Anda di halaman 1dari 15

ISLAM DI INDONESIA SEBELUM KEMERDEKAAN

Duriana1

ABSTRACT

This paper discusses Islam in Indonesia before independence which includes the development of
Islam before the Dutch colonial period, the Dutch colonial period and during the Japanese
occupation. Based on the research literature by using critical analytical methods, found the idea that
the development of Islam in Indonesia before the Dutch colonial period through three phases,
namely the presence of Muslim traders phase, the phase of the formation of the Islamic empire
(1316 AD) and Islam institutionalization phase. The development of Islam in the Dutch colonial
period and the occupation of Japan experienced a period of decline tidal namely Islam, a period of
national awakening, and the critical period of Islam. During the Japanese occupation, the role of
Islam in politics in the country weakened. It was as a result of the challenges of secular nationalism
and the suppression of the Netherlands and Japan on suspicion of Muslim political loyalty.

ABSTRAK

Tulisan ini membahas tentang Islam di Indonesia sebelum kemerdekaan yang meliputi
perkembangan Islam sebelum masa kolonial Belanda, pada masa kolonial Belanda dan pada masa
pendudukan Jepang. Berdasarkan hasil kajian pustaka dengan menggunakan metode analitis kritis,
ditemukan gambaran bahwa perkembanganIslam di Indonesia sebelum masa penjajahan
Belandamelalui tiga fase, yaitu fase kehadiran para pedagang Muslim (abad 1-4 H), fase
terbentuknya kerajaan Islam (13-16 M) dan fase pelembagaan Islam. Perkembangan Islam pada
masa kolonial Belanda dan pendudukan Jepang mengalami pasang surut yaitu masa kemunduran
Islam, masa bangkitnya kesadaran nasional, dan masa kritis Islam. Selama pendudukan Jepang,
peran Islam dalam politik dalam negeri melemah. Hal itu sebagai akibat dari tantangan nasionalisme
sekular dan penindasan Belanda serta kecurigaan Jepang atas loyalitas politik muslim.

Kata Kunci: PerkembanganIslam, Islamisasi di Indonesia, kerajaan Islam, Kritis Islam


kelompok nasionalis dan muslim untuk
menentang campur tangan bangsa Asing.
A. PENDAHULUAN Kenyataan bahwa bangsa Asing telah
Pada pertengahan abad ke- 19, Belanda menguasai negara Indonesia, telah
dan Inggris telah mengukuhkan imperium menimbulkan respon yang bukan hanya datang
mereka di wilayah Indonesia. UmatIslam di dari institusi pemerintahan, tetapi juga datang
wilayah ini belum merupakan bagian dari dari kalangan masyarakat baik secara individu,
kesatuan imperium dan budaya, melainkan kelompok maupun kelembagaan. Para ulama
mereka terbagi-bagi dalam banyak etnik dan tradisional, sufi, elit politik, kelompok
bahasa. Dominasi Belanda dan Inggris administrator,intelektual, reformis muslim, dan
mengantarkan bangsa Indonesia pada pemuka militer bangkit menentang dan
transformasi besar-besaran dalam kehidupan melawan penjajah Inggris dan Belanda dan
politik dan ekonomi dan memancing reaksi menuntut kemerdekaan demi masa depan
Islam di Indonesia sebelum Kemerdekaan | 57
Indonesia.1 setiap penganut agama Islam mempunyai
Berbicara tentang perkembangan Islam kesadaran yang tinggi dan kepribadian kokoh
di Indonesia sebelum kemerdekaan, tidak bisa yang sukar untuk diubah.
lepas dari studi tentang peranan imperialis Pada saat Belanda memasuki Nusantara (1596)
Belanda, Inggris maupun Jepang yang ikut sudah mulai terasa akan kesulitan dalam
mempengaruhi perkembangan Islam dalam menghadapi masyarakat Islam. Kolonialisme
dimensi yang luas. Belanda selalu menghadapi perlawanan gencar
Islam di Indonesia adalah bagian yang dari masyarakat yang menganut agama Islam
tidak terpisahkan dari budaya Indonesia, karena seperti pertempuran di Banten, Hasanuddin di
Islam paling banyak dianut oleh mayoritas Makassar, perang Diponegoro, perang Padri,
penduduk Indonesia. Signifikansi yang begitu perang Aceh dan sebagainya.3
erat antara Islam dan Indonesia sebagai suatu VOC (Verenigde Oost Indiche
daerah teritorial, menyebabkan penjajahan Companie) dan Imperialisme Belanda dalam
lebih dari tiga abad oleh Belanda dan Jepang politik devide at Impera, secara fisik dapat
gagal dalam upaya deislamisasi agar akidah menguasai Nusantara, akan tetapi secara
Islam psikologis pemerintahan kolonial Belanda sama
tercabut dari umat Islam.2 sekali tidak dapat menundukkan pribadi rakyat
Umat Islam Indonesia hidup dalam yang telah mempunyai jalan pikiran dan
aneka ragam situasi dan kondisi dari sejak pegangan hidup. Islam dan semangatnya tetap
Islam masuk ke Indonesia. Karena agama Islam berkembang di hati umat Islam dan pendidikan
merupakan agama yang membuka alam pikiran Islam tetap berjalan di pesantren-pesantren
manusia serta mengatur hubungan antara yang berdiri di hampir sebahagian besar daerah
manusia dengan sesamanya. Ajaran Islam di Indonesia.
dapatmengisi kekosongan hati dan dapat Di sisi lain Belanda sengaja
memberikan harapan pada manusia untuk hidup mengembangkan pendidikan ala Barat yang
rukun dan damai dengan harapan gemilang bercorak sekuler yang digambarkan dapat
serta dapat membimbing manusia kepada membimbing masyarakat ketaraf hidup yang
kehidupan bahagia dunia akhirat.Agama Islam lebih baik, karena pendidikan Barat lebih baik
agama yang memberikan sikap kepribadian dan dari pendidikan Timur. Hal inilah yang
mengajarkan norma-norma hidup, sehingga dijadikan kedok oleh kolonial Belanda untuk
melancarkan politik penjajahannya. Disetiap
1 Ira M. Lapidus, A. History of Islamic pendidikan disebarkan perbedaan-perbedaan itu
Societies, diterjemahkan oleh Ghufron A. Ma’adi dengan
judul Sejarah Sosial Ummat Islam , (Cet. I; Jakarta: PT.
Raja Granfindo Persada, 1999), h. 309. 3 Abdul Karim, Islam dan Kemerdekaan
2 Lihat J. Suyuthi Pulungan, Universalisme Indonesia (Membongkar Marjinalisasi Peranan Islam
Islam, (Cet. I, Jakarta: Moyo Segoro Agung, 2002), h. dalam Perjuangan Kemerdekaan RI), (Cet. I, Jakarta:
204. Yogyakarta: Sumbangsih Press, 2005), h.17.
58 | DIALEKTIKA, Vol. 9, No. 2, Januari Desember 2015, hlm. 57-70
yang intinya bahwa orang Belanda itu rasional KOLONIAL BELANDA 1. Permulaan
sedang orangorang Timur emosional.4 Islam di Indonesia

Mengakarnya Islam di Indonesia Pertanyaan tentang kapan tepatnya

sebenarnya tidak terlepas dari sebuah proses agama Islam masuk dan siapa orang yang

panjang program sosialisasi Islam yang pertama kali membawa misi dakwah agama ini

dilakukan oleh para pemuka Islam melalui ke kepulauan Nusantara merupakan pertanyaan

aktifitas dakwah dan pendidikan. Dalam pada yang tidak mudah dijawab. Terdapat berbagai

itu Islam di Indonesia telah menghadapi pendapat yang berbeda tentang permasalahan

berbagai tantangan idiologi, budaya dan ini. Satu hal yang lazim diakui bahwa Islam

kekuatan politik penguasa terutama penguasa masuk dan tersebar di kepulauan Nusantara

Belanda dan Jepang. Hal ini memaksa Islam melalui rute perdagangan.5

harus tampil dalam berbagai bentuk gerakan. Istilah masuknya Islam yang oleh
Seperti gerakan Islam melawan kolonialisme, beberapa kalangan terkadang disebut
sebagai Islam politik, Islam sebagai kekuatan “Islamisasi”, apabila kita mengacu kepada teori
moral, cultural, dan intelektual.Bentuk-bentuk yang dikembangkan oleh Noorduyn seperti
gerakan di atas sebagai akibat dari upaya umat yang dikutip oleh Ahmad M. Sewang bahwa
Islam untuk menjadikan Islam sebagai agama proses masuknya Islam ke Indonesia pada
yang dinamis melalui pola-pola sosialisasi, umumnya meliputi tiga tahapan: (a) tahap
akomodasi, dan modifikasi, sehingga Islam kedatangan Islam, (b) tahap penerimaan Islam
tersosialisasi dalam berbagai bentuk kehidupan dan (c) tahap penyebaran Islam lebih lanjut.67
masyarakat Sementara itu menurut Mukti Ali seperti yang
Indonesia. dikutip oleh Kamaruddin Hidayat bahwa proses
Berdasarkan uraian tersebut di atas masuknya Islam ke Nusantara meliputi aspek-
dapatlah dirumuskan fokuskajian makalah ini aspek: (a) kontak pertama Islam dengan
yakniperkembangan Islam di Indonesia berbagai wilayah Nusantara, (b) Penerimaan
sebelum masa kolonial Belanda danpada masa Islam oleh penduduk atau raja-raja setempat,
kolonial Belanda dan Jepang.Dinamika (c) penyebaran Islam secara meluas, dan (d)
perkembangan Islam pada ketiga masa tersebut pertumbuhan kerajaankerajaan Islam.8
selanjutnya dikaji melalui kajian pustaka Fuad Amsyary menjelaskan bahwa pada
dengan menggunakan pendekatan kualitatif awal Islam masuk ke Indonesia melalui
dengan analisis kritis. pedagang muslim dari luar negeri yang
B. PERKEMBANGAN ISLAM DI 5 Kamaruddin Hidayat dan Ahmad Gaus Af,
Menjadi Indonesia, 13 Abad Eksistensi Islam di Bumi
INDONESIA SEBELUM MASA Nusantara, (Cet. I, Jakarta: Mizan, 2006), h. 76.
6 Ahmad M. Sewang, Islamisasi Kerajaan Gowa
(Abad Ke XVI-XVII), Jakarta: Yayasan OborIndonesia,
7 ), h. 80
4 Ibid, h. 18 8 Kamaruddin Hidayat. Op. Cit, h. 75.

