Anda di halaman 1dari 33

TUGAS PASAR MODAL

Minggu 5
Regulasi Terkait Perusahaan Efek

Oleh :
Kelompok 6
Salwa Bayu Seta 041711233185
Nabilah Ratnaduhita F 041811233040
Ahmad Saiful Akbar Wardana 041811233108
Hana Rania Ardiani 041811233195
Syahrila Fizka Nugraha 041811233205
Husna Amalia Rabbani 041811233208
Arsya Augustin Putri D 041811233212
Lailatul Fitriya 041811233241
Febby Dwi Nur Amelia 041811233247
Hanuf Machfirotul Rizan 041811233257

Program Studi S1 Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga
2021
1) Definisi perusahaan efek
Dalam Undang-undang Pasar Modal, Perusahaan Efek dijelaskan sebagai
Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara
Pedagang Efek, atau Manajer Investasi. Perusahaan Efek wajib memperoleh izin
usaha dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

2) Jenis Perusahaan Efek Berdasarkan Kepemilikan


Perusahaan Efek di Indonesia dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
● Perusahaan Sekuritas. Perusahaan Sekuritas adalah perusahaan yang telah
mendapat izin usaha dari OJK untuk dapat melakukan kegiatan usaha sebagai
Perantara Pedagang Efek, Penjamin Emisi Efek, atau kegiatan lain yang sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pengawas Pasar Modal.
Contoh : PT Ajaib Sekuritas Asia, PT BNI Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT
BCA Sekuritas, dan lain-lain.
● Manajer Investasi. Manajer Investasi adalah perusahaan yang telah mendapat izin
usaha dari OJK untuk melakukan kegiatan usaha Manajer Investasi. Saat ini,
Manajer Investasi lebih dikenal sebagai perusahaan yang mengelola portofolio
reksa dana yang merupakan kumpulan dana dari masyarakat.
Contoh : PT Bahana TCW Investment Management, PT Batavia Prosperindo
Aset Manajemen, PT Mandiri Manajemen Investasi, PT Schroder Investment
Management Indonesia, dan sebagainya.

a. Perusahaan Sekuritas
Ada beberapa istilah yang terdapat dalam perusahaan sekuritas.
○ Pialang, yaitu organisasi yang melakukan transaksi efek di pihak
investor, seperti membeli, menjual, dan memperdagangkan portofolio
investasi.
○ Dealer, yaitu organisasi yang membeli atau menjual sekuritas dari
portofolio mereka sendiri untuk kemudian ditawarkan kepada investor
yang akan membeli.
○ Broker dealer, yaitu organisasi yang mengkombinasikan antara pialang
dan dealer. Broker dealer akan menjadi perantara yang menyediakan
layanan sekuritas seperti pemberian rekomendasi, analisis saham, dan
layanan lainnya baik bagi perusahaan maupun individu.
Secara umum, pialang atau broker terbagi dalam tiga (3) jenis, yaitu
sebagai berikut.
○ Full Service Brokers. Ini merupakan jenis broker yang sepenuhnya
memberikan pelayanan kepada investor, seperti pelayanan dalam hal
analisis efek, memberikan nasihat dan rekomendasi, serta hal-hal
terkait efek yang akan dibeli. Jenis broker ini sangat cocok dipilih bagi
seorang investor yang tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan
analisis efek, dengan kata lain sibuk dengan urusan pekerjaan lain.
Meskipun begitu, jenis broker ini menetapkan biaya jasa yang paling
mahal.
○ Discount Brokers. Hampir sama dengan jenis broker yang pertama,
hanya saja pelayanan dari discount brokers tidak selengkap full service
brokers, atau bisa dikatakan sebagai broker dengan pelayanan
menengah.
○ Deep Discount Brokers. Broker ini yang paling “minim” memberikan
pelayanan dibandingkan dua broker yang lain. Biasanya, pelayanan
yang diberikan sangat standar, seperti menjadi perantara jual beli efek,
perbaikan (maintenance), dan seterusnya.

i. Related Case
BCA Sekuritas merupakan penyedia jasa equity underwriting
dan layanan terkait lainnya, termasuk equity capital market, debt
capital market, riset, pembiayaan perusahaan, dan brokerage untuk
nasabah premium serta institusi.
‐ Pasar Saham. Kami melayani transaksi saham baik pada pasar
primer maupun pada pasar sekunder, untuk nasabah lokal
maupun nasabah asing.
‐ Pasar Obligasi. Kami berkutat pada penyusunan struktur,
penerbitan, dan pendistribusian obligasi dan medium term notes
‐ Riset. Kami melakukan analisis secara menyeluruh yang
didukung oleh kapasitas riset yang unggul dan menghasilkan
rekomendasi untuk prospek keuangan maupun laporan harian
menyangkut berbagai produk dan sektor bagi investor dan
perusahaan.
‐ Corporate Finance. Kami berkutat dan memandu berjalannya
proses Initial Public Offerings (IPOs) dan Rights issue,
termasuk Obligasi. Kami juga memastikan Anda untuk
mempunyai manajemen dana yang efektif, dari manajemen aset
hingga jenis- jenis efek lainnya secara tepat untuk membantu
Anda mendapatkan pendanaan atau modal untuk perusahaan
Anda.
‐ Brokerage. Kami memastikan nasabah kami dapat bertransaksi
dengan harga yang kompetitif pada beberapa efek dalam satu
atap. Kami menyediakan tim profesional sebagai Perantara
Pedagang Efek untuk membantu Anda bertransaksi, atau
Online Trading bagi Anda yang ingin bertransaksi secara
langsung.

b. Manajer Investasi
MI tidak dapat menjalankan tugasnya jika belum memperoleh izin
usaha dari pihak otoritas jasa keuangan yakni OJK. Proses memperoleh izin
MI ini telah diatur sangat ketat karena berkaitan dengan dana investor atau
masyarakat luas. Sebelum memberikan izin usaha, OJK memastikan MI
tersebut mempunyai keahlian, pengalaman dan modal untuk dalam mengelola
sebuah portofolio investasi reksa dana.

Tugas MI reksa dana antara lain :


1) Mengelola aset investor,
2) Memilih dan memutuskan instrumen investasi yang akan dibeli,
3) Membuat keputusan jual atau lepas instrumen investasi,
4) Melaporkan hasil investasi.

Selain itu, para MI memiliki kewajiban untuk menghitung dan juga


melaporkan kepada investor berkaitan dengan berapakah nilai investasi reksa
dana yang ada di bursa setiap harinya.

i. Related Case
PT Mandiri Manajemen Investasi atau yang lebih dikenal
sebagai Mandiri Investasi didirikan pada 26 Oktober 2004 setelah
memisahkan diri (spin-off) dari PT Mandiri Sekuritas. Mandiri
Investasi, yang merupakan bagian dari grup PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk, adalah manajer investasi nasional terbesar yang
berpengalaman di bidang pengelolaan portofolio investasi sejak 1993,
dengan Nomor Izin Usaha MI: No. Kep-11/PM/MI/2004.

PRODUK DAN LAYANAN


● Reksa Dana
Mandiri Investasi menghadirkan beragam
produk-produk Investasi bagi anda seperti Reksa Dana Saham,
Reksa Dana Campuran, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa
Dana Pasar Uang, serta Reksa Dana Terproteksi. Setiap produk
investasi dirancang secara khusus untuk memenuhi berbagai
tingkat kebutuhan berinvestasi anda.
● Investasi Alternatif
Keahlian dan pengalaman pengelolaan investasi di
Mandiri Investasi tidak hanya pada efek yang diperdagangkan
di Bursa Efek Indonesia dalam bentuk Reksa Dana, namun juga
menyediakan beragam solusi pendanaan dan Investasi
Alternatif seperti Investasi langsung, structured finance dan
infrastruktur melalui produk investasi seperti Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA), Kontrak Investasi
Kolektif Dana Infrastruktur (KIK-DINFRA), serta Reksa Dana
Penyertaan Terbatas.
● Pengelolaan Dana Nasabah Secara Individual
Mandiri Investasi menawarkan jasa Pengelolaan Dana
Nasabah Secara Individual (PDNI) yang dapat disesuaikan
dengan kebutuhan investor, berdasarkan tujuan investasi dan
profil risikonya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk
PDNI, silakan hubungi Care Center Mandiri Investasi di 021
526 3505.
3) Syarat Permodalan Perusahaan Efek
1. Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek
wajib memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp50.000.000.000,00
(lima puluh miliar rupiah).
2. Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan sebagai Perantara Pedagang Efek
yang Mengadministrasikan Rekening Efek Nasabah wajib memiliki modal
disetor paling sedikit sebesar Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah).
3. Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan sebagai Perantara Pedagang Efek
yang tidak Mengadministrasikan Rekening Efek Nasabah wajib memiliki
modal disetor paling sedikit sebesar Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).
4. Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek dan
Manajer Investasi wajib memiliki modal disetor paling sedikit sebesar
Rp75.000.000.000,00 (tujuh puluh lima miliar rupiah).
5. Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan sebagai Perantara Pedagang Efek
yang Mengadministrasikan Rekening Efek Nasabah dan Manajer Investasi
wajib memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp55.000.000.000,00
(lima puluh lima miliar rupiah).

Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek
dan/atau Perantara Pedagang Efek wajib memiliki dan memelihara Modal Kerja
Bersih Disesuaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar
Modal yang mengatur mengenai Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih
Disesuaikan.

Related case :

Suatu perseroan didirikan dengan nama PT Trimulya Securindo Lestari


berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Trimulya Securindo Lestari No. 64
tanggal 9 Mei 1990, dan kemudian berdasarkan Akta Perbaikan Anggaran Dasar No.
227 tanggal 28 Mei 1990 namanya diubah menjadi PT Trimegah Securindolestari.
Perusahaan ini didirikan dengan kegiatan utama sebagai penjamin emisi efek dan
perantara pedagang efek. PT Trimegah Securindolestari didirikan dengan modal dasar
perseroan sebesar Rp 680.000.000.000,00 (enam ratus delapan puluh miliar Rupiah)
yang terbagi atas 13.600.000.000 (tiga belas miliar enam ratus juta) saham,
masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp 50,00 (lima puluh Rupiah).

4) Kegiatan yang Dilakukan Perusahaan Efek


1) Perusahaan Efek sebagai Perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer)

Perusahaan Efek yang berlaku sebagai Perantara Pedagang Efek


melakukan kegiatan usaha jual beli Efek untuk kepentingan sendiri atau pihak
lain (seperti investor, reksa dana, perusahaan asuransi, dana pensiun, dll).
Jual-beli Efek seperti saham dan obligasi dapat dilakukan di Bursa Efek.
Namun jual-beli juga dapat dilakukan secara transaksi di luar Bursa atau
sering disebut sebagai transaksi OTC (Over-the-Counter). Anggota Bursa
Efek adalah Perantara Pedagang Efek yang telah memperoleh izin usaha dari
OJK dan mempunyai hak untuk mempergunakan sistem dan atau sarana Bursa
Efek sesuai dengan peraturan Bursa Efek. Masyarakat atau calon investor
melakukan jual dan beli Efek (seperti saham dan obligasi) melalui Perusahaan
Efek yang memiliki izin usaha sebagai Perantara Pedagang Efek.

2) Penjamin Emisi Efek (Underwriter)

Perusahaan Efek yang berlaku sebagai Penjamin Emisi Efek


melakukan kontrak dengan calon Emiten dalam melaksanakan Penawaran
Umum Saham (Initial Public Offering/IPO), dengan atau tanpa kewajiban
untuk membeli sisa Efek yang tidak terjual. Istilah Penawaran Umum Saham
juga dikenal masyarakat dengan nama go public (emiten).

3) Sebagai Manajer Investasi (Fund Manager, Investment Company)

Perusahaan Efek yang berlaku sebagai Manajer Investasi melakukan


kegiatan- kegiatan usaha mengelola portofolio Efek untuk para nasabah atau
mengelola Portofolio Investasi Kolektif untuk sekelompok nasabah (kecuali
perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan
usahanya). Saat ini Manajer Investasi dikenal luas oleh masyarakat sebagai
pihak yang mengelola Reksa Dana yang telah banyak dijual melalui Agen
Penjual Efek Reksa Dana (APERD). Sebagian besar Reksa Dana ditawarkan
dan dijual melalui Bank Umum yang terdaftar sebagai APERD.
5) Perizinan
Perizinan perusahaan efek pada saat ini diatur oleh Peraturan OJK No.
20/POJK.04/2016 tentang Perizinan Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan
usaha sebagai Penjamin Emisi Efek (PEE) dan Perantara Pedagang Efek (PPE)
(selanjutnya disebut POJK Perizinan), menggantikan peraturan sebelumnya yaitu
Peraturan BAPEPAM No. V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek

Tata cara Permohonan Perizinan Perusahaan Efek sebagai PEE dan PPE
Permohonan untuk memperoleh izin usaha Perusahaan Efek sebagai PEE
dan/atau PPE diajukan oleh pemohon kepada OJK dalam rangkap 2 (dua)
sesuai dengan surat permohonan atau perubahan Izin Usaha Perusahaan Efek
sebagai PEE dan/atau PPE dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:
1) Dokumen yang menunjukkan identitas Perseroan yang paling sedikit meliputi
nama dan alamat kantor pusat dan operasional perusahaan, serta logo
perusahaan (jika ada)
2) Fotokopi Akta Pendirian Perseroan yang telah disahkan oleh instansi yang
berwenang, berikut perubahan anggaran dasar terakhir yang telah
memperoleh persetujuan dari instansi yang berwenang atau telah diterbitkan
surat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari instansi yang
berwenang
3) Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perseroan
4) Surat kuasa kepada Pihak yang diberi kuasa untuk mengajukan
permohonan perizinan untuk dan atas nama perseroan (jika ada)
5) Daftar nama dan data anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan
pegawai yang memiliki izin Wakil Perusahaan Efek, yang meliputi
persyaratan sesuai pasal 15 ayat (1) huruf e POJK Perizinan
6) Dokumen yang terkait dengan nama, data, dan informasi pemegang
saham, yang meliputi persyaratan sesuai pasal 15 ayat (1) huruf f POJK
Perizinan
7) Keterangan mengenai:
a. Pemegang saham hingga penerima manfaat yang sebenarnya
b. Pemegang Saham Pengendali Perseroan Terbatas baik langsung
maupun tidak langsung yang paling sedikit memuat nama Pihak
pengendali dan bentuk pengendalian
c. Perusahaan terelasi
d. Anak Perusahaan
8) Daftar nama pegawai setingkat di bawah Direksi yang tidak memiliki izin
Wakil Perusahaan Efek dan posisinya dalam struktur organisasi perseroan
9) Laporan keuangan terakhir yang diperiksa Akuntan yang terdaftar di
OJK yang jangka waktu antara tanggal laporan keuangan terakhir
tersebut dengan tanggal pemberian izin usaha Perusahaan Efek tidak lebih
dari 180 (seratus delapan puluh) hari
10) Fotokopi perjanjian usaha patungan bagi Perusahaan Efek patungan
11) Rekening koran;
12) Bukti penyetoran modal;
13) MKBD sesuai dengan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar
Modal yang mengatur mengenai Pemeliharaan dan Pelaporan MKBD
14) Surat Pernyataan sebagaimana dimaskud dalam pasal 15 ayat (1) huruf n
s/d w dan huruf ff POJK Perizinan
15) Surat keterangan domisili
16) Struktur organisasi sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan
perundang-undangan sesuai izin usaha yang dimohonkan
17) Gambaran tentang rencana operasi dan misi perusahaan dan proyeksi
keuangan paling sedikit 5 (lima) tahun ke depan
18) Jawaban atas pernyataan sesuai dengan format daftar pernyataan sesuai
dengan lampiran POJK Perizinan
19) Daftar kantor cabang dan perubahannya
20) Prosedur dan standar operasi sesuai izin usaha
21) Bukti pembayaran biaya perizinan Perusahaan efek
22) Apabila terdapat anggota direksi, komisaris atau pegawai yang merupakan
Tenaga Kerja Asing, pemohon wajib memenuhi ketentuan Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang mengatur mengenai tata cara
penggunaan tenaga kerja asing.
❖ Persyaratan Permohonan Perizinan Perusahaan Efek sebagai PEE dan PPE
Sebelum mengajukan izin sebagai Perusahaan Efek kepada OJK, Perusahaan Efek
diwajibkan untuk memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dibawah ini:
1) Persyaratan Anggaran Dasar
Anggaran dasar PEE dan/atau PPE wajib memuat kegiatan usaha sesuai
izin usaha yang dimohonkan kepada OJK. Perseroan yang mengajukan izin usaha
Perusahaan Efek sebagai PEE dan/atau PPE wajib telah menetapkan kegiatan
usaha perusahaan sesuai izin usaha yang dimohonkan dalam anggaran dasar
Perseroan dimaksud.
2) Persyaratan Identitas
Perusahaan Efek wajib memiliki identitas Perseroan yang paling sedikit
meliputi nama dan alamat perusahaan, mencantumkan secara jelas kata
“Sekuritas” pada penulisan nama perusahaannya, dan mencantumkan logo apabila
Perusahaan efek tersebut menggunakan logo sebagai identitas tambahan
3) Persyaratan Permodalan
Menurut Pasal 8 POJK No. 20/POJK.04/2016 Perusahaan Efek wajib memenuhi
persyaratan permodalan sebagai berikut:
a. Penjamin Emisi Efek Modal disetor :Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar
rupiah)
b. Perantara Pedagang Efek yang Mengadministrasikan Rekening Efek Nasabah
Modal disetor : Rp 30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah)
c. Perantara Pedagang Efek yang tidak Mengadministrasikan Rekening Efek
Nasabah. Modal disetor : Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
d. Penjamin Emisi Efek dan Manajer Investasi Modal disetor :
Rp75.000.000.000,00 (tujuh puluh lima miliar rupiah).
e. Perantara Pedagang Efek yang Mengadministrasikan Rekening Efek
Nasabah dan Manajer Investasi Modal disetor : Rp55.000.000.000,00 (lima
puluh lima miliar).
Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek
dan/atau Perantara Pedagang Efek wajib memiliki dan memelihara Modal Kerja
Bersih Disesuaikan.
4) Persyaratan Operasional
a. Memiliki struktur organisasi yang dilengkapi dengan uraian tugas dan nama
pegawai pada tiap posisi jabatan termasuk keberadaan unit kerja, anggota
Direksi, atau pejabat setingkat di bawah Direksi yang menjalankan fungsi
yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan di sektor Pasar
Modal sesuai izin usaha yang dimiliki, memiliki prosedur dan standar
operasi sesuai izin usaha yang dimiliki oleh Perusahaan Efekm, dan
memiliki izin mempekerjakan tenaga kerja asing dari instansi yang
berwenang dalam hal mempekerjakan tenaga kerja asing
b. Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan sebagai PEE wajib paling sedikit
memiliki 1(satu) orang pegawai yang telah memperoleh izin orang
perseorangan sebagai WPEE
c. Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan sebagai PPE wajib paling sedikit
memiliki 1(satu) orang pegawai yang telah memperoleh izin orang
perseorangan sebagai WPEE atau WPPE.
5) Persyaratan Integritas dan Kelayakan Keuangan Pemegang Saham dan
Pemegang Saham Pengendali
➢ Persyaratan Integritas meliputi:
i. Cakap melakukan perbuatan hukum
ii. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang dibuktikan dengan menyampaikan
paling sedikit Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dimana jangka
waktu tanggal diterbitkannya sampai dengan diajukan ke OJK tidak lebih dari 6
(enam) bulan atau sesuai dengan masa berlaku yang diberikan dari Kepolisian
jika kurang dari 6 (enam) bulan;
iii. Tidak pernah dihukum karena:
a) melakukan tindak pidana di sektor keuangan dalam jangka waktu 20 (dua
puluh) tahun terakhir
b) melakukan tindak pidana khusus dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir
c) melakukan tindak pidana kejahatan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir
Sampai dengan ditetapkannya hasil uji kemampuan dan kepatutan pemegang
saham dan Pemegang Saham Pengendali oleh OJK
iv. Memiliki akhlak dan moral yang baik;
v. Memiliki komitmen yang tinggi untuk mematuhi peraturan perundang-undangan;
vi.Memiliki komitmen yang tinggi untuk mendukung pengembangan
operasional Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai PEE atau PPE
yang sehat dan Pasar Modal Indonesia serta kebijakan OJK.
➢ Persyaratan Keuangan meliputi:
i. Kemampuan keuangan;
ii.Bagi pemegang saham atau Pemegang Saham Pengendali berupa orang
perseorangan, tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau
anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu
perusahaan dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan; dan
iii. Tidak memiliki kredit dan/atau pembiayaan macet.
6) Persyaratan Integritas dan Kompetensi Anggota Direksi atau Anggota
Dewan Komisaris
➢ Persyaratan Integritas meliputi:
i.Cakap melakukan perbuatan hukum
ii.Tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang dibuktikan dengan menyampaikan
paling sedikit Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dimana jangka
waktu tanggal diterbitkannya sampai dengan diajukan ke OJK tidak lebih dari 6
(enam) bulan atau sesuai dengan masa berlaku yang diberikan dari Kepolisian
jika kurang dari 6 (enam) bulan;
iii. Tidak pernah dihukum karena:
a.melakukan tindak pidana di sektor keuangan dalam jangka waktu 20 (dua
puluh) tahun terakhir
b.melakukan tindak pidana khusus dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir.
c.melakukan tindak pidana kejahatan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun
terakhir., sampai dengan ditetapkannya hasil uji kemampuan dan kepatutan pemegang
saham dan Pemegang Saham Pengendali oleh OJK
iv. Memiliki akhlak dan moral yang baik;
v. Memiliki komitmen yang tinggi untuk mematuhi peraturan perundangundangan.
vi. Memiliki komitmen yang tinggi untuk mendukung pengembangan operasional
Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai PEE atau PPE yang sehat
dan Pasar Modal Indonesia serta kebijakan OJK.
➢ Persyaratan Reputasi Keuangan meliputi:
i. Tidak pernah dinyatakan pailit
ii. Tidak memiliki kredit dan/atau pembiayaan macet.
iii. Tidak pernah menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit.
➢ Persyaratan kompetensi dan keahlian di bidang Pasar Modal
i. Direksi
a) Memiliki pengetahuan di bidang Pasar Modal yang memadai dan relevan
dengan jabatannya serta paling rendah berpendidikan akademi setingkat diploma.
b) memiliki pengalaman dan keahlian di bidang Pasar Modal dan/atau bidang
keuangan paling sedikit 2 (dua) tahun pada jabatan manajerial di perusahaan yang
bergerak di sektor Pasar Modal dan/atau jasa keuangan
ii. Komisaris
a) memiliki keahlian di bidang Pasar Modal yang memadai dan relevan
dengan jabatannya; dan/atau
b) memiliki pengalaman minimal 2 (dua) tahun pada perusahaan yang bergerak di
sektor Pasar Modal dan/atau jasa keuangan.

