Anda di halaman 1dari 5

Medula Vol. 2 No.

1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006

UJI AKTIVITAS TABIR SURYA FORMULA SEDIAAN LOSIO


EKSTRAK METANOL DAUN MANGKOKAN (Nothophanax
scutellarium Merr.)
Suryani, Rini Hamsidi, Nurlena Ikawati, Ahmad Zaeni, Hasnawati

Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

ABSTRACT

Leaves of mangkokan (Nothophanax scutellarium Merr.) contain a potent antioxidant and sunscreen
compounds. This plant potential to be developed into cosmetic products. One of cosmetic product that can be
developed using natural product is lotion. This research aims to formulate lotion from methanol extracts of
leaves mangkokan and determining the sunscreen activity of lotion with various concentration of the extract
1%; 2.5%; 5%; 7.5%; and 10% using laboratory experimental design. Preparation of mangkokan leaf extracts
using methanol solvent by maceration method. Further tests conducted to determine the activity of sunscreen.
Methanol extract of the leaves mangkokan then formulated to be lotion. Sunscreen activity of lotion was tested
by determaining SPF values. Lotion methanol extract of leaves mangkokan resulting the highest SPF value
contained in the methanol extract of the leaves mangkokan concentration of 10%.
Keywords: mangkokan leaves, lotion, extract, lotion, sunscreen

PENDAHULUAN merupakan salah satu upaya yang sering


Penampilan merupakan salah satu dilakukan untuk mencegah penuaan. Tabir
aspek yang bisa membuat rasa percaya diri surya menjadi alternatif yang sangat
yang tinggi. Penampilan kulit yang halus dibutuhkan (Rohdiana, 2001). Pentingnya
tanpa keriput dan berseri menjadi dambaan sediaan kosmetik yang berbahan dasar
setiap wanita (Bogadenta, 2012). Masalah ekstrak dari tanaman yang memiliki fungsi
yang sering muncul dewasa ini adalah sebagai tabir surya sangat diminati oleh
gejala penuaan dini. Meski bukan penyakit masyarakat karena adanya kekhawatiran
atau gangguan kesehatan yang kronis, terhadap efek samping penggunaan
namun memiliki dampak psikologis luar kosmetik berbahan dasar senyawa aktif
biasa pada diri setiap orang (Bodagenta, tabir surya sintetik.
2012). Kulit merupakan organ paling luar, Pencarian senyawa-senyawa dari
kulit langsung terpapar dengan lingkungan bahan alam menjadi perhatian utama
prooksidatif seperti radiasi sinar UV, obat- sekarang ini, beberapa senyawa
obatan, polusi udara, asap rokok, radiasi, antioksidan dapat dihasilkan dari produk
alkohol dan paparan zat tertentu (Deny alami, seperti dari rempah-rempah, herbal,
dkk., 2006). Akibatnya kulit terlihat kering sayuran, dan buah. Salah satu tanaman
dan tipis, muncul garis-garis atau kerutan yang menghasilkan senyawa antioksidan
halus, muncul pigmentasi kulit, terlihat adalah tanaman mangkokan (Nothopanax
tidak kencang, kusam dan tidak segar scutellarium Merr). Secara empiris daun
(Mulyawan dan Suriana, 2013). mangkokan telah banyak digunakan oleh
Kosmetik telah menjadi bagian dari wanita pedesaan sebelum beraktivitas di
hidup wanita yang sudah tidak dapat luar rumah untuk melindungi kulit dari
dipisahkan lagi. Penggunaan kosmetik bagi paparan sinar matahari dengan cara
banyak wanita sudah menjadi kebutuhan mencampurkan daun mangkokan dengan
dan tidak dapat dihindari, kulit wajah yang bedak dingin yang akan dioleskan pada
sehat dan terawat adalah dambaan setiap wajah. Selain itu, Heinrich dkk. (2010) dan
wanita. Berbagai cara diupayakan untuk Ismail (2010) mengemukakan bahwa
mencegah ataupun memperbaiki dampak beberapa tanaman yang mengandung
penuaan. Penggunaan kosmetik tabir surya senyawa flavonoid dan fenolik mempunyai

