Anda di halaman 1dari 8

Efektivitas Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus artillis) terhadap

Penurunan Risiko Penyakit Jantung Koroner

Laurencia Alimin1
1
Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung, Bandar Lampung

E-mail : laurenciaalimin@gmail.com

Abstrak

Menurut WHO, penyakit jantung koroner menempati peringkat pertama penyebab kematian di dunia dengan 17,9 juta
kasus per tahun dan 31% kasus diantaranya menyebabkan kematian. Di Indonesia, diperkirakan 2.784.064 penduduk
atau 15 dari 1000 orang di Indonesia menderita penyakit jantung dan 37% diantaranya menyebabkan kematian. Untuk
menurunkan angka prevalensi PJK perlu dilakukan pencegahan seperti modifikasi gaya hidup dan pengobatan.
Sebagian besar obat penurun kolesterol memiliki efek samping yang tinggi. Daun sukun merupakan salah satu bahan
alami yang memiliki kandungan flavonoid yang berfungsi menurunkan kadar kolesterol, trigliserida dan LDL dalam
darah sehingga risiko PJK akan menurun. Dosis 200-400mg/kgBB ekstrak daun sukun memiliki efek antikolesterol
tanpa efek samping.

Kata kunci: Daun Sukun, Flavonoid, Penyakit Jantung Koroner

Abstract
Effectiveness of Breadfruit Leaf Extract (Artocarpus artillis) Against Reducing the Risk of Coronary Heart
Disease. According to WHO, coronary heart disease are the number one cause of death globally, taking an estimated
17.9 million cases each year and 31% of cases cause of death. In Indonesia, an estimated of 2,784,064 people or 15 out
of 1,000 people in Indonesia suffer from heart disease and 37% are cause of death. To reduce the prevalence of CHD,
improvements need to be made, such as lifestyle modification and treatment. Most cholesterol drugs have high side
effects. Breadfruit leaf is one of the natural ingredients that contain flavonoids, which can reduce cholesterol,
triglycerides and LDL in the blood so the risk of CHD will decrease. The dose of breadfruit leaf extract of 200-400mg/
kgBW has anticholesterol effects without side effects.