6) Larangan Bagi Perusahaan Efek


Larangan-larangan untuk perusahaan efek telah ditentukan dalam Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No.20/POJK.04/2016.
1. Pada pasal 5 dijelaskan bahwa perseroan yang memperoleh izin usaha
perusahaan efek sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek
dilarang melakukan kegiatan usaha selain kegiatan usaha sesuai izin usaha
yang dimiliki sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4) dan ayat (5).
2. Pada pasal 22 ayat (1) disebutkan bahwa perusahaan efek yang melakukan
kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek atau Perantara Pedagang Efek
dilarang mengeluarkan saham baik untuk dimiliki sendiri maupun dimiliki
oleh perseroan lain yang sahamnya secara langsung atau tidak langsung telah
dimiliki oleh Perusahaan Efek dimaksud, dengan pengecualian yang
disebutkan pada ayat (2) pada pasal yang sama.
3. Pada pasal 27 ayat 1 (1) dijelaskan bahwa sumber dana yang digunakan dalam
rangka kepemilikan saham Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha
sebagai Penjamin Emisi Efek atau Perantara Pedagang Efek dilarang berasal:
a. dari pinjaman atau utang dalam bentuk apapun dari pihak manapun;
dan/atau
b. dari dan untuk tujuan pencucian uang dan/atau pendanaan terorisme.
4. Pasal 28 menjelaskan bahwa perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha
sebagai Penjamin Emisi Efek atau Perantara Pedagang Efek yang menjadi
pemegang saham Bursa Efek dan afiliasinya baik sendiri maupun bersama
dilarang mempunyai hubungan dengan Perusahaan Efek lain yang melakukan
kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek atau Perantara Pedagang Efek
yang juga menjadi pemegang saham Bursa Efek yang sama melalui:
a. kepemilikan, baik langsung maupun tidak langsung, 20% (dua puluh
persen) atau lebih saham Perusahaan Efek lain dimaksud yang
mempunyai hak suara; atau
b. pengendalian di bidang pengelolaan dan/atau kebijakan Perusahaan
Efek lain dimaksud, baik langsung maupun tidak langsung.
5. Pasal 42 menjelaskan larangan bagi anggota dewan direksi dan komisaris
perusahaan efek untuk bekerja pada perusahaan atau institusi lain dalam
jabatan apapun kecuali pada jabatan yang telah dijelaskan pada pasal yang
sama.
6. Pasal 51 ayat (1) menjelaskan bahwa calon pemegang saham atau calon
Pemegang Saham Pengendali Perusahaan Efek dilarang melakukan tindakan
hukum sebagai pemegang saham atau Pemegang Saham Pengendali
Perusahaan Efek.
7. Pasal 51 ayat (2) huruf (a) menjelaskan larangan melakukan tindakan sebagai
pemegang saham atau Pemegang Saham Pengendali bagi pihak yang telah
menjadi pemegang saham atau Pemegang Saham Pengendali namun kemudian
belum atau tidak memenuhi persyaratan sebagai pemegang saham atau
Pemegang Saham Pengendali.
8. Pasal 52 menjelaskan bahwa (1) calon anggota Direksi atau calon anggota
Dewan Komisaris Perusahaan Efek, (2) Orang perseorangan yang telah
diangkat Rapat Umum Pemegang Saham menjadi anggota Direksi atau
anggota Dewan Komisaris Perusahaan Efek namun belum dinyatakan
memenuhi persyaratan, (3) Orang perseorangan yang telah diangkat Rapat
Umum Pemegang Saham menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan
Komisaris Perusahaan Efek dan telah dinyatakan memenuhi persyaratan
anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris namun kemudian dinyatakan
oleh Otoritas Jasa Keuangan tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota
Direksi atau anggota Dewan Komisaris, dilarang melakukan tindakan hukum
sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris Perusahaan Efek.
9. Pasal 71 menjelaskan bahwa jika perusahaan efek dicabut izin usahanya dan
mengakibatkan Perusahaan Efek dimaksud tidak lagi memiliki izin usaha
sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek, Perusahaan
Efek dimaksud dilarang menggunakan nama dan logo perusahaan untuk tujuan
dan kegiatan apapun, selain untuk kegiatan yang berkaitan dengan
pembubaran perseroan dimaksud.

7) Pengendalian dan Perlindungan Efek yang Disimpan oleh Perusahaan Efek

Pengaturan mengenai pengendalian dan perlindungan efek yang disimpan oleh


perusahaan efek ini diatur dalam peraturan bapepam no. V.D.4
1. Kewajiban Perusahaan Efek untuk menempatkan Efek Nasabah Dalam
Pengendalian Langsung Perusahaan Efek:

a) Perusahaan Efek wajib untuk mengambil tindakan yang cepat dan efektif untuk
menjaga agar Efek yang ada dalam Posisi Long rekening Efek nasabah berada dalam
pengendalian langsung Perusahaan Efek.

b) Efek Bebas yang bukan Efek dalam pengendalian langsung Perusahaan Efek
sesudah periode 5 (lima) hari kerja harus diganti dengan Efek yang dibeli oleh
Perusahaan Efek.

c) Perusahaan Efek dimungkinkan untuk memperpanjang waktu 5 (lima) hari kerja


untuk membeli efek, dengan ketentuan bahwa:

● Perusahaan Efek telah menyisihkan uang sejumlah nilai pasar wajar Efek yang
belum berada dalam pengendalian langsung Perusahaan Efek tersebut dan ada dalam
rekening khusus di bank atas nama Perusahaan Efek untuk kepentingan (qq)
pemegang rekening untuk menjamin Efek Bebas yang bukan Efek dalam
pengendalian langsung Perusahaan Efek; dan
● Perusahaan Efek telah secara aktif dan terus menerus melakukan tindakan
terbaik dan benar untuk memastikan Efek dimaksud dalam pengendalian langsung
Perusahaan Efek.
2. Perlindungan Efek Nasabah:

1. Perusahaan Efek tidak dapat menggunakan Efek nasabah untuk jaminan


penyelesaian kewajiban Perusahaan Efek kepada Lembaga Kliring dan
Penjaminan kecuali apabila disetujui oleh nasabah yang bersangkutan dengan
perjanjian khusus yang jelas dan terpisah dari perjanjian lainnya.
2. Perjanjian khusus diatas wajib mengikuti ketentuan dalam angka 7 huruf b
butir 4) Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.3 tentang Pengendalian
Internal Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Perantara
Pedagang Efek.
3. Dalam hal nasabah menyetujui penggunaan Efek nasabah sebagai Efek
Jaminan maka Perusahaan Efek wajib membuka Sub Rekening Efek Jaminan
atas nama nasabah dimaksud dan menempatkan Efek Jaminan tersebut dalam
Sub Rekening Efek Jaminan pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.
4. Apabila terdapat nasabah umum yang mendapatkan penjatahan Efek pada
Penawaran Umum, dan belum memiliki rekening Efek, maka nasabah
dimaksud wajib membuka rekening Efek sehingga menjadi nasabah pemilik
rekening, dan Perusahaan Efek wajib:
5. Membuka Sub Rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
atas nama nasabah dimaksud; dan
6. Memindahbukukan Efek milik nasabah dimaksud ke dalam Sub Rekening
Efek nasabah sesuai dengan tanggal distribusi yang ditentukan Emiten.
7. Perusahaan Efek wajib memberikan akses informasi kepada nasabahnya yang
memungkinkan nasabahnya dapat secara langsung memonitor mutasi dan/atau
saldo Efek dan/atau dana yang disimpan pada Sub Rekening Efek atas nama
nasabah tersebut pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

