja khusus berada di bawah koordinasi direktur utama secara langsung
dalam struktur organisasi Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal; dan
5. Unit kerja khusus bersifat independen dari fungsi lainnya.
● Penugasan Jabatan
Dalam hal Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal menugaskan pejabat
sebagai penanggung jawab penerapan Prinsip Mengenal Nasabah, pejabat tersebut
harus ditetapkan atau diangkat oleh Direktur Utama dan hanya dapat merangkap
untuk melaksanakan fungsi manajemen risiko, fungsi kepatuhan, dan/atau fungsi audit
internal.
● Tanggung Jawab
Penanggung jawab penerapan Prinsip Mengenal Nasabah mempunyai uraian
tanggung jawab paling kurang sebagai berikut:
1. Memastikan seluruh kegiatan dalam rangka penerapan Prinsip Mengenal Nasabah
terlaksana;7 Modul Hukum dan Etka WPPE
2. Memantau, menganalisis, dan merekomendasikan kebutuhan pelatihan tentang
penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi pejabat dan/atau pegawai Penyedia Jasa
Keuangan di Sektor Pasar Modal; dan
3. Menjaga kerahasiaan informasi terkait penerapan Prinsip Mengenal Nasabah.
● Wewenang
Penanggung jawab penerapan Prinsip Mengenal Nasabah mempunyai wewenang
paling kurang sebagai berikut:
1. Memperoleh akses terhadap informasi yang dibutuhkan yang ada di seluruh unit
organisasi Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal;
2. Melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan Prinsip Mengenal
Nasabah oleh unit-unit kerja terkait;
3. Mengusulkan pejabat dan/atau pegawai unit kerja terkait untuk membantu
pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah; dan
4. Melaporkan Transaksi Keuangan Mencurigakan yang dilakukan oleh Direksi,
Dewan Komisaris, atau Pihak terafiliasi dengan Direksi atau Dewan Komisaris, secara
langsung kepada PPATK.
Relate Case
Kasus PT. Sugi Samapersada Tbk. (SUGI) dan PT. Arona Binasejati Tbk. (ARTI)
terjadi pada tanggal 21 September 2005. Kasus itu bermula pada PT. Mentari Securindo yang
melakukan transaksi pembelian saham PT. Sugi Samapersada Tbk. (SUGI) dan PT. Arona
Binasejati Tbk. (ARTI) dan pada tanggal yang sama PT. Suprasurya Danawan Sekuritas
melakukan transaksi penjualan saham SUGI dan ARTI. Transaksi pembelian dan penjualan
saham SUGI dan ARTI tersebut terjadi sebanyak 42 juta lembar dengan harga Rp 480/lembar
9 dengan total nilai transaksi sebesar Rp 20,16 miliar untuk saham SUGI, dan untuk saham
ARTI sebanyak 40 juta lembar dengan harga Rp 720/lembar dengan total nilai transaksi
sebanyak Rp 28,8 miliar. Banyak pihak yang mencurigai adanya perdagangan saham yang
tidak wajar dalam transaksi ini. Karena saham SUGI dan ARTI adalah saham yang kurang
begitu diminati. Berdasarkan hasil pemeriksaan Bapepam LK, transaksi tersebut telah terjadi
perdagangan semu dan atau manipulasi pasar dalam perdagangan saham serta pencucian
uang. Namun untuk sekarang ini Bapepam baru menjatuhkan sanksi administratif.
Perusahaan Efek sangat memegang peranan dalam penerapan prinsip KYC. Dalam
kasus diatas, pelanggaran disebabkan karena PT. Suprasurya Danawan Sekuritas dan PT.
Mentari Securindo tidak menerapkan dengan baik:
I. Pengawasan terhadap wakil dan pegawai perusahaan efek;
II. Pengendalian intern: dan
III. Prinsip Mengenal Nasabah.
Kelalaian perusahaan efek dalam menerapkan ketiga hal tersebut mengakibatkan
pelanggaran atas Peraturan Bapepam Nomor V.D.1 tentang Pengawasan Terhadap Wakil dan
Pegawai Perusahaan Efek, Peraturan Bapepam Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Intern dan
Penyelenggaraan Pembukuan oleh Perusahaan Efek, dan Peraturan Bapepam Nomor V.D.10
tentang Prinsip Mengenal Nasabah oleh Penyedia Jasa Keuangan di Bidang Pasar Modal.
References
Architect, D., 2014. Tentang Kami. [online] Bcasekuritas.co.id. Available at:
<https://www.bcasekuritas.co.id/about-us> [Accessed 21 March 2021].
Cermati.com. 2021. Manajer Investasi Reksa Dana: Tugas, Kewajiban, dan Cara
Memilihnya - Cermati.com. [online] Available at:
<https://www.cermati.com/artikel/manajer-investasi-reksa-dana-tugas-kewajiban-da
n-cara-memilihnya> [Accessed 21 March 2021].
Edusaham, T., 2019. Pengertian, Jenis, dan Perusahaan Sekuritas yang Terdaftar di BEI
2019 - Edusaham. [online] Edusaham. Available at:
<https://www.edusaham.com/2019/04/pengertian-jenis-dan-perusahaan-sekuritas-ya
ng-terdaftar-di-bei.html> [Accessed 21 March 2021].
Kami, T., 2020. Tentang Kami. [online] Mandiri Investasi. Available at:
<https://mandiri-investasi.co.id/id/tentang-kami/> [Accessed 21 March 2021].
Ningsih, L., 2019. Apa Itu Perusahaan Sekuritas?. [online] wartaekonomi.co.id.
Available at:
<https://www.wartaekonomi.co.id/read220202/apa-itu-perusahaan-sekuritas>
[Accessed 21 March 2021].
ojk.go.id. (2014). POJK prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia Jasa Keuangan di
Sektor Pasar Modal. Retrieved 21 March 2021 from
https://www.ojk.go.id/Files/201411/1POJKPRINSIPMENGENALNASABAHOLE
HPENYEDIAJASAKEUANGANDISEKTORPASARMODAL_1416416307.pdf
Reksadana.ojk.go.id. 2016. Manajer Investasi .:: OJK Investasi ::.. [online] Available at:
<https://reksadana.ojk.go.id/Public/ManajerInvestasiList.aspx> [Accessed 21 March
2021].
Yuk Nabung Saham. 2017. Yuk Nabung Saham – Bursa Efek Indonesia. [online]
Available at: <http://yuknabungsaham.idx.co.id/perusahaan-sekuritas> [Accessed 21
March 2021].
[online] Available at :
<https://www.trimegah.com/data/files/Article%20of%20Association%20(Ind)%20-
%20Penyesuaian%20Perubahan%20-%20FINAL%20(25Aug16).pdf?TSPD_101_R
0=08e6642caaab2000b79119bd9afed08738a4f4babf4b31fcdb5e752d9273822b8968
d1350232259308641d5c68143000074ab8a8a705ad4c431f350b34c438fcf66c1040b
eacb5825bdff8a2f4493f80cda2eb23db4475e76ed9b946b1d0c222>[Accessed 22
March 2021]
1. HUKUM DAN ETIKA REGULASI TERKAIT PERUSAHAAN EFEK. Didukung -
PDF Download Gratis. Docplayer.info.
https://docplayer.info/65141791-Hukum-dan-etika-regulasi-terkait-perusahaan-efek-
didukung.html. Published 2021. Accessed March 22, 2021.