Anda di halaman 1dari 140

Matriks Tanggapan Tertulis RPDK Tata Cara Pelaksanaan Pengembalian Keuntungan Tidak Sah dan Dana Kompensasi Kerugian

Investor di Bidang Pasar Modal

Draft Peraturan Satker Tanggapan Satker Tanggapan Satker Hasil


Pemrakarsa Masukan/Penyesuaian
Menimbang

a. bahwa untuk DPM4 Terkait dengan Tidak diakomodir


melaksanakan pendapat hukum
mekanisme Pengembalian Deputi Komisioner
Keuntungan Tidak Sah Pengawas Pasar Modal I
dan pembentukan Dana Nomor CD-
Kompensasi Kerugian 34/PM.1/2021 tanggal
Investor diperlukan 5 Maret 2021, mohon
koordinasi antar pihak dipertimbangkan untuk
internal maupun pihak dimuat dalam RPDK ini,
eksternal Otoritas Jasa bahwa:
Keuangan; dan
“Implementasi POJK
Disgorgement dan
Disgorgement Fund
terhadap pelanggaran
yang terjadi sebelum
berlakunya POJK
Disgorgement dan
Disgorgement Fund
dapat dilakukan,
sepanjang proses
pemeriksaan dan/atau
pengenaan sanksi atas
pelanggaran tersebut
dilaksanakan setelah
berlakunya POJK
Disgorgement dan
Disgorgement Fund.”
DPIP a. bahwa untuk Diakomodir
melaksanakan
mekanisme
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dan pembentukan Dana
Kompensasi Kerugian
Investor diperlukan
koordinasi antar pihak
internal maupun pihak
eksternal Otoritas Jasa
Keuangan; dan
b. bahwa pelaksanaan DPIP kata “dan” dicantumkan Diakomodir
mekanisme Pengembalian pada poin b., menjadi
Keuntungan Tidak Sah
dan pembentukan Dana bahwa pelaksanaan
Kompensasi Kerugian mekanisme
Investor perlu dilakukan Pengembalian
secara hati-hati, cermat
dan akuntabel;
Keuntungan Tidak Sah
dan pembentukan Dana
Kompensasi Kerugian
Investor perlu
dilakukan secara hati-
hati, cermat dan
akuntabel; dan
c. bahwa berdasarkan DPKP ditambahkan kata Sudah sesuai
pertimbangan “ditetapkan” (....., perlu
sebagaimana dimaksud ditetapkan Peraturan
dalam huruf a dan huruf Dewan Komisioner
b, perlu ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan
Peraturan Dewan
tentang.....)
Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan tentang Tata
Cara Pelaksanaan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dan Pembentukan Dana
Kompensasi Kerugian
Investor di Bidang Pasar
Modal;
Mengingat
1. Undang-Undang Nomor 21 DKIP Menyesuaikan tata urutan
Tahun 2011 tentang Otoritas peraturan perundang-
Jasa Keuangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia undangan yang menjadi
Tahun 2011 Nomor 111, dasar hukum.
Tambahan Lembaran Negara Penyesuaian ini mengacu
Republik Indonesia Nomor pada Lampiran I Undang-
5253); Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang
Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan,
bahwa jika jumlah
peraturan perundang-
undangan yang dijadikan
dasar hukum lebih dari
satu, urutan
pencantuman perlu
memperhatikan tata
urutan peraturan
perundang-undangan dan
jika tingkatannya sama,
disusun secara kronologis
berdasarkan saat
pengundangan atau
penetapannya
2. Undang-Undang Nomor 8 DPIP 2. Undang-Undang Nomor
Tahun 1995 tentang Pasar 8 Tahun 1995 tentang
Modal (Lembaran Negara Pasar Modal (Lembaran
Republik Indonesia Tahun
Negara Republik
1995 Nomor 64, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995
Indonesia Nomor 3608); Nomor 64, Tambahan
Lembaran Negara
Republik Indonesia
Nomor 3608); dan
3. Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor
65/POJK.04/2020 tentang
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah dan Dana
Kompensasi Kerugian Investor
Di Bidang Pasar Modal
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor
312, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia
Nomor 6611);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN
DEWAN KOMISIONER TENTANG
TATA CARA PELAKSANAAN
PENGEMBALIAN KEUNTUNGAN
TIDAK SAH DAN DANA
KOMPENSASI KERUGIAN
INVESTOR DI BIDANG PASAR
MODAL.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Dewan
Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan ini yang dimaksud
dengan:
1. Pihak adalah orang
perseorangan,
perusahaan, usaha
bersama, asosiasi, atau
kelompok yang
terorganisasi.
2. Pengembalian Keuntungan DPRK Redaksi “Pengembalian
Diakomodir dengan
Tidak Sah adalah perintah Keuntungan Tidak Sah”
mengubah Pasal 2 ayat 4
Otoritas Jasa Keuangan sering digunakan pada
menjadi “Dalam
untuk mengembalikan pasal-pasal berikutnya
pengambilan keputusan
keuntungan yang diperoleh (penggunaan berulang)
mengenai penetapan
dan penulisan di pasal-
atau kerugian yang dihindari Pengembalian
pasal berikutnya lebih
secara tidak sah oleh Pihak Keuntungan Tidak
banyak menggunakan
yang melakukan dan/atau Sah…”
redaksi lengkap
Pihak yang menyebabkan “Pengembalian
terjadinya pelanggaran Keuntungan Tidak Sah”
terhadap peraturan dan ada satu kali
perundang-undangan di disingkat dengan “PKTS”
bidang pasar modal sebagaimana terdapat
pada Pasal 2 ayat 4.

Risiko Penulisan istilah


“Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah”
berulang yang ditulis
secara penuh menjadi
kurang efisien dan tidak
konsisten.
Usulan 1. Perubahan redaksi Tidak Diakomodir
Mitigasi di pasal 1 ayat 2
menjadi
Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah yang untuk
selanjutnya disebut
PTKS.
2. Penggunaan istilah
“Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah” di pasal-pasal
berikutnya cukup
ditulis dengan
redaksi “PTKS” agar
lebih efisien.
3. Dana Kompensasi
Kerugian Investor adalah
dana yang dihimpun dari
pengenaan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dengan tujuan untuk
diadministrasikan dan
didistribusikan kepada
investor yang dirugikan
dan memenuhi syarat
untuk mengajukan klaim
4. Penyedia Rekening Dana
adalah Pihak yang
ditunjuk oleh Otoritas
Jasa Keuangan untuk
menyediakan rekening
dana guna pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dan pendistribusian Dana
Kompensasi Kerugian
Investor
5. Administrator adalah
Pihak yang ditunjuk oleh
Otoritas Jasa Keuangan
untuk
mengadministrasikan dan
mendistribusikan Dana
Kompensasi Kerugian
Investor
6. Rencana Distribusi
adalah rencana
pengadministrasian dan
pendistribusian Dana
Kompensasi Kerugian
Investor kepada investor
yang dirugikan dan telah
mengajukan klaim dalam
jangka waktu yang
ditentukan, yang disusun
oleh Administrator dan
telah disetujui oleh
Otoritas Jasa Keuangan
7. Tim Pembentukan Dana
Kompensasi Kerugian
Investor yang selanjutnya
disingkat TPDKKI adalah
tim yang bertugas
memberikan rekomendasi
kepada Anggota Dewan
Komisioner Bidang Pasar
Modal dan/atau Deputi
Komisioner Pengawas
Pasar Modal I dalam
pelaksanaan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dan pembentukan Dana
Kompensasi Kerugian
Investor di bidang pasar
modal
8. Direktorat Teknis adalah
Direktorat di lingkungan
Bidang Pengawasan
Sektor Pasar Modal
Otoritas Jasa Keuangan
yang melaksanakan
fungsi pengawasan
9. Perintah Tertulis adalah DPIP Tidak Diakomodir
Perintah Tertulis adalah disesuaikan dengan
perintah secara tertulis
untuk melaksanakan perintah secara tertulis definisi Perintah tertulis
atau tidak melaksanakan yang diberikan oleh pada penjelasan UU OJK
kegiatan tertentu guna Otoritas Jasa Keuangan dan
memenuhi ketentuan untuk melaksanakan karena perintah tertulis
peraturan perundang- atau tidak sendiri sudah
undangan di sektor jasa melaksanakan kegiatan mencermikan perintah
keuangan dan/atau tertentu guna yang diberikan OJK
mencegah dan
mengurangi kerugian memenuhi ketentuan
konsumen, masyarakat, peraturan perundang-
dan sektor jasa keuangan undangan di sektor jasa
keuangan dan/atau
mencegah dan
mengurangi kerugian
konsumen, masyarakat,
dan sektor jasa
keuangan

DPM4 Mohon penjelasan, ruang lingkup yang sama


apakah ruang lingkup dengan Perintah Tertulis
Perintah Tertulis di dalam Pasal 92 POJK 3
RPDK ini sama dengan
Perintah Tertulis yang
diatur dalam POJK
3/POJK.04/2021,
mengingat Perintah
Tertulis dalam Pasal 92
POJK 3/POJK.04/2021

Pasal 92
(1) Otoritas Jasa
Keuangan berwenang
memberikan perintah
tertulis kepada setiap
Pihak guna memenuhi
ketentuan peraturan
perundang-undangan di
bidang Pasar Modal,
mencegah kerugian
masyarakat, dan/atau
melindungi kepentingan
masyarakat.
DPM3 Diusulkan terdapat Definisi Perintah Tertulis
perbedaan definisi dari pada RPDK ini sesuai
Perintah Tertulis dengan penjelasan
dengan Perintah Perintah Tertulis di UU
Tindakan Tertentu. Hal OJK dan POJK 65 2020
ini mengingat perintah Berbeda dengan konsep
tindakan tertentu Tindakan tertentu
menjadi salah satu dimana Tindakan
kewenangan dari tertentu dalam RPDK ini
satuan kerja pengawas. menjadi alternatif OJK
apabila terdapat kondisi
dalam Pasal 16 ayat (4)
Sebagaimana kami
kutip dalam Pasal 1 Tidak diakomodir dalam
Angka 2 POJK RPDK ini
43/POJK.03/2017 yang Pembedaan antara PT
menyatakan bahwa: implikasi pidana dan
Tindakan tertentu
Perintah atau Cease walaupun bentuk PT tapi
and Desist Order (CDO) tidak selalu berimplikasi
pidana akan diatur lebih
yang selanjutnya
jelas dalam RPOJK
disebut Perintah atau Perintah Tertulis
CDO adalah perintah
untuk melaksanakan dalam POJK dan RPDK
atau tidak ini tidak mengatur
melaksanakan kegiatan pembeda antara PT dan
tertentu guna Tindakan Tertentu
memenuhi ketentuan HR20042021
peraturan perundang-
undangan di sektor
perbankan dan/atau
mencegah dan
mengurangi kerugian
konsumen, masyarakat,
dan sektor perbankan
10. Sidang DPIP Sidang Pembahasan Tidak Diakomodir
Pembahasan Kasus yang Kasus yang selanjutnya
selanjutnya disingkat SPK disingkat SPK adalah
adalah forum yang forum yang dipimpin
dipimpin oleh Anggota oleh Anggota Dewan
Dewan Komisioner
Komisioner Bidang
Bidang Pasar Modal atau
Deputi Komisioner Pasar Modal atau
Pengawas Pasar Modal I Deputi Komisioner
guna membahas suatu Pengawas Pasar Modal I
kasus pelanggaran di Otoritas Jasa Keuangan
bidang pasar modal guna membahas suatu
kasus pelanggaran di
bidang pasar modal
11. Lembaga Jasa
Keuangan adalah
lembaga yang
melaksanakan kegiatan
di sektor perbankan,
pasar modal,
perasuransian, dana
pensiun, lembaga
pembiayaan, dan
Lembaga Jasa Keuangan
lainnya
BAB II
TATA CARA PENETAPAN DAN
PENGUMUMAN PENGENAAN
PENGEMBALIAN KEUNTUNGAN
TIDAK SAH

Pasal 2
(1) Penetapan Pengembalian DPM3 DPIV: Penetapan PKTS
Keuntungan Tidak Sah dilakukan dengan
dilakukan dengan Mohon konfirmasi, mempertimbangkan
mempertimbangkan dalam hal satuan kerja rekomendasi LHP DPKM,
rekomendasi dalam laporan pengawas melakukan namun apabila dalam
hasil pemeriksaan pelimpahan kasus yang level pemeriksaan satker
Direktorat Pemeriksaan pengawas sudah dapat
terindikasi pidana atau
Pasar Modal mengidentifikasi adanya
mengakibatkan jumlah keuntungan yang
kerugian masyarakat, diperoleh atau kerugian
apakah penghitungan yang dihindari secara
perkiraan jumlah tidak sah, maka akan
keuntungan yang memudahkan DKM1
diperoleh atau kerugian atau KEPM dalam
yang dihindari secara memutuskan SPK
tidak sah oleh Pihak
yang melakukan
dan/atau Pihak yang
menyebabkan
terjadinya pelanggaran
terhadap peraturan
perundang-undangan di
bidang pasar modal
harus sudah dilakukan
oleh satker pengawas?

DPTE: Tidak terdapat Batasan,


namun rekomendasi dari
Mohon penjelasan Pengawas dan
apakah terdapat ditindaklanjuti oleh
batasan jumlah/nilai Pemeriksa akan dibahas
tertentu sehingga suatu Bersama-sama dalam
keuntungan dan SPK
kerugian bisa
ditetapkan sebagai
“keuntungan yang
diperoleh atau
kerugian yang
dihindari secara
tidak sah”.
(2) Rekomendasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
harus memuat perkiraan
jumlah keuntungan yang
diperoleh atau kerugian
yang dihindari secara tidak
sah oleh Pihak yang
melakukan dan/atau Pihak
yang menyebabkan
terjadinya pelanggaran
terhadap peraturan
perundang-undangan di
bidang pasar modal
(3) Pengambilan keputusan DPM4 Penjelasan ayat (3) Tidak Diakomodir
mengenai penetapan
Pengembalian Keuntungan Agar dipertimbangkan SPK dilaksanakan sesuai
Tidak Sah sebagaimana bahwa kehadiran SOP yang telah ada
dimaksud pada ayat (1) Kepala Departemen dimana keputusan SPK
dilakukan dalam SPK Pengawasan Pasar ditentukan oleh DKM1
sesuai dengan standar Modal 2A, Kepala
prosedur operasional atau Departemen
ketentuan mengenai Pengawasan Pasar
penetapan sanksi Modal 2B dan
administratif di bidang pasar Direktorat Teknis
modal
terkait di bidang
pengawasan sektor
pasar modal pada SPK
tersebut seharusnya
tidak dalam kapasitas
sebagai peserta yang
memiliki hak suara dan
turut serta dalam
menentukan keputusan
pelanggaran di bidang
pasar modal
DPB2 Pengambilan keputusan Diakomodir
mengenai penetapan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dalam SPK
sesuai dengan standar
prosedur operasional dan/
atau ketentuan mengenai
penetapan sanksi
administratif di bidang
pasar modal.
(4) Dalam pengambilan DPIP Dalam pengambilan Diakomodir untuk
keputusan mengenai keputusan mengenai mengganti PKTS, tetapi
penetapan PKTS tidak mengakomodir
sebagaimana dimaksud penetapan PKTS
Pengembalian jaksa sebagai
pada ayat (3), dapat
dilakukan dengan pengacara negara.
Keuntungan Tidak Sah Karena memang yang
mempertimbangkan
masukan dari jaksa
sebagaimana dimaksud dimaksud dalam
pengacara negara dan/atau pada ayat (3), dapat peratiran ini adalah
Pihak lain yang terkait dilakukan dengan JPN
mempertimbangkan
masukan dari jaksa
sebagai pengacara
negara dan/atau Pihak
lain yang terkait.

Usulan:
 PKTS tidak disingkat
sebagaimana definisi
dalam Pasal 1 Angka
2 atau
menggunakan kata
“PKTS” sebagaimana
pasal existing
dengan
menambahkan
singkatan pada
Pihak lain dalam hal
Pasal 1 angka 2 ini adalah aparat
sebagai berikut: penegak hukum lain.
“Pengembalian
Diakomodir dengan
Keuntungan memperjelas
Tidak Sah yang
selanjutnya PKTS
adalah …”
disertai dengan
penyesuaian agar
pasal-pasal
berikutnya secara
konsisten
menggunakan
“PKTS”.
 Agar diperjelas
mengenai definisi
“pihak lain yang
terkait” karena
terkait penetapan
PKTS dikhawatirkan
akan ada aspek
hukum yang terkait
(harus jelas yang
dimaksud siapakah
pihak yang terkait)

DKIP Singkatan PKTS tidak Diakomodir dengan


didefinisikan pada ditulis lengkap
ketentuan umum
sehingga penggunaan
PKTS sebagai singkatan
dari Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
tidak konsisten dalam
batang tubuh RPDK ini

] DLIK Singkatan “PKTS” Ditulis lengkap


belum secara langsung
dijelaskan dalam batang
tubuh maupun
penjelasan. Adapun
diusulkan agar dapat
ditulis secara lengkap
pada Ayat (4) Pasal 4

DPMK (4) Dalam pPengambilan Diakomidr dengan


keputusan mengenai ditulis lengkap
penetapan PKTS
sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), dapat
dilakukan dengan
mempertimbangkan
masukan dari jaksa
pengacara negara
dan/atau Pihak lain
yang terkait.

DPKP “Dalam pengambilan Tidak diakomodir


keputusan mengenai penambahan kata
penetapan PKTS “cara”
sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), dapat
dilakukan dengan cara
mempertimbangkan
masukan dari jaksa
pengacara negara
dan/atau Pihak lain
yang terkait”

IKNB1A  Perlu diperjelas apa Diakomodir dengan


menuliskan lengkap
yang dimaksud
PKTS?
 Perlu diatur
mekanisme serta
kondisi yang
bagaimana untuk
meminta masukan
dari pihak lain.

DPM4 Penulisan PKTS agar Diakomodir


ditulis secara lengkap Ditambahkan dalam
Pengembalian penjelasan, contoh:
Keuntungan Tidak Sah,
kecuali dalam definisi Terkait antara lain:
dinyatakan bahwa 1. Informasi terkait
Pengembalian aset Pihak yang
Keuntungan Tidak Sah dikenakan PKTS
disebut menjadi PKTS terdapat dalam LHP
Pemeriksa;
2. Informasi terkait
kemampuan
keuangan pihak
yang dikenakan
PKTS; dan
3. Upaya hukum yang
perlu dilakukan
dalam rangka
penagihan PKTS
HR22032021
DPB2 Sebaiknya tidak diakomodir
diakronimkan tapi
penulisan secara
lengkap seperti di pasal-
pasal lain yaitu
“Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah".