Islam di Indonesia sebelum Kemerdekaan | 59


memasukkan Islam melalui komunikasi 4. Mubaligh-mubaligh Islam selain
verbal/lisan dan tingkah laku/akhlak Islam yang sebagai penyiar agama juga sebagai
dibawanya. Mereka mengajarkan akidah, saudagar.
ibadah dan perilaku sosial Islam sebagai yang 5. Penyiaran Islam di Indonesia dilakukan
mereka pahami dari negri asalnya yang dengan damai.
pertama. Masuknya Islam ke Indonesia 6. Kedatangan Islam ke Indonesia itu,
diperkirakan sudah terjadi pada masa membawa kecerdasan dan peradaban
kekhalifaan Umar bin Khattab, walau ada pula yang tinggi dalam membentuk
yang berpendapat bahwa Islam masuk pada kepribadian bangsa Indonesia.10
masa Daulah Abbasyiah. Oleh karena itu Menurut Hasan Muarif Ambary bahwa
pemahaman Islam pada masa itu diperkirakan bukti-bukti arkeologi yang menunjuk pada
sebagai pemahaman yang relatif utuh, yakni bekas-bekas kehadiran komunitas muslim
Islam sebagai acuan aktifitas ritual, sosial tertua Nusantara antara lain adalah di Troloyo
bahkan kenegaraan. Itulah sebabnya Islam pada (12811611 M), Barus (1206 M), Pasai (1297
masa itu mengilhami terbentuknya negara M),
Islam Demak yang secara gradual menggeser Leran (1082 M) dan sebagainya.11
dominasi kekuasaan Majapahit sebagai Teori mengenai sosialisasi Islam ke
9
kekuatan sosial kemasyarakatan. Indonesia terdapat banyak pendapat, khusunya
Dari Seminar Sejarah Masuknya Islam dalam cara masuk dan pembawanya. Pendapat
ke Indonesia di Medan pada tahun 1963, lama mengatakan bahwa Islam datang ke
disimpulkan bahwa: Indonesia pada abad ke 13 M (J.J Krom dan
1. Menurut sumber-sumber yang kita Van Den Berg).Pendapat yang lain
ketahui bahwa Islam telah masuk ke menyebutkan antara abad ke-7-8 M. (T.W.
Indonesia pada abad pertama hijriah Arnold, Hamka, Tyndrasasmita dan Ambary).
(abad 7/8 M) dan langsung dari Arab. Sementara itu tentang asal kedatangan Islam
2. Daerah yang pertama didatangi oleh ke Indonesia disebutkan dari India (C. Snouck
Islam ialah pesisir Sumatera, dan Hurgronye, H. Kraemer dan Van Den Berg),
setelah terbentuknya masyarakat Islam, Persia (Husein
maka raja Islam yang pertama berada di Djadjadiningrat) atau langsung dari Arab
Aceh. (Hamka).12 Sementara itu menurut Uka
3. Dalam proses pengislaman selanjutnya
orang-orang Indonesia ikut aktif ambil 10 A. Hasyimi, Sejarah Masuk dan
Berkembangnya Islam di Indonesia , (Cet. II, Bandung:
bagian. al-Ma’arif, 1989), h.7.
11 Lihat Ambary, Op. Cit, h.281.
9 Fuad Amsyary, Islam Kaafah Tantangan Sosial 12 Hasan Muarif Ambary, Menemukan Peradaban,
dan Aplikasinya di Indonesia, (Cet. I, Jakarta: Gema Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia , Cet. I,
Insani Press, 1995), h. 154. Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1998), h. 280.
60 | DIALEKTIKA, Vol. 9, No. 2, Januari Desember 2015, hlm. 57-70
Candrasasmita seperti yang dikutip Budha. Meskipun demikian antara kedua
pendapatnya oleh Badri Yatim bahwa penduduk pantai dan pedalaman tidak ada
Islamisasi di Indonesia melalui beberapa jalur, pertentangan bahkan mereka hidup damai.
antara lain melalui jalur perdagangan, jalur Demikianlah keadaan proses Islamisasi
perkawinan, jalur tasawuf, jalur pendidikan, yang berjalan dengan damai tanpa kendala yang
jalur kesenian, dan jalur politik. 13 berarti sampai datangnya penjajah ke Nusantara
Mengenai kondisi pendidikan Islam di di mana misi kedatangannya
Indonesia pada mulanya didasarkan pada disamping berdagang juga membawa
sistem kedaerahan dan tidak terkordinir atau misi lain yaitu Kristenisasi. Inilah pangkal
terpusat, karena tiap daerah berusaha masalah di Nusantara yaitu adanya
menjalankan pendidikan didaerahnya sesuai pertentanganpertentangan baik antara penduduk
dengan keadaan daerah masing-masing. pribumi akibat adu domba dari penjajah maupun
Keberhasilan Islam menyebar dan menyusup antara penduduk dengan penjajah karena apa
ketengah-tengah masyarakat juga belum yang dilakukan oleh penjajah sangat merugikan
didukung oleh metode dakwah atau pun penduduk baik dari segi kehidupan beragama
organisasi yang solid seperti sekarang ini, maupun dari segi kegidupan sosial budaya
malahan Islam disiarkan secara sembunyi- masyarakat yang sudah mapan.
sembunyi dan dari rumah ke rumah agar tidak Berdasarkan uraian di atas dapat
dicurigai atau dianggap menentang norma- dipahami bahwa awal masuknya Islam ke
norma yang sudah kuat dipegang oleh Indonesia belum diketahui dengan pasti. Yang
penguasa dan masyarakat.14 jelas bahwa Islamisasi di Nusantara telah

Proses Islamisasi di daerah pantai berlangsung sejak abad-abad pertama hijriah

berjalan dengan damai sesuai dengan prinsip dan berlangsung terus hingga masa kini dan

dakwah dalam Islam yaitu tidak ada paksaan juga masa yang akan datang. Dalam proses

untuk memeluk agama. Sehingga dengan pelan Islamisasi terjadi interaksi antara budaya lokal

tapi pasti Islam dipeluk dan diamalkan oleh sehingga corak Islam dibeberapa tempat

penduduk pantai, mulai dari rakyat kecil berjalan sesuai dengan tradisi dan budaya

sampai penguasa. Berbeda dengan daerah setempat tanpa mengurangi nilai Islam yang

pantai di pedalaman Islamisasi berjalan agak sesungguhnya.

