Anda di halaman 1dari 2

a.

Mengurangi produksi panas metabolic tubuh


b. Automatisasi dan mekanisme beban tugas akan meminimalisasi kebutuhan
kerja fisik para pekerja
c. Mengurangi penyebaran panas radiasi dari permukaan benda-benda yang
pana, dengan cara sebagai berikut:
1) Isolasi/penyekat, melapisi permukaan benda-benda yang panas degan
bahan yang memiliki emisi yang rendah, seperti aluminium atau cat
2) Perisai, dua jenis perisai panas radiasi yang dapat digunakan, yaitu dengan
baja tahan karat, aluminium, atau benda logam lainnya yang berwarna
putih, sehingga akan memantulkan panas kembali ke sumbernya, atau
perisai absorsen, misalnya jas pendingin yang dibuat dari aluminium yang
permukaannya berwarna hitam dapat mengabsorpsi dan membuang panas.
3) Remote control
d. Mengurangi bertambahnya panas konveksi, kipas angin untuk meningkatkan
kecepatan gerak udara di ruang kerja yang panas.
e. Mengurangi kelembapan. AC, peralatan penarik kelembapan, dan upaya lain
untuk mengeliminasi uap panas sehingga dapat mengurangi kelembapan
dilingkungan tempat kerja

3. Alat Pelindung Diri


a. Untuk bekerja di tempat kerja yang panas dan lembab, perlu disediakan
baju yang tipis dan berwarna terang hingga pengeluaran panas tubuh
dengan proses evaporasi keringat menjadi lebih efisien
b. Kaca mata yang dapat menyerap panas radiasi bila kerja dekat dengan
benda-benda yang sangat panas, misalnya cairan logam atau oven yang
panas.

J. Suhu Dingin
Suhu ekstrim dingin dapat terjadi di dalam atau di luar ruangan, dapat
menimbulkan tekanan dingin (cold stress). Besar resiko terjadinya tekanan dingin
dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu temperature dingin, kedinginan angin,
kelembaban, dan kedinginan air, keempat faktor ini baik secara sendiri maupun
secara sendiri dapat menyebabkan panas tubuh keluar secara berlebihan.

Respon tubuh bila suhu lingkungan turun: metabolisme meningkat,


sehingga produksi panas naik, vasikontriksi perifer, menyebabkan kehilangan
panas. Vasikontriksi berlebihan akan terjadi gangguan perfusi jaringan.

Akibat suhu dingin terhadap kesehatan pekerja :

a. Chilblain: suhu cukup dingin dan lama, gejala kulit merah, bengkak,
panas, diperberat oleh anemi
b. Trefoot: terjadi kerusakan anggota badan terutama kaki, pucat, iskemis,
kadang nadi tidak teraba, rasa kesemutan, kaku, berat, bisa lanjut terjadi
gangrene,
c. Frostbite: terjadi pada suhu 0˚C terjadi gangrene,
d. Kadang sebagai pencetus “trigger”asma, rhintis alergi,sakit gigi,
dermatitis alergi, nyeri tulang dan lain-lain.

Pajanan suhu ekstrim dingin di lingkungan kerja dapat menimbulkan


frostbite yang di tandai dengan bagian tubuh mati rasa di ujung jari atau daun
telinga, serta gejala hipotermia yaitu suhu di bawah 35 ˚C dan dapat mengancam
jiwa.

Pekerja yang beresiko terpajan bahaya suhu ekstrim dingin adalah


penyelam, pekerja di cold storage, diruangan panel yang menggunakan alat
elektronik dalam suhu ekstrim dingin, pemotong dan pengemas daging atau
makanan laut yang dibekukan, pekerja kontruksi, petani, nelayan, penebang
pohon, dan polisi yang bekerja di daerah 4 musim saat musim dingin.

Anda mungkin juga menyukai