Anda di halaman 1dari 18

TUGAS SEJARAH

PERAN TOKOH NASIONAL DAN DAERAH

DI SUSUN OLEH
MUHAMMAD LUCKY PRAYOGA
XII MIPA 3
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Sebagai seorang bangsa kita perlu mengetahui apa yang telah terjadi di
negara kita pada masa sebelumnya. Penting sekali untuk mempelajari sejarah masa
lalu negara yang kita cintai. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki
sebuah cerita sejarah yang sangat komplek. Banyak sekali pengorbanan yang telah
dilakukan oleh para pahlawan bangsa terdahulu demi memperjuangkan
kemerdekaan bangsa. Tak jarang dari mereka gugur di medan pertempuran ketika
melawan penjajah maupun pemberontakan yang dilakukan warga negara
Indonesia. Jika bukan karena mereka tidak mungkin saat ini kita dapat hidup
dengan sejahtera di negara kita tercinta.

Untuk lebih mengetahui siapa saja pahlawan yang berjuang


mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia, maka disusunlah makalah
ini. Dengan harapan memudahkan pembaca untuk mengetahui tokoh-tokoh yang
bersaja beserta peranannya.

Samarinda , 1 Oktober 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah Pahlawan Nasional adalah gelar yang diberikan kepada warga negara
Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang
sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang gugur atau
meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya
melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang
luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik
Indonesia.

Pahlawan Revolusi adalah gelar yang diberikan kepada sejumlah perwira militer
yang gugur dalam tragedi Gerakan 30 September yang terjadi di Jakarta dan
Yogyakarta pada tanggal 30 September 1965.

Definisi pahlawan yang begitu luas, membuat banyak orang mengartikan


pahlawan yang secara berbeda-beda. Pahlawan di masa sebelum kemerdekaan
diartikan sebagai seseorang yang membela tanah air sepenuh jiwa dan raga serta
mengorbankan harta dan nyawanya demi kemerdekaan negara Indonesia
tercinta. Dalam pengembangan sikap nasionalisme yaitu kemauan bersama untuk
bersatu dan menumbuhkan semangat persatuan dan tidak mementingkan
kepentingan pribadi maupun golongan.

Dalam pengembangan sikap nasionalisme membutuhkan satu pandangan


referensi yang dapat menjadi tumpuan dalam menumbuhkan sikap nasionalisme
tersebut, referensi tersebut salah satunya dapat kita temui dalam tokoh
pahlawan kemerdekaan yang telah tertulis dalam sejarah peradaban bangsa
indonesia. Melalui upaya untuk memperkenalkan dan mengembangkan sikap
nasionalisme sejak dini tentunya diperlukan suatu media sebagai penunjang
terwujudnya informasi yang menggambarkan karakteristik dari nilai-nilai
perjuangan pahlawan kemerdekaan, sehingga memiliki dampak untuk
menimbulkan kesadaran bagi masyarakat agar lebih menghargai perjuangan para
pahlawan.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan dalam pembahasan maka
identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Mempersoalkan pengetahuan khususnya sejarah perjuangan bangsa.

2. Mempersoalkan keberadaan tokoh pahlawan kemerdekaan yang semakin


menjadi kenangan masa lalu tanpa diketahui keutamaannya.

BAB II

PEMBAHASAN
NAMA TOKOH BESERTA SEDIKIT BIOGRAFI
SINGKATNYA
1. Ir. Soekarno

Soekarno merupakan Presiden pertama Indonesia dan menjadi tokoh


proklamator kemerdekaan. Soekarno adalah orang yang mengusulkan dasar negara
Pancasila. Hal ini disampaikan dalam Sidang BPUPKI, 1 Juni 1945. Rumusan
Pancasila ini diterima sebagai dasar negara dan dicantumkan di dalam Pembukaan
UUD 45.
Beliau terkenal sebagai orator handal yang dapat menggetarkan hati bagi
pendengarnya. Selain jiwa patriotik, beliau juga politikus yang sangat cerdas.
Beliau mampu menguasai delapan bahasa.
Soekarno lahir di Surabaya, 6 Juni 1901. Beliau pernah mendapatkan gelar Doktor
Honoris Causa dari universitas di dalam dan luar negeri, serta penghargaan bintang
kelas satu The Order of The Supreme Companions of or Tambo.
Berikut ini adalah peranan Ir. Soekarno dalam memperjuangankan kemerdekaan
Indonesia:

