Anda di halaman 1dari 15

PEMANFAATAN BIJI NANGKA (Artocarpus Heterophyllus) UNTUK

DIJADIKAN BETIES (BETON COOKIES) BERANEKA RASA DENGAN


MENGGUNAKAN TEKNOLOGI OVEN

DISUSUN OLEH :

Nabila Putri Nasyta 061830400282

Widdiyatul Ukhti 061830400288

Dosen Pembimbing : Ir. Muhammad Zaman, M. Si., M. T.

D3 TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG 2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................1

BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................................2

1.1 Latar Belakang........................................................................................................2

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................3

1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................3

1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................3

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................4

2.1 Biji Nangka.............................................................................................................4

2.2 Manfaat dari Biji Nangka.......................................................................................4

2.3 Kemungkinan Efek Samping dari Biji Nangka......................................................5

2.4 Analisa Produk.......................................................................................................6

2.5 Analisa Pasar..........................................................................................................6

BAB III : METODOLOGI..................................................................................................8

3.1 Persiapan Alat dan Bahan.......................................................................................8

3.2 Pembuatan Tepung Beton.......................................................................................8

3.3 Proses Pembuatan Cookies Beton..........................................................................8

3.4 Proses Pengemasan.................................................................................................9

3.5 Promosi dan Pemasaran..........................................................................................9

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................10

BAB V : ANALISA EKONOMI.........................................................................................11

5.1 Analisa Biaya..........................................................................................................11

5.2 Analisa Hasil Penjualan..........................................................................................12

5.3 Analisa Kelayakan Usaha.......................................................................................13

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................14

6.1 Kesimpulan.............................................................................................................14

6.2 Saran.......................................................................................................................14

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak sekali kekayaan
sumber daya alamnya. Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang dapat
diperoleh dari lingkungan untuk hidup manusia. Salah satunya sumber daya alam hayati
yang dapat dikelola untuk keperluan dan kesejahteraan manusia serta berperan penting
dalam perekonomian negara. Sumber daya alam hayati ini dapat dimanfaatkan untuk
sumber makanan bagi manusia, yaitu sebagai sumber gizi karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Sumber alam hayati ini dapat
diperoleh dari tanaman, contohnya padi dan ketela sebagai sumber karbohidrat dan
buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral. Salah satu sumber daya alam hayati
dari tanaman yang dapat dijadikan sebagai sumber vitamin adalah buah nangka.
Pada umumnya, buah nangka tumbuh di daerah tropis. Indonesia merupakan salah
satu penghasil buah nangka. Buah nangka mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin B
dalam senyawa thiamin, riboflavin, niacin, serta mengandung mineral, seperti kalsium,
potassium, ferrum (zat besi) dan fosfor. Buah nangka juga bermanfaat untuk mengatasi
hipertensi dan mencegah infeksi karena memiliki kandungan kalsium yang cukup besar.
Selain buahnya, bagian nangka yang juga banyak mengandung gizi adalah bijinya. Biji
nangka (beton) mengandung karbohidrat, protein dan energi yang tidak kalah dari
buahnya. Biji nangka (beton) juga memiliki kandungan mineral, seperti kalsium dan
fosfor yang penting untuk tubuh manusia . Kandungan mineral per 100 gram biji
nangka (beton) adalah fosfor (200 mg), kalsium (33 mg), dan besi (1,0 mg). Di dalam
beton juga terdapat kandungan air 6,57%, vitamin B1 (0,20 mg), vitamin C (10 mg)
(Direktorat gizi, Depkes). Di mana kandungan gizi tersebut sangat penting bagi tubuh
kita. Dan kandungan gizi yang terdapat di dalam biji nangka (beton) tersebut tidak
berbahaya bagi kesehatan orang yang mengkonsumsi. Biji nangka (beton) jarang sekali
dimanfaatkan oleh kebanyakan orang. Mereka seringkali hanya memakan buahnya dan
membuang bijinya sehingga hanya dijadikan limbah yang tidak terpakai.
Pada daerah tertentu, biji nangka (beton) dapat dijadikan sebagai bahan baku
industri makanan, seperti bahan untuk pembuatan dodol dan sereal yang bergizi.
Kandungan gizi yang dimiliki biji nangka (beton) menjadikannya sebagai sumber
pangan yang cukup potensial untuk dikembangkan. Selain itu, biji nangka (beton) dapat
dijadikan bahan utama dalam pembuatan cookies (kue kering) karena memiliki
2
kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Dari kelebihan tersebut maka cookies dari
biji nangka (beton) memiliki peluang usaha yang cukup tinggi karena belum banyak
orang yang memproduksi cookies yang menggunakan bahan dari biji nangka (beton)
sehingga prospek keberhasilan usaha cukup menjanjikan.