8) Pengendalian Internal Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha


sebagai Perantara Pedagang Efek
Pengendalian internal perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha
sebagai perantara pedagang efek diatur dalam peraturan otoritas jasa keuangan
(POJK) no. 50 tahun 2020. Disebutkan pada pasal 3 bahwa perantara pedagang efek
(PPE) wajib memastikan sistem pengendalian internal yang dimilikinya sesuai dengan
ketentuan POJK untuk meminimalkan risiko kesalahan dan penyalahgunaan.
Diantaranya perantara pedagang efek wajib mempunyai dan melaksanakan fungsi
yaitu pemasaran, manajemen risiko, pembukuan, kustodian, teknologi informasi, dan
kepatuhan. Dimana fungsi tersebut harus dipisah dan tidak boleh digabungkan dengan
fungsi lainnya. Fungsi ini memiliki ketentuan sebagai berikut:
1. Pemasaran
Fungsi Pemasaran ini diatur dalam bab III POJK yang mencakup ketentuan:
● Tanggung jawab unit pemasaran:
a. Menerapkan customer due diligence sesuai dengan ketentuan
POJK mengenai penerapan program anti pencucian uang dan
pencegahan pendanaan terorisme di sektor jasa keuangan.
b. Membuat kontrak pembukaan rekening Efek reguler dengan
nasabah.
c. Membuat kontrak pembukaan rekening Efek pembiayaan
dengan nasabah untuk nasabah yang menerima fasilitas
pembiayaan sesuai dengan ketentuan POJK mengenai
pembiayaan transaksi Efek oleh Perusahaan Efek bagi nasabah
dan transaksi short selling oleh Perusahaan Efek.
d. Membuat kontrak pembukaan rekening Efek lainnya dengan
nasabah jika terdapat kontrak pembukaan rekening Efek
lainnya dengan nasabah.
e. Menerima pesanan dan/atau instruksi untuk kepentingan
nasabah.
f. Melakukan komunikasi dengan nasabah termasuk
memberitahukan kepada nasabah setelah mendapat
pemberitahuan dari fungsi teknologi informasi ketika sistem
mengalami kelambatan atau tidak berfungsi.
○ Ketentuan kontrak:
a. Transaksi Efek untuk kepentingan nasabah tidak dapat
dilaksanakan sebelum rekening Efek dibuka atas nama nasabah
yang bersangkutan kecuali membeli atau menjual produk
investasi yang dikelola oleh Manajer Investasi yang tidak
tercatat di Bursa Efek, memesan Efek dalam rangka penawaran
umum sebelum nasabah mendapatkan penjatahan Efek, dan
membeli atau menjual Efek untuk kepentingan Perusahaan
Efek lain, bank, perusahaan asuransi, dana pensiun, atau
lembaga keuangan lain.
b. Pembukaan rekening Efek diikuti dengan pembukaan sub
rekening Efek pada Kustodian, pembukaan rekening dana atas
nama nasabah pada bank untuk setiap nasabah, dan pembuatan
nomor tunggal identitas nasabah pada Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian bagi nasabah yang belum memiliki nomor
tunggal identitas nasabah.
c. Kontrak pembukaan rekening Efek memuat paling sedikit
ketentuan mengenai:
- Efek dan/atau dana dalam rekening Efek nasabah yang dapat
digunakan sebagai jaminan penyelesaian kewajiban, kecuali
diperjanjikan khusus dalam perjanjian yang terpisah dengan
kontrak pembukaan rekening Efek.
- PPE dapat meminta dana dan/atau Efek dari pemegang
rekening Efek tersebut, sebelum pelaksanaan transaksi Efek.
- Dana yang dimiliki nasabah disimpan secara terpisah pada
rekening bank untuk setiap nasabah atas nama nasabah.
- Efek yang dimiliki nasabah disimpan secara terpisah pada sub
rekening Efek pada Kustodian untuk setiap nasabah atas nama
nasabah.
- PPE memiliki hak untuk membeli, meminjam, dan menjual
Efek lain milik nasabah dengan tujuan untuk menutup saldo
negatif Efek yang tidak dibiayai oleh PPE atau tidak dijamin
secara cukup oleh nasabah, dalam hal dana menunjukkan saldo
negatif dalam rekening Efek reguler nasabah.
- PPE dapat menggunakan Efek dalam rekening Efek nasabah
tersebut sebagai jaminan atas kredit bank atau lembaga
keuangan lainnya dan melakukan penjualan Efek secara paksa
tanpa persetujuan nasabah hanya untuk penyelesaian kewajiban
nasabah yang bersangkutan.
- Kontrak pembukaan rekening Efek memuat ketentuan
mengenai Perusahaan Efek untuk setiap saat tanpa memberikan
alasan atau pemberitahuan atau memperoleh persetujuan
terlebih dahulu dari nasabah menjual atau membeli Efek atau
mengambil tindakan lain yang disepakati dengan nasabah jika
nasabah tidak memenuhi permintaan pemenuhan jaminan,
sesuai dengan ketentuan POJK mengenai pembiayaan transaksi
Efek oleh Perusahaan Efek bagi nasabah dan transaksi short
selling oleh Perusahaan Efek
- Kesediaan nasabah untuk memberikan kuasa kepada PPE untuk
melakukan pemindahbukuan dana dalam rekening dana
nasabah pada bank untuk keperluan transaksi Efek nasabah dan
memberikan data mutasi dan/atau saldo dana yang ada dalam
rekening dana yang ada di bank kepada Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian.
- Nasabah membuat pernyataan tertulis yang berisi paling sedikit
mengenai nasabah setuju menjamin ketersediaan dana dan/atau
Efek untuk keperluan penyelesaian transaksi sebelum
melakukan pemesanan jual atau beli, dan dalam hal nasabah
tidak dapat menyediakan dana dan/atau Efek maka nasabah
tersebut setuju untuk menanggung dan mengganti seluruh
kerugian yang timbul akibat kegagalan dalam menyelesaikan
transaksi pada tanggal penyelesaian
- Ketentuan dan tata cara penutupan rekening Efek,
mencantumkan paling sedikit ketentuan penutupan rekening
Efek jika saldo dalam rekening Efek nasabah nihil selama
jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan berturut turut.
d. Perjanjian khusus memuat paling sedikit perjanjian pokok yang
mendasari perjanjian tersebut merupakan perjanjian pinjam
meminjam, manfaat yang diperoleh nasabah, prosedur yang
disepakati ketika terjadi sengketa antara nasabah dan PPE,
jangka waktu perjanjian, dan pengakhiran perjanjian.
e. Dokumen kontrak pembukaan rekening Efek harus disimpan
dalam arsip pada unit kerja yang melakukan fungsi pemasaran.
f. Formulir untuk nasabah orang perseorangan memuat paling
sedikit informasi mengenai penerimaan, identifikasi, dan nomor
tunggal identitas nasabah.
g. Kontrak pembukaan rekening Efek harus disetujui dan
ditandatangani oleh direktur atau pegawai dan pengawas dalam
unit kerja yang menjalankan fungsi pemasaran.
h. Perusahaan Efek memberikan salinan kontrak pembukaan
rekening Efek dan rekening dana kepada nasabah.
○ Ketentuan dalam penerimaan pesanan dan/atau instruksi untuk
kepentingan nasabah:
a. Memastikan bahwa nasabah yang melakukan pemberian
pesanan dan/atau instruksi telah memiliki nomor tunggal
identitas nasabah.
b. Menerima pesanan dan/atau instruksi nasabah untuk membeli
dan/atau menjual Efek, mengubah, atau membatalkan pesanan
dan/atau instruksi nasabah.
c. Membuat dan menyimpan catatan dan/atau rekaman
pembicaraan yang terinci dari setiap pesanan dan/atau setiap
instruksi nasabah sesuai urutan waktu, termasuk informasi
mengenai rincian pesanan dan/atau instruksi (nama dan jenis
Efek, jumlah dan harga Efek, nama dan nomor identitas
rekening Efek asal dan tujuan), tanggal dan waktu pesanan
dan/atau instruksi yang diterima, tanggal dan waktu setiap
pembelian, penjualan, perubahan, atau pembatalan pesanan
dan/atau instruksi tersebut, persyaratan pesanan dan/atau
instruksi, kode identitas nasabah, dan nomor tunggal identitas
nasabah.
d. Meneruskan pesanan dan/atau instruksi nasabah dimaksud
kepada unit kerja yang menjalankan fungsi manajemen risiko.
e. Merekam semua komunikasi yang terkait dengan pesanan
dan/atau instruksi nasabah dan dilakukan melalui jaringan
komunikasi yang terhubung dengan sistem komunikasi PPE.