Keywords: Breadfruit Leaf, Flavonoid, Coronary Heart Disease

1. Pendahuluan Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar


(Riskesdas) tahun 2018, prevalensi penderita
Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit jantung koroner cenderung
penyakit yang bersifat kronis, tidak ditularkan meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan
dari orang ke orang, namun menjadi 70% diperkirakan 2.784.064 penduduk atau 15 dari
penyebab kematian di dunia. Salah satu 1000 orang di Indonesia menderita penyakit
penyakit PTM yang masih menjadi jantung dan 37% diantaranya menyebabkan
problematika dunia adalah penyakit jantung kematian, angka ini lebih tinggi dua kali lipat
koroner. Menurut World Health Organization dibanding angka kematian oleh kanker.
(WHO) penyakit jantung koroner menempati Provinsi dengan penyakit jantung tertinggi
peringkat pertama penyebab kematian di adalah Kalimantan Utara dengan 2,2%
dunia. Diperkirakan terdapat 17,9 juta kasus sedangkan provinsi dengan penyakit jantung
per tahun dengan 31% kasus menyebabkan terendah adalah Nusa Tenggara Timur dengan
kematian yang sepertiganya adalah berusia 0,7%. Insiden ini akan terus meningkat
dibawah 70 tahun.1,2
terutama pada negara berkembang akibat masyarakat sebagai pakan ternak. Dilaporkan
perubahan gaya hidup.3 bahwa daun sukun memiliki sifat anti-
aterosklerosis, anti-lipid, anti-platelet, dan
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah anti-inflamasi. Senyawa flavonoid berfungsi
kelainan fungsi jantung akibat kurangnya menghambat aktivitas enzim lipogenik
suplai darah di otot jantung yang disebabkan sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol
oleh penyempitan pembuluh darah koroner. dalam darah.5
Lebih dari 300 faktor risiko terjadinya PJK,
namun salah satu faktor yang secara signifikan
meningkatkan risiko terjadinya PJK yakni
kolesterol yang tinggi. Sebagai faktor risiko, 2. Pembahasan
kolesterol terutama lipoprotein yang
aterogenik yaitu Low Density Lipo-protein Penyakit jantung koroner (PJK) atau yang
(LDL) akan tertahan di endotel dan berubah dikenal sebagai penyakit arteri koroner
menjadi sitotoksik, proinflamasi, khemotaktik merupakan penyakit yang disebabkan oleh
dan proaterogenik yang menyebabkan fungsi penumpukan plak, campuran lemak,
endotel menjadi berkurang.4–7 kolesterol, dan endapan kalsium di arteri
selama bertahun-tahun yang seiring waktu
Meningkatnya prevalensi penyakit jantung menyebabkan penyempitan dan pengerasan
koroner tentunya harus segera dilakukan upaya arteri koroner sehingga suplai oksigen dalam
untuk mengatasi penyakit tersebut seperti darah berkurang. PJK disebabkan oleh
dengan melakukan modifikasi gaya hidup dan beberapa faktor yang merusak lapisan dalam
pengobatan. Saat ini, obat penurun kolesterol arteri koroner, seperti kolesterol tinggi,
seperti statin, fibrat, bile acid squestrans, merokok, hipertensi, dan diabetes. Ketika
niasin, dan ezetimibe sering digunakan untuk kerusakan terjadi pada lapisan arteri koroner,
pencegahan primer PJK. Namun sebagian tubuh akan melakukan proses penyembuhan.
besar obat-obatan tersebut memiliki beberapa Proses ini menyebabkan plak terbentuk
efek samping mulai dari yang ringan seperti dimana arteri rusak.9,10
gangguan gastrointestinal sampai efek Secara patofisiologis, PJK merupakan
samping berat seperti gangguan kognitif. Oleh sekumpulan proses kompleks yang melibatkan
karena itu, perlu dilakukannya penelitian untuk darah dan material yang dikandungnya,
mencari senyawa baru dengan toksisitas lebih endotel vaskular, dan vasa vasorum. Proses
rendah namun memiliki efek menurunkan diawali dengan proses oksidasi yang
kolesterol yang setara ataupun lebih baik menyebabkan perubahan k-LDL menjadi LDL
dibandingkan obat tersebut.8 yang teroksidasi (Ox LDL). Di sisi lain,
endotel mengalami gangguan fungsi yang
Obat berbahan herbal sudah lama lama kelamaan terjadi deendotelisasi dengan
digunakan oleh masyarakat Indonesia, hal ini atau tanpa disertai proses adesi trombosit.
dikarenakan obat herbal dinilai lebih murah LDL yang aterogenik (Ox LDL) akan tertahan
dan memiliki efek samping yang relatif lebih dan berubah menjadi sitotoksik, proinflamasi,
kecil dibandingkan obat kimia, sehingga ini khemotaktik, dan proaterogenik. Akibatnya,
menjadi faktor munculnya penelitian obat- endotel akan mengeluarkan sitokin, sedangkan
obatan herbal tradisional sebagai obat NO (Nitrogen monoksida) yang dihasilkan
alternatif yang diakui oleh WHO. oleh endotel menjadi kadarnya menurun
sehingga fungsi dilatasi endotel akan
Salah satu tumbuhan yang dapat dijadikan
berkurang, selain itu endotel akan
obat herbal untuk mengurangi kolesterol
mengeluarkan sel-sel adesi seperti Vascular
adalah daun sukun (Artocarpus altillis) yang
Cell Adhesion Molecule-1, InterCellular
merupakan limbah dan biasanya digunakan
Adhesion Molecule-1, E Selectin, P Selectin
dan menangkap monosit dan sel T. Monosit Sukun dapat diklasifikasikan berdasarkan
akan berubah menjadi makrofag yang akan biji yaitu breadnut (sukun berbiji) dan
menangkap Ox LDL dan berubah menjadi breadfruit (sukun tidak berbiji). Daun sukun
foam cell (sel busa) yang kemudian akan berbentuk bulat dengan ujung runcing dan