1.2    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan
masalah yang akan dibahas adalah Bagaimana cara memanfaatkan limbah biji nangka
(beton) yang tidak terpakai menjadi suatu produk yang bernilai ekonomi tinggi dan
mampu mendatangkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

1.3    Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pengetahuan dan pengenalan kepada masyarakat bahwa biji nangka
(beton) dapat diolah menjadi cookies.
2. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dikalangan mahasiswa untuk mendorong
terciptanya wirausaha baru dengan memanfaatkan limbah biji nangka yang tidak
terpakai sebagai produk beties (beton cookies).
3. Berorientasi pada profit, sebagai layaknya wirausahawan.
4. Untuk mengetahui prospek usaha beties (cookies) di lingkungan kampus dan
tempat distribusi yang lain.
5. Untuk memanfaatkan limbah biji nangka yang tidak terpakai menjadi produk
olahan yang bernilai ekonomi tinggi.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat penulisan yang dimaksud adalah :
1. Meningkatkan kreativitas dan inovasi mahasiswa dalam menemukan hasil karya
yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha.
2. Untuk meningkatkan penalaran pada pengembangan ilmu teknologi pangan.
3. Memperkenalkan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan limbah biji nangka
sebagai produk olahan tepung yang dapat dijadikan peluang usaha beties (beton
cookies).

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biji Nangka


Nangka (Artocarpus heterophyllus) atau dalam bahasa inggris disebut
dengan Jackfruit adalah sejenis pohon buah yang masuk dalam suku Moraceae. Pohon
nangka memiliki tinggi yang bisa mencapai 20 meter hingga 30 meter, batang bulat
silindris dengan diameter sekitar 1 meter. Tajuk pohonnya padat lebat, melebat dan
membulat apabila pada tempat terbuka. Semua bagian pohon nangka apabila terluka atau
di lukai akan mengeluaarkan getah putih. Buah nangka memiliki bentuk gelondong
memanjang dengan panjang dapat mencapai sekitar 100 cm dengan sisi luar buah
terdapat duri lunak yang pendek. daging buahnya yang berwarna kuning keemasan
merupakan perkembangan dari tenda bunga dan apabila sudah matang buahnya akan
memiliki bau harum yang sangat menyengat dengan biji bulat lonjong.

Biji nangka atau sering disebut beton oleh masyarakat Jawa bisa diolah menjadi
berbagai jenis makanan. Meski bukan tergolong makanan utama, nutrisi yang diberikan
oleh biji nangka ini cukup banyak dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai jenis makanan
yang nikmat. Dalam biji nangka terkandung cukup banyak nutrisi seperti pati yang
merupakan karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa digunakan
untuk menjaga daya tahan tubuh.

Dalam 28 gram biji nangka yang sudah masak terdapat sekitar 11 gram karbohidrat,
2 gram protein, dan beberapa mineral dan vitamin seperti Riboflavin, Thiamin,
magnesium, dan fosfor. Dengan kandungan nutrisi ini tubuh akan mendapatkan energi
yang cukup besar.

Serat yang dimiliki oleh biji nangka juga cukup banyak. Dengan serat yang banyak
ini tubuh bisa memenuhi serat pangan dan gangguan pencernaan tidak akan terjadi. Serat
juga baik untuk bakteri yang ada di susu sehingga proses pencernaan tahap akhir bisa
berjalan dengan lancar.

2.2 Manfaat dari biji nangka

Biji nangka sering dimanfaatkan sebagai makanan, mengonsumsi biji nangka


tidak hanya akan membuat Anda menjadi kenyang saja, tapi beberapa manfaat di bawah
ini juga bisa didapatkan.
4
1. Ada Komponen Antimikroba
Ada komponen antimikroba yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah
keracunan makanan dan gangguan di perut. Penelitian yang dilakukan menghasilkan
fakta kalau E. coli yang menyebabkan keracunan bisa diatasi dengan zat yang berasal
dari biji nangka.

1. Ada Zat Anti Kanker


Kandungan antioksidan dari biji nangka sangat kuat. Bahkan, saking kuatnya
bisa membuat tubuh jadi susah terkena infeksi dari radikal bebas atau patogen yang
merusak sel. Selain itu terdapat juga komponen yang bisa mengalahkan inflamasi
serta memperbaiki DNA. Dari studi yang dilakukan, ada kemampuan biji nangka
dalam menurukan risiko kanker di pembuluh darah.

