Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

BADMINTON ATAU BULU TANGKIS

Disusun oleh :

NAMA = SILVI PUTRI RAHMAWATI


NIM = 120420086
PRODI = REKAYASA KEHUTANAN

INSTITUT TEKNOLOGI
SUMATERA LAMPUNG
SELATAN
2021
ABSTRAK

Bulu tangkis atau badminton biasanya dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau
dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Mirip dengan tenis, bulu angkis
bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di
bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan
hal yang sama. Dalam perkembangannya sejarah bulu tangkis berkembang di Mesir kuno
sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina. Nenek
moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan
penggunaan kok tetapi tanpa raket. Dasar peraturan dalam sejarah bulu tangkis yang pertama
ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada
1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan
Kejuaraan All England. Bulu tangkis sekarang menjadi sebuah olah raga yang cukup populer
di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga
ini, dan di negara-negara Skandinavia.

KATA KUNCI : Badminton, kok “shuttlecock”, Kejuaraan, Permainan tunggal

BAB 1
PENDAHULUAN

A.       LATAR BELAKANG

Permainan bulutangkis merupakan salah satu jenis olahraga yang terkenal di dunia.
Bulu tangkis atau badminton biasanya dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua
pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Mirip dengan tenis, bulu angkis bertujuan
memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di bidang
permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang
sama. Olahraga ini dalam sejarah bulu tangkis merupakan sebuah olahraga yang memainkan
banyak nomor partai dalam setiap kejuaraan atau turnamennya. Untuk nomor-nomor yang
dipertandingkan meliputi Tunggal Putra, Tunggal Putri, Ganda Putra, Ganda Putri dan Ganda
Campuran. Dalam perkembangannya olahraga ini banyak merubah aturan yang bertujuan
untuk mendapatkan minat lebih dari penonton ataupun pemirsa di TV.

B. Rumusan Masalah

1.     Bagaimanakah sejarah bulutangkis ?


2.     Apa saja teknis dasar permainan bulutangkis ?
3. Bagaimana ukuran lapangan bulutangkis ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Permainan Bulutangkis


Dalam perkembangannya sejarah bulu tangkis berkembang di Mesir kuno sekitar 2000
tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina. Nenek moyang
terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan
penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi
permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa
menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores
dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai
dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan
mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-
jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.
Dalam sejarah bulu tangkis Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik
Rakyat Cina, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian
dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.
Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune,
India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara
bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut
juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini
mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt,
seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game"
("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut
dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di
Gloucestershire, Inggris.
Dasar peraturan dalam sejarah bulu tangkis yang pertama ditulis oleh Klub Badminton
Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan
internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All
England. Bulu tangkis sekarang menjadi sebuah olah raga yang cukup populer di dunia,
terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan
di negara-negara Skandinavia.

B. Perkembangan Olahraga Bulutangkis di Indonesia.


Perkembangan olahraga bulutangkis di Indonesia mulai merebak ke beberapa daerah,
seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sekitar tahun 1930. Pada tahun 1933 di
Jakarta sudah ada perkumpulan badminton bernama “Bataviase Badminton Bond” (BBB).
Selanjutnya berdiri pula satu perkumpulan lagi yang bernama “Bataviase Badminton
League”. Kedua perkumpulan ini akhirnya bersatu menjadi “Bataviase Badminton Unie”
(BBU). Pada tahun 1942, diusulkan untuk mengganti istilah badminton. R.M.S. Tri
Tjondrokoesoemo yang waktu itu menjabat sebagai Ketua ISI (Ikatan Sport Indonesia)
mengusulkan nama badminton. Usul itu mendapat tanggapan positif dan diterima baik oleh
kalangan pencinta bulutangkis dan menyebar luas di seluruh pulau Jawa dan beberapa daerah
lainnya di Nusantara.
Satu tahun kemudian di Jakarta dibentuk suatu gerakan olahraga dengan nama
GELORA (Gerakan Latihan Olahraga Rakyat) sebagai induk bulutangkis yang dipimpin oleh
Otto Iskandar Dinata. Pada tanggal 4 – 6 Mei 1951 para tokoh bulutangkis menyelenggarakan
kongres di Bandung. Mereka sepakat untuk membentuk badan bulutangkis nasional. Maka
pada tanggal 5 Mei 1951 dibentuklah organisasi bulutangkis nasional dengan nama PBSI
(Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia). Sebagai Ketua PBSI pertama adalah H.R. Rochdi
Partaatmadja dan dua Wakil Ketua yaitu Sudirman dan Tri Tjondrokoesoemo.
Pada tahun 1953 PBSI secara resmi menjadi calon untuk menjadi anggota IBF. Ini
merupakan langkah awal masuk ke dunia internasional merealisasi ambisi untuk memboyong
piala Thomas yang merupakan kejuaraan dunia beregu putra.