lamban dan memakan waktu agak lama karena 2. Masa Kejayaan Islam

orang pedalaman masih kuat berpegang pada Periode kerajaan Islam Demak tahun

agama leluhurnya yaitu agama Hindu dan 1523 M. sampai dengan kerajaan Mataram

13 Untuk lengkapnya dapat dibaca dalam Badri (Sultan Agung tahun 1645), merupakan
Yatim, Op. Cit, h.200-2004 pengulangan model pengembangan Islam di
14Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di
Indonesia, (Cet. IV, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, jazirah Arab paska Hijriah. Sistem politik
2001, ), h. 41-42.
Islam di Indonesia sebelum Kemerdekaan | 61
diaktifkan untuk melakukan dakwah Islamiah terdapat dibeberapa tempat seperti di
secara profesional melalui kegiatan para Semenanjung Melayu, Aceh, Kuwin
pengemban, aparat pemerintahan, mujahid, Banjarmasin, Demak dan Gresik.
termasuk wali dibawa naungan kekuasaan Selanjutnya Islam tersebar ke Sulawesi,
formal (kesultanan Islam). Dengan demikian ketika raja pertama yaitu Raja Tallo yang
terjadilah perkembangan Islam yang luar biasa menjadi mangkubumi di kerajaan Goa yang
dimana hampir semua penduduknya masuk bernama I Mallengkaeng Daeng Nyonri
Islam dalam waktu yang relatif singkat. Pada Karaeng Katangka masuk Islam pada 22
masa keemasan Islam di Indonesia inilah para September 1605 M. I Mallengkaeng Daeng
mujahid memperoleh dukungan penuh baik Nyonri Karaeng Katangka kemudian bergelar
secara materil maupun moril. Karena penguasa Sultan Abdullah
negara memiliki persepsi (keimanan) bahwa Awalul Islam. Penyebar Islam ke daerah ini
Islam itulah cara mengelola masyarakat yang adalah Abdul Makmur Khatib Tunggal yang
terbaik dan mampu menyelamatkan masyarakat terkenal dengan nama Datuk Ribandang,
dan dunia dari eksploitasi orang-orang kafir seorang ulama yangberasal dari Minangkabau.16
yang serakah. Para penyebar Islam dapat menduduki
Ada tiga tahap proses Islamisasi di berbagai jabatan dalam struktur birokrasi
Nusantara. Pertama, fase kehadiran para kerajaan dan diantara mereka ada yang kawin
pedagang Muslim (abad 1-4 H). Sejak dengan penduduk setempat. Kemudian mereka
permulaan abad ke 1 hijriah kapal-kapal dagang mendirikan Mesjid, mengadopsi kebudayaan
Arab sudah mulai berlayar ke wilayah Asia lokal menjadi bermuatan Islam, mendidik kader
Tenggara. Namun data tentang apakah sudah ulama, mengislamkan raja dan keluarganya dan
ada penduduk yang masuk Islam menurut pendekatan-pendekatan sosial lainnya sesuai
Ambary, masih dalam dugaan, belum ada data dengan kondisi dan situasi setempat. Dengan
15
yang otentik. Kedua, fase terbentuknya kata lain bahwa Islam menjadi kokoh di
kerajaan Islam (1316 M). Pada fase ini ditandai pusatpusat kekuasaan Nusantara melalui jalur
dengan munculnya pusat-pusat kerajaan perdagangan, perkawinan dengan elit birokrasi
Islam.Ketiga, fase pelembagaan Islam. Agama dan ekonomi, diskusi keagamaan, dan
Islam yang berpusat di Pasai, meluas ke Aceh sosialisasi langsung dengan masyarakat
di pesisir Sumatra, semenanjung Malaka, bawah.17
Demak, Gresik, Banjarmasin dan Lombok.
16 Ibid, h. 48.
Bukti penyebaran ditemukan cukup banyak 17 Lihat Ambary, Op. Cit, h.61. Bandingkan
seperti adanya kesamaan batu nisan yang dengan teori lain tentang waktu masuknya, asal serta
pelaku penyebar atau pembawa agama Islam yang
dikemukakan oleh Ahmad Mansur Suryanegara,
15 Untuk jelasnya lihat SKI Fakultas Adab UIN Menemukan Sejarah, Wacana Pergerakan Islam di
Yogyakarta, Sejarah Peradaban Islam di Indonesia, Indonesia, (Cet. I, Bandung:
(Cet. I, Yogyakarta: Pustaka, 2006), h. 45. Mizan, 1995), h. 75-94.
62 | DIALEKTIKA, Vol. 9, No. 2, Januari Desember 2015, hlm. 57-70
Sayangnya proses perkembangan Islam sengaja diimpor oleh Belanda ke Jawa
di Indonesia masa itu tidak didukung oleh mendukung mereka membangun loji dan
kondisi umat Islam di pusat Islam sendiri yang kekuasaan mereka seperti di Batavia dan
sudah porak poranda oleh serangan Kristen lainnya. Kemudian pada para priyai dan
dalam perang Salib, demikian pula serangan penduduk secara umum. Mereka mendirikan
bangsa Mongol dan juga oleh penyelewengan gereja, sekolah dan tempat hiburan untuk
kekuasaan oleh Dinasti Ottoman di Turki. sosialisasi agama Kristen.
Indonesia pada masa itu praktis juga ikut Pada saat yang sama penjajah juga
terjebak pada kemelut kekuasaan. mengharuskan kesultanan yang berada di
Datangnya penjajah Belanda dengan bawah kendali mereka untuk tidak lagi
kedok perdagangan dan mendirikan VOC pada membawa misi dakwah Islam dalam proses
tahun 1619 di Batavia yang kemudian secara pemerintahannya dan membatasi fungsi
bertahap menguasai lahan dan daerah kekuasaan hanya untuk pengelolaan urusan
kekuasaan kesultanan di Jawa dan pulau lain ekonomi dan politik.
dan mementahkan proses pemantapan kualitas Dengan kenyataan yang dialami umat
umat Islam. Penjajah secara licik mengadu Islam seperti itu, maka para aktifis Islam yang
domba pewaris kesultanan Banten, Mataram sudah ditinggalkan oleh sultan mereka, yang
dan berbagai kesultanan di Kalimantan, hanya sibuk mengurus kekayaan dan kekuasaan
Sulawesi, Aceh dan lainnya. Maka praktis pada yang semakin diperlemah oleh penjajah
masa itu kekuasaan kesultanan praktis luntur mengambili inisiatif untuk mendirikan
dari misi dakwah Islamiah, karena penjajah pondokpondok pesantren pada beberapa tempat
itupun secara bertahap memisahkan kekuasaan khususnya di pulau Jawa.
formal (kenegaraan) dari misi dakwah agama Selanjutnya situasi umatIslam pada
Islam sebagai salah satu persyaratan bantuan akhir abad pertengahan, baik secara sosio-
pada pihak pewaris kerajaan yang dibantunya. politik maupun secara keagamaan (sosio-
religius), telah mengalami kemunduran. Secara
C. PERKEMBANGAN ISLAM DI politis hampir seluruh wilayah yang dikuasai
INDONESIA PADA MASA KOLONIAL umat Islam, satu persatu jatuh ke tangan kaum
BELANDADAN JEPANG 1. Masa kolonialis dan imperialis Barat. Mesir misalnya
Kemunduran Islam sebagai pusat pengkajian dan perkembangan
Masa penjajahan pada dasarnya adalah ilmu pengetahuan keislaman jatuh ketangan
masa deislamisasi umat oleh kekuasaan kolonial Perancis,
pemerintahan. Pada awalnya penjajah kemudian ke tangan kolonial Inggris.18