126
Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006

manfaat sebagai antioksidan juga diketahui Pembuatan Sediaan Losio


mempunyai khasiat sebagai tabir surya, Komposisi bahan yang digunakan
sehingga tanaman ini sangat berpotensi jika dalam formulasi losio terdapat pada tabel
dibuat dalam bentuk kosmetik antioksidan 1.
dan tabir surya. Losio merupakan sediaan
kosmetika berupa emulsi yang Tabel 1. Komposisi bahan dalam formulasi
mengandung air lebih banyak dari pada lotio
minyak. Sediaan ini memiliki beberapa Bahan
Konsentrasi
sifat sebagai sumber pelembab bagi kulit, (persen berat)
Asam sterat 2,5%
membuat tangan dan badan menjadi lembut
Setil alkohol 6,3%
dan mudah dioleskan. Propylen glikol 5%
Berdasarkan kelebihan yang dimiliki Lesitin 1,3%
daun mangkokan, maka perlu dilakukan Na CMC 1,6%
pengembangan sediaan losio dari ekstrak Minyak zaitun 2,4%
daun mangkokan (N. scutellarium) dan Glyserin 12,6%
kemudian dilanjutkan dengan pengujian Asam benzoat 0,2%
Aquades Ad 100%
tabir surya. Ekstrak daun 1%,
mangkokan 2,5%,5%,7,5%,10%
Bahan atau materi penelitian Sumber: Data Primer Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah daun tanaman Aplikasi ekstrak daun mangkokan
mangkokan (N. scutellarium Merr) yang pada produk losio dilakukan dengan
diperoleh dari kecamatan Konda Konawe penambahan konsentrasi sebesar 1%, 2,5%,
Selatan, metanol (Brataco®), asam stearat 5%, 7,5% dan 10%. Prosedur pembuatan
(Brataco®), propilen glikol (Brataco®), setil produk losio adalah sebagai berikut:
alkohol (Brataco®), CMC (Brataco®), 1. Masing-masing bahan yang akan
lesitin (Sigma®), minyak zaitun (Brataco®), digunakan dalam formulasi ditimbang.
gliserin (Brataco®), aquades. Kemudian dipisahkan berdasarkan
fasenya (kelarutan dalam air dan dalam
Alat/instrumen penelitian. minyak). Fase minyak meliputi Asam
Alat-alat yang digunakan dalam stearat, Setil Alkohol, Minyak zaitun,
penelitian ini adalahSpektrofotometri Na CMC, Lesitin, Asam benzoat,
Double Beem Model 6800 (Jenway®), Hot Propilen glikol, sedangkan fase air
plate (Stuart®), Mixer (Sharp®), Timbangan meliputi gliserin dan aquades.
analitik (Precisa®), Alat-alat gelas 2. Bahan-bahan yang memiliki fase yang
(Pyrex®), Ultrasonic Cleaner (Kudos®). sama dicampurkan. Kemudian masing-
masing campuran tersebut dipanaskan
Ekstraksi secara terpisah sampai mencapai suhu
Ekstraksi maserasi 2 kg serbuk 70oC sambil terus dilakukan pengadukan
daun tanaman mangkokan dilakukan dalam dengan menggunakan stirer.
wadah plastik tertutup selama 3 x 24 jam 3. Setelah masing-masing campuran
menggunakan pelarut metanol. Pemisahan dipanaskan dan dilakukan pengadukan,
residu dan filtrat dilakukan setiap 1 x 24 kedua campuran tersebut didinginkan
jam diiringi penggantian pelarut yang sama sampai mencapai suhu 50oC-60oC.
sehingga diperoleh filtrat I, II dan III. Kemudian kedua campuran tersebut
Filtrat dikumpulkan dan dipekatkan dengan dicampurkan dengan menggunakan
penguap berputar vakum pada suhu 45oC mixer pada kecepatan 100 rpm.
hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak Setelah keduanya tercampur,
yang diperoleh kemudian ditimbang untuk kemudian dimasukkan sedikit demi sedikit
mengetahui bobot ekstrak. ekstrak metanol daun mangkokan ke dalam