C. Teknik Dasar Permainan Bulutangkis


Untuk dapat bermain bulutangkis dengan baik terlebih dahulu kita harus memahami
bagaimana cara bermain bulutangkis dan menguasai beberapa teknik/keterampilan dasar
permainan ini. Keterampilan teknik dasar permainan bulutangkis yang perlu dipelajari secara
umum dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, yaitu :

2.1 Cara memegang raket (Grip)


Cara memegang raket tidak begitu sukar karena raket bulutangkis relatif ringan.
Teknik memegang raket yang dianggap baik adalah teknik memegang raket yang dapat
digunakan untuk menerima atau mengembalikan kok dengan mudah. Beberapa teknik
memegang raket yang dikenal, antara lain teknik american grip, backhand grip, forehand
grip, dan combination grip.

 American Grip
Teknik american grip dapat dilakukan dengan cara menggenggam tangkai raket, lalu
memosisikan ibu jari dan dan telunjuk agar saling menempel/bersentuhan, sehingga membuat
bentuk huruf “O”.
Teknik pegangan ini efektif digunakan apabila kamu ingin melakukan pukulan smash, namun
tidak efektif apabila kamu menggunakannya untuk pukulan backhand.

 Backhand Grip
Teknik backhand grip dapat dilakukan dengan cara menggenggam tangkai raket, lalu
memosisikan ibu jari di belakang tangkai dan menekannya seolah-olah ibu jarilah yang
menjadi penyokong raket.

 Forehand Grip
Jika teknik backhand grip menggunakan ibu jari sebagai penyoko ng utama, teknik forehand
grip menggunakan jari telunjuk, tengah, manis, dan kelingking sebagai penyokongnya.
Umumnya, teknik ini dilakukan untuk gerakan permainan yang lincah.

 Combination Grip
Seperti namanya, teknik ini menggabungkan berbagai jenis teknik pegangan yang ada. Cara
melakukannya, yaitu genggam raket seperti biasa, lalu posisikan jari telunjuk ke arah ujung
raket. Sementara itu, ibu jari menyokong tangkai raket dan sisa jari lainnya diposisikan di
bagian bawah tangkai.

2.2  Sikap berdiri


a.  Sikap berdiri pada saat melakukan servis ada dua, yaitu :
-Servis forehand dilakukan denga n cara pemain berdiri di sudut depan garis tengah
pada daerah servis kira-kira setengah meter di belakang garis servis pendek. Kaki kiri di
depan dan kaki kanan di belakang, sementara berat badan bertumpu pada kaki belakang. Pada
saat kok dipukul, berat badan pindahkan ke depan.
- Servis backhand dilakukan dengan cara pemain berdiri di sudut depan garis tengah
pada daerah servis kira-kira setengah meter di belakang garis pendek. Kaki kanan di depan
dan kaki kiri di belakang, berat badan berada di tengah dan pada saat servis dilakukan berat
badan pindahkan ke depan.

b. Sikap berdiri pada saat menerima servis, baik forehand maupun backhand :
    -Sikap berdiri untuk permainan tunggal adalah berdiri pada daerah servis kira-kira di
tengah-tengah daerah servis dan satu meter di belakang garis servis pendek.
 -Sikap berdiri untuk permainan ganda adalah pemain lebih maju ke depan tetapi tidak
melewati garis servis pendek. Kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang. Berat badan
berada di kaki depan dengan posisi labil (kedua kaki agak jinjit). Pada saat servis dilakukan
berat badan dipindahkan ke arah datangnya kok, mungkin ke depan atau belakang tergantung
pada jenis servis.

  2.3 Sikap berdiri pada saat rally


Sikap ini sangat bervariasi, tergantung pada posisi pemain, apakah ia melakukan
serangan atau bertahan. Juga harus diperhatikan dari mana arah datangnya, apakah dari
depan, belakang, di atas kepala, di samping atau di bawah. Sebagai patokan, sikap berdiri
pemain tunggal dianjutkan untuk selalu berdiri di tengah-tengah lapangan dan kedua kaki
tidak sejajar.