2. Manajemen Risiko
Fungsi manajemen risiko memiliki tanggung jawab yang dijelaskan pada bab
IV POJK sebagai berikut :
a. Merekam semua komunikasi yang terkait dengan pesanan
dan/atau instruksi nasabah dan dilakukan melalui jaringan
komunikasi yang terhubung dengan sistem komunikasi
Perantara Pedagang Efek.
b. Menyusun prosedur operasi standar terkait dengan transaksi
Efek yang dilakukan untuk kepentingan Perantara Pedagang
Efek sendiri atau Pihak terafiliasi Perantara Pedagang Efek
termasuk namun tidak terbatas pada pemegang saham, anggota
direksi, komisaris, pegawai
3. Pembukuan
Fungsi Pembukuan memiliki tanggung jawab yang diatur pada bab V POJK
sebagai berikut:
a. Mencatat seluruh transaksi yang dilaksanakannya setiap hari
sesuai (dapat dilaksanakan secara manual, elektronik, atau cara
lainnya) dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku dan
POJK yang berkaitan. Sistem pencatatan juga harus memiliki
pengamanan yang dapat mencegah adanya risiko pemalsuan
dan/atau penyalahgunaan catatan. Sistem pencatatan harus
mampu memberikan informasi yang cepat, tepat, dan dapat
dimengerti oleh pihak yang berkepentingan terhadap dokumen
tersebut.
b. Bertanggung jawab atas pemeliharaan catatan dan buku
perusahaan, paling sedikit meliputi buku besar yang secara
rinci menggambarkan aset; liabilitas; modal, pendapatan, dan
biaya.
c. Menyimpan catatan tambahan dan dokumen pendukung
lainnya, meliputi bukti pengeluaran cek, rekening bank,
pembatalan cek jika terdapat pembatalan cek, rekonsiliasi
rekening bank, pemberitahuan debet dan kredit rekening Efek,
saldo semua akun dalam buku besar dalam bentuk neraca saldo,
paling sedikit setiap bulan, catatan harian yang merupakan
bukti dari semua pendebetan dan pengkreditan kas untuk hari
tersebut, dan rekonsiliasi harian antara buku besar dan buku
pembantu Efek
d. Informasi tentang nasabah termasuk aktivitas transaksi
disimpan secara rahasia oleh PPE dan pegawainya, kecuali atas
izin nasabah atau atas permintaan Pihak yang berwenang
berdasarkan UU.
4. Kustodian
a. menjalankan kewajiban Perantara Pedagang Efek sebagai Kustodian
sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang
mengatur mengenai rekening Efek pada Kustodian;
b. bertanggung jawab atas pemeliharaan catatan dan buku perusahaan,
meliputi:
1. rekening Efek;
2. buku pembantu Efek;
c. menyimpan catatan tambahan dan dokumen pendukung lainnya
meliputi
1. konfirmasi transaksi Efek;
2. pemberitahuan debet dan kredit rekening Efek;
3. kontrak transaksi Efek dengan Perusahaan Efek lain; dan
4. bukti semua pembukuan untuk buku pembantu Efek;
d. bertanggung jawab atas penerimaan, penyerahan, dan penyimpanan dana,
Efek, dan/atau dokumen
e. bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penyelesaian transaksi Efek,
meliputi:
1. penghitungan hak dan kewajiban penyelesaian transaksi Efek;
2. pemindahan Efek dan/atau dana; dan
3. penyampaian konfirmasi tertulis kepada setiap nasabah
5. Teknologi Informasi
Pelaksanaan fungsi teknologi informasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf e wajib memenuhi ketentuan:
a. unit kerja yang menjalankan fungsi teknologi informasi memenuhi
hal:
1. memiliki sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi dalam
bidang teknologi informasi;
2. memiliki kapasitas sistem yang dapat mengantisipasi pertumbuhan
transaksi;
3. melakukan pengujian kapasitas secara periodik;
4. melakukan asesmen atas kinerja dan kelemahan teknologi yang
digunakan;
5. memiliki sistem cadangan untuk mengatasi kegagalan sistem;
6. memiliki prosedur untuk mengatasi permasalahan sistem;
7. memberitahukan kepada unit yang melaksanakan fungsi pemasaran
dan menyediakan sistem pengganti apabila sistem komunikasi online
mengalami kelambatan atau tidak berfungsi;
8. membangun dan memasang sistem yang dapat membantu
mendeteksi dan mencegah adanya akses oleh Pihak yang tidak
berwenang;
b. Database yang dapat digunakan untuk merekonstruksi transaksi
keuangan sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 15 meliputi
paling sedikit database mengenai:
1. penempatan, pembatalan, perubahan, atau pelaksanaan pesanan
dan/atau instruksi dengan dilengkapi catatan waktu dan nomor
referensi yang unik;
2. aktivitas masuk dan keluar dalam sistem;
3. verifikasi ketersediaan dana dan/atau Efek, seperti penetapan dan
pengecualian batasan transaksi;
4. pengelolaan sandi lewat terkait akses nasabah dan akses pegawai
Perantara Pedagang Efek; dan
5. perubahan atas parameter sistem dan file utama
c. Perantara Pedagang Efek yang menggunakan Sistem Perdagangan
Online menyajikan informasi melalui situs web Perantara Pedagang
Efek meliputi:
1. penjelasan mengenai risiko atas transaksi Efek;
2. contoh kontrak pembukaan rekening Efek bagi nasabahnya
3. pernyataan mengenai keamanan dan kerahasiaan atas setiap data dan
informasi;
6. Kepatuhan
fungsi kepatuhan dapat dilaksanakan oleh unit kerja, anggota direksi,
atau pejabat setingkat di bawah direksi
a. mengidentifikasi kebijakan, prosedur operasi standar, dan peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan Perantara Pedagang Efek;
b. memastikan kepatuhan Perantara Pedagang Efek terhadap ketentuan
mengenai perizinan
c. memastikan kepatuhan Perantara Pedagang Efek terhadap ketentuan
mengenai perdagangan Efek
d. memastikan kepatuhan Perantara Pedagang Efek terhadap ketentuan
mengenai pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian
uang dan pendanaan kegiatan terorisme
e. melakukan penanganan dan pengadministrasian pengaduan nasabah
dengan memiliki mekanisme khusus untuk menangani dan
menindaklanjuti pengaduan tertulis dari nasabah

Jika semisal terjadi masalah pada fungsi tersebut sehingga tidak dapat
beroperasi maka perusahaan efek sebagai PPE wajib menyampaikan laporan kepada
Bursa Efek dengan tembusan kepada OJK yang berisi penjelasan masalah, waktu dan
lama terjadinya masalah, fungsi apa yang mengalami masalah dan pengaruhnya,
keterangan pernah terjadi atau tidak masalah yang sama, dampak, langkah pemecahan
masalah, dan langkah penanggulangan masalah di masa yang akan datang.

9) Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) oleh Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar
Modal Indonesia
Prinsip Mengenal Nasabah (“PMN”) (atau dikenal dengan istilah “Know Your
Customer/KYC”) merupakan prinsip-prinsip yang diterapkan Penyedia Jasa
Keuangan di Sektor Pasar modal untuk mengetahui dan memahami nasabah mereka
agar dapat melayani mereka lebih baik serta memantau transaksi keuangan mereka
dalam rangka mengelola risiko perusahaan secara hati-hati. Penyedia Jasa Keuangan
di Sektor Pasar Modal dalam hal ini adalah Perusahaan Efek yang melakukan
kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan/atau
Manajer Investasi, serta Bank Umum yang menjalankan fungsi Kustodian.
A. Maksud dan Tujuan dari Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah
● Tujuan Prinsip Mengenal Nasabah
Prinsip Mengenal Nasabah oleh Penyedia Jasa Keuangan di Sektor
Pasar Modal diterapkan dengan tujuan untuk:
1. Mengetahui latar belakang dan identitas nasabah;
2. Memantau rekening efek dan transaksi nasabah; dan
3. Melaporkan transaksi keuangan mencurigakan dan/atau transaksi
keuangan yang dilakukan secara tunai, yang terkait dengan pencegahan
dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan/atau pencegahan
dan pemberantasan tindak pidana pendanaan terorisme.

Tujuan lain dari kebijakan PMN disini adalah memperoleh visibilitas


ke sumber-sumber keuangan nasabah dengan melihat profil nasabah.
Tujuan dasarnya adalah untuk memperoleh pemahaman tentang risiko
nasabah untuk bisnis di Pasar Modal. Terkadang, dapat dimungkingkan
bahwa dalam berivestasi di Pasar Modal, nasabah memanfaatkan
Perusahaan Efek untuk memfasilitasi pencucian uang atau pendanaan
terorisme
● Pentingnya Prinsip Mengenal Nasabah Bagi Perusahaan Efek di
Pasar Modal Indonesia
1. Berperan dalam memverifikasi identitas klien. Identifikasi dan
verifikasi identitas nasabah dilakukan dengan menggunakan
sumber data, informasi, dan dokumen pendukung yang
independen dan handal.
2. Berperan dalam memastikan informasi terkait sifat pekerjaan /
bisnis nasabah serta tujuan investasi.
3. Berperan dalam mendeteksi aktivitas penipuan, aktivitas yang
tidak biasa atau mencurigakan, mengurangi berbagai jenis
risiko di Pasar Modal. serta melindungi Perusahaan Efek dari
tindakan memfasilitasi atau mendorong pencucian uang
dan/atau pendanaan terorisme yang dapat merusak integritas
sistem keuangan.
4. Berperan dalam mengidentifikasi seluruh risiko yang mungkin
ditimbulkan dari setiap nasabah dan/atau kelompok nasabah
terhadap aset serta kewajiban perusahaan.