1. Sebagai pendiri Algemeene Studie Club yang menjadi cikal bakal Partai
Nasional Indonesia yang banyak mengajarkan pemikiran mengenai
kemerdekaan.
2. Sebagai penggagas dasar negara yakni Pancasila pada sidang BPUPKI.
3. Sebagai ketua Panitia Sembilan yang kemudian menghasilkan Piagam
Jakarta yang selanjutnya ditetapkan menjadi pembukaan UUD.
4. Sebagai tokoh yang merumuskan teks proklamasi.
5. Sebagai proklamator, yang membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia
pada 17 Agustus 1945.
6. Sebagai ketua PPKI, mengesahkan UUD.

2. Ahmad Yani

Pahlawan Nasional yang satu ini lahir di jenar, Purworejo, Jawa Tengah
pada tanggal 19 Juni 1922. Mulanya, semua anggota keluarga dari Ahmad Yani
bekerja di sebuah pabrik gula kepunyaan orang Belanda. Di tahun 1927, ia dan
keluarga pindah ke Batavia. Sedangkan ayahnya bekerja menjadi General Belanda.
Dari situ, Ahmad Yani menjalani wajib militer di tahun 1940 bersama tentara
Hindia-Belanda dengan meninggalkan sekolah tingginya. Lalu, ia belajar topografi
di Malang, Jawa Timur. Di tahun 1942, datanglah pasukan Jepang sehingga proses
belajarnya terganggu. Di waktu yang sama, Ahmad Yani sekeluarga pindah ke
Jawa Tengah lagi.
Di tahun 1943, Beliau bergabung dengan tentara Peta (Pembela Tanah Air)
yang disponsori Jepang dan beliau melanjutkan latihan di Magelang. Setelah
pelatihan ini selesai, ia dilantik sebagai komandan peleton Peta lalu pindah ke
Bogor, Jawa Barat. Setelah itu, beliau kembali ke Magelang sebagai instruktur.

3. Idham Chalid

Beliau merupakan Pahlawan Nasional yang lahir di tanggal 27 Agustus 1921 di


Kalimantan Selatan, tepatnya di Satui. Beliau wafat di tanggal 11 Juli 2010 saat

usianya mencapai 88 tahun. beliau adalah pahlawan yang berpengaruh pada ma


situ.
Idham Chalid adalah tokoh termuda saat memimpin ormas dan menjabat
paling lama. Beliau terkenal sebagai tokoh terkemuka di masa orde lama dan orde
baru. ormas yang dipimpinnya berlogo bola dunia bertabur bintang Sembilan.
Beliau melewati kariernya dengan cemerlang hingga di puncak impian.

4. Jenderal Soedirman
Pahlawan Nasional Indonesia yang satu ini mempunyai jabatan sebagai
jenderal Besar TNI Anumerta Soedirman. Gelar tersebut diperolehnya pada usia 31
tahun. beliau berjasa saat revolusi Nasional Indonesia. beliau berperan besar dalam
perang gerilya serta serangan tanggal 1 Maret 1949.
Beliau diangkat menjadi Panglima Besar di tanggal 18 Desember 1948. Belanda
melancarkan agresi militer II demi menduduki Kota Yogyakarta. Beliau dengan
kelompok kecil tentara dan dokter pribadi selama tujuh bulan melakukan gerilya ke
arah selatan.
Sudirman melakukan serangkaian kegiatan militer di Pulau Jawa, termasuk
diantaranya serangan 1 Maret 1949 di Yogyakarta yang dipimpin oleh Soeharto.
Sudirman meninggal tanggal 29 Januari 1950 di Magelang pada usia 34 tahun.

5. John Lie

John lie adalah pahlawan nasional yang lahir di manado, 9 Maret 1911 dari
keluarga Tionghoa. Beliau bekerja pada pelayaran niaga yang dimiliki oleh
Pemerintahan belanda, KPM (Koninklijke Pakertvaart Maatchappij). Akhirnya
beliau bergabung dengan ALRI.
Kiprah John sangat besar saat membersihkan ranjau yang ditanam Jepang
untuk menghalau pasukan sekutu. Atas jasa ini, pangkat beliau dinaikkan menjadi
Mayor. John dengan gagah berani menembus blokade laut menggunakan kapal
motor di sekitar perairan Selat Malaka oleh Angkatan Laut Belanda.
Setidaknya tercatat kurang lebih 15 kali John berhasil menembus blokade Belanda.
Di tahun 1947-1949, John berhasil memasok amunisi, senjata, serta obat-obatan
dalam jumlah besar pada perjuangan di Sumatera.