mengenalkan agama mereka (Kristen) melalui
18 Untuk jelasnya lihat Badri Yatim, Melacak
pejabat Belanda, lalu pada orang Cina yang AsalUsul Gerakan Paderi di Sumatera Barat , (Cet. I,
Jakarta:
Islam di Indonesia sebelum Kemerdekaan | 63
Kejatuhan Mesir ini menimbulkan Singapura dan al-Munir di Padang, Sumatra
kesadaran umat Islam, bahwa sebenarnya Barattelah membangkitkan kesadaran
mereka telah tertinggal jauh dalam bidang masyarakat Indonesia khususnya umat Islam
kekuatan politik, militer, ilmu pengetahuan dan untuk bangkit melawan kolonialis Belanda
teknologi. Demikian pula dalam aspek religius, yang telah merampas kemerdekaan bangsa
tampak bahwa situasi religius umat Islam pada Indonesia dalam berbagai hal selama beratus
saat itu telah mengalami gelombang kelemahan tahun. Baik kemerdekaan beragama, berserikat,
dan kekeruhan, di mana antara kaum ortodok mengeluarkan pendapat bahkan kemerdekaan
dan kaum sufi berhadap-hadapan secara dalam mencari penghidupan (ekonomi) dengan
konfrontatif. Kondisi ini terus berlanjut sampai sistem monopoli dagangnya yang dikenal
bangkitnya kesadaran keagamaan yang dimiliki dengan VOC.
oleh segelintir umat Islam. Azyumardi Azra mengatakan bahwa,
2. Masa Bangkitnya Kesadaran Nasional tidak diragukan lagimedia cetak merupakan
Penyebaran dan pengaruh pembaruan Islam instrument dalam penyebaran ide-ide kaum
modern ke kepulauan Melayu-Indonesia sejak pembaru atau modernis di dunia
awal abad ke 20 telah membangkitkan MelayuIndonesia. Dalam konteks ini, al-Manar
kesadaran bangsa Indonesia khususnya umat secara signifikan mempengaruhi wacana
Islam bangkit dengan berbagai gerakan- pembaruan Islam dikawasan ini. Juga
gerakan, baik gerakan politik, maupun gerakan merangsang penerbitan jurnal dengan semangat
sosial keagamaan. Sebagaimana yang disinyalir yang sama di kepulauan Melayu-Indonesia.19
oleh Azyumardi Azra bahwa terdapat pengaruh Bermula dari pembaruan pemikiran dan
kaum sarjana pembaru atau aktifis seperti pendidikan Islam di Minangkabau, yang disusul
Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh dan oleh pembaruan pendidikan yang dilakukan
Rasyid oleh masyarakat Arab di Indonesia,
Ridha terhadap berbagai organisasi pembaru kebangkitan Islam semakin berkembang
atau modernis Islam Indonesia seperti Sarikat membentuk organisasi-organisasi sosial
Islam (SI), Muhammadiyah, Persatuan Islam keagamaan seperti Sarikat Dagang Islam (SDI)
atau Yong Islamieten Bond. di Bogor (1909) dan
Masuknya pemikiran pembaharuan baik Solo (1911), Persyarikatan Muhammadiyah di
yang dibawa oleh ulama yang bermukim di Yogyakarta (1912) Persatuan Islam (Persis) di
Timur Tengah khususnya yang belajar di Bandung (1920), Nahdatul Ulama (NU) di
Mekah dan Medinah,maupun melalui media Surabaya (1926) dan Persatuan Tarbiyah
cetak berbahasa Arab seperti al-Urwah, dan al- Islamiyah di Bukittinggi (1930); dan parta-
Manar yang berasal dari Qairo, al-Imamdari
19 Lihat Azyumardi Azra, Islam Nusantara:
Jaringan Global dan Lokal, (Cet. I, Bandung: Mizan,
PT. Logos Wacana Ilmu, 1999), h. 9. 2002), h. 183.
64 | DIALEKTIKA, Vol. 9, No. 2, Januari Desember 2015, hlm. 57-70
partai politik seperti Sarikat Islam (SI) yang harus memakan biaya yang banyak. Pada
merupakan kelanjutan dari SDI, Persatuan kenyatannya penduduk pribumi tetap tidak
Muslimin Indonesia (Permi) di Padang Panjang menikmati kemajuan teknologi tersebut bahkan
(1932) dan penduduk pribumi benar-benar diperas
Partai Islam Indonesia (PII) pada tahun 1938.20 tenaganya, sumber alamnya dan lainlain.
Memang diakui bahwa Belanda cukup Dengan demikian pantaslah kalau
banyak mewarnai perjalanan sejarah Islam di pemerintah kolonial Belanda berusaha
Indonesia. Cukup banyak peristiwa dan menjalankan politik etis atau politik balas budi.
pengalaman yang dicatat Belanda sejak awal Belanda mendirikan sekolah-sekolah terutama
kedatangannya di Indonesia, baik sebagai untuk kalangan bangsawan. Pendidikan
pedagang perorangan kemudian diorganisasi Belanda tersebut membuka mata bagi kaum
dalam bentuk kongsi dagang yang bernama terpelajar akan kondisi masyarakat Indonesia
VOC, maupun sebagai aparat pemerintah yang yang berada dalam kemiskinan, penindasan,
berkuasa dan menjajah. Oleh karena itu wajar kebodohan dan keterbelakangan. Keadaan yang
kalau kehadiran mereka di bumi Nusantara disaksikan oleh bangsa Indonesia ini
selalu mendapat tantangan dan perlawanan dari menggugah semangat bangsa Indonesia untuk
penduduk pribumi terutama raja-raja dan bangun dari tidurnya untuk menyongsong masa
tokohtokoh agama khususnya agama Islam. depan yang gemilang yang dikenal dengan
Mereka menyadari bahwa mereka harus Kebangkitan Nasional.
berusaha memahami dan mengerti tentang Perubahan sosial yang terjadi di
seluk beluk penduduk pribumi yang Nusantara ialah bahwa perjuangan yang
dikuasainya sebagai penduduk yang mayoritas dilaksanakan secara kedaerahan selama ini,
beragama Islam. seperti Perang Diponegoro, Perang Paderi,
Diakui bahwa kedatangan Belanda di Perang Aceh, pertempuran Hasanuddin dan
satu pihak memang telah membawa kemajuan lainlain, dianggap tidak efektif dalam mengusir
di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, penjajah Belanda. Karena itu perlu disusun
tetapi kemajuan ilmu pengetahuan dan suatu kekuatan yang mengikat potensi yang ada
teknologi tersebut tujuannya semata-mata untuk diseluruh tanah air. Kesadaran seperti ini
dapat memberi kemudahan bagi politik dikenal sebagai kasadaran nasional, yaitu
kekuasaan dan perdagangannya agar dapat kesadaran yang menggalang semangat
meraup keuntungan tanpa mendatangkan kebangsaan yang meliputi daerah yang pernah
tenaga-tenaga terampil dari negaranya yang digalang pada zaman Majapahit. Ide seperti ini
terkenal dengan Indonesia Irredenta yaitu
20 Lihat Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,
Dirasah Islamiyah II, Edisi I, (Jakarta: PT. Raja Grafindo semua daerah yang berbahasa Melayu.21
Persada, 2006), h. 258. Bandingkan dengan Deliar Noer,
Gerakan Moderen Islam Indonesia 1900-1942, Cet. 21 Lihat M. Abdul Karim, Islam dan
VIII, LP3ES, 1996), h. 170-175. Kemerdekaan Indonesia, (Cet. I,Yogyakarta:

