Anda di halaman 1dari 13

ARTIKEL PENELITIAN

Analisis Pelaksanaan Layanan Instalasi Rehabilitasi Psikososial di Rumah


Sakit Jiwa Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang Provinsi Sulawesi Utara

Analysis of the Implementation services of Psychosocial Rehabilitation


Instalation in RSJ Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang of North Sulawesi Province

Laury M.G Korobu 1) G. D. Kandou 2) Ch. R. Tilaar 2)


1)
Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. V.L. Ratumbuysang
2)
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstrak Abstract

Rehabilitasi psikososial adalah upaya Psychosocial rehabilitation is a mental


pemulihan kesehatan mental dan peningkatan recovery effort and increasing of life skill so that
keterampilan hidup agar orang dengan gangguan the people with the mental disorder be able to do
jiwa mampu melakukan aktivitas hidup sehari-hari daily living activity and the process of social
serta upaya proses integrasi sosial, peran sosial integration, the active social role and increasing of
yang aktif dan peningkatan kualitas hidup. life quality. The processs activity of psychosocial
Kegiatan proses rehabilitasi psikososial rehabilitation is implemented in three phase, they
dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu: tahap persiapan, are preparation phase, placement phase and
tahap penempatan/penyaluran dan tahap controlling phase, that continued with sociotherapy
pengawasan, yang dilanjutkan dengan kegiatan activity. In fact these days, psychosocial
sosioterapi. Pada kenyataannya saat ini, layanan rehabilitation services in RSJ Prof. Dr. V.L.
rehabilitasi psikososial di Rumah Sakit Jiwa Prof. Ratumbuysang North Sulawesi Province is not yet
Dr. V.L. Ratumbuysang provinsi Sulawesi Utara operating as they actually should, so there are still
belum berjalan optimal sebagaimana ketentuan many people with severe mental disorder that have
semestinya, sehingga masih banyak penderita no working skill, not be able socialize and not be
gangguan jiwa berat yang tidak memiliki able to become independent if they go back to their
keterampilan bekerja, tidak mampu bersosialisasi relatives and society, so that they still become a
dan tidak mampu mandiri apabila mereka kembali burden to their relatives and society even to the
ke keluarga atau masyarakat, sehingga mereka akan country. This research’s aims to analize the
tetap menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat implementation services of Psychosocial
serta menjadi beban nasional. Tujuan penelitian ini Rehabilitation Instalation through the phases of
untuk menganalisis pelaksanaan layanan instalasi preparing, placement and controlling and also
rehabilitasi psikososial melalui tahap-tahap social therapy activity in RSJ Prof. Dr. V.L.
persiapan, penempatan, pengawasan dan kegiatan Ratumbuysang of North Sulawesi Province. The
sosioterapi di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V.L. result shows that the implementation of
Ratumbuysang provinsi Sulawesi Utara. Hasil psychosocial rehabilitation instalation is not
penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan working optimal
layanan instalasi rehabilitasi psikososial di Rumah
Sakit Jiwa Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang Provinsi
Sulawesi Utara belum berjalan optimal. Keywords : Implementation Services, Psychosocial
Rehabilitation.

Kata Kunci : Pelaksanaan Layanan, Rehabilitasi


Psikososial.

179
JIKMU, Vol. 5, No. 2, April 2015

Pendahuluan isolasi sosial yang menyebabkan kualitas


Kesehatan merupakan bagian yang hidup mereka menjadi buruk.
penting artinya bagi kehidupan manusia, Ruang lingkup pelayanan kesehatan
karena bila tubuh sehat maka seseorang jiwa tidak hanya gangguan jiwa saja tetapi
dapat menjalani kehidupan secara juga meliputi masalah yang terkait dengan
produktif dan berkualitas. Menurut peningkatan kualitas hidup dan masalah
Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun psikososial yang sering terjadi (Anonim,
2009, kesehatan adalah keadaan sehat, 2006b). Orang yang mempunyai masalah
baik secara fisik, mental maupun sosial dengan kesehatan jiwanya membutuhkan
yang memungkinkan setiap orang untuk dukungan psikososial disamping bantuan
hidup produktif secara sosial dan profesional kesehatan jiwa.
ekonomis.
Undang-Undang No. 40 Tahun 2009
Kesehatan jiwa menurut Undang- tentang Rumah Sakit menyatakan upaya
Undang Kesehatan Jiwa No. 18 Tahun kesehatan jiwa ditujukan untuk menjamin
2014 adalah suatu kondisi dimana seorang setiap orang dapat menikmati kehidupan
individu dapat berkembang secara fisik, kejiwaan yang sehat, bebas dari rasa takut,
mental, spiritual, dan sosial sehingga tekanan dan gangguan lain yang dapat
individu tersebut menyadari kemampuan mengganggu kesehatan jiwa. Rumah Sakit
sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat Jiwa memberikan pelayanan yang
bekerja secara produktif dan mampu komprehensif untuk orang dengan
memberikan kontribusi untuk gangguan jiwa, meliputi pelayanan
komunitasnya. Pengertian kesehatan jiwa
promotif, preventif, kuratif dan
menurut WHO bahwa kesehatan jiwa rehabilitatif. Rehabilitasi adalah
merupakan suatu kondisi dimana serangkaian usaha yang terkoordinasi yang
seseorang mampu memahami potensi terdiri dari upaya medis, sosial,
dirinya, mampu menghadapi tantangan edukasional dan vokasional, untuk melatih
hidup, dapat bekerja secara produktif dan kembali seseorang yang handycap untuk
mampu untuk berkontribusi terhadap dapat mencapai kemampuan fungsional
lingkungannya (Anonim, 2001). pada taraf setinggi mungkin (Anonim,
Kondisi kesehatan seseorang dapat 1983). Pelayanan rehabilitatif untuk orang
terganggu, baik secara fisik maupun dengan gangguan jiwa berat termasuk
mental. Gangguan dalam kondisi mental skizofrenia adalah rehabilitasi psikiatrik
seseorang disebut dengan gangguan jiwa. atau rehabilitasi psikososial.
Gangguan jiwa merupakan gangguan Rehabilitasi psikososial merupakan
dalam pikiran, perasaan dan perilaku yang kegiatan pelayanan yang bertujuan
menimbulkan hendaya atau disabilitas membantu individu dengan gangguan jiwa
dalam kehidupan dan menyebabkan untuk mengembangkan keterampilan
penderitaan bagi seseorang. emosional, sosial dan intelektual yang
Salah satu gangguan jiwa berat yang diperlukan untuk menjalani kehidupan
paling banyak menimbulkan disabilitas sehari-hari di lingkungan tempat
atau hendaya yaitu skizofrenia. Pasien tinggalnya. Rehabilitasi psikososial adalah
skizofrenia sering mengalami kegagalan upaya pemulihan kesehatan mental dan
dalam menjalankan fungsi sosial, peningkatan keterampilan hidup agar
menghadapi masalah yang berhubungan orang dengan gangguan jiwa mampu
dengan keterampilan interpersonal, melakukan aktivitas hidup sehari-hari serta
memiliki keterampilan sosial yang buruk, upaya proses integrasi sosial, peran sosial
dan mengalami defisit fungsi kognitif, yang aktif dan peningkatan kualitas hidup
sehingga akhirnya mereka mengalami (Anonim, 2012b). Rehabilitasi psikososial
dimaksudkan agar orang dengan