berkembang menjadi inti lemak dan bertulang daun menyirip. Bagian atas daun dan
mempunyai pelindung fibrosa. Pelindung tulang daun berwarna hijau tua mengkilap atau
fibrosa ini sangat rapuh sehingga memicu hijau kekuningan, sedangkan bagian bawah
proses trombogenesis yang berakibat daun sukun berwarna hijau pucat, kasar,
terjadinya sindrom korener akut (SKA). memiliki rambut halus dan bertekstur kasar.
Gangguan fungsi dilatasi endotel inilah yang Daun sukun memiliki panjang 30-60cm
dianggap sebagai disfungsi endotel, dan sel dengan lebar 20-40cm.12
apoptotik yang dihasilkan Ox LDL Pada pemeriksaan skrining fitokimia
menyebabkan plak dan memicu terbentuknya terhadap daun sukun diperoleh hasil yang
trombus.8 menunjukkan bahwa daun sukun mengandung
PJK biasanya asimptomatik (tanpa gejala), senyawa alkaloid, fenolik, flavonoid, tanin,
namun bisa juga disertai gejala seperti nyeri dan saponin (tabel 1).6
atau rasa tidak nyaman di dada. Nyeri
umumnya dirasakan di belakang tulang dada Tabel 1. Hasil Skrining Fitokimia Daun Sukun
(sternum) sebelah kiri dan menjalar ke seluruh (Artocarpus altilis)6
dada, bahu, punggung, lengan kiri, dan rahang.
Hasil
Rasa nyeri dapat seperti ditekan, terbakar, Uji Fitokimia Keterangan
Penelitian
ditinju, ataupun diremas. Keluhan lain dapat Alkaloid Larutan +
berupa gangguan saluran pencernaan, rasa keruh,
berdebar-debar hingga penurunan berwarna
kesadaran.7,11 jingga muda
Sukun (Artocarpus altilis) merupakan salah Fenolik Berwarna +
coklat.
satu bahan pangan yang sering dijumpai di
Flavonoid Endapan +
Indonesia. Sukun sangat cocok tumbuh di merah
daerah beriklim tropis terutama dataran rendah Tanin Berwarna +
yang panas, sehingga penyebaran sukun di hijau
Indonesia sangatlah luas. Beberapa daerah di kehitaman
Indonesia memiliki sebutan nama sukun yang Saponin Terdapat +
busa
berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa sukun
merupakan buah yang tidak asing lagi bagi
masyarakat di Indonesia. Sukun termasuk Keterangan:
famili tumbuhan berbunga (Moraceae) yang (+)=Simplisia bereaksi positif terhadap
umumnya memiliki ketinggian 17 m sampai pereaksi yang diujikan
30 m.12 (-)=Simplisia bereaksi negatif terhadap
Sukun memiliki taksonomi sebagai pereaksi yang diujikan.
berikut13:
Kingdom :Plantae Flavonoid adalah senyawa fenol yang
Filum :Magnoliophyta memiliki struktur kimia C6-C3-C6, terdiri dari
Kelas :Magnoliopsida satu cincin aromatik A, satu cincin aromatik B,
Ordo :Rosales dan cincin tengah heterosiklik yang
Famili :Moraceae mengandung oksigen. Flavonoid berfungsi
Genus :Artocarpus meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein
Spesies :Artocarpus altilis, lipase sehingga trigliserida akan terhidrolisis
menjadi asam lemak dan gliserol dan akan
beredar ke pembuluh darah. Selain itu,
flavonoid menghambat aktitivitas enzim
lipogenik seperti DGAT (diasilgliserol Senyawa flavonoid yang memiliki salah
asiltransferase) yang menyebabkan kadar satu fungsi menurunkan kadar trigliserida
trigliserida menurun.6,14 dalam darah akan mengakibatkan akumulasi
Penelitian menunjukkan bahwa hasil pada lemak di dinding pembuluh darah terhambat
tikus putih (Rattus norvegicus) sebelum dan sehingga risiko penyakit jantung koroner
sesudah diberikan ekstrak daun sukun menurun. Selain itu, senyawa flavonoid yang
(Artocarpus altilis) dengan dosis yang terkandung dalam daun sukun dapat
berbeda menunjukkan penurunan kadar menurunkan kadar LDL dalam darah. Kadar
trigliserida yang bermakna (p<0,001). Adapun LDL ditentukan oleh kadar VLDL
penurunan kadar kolesterol total, trigliserida, dikarenakan LDL dibentuk oleh VLDL
dan LDL terbesar terdapat pada dosis 4,2 ml melalui proses kaskade lipolitik. VLDL
(Gambar 1, 2, 3).14 memiliki komponen penyusun yaitu kolesterol
esterdan apolipoprotein B, trigliserida, dan
120 komponen lipid lainnnya. Flavonoid akan
menyebabkan kadar VLDL menurun dengan
80 menghambat protein transfer yaitu enzim
40 Sebelum ACAT (Acyl Co-A Cholesterol Acyl
Series 2 transferase) dan MTP (microsomal
0
Kontrol Dosis Dosis Dosis
triglyceride transfer protein). Enzim ACAT
negatif 1,4ml 2,8ml 4,2ml berperan mentranslokasi Apo B ke membran
retikulum endoplasma serta mengkatalisasi
Gambar 1. Rata-rata Kadar Trigliserida pada
Berbagai Perlakuan14
kolesterol ester dari kolesterol, sedangkan
MTP memiliki fungsi dalam proses asosiasi
trigliserida, kolesterol ester dan
250 Apolipoprotein B, sehingga jika enzim ACAT
200 dan MTP dihambat maka akan menurunkan
150 kadar VLDL yang selanjutnya kadar LDL dan
100
kolesterol total akan menurun.14,15
Sebelum
Pada penelitian dengan metode
50 Sesudah
pemeriksaan histologi hati dengan tikus Wistar
0 menunjukkan pengobatan dengan daun sukun
Kontrol Dosis Dosis Dosis
negatif 1,4ml 2,8ml 4,2ml pada dosis 200 mg/kg membalikkan efek
buruk dari kolesterol pada gambaran histologis
Gambar 2. Rata-rata Kadar Kolesterol Total pada aorta dan hati tikus. Hasil histologis ini
Berbagai Perlakuan14 menguatkan temuan biokimia yang
140
menunjukkan efek menguntungkan daun
120 sukun pada tikus hiperkolesterolemia (Gambar
100 4).15
80
60 Sebelum
40
Sesudah
20
0
Kontrol Dosis Dosis Dosis
negatif 1,4ml 2,8ml 4,2ml