DPM3 DPIV: Telah diakomodir


 Diusulkan mengenai Pihak Lain
ditambahkan
penjelasan mengenai
“Pihak lain yang
terkait” dalam
ketentuan ini.
 Apakah yang Fokus dalam ayat ini
dimaksud dengan adalah JPN
“Pihak lain yang Pihak lain apabila
diperlukan dalam rangka
terkait” ini harus
mendukung tugas JPN
berasal dari
regulator/aparat
penegak hukum
atau pihak swasta
yang independen?
contoh: profesi
penunjang di sektor
jasa keuangan.
 Diusulkan agar
redaksi Pasal 2 Ayat
(4) ini dapat
disesuaikan menjadi
sebagai berikut:
“Dalam pengambilan
keputusan mengenai
penetapan PKTS
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(3), dapat dilakukan
dengan
mempertimbangkan
masukan dari jaksa
pengacara negara
dan/atau Pihak lain
yang terkait”.
Contoh pihak lain
yang terkait dapat
disertakan dalam
penjelasan Pasal 2
Ayat (4).
 Apakah bagi ‘Pihak
lain yang terkait’
akan diberikan
imbalan jasa oleh
OJK apabila menjadi
anggota TPDKKI?
Apabila ya,
pembayaran imbalan
jasa ini apakah akan
dibebankan pada
anggaran OJK atau
dikurangi dari dana
Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah yang sudah
dihimpun/Dana
Kompensasi
Kerugian Investor?

DPTK Belum terdapat penjelasan Telah diakomodir


atas singkatan PKTS,
diusulkan untuk memberikan
penjelasan
(5) Perintah Tertulis dalam IKNB1A  Perlu adanya norma  Dalam POJK 65 2020
rangka penetapan
yang mengatur telah diatur norma
Pengembalian Keuntungan
bahwa Pengembalian dimaksud dala Pasal
Tidak Sah ditandatangani
2 ayat (2) “Pengenaan
oleh pejabat yang Keuntungan Tidak Pengembalian
memberikan sanksi Sah dilakukan Keuntungan Tidak
administratif atas nama
melalui pemberian Sah sebagaimana
Dewan Komisioner Otoritas
perintah tertulis. dimaksud pada ayat
Jasa Keuangan sesuai
(1) ditetapkan oleh
dengan ketentuan dalam Terkait pihak yang Otoritas Jasa
pendelegasian wewenang
berwenang menerbitkan Keuangan dalam
perintah tertulis bentuk perintah
tersebut, perlu tertulis.”
dipertimbangkan
dampak perintah  Perintah tertulis
tertulis yang memiliki dalam POJK 65
konsekuensi pidana, berasal dari sanksi
administrarif, dimana
sebaiknya tidak
terdapat konsekuensi
disetarakan dengan pidana.
yang memiliki
kewenangan atas
pengenaan sanksi
admninstratif
Pasal 3 DPM4 DPM4 1. penyampaian
informasi kepada
1. Agar diklarifikasi investor yang
mekanisme dirugikan untuk
penyampaian mengajukan
informasi kepada permohonan
pergantian
investor yang kerugian
dirugikan untuk dilakukan setelah
mengajukan DKKI terbentuk.
permohonan Pasal 3 ayat (1) ini
belum mengatur
pergantian tentang DKKI.
kerugian, dalam hal
2. Tidak diakomodir
Pengembalian Karena pada saat
Keuntungan Tidak proses penagihan,
Sah tidak DKKI belum
terbentuk
diumumkan kepada
masyarakat.
2. Mengingat dalam
POJK 65/2020
Pasal 5 diatur
adanya pemberian
teguran pertama
dan kedua bagi
Pihak yang
dikenakan
Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah, diusulkan agar
dalam
pengumuman juga
memuat status
pembayarannya.
Hal ini untuk
memudahkan
masyarakat
mengakses
informasi atas
pemenuhan
Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah (Pasal 3 Ayat
(5)).
(1) Penetapan Pengembalian DPMK Perlu ditambahkan pasal Tidak diakomodir
Keuntungan Tidak Sah mengenai kapan Pengumuman diatur
dapat diumumkan kepada Pengumuman “dapat”. Tidak diatur
masyarakat melalui situs Pengembalian Keuntungan waktu
web Otoritas Jasa Keuangan Tidak Sah paling lambat
dan/atau media massa dilakukan
(2) Keputusan untuk DPIP Usul agar ditambahkan Sudah diatur dalam
mengumumkan atau tidak ketentuan dalam PDK ayat (4)
mengumumkan yang mengatur kriteria
Pengembalian Keuntungan keputusan yang
Tidak Sah sebagaimana diumumkan atau
dimaksud pada ayat (1)
keputusan yang tidak
dilakukan pada saat SPK
diumumkan kepada
masyarakat melalui
situs web Otoritas Jasa
Keuangan dan/atau
media masa agar jelas
batasan terkait hal
dimaksud
(3) Pengumuman penetapan DPIP Pengumuman Tidak diakomodir
Pengembalian Keuntungan penetapan Pengumuman diatur
Tidak Sah sebagaimana “dapat”. Tidak diatur
dimaksud pada ayat (1) Pengembalian
waktu
dilakukan oleh Direktorat Keuntungan Tidak Sah
Penetapan Sanksi dan sebagaimana dimaksud
Keberatan Pasar Modal
berkoordinasi dengan
pada ayat (1) dilakukan
satuan kerja yang oleh Direktorat
membawahkan fungsi Penetapan Sanksi dan
hubungan masyarakat
Keberatan Pasar Modal
berkoordinasi dengan
satuan kerja yang
membawahkan fungsi
hubungan masyarakat.
Usulan:
Agar diatur juga jangka
waktu pengumumannya
(paling lambat berapa
hk setelah ditetapkan)
karena terkait ke- “up
to date”an dengan
kondisi di lapangan

DLIK Merujuk Pasal 3 Ayat (2)


Pasal 3 Ayat (2) POJK
POJK 65/POJK.04/2020
65/POJK.04/2020 diatur
tentang Pengembalian
tentang isi dari Perintah
Keuntungan Tidak Sah
dan Dana Kompensasi
Tertulis tiap pihak
Kerugian Investor di
Bidang Pasar Modal,
diatur bahwa Penetapan
Sedangkan Pasal 3 ayat
Pengembalian Keuntungan
(5) RPDK diatur tentang
Tidak Sah paling sedikit
pengumuman untuk
mencantumkan:
seluruh pihak dalam
a. Peraturan kasus yang sama.
perundang-
undangan di bidang
Pasar Modal yang
dilanggar
b. Waktu terjadinya
pelanggaran
c. Ringkasan
pelanggaran
d. Jumlah
Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah
Untuk itu, perlu
dipastikan kembali hal-hal
yang diatur dalam Pasal 3
ayat (5) RPDK
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah dan Dana
Kompensasi Kerugian
Investor di Bidang Pasar
Modal sudah selaras
dengan apa yang
diamanatkan dalam POJK
65/POJK.04/2020 tentang
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah dan Dana
Kompensasi Kerugian
Investor di Bidang Pasar
Modal
(4) Pengumuman kepada DPMK Tidak diakomodir.
Ditambahkan dalam
masyarakat dilakukan Karena pertimbangan
penjelasan
dengan mempertimbangkan: tersebut sudah termasuk
kami mengusulkan agar dalam PPSA.
Penjelasan pasal 3 ayat (4) apabila hal-hal lain yang
mengenai Pengumuman dapat dipertimbangkan
kepada masyarakat bisa masuk dalam huruf
dilakukan dengan c
mempertimbangkan huruf
a. sampai dengan huruf c,
ditambahkan dengan:
a. tingkat kesalahan
pelaku relatif
tidak berat, yakni
kesalahan dalam
bentuk
kesengajaan
terutama
kesengajaan
sebagai maksud
atau tujuan
b. pelaku bukan
residivis
a. pengaruh pengenaan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
terhadap industri pasar
modal
b. pengaruh Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
bagi pelaku pasar;
dan/atau
c. hal lain dalam kaitannya
dengan penegakan hukum
atau menjaga stabilitas
pasar modal
(5) Pengumuman Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
paling sedikit memuat:
a. Pihak yang dikenakan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
beserta nama kasus
b. jumlah Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
c. tanggal penetapan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah;
dan
d. ketentuan peraturan
perundang-undangan
yang dilanggar serta
sanksi administratifnya
BAB III
TIM PEMBENTUKAN DANA
KOMPENSASI KERUGIAN
INVESTOR
Bagian Kesatu
Tata Cara Pembentukan,
Keanggotaan, Tugas, Kewajiban,
dan Kewenangan Tim
Pembentukan Dana Kompensasi
Kerugian Investor
Pasal 4 DPRK Sesuai ayat 2 ADK PM Pendelegasian ke DKM1
mendelegasikan hanya dalam
kewenangannya untuk pembentukan TPDKKI
pembentukan TPDKKI saja. Untuk
kepada Deputi Komisioner Penetapannya perlu
Pengawas Pasar Modal I. melalui kep ADK
Namun di ayat 3 TPDKKI
ditetapkan dalam
keputusan ADK PM.

Pasal 4 DPRK Sesuai ayat 2 ADK PM Pendelegasian ke DKM1


mendelegasikan hanya dalam
kewenangannya untuk pembentukan TPDKKI
pembentukan TPDKKI saja. Untuk
kepada Deputi Komisioner Penetapannya perlu
Pengawas Pasar Modal I. melalui kep ADK
Namun di ayat 3 TPDKKI
ditetapkan dalam
keputusan ADK PM.

Pasal 4 DPRK Sesuai ayat 2 ADK PM Pendelegasian ke DKM1


mendelegasikan hanya dalam
kewenangannya untuk pembentukan TPDKKI
pembentukan TPDKKI saja. Untuk
kepada Deputi Komisioner Penetapannya perlu
Pengawas Pasar Modal I. melalui kep ADK
Namun di ayat 3 TPDKKI
ditetapkan dalam
keputusan ADK PM.

Pasal 4 DPRK Sesuai ayat 2 ADK PM Pendelegasian ke DKM1


mendelegasikan hanya dalam
kewenangannya untuk pembentukan TPDKKI
pembentukan TPDKKI saja. Untuk
kepada Deputi Komisioner Penetapannya perlu
Pengawas Pasar Modal I. melalui kep ADK
Namun di ayat 3 TPDKKI
ditetapkan dalam
keputusan ADK PM.

Pasal 4 DPRK Sesuai ayat 2 ADK PM Pendelegasian ke DKM1


mendelegasikan hanya dalam
kewenangannya untuk pembentukan TPDKKI
pembentukan TPDKKI saja. Untuk
kepada Deputi Komisioner Penetapannya perlu
Pengawas Pasar Modal I. melalui kep ADK
Namun di ayat 3 TPDKKI
ditetapkan dalam
keputusan ADK PM.

Risiko Mekanisme pembentukan


TPDKKI tidak konsisten.

Usulan Perubahan redaksi:


Mitigasi 1. Ayat 3 Pembentukan
TPDKKI diputuskan
dalam SPK yang
selanjutnya
ditetapkan dalam
keputusan Deputi
Komisioner
Pengawas Pasar
Modal I.
2. Ayat 4 TPDKKI yang
ditetapkan
berdasarkan
keputusan Deputi
Komisioner
Pengawas Pasar
Modal I
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(3) dibentuk untuk
setiap kasus yang
dikenakan
Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah
(1) Anggota Dewan Komisioner
Bidang Pasar Modal
berwenang membentuk
TPDKKI melalui Keputusan
Anggota Dewan Komisioner
Bidang Pasar Modal sesuai
dengan rekomendasi saat
SPK
(2) Anggota Dewan Komisioner
Bidang Pasar Modal dapat
mendelegasikan
kewenangan untuk
membentuk TPDKKI
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) kepada Deputi
Komisioner Pengawas Pasar
Modal I
(3) Pembentukan TPDKKI DPIP
diputuskan dalam SPK yang TPDKKI yang ditetapkan Tidak diakomodir, karena
berdasarkan keputusan memang merujuk ke ayat
selanjutnya ditetapkan
Anggota Dewan (3) yang mengatur
dalam keputusan Anggota
Komisioner Bidang pembentuka TPDKKI
Dewan Komisioner Bidang
pada saat SPK
Pasar Modal Pasar Modal
sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) (1)
dibentuk untuk setiap
kasus yang dikenakan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah

DPRK Belum terdapat kejelasan


Diakomodir
mengenai sekretariat.
Apakah akan dibuat per
kasus sesuai dengan
pembentukan TPDKKI
atau disusun berdasarkan
jangka waktu tertentu
.

Risiko Pelaksanaan Operasional Perlu diatur Sekretariat


dan tugas dibentuk setiap kasus
sekretariat TPDKKI
berpotensi tidak efektif
karena terdapat banyak
tim yang harus
dikoordinasikan oleh
DSKP.
Mitigasi Perlu dipertimbangkan Pendelegasian ke DKM1
untuk membentuk hanya dalam
sekretariat TPDKKI dalam pembentukan TPDKKI
periode tertentu, nantinya saja. Untuk
anggota sekretariat ini Penetapannya perlu
dapat membantu beberapa melalui kep ADK
TPDKKI sekaligus apabila
terdapat banyak kasus.
Pasal 5 DPM4 1. Dengan klausul Diakomodir sekretariatan
tersebut, apakah TPDKKI akan di
definisikan/ditulis huruf
dalam hal Direktorat kecil
Teknis ikut serta
dalam keanggotaan
TPDKKI maka
Direktorat Teknis
selain sebagai unit
kerja yang
mengawasi LJK
Pasar Modal, juga
mempunyai fungsi
sebagai anggota
yang turut serta
dalam pengambilan
keputusan pada
rapat TPDKKI?
2. Agar
dipertimbangkan
kembali untuk tidak
memasukkan
keanggotaan dari
Direktorat Teknis
terkait, mengingat:
a. Pemisahan tugas
(segregation of
duties);
b. Pengenaan
sanksi bukan
merupakan tugas
pokok dan fungsi
Direktorat Teknis
berdasarkan PDK
Nomor
5/PDK.01/2018
Tentang
Organisasi OJK
beserta
perubahannya;
dan
c. Tupoksi
Direktorat Teknis
terkait dengan
pengawasan LJK,
sehingga dalam
hal ini Direktorat
Teknis hanya
menyampaikan
indikasi
pelanggaran
beserta dokumen
pendukung
untuk
ditindaklanjuti
oleh Direktorat
Penetapan Sanksi
dan Keberatan
Pasar Modal dan
Direktorat
Pemeriksaan
Pasar Modal.
3. Sekretariat
TPDKKI agar
didefinisikan dalam
ketentuan umum,
mengingat
penyebutannya yang
cukup banyak di
RPDK ini. Namun,
dalam hal tidak
didefinisikan, agar
ditulis menggunakan
huruf kecil
(1) Susunan keanggotaan
TPDKKI terdiri dari:
a. Ketua merangkap anggota
yaitu Kepala Departemen
Pengawasan Pasar Modal
1A
b. Wakil Ketua merangkap .
anggota yaitu Direktur
Penetapan Sanksi dan
Keberatan Pasar Modal;
dan
c. Anggota yaitu Direktur
Pemeriksaan Pasar Modal,
Direktur dari Direktorat
Teknis terkait, serta
pejabat dan/atau staf dari
Direktorat Penetapan
Sanksi dan Keberatan
Pasar Modal, Direktorat
Pemeriksaan Pasar Modal,
Direktorat Pengendalian
Kualitas, dan Direktorat
Teknis terkait
(2) Dalam hal diperlukan, DPIP Usul agar redaksi Pasal Tidak diakomodir jika
anggota TPDKKI 5 ayat (2) disesuaikan JPN dimasukkan ke
sebagaimana dimaksud
menjadi “Dalam hal dalam Pihak lain. Karena
dalam ayat (1) huruf c,
KEPM sudah
dapat berasal dari jaksa diperlukan, anggota
menandatangi MoU
pengacara negara atau TPDKKI sebagaimana dengan Kejaksaan
Pihak lain yang terkait
dimaksud dalam ayat Agung.
(1) huruf c, dapat Diakomodir penjelasan
berasal dari Pihak lain Pihak lain adalah APH
lain
yang terkait”.
Usul contoh “Pihak lain
yang terkait” diletakan
dalam penjelasan Pasal
5 ayat (2) termasuk
jaksa pengacara negara
dan contoh lain diluar
aparat penegak hukum
dalam hal diperlukan

DKIP Kalimat “anggota” Diakomodir


menggunakan huruf
depan kapital karena
merupakan nama jabatan
dan pangkat sesuai
dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan
Kebudayaan No. 50 Tahun
2015 tentang Pedoman
Umum Ejaan Bahasa
Indonesia.
Hal tersebut juga
berkaitan dengan
konsistensi penggunaan
huruf kapital dalam
batang tubuh RPDK ini.
Hal ini juga berlaku dalam
batang tubuh RPDK pada:
a. Pasal 5 ayat (4)
“sekretariat” menjadi
“Sekretariat”
b. Pasal 9 ayat (6)
“ketua TPDKKI”
menjadi “Ketua
TPDKKI

IKNB1A Perlu diuraikan atau Tidak dapat diuraikan.


diberi contoh kondisi Karena setiap kasus
yang memenuhi “dalam berbeda-beda.
hal diperlukan”.

Dep perlu ditambahkan Tidak dapat diuraikan.