180
Korobu, Kandou dan Tilaar, Analisis Pelaksanaan Layanan Instalasi

gangguan jiwa yang berat dapat Provinsi Sulawesi Utara. Pada tahun
beradaptasi kembali dengan lingkungan 2011, melalui Peraturan Daerah Nomor 6
sosial disekitarnya, mampu mandiri, dan tahun 2011, berubah nama kembali
dapat melakukan perawatan diri serta tidak menjadi Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V.L.
menjadi beban bagi keluarga dan Ratumbuysang Provinsi Sulawesi Utara.
masyarakat. Layanan Rehabilitasi
Upaya rehabilitasi psikosial bertujuan Psikisatri/Psikososial di Rumah Sakit Jiwa
untuk mencapai perbaikan fisik dan mental Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang telah
sebesar-besarnya, penempatan/penyaluran dilaksanakan sejak tahun 1980-an, untuk
dalam pekerjaan dengan kapasitas memberikan bekal keterampilan kepada
maksimal, penyesuaian diri dalam penderita gangguan jiwa terutama
hubungan perorangan dan sosial secara keterampilan dalam bidang pekerjaan
memuaskan, sehingga dapat berfungsi lagi (working skill), keterampilan hidup (living
sebagai anggota masyarakat yang skill) dan keterampilan belajar (learning
berswadaya, swasembada atau mandiri dan skill). Akan tetapi memasuki tahun 2000-
berguna (Anonim, 1983). Kegiatan proses an kegiatan tersebut mulai mengalami
rehabilitasi psikososial dilaksanakan dalam penurunan yang bermakna setelah adanya
3 tahap yaitu: tahap persiapan, tahap perubahan sistem dalam pemerintahan
penempatan/penyaluran dan tahap yang memberlakukan otonomi daerah dan
pengawasan, serta kegiatan sosioterapi. hal tersebut mempengaruhi penyusunan
Adapun jenis rehabilitasi yang anggaran untuk kegiatan rehabiliasi
dilaksanakan diantaranya yaitu latihan psikososial sehingga berdampak pada
keterampilan kognitif, latihan penurunan kualitas kegiatan layanan
keterampilan sosial dan latihan vokasional rehabilitasi psikososial. Pada awal tahun
(Anonim, 2009c). 2013, layanan rehabilitasi psikososial
mulai digiatkan kembali karena
Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V.L.
rehabilitasi ini merupakan kegiatan yang
Ratumbuysang Povinsi Sulawesi Utara
sangat penting bagi penderita gangguan
sudah ada sejak tahun 1934 dengan nama
jiwa untuk mengembalikan individu baik
Door Gangshuis Voor Krankzinmgen,
hak dan fungsinya sebagai warga
Witte Huise atau Rumah Putih. Pada tahun
masyarakat yang mandiri dan berguna
1951, berubah nama menjadi Rumah Sakit
serta membangkitkan kepercayaan diri
Jiwa Pusat Manado, sebagai Unit
mereka kembali sehingga dapat
Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal
meningkatkan kualitas hidup mereka.
Pelayanan Medik Departemen Kesehatan
RI. Pada tahun 2000 Rumah Sakit Jiwa Berdasarkan pengamatan faktual yang
Pusat Manado diserahkan kepada penulis lakukan didapati bahwa kegiatan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara layanan rehabilitasi psikososial di Rumah
sebagai tindak lanjut pemberlakuan Sakit Jiwa Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang
otonomi daerah. Dalam Peraturan Daerah provinsi Sulawesi Utara belum berjalan
Provinsi Sulawesi Utara No. 15 Tahun sebagaimana mestinya. Tahapan kegiatan
2002 yang mengatur legalitas lembaga ini proses rehabilitasi, yaitu tahap persiapan,
sebagai Satuan Kerja Pemerintah Daerah tahap penempatan dan tahap pengawasan
Provinsi Sulawesi Utara maka pada tahun serta kegiatan sosioterapi, belum berjalan
2002 ditetapkan nomenklatur Badan optimal sehingga masih banyak penderita
Pengelola Rumah Sakit Prof. Dr. V. L. gangguan jiwa berat yang tidak memiliki
Ratumbuysang. Pada tahun 2008 nama keterampilan bekerja, tidak mampu
rumah sakit berubah kembali dengan bersosialisasi dan tidak mampu mandiri
Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2008, apabila mereka kembali ke keluarga atau
menjadi Rumah Sakit Khusus Daerah masyarakat, sehingga mereka akan tetap