Gambar 3. Rata-rata Kadar LDL pada Berbagai


Perlakuan14
Indonesia (Kemenkes RI). Hasil utama
riskesdas 2018. Kemenkes RI; 2018.
4. World Health Organization (WHO).
Risk factor : lipids. WHO; 1996. [Cited
2020 Jan 25]. Available from:
https://www.who.int.
5. Astuti Y, Wahyudi T, Prasetyo A.
Efektifitas air rebusan daun sukun
(Artocarpus altilis) terhadap penurunan
kadar kolesterol dalam darah mencit
(Mus musculus). J Stud Keperawatan.
Gambar 4. Pemeriksaan Histologis Aorta dan Hati 2019; 1(1):1–3.
Tikus Hiperkolesterolemia15
6. Tri EMW, Mukaromah AH, Farabi MF.
Uji fitokimia ekstrak daun sukun kering
(Artocarpus altilis). Unimus. 2014.
Hal ini serupa dengan penelitian yang
7. Herman SI, Syukri M, Efrida.
dilakukan Atuti, Wahyudi, Prasetyo (2019),
Hubungan faktor risiko yang dapat
menggunakan hewan coba mencit (mus
dimodifikasi dengan kejadian penyakit
musculus), didapatkan hasil pada dosis 0,0571
jantung koroner di RS Dr. M. Djamil
(p=0,039) rebusan daun sukun mempunyai
Padang Suchi. J Kesehatan Andalas.
kemampuan menurunkan kadar kolesterol
2015; 4(2):369–75.
darah pada mencit. 5
8. Adi PR. Pencegahan dan
penatalaksanaan aterosklerosis. dalam:
3. Kesimpulan
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed 6.
Jilid II. Interna Publishing; 2014.
Daun sukun berefek menurunkan kadar
9. National Heart Lung and Blood
kolesterol, trigliserid dan LDL dalam darah
Institute. Coronary heart disease.
dengan signifikan. Dosis daun sukun
National Heart Lung and Blood
(Artocarpus altilis) 200-400mg/kgBB
Institute; 2009. [Cited 2020 Jan 25].
memiliki efek anti-kolesterol dan tidak
Available from:
menimbulkan efek samping, sehingga dapat
https://www.nhlbi.nih.gov.
disimpulkan bahwa daun sukun memiliki efek
10. National Heart Foundation of Australia.
mencegah risiko penyakit jantung koroner
Coronary heart disease. National Heart
dengan menurunkan kadar kolesterol,
Foundation of Australia; 2013. [Cited
trigliserida dan LDL dalam darah.
2020 Jan 25]. Available from: https://
www.heartfoundation.org.au.
Daftar Pustaka
11. Chronic Disease Management and
Control Branch. Heart disease and
1. World Health Organization (WHO).
stroke prevention program. Chronic
Cardiovaskular disease. WHO; 2017
Disease Management and Control
[Cited 2020 Jan 25]. Available from:
Branch; 2012. 1–8.
https://www.who.int.
12. Estalansa H, Yuniastuti E, Hartati S.
2. The George Institute for Global Health.
The diversity of breadfruit plants
Reducing the burden of cardiovascular
(Artocarpus altilis) based on
disease in Indonesia. The George
morphological characters. Agrotech Res
Institute for Global Health; 2017. [Cited
J. 2018;2(2):80–5.
2020 Jan 25]. Available from:
13. ITIS Taxonomy. Artocarpus altilis. Itis
https://www.georgeinstitute.
Report [internet]. [Cited 2020 Jan 25].
3. Kementerian Kesehatan Republik
Available from: https://www.itis.gov.
14. Pramono A, Kesuma SU, Tazkiana NH,
Yunita RA. Pengaruh rebusan daun
sukun (Artocarpus altilis) terhadap
kadar trigliserida, kolesterol total dan
low density lipoprotein (LDL) serum
darah tikus putih (Rattus norvegicus).
Mutiara Med. 2011;11(3):139–43.
15. Akanni OAA, Oyebimpe O. Effects of
methanol extract of breadfruit
(Artocarpus altilis) on atherogenic
indices and redox status of cellular
system of hypercholesterolemic male
rats. Hindawi Publishing Corporation.
2014;2014(1):1–11.
7
JURNAL KEDOKTERAN KESEHATAN, VOLUME 4, NO. 1, JANUARI 2017: 1-10 8

Anda mungkin juga menyukai