Islam di Indonesia sebelum Kemerdekaan | 65


Hal ini mendorong lahirnya Patut diketahui bahwa perjuangan untuk
organisasiorganisasi sosial seperti Budi Utomo, meretas belenggu penjajahan disebahagian
Taman Siswa, Jong Java, Jong Sumatranen besar daratan Eropa dan Asia diilhami oleh
Bond, Jong revolusi Perancis atas pengaruh dari tulisan-
Ambon, Jong Celebes dan lain tulisan Montesquieu (1689-1755), Voltaire
sebagainya.22Organisasi-organisasi tersebut (1694-1778) dan Jean Jacques Rousseau
baik organisasi Islam maupun organisasi sosial (1712-1788). Dari tulisantulisan mereka inilah
yang didirikan oleh kaum terpelajar perjuangan di kalangan lapisan masyarakat
menandakan tumbuhnya benih-benih Perancis mencapai puncaknya pada tanggal 4
nasionalisme dalam pengertian modern. Kedua Juli 1789 yang dikenal denganRevolusi
tipe organisasi itu bahu membahu dalam Perancis. Revolusi ini berakibat pada seluruh
memperjuangkan kemerdekaan tanah air negeri Eropa seperti Jerman, Inggris Belanda,
meskipun terjadi persaingan ketat antara Roma, Cekoslawakia dan sebagainya. Diantara
keduanya. Negara-negara tersebut ada yang berhasil dan
Kesadaran umat Islam bahwa mereka ada pula yang gagal.24
tidak mungkin berkompetisi dengan Akibat dari revolusi tersebut bukan
kekuatankekuatan yang menantang dari pihak hanya terbatas di Benua Eropa, tetapi juga
kolonial Belanda, Penetrasi Kristen dan melanda Benua Asia dan Afrika. Diantara
perjuangan untuk maju di bagian-bagian lain di pengaruh yang nyata adalah di Mesir dan
Asia apabila mereka terus melanjutkan Indiadengan munculnya pembaruan-
kegiatan-kegiatan dengan cara tradisional pembaruan pemikiran sehingga membuka
dalam menegakkan Islam. Mereka mulai pandangan mereka untuk segera merebut
menyadari perlunya perubahan-perubahan kemerdekaannya. Lewat tulisantulisan para
pendekatan terhadap perjuangan Islam. Dalam pejuang Mesir dan India yang diilhami oleh
konteks perjuangan di Indonesia menurut dorongan Al-Quran dan Hadis. Hal inilah yang
Deliar Noer, pada umumnya dibagi menjadi banyak mempengaruhi para pelajar Indonesia
dua bagian besar yaitug pendidikan dan sosial yang mengerti bahasa Arab dan Inggris
di satu pihak dan gerakan sehingga semangat dan perjuangan
politik dipihak lain.23 kemerdekaan Indonesia berkembang pesat.
Sekarang yang perlu mendapat sorotan 3. Masa Kritis Islam
adalah semangat Islam yang mendorong serta Masa peralihan kekuasaan Jepang
mendasari perjuangan umat Islam Indonesia. (19421945) memberikan kepada Islam tempat
langsung dalam politik kemerdekaan dan Islam
Sumbangsih Press, 2005), h. 19.
tetap berada di pusat politik Indonesia selama
22 John D. Legge, Sukarno Sebuah Otobiografi
Politik, (Jakarta: SH, 1985)
23 Deliar Noor, Op. Cit, h. 59. 24 Lihat SKI Fakultas Adab, Op. Cit, h. 248.

66 | DIALEKTIKA, Vol. 9, No. 2, Januari Desember 2015, hlm. 57-70


setengah abad yang lalu. Namun demikian, Disatu pihak Jepang menggalang dukungan
dalam hal konstitusi formal, kedudukan Islam publik dengan memperjuangkan Islam
selalu berada di pinggiran ketimbang di pusat.25 terhadap Belanda Kristen, namun begitu
Menurut John L. Ekssposito, dalam berkuasa, fokus utama Jepang adalah
dekade-dekade sebelum perang dunia ke II, dan mengalihkan loyalitas orang Islam dari Timur
selama pendudukan Jepang, peran Islam dalam Tengah ke Asia Timur. Konsep persatuan
politik dalam negeri melemah, pertama akibat Islam tidak selaras dengan upaya Jepang
tantangan nasionalisme sekular dan penindasan mempromosikan kepadamasyarakat Makmur
Belanda;kedua akibat kecurigaan Jepang atas Asia Timur Raya, akhirnya ketika memasuki
loyalitas politik muslim. 26 masa-masa kemerdekaan pemimpin gerakan

Akibat melemahnya peran politik Islam, nasionalis terjerumus dalam kekuatan sekuler

maka SI mulai bubar pada tahun 1920 M. dan bukan

karena buruknya adminitrasi internal dan sebagai kekuatan Islam yang bersatu.27

diperparah dengan adanya pertentangan- Gelombang internasional untuk


pertentangan antara kubu Islam dan komunis, mengakhiri penjajahan yang amat eksploitatif
akhirnya SI tergeser oleh partai-partai sekuler. dan adanya saling berebut kekuasaan oleh
Sepenjang tahun-tahun ini, kekuatan politik penguasa dunia seperti Inggris, Amerika,
Islam retak akibat pertentangan religius Jerman, Rusia, Italia dan Jepang ikut
diantara mereka dan akhirnya membentuk menguatkan pejuang kemerdekaan Indonesia
partai-partai yang saling bersaing. Pada tahun untuk melepaskan diri dari penjajahan.
1926, lahirlah NU sebagai partai tradisionalis Tokohtokoh kemerdekaan yang pada dasarnya
untuk menandingi partai reformis SI dan sudah berasal dari wilayah ideologi yang
terhadap hal-hal yang dipandang merusak berbeda sempat bersatu untuk menggalang
kekuatan ulama. Selanjutnya pada era pasca kekuatan sosial untuk melepaskan diri dari
perang partai-partai semakin dibatasi sehingga proses penjajahan.28
dalam kevakuman ini yang berperan adalah Berbeda dengan pernyataan John L
kelompok-kelompok organisasi non politik Esposito, Badri Yatim menjelaskan bahwa
seperti Muhammadiyah. ketika
Di sisi lain nampaknya Jepang Jepang datang menduduki Indonesia, partai
mengambil posisi ambivalen terhadap Islam. yang tadinya sudah mulai melemah pada
pemerintahan kolonial Belanda, kembali
25 Lihat M. B. Hooker, Islam Mazhab diakomodasi oleh Jepang. Jepang lebih
Indonesia, Fatwa-Fatwa dan Perubahan Sosial, (Cet. II,
Jakarta: mengakomodasi partai Islam dan Nasionalis
Teraju, 2003), h. 39.
26 John L. Esposito, Ensiklopedia Oxpord Dunia
Islam Modern, Edisi terjemahan Indonesia, (Cet. II, 27 Ibid, h. 309
Bandung: Mizan, 2002), h. 309 28 Ibid, h 154-156.