181
JIKMU, Vol. 5, No. 2, April 2015

menjadi beban bagi keluarga dan Berdasarkan latar belakang diatas,


masyarakat serta menjadi beban nasional. maka tujuan yang akan dicapai dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis
Hal ini terbukti dari hasil survey awal
pelaksanaan layanan Instalasi Rehabilitasi
yang penulis lakukan pada bulan
Psikososial di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
november 2014 di instalasi rehabilitasi
V.L Ratumbuysang Provinsi Sulawesi
psikososial RSJ Prof. Dr. V. L.
Utara
Ratumbuysang, yaitu data kegiatan proses
rehabilitasi psikososial pada tahun 2011
sampai dengan tahun 2014 (bulan oktober)
Metode Penelitian
didapati bahwa pada tahun 2011 dan tahun
2012 hanya kegiatan ibadah kristiani saja Penelitian ini menggunakan metode
yang dilaksanakan yang merupakan salah kualitatif yang bertujuan untuk menggali
satu kegiatan dalam terapi okupasi. Pada informasi yang lebih dalam sehingga
tahun 2013 dan 2014 terdapat peningkatan mendapatkan pemahaman tentang
layanan kegiatan rehabilitasi dalam terapi pelaksanaan layanan instalasi rehabilitasi
okupasi dan jumlah rehabilitan/ pasien psikososial di RSJ Prof. Dr. V.L.
jiwa yang mengikuti proses rehabilitasi, Ratumbuysang. Penelitian ini dilaksanakan
yaitu kegiatan TAK (terapi aktivitas di Instalasi Rehabilitasi Psikososial Rumah
kelompok), kegiatan terapi seni, kegiatan Sakit Jiwa Prof. dr. V.L. Ratumbuysang
terapi olah raga seperti tenis meja dan Provinsi Sulawesi Utara. Waktu
bulutangkis, kegiatan merangkai bunga, pelaksanaan mulai bulan November 2014
kegiatan terapi ADL (activity daily living) sampai dengan bulan Februari 2015.
serta kegiatan terapi game (permainan), Informan dalam penelitian ini yaitu 10
sedangkan terapi olah raga seperti sepak (sepuluh) orang yang terlibat langsung
bola dan bola voli belum dapat maupun tidak langsung dalam pelaksanaan
dilaksanakan lagi oleh karena area untuk kegiatan layanan rehabilitasi psikososial,
olahraga semakin sempit sebab terdapat yaitu Direktur Rumah Sakit (1), Wakil
penambahan gedung-gedung perawatan Direktur Pelayanan Medik dan
pasien baik jiwa maupun non jiwa. Keperawatan (1), Wakil Direktur Umum
Vocational training (latihan kerja) juga dan Keuangan (1), Kepala Bidang
belum dapat dilaksanakan lagi oleh karena Pelayanan Medik (1), Kepala Bidang
sarana, prasarana dan fasilitas yang tidak Keperawatan (1), Kepala Ruangan
memadai lagi serta belum tersedianya Rehabilitasi Psikososial (1), Psikiater/
petugas khusus untuk melatih kerja para Dokter Spesialis Jiwa (1), Psikolog (1),
penderita gangguan jiwa. Kepala Ruangan Rawat Inap Ruang
Mengingat demikian pentingnya upaya Kabela (1), Mantan Direktur RSJ Prof. Dr.
rehabilitasi bagi penderita gangguan jiwa V. L. Ratumbuysang (1). Instrumen
berat untuk mengembalikan individu baik penelitian yang digunakan peneliti dalam
hak dan fungsinya sebagai warga penelitian ini yaitu pedoman wawancara
masyarakat yang mandiri dan berguna, mendalam dan pedoman observasi.
dapat meningkatkan kemampuan Pedoman wawancara terdiri atas daftar
bersosialisasi baik dalam keluarga maupun pertanyaan mengenai pelaksanaan kegiatan
masyarakat, maka rehabilitasi psikososial layanan rehabilitasi psikososial yang
sangat berpengaruh terhadap peningkatan dilihat dari variable-variabel yang terdapat
kualitas hidup penderita gangguan jiwa, dalam kerangka konsep. Data primer
sehingga penelitian tentang analisis diperoleh dari hasil wawancara mendalam
pelaksanaan layanan instalasi rehabilitasi terhadap para informan yang berhubungan
psikososial menjadi penting untuk dengan pelaksanaan layanan rehabilitasi
dilakukan. psikososial di RSJ. Prof. dr. V. L.

182
Korobu, Kandou dan Tilaar, Analisis Pelaksanaan Layanan Instalasi

Ratumbuysang. Wawancara mendalam hasil penelitian dengan teori-teori yang ada


dilakukan dengan menggunakan daftar di kepustakaan.
pertanyaan pada panduan wawancara
mendalam dan hasilnya direkam dengan
menggunakan tape recorder. Data yang
telah dikumpulkan melalui wawancara Hasil dan Pembahasan
mendalam, diolah secara manual dengan
membuat transkrip hasil pembicaraan Hasil observasi dokumen pelaksanaan
tersebut. Selanjutnya data tersebut layanan instalasi rehabilitasi psikososial
dianaisis dengan metode analisis isi RSJ Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang Prov.
(content analysis) yaitu membandingkan Sulut dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah

No. Ruangan Ins. Rehabilitasi Ruang Rawat Ruang Bidang


Psikososial Inap Jiwa Pelayanan Medik
dan Keperawatan
Dokumen Pelaksanaan Rehabilitasi Psikososial L TL TA L TL TA L TL TA
A. Tahap Persiapan
1. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit √ √ √

2 SPM khusus Instalasi Rehabilitasi Psikososial √ √ √


. 3. Standar Operasional Prosedur Instalasi Rehabilitasi
Psikososial √ √ √
4. Daftar Nama Petugas Rehabilitasi Psikososial √ √ √
5. Jadwal kegiatan Proses Rehabilitasi Psikososial √ √ √
6. Formulir seleksi, uji kerja dan evaluasi √ √ √

7 Daftar hadir pasien di bagian okupasi terapi dan √ √ √


bagian latihan kerja
8 Daftar Peralatan dan bahan untuk kegiatan terapi √ √ √
okupasi dan latihan kerja
9. Lembaran Evaluasi Perkembangan Pasien dalam √ √
okupasi terapi dan latihan kerja √
B Tahap Penempatan/ Penyaluran
1. Daftar nama pasien yang akan √ √ √
disalurkan/dipulangkan
2 Surat Pemulangan/Penyaluran Pasien √ √ √

C. Tahap Pengawasan

1.. Lembaran Evaluasi Hasil Kunjungan Rumah/ Home √ √ √


visit
D Kegiatan Sosioterapi
1. Daftar Nama Pasien yang akan mengikuti kegiatan
lomba dalam rumah sakit √ √ √

2 Daftar nama pasien yang akan mengikuti √


porkesremen √ √
3. Foto-foto dokumentasi pasien yang mengikuti
kegiatan lomba dan porkesremen √