3. Membantu Pencernaan
Serat yang ada pada biji nangka cukup banyak dan memiliki dua fungsi untuk
tubuh. Pertama tentu untuk mempermudah buang air besar. Serat akan membuat
feses mudah dikeluarkan dan peluang mengalami sembelit sangat kecil. Kalau jarang
sembelit, perut juga akan jarang kembung. Selain membantu pencernaan, serat di
dalam biji nangka juga membuat Anda kenyang lebih lama. Kalau kita kenyang lebih
lama, kemungkinan besar makan berlebihan tidak akan terjadi. Berat badan juga
lebih terkontrol sehingga obesitas tidak akan terjadi.

4. Menurunkan level kolesterol


Dari penelitian yang masih dilakukan pada dewan didapatkan hasil kalau
mengonsumsi ekstrak dari biji nangka ini bisa meningkatkan kolesterol baik di dalam
tubuh. Dengan peningkatan kolesterol baik ini, penyumbatan pembuluh darah tidak
akan terjadi dan risiko terjadi stroke akan rendah. Biji nangka mengandung serat
yang cukup banyak kalau dikonsumsi rutin. Seperti yang kita tahu, serat khususnya
yang jenis terlarut kerap melapisi permukaan usus. Pelapisan ini menyebabkan
penyerapan kolesterol dari makanan dan juga gula darah terjadi dengan lambat.

2.3 Kemungkinan Efek Samping dari Biji Nangka


Meski memiliki kelebihan, ada efek samping yang akan didapatkan kalau Anda
mengonsumsi biji nangka berlebihan.

5
 Biji nangka memiliki zat yang mencegah kerja dari tanin dan trypsin. Zat ini
dikenal sebagai anti nutrisi. Kalau Anda mengonsumsi biji nangka terlalu banyak,
kemungkinan besar, ada nutrisi yang tidak bisa diserap baik oleh tubuh sehingga
kemungkinan terjadi defisiensi akan besar. Zat ini biasanya muncul pada biji
nangka mentah. Jadi, pastikan mengolahnya sampai matang.
 Bisa memicu terjadinya perdarahan pada tubuh kalau dikonsumsi dengan obat
tertentu seperti aspirin, obat anticoagulant, dan ibuprofen. Jadi hindari
mengonsumsi biji nangka saat sedang sakit dan harus minum obat.
 Menyebabkan nyeri di perut pada beberapa orang. Kalau saat mencoba memakan
biji nangka perut bermasalah, lebih baik dihentikan.

2.4  Analisa Produk
Beties (beton cookies) merupakan suatu produk olahan dari pemanfaatan biji
nangka yang tidak terpakai. Hal ini terbukti dari kandungan gizi yang ada di dalam biji
nangka (beton) yaitu adanya kandungan karbohidrat, protein, dan mineral seperti kalsium
dan fosfor yang penting bagi tubuh manusia. Beties (beton cookies) ini dapat dijadikan
peluang usaha yang menjanjikan karena untuk memperoleh biji nangka juga mudah.
Peluang usaha ini cukup besar karena didukung oleh beberapa alasan, yaitu (1) bahan
baku (biji nangka) mudah diperoleh, (2) proses produksi tidak membutuhkan biaya yang
besar, mudah dan praktis, (3) dalam proses produksi tidak membutuhkan keahlian
khusus.

2.5  Analisa Pasar
2.2.1  Profil Konsumen
Dalam hal konsumen, didukung dengan banyaknya orang dewasa dan
anak-anak yang menggemari makanan ringan sebagai camilan atau makanan
ringan yang sehat. Oleh sebab itu, kami akan menawarkan produk kami ke
berbagai kalangan baik kalangan menengah ke bawah maupun menengah ke atas.
Dengan adanya ide memproduksi beties (beton cookies) ini diharapkan dapat
menambah jenis usaha yang baru, khususnya bagi mahasiswa.
2.2.2  Peluang Pasar dan Strategi Pemasaran
Beties (beton cookies) memiliki peluang usaha yang cukup besar karena di
daerah Semarang dan sekitarnya belum pernah ada yang mencoba
mengembangkan home industri beties (beton cookies). Strategi pemasaran yang
6
akan diterapkan dalam usaha home industri beties (beton cookies) ini terdiri dari
4P (Product, Price, Promotion, Place) yaitu :
a. kebijakan produk : usaha ini bergerak dalam bidang produksi dan distribusi.
Jenis produk berupa BETIES (beton cookies) yang beraneka rasa, seperti rasa
coklat, susu, nangka, jambu biji dan jeruk nipis.
b. Kebijakan harga : harga yang diberikan ke konsumen sebesar
Rp. 4.000,00/bungkus.
c. kebijakan promosi : untuk meningkatkan hasil penjualan beties (beton
cookies) perlu dilakukan promosi dalam bentuk pemasangan spanduk,
penyebaran brosur, pemasangan iklan melalui media sosial dan radio.
d. kebijakan tempat : untuk penyebarluasan produk beties (beton cookies) ini
akan dilakukan di sekolah-sekolah, perguruan tinggi, warung-warung, dan
minimarket yang ada di sekitar Semarang dan Ungaran.