B. Risiko Yang Dapat Dihindarkan Dengan Adanya Prinsip Mengenal Nasabah


➢ Risiko Reputasi
Reputasi atau nama baik perusahaan mempengaruhi keberhasilan bisnisnya,
dilihat dari kemampuannya untuk menarik karyawan, nasabah, dan pendanaan.
Jika ada nasabah diizinkan melakukan transaksi ilegal melalui bisnis yang
dikelolanya, maka reputasi perusahaan akan mengalami kerusakan meskipun
telah diperbaiki. Kebijakan PMN yang kuat akan mencegah investor untuk
memanfaatkan perusahaan sebagai kendaraan dalam melakukan kegiatan
ilegal.
➢ Risiko Operasional
Risiko terjadi karena rusaknya proses internal perusahaan, akibatnya merusak
sistem dan manajemen perusahaan efek itu sendiri. Jika kebijakan PMN tidak
berjalan baik, maka sumber daya operasional terbuang.
➢ Risiko Hukum
Jika perusahaan digunakan sebagai kendaraan untuk melakukan aktivitas
ilegal, Perusahaan tidak saja menghadapi risiko denda dan hukuman, tetapi
yang terburuk adalah perusahaan dapat dipaksa untuk menghentikan kegiatan
operasionalnya. Selain risiko hukum, keterlibatan dalam kegiatan ilegal dapat
menyebabkan penilaian pihak ketiga dan kontrak dengan pihak ketiga tidak
dapat dilaksanakan, akibat timbulnya tindakan hukum atau tuntutan hukum.
Karena sifat bisnis dari Perusahan Efek, maka risiko ini tidak pernah
sepenuhnya dihilangkan. Dengan menerapkan kebijakan PMN yang benar,
perusahaan dapat mengurangi kemungkinan timbulnya risiko hukum dimasa
yang akan datang, baik untuk dirinya sendiri ataupun pegawainya
➢ Risiko Keuangan
Jika Perusahaan Efek tidak cukup dalam melakukan identifikasi dan verifikasi
nasabah, maka Perusahaan Efek bisa saja menerima nasabah yang mengaku
sebagai seseorang yang tidak sesuai dengan profil diri mereka yang
sesungguhnya. Konsekuensinya adalah Perusahaan Efek tidak akan
mengetahui asal profil identitas asli dari nasabahnya. Jika Perusahaan Efek
tidak mengetahui identitas sebenarnya dari pelanggan atau nasabah, maka
Perusahaan Efek juga akan sulit untuk mengambil uang milik perusahan dari
tangan nasabah yang berutang.
➢ Risiko Konsentrasi
Risiko yang terjadi ketika perusahaan terlalu fokus pada satu nasabah atau
kelompok nasabah. Jika dana tersebut tiba-tiba ditarik, maka akan
mengganggu stabilitas operasional sebuah Perusahaan Efek.

C. Pengawasan AKtif oleh Direksi dan Dewan Komisaris


● Pengawasan Aktif oleh Direksi Penyedia Jasa Keuangan
1. Memastikan bahwa Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal memiliki
pedoman penerapan Prinsip Mengenal Nasabah.
2. Mengusulkan pedoman penerapan Prinsip Mengenal Nasabah kepada Dewan
Komisaris;
3. Memastikan bahwa penerapan Prinsip Mengenal Nasabah dilaksanakan sesuai
dengan pedoman penerapan yang telah ditetapkan.
4. Memastikan bahwa pedoman penerapan Prinsip Mengenal Nasabah sejalan dengan
perubahan dan pengembangan produk, jasa, dan teknologi Penyedia Jasa Keuangan di
Sektor Pasar Modal serta sesuai dengan perkembangan modus Pencucian Uang
dan/atau Pendanaan Terorisme dan
5. Memastikan bahwa seluruh pegawai yang terkait dengan penerapan Prinsip
Mengenal Nasabah telah mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan penerapan
Prinsip Mengenal Nasabah secara berkala.
6. Bank Kustodian yang merupakan Kantor Cabang Bank Asing, pengawasan aktif
dilakukan oleh pimpinan Kantor Cabang Bank Asing tersebut.
● Pengawasan Aktif oleh Dewan Komisaris
1. Memberikan persetujuan pedoman penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang
diusulkan oleh Direksi.
2. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan tanggung jawab Direksi terhadap
penerapan Prinsip Mengenal Nasabah, dan
3. Memastikan adanya pembahasan terkait Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme
dalam rapat Direksi dan Dewan Komisaris.

D. Penanggung Jawab Penyedia Jasa Keuangan dalam Penerapan PMN di Pasar Modal
● Jabatan/Pejabat yang menjadi Penanggung Jawab
1. Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal wajib membentuk unit kerja khusus
atau menugaskan pejabat sebagai penanggung jawab penerapan Prinsip Mengenal
Nasabah.
2. Direktur utama Penyedia Jasa Keuangan tidak dapat menjadi penanggung jawab
penerapan Prinsip Mengenal Nasabah.
3. Dalam hal Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal merupakan Perusahaan
Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara
Pedagang Efek, dan/atau Manajer Investasi dalam satu badan usaha, Penyedia Jasa
Keuangan di Sektor Pasar Modal dapat hanya memiliki satu penanggung jawab
penerapan Prinsip Mengenal Nasabah.
4. Dalam hal Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal merupakan Bank
Kustodian, penanggung jawab penerapan Prinsip Mengenal Nasabah dapat ditugaskan
kepada penanggung jawab Bank Kustodian atau dirangkap oleh penanggung jawab
penerapan Prinsip Mengenal Nasabah pada Bank Umum
● Unit Kerja Khusus
1. Unit kerja khusus paling kurang terdiri dari 1 (satu) orang yang bertindak sebagai
pimpinan dan 1 (satu) orang yang bertindak sebagai pelaksana;
2. Pimpinan dan pelaksana pada unit kerja khusus dilarang merangkap untuk
melaksanakan fungsi lainnya;
3. Pimpinan unit kerja khusus ditetapkan/diangkat oleh direktur utama;
4. Unit kerja khusus berada di bawah koordinasi direktur utama secara langsung
dalam struktur organisasi Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal; dan
5. Unit kerja khusus bersifat independen dari fungsi lainnya.
● Penugasan Jabatan
Dalam hal Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal menugaskan pejabat
sebagai penanggung jawab penerapan Prinsip Mengenal Nasabah, pejabat tersebut
harus ditetapkan atau diangkat oleh Direktur Utama dan hanya dapat merangkap
untuk melaksanakan fungsi manajemen risiko, fungsi kepatuhan, dan/atau fungsi audit
internal.

E. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Penanggung Jawab Penerapan Prinsip


Mengenal Nasabah Penyedia Jasa Keuangan di Pasar Modal
● Tugas
Penanggung jawab penerapan Prinsip Mengenal Nasabah mempunyai tugas paling
kurang sebagai berikut:
1. Menyusun dan memelihara pedoman penerapan Prinsip Mengenal Nasabah;
2. Memastikan bahwa prosedur identifikasi, verifikasi, dan pemantauan Nasabah
masih memadai;
3. Memastikan bahwa formulir yang berkaitan dengan Nasabah telah mengakomodasi
data yang diperlukan dalam pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah;
4. Memantau rekening Efek dan pelaksanaan transaksi Nasabah;
5. Melakukan evaluasi terhadap hasil pemantauan dan analisis transaksi Nasabah
untuk memastikan ada atau tidak adanya Transaksi Keuangan Mencurigakan dan/atau
transaksi keuangan yang dilakukan secara tunai sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan Pencucian Uang dan/atau Pendanaan
Terorisme;
6. Melakukan administrasi dokumen hasil pemantauan dan evaluasi;
7. Memantau pengkinian data dan profil Nasabah;
8. Melakukan pengawasan terkait penerapan Prinsip Mengenal Nasabah terhadap
unit-unit kerja terkait;
9. Menerima dan melakukan analisis atas laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan
dan/atau transaksi keuangan yang dilakukan secara tunai yang dilaporkan oleh
unit-unit kerja yang ditugaskan; dan
10. Menyusun laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan dan/atau transaksi
keuangan secara tunai sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait dengan
Pencucian Uang dan/atau Pendanaan Terorisme yang wajib dilaporkan kepada
PPATK.