Jumlah 20 3 0 10 2 0 18 2 0

Total Kategori B SK SK K SK SK C SK SK

183
JIKMU, Vol. 5, No. 2, April 2015

Berdasarkan hasil observasi pada kemampuan pasien, walaupun dalam


dokumen yang ada di ruang rawat inap, pelaksanaannya seleksi pasien, uji kerja
ruang instalasi rehabilitasi psikososial, dan evaluasi pasien belum berjalan
ruang bidang pelayanan medik, untuk optimal.
pelaksanaan layanan rehabilitasi Faktor-faktor yang menyebabkan
psikososial, didapatkan hasil bahwa pelaksanaan seleksi pasien yang akan
sebagian besar dokumen pelaksanaan mengikuti proses rehabilitasi psikososial,
layanan rehabilitasi psikososial pada yang dilanjutkan dengan uji kerja dan
masing-masing ruangan masih kurang, evaluasi pasien belum berjalan dengan
hanya satu ruangan yang memiliki kategori baik diantaranya yaitu standar pelayanan
baik yaitu di ruangan instalasi rehabilitasi minimal khusus untuk instalasi rehabilitasi
psikososial. Adapun rinciannya dapat psikososial yang belum tersedia. Hal ini
dilihat pada lampiran matriks hasil disampaikan oleh informan level atas
observasi dokumen. Dari beberapa kriteria bahwa memang standar pelayanan
observasi tersebut didapatkan hasil sebagai minimal (SPM) untuk rumah sakit telah
berikut : ada namun yang khusus untuk instalasi
1. 2 (dua) ruangan dalam kategori rehabilitasi psikososial belum ada, akan
baik, artinya dokumen tentang tetapi telah disusun draft revisi SPM dan
pelaksanaan layanan rehabilitasi telah dicantumkan instalasi rehabilitasi
psikososial sebagian besar sudah psikososial yang akan diajukan sebagai
lengkap. standar pelayanan minimal yang baru yang
2. 1 (satu) ruangan dalam kategori akan meenggantikan SPM yang lama.
kurang, artinya dokumen tentang Data sekunder menunjukkan bahwa pada
pelaksanaan layanan rehabilitasi level paling bawah yang langsung
psikososial belum lengkap karena berhubungan dengan pelayanan
masih ada dokumen yang tidak ada rehabilitasi psikososial tidak tersedia
dokumen standar pelayanan minimal
1. Pelaksanaan Layanan Instalasi khususnya untuk instalasi rehablitasi
Rehabilitasi Psikososial Pada Tahap psikososial, sehingga menurut informan
Persiapan yang melayani bahwa pelayanan yang
Pelaksanaan layanan instalasi diberikan belum mengacu pada standar
rehabilitasi psikososial pada tahap pelayanan tapi karena sudah terbiasa
persiapan pasien yaitu seleksi pasien, uji melaksanakan seperti itu.
kerja dan evaluasi sebelum pasien Hal ini didukung oleh data sekunder
mengikuti terapi kerja dan latihan kerja, pada level atas yang menunjukkan bahwa
melalui hasil wawancara mendalam, dokumen standar pelayanan minimal RSJ
menggambarkan bahwa sebagian besar Prof.Dr.V.L.Ratumbuysang tahun 2012
informan mengatakan seleksi pasien telah sudah ada, yang disahkan oleh Gubernur
dilaksanakan mulai dari ruangan rawat Sulawesi Utara pada tahun 2012, dalam
inap, yaitu pasien yang sudah mulai stabil Peraturan Gubernur Sulawesi Utara
setelah mendapat terapi obat-obatan Nomor 42 tahun 2012 akan tetapi secara
sehingga cukup tenang dan kooperatif khusus untuk instalasi rehabilitasi
untuk mengikuti kegiatan proses psikososial tidak dicantumkan.
rehabilitasi psikososial, kemudian seleksi
dilakukan juga di ruangan kegiatan Setelah dilakukan seleksi dan uji
rehabilitasi psikososial yang dilanjutkan kerja, maka dapat ditentukan apakah
dengan uji kerja dan evaluasi di ruangan seseorang dapat mengikuti proses
rehabilitasi psikososial. Kemudian rehabilitasi atau tidak dan program apa
dilanjutkan dengan terapi okupasi sesuai yang akan diikuti oleh pasien atau
dengan kondisi pasien, juga bakat dan rehabilitan, juga dilakukan penilaian atau

184
Korobu, Kandou dan Tilaar, Analisis Pelaksanaan Layanan Instalasi

evaluasi apakah pasien/ rehabilitan dapat panti rehabilitasi psikososial atau


mengikuti proses rehabilitasi secara disalurkan ke bengkel kerja terlindung
lengkap atau terapi okupasi saja atau (shelterd workshop) yang disediakan
mengikuti kegiatan lainnya atau belum dirumah sakit jiwa.
dapat diberikan aktivitas. Hasil Pelaksanaan layanan instalasi
wawancara dari beberapa informan rehabilitasi psikososial RSJ Prof. Dr. V. L.
mengatakan bahwa pelaksanaan terapi Ratumbuysang dalam tahap penempatan/
okupasi telah berjalan namun belum penyaluran pasien kembali ke keluarga,
optimal, informan lainnya mengatakan dari hasil wawancara mendalam didapati
bahwa terapi okupasi telah berjalan secara bahwa yang dilaksanakan saat ini yaitu
naluriah karena tidak ada standar. Dua pemulangan pasien (dropping) karena
informan mengatakan bahwa terapi pasien yang sudah lama tidak ada
okupasi telah berjalan baik dibandingkan kunjungan keluarga, atau pasien yang telah
pada 2 tahun sebelumnya tapi perlu melewati batas yang telah ditentukan yaitu
ditingkatkan, informan yang lain 42 hari sesuai petunjuk WHO DASS,
mengatakan bahwa terapi okupasi yang sehingga pasien yang dipulangkan
telah dilaksanakan berupa terapi religius kekeluarga masih banyak yang belum
(ibadah) yang di laksanakan setiap hari memiliki keterampilan oleh karena
rabu, terapi olah raga yaitu badminton dan kegiatan latihan kerja yang belum
tenis meja, terapi seni yaitu menggambar, dilaksanakan di instalasi rehabilitasi
mewarnai dan menyanyi, terapi bermain psikososial RSJ Prof. Dr. V. L.
(game), terapi aktivitas kelompok (TAK), Ratumbuysang.
Activity Daily Living (ADL), terapi
membuat dan merangkai bunga, membuat Hasil observasi dokumen juga
hiasan natal dari kain, membuat wadah didapatkan bahwa pasien yang di
dari stik es. pulangkan kembali kekeluarga adalah
pasien yang telah melewati perawatan 42
Rehabilitasi psikososial merupakan hari atau pasien yang telah lama tidak
tahap yang penting dari penatalaksanaan mendapat kunjungan keluarga, dan pasien
pasien dengan gangguan jiwa berat seperti belum membawa bekal keterampilan dari
skizofrenia. Pada penderita skizofrenia latihan kerja yang seharusnya di
terdapat gangguan fungsi kognitif, laksanakan di instalasi rehabilitasi
gangguan dalam fungsi sosial dan psikososial, sehingga pasien tidak bisa
komunikasi, gangguan perawatan diri, mandiri dan tetap menjadi beban keluarga.
kesulitan dalam melakukan perawatan
sehari-hari. Intervensi rehabilitasi yang Dari hasil wawancara mendalam juga
dilakukan disesuaikan dengan kebutuhan di katakan bahwa pemulangan pasien
individu. kekeluarga terdapat kendala, yaitu
seringkali keluarga tidak mau menerima
pasien kembali oleh karena stigma yang
2. Pelaksanaan Layanan Instalasi ada di masyarakat, atau juga karena
Rehabilitasi Psikososial RSJ. Prof. Dr. masalah ekonomi, padahal pasien dengan
V. L. Ratumbuysang Pada Tahap gangguan jiwa sangat membutuhkan
Penempatan/ Penyaluran dukungan psikososial dari keluarga untuk
pemulihannya. Peran keluarga juga sangat
Setelah pasien (rehabilitan) mengikuti penting dalam kepatuhan pasien minum
kegiatan proses rehabilitasi pada tahap obat dan memotivasi pasien untuk teratur
persiapan, yaittu mengikuti terapi okupasi menjalani perawatan dan pengobatan serta
dan latihan kerja, maka pasien akan di mendampingi pasien kontrol di rumah
kembalikan ke keluarga pasien atau sakit jiwa.
disalurkan ke instansi yang lain, misalnya