Islam di Indonesia sebelum Kemerdekaan | 67


“sekular” ketimbang kalangan tradisionalis (raja diperuntukkan bagi kyai dan intelektual
dan bangsawan). Hal ini dilakukan Jepang didirikan. Pada tahun 1943 Jepang mendirikan
karena meyakini bahwa dengan mengakomodasi Masyumi untuk menyatukan dan
kalangan Islam, maka kekuatan massa akan mengkoordinir seluruh
diperoleh dan hanya dengan pendekatan agama pergerakan muslimin.30
penduduk Indonesia dapat dimobilisasi. Hal ini Selanjutnya di bawah naungan
dilakukan Jepang dengan maksud menunjang masyumi, Jepang membangun birokrasi
tujuan perang. Sekalipun Jepang tidak suka keagamaan yang dikelola oleh pihak muslim
berhubungan dengan pemimpin parpol untuk menghubungkan pemerintahan pusat
Islam,namun Jepang memerlukan para ulama dengan daerah pedalaman. Sebuah koalisi
untuk membentuk wadah organisasi baru untuk muslim yang terdiri atas kelas pedagang
membina ulama dan umat Islam.Untuk menengah, petani yang kaya raya dan ulama
mewujudkan maksud tersebut, maka kampung dimaksudkan untuk memobilisasi
dibentuklah Kantor Urusan agama. Selain itu kerjasama dengan pihak Jepang.31Tindakan
dibentuk pula semboyan tiga A (Nippon yang dilakukan Jepang untuk mendekati kaum
pemimpin, pelindung dan cahaya Asia) yang muslimin menurut Ahmad Mansur Suryanegara
dipimpin oleh Shimizu dari Jepang dan sebenarnya tidak akan menciptakan kesatuan,
29
Samsuddin dari Indonesia. hanya menginginkan kerjasama untuk
Menurut Ira L. Lapidus, pendudukan mencapai maksudnya yaitu (a)menanamkan
Jepang yang dimulai pada tahun 1942-1945 semangat Nippon, (b) menumbuhkan loyalitas
memberikan dukungan yang sangat besar ulama kepada Jepang, (c)meyakinkan
kepada kaum muslim. Jepang menghancurkan kebencian ulama terhadap sekutu, (d) perang
kelompok aristokrasi lama dan secara cepat Asia Timur Raya adalah perang suci, dan (e)
membawa pergerakan muslim ke dalam menanamkan keyakinan bahwa Jepang dan
penguasaan mereka. Meskipun mereka Indonesia adalah satu nenek moyang dan satu
membubarkan beberapa partai politik, namun ras.32
mereka membiarkan organisasi kemasyarakatan Setelah berhasil
seperti Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama menghancurkan kekuatan Belanda
mengelola pendididikan Muslim setingkat tahun 1945, Jepang dikalanhkan oleh
SMP. Mereka juga membentuk Milisi Muslim Sekutu. Maka terbukalah jalan bagi
dengan lambang bulan sabit dan matahari terbit kemerdekaan Indonesia. Tgl 17 Agustus 1945,
yang melambangkan perjuanagn jihad bersama Soekarno memproklamirkan kemerdekaan
Jepang dalam menghadapi kekuatan Barat. Indonesia. Pemerintahan baru ini dibentuk oleh
Sejumlah kursus pelatihan tertentu yang
30 Ira L. laidus, Op. Cit, h.338.
31 Ibid.
29 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, h. 263. 32 Ahmad Mansur Suryanegara, Op. Cit, h. 261.

68 | DIALEKTIKA, Vol. 9, No. 2, Januari Desember 2015, hlm. 57-70


koalisi muslim dan beberapa partai nasionalis di kemudian hari tokoh-tokoh dibeberapa
antara lain Masyumi, Nahdatul Ulama, PNI dan daerah untuk melancarkan pemberontakan
PKI. Meskipun selama perjuangan merebut seperti pemberontakan Darul Islam.
kemerdekaan pihak muslim merupakan
kekuatan terbesar akan tetapi begitu detik-detik D. PENUTUP 1.
menjelang kemerdekaan kekuatan mereka Kesimpulan
terpecah, akhirnya kekuatan nasionalis a. Perkembangan Islam di Indonesia
mendominasi kekuatan. Tuntutan pihak muslim sebelum kemerdekaan secara garis besar
untuk menjadikan Islam sebagai dasar Negara, dapat dibagi dalam dua periode yaitu
hanya sebahagian yang terpenuhi yaitu perkembangan Islam sebelum masa
dimasukkannya dalam piagam Jakarta kata-kata kolonialisme Barat dan Jepang serta
“kewajiban bagi muslim untuk menjalankan perkembangan Islam pada masa
33
syariatnya”. Sementara kalangan nasionalis kolonialisme Barat dan Jepang.
sangat cenderung kepada Pancasila yang terdiri Mengenai awal masuknya Islam ke
dari prinsip keyakinan kepada Tuhan, Indonesia belum diketahui dengan pasti.
nasionalisme, humanisme, demokrasi dan Yang jelas bahwa Islamisasi di
keadilan sosial. Program kubu nasionalis Nusantara telah berlangsung sejak abad-
melarang dengan tegas setiap simbol-simbol abad pertama hijriah lewat jalur
muslim bahkan mereka menekankan konsep- perdagangan dan selanjutnya Islam
konsep sekuler mengenai masyarakat. Dalam berkembang melalui beberapa jalur
konstitusi berikutnya seperti jalur perkawinan, tasawuf politik
Pancasila dilestarikan sebagai simbol negara dan lain-lain. Dalam proses Islamisasi
dan beberapa kata (kalimat) yang terjadi interaksi antara budaya lokal
mengisyaratkan Negara baru tersebut sebagai sehingga corak Islam dibeberapa tempat
Negara Muslim dihapuskan. berjalan sesuai dengan tradisi dan
Sebagai gantinya demi untuk budaya setempat tanpa mengurangi nilai
memuaskan pihak muslim maka konstitusi Islam yang sesungguhnya.
menyediakan pembentukan Kementerian b. Pada masa kolonialisame Barat
Urusan Agama. Kementerian ini dibentuk khususnya Belanda, Islam menghadapi
untuk melindungi kebebasan beragama dan tantangan yang luar biasa. Karena
untuk menjaga keserasian hubungan antara Belanda disamping datang untuk
komunitas agama yang berbeda.34Dengan tidak berdagang, mereka juga menjalankan
terakomodasinya kepentingan Islam dalam misi Kristenisasi. Namun dengan
dasar Negara yaitu Pancasila, maka muncullah motivasi keimanan Islam, Belanda