Penyidika penjelasan mengenai Karena setiap kasus
n klasifikasi kondisi tertentu, berbeda-beda
yang dapat melibatkan
jaksa pengacara negara
atau Pihak lain yang
terkait
sebagai anggota TPDKKI.
Sehingga tidak bersifat
multitafsir

DPM3 Telah diakomodir


 Diusulkan
ditambahkan
penjelasan mengenai
“Pihak lain yang
terkait” dalam
ketentuan ini.
 Apakah yang
dimaksud dengan
“Pihak lain yang
terkait” ini harus
berasal dari
regulator/aparat
penegak hukum
atau dapat
merupakan pihak
swasta yang
independen? contoh:
profesi penunjang di
sektor jasa
keuangan.
 Diusulkan agar
ketentuan Pasal 5
Ayat (2) ini dapat
disesuaikan menjadi
sebagai berikut:
“Dalam hal
diperlukan, anggota
TPDKKI
sebagaimana
dimaksud dalam
ayat (1) huruf c,
dapat berasal dari
jaksa pengacara
negara atau berasal
dari Pihak lain yang
terkait”.
Contoh pihak lain
yang terkait dapat
disertakan dalam
penjelasan Pasal 5
Ayat (2).
 Apakah bagi ‘Pihak
lain yang terkait’
akan diberikan
imbalan jasa oleh
OJK apabila menjadi
anggota TPDKKI?
Apabila pembayaran
imbalan jasa ini
apakah akan
dibebankan pada
anggaran OJK atau
dikurangi dari dana
Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah yang sudah
dihimpun/Dana
Kompensasi
Kerugian Investor?
(3) Dalam pelaksanaan
tugasnya, TPDKKI dibantu
oleh Sekretariat TPDKKI
(4) Pembentukan sekretariat DPIP Pembentukan Diakomodir.
TPDKKI diputuskan dalam sekretariat TPDKKI Penyesuaian
rapat TPDKKI pertama kali coordinator menjadi
yang selanjutnya ditetapkan diputuskan dalam rapat
dalam keputusan Kepala TPDKKI pertama kali ketua
Departemen Pengawasan yang selanjutnya
Pasar Modal 1A selaku
koordinator TPDKKI ditetapkan dalam
keputusan Kepala
Departemen
Pengawasan Pasar
Modal 1A selaku Ketua
TPDKKI
Tanggapan:
Agar konsisten dengan
pasal 5 ayat (1) huruf a.
Atau alternatif lain
dapat diubah pasal 5
ayat (1) huruf a dengan
menyebutkan Kadep
PM1A selaku
Koordinator

DKIP Pada kalimat “keputusan”


Diakomodir
seharusnya menggunakan
huruf depan kapital hal
tersebut sesuai dengan
Peraturan Menteri
Pendidikan dan
Kebudayaan No. 50 Tahun
2015 tentang Pedoman
Umum Ejaan Bahasa
Indonesia. Yang mana
penggunaan huruf kapital
digunakan pada huruf
pertama semua kata
dalam penggunaan nama
dokumen. Serta
konsistensi dalam
penggunaan kalimat yang
lain

Hal ini berlaku juga pada


batang tubuh RPDK ini Diakomodir
sebagai berikut:
a. Bab IV Pasal 13 ayat
(3) “surat keputusan
penunjukan” menjadi
“Surat Keputusan
Penunjukan”;
b. Bag. Kedua Pasal 15
ayat (1) huruf c “surat
pernyataan
persetujuan” menjadi
“Surat Pernyataan
Persetujuan”;
c. Bag. Kedua Pasal 15
ayat (1) huruf e “surat
pernyataan status
aset tetap” menjadi
“Surat Pernyataan
Status Aset Tetap”;

DLIK 1. Konsistensi Diakomodir


penulisan huruf
kapital Sekretariat
2. Apakah yang
dimaksud dengan
koordinator TPDKKI
sama dengan yang
dimaksud dengan
Ketua TPDKKI
dijelaskan Pasal 5
ayat (1) huruf a
RPDK? Jika sama
maka diusulkan
penulisan agar
diseragamkan
menjadi Ketua
TPDKKI

DPB2 1. Apakah Ketua Diakomodir


TPDKKI juga
merupakan
koordinator
TPDKKI?
2. Belum terdapat
ayat yang
menjelaskan
tugas dan
kewajiban
koordinator
TPDKKI.
Pasal 6 DPM4 1. Mohon konfirmasi 4. Warkat… cek di
terkait frase peraturan BAE,
“Warkat” pada istilah yang
RPDK ini (huruf a) digunakan apa
HR22032021
mengingat tidak Telah dicek sesuai
didefinisikan pada dengan Paraturan
pasal 1. IX.J.1
2. Terkait penilaian menggunakan
istilah surat
asset tetap, agar saham atau surat
dapat diberikan kolektif saham.
penjelasan acuan 5. Penilaian asset
nilai yang akan tetap TPDKKI
gunakan untuk dilihat dari Pasal
15 ayat (4)
penilaian asset
tetap (huruf d). 6. Tugas PPDPIPM
3. Apa tugas Pihak ada di RSE
pengelola dana
pengembangan
industri pasar
modal (huruf k)?
Tugas TPDKKI adalah
memberikan rekomendasi kepada
Anggota Dewan Komisioner
Bidang Pasar Modal dan/atau
Deputi Komisioner Pengawas
Pasar Modal I berkaitan dengan:
a. penentuan upaya DKIP Penggunaan kapital pada
Perlu meminta arahan
pemblokiran, pelarangan kalimat “Warkat” tidak
pencatatan perubahan tepat, dikarenakan cek di peraturan BAE,
kepemilikan Efek dalam pengertian warkat yang istilah yang digunakan
bentuk Warkat, pencairan, belum dijelaskan pada apa
dan/atau bagian Ketentuan Umum HR22032021
pemindahbukuan batang tubuh RPDK.
Telah dicek sesuai
rekening Efek, dan/atau Selain itu, pengertian pada
dengan Paraturan IX.J.1
rekening lain Pihak yang warkat juga belum jelas,
menggunakan istilah
dikenakan Pengembalian karena warkat hanya
surat saham atau surat
Keuntungan Tidak Sah merupakan bentuk
kolektif saham
pembayaran yang sah
yang dibagi dari berbagai
jenis misalnya cek, bilyet
giro, nota kredit,
b. penentuan pernyataan
lunas atas pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
c. penentuan fisibilitas dana DPIP Penjelasan Diakomodir
yang terhimpun dari Pasal 6
pembayaran Huruf c
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah Fisibilitas dana adalah
untuk dibentuk Dana kelayakan jumlah dana
Kompensasi Kerugian Pengembalian
Investor Keuntungan Tidak Sah
yang dihimpun setelah
dikurangi biaya-biaya
lainnya untuk dibentuk
Dana Kompensasi
Kerugian Investor.
Huruf d
Cukup jelas.
mengingat pada baris
selanjutnya sudah
tercantum penjelasan
terkait Pasal 5 Huruf d
Muncul dua kali, agar
dihapus salah satu
d. penilaian aset tetap dalam
hal pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dilakukan dengan
menggunakan aset tetap
e. penunjukan Pihak lain
untuk melakukan lelang
atas aset tetap
f. penentuan upaya hukum
dalam pemenuhan
kewajiban Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dalam hal Pihak yang
dikenakan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
tidak melakukan
pembayaran
g. penunjukan atau
pemberhentian
Administrator
h. pemberian persetujuan
atas Rencana Distribusi
yang disampaikan oleh
Administrator
i. hasil evaluasi dan
pemberian persetujuan
atas rencana pembayaran
klaim dari Administrator
j. pemanfaatan dana yang
dihimpun dari
pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
yang dinyatakan tidak
fisibel untuk dibentuk
Dana Kompensasi
Kerugian Investor
dan/atau sisa Dana
Kompensasi Kerugian
Investor
k. penunjukan Pihak
pengelola dana
pengembangan industri
pasar modal
l. pemberian persetujuan
atas laporan akhir,
penutupan rekening, dan
penutupan situs web
Dana Kompensasi
Kerugian Investor oleh
Administrator; dan
m. hal lain yang berkaitan
dengan pelaksanaan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dan pembentukan Dana
Kompensasi Kerugian
Investor
Pasal 7 DPM4 Agar dapat Diakomodir
dipertimbangkan untuk
memasukkan klausul:
a. kewajiban anggota
TPDKKI untuk
menghadiri rapat
TPDKKI
hak anggota TPDKKI
antara lain memberikan
pendapat pada rapat
TPDKKI
Anggota TPDKKI berkewajiban DPIP  Anggota TPDKKI Tidak diakomodir.
untuk: Ketua, Wakil
berkewajiban
merangkap sebagai
untuk:
anggota
Note:
Yang memiliki
kewajiban tersebut
bukan hanya
anggota, tetapi juga
Ketua, Wakil Ketua
dan Sekretariat
TPDKKI
Diakomodir
Agar ditambahkan
kewajiban anggota
TPDKKI adalah untuk
menjaga independensi
sebagai langkah
mitigasi conflict of
interest

DPM3 DPIV: Diakomodir


Diusulkan terdapat Dalam setiap
ketentuan yang mengatur rekomendasi, TPDKKI
mengenai independensi perlu menyepakati
atau keterbukaan melalui rapat. Rapat
kepentingan dalam tersebut pengambilan
TPDKKI. Khusus nya keputusan berdasarkan
dalam hal pihak yang musyawarah mufakat
menjadi anggota TPDKKI
merupakan investor dari
suatu produk investasi
yang berperkara
a. melaksanakan tugas
dengan itikad baik; dan
b. menjaga kerahasiaan
segala informasi yang
meliputi data dan
keterangan yang diperoleh
dan diketahui berkaitan
dengan pelaksanaan tugas
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan
Pasal 8
TPDKKI berwenang:
a. meminta informasi
dan/atau data yang
dianggap perlu kepada
Pihak internal maupun
eksternal Otoritas Jasa
Keuangan dalam rangka
pelaksanaan tugas
TPDKKI;
b. melakukan koordinasi
dengan Pihak internal
maupun eksternal
Otoritas Jasa Keuangan
dalam rangka
pelaksanaan tugas
TPDKKI
c. melakukan peninjauan
langsung ke lokasi
tertentu dalam rangka
memperoleh informasi
dan/atau data
sebagaimana dimaksud
pada huruf a; dan
d. mengevaluasi kinerja
Administrator
Bagian Kedua
Rapat Tim Pembentukan Dana DPRK Belum terdapat secara
Kompensasi Kerugian Investor eksplisit bahwa
pelaksanaan rapat
dimaksud dapat dilakukan
melalui daring (online)
untuk kondisi tertentu
(sebagai contoh masa
pendemi seperti saat ini).

RIsiko Terdapat intepretasi


bahwa pelaksanaan rapat
hanya dapat dilakukan
secara tatap muka.

Usaha Penambahan klausa Diakomodir


Mitigasi bahwa pelaksanaan rapat
dapat dilakukan melalui
tatap muka atau daring
(online).

DPM4 Agar dapat Diakomodir


dipertimbangkan untuk
menghilangkan frasa
keterangan menjadi:

Rapat TPDKKI dapat


mengundang Pihak lain
sebagai narasumber,
dalam hal diperlukan
mengundang Pihak lain
sebagai narasumber
PASAL 9 DSIM Sebaiknya ditambahkan Sebelumnya pernah
ayat terkait dengan dirumuskan, namun
kehadiran anggota TPDKKI berdasarkan arahan
dalam rapat TPDKKI, di Kadep 1A, tidak perlu
mana Rapat TPDKKI megatur jumlah yg rapat.
paling sedikit dihadiri oleh
keputusan musyawarah
Direktur Penetapan
mufakat, jika tidak
Sanksi dan Keberatan
tercapai dputuskan oleh
Pasar Modal, Direktur
Kadep1A
Pemeriksaan Pasar Modal,
dan Direktur dari HR22032021
Direktorat Teknis terkait

DPRK Diakomodir.

Risiko Pengambilan Keputusan


Dalam hal tidak tercapai
TPDKKI berpotensi tidak
musyawarah untuk
dapat dilakukan apabila
mufakat, keputusan
tidak tercapai keputusan
rapat diambil oleh ketua
dari musyawarah untuk
TPDKKI atau wakil ketua
mufakat dan Ketua
dalam hal ketua TPDKKI
TPDKKI tidak hadir
berhalangan

Mitigasi Membuat penegasan di


Berdasarka ayat (5)
ketentuan yang mengatur
diatur bahwa kep rapat
bahwa setiap pengambilan
TDKKI diambil
keputusan dapat
berdasarkan
dilakukan oleh
musyawarah mufakat
Ketua/Wakil Ketua
TPDKKI atau hanya
dilakukan oleh Ketua

(1) Rapat TPDKKI


Diakomodir.
diselenggarakan paling
kurang 1 (satu) kali dalam
sebulan
(2) Rapat TPDKKI dipimpin
Diakomodir.
oleh Ketua TPDKKI

(3) Dalam hal Ketua TPDKKI IKNB1A Dalam ayat (6) Rumusan Dihapus
berhalangan, rapat sebaiknya kata ‘ketua
dipimpin oleh Wakil Ketua TPDKKI’, diganti oleh HR22032021
TPDKKI ‘pimpinan rapat
TPDKKI’ karena di ayat
(3) apabila ketua
TPDKKI berhalangan
hadir diganti oleh wakil
ketua TPDKKI
(4) Rapat TPDKKI dapat DSIM Terdapat pengulangan
Diubah menjadi ayat (3)
mengundang Pihak lain frase “mengundang Pihak
sebagai narasumber, lain sebagai narasumber”, HR22032021
dalam hal diperlukan yang seharusnya dapat
mengundang Pihak lain dihilangkan salah satu.
sebagai narasumber Direkomendasikan revisi
sbb:
“Rapat TPDKKI dapat
mengundang Pihak lain
sebagai narasumber,
dalam hal diperlukan”

DPIP
Rapat TPDKKI dapat Telah Diakomodir.
mengundang Pihak lain
sebagai narasumber,
dalam hal diperlukan.
mengundang Pihak lain
sebagai narasumber
DPMK (1) Dalam hal diperlukan, Telah Diakomodir.
Rapat TPDKKI dapat
mengundang Pihak
lain sebagai
narasumber, dalam
hal diperlukan
mengundang Pihak
lain sebagai
narasumber.

DPB2 Klausula menjadi: Telah diakomodir


“Dalam hal diperlukan,
rapat TPDKKI dapat
mengundang Pihak lain
sebagai narasumber.”
(6) Keputusan rapat TPDKKI DPM4 Apakah dengan Sesuai ayat (6)
diambil berdasarkan musyawarah demikian, ketua pengambilan keputusan
untuk mufakat TPDKKI dapat berdasarkan musywarah
mengambil keputusan mufakat. Ketua TPDKKI
yang berbeda dengan mengambil keputusan
mayoritas anggota dalam hal tidak terjadi
TPDKKI, misalnya ketua musyawarah mufakat.
TPDKKI memilih usulan
keputusan dari 1
anggota sedangkan 4
anggota lain memiliki
usulan yang berbeda
(7) Dalam hal tidak tercapai DPIP
musyawarah untuk mufakat, Usul agar dalam hal Tidak diakomodir.
musyawarah untuk Karena anggota TPDKKI
keputusan rapat diambil oleh
mufakat tidak tercapai, adalah structural dan
ketua TPDKKI
keputusan rapat hasil keputusan bersifat
rekomendasi kepada
diambil terlebih dahulu
KEPM atau DKM1
melalui voting.
HR22032021
IKNB1A Dalam ayat (6) Rumusan diubah:
sebaiknya kata ‘ketua
TPDKKI’, diganti oleh Dalam hal tidak tercapai
‘pimpinan rapat musyawarah untuk
mufakat, keputusan
TPDKKI’ karena di ayat
rapat diambil oleh
(3) apabila ketua Pimpinan Rapat
TPDKKI berhalangan
hadir diganti oleh wakil HR22032021
ketua TPDKKI
(8) Setiap rapat TPDKKI DPM4 Agar dipertimbangkan a. Tidak diakomodir
dituangkan dalam risalah rapat untuk memasukkan
yang ditandatangani oleh klausul terkait: Karena dalam
pimpinan rapat dan notulis rapat a. syarat kebsahan pengambilan
keputusan dilakukan
penyelenggaraan secara musyawarah
dan keputusan mufakat dan anggota
rapat TPDKKI. TPDKKI adalah
b. Pelaksanaan rapat structural serta hasil
keputusan bersifat
TPDKKI secara rekomendasi kepada
video conference KEPM atau DKM1
HR22032021
b. Diakomodir
ditambahkan dalam
ayat (1),
sekali dalam sebulan
dapat berupa rapat
secara tatap muka
atau video
conference
HR22032021
(9) Risalah rapat mencantumkan DPKP
paling sedikit meliputi “Risalah rapat Diakomodir.
mencantumkan paling sedikit
meliputi”

IKNB1A
Mempertimbangkan Rumusan tersebut sudah
risalah dibuat dalam diatur dalam ayat (8)
bentuk tertulis, huruf d
diusulkan untuk
salinan rekaman audio
dijadikan lampiran yang
harus disampaikan
menjadi kesatuan
dengan risalah rapat

DPM4 Agar frase keterangan Tidak Diakomodir.