185
JIKMU, Vol. 5, No. 2, April 2015

Pasien yang telah mendapat terapi


obat-obatan di rumah sakit dan juga telah 3. Pelaksanaan Layanan Instalasi
mengikuti proses rehabilitasi yang optimal Rehabilitasi Psikososial RSJ Prof. Dr.
yaitu mengikuti kegiatan terapi okupasi V.L. Ratumbuysang Pada Tahap
dan latihan kerja, diharapkan dapat Pengawasan
kembali ke keluarga dan masyarakat
dengan memiliki rasa percaya diri, mampu Pelaksanaan layanan instalasi
berkomunikasi, memiliki bekal rehabilitasi psikososial dalam tahap
keterampilan seperti menjahit, menyulam, pengawasan kedalam (internal) telah
membuat dan merangkai bunga dan lain- dilaksanakan sejak awal pasien mengikuti
lain, sehingga pasien dapat hidup mandiri proses rehabilitasi, tetapi pengawasan
dan tidak menjadi beban bagi keluarga. keluar (external) seperti home visit dan job
visit, after care atau day care, untuk
Penyaluran pasien ke instansi lainnya menilai kemajuan rehabilitan belum
seperti panti rehabilitasi atau rumah dilaksanakan. Pengawasan keluar belum
singgah masih belum dilaksanakan, karena dilaksanakan oleh karena standar
sampai saat ini belum tersedia panti pelayanan minimal yang belum ada,
rehabilitasi atau rumah singgah di daerah latihan kerja yang belum dilaksanakan,
Sulawesi Utara, tetapi saat ini sedang penempatan pasien sesudah mengikuti
diupayakan bekerjasama dengan dinas semua proses rehabilitasi juga belum
sosial, juga sudah ada pengusaha, aktivis dilaksanakan sebagaimana mestinya,
yang memberikan ide untuk pembuatan sehingga home visit atau job visit maupun
rumah singgah ataupun panti akan tetapi
after care atau day care, juga belum dapat
belum ada yang terealisasi, sedangkan dilaksanakan.
bengkel kerja terlindung (shelterd
workshop) di rumah sakit belum tersedia 4. Pelaksanaan Layanan Instalasi
dan akan direncanakan. Rehabilitasi Psikososial Rumah Sakit
Dari sisi positif yaitu bila pasien Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang
dengan gangguan jiwa tetapi sudah Dalam Kegiatan Sosioterapi
membaik dan telah mengikuti proses
rehabilitasi secara lengkap, tetapi tidak Dari hasil wawancara mendalam,
memiliki keluarga, atau keluarga tidak bisa semua informan mengatakan bahwa
dihubungi lagi, maka mereka dapat di kegiatan sosioterapi telah dilaksanakan
tempatkan di panti rehabilitasi dengan meskipun belum optimal. Hasil karya
membawa bekal keterampilan sehingga pasien telah diikutsertakan dalam pameran
mereka dapat diberdayakan dan bias pembangunan dalam rangka HUT propinsi
menghasilkan uang. Dari sisi negatif, bila Sulawesi Utara yang setiap tahun
pasien ditempatkan di panti, maka diadakan, juga kegiatan Jambore dan
keluarga akan membiarkan pasien selama Porkesremen yang dilaksanakan dalam
mungkin berada di panti, padahal pasien rangka memperingati hari kesehatan jiwa
juga membutuhkan dukungan keluarga sedunia yang diselenggarakan di rumah
dalam penyembuhannya. Oleh sebab itu, sakit jiwa yang ada di Indonesia yang
walaupun pasien di tempatkan di panti, dipilih secara bergantian, juga
dari pihak rumah sakit jiwa atau petugas mengikutsertakan pasien dengan gangguan
rehabilitasi psikososial hendaknya tetap jiwa yang telah dilatih dan telah
menghubungi keluarga pasien dan memenangkan lomba yang diadakan di
memberikan edukasi kepada keluarga RSJ Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang dalam
pasien, bahwa pasien telah memiliki bekal kegiatan seperti HUT Proklamasi RI, hari
keterampilan sehingga diharapkan mandiri besar keagamaan seperti Natal dan Paskah.
dan tidak menjadi beban keluarga. Hasil observasi dokumen juga mendukung