6. KH Ahmad Dahlan
KH Ahmad Dahlan atau yang memiliki nama asli Muhammad Darwis
adalah pahlawan nasional Indonesia yang juga merupakan pendiri ormas Islam
Muhammadiyyah. Beliau lahir tanggal 1 Agustus 1868 di Yogyakarta. Kh. Ahmad
Dahlan adalah putera keempat dari tujuh saudara keluarga KH. Abu Bakar.
Beliau mendirikan organisasi Muhammadiyah di Kauman, Yogyakarta
untuk mengadakan pembaharuan pemikiran berpikir dan beramal sesuai dengan
tuntunan Agama Islam. Beliau berusaha untuk mengajak Umat islam kembali
hidup sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadist. KH. Ahmad Dahlan wafat di
tanggal 23 Februari 1923 di usia 54 tahun.

7. Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara atau yang bernama asli Raden Soewardi Soerjaningrat


merupakan pahlawan nasional yang juga seorang aktivis pergerakan kemerdekaan
Indonesia, kolumnis, politisi, serta pelopor di bidang pendidikan di masa
penjajahan Belanda.
Beliau merupakan pendiri dari Perguruan Tinggi Taman Siswa Yogyakarta.
Lembaga pendidikan ini memberi kesempatan bagi masyarakat pribumi untuk
mendapat hak dalam pendidikan seperti priyayi maupun orang Belanda.
Beliau lahir di tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta dan tutup usia di tanggal 26 April
1959. Setelah meninggal, Ki Hajar Dewantara dinobatkan menjadi pahlawan
Nasional yang ke-2 oleh Presiden Soekarno.

8. Mohammad Hatta
Mohammad Hatta adalah salah seorang tokoh proklamator dan menjadi
wakil Presiden pertama di Indonesia. beliau kerap dipanggil dengan sebutan Bung
Hatta. Tanggal kelahirannya adalah 12 Agustus 1902 di Bukit Tinggi, Sumatera
Barat.

Beliau adalah seorang pejuang bangsa, negarawan serta, ekonom handal.


Beliau berperan penting dalam Kemerdekaan Republik Indonesia dari penjajahan
Belanda. Lalu memproklamasikan Kemerdekaan RI di tanggal 17 Agustus 1945.
Saat menduduki jabatan sebagai wakil Presiden, beliau menuliskan buku mengenai
koperasi. Sehingga, beliau juga mendapat julukan sebagai “Bapak Koperasi”.

9. Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro merupakan pahlawan nasional keturunan Keraton


Yogyakarta. Beliau membersamai rakyat Indonesia dalam melawan pemerintah
Belanda di tahun 1825 hingga 1830.

Pangeran Diponegoro lahir di tanggal 25 November 1785 di Yogyakarta


serta wafat pada 8 Januari 1855 di Makassar. Beliau merupakan putra pertama
Sultan Hamengkubuwana III dan menjabat sebagai Raja Kesultanan yang ke tiga.
Saat ini, nama Diponegoro diabadikan menjadi nama jalan, serta nama stadion dan
Universitas, beliau mendapat gelar Pahlawan Nasional di tanggal 6 November
1973.

10.Sultan Hassanudin

Pahlawan nasional Hassanudin lahir pada tanggal 12 Januari 1631 di


Makassar, Sulawesi Selatan. Beliau adalah penguasa kerajaan Islam Gowa sampai
masa kejayaannya dan menjadi kerajaan yang paling besar di Timur pada abad 16.

Sultan Hassanudin gugur di tanggal 12 Juni 1670 di Makassar pada usia 39


tahun. semenjak pemerintahan dari Sultan Alaudin sampai Hassanudin, Kerajaan
ini memiliki pendirian untuk menolak keras monopoli perdagangan VOC Belanda.

