pembentukan kabinet Reformasi pembangunanSehari setelah dilantik, B.j. habibie telah berhasil
membentuk kabinet yang diberinama kabinet Reformasi pembangunan.
Reformasi politik
Diberlakukannya Otonmi Daerah yang lebih demokratis dan semakin luas. Dengan kebijakan
desentralisasi dan otonomi daerah serta perimbangan keuangan antara pusat dan daerah,
diharapkan akan meminimalkan ancaman disintegrasi bangsa. Otonomi daerah ditetapkan
melalui Ketetapan MPR No XV/MPR/1998.
Kebebasan berpolitik dilakukan dengan pencabutan pembatasan partai politik. Dengan adanya
kebebasan untuk mendirikan partai politi, pada pertengahan bulan Oktober 1998 suah tercatat
sebanyak 80 partai politik dibentuk. Menjelang Pemilihan Umum,partai politik yang terdaftar
mencapai 141 partai. Setelah diverifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum menjadi sebanyak 95
partai, dan yang berhak mengikuti Pemilihan Umum sebanyak 48 partai saja. Dalam hal
kebebasan berpolitik, pemerintah juga telah mencabut larangan mengeluarkan pendapat,
berserikat, dan mengadakan rapat umum.
Dalam hal menghindarkan muncunya penguasa yang otoriter dengan masa kekuasaan yang tidak
terbatas, diberlakukan pembatasan masa jabatan Presiden. Seorang warga negara Indonesia
dibatasi menjadi Presiden sebanyak dua kali masa jabatan saja masing masing 5 tahun per masa
jabatan.
Pelaksanaan Pemilu 1999, boleh dikatakan sebagai salah satu hasil terpenting lainnya yang
dicapai Habibie pada masa kepresidenannya. Pemilu 1999 adalah penyelenggaraan pemilu
multipartai (yang diikuti oleh 48 partai politik). Pemilu 1998 menghasilkan pemenang, yaitu
PDIP, Golkar, PPP, PAN, dan PKB.