186
Korobu, Kandou dan Tilaar, Analisis Pelaksanaan Layanan Instalasi

hasil dari wawancara mendalam, juga menghapuskan stigma masyarakat


disertai foto-foto dokumentasi hasil karya mengenai orang dengan gangguan jiwa.
pasien dan kegiatan pasien dalam Jambore Komunitas Peduli Skizofrenia
dan Porkesremen, maupun dalam kegiatan Indonesia atau yang disingkat KPSI adalah
lomba yang diadakan di RSJ Prof. Dr. V. komunitas yang telah berdiri sejak 6 tahun
L. Ratumbuysang. silam di Jakarta. Berawal dari semangat
Jambore dan Porkesremen 2013 keluarga penderita skizofrenia. Sejak itu
diadakan di RSJ Dr. Radjiman komunitas ini berkembang pesat
Wediodiningrat Lawang Malang, Jawa diberbagai kota antara lain, Surabaya,
Timur pada tanggal hingga 5 Oktober Batu, Malang dan Jogjakarta. Didampingi
2013, yang diikuti oleh kontingen masing- para profesional dibidang jiwa, komunitas
masing rumah sakit jiwa yang ada di ini memiliki misi menyebarkan informasi
seluruh Indonesia, termasuk juga RSJ Prof. tentang kesehatan mental khususnya bagi
Dr. V. L. Ratumbuysang Provinsi penderita skizofrenia dan keluarganya,
Sulawesi Utara. Acara Jambore dan serta unttuk msyarakat secara keseluruhan
Porkesremen 2013 dilaksanakan dengan sehingga dapat menghapuskan stigma
tujuan untuk mengenalkan pada bahwa penderita skizofrenia perlu
masyarakat luas bahwa rehabilitasi mental dihindari. KPSI simpul Malang
yang diikuti oleh orang-orang yang mengadakan kegiatan rutin setiap 3 bulan
memiliki gangguan pada kejiwaannya sekali, pada pertemuan tahun 2012,
tidak lantas mendapatkan perlakuan yang komunitas ini memfokuskan pada kegiatan
tidak sepatutnya, melainkan sebaliknya fun games untuk membina sosialisasi dan
mereka membutuhkan support dari kebersamaan antara orang dengan
lingkungan mereka masing-masing untuk skizofrenia (ODS), keluarga, caregiver
kesembuhannya (Anonim, 2013c). dan para profesional kesehatan jiwa
Jambore dan Porkesremen 2014 telah (Anonim, 2012).
dilaksanakan pada tanggal 26 sampai
dengan tanggal 29 November 2014 di RSJ 5. Nomenklatur RSJ Prof. Dr. V.L.
Provinsi di Singkawang, Kalimantan Ratumbuysang Provinsi Sulawesi Utara
Barat. Kegiatan tersebut dilaksanakan Menurut hasil wawancara mendalam
dengan maksud ingin mengajak semua yang khusus untuk informan level atas
pihak agar tidak mengucilkan pasien atau para pimpinan Rumah Sakit Jiwa
gangguan jiwa, melainkan harus hidup Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang, ada 3 orang
secara berdampingan dengan masyarakat informan yang mengatakan bahwa, status
umum (Anonim, 2014). Rumah Sakit Prof. Dr. V.L.
Forum komunikasi antar pasien jiwa Ratumbuysang adalah tetap rumah sakit
belum dilaksanakan dan perpustakaan jiwa, tapi diberi kewenangan 25% untuk
pasien jiwa belum tersedia di RSJ Prof. Dr. melayani umum selain jiwa. Akan tetapi
V. L. Ratumbuysang. Ada informan yang dalam pelaksanaannya sudah terlepas jauh
mengatakan bahwa RSJ Prof. Dr. V. L. melayani umum dan banyak direkrut
Ratumbuysang akan membentuk suatu tenaga atau sumber daya manusia untuk
orgnisasi yang peduli skizofrenia di pelayanan non jiwa, sehingga sumber daya
provinsi Sulawesi Utara dan membentuk manusia yang ada saat ini sudah melebihi
forum komunikasi bagi pasien dengan standar rumah sakit jiwa.
gangguan jiwa dan juga melibatkan
keluarga dari pasien dengan gangguan Sesuai dengan PERMENKES No. 56
jiwa, sehingga wadah ini dapat digunakan Tahun 2014, bahwa rumah sakit jiwa
untuk saling berbagi pengalaman dan hanya boleh menerima pasien jiwa dan
informasi, pasien tidak merasa sendiri rumah sakit khusus hanya boleh menerima
serta saling menguatkan sehingga dapat pasien umum yang berhubungan dengan

187
JIKMU, Vol. 5, No. 2, April 2015

kekhususannya, maka pelayanan umum di maka akan kesulitan mendapatkan revenue


rumah sakit jiwa dengan kewenangan 25% rumah saki jiwa, begitu juga sumber daya
sudah tidak diberlakukan lagi. Menurut manusia yang ada saat ini terlalu banyak,
informan level atas bahwa, bila rumah bangunan rumah sakit yang terlalu besar,
sakit jiwa hanya melayani jiwa saja, maka tempat atau lokasi rumah sakit yang
akan kesulitan menangani pasien jiwa strategis. Ada juga pemikiran dari para
yang mengalami gangguan fisik, karena informan level atas bahwa rumah sakit
pasien jiwa yang mengalami gangguan jiwa akan dipindahkan khusus untuk rawat
fisik akan dirujuk ke rumah sakit umum inap, akan tetapi pelayanan rawat jalan
pusat rujukan. Pasien jiwa yang ada di jiwa tetap ditempat sekarang dan akan
Rumah sakit Jiwa Prof. Dr. V.L. ditingkatkan, sehingga bisa melakukan
Ratumbuysang saat ini, banyak diantara deteksi dini gangguan jiwa di pelayanan
mereka (lebih dari 50%) yang telah rawat jalan dan tetap tidak meninggalkan
menjadi pasien inventaris, sehingga tidak basic history- nya sebagai rumah sakit
ada keluarga yang bisa menjaga pasien jiwa.
apabila pasien tersebut membutuhkan Berdasarkan hasil wawancara diatas,
pelayanan rawat inap non jiwa di luar maka status rumah sakit sampai sekarang
rumah sakit jiwa Prof. Dr. V.L. ini masih rumah sakit jiwa dengan
Ratumbuysang. pelayanan jiwa. Akan tetapi ada usulan
Informan level atas Rumah Sakit Jiwa untuk merubah nomenklatur rumah sakit
Prof. Dr. V.L Ratumbuysang juga menjadi Rumah Sakit Umum dengan
menyampaikan bahwa dalam pelayanan Keunggulan Jiwa, dengan
kesehatan di Puskesmas, banyak pasien mempertimbangkan pelayanan pada pasien
yang langsung dirujuk ke Rumah Sakit gangguan jiwa jika ada gangguan fisik,
Umum Prof. Kandou, oleh karena sarana belum tersedianya rumah sakit umum
di Puskesmas yang belum siap daerah di kota Manado dan rumah sakit
menampung pasien-pasien yang ada, maka umum provinsi di kota Manado, revenue
pasien menumpuk di Rumah Sakit Umum rumah sakit, sumber daya manusia yang
Prof. Kandou sehingga Rumah Sakit banyak, bangunan rumah sakit yang
Umum Prof. Kandou menjadi puskesmas sedang dibangun dan lokasi rumah sakit
raksasa, sebab tidak ada rumah sakit yang strategis.
umum daerah di Manado dan rumah sakit Dengan adanya PERMENKES No. 56
umum provinsi di Manado yang bisa Tahun 2014, yang menyampaikan bahwa
membuffer pasien supaya jangan langsung rumah sakit jiwa hanya boleh menerima
ke Rumah Sakit Umum Prof. Kandou. pasien jiwa dan rumah sakit khusus hanya
Dalam menyikapi PERMENKES No. 56 boleh menerima pasien umum yang
Tahun 2014, maka ada pemikiran dari para berhubungan dengan kekhususannya,
informan level atas atau para pimpinan maka pelayanan umum di rumah sakit jiwa
Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.V.L. dengan kewenangan 25% sudah tidak
Ratumbuysang untuk mengembangkan diberlakukan lagi. Penulis berpendapat
rumah sakit ini, dengan merubah bahwa PERMENKES No. 56 Tahun 2014,
nomenklatur rumah sakit menjadi rumah mengacu pada Undang-Undang Republik
sakit umum daerah dengan keunggulan Indonesia No. 18 Tahun 2014 Tentang
jiwa, tetapi tidak menghilangkan Kesehatan Jiwa pada pasal 52 ayat 2,
pelayanan jiwa, sehingga secara legal bahwa Pemerintah Daerah Provinsi wajib
formal tidak ada rumah sakit jiwa tetapi mendirikan paling sedikit 1 (satu) rumah
secara fungsi, tetap ada pelayanan jiwa. sakit jiwa. Sehingga apabila RSJ Prof. Dr.
Secara proporsional sama, tetapi pelayanan V.L. Ratumbuysang menjadi rumah sakit
jiwa yang lebih diprioritaskan. Kalau umum, maka Provinsi Sulawesi Utara
bertahan dengan status rumah sakit jiwa,