11.Sultan Mahmud Baharudin

Beliau merupakan pemimpin kesultanan di Palembang-Darussalam di dalam


2 periode. Sejak tahun 1803 hingga 1821. Sebelumnya, kesultanan dipimpin oleh
ayahnya yaitu Sultan Muhammad Baharudin di tahun 1776 hingga 1803.
Nama asli Sultan Mahmud Baharudin adalah Raden Pangeran Ratu. Perlawanan
terhadap Belanda dan Inggris semakin gencar pada masa pemerintahannya. Beliau
memimpin sendiri pertempuran melawan Belanda dan Inggris, salah satunya pada
Perang Menteng.
Saat Batavia diduduki oleh Belanda di tahun 1811, Sultan Mahmud justru
berhasil membebaskan Palembang dari cengkeraman tangan jahat Belanda. Sebab,
sebelumnya Palembang sangat diincar karena penemuan penambangan timah di
Kota Bangka.

Di tanggal 13 Juli 1821, Sultan bersama keluarga diangkut dalam kapal


Dageerad ke Batavia. Dari situ, beliau diasingkan ke Ternate hingga akhir hayat di
Ternate. Beliau meninggal pada tanggal 26 September 1825.

12.Tan Malaka

Tan Malaka adalah aktivis kemerdekaan Indonesia dan menjadi pemimpin


Partai Komunis Indonesia, Parta Murba dan dinobatkan sebagai Pahlawan
Nasional Indonesia. Tan Malaka dilahirkan pada 2 Juni 1897 di Nagari Pandam
Gadang, Siliki, Provinsi Sumatera Barat. Penobatannya sebagai pahlawan nasional
di tanggal 28 Maret 1963.

Nama lengkap Tan Malaka adalah Ibrahim dan bergelar Datuk Sultan
Malaka. Nama Tan Malaka diambil dari garis bangsawan sang ibu.

13.Tuanku Imam Bonjol


Beliau adalah pahlawan nasional dan ulama dari Sumatera barat. Tuanku
Imam Bonjol mempunyai beberapa gelar yaitu Peto Syarif dan malin Basa. Beliau
adalah tokoh yang memimpin Perang Padri (1803-1838). Lahir di tahun 1772 dan
wafat pada 6 November 1864 di Minahasa. Beliau wafat pada masa
pengasingannya.

14.Ahmad Soebardjo

Nama lengkap dari pahlawan nasional ini adalah Mr. Raden Achmad
Soebardjo Djojoadisoerjo. Beliau lahir di Karawang, Jawa Barat tanggal 23 Maret
1896 dan wafat pada usia 82 tahun pada tahun 1978.
Ahmad Soebardjo pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia
yang pertama. Gelar Meester pernah didapatkannya dari Universitas Leiden
Belanda tahun 1993.
15.Panglima Polim

Satu lagi pahlawan nasional yang berasal dari Aceh yaitu Panglima Polim.
Beliau memiliki nama lengkap Sri Muda Perkasa Muhammad Daud. Hingga kini,
belum ada keterangan yang jelas mengenai tanggal lahirnya, tapi yang paling jelas
adalah asalnya dari kaum bangsawan Aceh. Ayah beliau memiliki nama Panglima
Polem VIII yang menjadi Raja Kuala. Kakeknya adalah seseorang bernama Cut
Banta.

16.Teuku Umar

Beliau adalah pahlawan nasional yang asalnya dari Meulaboh. Sedangkan tahun
lahirnya adalah pada 1854. Beliau wafat pada tanggal 11 Februari 1899. Beliau
berjuang dengan cara berpura-pura bekerjasama dengan Belanda, lalu melawannya
setelah mengumpulkan uang dan senjata yang banyak.

17.I Gusti Ngurah rai


Bukan hanya menjadi pahlawan nasional saja, I Gusti Ngurah Rai juga
merupakan Kolonel TNI Anumerta I. beliau lahir di Desa Carangsari, Petang,
Badung, bali pada tanggal 30 Januari 1917. Sedangkan wafatnya pada tanggal 20
November 1946 di Marga, Tabanan, Bali di usia yang masih sangat muda yaitu 29
tahun.

18.Bung Tomo

Tokoh yang mencetuskan semboyan “Merdeka atau Mati” dalam


pertempuran yang berdarah di Surabaya ini adalah seorang Jurnalis. Beliau
merupakan pahlawan yang membangkitkan semangat nasionalisme Indonesia saat
melawan tentara NICA (Nederlandsch Indie Civil Administratie) Belanda pada
pertempuran tanggal 10 November. Sampai saat ini, pertempuran tersebut
diperingati sebagai hari pahlawan.