7
BAB III
METODOLOGI

            Metode pelaksanaan usaha beties (beton cookies) ini berisi langkah-langkah untuk


merealisasikan tujuan dari penulisan sebagai berikut :

3.1  Persiapan Alat dan Bahan


Langkah awal yang dilakukan dalam pembuatan beties (beton cookies) yaitu
persiapan alat dan bahan.
Adapun persiapan alat yang perlu dipersiapkan, yaitu :
1 pcs oven gas, 1 pcs mixer, 6 pcs loyang aluminium, 1 pcs timbangan digital, 2 pcs
spatula/solet, 1 pcs blender, 4 pcs pisau, 4 pcs baskom plastik, 2 pcs telenan, 2 pcs
ayakan tepung, 3 pcs cetakan kue, 2 pcs centong plastik, 250 pcs plastik.
Sedangkan bahan yang perlu dipersiapkan yaitu :
biji nangka (beton), tepung maizena, gula halus, telur ayam, mentega, buah nangka,
susu bubuk, coklat bubuk, chocochips.

3.2 Pembuatan Tepung Beton


1. Biji nangka (beton) dicuci terlebih dahulu, kemudian dikukus sekitar 25 menit.
selanjutnya didinginkan dan dikupas kulitnya.
2. setelah dikupas kulitnya, biji nangka diiris tipis-tipis dan dioven selama 30 menit.
3. biji nangka yang sudah dioven dihancurkan dengan blender hingga menjadi bubuk
atau tepung.
4. beton yang sudah dihancurkan diayak dengan ayakan tepung untuk mendapatkan
tepung beton yang halus. Usahakan sedikit mungkin tepung beton yang tidek lolos
ayakan.      

3.3 Proses Pembuatan Cookies Beton     


1. Mencampurkan mentega dan telur ke dalam mangkuk besar, aduk hingga rata.
2. Menambahkan gula halus ke dalam adonan. Mengaduk lagi hingga merata.
3. Di mangkuk terpiah, mengayak lagi tepung beton, cokelat bubuk, susu bubuk, dan
tepung maizena. Mengaduk hingga merata. Dan menambahkan chocochips/topping
sesuai selera dan mengaduknya kembali.

8
4. Memasukkan adonan mentega ke dalam adonan tepung lalu mengaduk rata hingga
membentuk adonan kue.
5. Mencetak adonan kue sesuai selera.
6. Mengoven adonan hingga matang, kurang lebih selama 20 menit.     
                                                                     
3.3  Proses Pengemasan

Beties (beton cookies) yang sudah didinginkan segera dikemas agar tetap renyah.
Pengemasan beties menggunakan plastik dan diberi label.

3.4 Promosi dan Pemasaran


Tahapan kegiatan promosi dan pemasaran dilakukan sebelum, selama,
dan  sesudah program berlangsung, antara lain :
a. Pembuatan spanduk untuk dipasang di tempat yang strategis.
b. Pembuatan brosur  untuk diberikan kepada calon konsumen.
c. Promosi melalui media sosial
d. Menjual di Taman Bermain dan sekeliling rumah

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Bulan Penjualan Omset Laba

November 7.500 Rp30.000.000 Rp4.930.000

Desember 7.800 Rp31.200.000 Rp6.130.000

Januari 7.200 Rp28.800.000 Rp3.730.000

Februari 7.300 Rp29.200.000 Rp4.130.000

Maret 7.100 Rp28.400.000 Rp3.330.000

April 7.000 Rp28.000.000 Rp2.930.000

Omset dan Laba Bersih per Bulan

Rp35,000,000

Rp30,000,000

Rp25,000,000

Rp20,000,000

Rp15,000,000

Rp10,000,000

Rp5,000,000

Rp0
1 2 3 4 5 6

10
BAB V
ANALISA EKONOMI

5.1 Analisis Biaya


1) Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya yang digunakan untuk membeli alat-alat yang
dibutuhkan selama usaha.