188
Korobu, Kandou dan Tilaar, Analisis Pelaksanaan Layanan Instalasi

adalah salah satu provinsi yang tidak tetapi RSJ Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang
memiliki rumah sakit jiwa, sedangkan tidak dapat lagi melayani pasien umum,
Undang-Undang Kesehatan Jiwa No. 18 sesuai PERMENKES No. 56 Tahun 2014,
tahun 2014 mewajibkan setiap provinsi maka sebaiknya juga ada rumah sakit jiwa
mendirikan rumah sakit jiwa. Menurut provinsi khusus untuk melayani pasien
hasil wawancara pada para informan level dengan gangguan jiwa yang tidak
atas, mengatakan bahwa perubahan digabungkan dengan pelayanan umum.
nomenklatur rumah sakit jiwa menjadi Berdasarkan hasil wawancara dari para
rumah sakit umum, tidak menghilangkan informan level atas bahwa lokasi rumah
pelayanan jiwa bahkan lebih sakit jiwa saat ini sangat strategis sebagai
mengunggulkan jiwa. Para informan level rumah sakit umum, maka menurut
atas juga mengemukakan bahwa pendapat penulis, sebaiknya sebelum RSJ
pengusulan perubahan nomenklatur dari Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang ditetapkan
rumah sakit jiwa menjadi rumah sakit sebagai rumah sakit umum, maka
umum, berdasarkan pemikiran dari para dibangun lebih dahulu sebuah rumah sakit
informan level atas bahwa sumber daya jiwa provinsi, sesuai Undang-Undang No.
manusia non jiwa yang terlalu banyak 18 Tahun 2014 mengenai Kesehatan Jiwa,
melebihi standar sebuah rumah sakit jiwa, yang mewajibkan setiap provinsi memiliki
sehingga sumber daya manusia tersebut minimal 1 (satu) rumah sakit jiwa, baru
tidak berfungsi maksimal di rumah sakit kemudian dapat ditetapkan Rumah Sakit
jiwa, sedangkan dokter spesialis jiwa yang Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang menjadi
tetap hanya 1 (satu) orang. Para informan rumah sakit umum daerah atau provinsi.
level atas juga mengatakan bahwa Dengan demikian pelayanan jiwa dapat
bangunan rumah sakit saat ini terlalu besar lebih ditingkatkan dan pelaksanaan
untuk sebuah rumah sakit jiwa, dengan rehabilitasi psikososial dapat maksimal,
pertimbangan bahwa akan dibuat sebuah dengan meningkatkan sumber daya
panti rehabilitasi, sehingga pasien yang manusia di bidang kesehatan jiwa,
ada di rumah sakit jiwa akan berkurang. meningkatkan sarana prasarana serta
Disamping itu pula tempat/ lokasi rumah fasilitas yang diperlukan, serta tentunya
sakit saat ini yang sangat strategis untuk mengakomodir kebutuhan yang diperlukan
sebuah rumah sakit umum di kota Manado dalam peningkatan layanan rehabilitasi
karena sampai saat ini belum ada rumah psikososial. Pelaksanaan kegiatan
sakit umum daerah di kota Manado atau rehabilitasi membutuhkan lahan yang lebih
rumah sakit umum provinsi di kota besar, baik dalam gedung maupun diluar
Manado yang dapat membuffer pasien gedung, seperti ruang perpustakaan, ruang
sehingga tidak langsung ke Rumah Sakit display untuk memajang hasil karya
Umum Prof. Kandou, maka Rumah Sakit pasien/rehabilitant, area untuk olah raga
Umum Prof. Kandou saat ini telah menjadi sepak bola, lahan untuk perkebunan,
puskesmas raksasa, karena menerima pertamanan, perikanan dan lain-lain sesuai
rujukan dari puskesmas yang sebenarnya jenis kegiatan. Hal ini juga sesuai
harus ditampung di puskesmas, akan tetapi pendapat dari informan level atas bahwa
sarana dan fasilitas yang ada di puskesmas ada pemikiran juga untuk memindahkan
tidak memadai sehingga banyak pasien rumah sakit jiwa di tempat lain yang lebih
yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Prof. luas, dengan demikian pelayanan jiwa
Kandou. dapat lebih maksimal
Penulis berpendapat, bahwa sebaiknya
ada rumah sakit umum daerah atau
provinsi di kota Manado yang dapat
menampung pasien rujukan dari berbagai
puskesmas kota maupun kabupaten, akan