2.4  Sikap atau Posisi Tubuh (Stance)

Sikap atau posisi tubuh juga menentukan strategi permainan badmintonmu, baik itu
sebagai pemukul pertama maupun pemukul balasan. Sikap yang benar akan memudahkan
gerakan dan kelihaian tubuhmu dalam bermain badminton.
Biasanya, dikenal tiga sikap bermain badminton, yakni posisi menyerang, posisi bertahan,
dan posisi melawan/membalikkan netting.

 Posisi Menyerang (Attacking Stance)


Untuk menerapkan posisi menyerang, gerakkan tubuhmu ke dekat garis-garis lapangan atau
area serang dan lebarkan kuda-kuda kakimu. Setelah itu, angkat kedua lenganmu untuk
menyiapkan kekuatan dan daya pukul.

 Posisi Bertahan (Defensive Stance)


Untuk menerapkan posisi bertahan, kamu harus mengarahkan tubuhmu menghadap net dan
memosisikan raket di depan pinggang/perut.

 Posisi Melawan/Membalikkan Netting (Net Stance)


Net stance biasanya dilakukan ketika lawanmu tampak ingin melakukan netting. Untuk
mengantisipasi netting, kamu harus berada di dekat net. Setelah itu, raket perlu diposisikan di
depan tubuhmu, sementara tubuhmu dimajukan sedikit agar kamu siap melakukan lompatan
ke depan.

2.5 Gerak kaki (foot work)


Gerak kaki atau kerja kaki adalah gerakan langkah-langkah yang mengatur badan
untuk menempatkan posisi badan agar memudahkan pemain dalam melakukan gerakan
memukul kok sesuai dengan posisinya. Pertama, pastikan base atau starting point kamu,
kemudian ingat. Kedua, mundurlah maksimal tiga langkah jika perlu mundur. Ketiga,
bergerak ke kanan-kirilah maksimal satu langkah bila diperlukan. Keempat, kamu hanya
boleh maju maksimal tiga langkah jika harus maju.

2.6  Teknik pukulan (strokes)


a. Pukulan dengan ayunan raket dari bawah terdiri dari :
- Servis
- Under arm lob mengangkat kok tinggi
b. Pukulan mendatar atau menyamping, terdiri dari :
- Drive
- Dropshot
- Netting
c.  Pukulan dari atas kepala, terdiri atas :
- Overhead lob
- Overhead smes
- Chopped
- Dropshot
- Around the head
- Servis

D. Ukuran Lapangan Bulutangkis


Panjang ukuran lapangan bulu tangkis standar internasional: 13,40 meter
• Lebar ukuran lapangan bulu tangkis standar internasional: 6,10 meter
• Luas ukuran lapangan bulu tangkis: 81,74 m2
• Ukuran tinggi tiang net: 1,55 meter
• Ukuran tinggi atas net: 1,52 meter
• Ukuran dari jarak net hingga garis service: 1,98 meter
• Ukuran jarak dari garis service hingga ke bagian sisi lapangan luar: 4,72 meter 

Ukuran Lapangan Bulutangkis untuk Partai Tunggal

• Panjang ukuran lapangan bulu tangkis standar internasional: 11,88 meter


• Lebar ukuran lapangan bulu tangkis standar internasional: 5,18 meter
• Luas ukuran lapangan bulu tangkis standar internasional: 61,5384 m2
• Ukuran tinggi tiang net: 1,55 meter
• Ukuran tinggi atas net: 1,52 meter
• Ukuran dari jarak net hingga garis service: 1,98 meter
• Ukuran jarak dari garis service hingga ke bagian sisi lapangan luar: 3,96 meter
      

                    
Area Permainan
Sarana Prasarana Olahraga Bulu tangkis

Lapangan
Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran seperti terlihat
pada gambar halaman 10. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus
berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah putih
atau kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis yg lunak.
Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik yang keras sangat tidak
dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain.
Net dan Tiang
Net terbuat dari tali halus dan berwarna gelap, lubang-lubangnya berjarak antara 15 mm.
Panjang net sebaiknya sesuai dengan lebar lapangan yaitu 6,10 meter dan lebarnya 76 cm,
dengan bagian atasnya mempunyai pinggiran pita putih selebar 7,5 cm. Tiang net ditancapkan
tepat pada titik tengah ujung garis samping  lapangan. Untuk ganda tinggi tiang 155 cm.
Bagian paling atas net di bagian tengah berjarak 1,524 meter dari permukaan lantai dan
pinggiran lapangan berjarak 1,55 meter di atas garis tepi permainan ganda.

Anda mungkin juga menyukai