“dengan menggunakan
media digital cakram
padat atau lainnya”
dapat dipindahkan ke
Penjelasan
a. anggota TPDKKI yang
menghadiri rapat;

b. ringkasan pendapat
anggota TPDKKI;
c. keputusan rapat; dan

d. salinan rekaman audio DPIP audio menjadi audio Diakomodir.


pada saat rapat dengan
menggunakan media
digital cakram padat atau
lainnya
Bagian Ketiga
Keanggotaan, Tugas, dan
Kewajiban Sekretariat Tim
Pembentukan Dana Kompensasi
Kerugian Investor
Pasal 10 DPM4 DPM4 TPDKKI dikoordinasikan
oleh DSKP
Agar dipertimbangkan
kembali untuk tidak Anggota secretariat yang
memasukkan Direktorat ada Direktorat teknis
Teknis sebagai Anggota tugasnya :
Sekretariat TPDKKI, 1. memberikan
mengingat: pertimbangan dan
a. Pemisahan tugas informasi
(segregation of 2. mensupport pimpinan
Dir Teknis
duties); 3. Koordinasi terkait
b. Pengenaan sanksi rapat TPDKKI
bukan merupakan HR22032021
tugas pokok dan
Catatan:
fungsi Direktorat
Apakah perlu arahan
Teknis berdasarkan
pimpinan, mengingat
PDK Nomor terdapat tupoksi masing-
5/PDK.01/2018 masing dari Dir Teknis
Tentang Organisasi
OJK beserta
perubahannya; dan
Tupoksi Direktorat
Teknis terkait dengan
pengawasan LJK,
sehingga dalam hal ini
Direktorat Teknis hanya
menyampaikan indikasi
pelanggaran beserta
dokumen pendukung
untuk ditindaklanjuti
oleh Direktorat
Penetapan Sanksi dan
Keberatan Pasar Modal
dan Direktorat
Pemeriksaan Pasar
Modal
(1) Anggota Sekretariat
TPDKKI terdiri dari
pejabat dan/atau staf
dari:
a. Direktorat Penetapan
Sanksi dan Keberatan
Pasar Modal;
b. Direktorat
Pemeriksaan Pasar
Modal; dan
c. Direktorat Teknis
yang terkait dengan
kasus yang
dikenakan
Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah
(2) Sekretariat TPDKKI
dikoordinasikan oleh
Direktorat Penetapan
Sanksi dan Keberatan
Pasar Modal
Pasal 11

Tugas Sekretariat TPDKKI


meliputi:
a. melakukan koordinasi = .
dalam rangka
pelaksanaan rapat;
b. menyusun dan
menyampaikan
undangan rapat;
c. menyusun dan
menyampaikan
notulen rapat;
d. mendokumentasikan
pelaksanaan rapat;

e. mengadministrasikan
dokumen terkait
pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah; dan
f. melaksanakan tugas
kesekretariatan
lainnya
PASAL !2

Anggota Sekretariat TPDKKI DPIP Pasal ini dihapus Tidak diakomodir


berkewajiban untuk: karena sudah tercakup
dalam usulan revisi Kewajiban secretariat
Pasal 7 menghadiri rapat tidak
terdapat di pasal 7

a. melaksanakan tugas
dengan itikad baik;
b. menghadiri rapat; dan

c. menjaga kerahasiaan
segala informasi yang
diperoleh dan/atau
diketahui berkaitan
dengan pelaksanaan
tugas kesekretariatan
TPDKKI
BAB IV

PENYEDIA REKENING
DANA

Pasal 13

(1) Penyedia Rekening Dana DPM4 Terdapat inkonsistensi


ditunjuk berdasarkan penggunaan frase
keputusan dalam SPK yang Penyedia Rekening Mekanisme telah diatur
memutuskan pengenaan Dana sebagaimana dalam POJK 65 bahwa
Pengembalian Keuntungan rek dana PKTS akan
pada Pasal 1 yakni
Tidak Sah. berubah menjadi rek
“Penyedia Rekening
dana DKKI jika DKKI
Dana adalah Pihak
terbentuk.
yang ditunjuk oleh
Otoritas Jasa Keuangan HR22032021
untuk menyediakan
rekening dana guna
pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dan pendistribusian
Dana Kompensasi
Kerugian Investor.”
(2) Penetapan atas penunjukan DPKP
Penyedia Rekening Dana Ditambahkan “dengan
sebagaimana dimaksud pada jabatan paling rendah”
Tidak diakomodir.
ayat (1) dilakukan melalui
Keputusan pejabat Otoritas Karena ayat (2) sudah
Jasa Keuangan dengan terdapat klausul dengan
jabatan paling rendah pejabat jabatan paling rendah
yang menetapkan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah.
DPM4 Mohon konfirmasi Hal ini menjelaskan
terkait “dengan jabatan minimal pejabat yang
paling rendah pejabat menetapkan PKTS adalah
yang menetapkan Dir DSKP
Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah.”
(3) Direktorat Penetapan Sanksi DPM4 Agar dapat dijelaskan:
dan Keberatan Pasar Modal a. Bagaimana tata
menyusun surat keputusan a. Kriteria PRD
cara penunjukan
penunjukan Penyedia dalam RSEOJK
Rekening Dana sebagaimana dan pertimbangan
dimaksud pada ayat (2). yang digunakan b. Pada saat SPK
dalam penujukan
Penyedia Rekening
Dana?
b. Kapan penunjukan
Penyedia Rekening
Dana dilakukan?
(4) Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
berkoordinasi dengan
Penyedia Rekening Dana
terkait nomor dan nama
rekening bank yang telah
dibuka
BAB V

TATA CARA PEMBAYARAN


PENGEMBALIAN
KEUNTUNGAN TIDAK
SAH
Bagian Kesatu

Pembayaran DPRK Ada kemungkinan bahwa


Pengembalian antara jumlah PTKS lebih
Keuntungan Tidak Sah besar dengan dana yang Tidak diakomodir.
Dalam Bentuk Dana tersedia sampai dengan
waktu tertentu. Belum ada Bahwa pembayaran
ketentuan yang mengatur kepada pihak yang
apakah proses dirugikan dilakukan
pembayaran kepada pihak setelah dinyatakan DKKI
yang dirugikan harus terbentuk. Sebelum itu
menunggu sampai dengan dana yang terkumpul
dana yang tersedia cukup harus dinyatakan fisibel
lebih dahulu atau atau tidak fisibel terlebih
pembayaran dapat dahulu.
dilakukan secara parsial
sesuai dengan
ketersediaan dana.

Risiko Terdapat risiko apabila


pihak yang diharuskan
menyediakan dana baru Mekanisme pelaksanaan
dapat menyediakan POJK 65 tidak
dananya secara penuh memandang besaran
membutuhkan waktu yang
kerugian yang diderita
lama, maka proses
investor.
penyelesaian kepada pihak
yang dirugikan akan
memakan waktu yang
lama.

Usulan Penambahan klausul Dalam hal dana PKTS


Mitigasi mengenai mekanisme dinyatakan fisibel dan
proses pembayaran dibentuk DKKI, ternayta
dapat dilakukan secara investor yang dirugikan
partial (penyelesaian jumlahnya lebih banyak,
sebagian), tanpa maka akan dibagi pro
menunggu ketersediaan rata.
dana secara penuh

PASAL 14 DPRK Risiko


Prosedur dalam ketentuan
tidak lengkap. Jika Telah diakomodir dalam
melihat Pasal 6, Pasal 15
Belum ada ayat dalam
pasal 14 yang menyatakan
DSKP untuk
menyampaikan hasil
verifikasi ke TPDKKI

Mitigasi Diusulkan menambahkan


ayat di pasal 14 agar:

Direktorat Penetapan
Sanksi dan Keberatan
Pasar Modal menyerahkan
hasil verifikasi beserta
salinan dokumen
pendukung kepada
TPDKKI
(1) Direktorat Penetapan Sanksi Dep Perlu ditambahkan
dan Keberatan Pasar Modal Penyidika penjelasan mengenai
melakukan verifikasi n jangka
pembayaran Pengembalian waktu proses verifikasi Tidak diakomodir.
Keuntungan Tidak Sah pembayaran dimaksud,
dengan membandingkan agar tidak bersifat Karena tidak mengatur
konfirmasi bukti pembayaran multitafsir terkait jangka waktu
dari Pihak yang dikenakan untuk DSKP sendiri
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah dengan laporan
dari Penyedia Rekening Dana
DPM3 DPIV: Diakomodir
Penjelasan Pasal 14
Ayat (1) perlu
disesuaikan sehingga
menjadi berbunyi
sebagai berikut:

“Direktorat Penetapan
Sanksi dan Keberatan
Pasar Modal
mendokumentasikan
verifikasi pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dalam bentuk dana
ke dalam kertas kerja”.

(2) Verifikasi sebagaimana DPB2


dimaksud pada ayat (1)
dilakukan atas informasi Klausula menjadi Diakomodir
sebagai berikut
(2) Verifikasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
dilakukan atas informasi
sebagai berikut:
a. nama kasus yang
dikenakan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah;
b. nama Pihak yang
melakukan pembayaran;
c. nama Pihak yang
menerima pembayaran;
d. nomor rekening tujuan;
e. jumlah dana yang
dibayarkan;
f. waktu dan tanggal
pembayaran dana; dan
g. waktu dan tanggal
penerimaan dana oleh
Penyedia Rekening Dana.
a. nama kasus yang
dikenakan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah;

b. nama Pihak yang


melakukan pembayaran;

c. nomor rekening tujuan;

d. jumlah dana yang


dibayarkan;

e. waktu dan tanggal


pembayaran dana; dan

f. waktu dan tanggal


penerimaan dana oleh
Penyedia Rekening Dana

Bagian Kedua
Pembayaran Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah Dalam
Bentuk Aset Tetap
Pasal 15

(1) nama kasus yang dikenakan DPM3 DPIV:


Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah;  Diusulkan agar
Diakomodir
selain
menyampaikan surat
pernyataan tidak
memiliki dana yang
cukup untuk
membayar
Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah, ditambahkan
pula ketentuan
untuk
menyampaikan
dokumen
pendukung yang
menunjukkan bahwa
tidak terdapat dana
yang cukup, seperti
struk saldo rekening
tabungan terkini.

 Diusulkan agar
redaksi pasal 15 ayat
(1) huruf f dapat
disesuaikan menjadi
sebagai berikut:
“surat pernyataan
bahwa tidak memiliki
dana yang cukup untuk
membayar
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
beserta dokumen
pendukung yang
menunjukkan
keadaan tersebut
a. dokumen kepemilikan
yang sah atas aset tetap;

b. surat kuasa untuk DPIP Dapat juga


melepaskan aset tetap dipertimbangkan jenis
dengan hak substitusi surat kuasanya, Diakomodir
yang dibuat secara misalnya “Surat Kuasa
notariil; surat kuasa untuk
Untuk Menjual” yang melepaskan asset
umum digunakan oleh dimaksud termasuk
DJKN dalam menerima digunakan untuk
pengalihan aset tetap penjualan secara lelang
dari Tim Likuidasi Bank
Dalam Likuidasi
c. surat pernyataan DSIM Sebaiknya ditambahkan
Diakomodir
persetujuan dari Pihak kata “bermeterai cukup”
yang dikenakan setelah kata
Pengembalian “persetujuan”.
Keuntungan Tidak Sah Tanggapan ini juga untuk
atas Pasal 15 ayat (1) huruf f
IKNB1A Dalam hal ini
penetapan nilai sebesar
70% dari nilai jual objek Memitigasi resiko jika
pajak untuk tanah asset yang dilelang
dan/atau bangunan harganya lebih rendah
dan/atau nilai sebesar dari kewajiban PKTS.
70% dari harga pasar Disamping itu sebagai
untuk kendaraan alat paksa, agar pihak
bermotor berdasarkan yang dikenakan PKTS
apa? membayar dalam bentuk
dana.
1) ketentuan terkait dengan
penjualan aset tetap;

2) nilai aset tetap berupa DSIM Dalam hal hasil lelang


tanah dan/atau bangunan
yang diterima oleh DKKI
yang dihitung sebesar Dlm RSE diatur bahwa
nilainya lebih besar dari
70% (tujuh puluh persen) sisa dana lelang
penghitungan 70% nilai
dari dari nilai jual objek dikembalikan
jual objek pajak, apakah
pajak; dan/atau
kelebihan dana hasil
lelang akan dikembalikan
kepada pihak yang
dikenakan PKTS

DPIP nilai aset tetap berupa Diakomodir


tanah dan/atau
bangunan yang
dihitung sebesar 70%
(tujuh puluh persen)
dari dari nilai jual objek
pajak
3) nilai aset tetap berupa
kendaraan bermotor yang
dihitung sebesar 70%
(tujuh puluh persen) dari
harga pasar
d. Surat Pemberitahuan
Pajak Terhutang Pajak
Bumi dan Bangunan dan
bukti pembayaran pajak;
e. surat pernyataan status DSIM Sebaiknya ditambahkan
Diakomodir
aset tetap bahwa kata “bermeterai cukup
atas” setelah kata
“pernyataan”
1) tidak dalam sengketa
hukum;

2) tidak sedang dijaminkan


atau diagunkan;

3) tidak terdapat tunggakan


pajak; dan

4) tidak dalam penguasaan


Pihak lain atas sebab
apapun; dan

f. surat pernyataan bahwa DSIM Sebaiknya ditambahkan


Diakomodir
tidak memiliki dana yang kata “bermeterai cukup”
cukup untuk membayar setelah kata
Pengembalian “persetujuan”.
Keuntungan Tidak Sah
(2) Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
memberikan tanda terima
dokumen sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
kepada Pihak yang dikenakan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah.
(3) Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
menyerahkan hasil verifikasi
penelaahan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
beserta salinan dokumen
pendukung kepada TPDKKI.
(4) TPDKKI melakukan penilaian
pembayaran Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah dalam
bentuk aset tetap dinyatakan
memenuhi ketentuan
berdasarkan:
a. hasil verifikasi penelaahan
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) beserta
dokumen pendukung;
dan/atau
b. hasil peninjauan secara
langsung terhadap lokasi
dan kondisi aset tetap

IKNB1A
(5) Dalam hal berdasarkan Untuk meminimalisasi Tidak diakomodir, untuk
penilaian TPDKKI potensi hukum atas kondisi tertentu (asset
pembayaran Pengembalian penetuan nilai aset mudah ditentukan
Keuntungan Tidak Sah tetap, sebaiknya nilainya)
dengan menggunakan aset
perhitungan nilai aset
tetap dinyatakan memenuhi
ketentuan sebagaimana
tetap selalu
dimaksud pada ayat (4), menggunakan penilai,
TPDKKI melakukan dan dari hasil penilai
perhitungan nilai aset tetap: menjadi pertimbangan
TPDKI dalam
a. berdasarkan nilai jual
objek pajak atas aset tetap
menentukan nilai aset
berupa tanah dan/atau tetap.
bangunan:
berdasarkan rata-rata harga
pasar atas aset tetap kendaraan
bermotor.
HR20042021
rancangan ayat (5) diubah
DPM4 HR20042021
1. Agar
Dalam RSE, yang
dipertimbangkan mengikuti harga pasar
kembali mengingat hanya aset kendaraan
NJOP biasanya lebih bermotor.
rendah dari harga nilai aset tetap berupa
tanah dan/atau
pasar. Dalam hal bangunan yang dihitung
tersebut, nilai mana sebesar 70% (tujuh
yang akan diambil puluh persen) dari nilai
oleh TPDKKI? jual objek pajak;
pilihan opsi tidak diatur
2. Agar dijelaskan dlm RPDK ini
pertimbangan
terkait Pihak yang
dikenakan (1) Dalam hal
berdasarkan
Pengembalian penilaian TPDKKI
Keuntungan Tidak pembayaran
Sah tidak diberikan Pengembalian
Keuntungan Tidak
opsi untuk menjual
Sah dengan
aset tetap-nya menggunakan aset
sendiri terlebih tetap dinyatakan
dahulu memenuhi ketentuan
sebagaimana
sebagaimana
dimaksud pada ayat
praktek di (4), TPDKKI
perbankan dalam melakukan
hal debitur tidak perhitungan nilai aset
tetap:
mampu membayar
pinjaman ke bank. a. berdasarkan nilai
jual objek pajak
3. Agar dapat atas aset tetap
dipertimbangkan berupa tanah
juga terkait jangka dan/atau
waktu dalam hal bangunan:
terdapat b. berdasarkan rata-
penunjukan penilai rata harga pasar
atas aset tetap
dan masa berlaku kendaraan
laporan penilaian. bermotor.
4. Mohon ditambah HR20042021
ketentuan terkait rancangan ayat
(5) diubah
dengan sumber
dana dalam hal 1. Rumusan POJK 65
mengatur penilaian
TPDKKI dapat harga dengan NJOP
menunjuk penilai atau harga pasar,
yang terdaftar di dimkasudkan agar
Otoritas Jasa Pihak yang dikenakan
PKTS diharapkan
Keuangan melunasi dengan
dana. Dana tersebut
dapat berasal dari
penjualaan aset tetap
yang dijual sendiri
akan tetapi tidak
melebihi batas jangka
waktu pembayaran
yang ditentukan OJK
2. Perlu dibahas
Bersama. Apakah
perlu diatur terkait
penilai yang telah di
tunjuk OJK. Termasuk
dana yang digunakan
OJK membayar jasa
penilai
Anggaran penunjukan
penilai, menggunakan
anggaran OJK
cek ke Admin DPM1,
apabila dianggarkan
namun tidak
digunakan bagaimana
resikonya.
diatur dalam penjelasan
bahwa anggaran
penunjukan penilai
menggunakan anggaran
DPM1
HR20042021
(7) Dalam hal perhitungan untuk DPM4 Agar terdapat kertas Pasal 15 ayat (7) diubah
menentukan rata-rata harga kerja terkait penilaian menjadi:
pasar aset tetap sebagaimana pembayaran
dimaksud pada ayat (5), TPDKKI Pengembalian Dalam hal perhitungan
dapat menunjuk penilai yang untuk menentukan rata-
Keuntungan Tidak Sah
terdaftar di Otoritas Jasa rata harga pasar aset
Keuangan dalam bentuk aset tetap tetap sebagaimana
oleh TPDKKI dimaksud pada ayat (5)
huruf b, TPDKKI dapat
menunjuk penilai yang
terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan
HR20042021

Pasal 15 ayat 6
Diubah menjadi
Dalam hal perhitungan
untuk menentukan rata-
rata harga pasar nilai
aset tetap sebagaimana
dimaksud pada ayat (5),
TPDKKI dapat menunjuk
penilai yang terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan
Karena penjelasan Pasal
30 ayat (3) diatur bahwa
nilai aset tetap berupa
tanah dan/atau
bangunan yang dihitung
sebesar 70% (tujuh
puluh persen) dari nilai
jual objek pajak;
dan/atau
nilai aset tetap berupa
kendaraan bermotor
yang dihitung sebesar
70% (tujuh puluh persen)
harga pasar

DPRK Merujuk pasal 1. OJK akan mengikuti


ketentuan yang ada
Pasal 15
dalam balai lelang,
(5) Dalam hal berdasarkan
termasuk ketentuan
penilaian TPDKKI …….
penentuan limit batas
(6) Dalam hal
bawah. (diupayakan
perhitungan untuk
semaksimal mugkin
menentukan rata-rata
dapat memenuhi nilai
harga pasar aset tetap
PKTS)
sebagaimana dimaksud
pada ayat (5), TPDKKI 2. Penentuan jangka
dapat menunjuk penilai waktu akan mengikuti
yang terdaftar di Otoritas ketentuan dalam balai
Jasa Keuangan. lelang. Dalam hal pada
lelang pertama tidak
Pasal 16 berhasil, maka akan
(3)…. TPDKKI dapat dilakukan lelang ulang.
menyatakan:
HR22032021
a. aset tetap
dan/atau dana yang
diserahkan telah
memenuhi persyaratan
dan nilai pembayaran
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah; atau

Pasal 30
(1 )Pelepasan aset tetap
terkait pembayaran
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah dapat
dilakukan melalui proses
pelelangan oleh balai
lelang kelas II dan/atau
Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan
Lelang

Risiko 1. Terdapat potensi


bahwa hasil penjualan
melalui lelang di
bawah harga pasar
yang telah ditetapkan
oleh penilai yang
ditunjuk OJK.
2. Belum terdapat batas
waktu pelepasan aset
tetap di PDK.

Mitigasi 1. Menetapkan batas


limit terbawah harga
penjualan aset tetap
yang di lelang. Limit
tersebut
diinformasikan kepada
Balai Lelang.

2. Agar dipertimbangkan
untuk menetapkan
Jangka Waktu/SLA
pelaksanaan pelepasan
aset tetap melalui
lelang setelah Pihak
yang dikenakan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dapat melakukan
pembayaran dengan
menggunakan aset
tetap

DPM3 DPIV:
Mohon konfirmasi terkait Biaya yang timbul
pembebanan biaya dibebankan oleh dana
penunjukan dan penggunaan PKTS
jasa penilai pada ketentuan
ini. Apakah menjadi beban
OJK atau mengurangi jumlah
dana Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah yang
dihimpun?
PASAL 16

(1) Dalam hal hasil penilaian aset


tetap sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 15 ayat (4)
dianggap tidak memenuhi
nilai pembayaran
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah, Direktorat
Penetapan Sanksi dan
Keberatan Pasar Modal
menyusun surat konfirmasi
kepada Pihak yang dikenakan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah untuk
a. menyerahkan aset tetap
lain yang lebih besar
nilainya untuk mengganti
aset tetap yang
diserahkan sebelumnya;
atau
b. menambah aset tetap lain
dan/atau dana

(2) Dalam hal Pihak yang DPM3 DPIV:


dikenakan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah telah Penambahan ‘dan/atau
Tidak diakomodir
melakukan penyerahan aset dana’ mengingat dalam
tetap lain sebagaimana hal hasil penilaian aset
dimaksud pada ayat (1), tetap dianggap tidak Karena akan berbeda
Direktorat Penetapan Sanksi memenuhi nilai pengertian, dimana dana
dan Keberatan Pasar Modal pembayaran digunakan untuk
berkoordinasi dengan TPDKKI Pengembalian menambah apabila aset
melakukan verifikasi sesuai Keuntungan Tidak Sah, tetap kurang
dengan ketentuan
dapat menyerahkan
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15.
aset tetap lain atau
menambah aset tetap
lain dan/atau dana
(Pasal 16 Ayat (1))
(3) Berdasarkan verifikasi DPIP Berdasarkan hasil Diakomodir
sebagaimana dimaksud pada verifikasi sebagaimana
ayat (2), TPDKKI dapat
menyatakan dimaksud pada ayat (2),
TPDKKI dapat
menyatakan

Catatan:
Perlu tambahan kata
hasil
a. aset tetap dan/atau dana
yang diserahkan telah
memenuhi persyaratan
dan nilai pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah;
atau
b. aset tetap dan/atau dana
yang diserahkan tidak
memenuhi persyaratan
dan nilai pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah.
(4) Dalam hal Pihak yang DPIP Usulan kata “uji”
dikenakan Pengembalian diganti menjadi
Keuntungan Tidak Sah tidak Diakomodir
menyerahkan aset tetap lain “penilaian”, menjadi:
sebagaimana dimaksud pada Catatan:
ayat (1) dan/atau aset tetap
Yang dimaksud dengan
Perlu dipastikan
yang diserahkan dinyatakan tindakan tertentu
Tindakan tertentu apa
tidak memenuhi sebagaimana antara lain penundaan yang direkomendasikan
dimaksud pada ayat (3) huruf pemberian pernyataan oleh TPDKKI
b, TPDKKI merekomendasikan efektif, perintah
kepada Deputi Komisioner penggantian HR22032021
Pengawas Pasar Modal I manajemen, penurunan Rumusan penjelasan
untuk menempuh tindakan tingkat kesehatan tetap
tertentu Lembaga Jasa HR20042021
Keuangan, pembatalan
hasil penilaian
kemampuan dan
kepatutan bagi
pengurus atau
pengawas Lembaga
Jasa Keuangan

IKNB1A Telah diakomodir


Bagaimana terhadap
penambahan dalam Apabila tidak
bentuk dana mencukupi, maka telah
sebagaimana diatur diatur dalam ayat (4)
dalam ayat (1) yang
penambahan dengan
ternyata juga tidak dana telah diatur dalam
mencukupi? Agar
mengakomodir ayat (1) b.
penambahan melalui HR22032021
dana meskipun masih
belum mencukupi
namun dapat
menambah nilai
pengembalian

DPM3 DPIV:
 Mohon konfirmasi, Tidak diakomodir
apakah tidak
sebaiknya selain  Karena bobot
pelanggaran
tindakan tertentu
berbeda, ini
pada ketentuan ini, sudah terbukti
tidak dipenuhinya aset dana atau
penyerahan aset tetap tidak
dalam rangka mencukupi maka
Pengembalian dibuka
Keuntungan Tidak kemungkinan
Sah ini dapat OJK untuk
ditingkatkan ke melakukan
penyidikan atau tindakan tertentu
pidana.  Tidak diakomodir

 Penambahan Karena akan


‘dan/atau dana’ berbeda
mengingat dalam hal pengertian
hasil penilaian aset
tetap dianggap tidak
memenuhi nilai
pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah, dapat
menyerahkan aset
tetap lain atau
menambah aset
tetap lain dan/atau
dana (Pasal 16 Ayat
(1)).

Diakomodir
Perlu dirumuskan dalam
Penjelasan RPDK mengenai
Tindakan tertentu yang
 Siapakah yang sesuai dengan Pasal 16
dimaksud dengan ayat (4) RPDK ini
‘Pengawas LJK’?
 Diusulkan agar
penjelasan Pasal 16
Ayat (4) dapat
disesuaikan menjadi
sebagai berikut:
“Yang dimaksud
dengan tindakan
tertentu antara lain
penundaan pemberian
pernyataan efektif,
perintah penggantian
manajemen,
penurunan tingkat
kesehatan Lembaga
Jasa Keuangan,
pembatalan hasil uji
kemampuan dan
kepatutan bagi
pengurus atau
pengawas pihak
utama Lembaga Jasa
Keuangan
sebagaimana diatur
dalam Peraturan
Otoritas Jasa
Keuangan tentang
Penilaian
Kemampuan dan
Kepatutan Bagi
Pihak Utama
Lembaga Jasa
Keuangan

PASAL 17

(1) Dalam hal hasil penilaian aset


tetap sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 15 ayat (4) atau
Pasal 16 ayat (3) huruf a telah
memenuhi nilai pembayaran
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah, Direktorat
Penetapan Sanksi dan
Keberatan Pasar Modal
berdasarkan rekomendasi
dari TPDKKI menyusun surat
konfirmasi kepada Pihak yang
dikenakan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah yang
menyatakan pembayaran
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah lunas.
(2) Surat pernyataan pembayaran IKNB1A Diusulkan agar surat Diakomodir
Pengembalian Keuntungan pernyataan lunas
Tidak Sah lunas sebagaimana diterbitkan oleh pejabat
dimaksud pada ayat (1) yang menerbitkan
ditetapkan oleh pejabat yang
perintah tertulis
menetapkan Pengembalian
penetapan
Keuntungan Tidak Sah Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (5)
PASAL 18

Penyimpanan aset tetap yang DSIM Sebaiknya dalam Pasal Diakomodir


diterima sebagai pembayaran 18, dibuat menjadi 2
Pengembalian Keuntungan Tidak ayat:
Sah dilakukan di kantor Otoritas
Jasa Keuangan, Direktorat Ayat (1) terkait lokasi
Penetapan Sanksi dan Keberatan penyimpanan yang
Pasar Modal berkoordinasi bertempat di kantor
dengan Departemen Logistik Otoritas Jasa
Keuangan, dan
ayat (2) terkait
koordinasi antara
Direktorat Penetapan
Sanksi dan Keberatan
Pasar Modal dan satuan
kerja yang
membawahkan
kelogistikan

DPIP Agar ditinjau lebih Perlu dibahas


lanjut mengenai hal-hal Diakomodir
berikut: Perlu dikomunikasikan
a. Apakah dengan Dep Logistik
penyimpanan aset HR22032021
tetap hanya a. jika kepada pihak
dilakukan di kantor ketiga perlu
Otoritas Jasa dikoordinasikan
Keuangan? Usul b. diakomodir
agar ditambahkan
dirinci koordinasi
ketentuan yang lebih dan tugas
jelas mengenai departemen
mekanisme logistic terkait
panduan
penyimpanan aset
minimal
tetap pada pihak penyimpanan
ketiga yang aset tetap
memenuhi c. tidak
persyaratan diakomodir
tertentu;
b. Usul agar diatur
secara lebih lanjut
hal-hal yang perlu
dikoordinasikan
dengan Departemen
Logistik sebagai
panduan minimal
terkait penyimpanan
aset tetap;
c. Usul agar diatur
ketentuan mengenai
tanggung jawab
setiap pihak terkait
dengan
penyimpanan aset
tetap

DPRK Penyimpanan asset


tetap oleh OJK dapat
berimplikasi kepada
kewajiban OJK untuk
menyediakan sarana
dan prasarana yang
memadai serta proses
perawatan yang
memadai agar asset
yang telah dikuasai
tersebut tidak rusak,
hilang, atau menurun
nilai ekonomisnya.

RIsiko Penyimpanan asset


tetap oleh OJK dapat
berimplikasi kepada Diakomodir
kewajiban OJK untuk
Perlu dikoordinasikan
menyediakan sarana
dengan Dep Logistik
dan prasarana yang
memadai serta proses HR22032021
perawatan yang
memadai agar asset
yang telah dikuasai
tersebut tidak rusak,
hilang, atau menurun
nilai ekonomisnya.

Usulan 1. Perlu
1. penyimpanan asset
Mitigasi dipertimbangkan
dilakukan OJK dengan
mekanisme
berkoordinasi dengan
pengamanan aset
Departemen Logistik
titipan tersebut dari
risiko rusak, hilang, 2. (perlu dibahas
serta kegiatan
penitipan di pihak
pemeliharaan aset
ketiga)
karena penyimpanan
dalam waktu yang 3. biaya pemeliharaan
relatif lama menggunakan
berpotensi anggaran dep logistic
menurunkan nilai
ekonomisnya.
2. Disamping itu, OJK
perlu menambah
investasi (capex)
untuk menyediakan
tempat penyimpanan
yang memadai
3. Biaya yang timbul
dari penerimaan dan
penyimpanan aset
tetap agar
diperhitungkan
secara akurat
termasuk prediksi
berapa lama waktu
yang diperlukan
untuk
menyelesaikan PTKS
dimaksud dan
karena jumlah biaya
pemeliharaan dapat
mencapai jumlah
yang signifikan,
sebaiknya
ditanggung oleh
pihak yang telah
melakukan
pengambilan
keuntungan tidak
sah

DLIK Menurut pendapat kami


perlu untuk dilakukan
penyesuaian kalimat
sehingga lebih mudah
dipahami. Adapun
penyesuaian kami
usulkan sebagai
berikut:

(1) Pen
yimpanan aset
tetap yang diterima
sebagai
pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah dilakukan oleh
Direktorat
Penetapan Sanksi
dan Keberatan
Pasar Modal
berkoordinasi
dengan Departemen
Logistik di kantor
Otoritas Jasa
Keuangan
(2) Pen
yimpanan aset
tetap sebagaimana
dimaksud ayat (1)
dilakukan dalam
bentuk:
a. dokumen
kepemilikan
dalam hal
aset berupa
tanah
dan/atau
bangunan;
dan/atau
b. kendaraan
bermotor
beserta
dokumen
kepemilikan
HR20042021
(penambahan
ayat terkait
bentuk
penyimpanan)
(3) Pen
yimpanan aset
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2)
berkoordinasi
dengan Departemen
Logistik.
HR20042021

IKNB 1A Merujuk Pasal 15 yang


Perlu disepakati
mencantumkan aset
apakah perlu dirinci
tetap diantaranya
atau tidak. Jika perlu,
termasuk tanah
maka penyimpanan
dan/atau bangunan,
dokumen asset tetap
perlu diberikan
kepada DSKP atau Dep
uraian/penjelasan
terkait penyimpanan
Logistik
dalam Pasal ini
dimaksudkan terhadap Perlu dibahas
dokumen atas aset
tetap berupa tanah
dan/atau bangunan
tersebut

DPM4 Atas rumusan


“Penyimpanan asset
tetap yang diterima…”, Diakomodir usulan
diusulkan ditambahkan IKNB 1A dan DPM4:
rumusan “dokumen
Dengan mengubah
kepemilikan”, sehingga
rumusan pasal 18
rumusan menjadi
menjadi :
“Penyimpanan
dokumen kepemilikan Penyimpanan aset tetap
aset tetap yang diterima yang diterima dalam
sebagai pembayaran bentuk:
Pengembalian…”. 1. Dokumen kepemilikan
Mengingat yang dalam hal aset berupa
disimpan di kantor OJK tanah dan/atau
adalah dokumen bangunan; atau
kepemilikan atas asset 2. kendaraan bermotor
tetap beserta dokumen
kepemilikan
sebagai pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dilakukan di kantor
Otoritas Jasa Keuangan,
Direktorat Penetapan
Sanksi dan Keberatan
Pasar Modal
berkoordinasi dengan
Departemen Logistik
DPM3 DPIV:
 Mohon konfirmasi Usulan DPM3 tidak
apakah atas setiap diakomodir
aset tetap yang
diterima sebagai TPDKKKI memiliki
pembayaran kewenangan untuk
Pengembalian menerima atau
Keuntungan Tidak menolak aset tersebut
Sah, selalu disimpan diterima atau tidak.
di kantor OJK? Tidak hanya
Apakah tidak memperhitungkan
dimungkinkan nilainya saja
penunjukkan tempat akantetapi juga
lain sebagai tempat memperhitungkan
penyimpanan (misal: kendala lain jika
aset berupa kapal pembayaran
atau jet pribadi)? menggunakan kapal
Sejauh mana atau Jet Pribadi
tanggung jawab OJK
atas keamanan aset
tersebut?
 Apabila
dimungkinkan, agar
ketentuan pada
Pasal 18 dapat
disesuaikan menjadi
sebagai berikut:
“Penyimpanan aset
tetap yang diterima
sebagai pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dilakukan di kantor
Otoritas Jasa Keuangan
atau tempat lain
berdasarkan
koordinasi antara,
Direktorat Penetapan
Sanksi dan Keberatan
Pasar Modal
berkoordinasi dengan
Departemen Logistik
PASAL 19

Biaya yang timbul dari DPIP


penerimaan dan penyimpanan Usul diperlukan
aset tetap sebagaimana dimaksud penjelasan dan
Tergantung pada proses
dalam Pasal 18 dibebankan pada ketentuan lebih lanjut lelang
anggaran Departemen Logistik mengenai batas waktu tidak dapat diatur jangka
atau retensi waktu proses lelang,
penyimpanan aset tetap karena mengikuti
mengingat biaya-biaya prosedur Balai Lelang
yang timbul dari
penerimaan dan
penyimpanan asset
tetap membebankan
anggaran Departemen
Logistik, termasuk
memperhatikan
pertanggungjawaban
para pihak jika terjadi
hal-hal yang tidak
diinginkan

DPMK Diusulkan agar biaya yang Tidak diakomodir


timbul dari penerimaan apabila dibebankan
dan penyimpanan aset kepada PKTS, maka
tetap dibebankan kepada belum terdapat dana
Pihak yang dikenakan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah. Apabila tidak
dimungkinkan, baru
dibebankan pada
anggaran Departemen
Logistik

DPB2 Sementara di POJK No. Terdapat isu apabila


65/POJK.04/2020 pasal dibebankan dalam DKKI,
14 ayat (3) Segala biaya maka DKKI belum ada
yang timbul untuk dananya
kegiatan
pengadministrasian dan
pendistribusian
dibebankan ke Dana
Kompensasi Kerugian
Investor.

DPM3 DPIV:
 Apakah Karena biaya tersebut
dimungkinkan timbul Ketika asset
terkait biaya yang belum dapat dilelang.
timbul dari Ketika OJK menerima
penerimaan dan asset, maka OJK
penyimpanan aset memberikan keterangan
tetap tidak lunas, sehingga tidak
dibebankan kepada dapat dibebankan
anggaran kepada pihak yang
dikenakan PKTS.
Departemen
Logistik? Misalnya
biaya tersebut Sampai denga asset
dibebankan kepada berhasil dilelang
Pihak yang
dikenakan
Pengembalian Tidak terdapat batasan
Keuntungan Tidak
Sah atau
dibebankan pada
jumlah dana
Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah yang sudah
dihimpun/Dana
Kompensasi
Kerugian Investor.
 Sampai kapan biaya
tersebut dibebankan
kepada anggaran
Departemen
Logistik?
Apakah terdapat
batasan tertentu atau
pengklasifikasian aset
tetap yang biaya
penerimaan dan
penyimpanannya
dibebankan kepada
anggaran Departemen
Logistik? Hal ini
mengingat
kemungkinan
banyaknya pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dalam bentuk aset tetap
sehingga biaya yang
dikeluarkan juga perlu
dipertimbangkan
Bagian Ketiga

Pemblokiran Rekening Efek


dan/atau Rekening Lain Pada
Lembaga Jasa Keuangan

Pasal 20

(1) Upaya pemblokiran rekening DSIM Untuk memperjelas narasi


Efek dan/atau rekening lain bahwa PKTS yang telah
pada Lembaga Jasa Keuangan diputuskan dalam SPK DIakomodir
dan/atau pelarangan dan keputusan tersebut
pencatatan perubahan disetujui oleh ADK bidang
kepemilikan Efek dalam PM, sebaiknya narasi
bentuk Warkat diputuskan ditambah frase”keputusan
dalam SPK yang memutuskan tersebut telah” diantara
Pengembalian Keuntungan kata “dan” dan “disetujui”,
Tidak Sah dan disetujui oleh sehingga berbunyi:
Anggota Dewan Komisioner
Bidang Pasar Modal.
Upaya pemblokiran
rekening Efek dan/atau
rekening lain pada
Lembaga Jasa Keuangan
dan/atau pelarangan
pencatatan perubahan
kepemilikan Efek dalam
bentuk Warkat diputuskan
dalam SPK yang
memutuskan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah dan keputusan
tersebut telah disetujui
oleh Anggota Dewan
Komisioner Bidang Pasar
Modal
(2) Surat perintah pemblokiran DSIM Agar konsisten dengan
rekening Efek sebagaimana dengan Pasal 1 angka 8,
dimaksud pada ayat (1) penyebutan direktorat Diakomodir
ditetapkan oleh pejabat yang pengawas sebaiknya
menetapkan Pengembalian diubah menjadi Direktorat
Keuntungan Tidak Sah Teknis.
setelah Direktorat Penetapan
Tanggapan ini juga untuk
Sanksi dan Keberatan Pasar
pasal 27 ayat (1)
Modal berkoordinasi dengan
Direktorat Pemeriksaan Pasar
Modal dan direktorat
pengawas di bidang pasar
modal terkait.
(3) Surat perintah pemblokiran DPM4 Agar dapat dijelaskan
rekening lain pada Lembaga mekanisme koordinasi
Jasa Keuangan sebagaimana pada klausul ini? Diakomodir
dimaksud pada ayat (1) Apakah terdapat jangka
ditetapkan oleh pejabat yang
waktu bagi direktorat
menetapkan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah pengawas untuk
setelah Direktorat Penetapan memberikan informasi?
Sanksi dan Keberatan Pasar Bagaimana dalam hal
Modal berkoordinasi dengan direktorat pengawas
direktorat pengawas di bidang tidak memberikan
Perbankan dan/atau Industri informasi
Jasa Keuangan Non Bank
terkait.

(4) Koordinasi sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) dan
ayat (3) dilakukan dalam hal
Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
meminta informasi antara
lain:
a. data rekening Efek DPIP a. data rekening Diakomodir
dan/atau rekening lain Efek dan/atau rekening
pada Lembaga Jasa lain pada Lembaga Jasa
Keuangan atas nama Pihak Keuangan atas nama
yang dikenakan
Pihak yang dikenakan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah pada; dan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
pada; dan
b. jumlah nilai aset dalam
setiap rekening Efek
dan/atau rekening lain
pada Lembaga Jasa
Keuangan atas nama Pihak
yang dikenakan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah.
(5) Surat perintah pelarangan
pencatatan perubahan
kepemilikan Efek dalam
bentuk Warkat ditetapkan
oleh pejabat yang menetapkan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah agar Emiten atau
Perusahaan Publik dan/atau
Biro Administrasi Efek tidak
melakukan perubahan
pencatatan kepemilikan Efek
atas nama Pihak yang
dikenakan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah dalam
Daftar Pemegang Saham
Emiten atau Perusahaan
Publik.
(6) Surat perintah pemblokiran
sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), ayat (3), dan ayat (5)
ditembuskan kepada
direktorat pengawas Lembaga
Jasa Keuangan dan/atau
direktorat pengawas Emiten
atau Perusahaan Publik
dan/atau Biro Administrasi
Efek
Pasal 21

(1) Pencabutan pemblokiran


rekening Efek, rekening lain
dan/atau pencabutan
pelarangan perubahan
pencatatan kepemilikan Efek
atas nama Pihak yang
dikenakan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dalam Daftar Pemegang
Saham Emiten atau
Perusahaan Publik hanya
dapat dilakukan dalam hal:
a. pembayaran kewajiban DSIM Pasal 21 ayat (1) huruf a
Diakomodir
Pengembalian Keuntungan kurang jelas
Tidak Sah; a. aset yang diblokir
akan digunakan untuk
pembayaran kewajiban
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
HR22032021

b. Pihak yang dikenakan


Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah telah melakukan
pelunasan dengan
menggunakan aset lain;
dan/atau
c. adanya pertimbangan lain. DPM4 1. Agar dapat 1. adanya putusan
ditambahkan dalam hukum lain terkait PKTS
penjelasan terkait dan upaya pemblokiran
batasan atas 2. aset yang diblokir
kondisi Pihak yang merupakan satu-satunya
dimaksud dalam aset yang dimiliki Pihak
Pasal 21 ayat (1) PKTS yang menunjang
hidup
huruf c.
HR22032021

(2) Pencabutan pemblokiran DPM4 Pada ayat (2), mohon


rekening Efek dan/atau konfirmasi pihak
rekening lain dan/atau Bukan. Namun
pencabutan pelarangan “pengawas Perbankan,
pengawas Perbankan
perubahan pencatatan pengawas Industri
dan IKNB
kepemilikan Efek dalam Keuangan Non Bank,
bentuk Warkat sebagaimana Lembaga Penyimpanan HR22032021
dimaksud pada ayat (1)
dilakukan setelah Direktorat dan Penyelesaian,
Penetapan Sanksi dan dan/atau pengawas
Keberatan Pasar Modal Emiten atau
melakukan koordinasi Perusahaan Publik
dengan pengawas
Perbankan, pengawas dan/atau Biro N/A
Industri Keuangan Non Administrasi Efek” cek
Bank, Lembaga disini. Apakah dalam HR22032021
Penyimpanan dan
hal ini yang dimaksud
Penyelesaian, dan/atau
pengawas Emiten atau adalah Direktorat
Perusahaan Publik dan/atau Teknis.
Biro Administrasi Efek Mohon konfirmasi
terkait Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan
yang dijadikan sebagai
rujukan penjelasan ayat
(6) dan penjelasan ayat
(7).
Pasal 22

Dalam hal Pihak yang dikenakan DPIP


Pengembalian Keuntungan Tidak Direktorat Penetapan Diakomodir
Sah memberikan pernyataan Sanksi dan Keberatan
tertulis untuk melakukan Pasar Modal
pembayaran Pengembalian memberikan tanggapan
Keuntungan Tidak Sah dengan kepada Pihak yang
menggunakan aset dalam dikenakan
rekening yang diblokir atau Efek Pengembalian
dalam bentuk Warkat pada daftar Keuntungan Tidak Sah
Pemegang Saham sebagaimana bahwa akan dibukakan
dimaksud dalam Pasal 20 ayat
pemblokiran dan/atau
(1), Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
pelarangan perubahan
memberikan tanggapan kepada pencatatan dengan
Pihak yang dikenakan syarat aset tersebut
Pengembalian Keuntungan Tidak hanya digunakan untuk
Sah akan dibukakan pemblokiran pembayaran
dan/atau pelarangan perubahan Pengembalian
pencatatan dengan syarat aset Keuntungan Tidak Sah
tersebut hanya digunakan untuk
pembayaran Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
DPM4 Mohon klarifikasi atas
klausul “Direktorat
Penetapan Sanksi dan Bahwa DSKP akan
Keberatan Pasar Modal membuka pemblokiran
memberikan tanggapan dalam hal digunakan
kepada Pihak yang untuk pembayaran atau
Pihak yang dikenakan
dikenakan
PKTS telah membayar
Pengembalian lunas menggunakan
Keuntungan Tidak Sah asset lain
akan dibukakan
pemblokiran dan/atau
pelarangan perubahan
pencatatan dengan
syarat aset tersebut
hanya digunakan untuk
pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah”
Pasal 23

(1) Dalam hal aset yang diblokir


sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22 dalam
bentuk rekening lain,
Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
menyampaikan surat
perintah pencabutan
pemblokiran rekening lain
Pihak yang dikenakan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah kepada Lembaga
Jasa Keuangan.
(2) Surat perintah sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1)
ditetapkan oleh pejabat yang
menetapkan pemblokiran
rekening lain.
(3) Dalam surat perintah
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ditegaskan
pencabutan pemblokiran
hanya dapat digunakan
untuk pelunasan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah
Pasal 24
(1) Dalam hal aset yang diblokir DPM3 Pasal 24 ayat 1 s.d. 3 Mekanisme blokir
sebagaimana dimaksud
mengikuti ketentuan atas
dalam Pasal 22 dalam DPIV:
bentuk rekening Efek, Efek di jusrisdiksi
Mohon konfirmasi, asing
Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
dalam hal aset yang
menyampaikan surat diblokir berupa
perintah pencabutan rekening Efek di
pemblokiran rekening Efek jusrisdiksi asing,
kepada Lembaga apakah mekanisme
Penyimpanan dan blokir yang dilakukan
Penyelesaian dan/atau akan dipersamakan?
Perusahaan Efek.
(2) Surat perintah sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1)
ditetapkan oleh pejabat yang
menetapkan pemblokiran
rekening Efek.
(3) Dalam surat perintah
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ditegaskan
pencabutan pemblokiran
rekening Efek hanya dapat
digunakan untuk pelunasan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah
Pasal 25

(1) Dalam hal aset yang akan


digunakan sebagai
pembayaran berupa Efek
dalam bentuk Warkat
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20 ayat (1),
Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
menyampaikan surat
perintah pencabutan
pelarangan perubahan
pencatatan kepemilikan Efek
dalam bentuk Warkat atas
nama Pihak yang dikenakan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah dalam Daftar
Pemegang Saham Emiten
atau Perusahaan Publik.
(2) Surat perintah sebagaimana DSIM Dalam hal pejabat yang
Tidak Diakomodir
dimaksud dalam ayat (1) menetapkan pelarangan
ditetapkan oleh pejabat yang perubahan pencatatan Mengikuti tanggung
menetapkan pelarangan kepemilikan Efek jawab jabatan
perubahan pencatatan berhalangan, apakah
kepemilikan Efek. pencabutan pelarangan
dimaksud dimungkinkan
dilakukan oleh pejabat
pelaksana tugas
(3) Dalam surat perintah
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ditegaskan
pencabutan pelarangan
perubahan pencatatan
kepemilikan Efek hanya
dapat digunakan untuk
pelunasan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
Pasal 26

(1) Dalam hal Pihak yang


dikenakan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah telah
melakukan pelunasan
dengan tidak menggunakan
aset dalam rekening yang
diblokir atau Efek dalam
bentuk Warkat pada daftar
Pemegang Saham
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20 ayat (1),
Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
menyampaikan surat
perintah kepada Lembaga
Jasa Keuangan dan/atau
Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian untuk
membuka pemblokiran
rekening Efek, rekening lain
yang diblokir dan/atau
mencabut pelarangan
perubahan pencatatan
kepemilikan Efek atas nama
Pihak yang dikenakan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah.
(2) Surat perintah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1),
ditetapkan oleh pejabat yang
menetapkan surat perintah
pemblokiran rekening lain,
rekening Efek dan/atau
surat perintah pencabutan
pelarangan perubahan
pencatatan kepemilikan Efek
atas nama Pihak yang
dikenakan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
Pasal 27

(1) Dalam hal Pihak yang DSIM Agar konsisten dengan


dikenakan Pengembalian dengan Pasal 1 angka 8,
Keuntungan Tidak Sah tidak penyebutan direktorat
kooperatif untuk melakukan pengawas sebaiknya Diakomodir
pembayaran, Direktorat diubah menjadi Direktorat
Penetapan Sanksi dan Teknis.
Keberatan Pasar Modal
Tanggapan ini juga untuk
mengeluarkan surat
pasal 27 ayat (1)
perintah pencairan aset
dalam rekening Efek kepada
Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian dan
Perusahaan Efek dengan
tembusan Pihak yang
dikenakan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah dan
direktorat pengawas di
bidang pasar modal terkait.
(2) Surat perintah pencairan
aset dalam rekening Efek
sebagaimana dimaksud ayat
(1) ditetapkan oleh pejabat
yang menetapkan surat
perintah pemblokiran
rekening Efek.
(3) Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
memastikan hasil penjualan
Efek telah dipindahbukukan
ke rekening dana yang telah
disediakan oleh Penyedia
Rekening Dana.
(4) Untuk melaksanakan
pencairan aset dalam
rekening Efek, Direktorat
Penetapan Sanksi dan
Keberatan Pasar Modal
melakukan koordinasi
dengan Lembaga
Penyimpanan dan
Penyelesaian dan/atau
Perusahaan Efek
Pasal 28

(1) Dalam hal Pihak yang DPKP


ditambahkan Sudah ada
dikenakan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah tidak “direktorat pengawas”
kooperatif untuk melakukan
pembayaran, Direktorat
Penetapan Sanksi dan
Keberatan Pasar Modal
mengeluarkan surat
perintah pencairan
dan/atau pemindahbukuan
aset dalam rekening lain
kepada Lembaga Jasa
Keuangan dengan tembusan
Pihak yang dikenakan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah dan direktorat
pengawas di bidang
Perbankan dan/atau
Industri Jasa Keuangan Non
Bank terkait.
DPM3 DPIV: Diakomodir
Diusulkan terdapat
penjelasan terkait yang
dimaksud dengan
tindakan “tidak
kooperatif” pada
ketentuan ini untuk
meminimalisir
subjektivitas.

(2) Surat perintah pencairan


dan/atau pemindahbukuan
aset dalam rekening lain
sebagaimana dimaksud ayat
(1) ditetapkan oleh pejabat
yang menetapkan surat
perintah pemblokiran
rekening lain.
(3) Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
memastikan pencairan
dan/atau pemindahbukuan
aset, telah dipindahbukukan
ke rekening dana yang telah
disediakan oleh Penyedia
Rekening Dana.
(4) Untuk melaksanakan
pencairan dan/atau
pemindahbukuan aset
dalam rekening lain,
Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
melakukan koordinasi
dengan Lembaga Jasa
Keuangan
BAB VI

KEBERATAN ATAS
PENGEMBALIAN KEUNTUNGAN
TIDAK SAH

Pasal 29

Penanganan permohonan
keberatan atas Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah dilakukan
sesuai dengan peraturan Otoritas
Jasa Keuangan yang mengatur
mengenai pengajuan permohonan
keberatan atas sanksi
BAB VII IKNB1A Perlu diatur jangka Tidak diakomodir
waktu penyimpanan
sampai dengan Karena tidak dapat
pelepasan aset tetap, dipastikan proses lelang
untuk memberikan
kepastian waktu
Perlu minta arahan.
pelaksanaan pelepasan Apakah dibuka opsi
aset selain lelang? Di POJK
juga menggunakan kata
“dapat”
Saat ini pilihannya hanya
lelang, namun apabila
TPDKKI mengambil
kebijakan selain lelang
maka dimungkinkan
namun tidak diatur
dalam rpdk ini
HR20042021
PELEPASAN ASET TETAP

Pasal 30 DPM4  Jika pada saat 1. jika terdapat kelebihan


melakukan verifikasi dana, bisa dikembalikan
penerimaan dana 2. jika hasil lelang
terdapat kelebihan kurang, maka pembagian
sisa dana lelang pro rata kepada investor
untuk Dana
Kompensasi
Kerugian Investor,
sisa dana tersebut
akan digunakan
sebagai apa? Dan
apakah Pihak yang
dikenakan
Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah dapat
meminta/menuntut
pengembalian
kelebihan tersebut.
 Bagaimana jika hasil
pelelangan aset tetap
kurang dari nilai
Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah? Selanjutnya
agar dijelaskan
sumber dana untuk
melunasi
pembayaran kepada
investor
(1) Pelepasan aset tetap terkait IKNB1A Dalam ketentuan ini
pembayaran Pengembalian mekanisme lelang
Keuntungan Tidak Sah marupakan pilihan, Tidak diakomodir
dapat dilakukan melalui perlu diperjelas
proses pelelangan oleh balai Pelepasan asset tetap
mekanisme lain selain hanya dari proses lelang
lelang kelas II dan/atau
Kantor Pelayanan Kekayaan mekanisme lelang
Negara dan Lelang.
(2) Balai lelang kelas II DSIM Kalimat dalam ayat (2) Diakomodir
dan/atau Kantor Pelayanan
“dengan jabatan paling diperbaikin frasa ayat (2)
Kekayaan Negara dan Lelang
rendah pejabat yang menjadi:
ditunjuk berdasarkan
menetapkan Pengembalian
Keputusan pejabat Otoritas Balai lelang kelas II
Keuntungan Tidak Sah
Jasa Keuangan dengan dan/atau Kantor
Anggota Dewan
jabatan paling rendah Pelayanan Kekayaan
Komisioner Bidang Pasar
pejabat yang menetapkan
Modal”, frase ini kurang Negara dan Lelang
Pengembalian Keuntungan
jelas maksudnya ditunjuk berdasarkan
Tidak Sah Anggota Dewan
Komisioner Bidang Pasar Keputusan pejabat
Modal dengan Otoritas Jasa
mempertimbangkan Keuangan dengan
rekomendasi TPDKKI. jabatan paling rendah
pejabat yang
menetapkan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
Anggota Dewan
Komisioner Bidang
Pasar Modal dengan
mempertimbangkan
rekomendasi TPDKKI

DPIP
Balai lelang kelas II
dan/atau Kantor
Tidak diakomodir
Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang
ditunjuk berdasarkan
Keputusan pejabat
Otoritas Jasa Keuangan
dengan jabatan paling
rendah pejabat yang
menetapkan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
Anggota Dewan
Komisioner Bidang
Pasar Modal dengan
mempertimbangkan
rekomendasi TPDKKI
DPKP ditambahkan “Anggota
Dewan Komisioner Bidang
Pasar Modal”
(3) Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
berkoordinasi dengan balai
lelang kelas II dan/atau
Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang
sehubungan dengan:
a. proses pelelangan aset DLIK Pada pasal penjelasan
tetap; huruf a angka 6) dan 7)
perlu diperjelas, apakah Sama
Surat Edaran Otoritas
Jasa Keuangan yang
dimaksud ini sama
dengan rujukan Surat
Edaran Otoritas Jasa
Keuangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
47 ayat (2) RPDK ini

b. informasi hasil lelang aset


tetap; dan

c. penyetoran dana hasil


lelang aset tetap ke
rekening dana yang
disediakan oleh Penyedia
Rekening Dana setelah
dikurangi dengan biaya
yang timbul sehubungan
dengan pelelangan aset
tetap.
(4) Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
melakukan verifikasi
penerimaan dana
sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) kepada
Penyedia Rekening Dana
Pasal 31

(1) Dalam hal TPDKKI Risiko


Diakomodir
menunjuk Pihak lain untuk DPRK Penjelasan Ketentuan
melakukan pelelangan aset Kurang lengkap. Di dalam Menambahkan dalam
tetap, Direktorat Penetapan penjelasan PDK Pasal 31 penjelasan terkait Pihak
Sanksi dan Keberatan Pasar tidak dijelaskan batasan lain yang dimaksud
Modal menyampaikan pihak lain yang dimaksud. dalam PDK adalah
dokumen pendukung atas Eksternal OJK
aset tetap yang akan Mitigasi.
dilelang kepada Pihak lain Menambahkan penjelasan
yang ditunjuk oleh TPDKKI. di
lampiran penjelas perihal pihak
lain yang dimaksud
(Intern/eksternal OJK atau
administrator)
(2) Pihak lain sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
menunjuk balai lelang kelas
II dan/atau Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang untuk
melakukan pelelangan aset
tetap.
(3) Pihak lain sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
berkoordinasi dengan
Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal,
balai lelang kelas II
dan/atau Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang
sehubungan dengan proses
pelelangan aset tetap.
(4) Balai lelang kelas II
dan/atau Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang
menyampaikan laporan hasil
lelang aset tetap kepada
Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
dan Pihak lain sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
(5) Pihak lain sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
menginstruksikan balai
lelang kelas II dan/atau
Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang untuk
melakukan penyetoran dana
hasil lelang aset tetap ke
rekening dana yang
disediakan oleh Penyedia
Rekening Dana setelah
dikurangi dengan biaya yang
timbul sehubungan dengan
pelelangan aset tetap.
(6) Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
melakukan verifikasi
penerimaan dana
sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) kepada
Penyedia Rekening Dana
BAB VIII

UPAYA PENAGIHAN
PENGEMBALIAN KEUNTUNGAN
TIDAK SAH

Pasal 32

(1) Dalam hal Pihak yang DPM3 Pasal 32 ayat 1 dan 2 Sebagai pemaksa bahwa
dikenakan Pengembalian
setelah teguran kedua
Keuntungan Tidak Sah DPTE: OJK berwenang untuk
tidak membayar dalam
Mohon penjelasan melakukan upaya
jangka waktu yang telah
ditentukan, Direktorat
mengapa Penambahan hukum lain sesuai POJK
klausula kewenangan Nomor 65
Penetapan Sanksi dan
Keberatan Pasar Modal OJK sebagaimana
menyiapkan surat teguran dimaksud dalam POJK
pertama dan/atau surat Nomor 65 tentang
teguran kedua sesuai Pengembalian
dengan ketentuan dalam Keuntungan Tidak Sah
Peraturan Otoritas Jasa dan Dana Kompensasi
Keuangan Nomor Kerugian Investor di
65/POJK.04/2020
Bidang Pasar Modal,
tentang Pengembalian
hanya pada surat
Keuntungan Tidak Sah
dan Dana Kompensasi teguran kedua?.
Kerugian Investor di Diusulkan klausula
Bidang Pasar Modal. kewenangan OJK sudah
dicantumkan pada
surat teguran pertama
(2) Surat teguran kedua DPIP Klausula menjadi Diakomodir
memuat substansi yang klausul
sama dengan surat
teguran pertama dengan
menambahkan klausula
kewenangan Otoritas Jasa
Keuangan untuk
melakukan tindakan
sesuai dengan ketentuan
dalam Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor
65/POJK.04/2020
tentang Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dan Dana Kompensasi
Kerugian Investor di
Bidang Pasar Modal
Pasal 23 DPRK Merujuk pasal 33 dan 34 Tidak diakomodir
Dalam RPDK diatur
pemblokiran, jika tidak
Risiko
diindahkan maka dengan
Terdapat potensi risiko
kewenangan OJK dapat
pihak yang dikenakan
mengambil asset yang
PKTS yang belum
diblokir untuk pelunasan
melakukan pembayaran
PKTS
masih memiliki Aset Tetap
yang dapat diserahkan.
pengambilan secara
Mitigasi.
paksa aset tetap
Menambahkan penekanan
dilakukan setelah
dalam Pasal 34 bahwa
TPDKKI berkoordinasi
upaya hukum lain yang
dengan JPN atau TPDKKi
dapat dilakukan OJK
merekomendasikan
antara lain penyitaan atau
untuk melakukan Upaya
pengambilan secara paksa
Hukum lain untuk
aset tetap yang dimiliki
memaksa.
oleh Pihak lain yang
belum melakukan seluruh Istilah dengan
pembayaran Pengembalian kewenangan OJK
Keuntungan Tidak Sah pemblokiran, perintah
(PKTS pencairan dan
pemindahbukuan.
HR20042021
Ditambahkan dalam
Pasal 33 huruf c upaya
hukum sesuai dengan
Pasal 34 secara lengkap
HR20042021
Direktorat Penetapan Sanksi dan DPIP
Keberatan Pasar Modal dapat Usul agar kata “atau” Diakomodr
menginformasikan dalam surat diganti menjadi Perlu dibahas
penetapan Pengembalian “dan/atau” jika
Keuntungan Tidak Sah, surat informasi terkait
teguran pertama, atau surat pemblokiran, informasi
teguran kedua meliputi: mengenai kewenangan
Otoritas Jasa Keuangan
terkait perintah
pencairan dan/atau
pemindahbukuan ke
rekening Penyedia
Rekening Dana, dan
informasi mengenai
kewenangan OJK untuk
melakukan upaya
hukum lain dapat
dicantumkan lebih dari
1 (satu) kali, yakni
dalam surat penetapan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah,
surat teguran pertama,
dan/atau surat teguran
kedua

Pasal 27 DPM3 DPIV:


Ketentuan Pasal 33
perlu disesuaikan Diakomodir
menjadi sebagai Perlu dibahas
berikut: Tidak terdapat kondisi 1
“Direktorat Penetapan pihak menerima surat
PKTS dan Teguran secara
Sanksi dan Keberatan
Pasar Modal dapat bersamaan
menginformasikan
dalam surat penetapan
Pengembalian Diakomodir
Keuntungan Tidak Sah, HR20042021
surat teguran pertama,
dan/atau surat teguran
kedua meliputi…”.

a. informasi terkait
pemblokiran;

b. informasi mengenai
kewenangan Otoritas Jasa
Keuangan untuk
memerintahkan pencairan
dan/atau
pemindahbukuan ke
rekening dana Penyedia
Rekening Dana, apabila
Pihak dikenakan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
tidak melakukan
pembayaran sesuai jangka
waktu surat penetapan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah,
surat teguran pertama,
atau surat teguran kedua;
dan/atau
Informasi mengenai
kewenangan Otoritas Jasa
Keuangan dapat
melakukan upaya hukum
lain
Pasal 34

Dalam hal Pihak yang dikenakan DPB2 Dalam hal Pihak yang
Pengembalian Keuntungan Tidak dikenakan Pengembalian
Sah tidak melakukan Keuntungan Tidak Sah tidak Diakomodir
pembayaran seluruh
Pengembalian Keuntungan Tidak
melakukan pembayaran
Sah, TPDKKI merekomendasikan seluruh Pengembalian
kepada Anggota Dewan Keuntungan Tidak Sah
Komisioner Bidang Pasar Modal sampai dengan jangka
untuk memutuskan upaya waktu pembayaran
hukum yang diperlukan terhadap Pengembalian Keuntungan
Pihak yang dikenakan Tidak Sah berakhir
Pengembalian Keuntungan Tidak
Sah berupa:
a. memproses lebih lanjut ke
tahap penyidikan;

b. mengajukan gugatan
perdata; dan/atau

c. mengajukan permohonan
pernyataan kepailitan,

sesuai ketentuan dalam


Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor
65/POJK.04/2020 tentang
Pengembalian Keuntungan Tidak
Sah dan Dana Kompensasi
Kerugian Investor di Bidang Pasar
Modal
Pasal 35
(1) Dalam hal Anggota Dewan
Komisioner Bidang Pasar
Modal memutuskan untuk
meneruskan ke tahap
penyidikan, Direktorat
Penetapan Sanksi dan
Keberatan Pasar Modal
berkoordinasi dengan
satuan kerja yang
membawahkan fungsi
penyidikan di sektor jasa
keuangan.
(2) Direktorat Penetapan DSIM Mengingat sequence
Diakomodir
Sanksi dan Keberatan penyusunan surat adalah
Pasar Modal menyusun sebelum ditetapkannya
surat tindak lanjut ke surat oleh ADK bidang
tahap penyidikan yang PM, sebaiknya
ditetapkan oleh Anggota ditambahkan kata “akan”
Dewan Komisioner bidang diantara kata “yang” dan
Pasar Modal dan “ditetapkan”, sehingga
ditujukan kepada Wakil berbunyi:
Ketua Dewan Komisioner “Direktorat Penetapan
Otoritas Jasa Keuangan Sanksi dan Keberatan
Pasar Modal menyusun
surat tindak lanjut ke
tahap penyidikan yang
akan ditetapkan oleh
Anggota Dewan
Komisioner bidang Pasar
Modal dan ditujukan
kepada Wakil Ketua
Dewan Komisioner Otoritas
Jasa Keuangan.”

Tanggapan ini juga untuk


Pasal 36 ayat (2) dan Pasal
37 ayat (2)
Pasal 36

(1) Dalam hal Anggota Dewan DLIK DLIK


Komisioner Bidang Pasar  Berdasarkan Pasal
Modal memutuskan untuk 30 Undang-Undang Tidak diakomodir
mengajukan gugatan Nomor 21 tahun
perdata, Direktorat Kewenangan OJK dalam
2011 tentang RPDK ini berbeda dengan
Penetapan Sanksi dan
Keberatan Pasar Modal
Otoritas Jasa kewenangan OJK terkait
berkoordinasi dengan Keuangan diatur kewenangan departemen
satuan kerja yang untuk perlindungan perlindungan konsumen
membawahkan fungsi konsumen, OJK di OJK
litigasi dan bantuan hukum. melakukan
pembelaan hukum
Diakomodir dengan
yang salah satunya
kewenangan dari fungsi
adalah melakukan litigasi dan kewenangan
gugatan untuk dari fungsi perlindungan
memperoleh konsumen
pegembalian harta
Ditambahkan ayat (1)
kekayaan dan/atau
menjadi:
ganti kerugian dari
pihak yang Dalam hal Anggota
menyebabkan Dewan Komisioner
kerugian. Bidang Pasar Modal
 Fungsi ini diatur memutuskan untuk
mengajukan gugatan
lebih lanjut dalam
perdata, Direktorat
PDK Penetapan Sanksi dan
5/PDK.01/2018 Keberatan Pasar Modal
tentang Organisasi berkoordinasi dengan
Otoritas Jasa satuan kerja yang
Keuangan dan membawahkan fungsi
peraturan litigasi dan bantuan
perubahannya yang hukum dan/atau fungsi
mengamanatkan perlindungan konsumen.
Departemen HR20042021
Perlindungan
Konsumen (DPLK)
sebagai satuan kerja
OJK yang memiliki
tugas pokok
melakukan
koordinasi dalam
operasional
pelaksanaan
perlindungan
konsumen dan
melakukan
pembelaan hukum
perlindungan
konsumen.
 Lebih lanjut tugas
tersebut diamantkan
dalam tugas pokok
Direktorat
Pembelaan Hukum
Perlindungan
Konsumen (DPHK).
Adapun tugas pokok
DPHK antara lain
adalah:
1. melakukan
analisis terhadap
hasil
pemeriksaaan
Satuan Kerja atas
pelanggaran di
sektor jasa
keuangan yang
menimbulkan
kerugian pada
konsumen,
masyarakat, atau
industri jasa
keuangan untuk
menentukan
apakah OJK
dapat
mengajukan
gugatan perdata;
dan
2. menyampaikan
rekomendasi
kepada Dewan
Komisioner
mengenai
pengajuan
gugatan perdata
Berdasarkan hal-hal
tersebut diatas kami
mengusulkan agar
dapat dicantumkan
satuan kerja yang
membawahkan
perlindungan konsumen
sebagai satuan kerja
yang dimintakan
koordinasi dalam
melakukan gugatan
perdata mengingat
salah satu tujuan dari
adanya ketentuan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
ini adalah untuk
melindungi kepentingan
investor/konsumen.
(2) Direktorat Penetapan Sanksi DSIM Mengingat sequence
dan Keberatan Pasar Modal penyusunan surat adalah
menyusun surat untuk sebelum ditetapkannya Diakomodir
memproses lebih lanjut surat oleh ADK bidang
melalui gugatan perdata PM, sebaiknya
yang ditetapkan oleh ditambahkan kata “akan”
Anggota Dewan Komisioner diantara kata “yang” dan
Bidang Pasar Modal dan “ditetapkan”, sehingga
ditujukan kepada Wakil berbunyi:
Ketua Dewan Komisioner “Direktorat Penetapan
Otoritas Jasa Keuangan. Sanksi dan Keberatan
Pasar Modal menyusun
surat tindak lanjut ke
tahap penyidikan yang
akan ditetapkan oleh
Anggota Dewan
Komisioner bidang Pasar
Modal dan ditujukan
kepada Wakil Ketua
Dewan Komisioner Otoritas
Jasa Keuangan.
(3) Satuan kerja yang DKIP Menurut Peraturan
Tidak diakomodir
membawahkan fungsi Menteri Pendidikan dan
litigasi dan bantuan hukum Kebudayaan No. 50 Tahun Litigasi dan bantuan
dapat melakukan proses 2015 tentang Pedoman hukum disini merujuk
somasi terlebih dahulu Umum Ejaan Bahasa pada tupoksi
sebelum mengajukan proses Indonesia, yang mana Departemen Hukum
gugatan perdata, penggunaan huruf kapital bagian litigasi dan
dipakai sebagai huruf bantuan hukum
pertama semua kata
(termasuk semua unsur
bentuk ulang sempurna)
dalam nama negara,
lembaga, badan,
organisasi, atau dokumen.
Berdasarkan hal tersebut
diatas kata “Litigasi dan
Bantuan Hukum”
merupakan sebuah
lembaga, badan, dan/atau
organisasi
(4) Dalam hal satuan kerja yang
membawahkan fungsi
litigasi dan bantuan hukum
melakukan proses somasi
dan/atau proses gugatan
perdata, satuan kerja yang
membawahkan fungsi
litigasi dan bantuan hukum
berkoordinasi dengan
Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
Pasal 37

(1) Dalam hal Anggota Dewan


Komisioner Bidang Pasar
Modal memutuskan untuk
mengajukan permohonan
pernyataan kepailitan,
Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
berkoordinasi dengan
satuan kerja yang
membawahkan fungsi
litigasi dan bantuan hukum.
(2) Direktorat Penetapan Sanksi DSIM Mengingat sequence
dan Keberatan Pasar Modal penyusunan surat adalah
menyusun surat pengajuan sebelum ditetapkannya Diakomodir
permohonan pernyataan surat oleh ADK bidang
kepailitan yang ditetapkan PM, sebaiknya
oleh Anggota Dewan ditambahkan kata “akan”
Komisioner Bidang Pasar diantara kata “yang” dan
Modal dan ditujukan kepada “ditetapkan”, sehingga
Wakil Ketua Dewan berbunyi:
Komisioner Otoritas Jasa “Direktorat Penetapan
Keuangan. Sanksi dan Keberatan
Pasar Modal menyusun
surat tindak lanjut ke
tahap penyidikan yang
akan ditetapkan oleh
Anggota Dewan
Komisioner bidang Pasar
Modal dan ditujukan
kepada Wakil Ketua
Dewan Komisioner Otoritas
Jasa Keuangan.
(3) Dalam hal satuan kerja yang
membawahkan fungsi
litigasi dan bantuan hukum
melakukan proses
permohonan pernyataan
kepailitan, satuan kerja
yang membawahkan fungsi
litigasi dan bantuan hukum
berkoordinasi dengan
Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
Pasal 38

(1) Direktorat Penetapan Sanksi DPIP Konfirmasi upaya Diakomodir


dan Keberatan Pasar Modal hukum yang dirujuk
berkoordinasi dengan Pasal 33 atau Pasal 34 Rujukan direvisi menjadi
satuan kerja yang Pasal 34
membawahkan fungsi
penyidikan di sektor jasa
keuangan dan/atau fungsi
litigasi dan bantuan hukum
terkait dengan proses dan
hasil upaya hukum
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 33.
(2) Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
dapat meminta hasil upaya
hukum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
dalam hal terdapat putusan
yang berkekuatan hukum
tetap atas tindak pidana,
gugatan perdata, dan/atau
pengajuan permohonan
pernyataan kepailitan.
(3) Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
dengan persetujuan Anggota
Dewan Komisioner Bidang
Pasar Modal
menindaklanjuti hasil upaya
hukum sebagaimana
dimaksud ayat (2) dengan
berkoordinasi dengan
satuan kerja yang
membawahkan fungsi
penyidikan di sektor jasa
keuangan dan/atau fungsi
litigasi dan bantuan hukum
terlebih dahulu
Pasal 39

(1) Dalam hal Pihak yang DPB2 Sebaiknya dilakukan


Diakomodir
dikenakan Pengembalian verifikasi/pemeriksaan
Keuntungan Tidak Sah terkait Pihak yang Perlu ditambahkan
hanya membayar sebagian dikenakan Pengembalian mengenai pembuktian
kewajibannya dan Pihak Keuntungan Tidak Sah pihak yang dikenakan
tersebut sudah tidak yang sudah tidak PKTS membuktikan tidak
mempunyai aset lagi yang mempunyai aset lagi ada asset lagi.
dibuktikan dengan dokumen untuk membayar
Perlu dijelaskan bahwa
pendukung, Direktorat kewajibannya. Selain itu,
Tindakan tertentu
Penetapan Sanksi dan sebaiknya dijelaskan juga
lainnya mengacu pada
Keberatan Pasar Modal dokumen pendukung apa
Pasal 16 ayat 4 RPDK ini
melakukan koordinasi saja yang dapat dijadikan
belum sinkron, dalam
dengan TPDKKI terkait acuan atas hal tersebut.
Pasal 16 ayat 4 TPDKKI
pembayaran sebagian
merekomendasikan ke
Pengembalian Keuntungan
DKM1 untuk Tindakan
Tidak Sah.
tertentu

(2) Kondisi sebagaimana


dimaksud pada ayat (1)
digunakan sebagai
pertimbangan dalam rapat
TPDKKI untuk memutuskan
perlu tidaknya dilakukan
upaya hukum atau tindakan
tertentu lainnya terhadap
Pihak yang dikenakan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah.
(3) Keputusan rapat TPDKKI
dituangkan dalam
rekomendasi TPDKKI kepada Sinkronkan dengan Pasal
Anggota Dewan Komisioner 16 ayat 4, KEPM dan
Bidang Pasar Modal atau DKM1
Deputi Komisioner Pengawas
Pasar Modal I.
(4) Keputusan atas tindak DLIK Perlu diperjelas Diakomodir
lanjut rapat TPDKKI mengenai konsekuensi
sebagaimana dimaksud atau tindakan tertentu Dapat ditambahkan
pada ayat (3), dapat berupa: dari ketidakmampuan penjelasan ayat (2)
mengenai Tindakan
pembayaran sebagian
tertentu yang dapat
kewajibannya. Adapun dilakukan OJK sesuai
kami usulkan tindak dengan Pasal 16 ayat 4
lanjut tersebut berupa
penundaan pemberian
pernyataan efektif,
perintah penggantian
manajemen, penurunan
tingkat kesehatan
Lembaga Jasa
Keuangan, pembatalan
hasil uji kemampuan
dan kepatutan bagi
pengurus atau
pengawas Lembaga
Jasa Keuangan, serupa
dengan tindakan
tertentu dalam
penjelasan Pasal 16
ayat (4)
a. TPDKKI memutuskan
Perlu menambahkan opsi
untuk menggunakan
terkait Tindakan tertentu
upaya penagihan tindakan
agar sinkron dengan
lain sebagaimana
Pasal 16 ayat (4)
dimaksud dalam Pasal 31
c. TPDKKI
dan/atau Pasal 33; atau
merekomendasikan
kepada KEPM untuk
menempuh Tindakan
tertentu.
belum sinkron, dalam
Pasal 16 ayat 4 TPDKKI
merekomendasikan ke
DKM1 untuk Tindakan
tertentu
b. TPDKKI memutuskan
tidak dapat melakukan
upaya hukum lain atas
ketidakmampuan Pihak
yang dikenakan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah.
(5) Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
atas permintaan TPDKKI
dapat memanggil Pihak yang
dikenakan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dalam rangka konfirmasi
atas pembayaran sebagian
oleh Pihak yang dikenakan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah
BAB IX

PENENTUAN FISIBILITAS DANA


PENGEMBALIAN KEUNTUNGAN
TIDAK SAH

Pasal 40

(1) TPDKKI melakukan rapat


evaluasi fisibilitas dana yang
dihimpun atas pembayaran
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah untuk
menyatakan fisibel atau
tidaknya dibentuk Dana
Kompensasi Kerugian
Investor.
(2) TPDKKI menyampaikan
rekomendasi kepada
Anggota Dewan Komisioner
Bidang Pasar Modal atau
Deputi Komisioner Pengawas
Pasar Modal I terkait
fisibilitas dana yang
dihimpun dari pengenaan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah paling lambat 3
(tiga) hari kerja setelah
keputusan dalam rapat
TPDKKI terkait fisibilitas
dana.
(3) Dalam hal Anggota Dewan
Komisioner Bidang Pasar
Modal atau Deputi
Komisioner Pengawas Pasar
Modal I menyetujui
rekomendasi TPDKKI untuk
dibentuk Dana Kompensasi
Kerugian Investor
sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), Anggota
Dewan Komisioner Bidang
Pasar Modal atau Deputi
Komisioner Pengawas Pasar
Modal I menyatakan dana
yang dihimpun dari
pengenaan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
menjadi Dana Kompensasi
Kerugian Investor untuk
selanjutnya diinformasikan
oleh Direktorat Penetapan
Sanksi dan Keberatan Pasar
Modal kepada Penyedia
Rekening Dana.
(4) Dalam hal Anggota Dewan
Komisioner Bidang Pasar
Modal atau Deputi
Komisioner Pengawas Pasar
Modal I menyetujui
rekomendasi TPDKKI yang
menyatakan tidak fisibel
untuk dibentuk Dana
Kompensasi Kerugian
Investor sebagaimana
dimaksud pada ayat (2),
Anggota Dewan Komisioner
Bidang Pasar Modal atau
Deputi Komisioner Pengawas
Pasar Modal I menyatakan
bahwa Dana Kompensasi
Kerugian Investor tidak
terbentuk untuk selanjutnya
diinformasikan oleh
Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
kepada Penyedia Rekening
Dana untuk
memindahbukukan dana
dimaksud ke rekening Pihak
yang ditunjuk untuk
mengelola dana
pengembangan industri
pasar modal.
(5) Dalam hal dana yang
dihimpun dari pengenaan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah tidak tertagih,
Anggota Dewan Komisioner
Bidang Pasar Modal atau
Deputi Komisioner Pengawas
Pasar Modal I menyatakan
bahwa Dana Kompensasi
Kerugian Investor tidak
terbentuk untuk selanjutnya
diinformasikan oleh
Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
kepada Penyedia Rekening
Dana untuk menutup
rekening dana
Pasal 41

(1) Direktorat Penetapan Sanksi


dan Keberatan Pasar Modal
mengumumkan terbentuknya
dan/atau tidak terbentuknya
Dana Kompensasi Kerugian
Investor dalam situs web
Otoritas Jasa Keuangan
dan/atau media massa.
(2) Pengumuman terbentuknya
Dana Kompensasi Kerugian
Investor sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit memuat:
a. nama kasus;

b. para Pihak yang


dikenakan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah;

c. jumlah Dana Kompensasi


Kerugian Investor; dan

d. Administrator yang
ditunjuk.

(3) Pengumuman tidak


terbentuknya Dana
Kompensasi Kerugian Investor
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) paling sedikit
memuat:
a. nama kasus; dan

b. para Pihak yang


dikenakan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah.

(4) Dalam hal Dana Kompensasi DPIP


Kerugian Investor tidak Konfirmasi pasal yang Diakomodir
terbentuk sebagaimana dirujuk apakah Pasal akan direvisi menjadi
dimaksud dalam Pasal 39 39 ayat (4) atau Pasal Pasal 40 ayat (4)
ayat (4), Direktorat Penetapan 40 ayat (4)
Sanksi dan Keberatan Pasar
Modal mengumumkan Pihak
lain yang ditunjuk sebagai
pengelola dana
pengembangan industri pasar
modal
DPM3 DPIV:
Penyesuaian referensi
Pasal sehingga Diakomodir
ketentuan Pasal 41 Ayat
(4) menjadi berbunyi
sebagai berikut:
“(4) Dalam hal Dana
Kompensasi Kerugian
Investor tidak terbentuk
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4039 ayat
(4), Direktorat Penetapan
Sanksi dan Keberatan
Pasar Modal
mengumumkan Pihak
lain yang ditunjuk
sebagai pengelola dana
pengembangan industri
pasar modal”.

BAB X
ADMINISTRATOR

Bagian Kesatu

Tata Cara Penunjukan dan


Pemberhentian Administrator

Pasal 42

(1) TPDKKI merekomendasikan DPM4 Mohon konfirmasi


penunjukan Administrator terkait hal-hal apa saja
kepada Anggota Dewan yang menjadi Pertimbangan merujuk
Komisioner Bidang Pasar pertimbangan dalam pada persyaratan
Modal setelah dana yang
pemberian rekomendasi administrator dalam RSE
dihimpun dari pengenaan
Pengembalian Keuntungan penunjukan
Tidak Sah dinyatakan fisibel. administrator tersebut?
(2) Penetapan penunjukan
Administrator sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui Keputusan
pejabat Otoritas Jasa
Keuangan dengan jabatan
paling rendah pejabat yang
menetapkan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah.
(3) Direktorat Penetapan Sanksi Dep Perlu ditambahkan dalam
dan Keberatan Pasar Modal Penyidika penjelasan, mengenai
menyusun surat keputusan n jangka waktu penyusunan Diakomodir
penunjukan Administrator Surat Keputusan tersebut
sebagaimana dimaksud pada
ayat (2)
Pasal 43

(1) TPDKKI merekomendasikan DLIK Diusulkan untuk


pemberhentian Administrator diubah menjadi
kepada Anggota Dewan dan/atau: Diakomodir
Komisioner Bidang Pasar
Modal.
Pertimbangan
pemberhentian
Administrator antara
lain terkait tidak
melakukan tugas
sebagai Administrator
dengan baik, dinilai
tidak memiliki
integritas, dan/atau
mengundurkan diri
(2) Penetapan pemberhentian
Administrator sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui Keputusan
pejabat Otoritas Jasa
Keuangan dengan jabatan
paling rendah pejabat yang
menetapkan Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah.
(3) Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
menyusun surat keputusan
pemberhentian Administrator
sebagaimana dimaksud pada
ayat (2)
Bagian Kedua
Rencana Distribusi dan
Pembayaran Klaim

Pasal 44

(1) TPDKKI memberikan


rekomendasi kepada Anggota
Dewan Komisioner Bidang
Pasar Modal atau Deputi
Komisioner Pengawas Pasar
Modal I terkait persetujuan
atas Rencana Distribusi yang
disampaikan oleh
Administrator.
(2) Dalam hal Rencana Distribusi
disetujui, Direktorat
Penetapan Sanksi dan
Keberatan Pasar Modal
menyusun surat persetujuan
Rencana Distribusi kepada
Administrator yang
ditandatangani oleh pejabat
Otoritas Jasa Keuangan
dengan jabatan paling rendah
pejabat yang menetapkan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah dengan tembusan
kepada Penyedia Rekening
Dana.
(3) Dalam hal Rencana Distribusi
disetujui dengan perubahan,
Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
menyusun surat permintaan
penyesuaian dan
penyampaian kembali
Rencana Distribusi kepada
Administrator yang
ditandatangani oleh pejabat
Otoritas Jasa Keuangan
dengan jabatan paling rendah
pejabat yang menetapkan
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah
Pasal 45

(1) TPDKKI mengevaluasi


rencana pembayaran
klaim dari Administrator.

(2) TPDKKI menyampaikan


hasil evaluasi rencana
pembayaran klaim
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) beserta
rekomendasi persetujuan
kepada Anggota Dewan
Komisioner Bidang Pasar
Modal atau Deputi
Komisioner Pengawas
Pasar Modal I.
(3) Dalam hal rencana
pembayaran klaim
disetujui oleh Anggota
Dewan Komisioner Bidang
Pasar Modal atau Deputi
Komisioner Pengawas
Pasar Modal I, Direktorat
Penetapan Sanksi dan
Keberatan Pasar Modal
menyusun surat
persetujuan rencana
pembayaran klaim kepada
Administrator yang
ditandatangani oleh
pejabat Otoritas Jasa
Keuangan dengan jabatan
paling rendah pejabat
yang menetapkan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dengan tembusan kepada
Penyedia Rekening Dana
Bagian Ketiga

Penutupan Rekening Dana dan


Situs Web Dana Kompensasi
Kerugian Investor

Pasal 46

(1) TPDKKI merekomendasikan


penutupan rekening dana dan
situs web Dana Kompensasi
Kerugian Investor kepada
Anggota Dewan Komisioner
Bidang Pasar Modal atau
Deputi Komisioner Pengawas
Pasar Modal I dalam hal:
a. telah dilakukan
pembayaran klaim
investor;

b. telah dilakukan
rekonsiliasi terhadap dana
dalam Dana Kompensasi
Kerugian Investor yang
terdapat di Penyedia
Rekening Dana;
c. Administrator telah
mengirimkan laporan
akhir dana dalam Dana
Kompensasi Kerugian
Investor; dan
d. pertimbangan lain, jika
ada.

(2) Direktorat Penetapan Sanksi


dan Keberatan Pasar Modal
menyusun surat perintah
kepada Administrator
berkaitan dengan penutupan
rekening dan situs web paling
lambat 2 (dua) hari kerja
setelah keputusan Deputi
Komisioner Pengawas Pasar
Modal I
Pasal 47

(1) Dalam hal Administrator tidak


menyampaikan laporan
sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor
65/POJK.04/2020 tentang
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah dan Dana
Kompensasi Kerugian Investor
di Bidang Pasar Modal dalam
jangka waktu yang
ditentukan, paling lambat 2
(dua) hari kerja sejak batas
waktu penyampaian laporan,
Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
menyusun surat permintaan
laporan yang ditandatangani
oleh Kepala Departemen
Pengawasan Pasar Modal 1A.
(2) Dalam hal Penyedia Rekening DPKP Ditambahkan “Surat Tidak diakomodir
Dana tidak menyampaikan Edaran Otoritas Jasa
laporan sebagaimana Keuangan Nomor ...
dimaksud dalam Surat tentang Mekanisme
Edaran Otoritas Jasa
Pengembalian
Keuangan Nomor …. tentang
Mekanisme Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
Keuntungan Tidak Sah dan dan Dana Kompensasi
Dana Kompensasi Kerugian Kerugian Investor”
Investor dalam jangka waktu
yang telah ditentukan, paling
lambat 2 (dua) hari kerja
sejak batas waktu
penyampaian laporan,
Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
menyusun surat permintaan
laporan yang ditandatangani
oleh Kepala Departemen
Pengawasan Pasar Modal 1A.
(1) Direktorat Penetapan
Sanksi dan Keberatan
Pasar Modal menyusun
konsep surat
pemberitahuan kepada
Administrator terkait
berakhirnya tugas
Administrator paling
lambat 2 (dua) hari kerja
setelah kewajiban
Administrator kepada
Otoritas Jasa Keuangan
telah dilaksanakan
BAB XI

PENUNJUKAN PIHAK IKNB1A


PENGELOLA DANA  Korelasi pengelola Jika dana tidak fisibel
PENGEMBANGAN INDUSTRI
dana pengembangan atau terdapat sisa dana,
PASAR MODAL
industri pasar modal maka akan dikelola oleh
PDPIPM
dengan Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah apa?
Perlu diuraikan
darimana dana yang
akan dikelola oleh
pengelola dana
pengembangan industri
pasar modal? Dan
tujuannya apa?
Pasal 48

(1) TPDKKI DPM4 Agar diperjelas


merekomendasikan persyaratan kualifikasi
penunjukan Pihak pihak pengelola dana Persyaratan PDPIPM ada
pengelola dana pengembangan industri pada RSE
pengembangan industri
pasar modal
pasar modal kepada
Anggota Dewan
Komisioner Bidang Pasar
Modal atau Deputi
Komisioner Pengawas
Pasar Modal I.
(2) Pihak pengelola dana DPIP DPIP
pengembangan industri
pasar modal ditunjuk Penjelasan Diakomodir
berdasarkan Keputusan
pejabat Otoritas Jasa Kata workshop
Keuangan dengan jabatan sebaiknya italic
paling rendah pejabat menjadi:
yang menetapkan
Pengembalian
Pihak pengelola dana
Keuntungan Tidak Sah. pengembangan industri
pasar modal adalah
suatu lembaga yang
memberikan pendidikan
dan pelatihan terkait
bidang pasar modal
diantaranya dalam
bentuk sertifikasi atau
workshop, sehingga
dapat berperan serta
dalam memajukan
pasar modal
(3) Direktorat Penetapan
Sanksi dan Keberatan
Pasar Modal menyusun
surat keputusan
penunjukan Pihak
pengelola dana
pengembangan industri
pasar modal sebagaimana
dimaksud pada ayat (2
Pasal 49

(1) Pengawasan Pihak pengelola DPM4


Agar dipertimbangkan Diakomodir
dana pengembangan industri
pasar modal dilakukan oleh bahwa dengan Ketentuan sama sama
Direktorat Pengawasan penambahan fungsi ini PDK, maka dapat
Lembaga Efek. maka perlu dilakukan langsung berlaku apabila
penyesuaian terhadap PDK ini berlaku. Namun
PDK terkait Organisasi idealnya tetap
OJK menyesuaikan PDK
Organisasi.
HR20042021
DPM3
Pasal 49 ayat 1 dan 2 Tidak diakomodir
DPLE: Tetap dimasukan dalam
RPDK namun kedepan
Agar ketentuan dalam SOP dan delwen akan
Pasal 49 ayat (1) menyesuaikan
tersebut dapat
dihilangkan,
selanjutnya agar
pengaturan tersebut
ditetapkan dalam
Delwen setelah ada
pembahasan bersama
lebih lanjut
(2) Pengawasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
meliputi antara lain:

a. pemantauan terhadap
laporan penerimaan dana,
rencana kegiatan, dan
realisasi kegiatan dan
penggunaan dana
pengembangan industri
pasar modal; dan/atau
b. pengawasan lainnya,
dalam hal diperlukan

Pasal 50

Direktorat Penetapan Sanksi dan


Keberatan Pasar Modal
melakukan rekonsiliasi antara
salinan bukti pemindahan dana
yang disampaikan oleh Penyedia
Rekening Dana dengan
penerimaan dana oleh Pihak
pengelola dana pengembangan
industri pasar modal
BAB XII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 51

Peraturan Dewan Komisioner


Otoritas Jasa Keuangan ini mulai
berlaku pada tanggal ditetapkan

Penjelasan DPIP DPIP


Dalam rangka Diakomodir
mewujudkan penegakan
hukum di sektor jasa
keuangan, termasuk di
dalamnya di bidang
pasar modal, Otoritas
Jasa Keuangan
mempunyai
kewenangan untuk
menetapkan
Pengambilan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dan Dana Kompensasi
Kerugian Investor
sesuai dengan
Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor
65/POJK.04/2020
tentang Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dan Dana Kompensasi
Kerugian Investor di
Bidang Pasar Modal.
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dilakukan agar Pihak
yang melakukan
pelanggaran tidak dapat
menikmati keuntungan
yang diperolehnya
secara tidak sah dan
selanjutnya dana yang
dihimpun dari
pengenaan
Pengembalian
Keuntungan tidak Sah
dapat digunakan untuk
memberikan
kompensasi kerugian
kepada korban
pelanggaran dan/atau
pengembangan industri
pasar modal Indonesia.

Catatan :
Terdapat kesalahan
pengetikan kata
“Pengambilan”
seharusnya
“Pengembalian”.
DPIP Alinea 3
Oleh karena itu, Diakomodir
guna mendukung dan
menjalankan
kewenangan Otoritas
Jasa Keuangan dalam
hal Pengambilan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dan Dana Kompensasi
Kerugian Investor,
Otoritas Jasa Keuangan
perlu melakukan
penyusunan peraturan
internal terkait Tata
Cara Pelaksanaan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dan Dana Kompensasi
Kerugian Investor
khususnya di sektor
Pasar Modal. Peraturan
dimaksud diharapkan
dapat lebih
meningkatkan
efektifitas pelaksanaan
tugas pengawas dan
digunakan sebagai
pedoman bagi pengawas
dalam hal menetapkan
Pengambilan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dan Pembentukan Dana
Kompensasi Kerugian
Investor.

Catatan :
Terdapat kesalahan
pengetikan kata
“Pengambilan”
seharusnya
“Pengembalian”.
DPM3

Alinea 3 Tidak diperlukan


ketentuan khusus
Oleh karena itu,
guna mendukung dan Cross cutting akan dapat
dihandle pada saat
menjalankan administrator Menyusun
kewenangan Otoritas rencana distribusi
Jasa Keuangan dalam khususnya terkait
kriteria investor yang
hal Pengambilan
Pengembalian dapat mengajukan klaim.
Keuntungan Tidak Sah
HR20042021
dan Dana Kompensasi
Kerugian Investor,
Otoritas Jasa Keuangan
perlu melakukan
penyusunan peraturan
internal terkait Tata
Cara Pelaksanaan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dan Dana Kompensasi
Kerugian Investor
khususnya di sektor
Pasar Modal. Peraturan
dimaksud diharapkan
dapat lebih
meningkatkan
efektifitas pelaksanaan
tugas pengawas dan
digunakan sebagai
pedoman bagi pengawas
dalam hal menetapkan
Pengambilan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dan Pembentukan Dana
Kompensasi Kerugian
Investor.
Catatan :
Terdapat kesalahan
pengetikan kata
“Pengambilan”
seharusnya
“Pengembalian”.

Anda mungkin juga menyukai