189
JIKMU, Vol. 5, No. 2, April 2015

Kesimpulan memperingati hari besar keagamaan


seperti Natal dan Paskah, juga Hut
Berdasarkan hasil penelitian di Instalasi provinsi dan HUT kemerdekaan
Rehabilitasi Psikososial Rumah Sakit Jiwa Republik Indonesia.
Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang, dapat 5. Nomenklatur RSJ Prof. Dr. V.L.
Ratumbuysang telah berubah-ubah,
disimpulkan bahwa:
akan tetapi dari kementerian tidak
1. Pelaksanaan layanan instalasi pernah menerbitkan rumah sakit
rehabilitasi psikososial di RSJ Prof. dr. umum. RSJ Prof. Dr. V.L.
V. L. Ratumbuysang Propinsi Sulawesi Ratumbuysang saat ini tetap rumah
Utara pada tahap persiapan, belum sakit jiwa dengan pelayanan jiwa,
berjalan optimal. Kendala-kendala sesuai PERMENKES No 56 Tahun
yang ditemui yaitu kondisi psikiatri 2014. Untuk menyikapi ini, telah
pasien jiwa yang sering berubah-ubah, dilakukan pengusulan perubahan
belum tersedianya standar pelayananan nomenklatur rumah sakit jiwa menjadi
minimal untuk rehabilitasi psikososial, rumah sakit umum dengan keunggulan
sumber daya manusia yang belum jiwa. Hal ini bertentangan dengan UU
memadai baik dari kuantitas maupun No. 18 Tahun 2014, pasal 52 ayat 2,
dari kualitasnya, sarana prasarana serta Tentang Kesehatan Jiwa, yang
fasilitas yang belum memadai, juga mewajibkan mendirikan rumah sakit
ketersediaan anggaran yang masih jiwa minimal 1 (satu) di setiap
terbatas. provinsi.
2. Pelaksanaan layanan instalasi
rehabilitasi psikososial di RSJ Prof. dr.
V.L. Ratumbuysang, pada tahap
penempatan/penyaluran pasien belum
berjalan. Yang dilakukan sekarang Saran
hanya dropping pasien karena telah 1. Untuk Pemerintah Provinsi Sulawesi
melewati batas waktu yang telah Utara
ditetapkan yaitu 42 hari, atau karena
pasien yang telah lama tidak a. Meningkatkan sarana prasarana serta
mendapatkan kunjungan keluarga. fasilitas Instalasi Rehabilitasi
3. Pelaksanaan layanan instalasi Psikososial sehingga pelayanan dapat
rehabilitasi psikososial di RSJ Prof. dr. berjalan optimal
V.L. Ratumbuysang, pada tahap b. Menyiapkan alokasi anggaran untuk
Pengawasan belum berjalan optimal. pembuatan panti rehabilitasi.
Pengawasan kedalam telah
c. Dalam penyusunan RAPBD untuk
dilaksanakan sejak awal pasien
anggaran RSJ Prof. Dr. V.L.
mengikuti proses rehabilitasi, akan
Ratumbuysang ditambahkan mata
tetapi pengawasan keluar belum
anggaran untuk Instalasi Rehabilitasi
dilaksanakan.
Psikososial karena selama ini tidak
4. Pelaksanaan layanan instalasi
tercantum dalam APBD.
rehabilitasi psikososial di RSJ Prof.
Dr. V. L. Ratumbuysang dalam d. Mempercepat proses pengalihan
kegiatan sosioterapi telah berjalan tapi Rumah Sakit menjadi Badan Layanan
belum optimal, seperti pameran hasil Umum Daerah (BLUD).
karya pasien jiwa, Jambore dan e. Mendirikan rumah sakit jiwa provinsi
Porkesremen. Lomba antar pasien di suatu tempat dengan lahan yang
jiwa dalam RSJ Prof. Dr. V. L. lebih luas, kemudian memindahkan
Ratumbuysang dalam rangka lokasi rumah sakit jiwa secara

190
Korobu, Kandou dan Tilaar, Analisis Pelaksanaan Layanan Instalasi

bertahap, sedangkan bekas lokasi RSJ h. Membentuk suatu wadah atau


Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang akan komunitas yang peduli skizofrenia.
menjadi rumah sakit umum daerah atau
provinsi yang juga dapat melayani 3. Bagi Institusi Pendidikan
poliklinik jiwa untuk mendeteksi dini
gangguan jiwa. Penelitian ini dapat digunakan sebagai
bahan penelitian selanjutnya bagi
2. Untuk RSJ Prof. Dr. V.L. mereka yang ingin meneliti tentang
Ratumbuysang Provinsi Sulawesi Utara layanan Instalasi Rehabilitsi
a. Mempercepat proses penyelesaian Psikososial.
Standar Pelayanan Minimal Instalasi
Rehabilitasi Psikososial sebagai acuan
dalam pelayanan rehabilitasi yang
optimal. Daftar Pustaka
b. Menyediakan tenaga psikiater atau Anonimous, 1983. Pedoman Rehabilitasi
dokter umum yang terlatih rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di
psikososial. Indonesia. Direktorat Kesehatan Jiwa
c. Menyediakan tenaga psikolog dalam Departemen Kesehatan Republik
layanan kegiatan rehabilitasi Indonesia.
psikososial. Anonimous, 2001. The World Health
Report 2001 – Mental Health: New
d. Menyediakan tambahan petugas
Understanding, New Hope.
okupasi terapi dan petugas khusus
Anonimous, 2009. Terapi Psikososial.
untuk melatih kerja pasien jiwa.
http://bocahbancar.files.wordpress.com
e. Mengikutsertakan petugas rehabilitasi /2009/01/tentang-terapi-psikososial-
psikososial dalam pelatihan atau dari-universitas-indonesia.pdf
seminar maupun studi banding Anonimous, 2009a. Undang-Undang
sehingga pelayanan bisa berlangsung nomor 36 tahun 2009 tentang
optimal. Kesehatan. Kementerian Kesehatan
f. Menyusun Rencana Kerja Anggaran Republik Indonesia.
(RKA) tahunan dengan membuka Anonimous, 2009b. Keputusan Menteri
mata anggaran baru khusus untuk Kesehatan Republik Indonesia No:
Instalasi Rehabilitasi Psikososial. 406/Menkes/SK/VI/2009
tentangPedoman Pelayanan Kesehatan
g. Melakukan pertemuan rutin, membuat Jiwa Komunitas.
perencanaan dan pelaporan kegiatan, Anonimous, 2012. Standar Pelayanan
serta pertemuan internal rehabilitasi Minimal Rumah Sakit Jiwa Prof.
psikososial untuk memonitor Dr.V.L. Ratumbuysang Povinsi
pelaksanaan program kegiatan, dan Sulawesi Utara. Peraturan Gubernur
melakukan monitoring dan evaluasi Sulawesi Utara, Nomor 42 tahun 2012.
dengan melibatkan pasien, keluarga Anonimous, 2010b. Elective Psychosocial
dan masyarakat. Rehabilitation for People with
Disabilities. Hanze University
Groningen.

191

Anda mungkin juga menyukai