Table 5.1 Biaya Investasi


Komponen Satuan Harga Satuan (Rp) Total Biaya (Rp)
Centong 5 buah 5.000 25.000
Baskom Plastik 4 buah 10.000 40.000
Kompor + gas 3 1 buah 1.000.000 1.000.000
kg
Panci 2 buah 350.000 700.000
Oven 1 buah 2.700.000 2.700.000
Pisau Oxone 1 set 588.000 588.000
Blender 1 buah 515.000 515.000
Ayakan 2 buah 40.000 80.000
Timbangan Digital 1 buah 379.000 379.000
Spatula Oxone 1 set 90.000 90.000
Loyang aluminium 6 buah 60.000 360.000
Spanduk 2 x 3 5 buah 50.000 250.000
Brosur 100 lembar 1.000 100.000
Mixer 1 buah 1.005.000 1.005.000
Gas 10 kg 1 buah 500.000 500.000
Cetakan Satu pcs 50.000 50.000
Total 8.382.000

2) Biaya Operasional
Biaya operasional yang digunakan untuk pembuatan beties (beton cookies)
akan kami jelaskan dalam tabel 5.1 berikut ini:
Tabel  5.1 Biaya Tetap

Komponen Biaya
Biaya listrik 300.000

11
Sewa Bangunan 700.000

Gaji Pegawai 1 2.000.000

Biaya Air 200.000

Perawatan Alat 300.000

Total 3.500.000

Tabel 5.3 Biaya Tidak Tetap

Kuantitas Bahan Harga Per Jumlah Per Jumlah 1


Hari Minggu Bulan

10 kg Nangka 400.000

2 kg Mentega 26.000

2 kg Telur 44.000

1 kg Gula Halus 24.000

250 gr Cokelat 80.000


Bubuk

500 gr Susu Bubuk 20.000

500 gr Tepung 20.000


Maizena

1 kg Chocochips 55.000

250 Plastik 50.000

Total 719.000 5.033.000 21.570.000

5.2 Analisa Hasil Penjualan


Analisis hasil penjualan beties (beton cookies) akan kami jelaskan dalam
tabel 5.3  berikut ini :

12
Tabel 5.3 Analisis Hasil Penjualan
Hasil penjualan per hari                  = 250 x Rp Rp.       1.000.000,-
4.000,-           

Hasil penjualan 7 hari (1 minggu)   = Rp. 300.000 x 6 hari Rp.      7.000.000,-

Hasil penjualan 30 hari (1 bulan) = Rp. 300.000 x 30 Rp.    30.000.000,-


hari           

5.3 Analisa Kelayakan Usaha


Total Biaya Investasi = Rp 8.382.000
1) Total Biaya Operasional (1 Bulan) = Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap
= Rp 3.500.000 + Rp 21.570.000
= Rp 25.070.000
2) Total Keuntungan
Keuntungan = Total Penjualan 1 bulan – Total Biaya Operasional
= Rp 30.000.000 – Rp 25.070.000,00
= Rp 4.930.000,00

3) Break Event Point (BEP)


Total Biaya Investasi
BEP=
Total Biaya Operasional
1−
Total Penjualan

8.382 .000
¿
25.070.000
1−
30.000 .000

8.382.000
¿
1−0,836

¿ Rp51.006 .085

4) Waktu Pengembalian Modal


Biaya Investasi
Waktu Pengembalian Modal=
Laba Bersih

8.382.000
¿
4.930 .000

¿ 1.7 Bulan atau 1 bulan 21 hari

13
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Tujuan utama pelaksanaan pemanfaatan biji nangka menjadi “Beties” adalah


untuk membuka bisnis baru, menambah kreativitas dan mendatangkan income, serta
memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum bahwa limbah biji nangka bisa
dimanfaatkan dan memiliki nilai jual.
Metode yang dipakai dalam pencapaian tujuan usaha ini adalah menggunakan
model home industry. Produk ini di promosikan dan di pasarkan melalui media  sosial,
konsinyasi, pembagian brosur di beberapa titik pusat keramaian, pemasangan spanduk,
serta yang terakhir pembagian sampel di beberapa kalangan mahasiswa. Kegiatan ini
akan dilakukan selama empat bulan.
Hasil yang diharapkan dari usaha ini adalah terciptanya peluang usaha,
menumbuhkan jiwa kewirausahaan, berorientasi pada  profit, mengetahui prospek usaha
di lingkungan kampus dan tempat distribusi lain.

6.2 Saran
Dalam menjalankan bisnis, kita harus berpegang pada prinsip ekonomi, yaitu “ :
Dengan modal yang seminim-minimnya dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
Namun prinsip tersebut juga harus sebanding dengan kualitas barang yang kita jual.
Karena jika barang yang dijual mengecewakan, maka konsumen tidak akan membeli
barang dari kita lagi.

14

Anda mungkin juga menyukai