● Tanggung Jawab
Penanggung jawab penerapan Prinsip Mengenal Nasabah mempunyai uraian
tanggung jawab paling kurang sebagai berikut:
1. Memastikan seluruh kegiatan dalam rangka penerapan Prinsip Mengenal Nasabah
terlaksana;7 Modul Hukum dan Etka WPPE
2. Memantau, menganalisis, dan merekomendasikan kebutuhan pelatihan tentang
penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi pejabat dan/atau pegawai Penyedia Jasa
Keuangan di Sektor Pasar Modal; dan
3. Menjaga kerahasiaan informasi terkait penerapan Prinsip Mengenal Nasabah.
● Wewenang
Penanggung jawab penerapan Prinsip Mengenal Nasabah mempunyai wewenang
paling kurang sebagai berikut:
1. Memperoleh akses terhadap informasi yang dibutuhkan yang ada di seluruh unit
organisasi Penyedia Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal;
2. Melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan Prinsip Mengenal
Nasabah oleh unit-unit kerja terkait;
3. Mengusulkan pejabat dan/atau pegawai unit kerja terkait untuk membantu
pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah; dan
4. Melaporkan Transaksi Keuangan Mencurigakan yang dilakukan oleh Direksi,
Dewan Komisaris, atau Pihak terafiliasi dengan Direksi atau Dewan Komisaris, secara
langsung kepada PPATK.

F. Kebijakan dan Prosedur yang Dilakukan dalam PMN


Fungsi dari PMN di Pasar Modal Indonesia pada dasarnya adalah untuk menentukan
dan mengetahui asal usul identitas dari klien, ini berarti mengidentifikasi pelanggan dan
melakukan verifikasi dengan cara yang handal, menggunakan sumber dokumen yang
independen, dan menggunakan data dan informasi yang dapat dipercaya.

Relate Case
Kasus PT. Sugi Samapersada Tbk. (SUGI) dan PT. Arona Binasejati Tbk. (ARTI)
terjadi pada tanggal 21 September 2005. Kasus itu bermula pada PT. Mentari Securindo yang
melakukan transaksi pembelian saham PT. Sugi Samapersada Tbk. (SUGI) dan PT. Arona
Binasejati Tbk. (ARTI) dan pada tanggal yang sama PT. Suprasurya Danawan Sekuritas
melakukan transaksi penjualan saham SUGI dan ARTI. Transaksi pembelian dan penjualan
saham SUGI dan ARTI tersebut terjadi sebanyak 42 juta lembar dengan harga Rp 480/lembar
9 dengan total nilai transaksi sebesar Rp 20,16 miliar untuk saham SUGI, dan untuk saham
ARTI sebanyak 40 juta lembar dengan harga Rp 720/lembar dengan total nilai transaksi
sebanyak Rp 28,8 miliar. Banyak pihak yang mencurigai adanya perdagangan saham yang
tidak wajar dalam transaksi ini. Karena saham SUGI dan ARTI adalah saham yang kurang
begitu diminati. Berdasarkan hasil pemeriksaan Bapepam LK, transaksi tersebut telah terjadi
perdagangan semu dan atau manipulasi pasar dalam perdagangan saham serta pencucian
uang. Namun untuk sekarang ini Bapepam baru menjatuhkan sanksi administratif.
Perusahaan Efek sangat memegang peranan dalam penerapan prinsip KYC. Dalam
kasus diatas, pelanggaran disebabkan karena PT. Suprasurya Danawan Sekuritas dan PT.
Mentari Securindo tidak menerapkan dengan baik:
I. Pengawasan terhadap wakil dan pegawai perusahaan efek;
II. Pengendalian intern: dan
III. Prinsip Mengenal Nasabah.
Kelalaian perusahaan efek dalam menerapkan ketiga hal tersebut mengakibatkan
pelanggaran atas Peraturan Bapepam Nomor V.D.1 tentang Pengawasan Terhadap Wakil dan
Pegawai Perusahaan Efek, Peraturan Bapepam Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Intern dan
Penyelenggaraan Pembukuan oleh Perusahaan Efek, dan Peraturan Bapepam Nomor V.D.10
tentang Prinsip Mengenal Nasabah oleh Penyedia Jasa Keuangan di Bidang Pasar Modal.

References
Architect, D., 2014. Tentang Kami. [online] Bcasekuritas.co.id. Available at:
<https://www.bcasekuritas.co.id/about-us> [Accessed 21 March 2021].

Cermati.com. 2021. Manajer Investasi Reksa Dana: Tugas, Kewajiban, dan Cara
Memilihnya - Cermati.com. [online] Available at:
<https://www.cermati.com/artikel/manajer-investasi-reksa-dana-tugas-kewajiban-da
n-cara-memilihnya> [Accessed 21 March 2021].

Edusaham, T., 2019. Pengertian, Jenis, dan Perusahaan Sekuritas yang Terdaftar di BEI
2019 - Edusaham. [online] Edusaham. Available at:
<https://www.edusaham.com/2019/04/pengertian-jenis-dan-perusahaan-sekuritas-ya
ng-terdaftar-di-bei.html> [Accessed 21 March 2021].

Kami, T., 2020. Tentang Kami. [online] Mandiri Investasi. Available at:
<https://mandiri-investasi.co.id/id/tentang-kami/> [Accessed 21 March 2021].
Ningsih, L., 2019. Apa Itu Perusahaan Sekuritas?. [online] wartaekonomi.co.id.
Available at:
<https://www.wartaekonomi.co.id/read220202/apa-itu-perusahaan-sekuritas>
[Accessed 21 March 2021].

ojk.go.id. (2014). POJK prinsip Mengenal Nasabah Oleh Penyedia Jasa Keuangan di
Sektor Pasar Modal. Retrieved 21 March 2021 from
https://www.ojk.go.id/Files/201411/1POJKPRINSIPMENGENALNASABAHOLE
HPENYEDIAJASAKEUANGANDISEKTORPASARMODAL_1416416307.pdf

[1]Perusahaan Efek .:: SIKAPI ::., accessed 18 Mar. 2021. URL:


https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/35.

Pemerintah Indonesia.2020. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.50 Tahun 2020


Tentang Pengendalian internal perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha
sebagai perantara pedagang efek. Jakarta: Sekretariat Negara.

Reksadana.ojk.go.id. 2016. Manajer Investasi .:: OJK Investasi ::.. [online] Available at:
<https://reksadana.ojk.go.id/Public/ManajerInvestasiList.aspx> [Accessed 21 March
2021].

Sikapiuangmu.ojk.go.id. 2021. Berkenalan dengan Perusahaan Sekuritas dan Manajer


Investasi .:: SIKAPI ::.. [online] Available at:
<https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10453> [Accessed 21
March 2021].

Yuk Nabung Saham. 2017. Yuk Nabung Saham – Bursa Efek Indonesia. [online]
Available at: <http://yuknabungsaham.idx.co.id/perusahaan-sekuritas> [Accessed 21
March 2021].

[online] Available at :
<https://www.trimegah.com/data/files/Article%20of%20Association%20(Ind)%20-
%20Penyesuaian%20Perubahan%20-%20FINAL%20(25Aug16).pdf?TSPD_101_R
0=08e6642caaab2000b79119bd9afed08738a4f4babf4b31fcdb5e752d9273822b8968
d1350232259308641d5c68143000074ab8a8a705ad4c431f350b34c438fcf66c1040b
eacb5825bdff8a2f4493f80cda2eb23db4475e76ed9b946b1d0c222>[Accessed 22
March 2021]
1. HUKUM DAN ETIKA REGULASI TERKAIT PERUSAHAAN EFEK. Didukung -
PDF Download Gratis. Docplayer.info.
https://docplayer.info/65141791-Hukum-dan-etika-regulasi-terkait-perusahaan-efek-
didukung.html. Published 2021. Accessed March 22, 2021.

Permatasari, Yuliani Indah. “Efektivitas Pengawasan Badan Pengawas Pasar Modal


(Bapepam-lk) Terhadap Perusahaan Efek Terkait Prinsip Mengenal Nasabah
Dalam Pencegahan Pencucian Uang Di Pasar Modal”. Jurnal Ilmiah, Vol.20,
no.10, 2013. Accessed 23 March, 2021.

Anda mungkin juga menyukai