Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

Nama :Amalia Ardiani


NIM :043251725
Mata Kuliah :Logika
Jurusan :Ilmu Administrasi Bisnis
SESAT PIKIR

Logika adalah suatu pertimbangan pikiran manusia yang diungkapkan dengan


melalui perkataan serta dinyatakan dalam bahasa. Atau dapat juga diartikan bahwa logika
merupakan cara orang berbahasa dalam mencerminkan/menjelaskan jalan fikirannya.
Logika merupakan cabang dari filsafat yang membahas mengenai kesimpulan serta juga
proses pemikiran dalam mendapatkan suatu kebenaran.

Ilmu logika berguna untuk melakukan penyelidikan, analisa, merumuskan dan


menerapkan suatu permasalahan dalam praktek dan tindakan.Logika juga dapat dikatakan
ilmu yang mempelajari cara berpikir lurus, tepat dan juga teratur.

Dalam praktiknya sering terjadi kekeliruan dalam proses pengambilan kesimpulan


karena melanggar kaidah-kaidah logika sehingga menjadi menyesatkan karena sengaja
atau tidak sengaja memasukkan hal-hal yang membuat kesimpulan tidak sah. Hal ini lah
yang disebut sebagai sesat pikir (Logical Fallacy).

Kesesatan berpikir adalah proses penalaran atau argumentasi yang sebenarnya


tidak logis, salah arah dan menyesatkan. Ini karena adanya suatu gejala berpikir yang
disebabkan oleh pemaksaan prinsip-prinsip logika tanpa memperhatikan relevansinya.

Dalam berlogika, terdapat setidaknya 10 jenis sesat pikir yang sering terjadi dan
ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah jenis-jenis sesat pikir tersebut :

 Sesat pikir ad hominem


Sesat pikir ini secara harfiah berarti “mengacu pada orangnya”.Hal ini terjadi apabila
seseorang akan menolak atau menerima sebuah gagasa bukan berdasarkan faktor
penalaran yang ada dalam gagasan tersebut melaikan berdasarkan faktor-faktor
yang berhubungan dengan pelontar gagasan.
 Sesat pikir strawman
Sesat pikir ini terjadi saat ada pihat yang beradu argumen namun tanggapan yang
diberikan salah satu pihak keluar dari konteks pembicaraan.
 Sesat pikir hasty generalization
Sesat pikir jenis ini dapat terjadi ketika seseorang menggunakan sedikit data untuk
melakukan generalisasi. Generalisai tidak boleh dilakukan dengan data yang tidak
memadai jumlahnya. Generalisasi yang baik hanya bisa dilakukan hanya jika
jumlah sample memenuhi kriteria.
 Sesat Pikir “Begging the Question” atau “Petitio Principii”
Petitio principii adalah kesesatan yang terjadi dalam kesimpulan atau pernyataan
pembenaran yang terjadi saat di dalam premis yang digunakan sebagai kesimpulan
dan sebaliknya, kesimpulan dijadikan premis. Sehingga meskipun rumusan (teks/
kalimat) yang digunakan berbeda, sebetulnya sama maknanya.
 Sesat pikir post hoc
Sesat pikir post hoc adalah sebuah kesesatan logis (penyebab berbagai
dipertanyakan) yang menyatakan "Karena peristiwa Y mengikuti peristiwa X,
peristiwa Y pasti disebabkan oleh peristiwa X." 
Kesalahan sesat pikir ini terletak pada datang ke suatu kesimpulan hanya
berdasarkan urutan peristiwa, daripada memperhitungkan faktor-faktor lain yang
mungkin menyingkirkan sambungan peristiwa tersebut.

 Sesat Pikir Ad Ignorantum


Sesat pikir ini terjadi ketika seseorang berargumen bahwa A itu sama dengan B,
padahal ia tidak tahu apa itu A. Hal ini dapat menjadi kesalahan logika dimana suatu
hal dapat dengan mudah dianggap benar/salah, padahal sebetulnya tidak terdapat
cukup bukti untuk membuktikan salah benar hal tersebut. Dalam hal ini, penarikan
kesimpulan menjadi sesuatu yang dipaksakan.

 Sesat Pikir “Burden of Proof Reversal”


Sesat pikir ini dapat terjadi ketika seseorang memberikan argument, tetapi ketika ia
ditanyakan buktinya oleh orang lain, ia justru meminta orang itulah yang
membuktikan.
 Sesat Pikir “Non Sequitur”
Sesat pikir ini terjadi ketika argumen yang disampaikan seseorang benar, akan tetapi
kesimpulannya yang diambil salah. Atau bisa juga terjadi ketika argumen dan
kesimpulan sama-sama benar, akan tetapi tidak ada hubungan logis dari keduanya.
 Sesat pikir False Dichotomy
False dichotomy yaitu fallacy yang argumentasinya bersifat memberikan dua
alternatif pilihan saja padahal sebenarnya ada pilihan lain.
 Sesat pikir Bandwagon
Jenis sesat pikir ini terjadi ketika seseorang beranggapan bahwa sesuatu itu benar
karena mayoritas orang memiliki pendapat yang sama dengannya. Padahal, tidak
ada dasar yang jelas dan logis untuk pernyataannya.
Referensi :

KESESATAN BERPIKIR SESEORANG DALAM BERKHOTBAH - Yuan Xing Grace Hillary


Zega

https://www.dosenpendidikan.co.id/logika-adalah/

https://pendidikan.co.id/pengertian-logika-fungsi-jenis-dan-contohnya/

portal-ilmu.com/2019/06/logical-fallacy-sesat-pikir-dalam-logika_13.html

id.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai