Matriks Baru 22042021
Matriks Baru 22042021
Pasal 92
(1) Otoritas Jasa
Keuangan berwenang
memberikan perintah
tertulis kepada setiap
Pihak guna memenuhi
ketentuan peraturan
perundang-undangan di
bidang Pasar Modal,
mencegah kerugian
masyarakat, dan/atau
melindungi kepentingan
masyarakat.
DPM3 Diusulkan terdapat Definisi Perintah Tertulis
perbedaan definisi dari pada RPDK ini sesuai
Perintah Tertulis dengan penjelasan
dengan Perintah Perintah Tertulis di UU
Tindakan Tertentu. Hal OJK dan POJK 65 2020
ini mengingat perintah Berbeda dengan konsep
tindakan tertentu Tindakan tertentu
menjadi salah satu dimana Tindakan
kewenangan dari tertentu dalam RPDK ini
satuan kerja pengawas. menjadi alternatif OJK
apabila terdapat kondisi
dalam Pasal 16 ayat (4)
Sebagaimana kami
kutip dalam Pasal 1 Tidak diakomodir dalam
Angka 2 POJK RPDK ini
43/POJK.03/2017 yang Pembedaan antara PT
menyatakan bahwa: implikasi pidana dan
Tindakan tertentu
Perintah atau Cease walaupun bentuk PT tapi
and Desist Order (CDO) tidak selalu berimplikasi
pidana akan diatur lebih
yang selanjutnya
jelas dalam RPOJK
disebut Perintah atau Perintah Tertulis
CDO adalah perintah
untuk melaksanakan dalam POJK dan RPDK
atau tidak ini tidak mengatur
melaksanakan kegiatan pembeda antara PT dan
tertentu guna Tindakan Tertentu
memenuhi ketentuan HR20042021
peraturan perundang-
undangan di sektor
perbankan dan/atau
mencegah dan
mengurangi kerugian
konsumen, masyarakat,
dan sektor perbankan
10. Sidang DPIP Sidang Pembahasan Tidak Diakomodir
Pembahasan Kasus yang Kasus yang selanjutnya
selanjutnya disingkat SPK disingkat SPK adalah
adalah forum yang forum yang dipimpin
dipimpin oleh Anggota oleh Anggota Dewan
Dewan Komisioner
Komisioner Bidang
Bidang Pasar Modal atau
Deputi Komisioner Pasar Modal atau
Pengawas Pasar Modal I Deputi Komisioner
guna membahas suatu Pengawas Pasar Modal I
kasus pelanggaran di Otoritas Jasa Keuangan
bidang pasar modal guna membahas suatu
kasus pelanggaran di
bidang pasar modal
11. Lembaga Jasa
Keuangan adalah
lembaga yang
melaksanakan kegiatan
di sektor perbankan,
pasar modal,
perasuransian, dana
pensiun, lembaga
pembiayaan, dan
Lembaga Jasa Keuangan
lainnya
BAB II
TATA CARA PENETAPAN DAN
PENGUMUMAN PENGENAAN
PENGEMBALIAN KEUNTUNGAN
TIDAK SAH
Pasal 2
(1) Penetapan Pengembalian DPM3 DPIV: Penetapan PKTS
Keuntungan Tidak Sah dilakukan dengan
dilakukan dengan Mohon konfirmasi, mempertimbangkan
mempertimbangkan dalam hal satuan kerja rekomendasi LHP DPKM,
rekomendasi dalam laporan pengawas melakukan namun apabila dalam
hasil pemeriksaan pelimpahan kasus yang level pemeriksaan satker
Direktorat Pemeriksaan pengawas sudah dapat
terindikasi pidana atau
Pasar Modal mengidentifikasi adanya
mengakibatkan jumlah keuntungan yang
kerugian masyarakat, diperoleh atau kerugian
apakah penghitungan yang dihindari secara
perkiraan jumlah tidak sah, maka akan
keuntungan yang memudahkan DKM1
diperoleh atau kerugian atau KEPM dalam
yang dihindari secara memutuskan SPK
tidak sah oleh Pihak
yang melakukan
dan/atau Pihak yang
menyebabkan
terjadinya pelanggaran
terhadap peraturan
perundang-undangan di
bidang pasar modal
harus sudah dilakukan
oleh satker pengawas?
Usulan:
PKTS tidak disingkat
sebagaimana definisi
dalam Pasal 1 Angka
2 atau
menggunakan kata
“PKTS” sebagaimana
pasal existing
dengan
menambahkan
singkatan pada
Pihak lain dalam hal
Pasal 1 angka 2 ini adalah aparat
sebagai berikut: penegak hukum lain.
“Pengembalian
Diakomodir dengan
Keuntungan memperjelas
Tidak Sah yang
selanjutnya PKTS
adalah …”
disertai dengan
penyesuaian agar
pasal-pasal
berikutnya secara
konsisten
menggunakan
“PKTS”.
Agar diperjelas
mengenai definisi
“pihak lain yang
terkait” karena
terkait penetapan
PKTS dikhawatirkan
akan ada aspek
hukum yang terkait
(harus jelas yang
dimaksud siapakah
pihak yang terkait)
DPRK Diakomodir.
(3) Dalam hal Ketua TPDKKI IKNB1A Dalam ayat (6) Rumusan Dihapus
berhalangan, rapat sebaiknya kata ‘ketua
dipimpin oleh Wakil Ketua TPDKKI’, diganti oleh HR22032021
TPDKKI ‘pimpinan rapat
TPDKKI’ karena di ayat
(3) apabila ketua
TPDKKI berhalangan
hadir diganti oleh wakil
ketua TPDKKI
(4) Rapat TPDKKI dapat DSIM Terdapat pengulangan
Diubah menjadi ayat (3)
mengundang Pihak lain frase “mengundang Pihak
sebagai narasumber, lain sebagai narasumber”, HR22032021
dalam hal diperlukan yang seharusnya dapat
mengundang Pihak lain dihilangkan salah satu.
sebagai narasumber Direkomendasikan revisi
sbb:
“Rapat TPDKKI dapat
mengundang Pihak lain
sebagai narasumber,
dalam hal diperlukan”
DPIP
Rapat TPDKKI dapat Telah Diakomodir.
mengundang Pihak lain
sebagai narasumber,
dalam hal diperlukan.
mengundang Pihak lain
sebagai narasumber
DPMK (1) Dalam hal diperlukan, Telah Diakomodir.
Rapat TPDKKI dapat
mengundang Pihak
lain sebagai
narasumber, dalam
hal diperlukan
mengundang Pihak
lain sebagai
narasumber.
IKNB1A
Mempertimbangkan Rumusan tersebut sudah
risalah dibuat dalam diatur dalam ayat (8)
bentuk tertulis, huruf d
diusulkan untuk
salinan rekaman audio
dijadikan lampiran yang
harus disampaikan
menjadi kesatuan
dengan risalah rapat
b. ringkasan pendapat
anggota TPDKKI;
c. keputusan rapat; dan
e. mengadministrasikan
dokumen terkait
pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah; dan
f. melaksanakan tugas
kesekretariatan
lainnya
PASAL !2
a. melaksanakan tugas
dengan itikad baik;
b. menghadiri rapat; dan
c. menjaga kerahasiaan
segala informasi yang
diperoleh dan/atau
diketahui berkaitan
dengan pelaksanaan
tugas kesekretariatan
TPDKKI
BAB IV
PENYEDIA REKENING
DANA
Pasal 13
Direktorat Penetapan
Sanksi dan Keberatan
Pasar Modal menyerahkan
hasil verifikasi beserta
salinan dokumen
pendukung kepada
TPDKKI
(1) Direktorat Penetapan Sanksi Dep Perlu ditambahkan
dan Keberatan Pasar Modal Penyidika penjelasan mengenai
melakukan verifikasi n jangka
pembayaran Pengembalian waktu proses verifikasi Tidak diakomodir.
Keuntungan Tidak Sah pembayaran dimaksud,
dengan membandingkan agar tidak bersifat Karena tidak mengatur
konfirmasi bukti pembayaran multitafsir terkait jangka waktu
dari Pihak yang dikenakan untuk DSKP sendiri
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah dengan laporan
dari Penyedia Rekening Dana
DPM3 DPIV: Diakomodir
Penjelasan Pasal 14
Ayat (1) perlu
disesuaikan sehingga
menjadi berbunyi
sebagai berikut:
“Direktorat Penetapan
Sanksi dan Keberatan
Pasar Modal
mendokumentasikan
verifikasi pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dalam bentuk dana
ke dalam kertas kerja”.
Bagian Kedua
Pembayaran Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah Dalam
Bentuk Aset Tetap
Pasal 15
Diusulkan agar
redaksi pasal 15 ayat
(1) huruf f dapat
disesuaikan menjadi
sebagai berikut:
“surat pernyataan
bahwa tidak memiliki
dana yang cukup untuk
membayar
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
beserta dokumen
pendukung yang
menunjukkan
keadaan tersebut
a. dokumen kepemilikan
yang sah atas aset tetap;
IKNB1A
(5) Dalam hal berdasarkan Untuk meminimalisasi Tidak diakomodir, untuk
penilaian TPDKKI potensi hukum atas kondisi tertentu (asset
pembayaran Pengembalian penetuan nilai aset mudah ditentukan
Keuntungan Tidak Sah tetap, sebaiknya nilainya)
dengan menggunakan aset
perhitungan nilai aset
tetap dinyatakan memenuhi
ketentuan sebagaimana
tetap selalu
dimaksud pada ayat (4), menggunakan penilai,
TPDKKI melakukan dan dari hasil penilai
perhitungan nilai aset tetap: menjadi pertimbangan
TPDKI dalam
a. berdasarkan nilai jual
objek pajak atas aset tetap
menentukan nilai aset
berupa tanah dan/atau tetap.
bangunan:
berdasarkan rata-rata harga
pasar atas aset tetap kendaraan
bermotor.
HR20042021
rancangan ayat (5) diubah
DPM4 HR20042021
1. Agar
Dalam RSE, yang
dipertimbangkan mengikuti harga pasar
kembali mengingat hanya aset kendaraan
NJOP biasanya lebih bermotor.
rendah dari harga nilai aset tetap berupa
tanah dan/atau
pasar. Dalam hal bangunan yang dihitung
tersebut, nilai mana sebesar 70% (tujuh
yang akan diambil puluh persen) dari nilai
oleh TPDKKI? jual objek pajak;
pilihan opsi tidak diatur
2. Agar dijelaskan dlm RPDK ini
pertimbangan
terkait Pihak yang
dikenakan (1) Dalam hal
berdasarkan
Pengembalian penilaian TPDKKI
Keuntungan Tidak pembayaran
Sah tidak diberikan Pengembalian
Keuntungan Tidak
opsi untuk menjual
Sah dengan
aset tetap-nya menggunakan aset
sendiri terlebih tetap dinyatakan
dahulu memenuhi ketentuan
sebagaimana
sebagaimana
dimaksud pada ayat
praktek di (4), TPDKKI
perbankan dalam melakukan
hal debitur tidak perhitungan nilai aset
tetap:
mampu membayar
pinjaman ke bank. a. berdasarkan nilai
jual objek pajak
3. Agar dapat atas aset tetap
dipertimbangkan berupa tanah
juga terkait jangka dan/atau
waktu dalam hal bangunan:
terdapat b. berdasarkan rata-
penunjukan penilai rata harga pasar
atas aset tetap
dan masa berlaku kendaraan
laporan penilaian. bermotor.
4. Mohon ditambah HR20042021
ketentuan terkait rancangan ayat
(5) diubah
dengan sumber
dana dalam hal 1. Rumusan POJK 65
mengatur penilaian
TPDKKI dapat harga dengan NJOP
menunjuk penilai atau harga pasar,
yang terdaftar di dimkasudkan agar
Otoritas Jasa Pihak yang dikenakan
PKTS diharapkan
Keuangan melunasi dengan
dana. Dana tersebut
dapat berasal dari
penjualaan aset tetap
yang dijual sendiri
akan tetapi tidak
melebihi batas jangka
waktu pembayaran
yang ditentukan OJK
2. Perlu dibahas
Bersama. Apakah
perlu diatur terkait
penilai yang telah di
tunjuk OJK. Termasuk
dana yang digunakan
OJK membayar jasa
penilai
Anggaran penunjukan
penilai, menggunakan
anggaran OJK
cek ke Admin DPM1,
apabila dianggarkan
namun tidak
digunakan bagaimana
resikonya.
diatur dalam penjelasan
bahwa anggaran
penunjukan penilai
menggunakan anggaran
DPM1
HR20042021
(7) Dalam hal perhitungan untuk DPM4 Agar terdapat kertas Pasal 15 ayat (7) diubah
menentukan rata-rata harga kerja terkait penilaian menjadi:
pasar aset tetap sebagaimana pembayaran
dimaksud pada ayat (5), TPDKKI Pengembalian Dalam hal perhitungan
dapat menunjuk penilai yang untuk menentukan rata-
Keuntungan Tidak Sah
terdaftar di Otoritas Jasa rata harga pasar aset
Keuangan dalam bentuk aset tetap tetap sebagaimana
oleh TPDKKI dimaksud pada ayat (5)
huruf b, TPDKKI dapat
menunjuk penilai yang
terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan
HR20042021
Pasal 15 ayat 6
Diubah menjadi
Dalam hal perhitungan
untuk menentukan rata-
rata harga pasar nilai
aset tetap sebagaimana
dimaksud pada ayat (5),
TPDKKI dapat menunjuk
penilai yang terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan
Karena penjelasan Pasal
30 ayat (3) diatur bahwa
nilai aset tetap berupa
tanah dan/atau
bangunan yang dihitung
sebesar 70% (tujuh
puluh persen) dari nilai
jual objek pajak;
dan/atau
nilai aset tetap berupa
kendaraan bermotor
yang dihitung sebesar
70% (tujuh puluh persen)
harga pasar
Pasal 30
(1 )Pelepasan aset tetap
terkait pembayaran
Pengembalian Keuntungan
Tidak Sah dapat
dilakukan melalui proses
pelelangan oleh balai
lelang kelas II dan/atau
Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan
Lelang
2. Agar dipertimbangkan
untuk menetapkan
Jangka Waktu/SLA
pelaksanaan pelepasan
aset tetap melalui
lelang setelah Pihak
yang dikenakan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dapat melakukan
pembayaran dengan
menggunakan aset
tetap
DPM3 DPIV:
Mohon konfirmasi terkait Biaya yang timbul
pembebanan biaya dibebankan oleh dana
penunjukan dan penggunaan PKTS
jasa penilai pada ketentuan
ini. Apakah menjadi beban
OJK atau mengurangi jumlah
dana Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah yang
dihimpun?
PASAL 16
Catatan:
Perlu tambahan kata
hasil
a. aset tetap dan/atau dana
yang diserahkan telah
memenuhi persyaratan
dan nilai pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah;
atau
b. aset tetap dan/atau dana
yang diserahkan tidak
memenuhi persyaratan
dan nilai pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah.
(4) Dalam hal Pihak yang DPIP Usulan kata “uji”
dikenakan Pengembalian diganti menjadi
Keuntungan Tidak Sah tidak Diakomodir
menyerahkan aset tetap lain “penilaian”, menjadi:
sebagaimana dimaksud pada Catatan:
ayat (1) dan/atau aset tetap
Yang dimaksud dengan
Perlu dipastikan
yang diserahkan dinyatakan tindakan tertentu
Tindakan tertentu apa
tidak memenuhi sebagaimana antara lain penundaan yang direkomendasikan
dimaksud pada ayat (3) huruf pemberian pernyataan oleh TPDKKI
b, TPDKKI merekomendasikan efektif, perintah
kepada Deputi Komisioner penggantian HR22032021
Pengawas Pasar Modal I manajemen, penurunan Rumusan penjelasan
untuk menempuh tindakan tingkat kesehatan tetap
tertentu Lembaga Jasa HR20042021
Keuangan, pembatalan
hasil penilaian
kemampuan dan
kepatutan bagi
pengurus atau
pengawas Lembaga
Jasa Keuangan
DPM3 DPIV:
Mohon konfirmasi, Tidak diakomodir
apakah tidak
sebaiknya selain Karena bobot
pelanggaran
tindakan tertentu
berbeda, ini
pada ketentuan ini, sudah terbukti
tidak dipenuhinya aset dana atau
penyerahan aset tetap tidak
dalam rangka mencukupi maka
Pengembalian dibuka
Keuntungan Tidak kemungkinan
Sah ini dapat OJK untuk
ditingkatkan ke melakukan
penyidikan atau tindakan tertentu
pidana. Tidak diakomodir
Diakomodir
Perlu dirumuskan dalam
Penjelasan RPDK mengenai
Tindakan tertentu yang
Siapakah yang sesuai dengan Pasal 16
dimaksud dengan ayat (4) RPDK ini
‘Pengawas LJK’?
Diusulkan agar
penjelasan Pasal 16
Ayat (4) dapat
disesuaikan menjadi
sebagai berikut:
“Yang dimaksud
dengan tindakan
tertentu antara lain
penundaan pemberian
pernyataan efektif,
perintah penggantian
manajemen,
penurunan tingkat
kesehatan Lembaga
Jasa Keuangan,
pembatalan hasil uji
kemampuan dan
kepatutan bagi
pengurus atau
pengawas pihak
utama Lembaga Jasa
Keuangan
sebagaimana diatur
dalam Peraturan
Otoritas Jasa
Keuangan tentang
Penilaian
Kemampuan dan
Kepatutan Bagi
Pihak Utama
Lembaga Jasa
Keuangan
PASAL 17
Usulan 1. Perlu
1. penyimpanan asset
Mitigasi dipertimbangkan
dilakukan OJK dengan
mekanisme
berkoordinasi dengan
pengamanan aset
Departemen Logistik
titipan tersebut dari
risiko rusak, hilang, 2. (perlu dibahas
serta kegiatan
penitipan di pihak
pemeliharaan aset
ketiga)
karena penyimpanan
dalam waktu yang 3. biaya pemeliharaan
relatif lama menggunakan
berpotensi anggaran dep logistic
menurunkan nilai
ekonomisnya.
2. Disamping itu, OJK
perlu menambah
investasi (capex)
untuk menyediakan
tempat penyimpanan
yang memadai
3. Biaya yang timbul
dari penerimaan dan
penyimpanan aset
tetap agar
diperhitungkan
secara akurat
termasuk prediksi
berapa lama waktu
yang diperlukan
untuk
menyelesaikan PTKS
dimaksud dan
karena jumlah biaya
pemeliharaan dapat
mencapai jumlah
yang signifikan,
sebaiknya
ditanggung oleh
pihak yang telah
melakukan
pengambilan
keuntungan tidak
sah
(1) Pen
yimpanan aset
tetap yang diterima
sebagai
pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah dilakukan oleh
Direktorat
Penetapan Sanksi
dan Keberatan
Pasar Modal
berkoordinasi
dengan Departemen
Logistik di kantor
Otoritas Jasa
Keuangan
(2) Pen
yimpanan aset
tetap sebagaimana
dimaksud ayat (1)
dilakukan dalam
bentuk:
a. dokumen
kepemilikan
dalam hal
aset berupa
tanah
dan/atau
bangunan;
dan/atau
b. kendaraan
bermotor
beserta
dokumen
kepemilikan
HR20042021
(penambahan
ayat terkait
bentuk
penyimpanan)
(3) Pen
yimpanan aset
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2)
berkoordinasi
dengan Departemen
Logistik.
HR20042021
DPM3 DPIV:
Apakah Karena biaya tersebut
dimungkinkan timbul Ketika asset
terkait biaya yang belum dapat dilelang.
timbul dari Ketika OJK menerima
penerimaan dan asset, maka OJK
penyimpanan aset memberikan keterangan
tetap tidak lunas, sehingga tidak
dibebankan kepada dapat dibebankan
anggaran kepada pihak yang
dikenakan PKTS.
Departemen
Logistik? Misalnya
biaya tersebut Sampai denga asset
dibebankan kepada berhasil dilelang
Pihak yang
dikenakan
Pengembalian Tidak terdapat batasan
Keuntungan Tidak
Sah atau
dibebankan pada
jumlah dana
Pengembalian
Keuntungan Tidak
Sah yang sudah
dihimpun/Dana
Kompensasi
Kerugian Investor.
Sampai kapan biaya
tersebut dibebankan
kepada anggaran
Departemen
Logistik?
Apakah terdapat
batasan tertentu atau
pengklasifikasian aset
tetap yang biaya
penerimaan dan
penyimpanannya
dibebankan kepada
anggaran Departemen
Logistik? Hal ini
mengingat
kemungkinan
banyaknya pembayaran
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dalam bentuk aset tetap
sehingga biaya yang
dikeluarkan juga perlu
dipertimbangkan
Bagian Ketiga
Pasal 20
KEBERATAN ATAS
PENGEMBALIAN KEUNTUNGAN
TIDAK SAH
Pasal 29
Penanganan permohonan
keberatan atas Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah dilakukan
sesuai dengan peraturan Otoritas
Jasa Keuangan yang mengatur
mengenai pengajuan permohonan
keberatan atas sanksi
BAB VII IKNB1A Perlu diatur jangka Tidak diakomodir
waktu penyimpanan
sampai dengan Karena tidak dapat
pelepasan aset tetap, dipastikan proses lelang
untuk memberikan
kepastian waktu
Perlu minta arahan.
pelaksanaan pelepasan Apakah dibuka opsi
aset selain lelang? Di POJK
juga menggunakan kata
“dapat”
Saat ini pilihannya hanya
lelang, namun apabila
TPDKKI mengambil
kebijakan selain lelang
maka dimungkinkan
namun tidak diatur
dalam rpdk ini
HR20042021
PELEPASAN ASET TETAP
DPIP
Balai lelang kelas II
dan/atau Kantor
Tidak diakomodir
Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang
ditunjuk berdasarkan
Keputusan pejabat
Otoritas Jasa Keuangan
dengan jabatan paling
rendah pejabat yang
menetapkan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
Anggota Dewan
Komisioner Bidang
Pasar Modal dengan
mempertimbangkan
rekomendasi TPDKKI
DPKP ditambahkan “Anggota
Dewan Komisioner Bidang
Pasar Modal”
(3) Direktorat Penetapan Sanksi
dan Keberatan Pasar Modal
berkoordinasi dengan balai
lelang kelas II dan/atau
Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang
sehubungan dengan:
a. proses pelelangan aset DLIK Pada pasal penjelasan
tetap; huruf a angka 6) dan 7)
perlu diperjelas, apakah Sama
Surat Edaran Otoritas
Jasa Keuangan yang
dimaksud ini sama
dengan rujukan Surat
Edaran Otoritas Jasa
Keuangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
47 ayat (2) RPDK ini
UPAYA PENAGIHAN
PENGEMBALIAN KEUNTUNGAN
TIDAK SAH
Pasal 32
(1) Dalam hal Pihak yang DPM3 Pasal 32 ayat 1 dan 2 Sebagai pemaksa bahwa
dikenakan Pengembalian
setelah teguran kedua
Keuntungan Tidak Sah DPTE: OJK berwenang untuk
tidak membayar dalam
Mohon penjelasan melakukan upaya
jangka waktu yang telah
ditentukan, Direktorat
mengapa Penambahan hukum lain sesuai POJK
klausula kewenangan Nomor 65
Penetapan Sanksi dan
Keberatan Pasar Modal OJK sebagaimana
menyiapkan surat teguran dimaksud dalam POJK
pertama dan/atau surat Nomor 65 tentang
teguran kedua sesuai Pengembalian
dengan ketentuan dalam Keuntungan Tidak Sah
Peraturan Otoritas Jasa dan Dana Kompensasi
Keuangan Nomor Kerugian Investor di
65/POJK.04/2020
Bidang Pasar Modal,
tentang Pengembalian
hanya pada surat
Keuntungan Tidak Sah
dan Dana Kompensasi teguran kedua?.
Kerugian Investor di Diusulkan klausula
Bidang Pasar Modal. kewenangan OJK sudah
dicantumkan pada
surat teguran pertama
(2) Surat teguran kedua DPIP Klausula menjadi Diakomodir
memuat substansi yang klausul
sama dengan surat
teguran pertama dengan
menambahkan klausula
kewenangan Otoritas Jasa
Keuangan untuk
melakukan tindakan
sesuai dengan ketentuan
dalam Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor
65/POJK.04/2020
tentang Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dan Dana Kompensasi
Kerugian Investor di
Bidang Pasar Modal
Pasal 23 DPRK Merujuk pasal 33 dan 34 Tidak diakomodir
Dalam RPDK diatur
pemblokiran, jika tidak
Risiko
diindahkan maka dengan
Terdapat potensi risiko
kewenangan OJK dapat
pihak yang dikenakan
mengambil asset yang
PKTS yang belum
diblokir untuk pelunasan
melakukan pembayaran
PKTS
masih memiliki Aset Tetap
yang dapat diserahkan.
pengambilan secara
Mitigasi.
paksa aset tetap
Menambahkan penekanan
dilakukan setelah
dalam Pasal 34 bahwa
TPDKKI berkoordinasi
upaya hukum lain yang
dengan JPN atau TPDKKi
dapat dilakukan OJK
merekomendasikan
antara lain penyitaan atau
untuk melakukan Upaya
pengambilan secara paksa
Hukum lain untuk
aset tetap yang dimiliki
memaksa.
oleh Pihak lain yang
belum melakukan seluruh Istilah dengan
pembayaran Pengembalian kewenangan OJK
Keuntungan Tidak Sah pemblokiran, perintah
(PKTS pencairan dan
pemindahbukuan.
HR20042021
Ditambahkan dalam
Pasal 33 huruf c upaya
hukum sesuai dengan
Pasal 34 secara lengkap
HR20042021
Direktorat Penetapan Sanksi dan DPIP
Keberatan Pasar Modal dapat Usul agar kata “atau” Diakomodr
menginformasikan dalam surat diganti menjadi Perlu dibahas
penetapan Pengembalian “dan/atau” jika
Keuntungan Tidak Sah, surat informasi terkait
teguran pertama, atau surat pemblokiran, informasi
teguran kedua meliputi: mengenai kewenangan
Otoritas Jasa Keuangan
terkait perintah
pencairan dan/atau
pemindahbukuan ke
rekening Penyedia
Rekening Dana, dan
informasi mengenai
kewenangan OJK untuk
melakukan upaya
hukum lain dapat
dicantumkan lebih dari
1 (satu) kali, yakni
dalam surat penetapan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah,
surat teguran pertama,
dan/atau surat teguran
kedua
a. informasi terkait
pemblokiran;
b. informasi mengenai
kewenangan Otoritas Jasa
Keuangan untuk
memerintahkan pencairan
dan/atau
pemindahbukuan ke
rekening dana Penyedia
Rekening Dana, apabila
Pihak dikenakan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
tidak melakukan
pembayaran sesuai jangka
waktu surat penetapan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah,
surat teguran pertama,
atau surat teguran kedua;
dan/atau
Informasi mengenai
kewenangan Otoritas Jasa
Keuangan dapat
melakukan upaya hukum
lain
Pasal 34
Dalam hal Pihak yang dikenakan DPB2 Dalam hal Pihak yang
Pengembalian Keuntungan Tidak dikenakan Pengembalian
Sah tidak melakukan Keuntungan Tidak Sah tidak Diakomodir
pembayaran seluruh
Pengembalian Keuntungan Tidak
melakukan pembayaran
Sah, TPDKKI merekomendasikan seluruh Pengembalian
kepada Anggota Dewan Keuntungan Tidak Sah
Komisioner Bidang Pasar Modal sampai dengan jangka
untuk memutuskan upaya waktu pembayaran
hukum yang diperlukan terhadap Pengembalian Keuntungan
Pihak yang dikenakan Tidak Sah berakhir
Pengembalian Keuntungan Tidak
Sah berupa:
a. memproses lebih lanjut ke
tahap penyidikan;
b. mengajukan gugatan
perdata; dan/atau
c. mengajukan permohonan
pernyataan kepailitan,
Pasal 40
d. Administrator yang
ditunjuk.
BAB X
ADMINISTRATOR
Bagian Kesatu
Pasal 42
Pasal 44
Pasal 46
b. telah dilakukan
rekonsiliasi terhadap dana
dalam Dana Kompensasi
Kerugian Investor yang
terdapat di Penyedia
Rekening Dana;
c. Administrator telah
mengirimkan laporan
akhir dana dalam Dana
Kompensasi Kerugian
Investor; dan
d. pertimbangan lain, jika
ada.
a. pemantauan terhadap
laporan penerimaan dana,
rencana kegiatan, dan
realisasi kegiatan dan
penggunaan dana
pengembangan industri
pasar modal; dan/atau
b. pengawasan lainnya,
dalam hal diperlukan
Pasal 50
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 51
Catatan :
Terdapat kesalahan
pengetikan kata
“Pengambilan”
seharusnya
“Pengembalian”.
DPIP Alinea 3
Oleh karena itu, Diakomodir
guna mendukung dan
menjalankan
kewenangan Otoritas
Jasa Keuangan dalam
hal Pengambilan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dan Dana Kompensasi
Kerugian Investor,
Otoritas Jasa Keuangan
perlu melakukan
penyusunan peraturan
internal terkait Tata
Cara Pelaksanaan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dan Dana Kompensasi
Kerugian Investor
khususnya di sektor
Pasar Modal. Peraturan
dimaksud diharapkan
dapat lebih
meningkatkan
efektifitas pelaksanaan
tugas pengawas dan
digunakan sebagai
pedoman bagi pengawas
dalam hal menetapkan
Pengambilan
Pengembalian
Keuntungan Tidak Sah
dan Pembentukan Dana
Kompensasi Kerugian
Investor.
Catatan :
Terdapat kesalahan
pengetikan kata
“Pengambilan”
seharusnya
“Pengembalian”.
DPM3