19.Sultan Ageng Tirtayasa


Pahlawan yang saat kecil diberi gelar Pangeran Surya ini lahir di Banten di
tahun 1631 dan meninggal tahun 1683. Beliau merupakan putra dari Sultan Abdul
Ma’ali Ahmad serta Ratu Martakusuma. Beliau memimpin Banten di periode 1640
hingga 1650.

20.KH. Hasyim Asy’ari

Beliau merupakan pemimpin pesantren tebu ireng, Jombang, Jawa Timur.


Lahir di tanggal 30 April 1875. Hasyim Asy’ari adalah pendiri dari organisasi
Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama. Saat pasukan Belanda
menduduki Kota Malang dan Belanda melancarkan agresi militer ke-I, maka Kyai
Hasyim Asy’ari bertindak dengan mengumumkan resolusi jihad.
Sejarah mencatat bahwa KH Hasyim Asy’ari adalah tokoh modernisasi
pesantren. Atas jasanya, Pemerintah RI menganugerahinya dengan gelar Pahlawan
Kemerdekaan Nasional di tanggal 17 November 1964.

21.Wolter Monginsidi
Pahlawan Nasional yang berasal dari Sulawesi Selatan ini lahir pada 14
Februari 1925 di Malalayang, Manado. Beliau merupakan pejuang kemerdekaan
Indonesia yang melakukan pemberontakan dengan membentuk LAPRIS (Laskar
Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi).
Beliau akhirnya meninggal pada 5 September 1949 karena tertangkap
Belanda dan dieksekusi mati. Kini, ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Panaikang, Makassar.

22.Halim Perdana Kusuma

Tokoh awal yang berjuang pada Angkatan Udara RI ini merupakan seorang
perwira operasi. Beliau bertugas untuk menembus blokade udara belanda, operasi
menerjunkan pasukan di luar Jawa, mengatur siasat serangan udara di daerah
lawan, menyelenggarakan operasi penerbangan dalam rangka membina wilayah,
membangun AURI di Sumatera, dan sebagainya.
Pahlawan yang lahir di Jawa Timur, 18 November 1922 ini akhirnya gugur
saat pesawatnya kembali dari usaha dalam mencari bantuan ke luar negeri di
tanggal 14 Desember 1947.

23.Pierre Tendean
Nama lengkap dari pahlawan ini adalah Kapten CSI. Pierre Andreas
tendean. Beliau berasal dari DKI Jakarta. beliau meninggal dalam usia yang masih
sangat muda yaitu 26 tahun dalam Gerakan 30 September. Kini, jenazahnya
terkubur di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

24.Bau Massepe

Letjen. Andi Abdullah Bau Massepe lahir di Sidenreng Rappang, Sulawesi


Selatan di tahun 1918. Beliau merupakan seorang pejuang heroik serta panglima
pertama dari divisi Hassanuddin TRI. Bau Massepe merupakan pewaris tahta dari
Kerajaan Bone, Gowa, Sawito, Sidenreng Rappang, Alita, dan Suppa.
Di usianya yang ke 29, beliau harus tewas dan dimakamkan di Taman
Makam Pahlawan Kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan.

25.Iswahyudi
Marsma. R. Iswahjoedi berasal dari Jawa Timur dan lahir di Surabaya
tanggal 15 Juli 1918. Beliau gugur saat perang mempertahankan kemerdekaan
Indonesia di tanggal 14 Desember 1947 di Tanjung Hantu, Malaysia. Iswahyudi
merupakan salah satu tokoh awal Angkatan Udara Indonesia. Kini, untuk
mengenang jasanya, Anda bisa berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Itulah 35 pahlawan nasional Indonesia yang tidak pernah takut
memperjuangkan kemerdekaan negara ini. berkat beliau-lah, Anda bisa menghirup
napas merdeka dari tanah ibu pertiwi ini, sudah selayaknya bagi Anda mengenang
jasa-jasanya, serta ikut serta dalam membangun bangsa ini hingga menjadi bangsa
yang maju dan merdeka sepenuhnya.

Anda mungkin juga menyukai