33 Ira L. Lapidus, Op. Cit, 339. 34 Ibid, h. 341.

Islam di Indonesia sebelum Kemerdekaan | 69


menghadapi perlawanan dari umat diraihnya dari tangan penjajah serta mengisi
Islam selama berabad-abad dan kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya.
akhirnya Belanda mengangkat kaki dari
bumi Nusantara tanpa berhasil
mengkristenkan bangsa Indonesia. DAFTAR PUSTAKA
Pendudukan Jepang di Ambary, Hasan Muarif.
Menemukan Peradaban,
Indonesia yang cenderung mengakomodasi
Jejak Arkeologis dan
umat Islam, melapangkan jalan bagi bangkitnya Historis Islam Indonesia, Cet. I, Jakarta:
PT. Logos Wacana Ilmu, 1998.
kembali semangat pergerakan-pergerakan Islam
Amsyary, Fuad. Islam Kaafah Tantangan Sosial
dan nasionalis baik pergerakan politik ataupun
dan Aplikasinya di Indonesia. Cet. I,
pergerakan kemasyarakatan. Lewat para tokoh Jakarta: Gema Insani Press, 1995.
pergerakan inilah ide tentang dasar negara Azra,Azyumardi. Islam Nusantara: Jaringan
Global dan Lokal. Cet. I, Bandung:
terbentuk dan akhirnya Indonesia berhasil
Mizan, 2002.
memproklamirkan kemedekaannya dengan Esposito, John L. Ensiklopedia Oxpord Dunia
dasar Pancasila walaupun keinginan untuk Islam Modern, Edisi terjemahan
Indonesia. Cet. II, Bandung: Mizan,
menjadikan Islam sebagai dasar Negara tidak 2002.
tercapai. 2. Implikasi Hasbullah. Sejarah Pendidikan
a. Dengan memahami gambaran Islam di Indonesia. Cet. IV,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
perkembangan Islam di Indonesia sebelum 2001.
penjajahan kolonial Belanda dan Jepang, Hasymy,A. Sejarah Masuk dan
diharapkan dapat memberi kesadaran bagi Berkembangnya Islam di Indonesia.
Cet. III, Bandung: alMa’arif, 1993.
bangsa Indonesia, akan kondisi bangsanya
Hidayat, Kamaruddin dan Ahmad Gaus Af.
yaitu bahwa Islam pernah mencapai Menjadi Indonesia, 13 Abad Eksistensi
kejayaannya di bumi Nusantara terutama Islam di Bumi Nusantara. Cet. I,
Jakarta:
ditangan para rajaraja dan sultan di Mizan, 2006.
beberapa daerah di Nusantara seperti di Hooker, M. B. Islam Mazhab Indonesia,
FatwaFatwa dan Perubahan Sosial.
kerajaan Demak, Aceh, Banten, Mataram,
Cet. II, Jakarta: Teraju, 2003.
Gowa dan lainlain.
Karim,Abdul. Islam dan
b. Bercokolnya penjajah Belanda dan Jepang Kemerdekaan Indonesia (Membongkar
Marjinalisasi Peranan Islam
di Indonesia, ternyata telah membawa
dalam Perjuangan Kemerdekaan
penderitaan bagi bangsa Indonesia baik RI). Cet. I, Jakarta:
Yogyakarta: Sumbangsih Press, 2005.
secara moril maupun materil. Sehingga
Karim,M. Abdul. Islam dan Kemerdekaan
diharapkan bangsa Indonesia bangkit Indonesia. Cet. I,Yogyakarta:
berjuang untuk memelihara dan Sumbangsih Press, 2005.
mempertahankan kemerdekaan yang telah Lapidus, Ira M. A. History of Islamic Societies,
diterjemahkan oleh Ghufron A. Ma’adi
70 | DIALEKTIKA, Vol. 9, No. 2, Januari Desember 2015, hlm. 57-70
dengan judul Sejarah Sosial Umat Suryanegara, Ahmad
Islam. Cet. I, Jakarta: PT. Raja Mansur.Menemukan Sejarah,
Granfindo Persada, 1999. Wacana Pergerakan Islam di Indonesia.
Cet. I, Bandung: Mizan, 1995.
Legge, John D. Sukarno Sebuah Otobiografi
Politik. Jakarta: SH, 1985. Yatim,Badri. Sejarah Peradaban Islam,
Dirasah Islamiyah II, Edisi I. Jakarta:
Noer,Deliar. Gerakan Moderen Islam Indonesia
PT. Raja Grafindo Persada, 2006.
1900-1942. Cet. VIII, LP3ES, 1996.
_______, Melacak Asal-Usul Gerakan Paderi
Pulungan, J. Suyuthi. Universalisme Islam. Cet.
di Sumatera Barat. Cet. I, Jakarta: PT.
I, Jakarta: Moyo Segoro Agung, 2002.
Logos Wacana Ilmu, 1999.
Sewang, Ahmad M. Islamisasi Kerajaan Gowa,
Yusuf, Mundzirin dkk. Sejarah Peradaban
(Abad Ke XVI-XVII). Jakarta: Yayasan
Islam di Indonesia. Cet. I, Yogyakarta:
OborIndonesia, 2005.
Pustaka, 2006.

Islam di Indonesia sebelum Kemerdekaan | 71

Anda mungkin juga menyukai