127
Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006

campuran tersebut sambil terus dilakukan nonpolar. Proses maserasi selama tiga hari
pengadukan, kemudian kecepatan putar dengan penggantian pelarut bertujuan
mixer dinaikkan pada kecepatan 150 rpm untuk memaksimalkan proses ekstraksi
Pengadukan dilakukan sampai campuran senyawa kimia yang terkandung dalam
tersebut dingin pada suhu kamar dan sampel (Harbone, 1996). Pada penelitian
membentuk emulsi yang stabil. ini pemekatan filtrat menggunakan
penguap berputar vakum menghasilkan
Uji aktivitas tabir surya sebanyak 102,16 gram ekstrak kental. Hasil
Sampel ditimbang sebanyak 10 gram pengamatan organoleptis terhadap ekstrak
kemudian dimasukkan kedalam labu ukur metanol daun mangkokan menunjukkan
100 ml dan diencerkan dengan metanol. bahwa ekstrak berwarna hijau kehitaman
Larutan diultrasonikasi selama 5 menit lalu dan memiliki aroma khas daun mangkokan.
disaring dengan kertas saring. Larutan
filtrat kemudian dipipet sebanyak 5 ml, Formulasi Sediaan Losio
dimasukkan kedalam labu ukur 50 ml Formulasi sediaan Losio dari
kemudian diencerkan dengan metanol. ekstrak metanol daun mangkokan
Larutan yang telah diperoleh diukur dilakukan sesuai dengan metode standar
dengan spektrofometer UV-Vis pada yang berlaku, dengan pengadukan dan
panjang gelombang 290-400 nm dengan pemanasan yang diselingi dengan
menggunakan metanol sebagai blanko. intermitten shaking (2 menit pengadukan
Nilai serapan dicatat setiap interval 5 nm dengan selang waktu istirahatnya 20 detik)
dari panjang gelombang 290 sampai 320 untuk memberikan waktu bahan satu
nm. dengan bahan lainnya saling memperkecil
tegangan permukaan (Gennaro, 2005).
HASIL DAN PEMBAHASAN Formula losio ekstrak metanol daun
Ekstraksi Maserasi mangkokan menggunakan bahan-bahan
Serbuk kering daun mangkokan tambahan seperti Asam strearat, Setil
dimaserasi dengan metanol, dalam proses alkohol, Propylen glikol, Lesitin, Na CMC,
maserasi cairan penyari akan menembus Minyak zaitun, Glyserin, Asam benzoat,
dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel dan Aquades. Menurut Rowe, 2009 Setil
yang mengandung zat aktif yang akan alkohol pada konsentrasi 2-5% dapat
larut, dan karena adanya perbedaan berfungsi sebagai agen pengemulsi juga
konsentrasi antara larutan zat aktif yang di merupakan bahan yang stabil terhadap
dalam dengan yang di luar sel, maka asam dan basa serta digunakan dalam
larutan yang terpekat akan terdesak keluar kosmetika, losio farmasetik topikal dan
dalam suhu ruang, peristiwa tersebut salep sebagai bahan pengeras (stiffening
berulang sehingga tercapai keseimbangan agent), setil alkohol yang dikombinasikan
konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dengan asam stearat dalam konsentrasi 1–
dalam sel (BPOM, 1986). Menurut Sahidin 20% akan menghasilkan emulsi yang lebih
(2012) pelarut metanol sering digunakan stabil sehingga dalam formula ini dipilih
untuk mengekstraksi seluruh komponen bahan asam stearat agar memberikan hasil
metabolit sekunder yang ada dalam sampel, yang lebih maksimal, Propylen glikol
selain itu menggunakan pelarut metanol sebagai humektan pada konsentrasi 15%.
karena pelarut tersebut yang mampu Menurut Wathoni (2007) Lesitin terbuat
mengekstrak sebagian besar senyawa kimia dari phosphatidilkolin dan
baik senyawa yang bersifat polar hingga phosphatidilethanolamin bersifat amfifilik
yang bersifat non polar. Kemampuan ini karena memiliki molekul yang terdiri dari
disebabkan karena pada struktur pelarut bagian hidrofobik dan hidrofilik serta
metanol memiliki gugus hidroksil sebagai banyak digunakan sebagai zat pendispersi,
gugus polar dan gugus alkil sebagai gugus pengemulsi dan penstabil (stabilizing

128
Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006

agent) sehingga dalam formula ini aktivitas tabir surya losio ekstrak metanol
digunakan lesitin sebagai pengemulsi daun mangkokan dapat dilihat pada
karena sifatnya yang amfifilik. Na CMC Gambar 1.
sebagai peningkat viskositas dalam formula
losio ini konsentrasi Na CMC tidak 12 10.18
berdasarkan standar dari pustaka akan 10

Nilai SPF Losio


tetapi berdasarkan uji preformulasi yang
8
dilakukan sebelumnya konsentrasi Na
6 4.95 4.74
CMC dalam formula ini adalah 1,6%.
4
Minyak zaitun dalam formula ini 1.76
digunakan sebagai pembawa fase minyak. 2 0.51
Glyserin sebagai emolien dalam 0
konsentrasi 12,6%, dalam formulasi 1 2,5 5 7,5 10
sediaan topikal dan kosmetik, gliserin konsentrasi ekstrak
digunakan karena sifat humektan dan
emolien yang dimiliki oleh bahan ini. Gambar 2. Nilai SPF Losio
Gliserin juga sering digunakan sebagai
bahan pembantu pelarut (cosolvent) dalam Pada gambar 2, dapat dilihat bahwa
sediaan krim dan emulsi (Rowe, 2009). nilai SPF losio naik seiring dengan jumlah
Asam benzoat sebagai pengawet dengan konsentrasi yang digunakan dalam losio.
konsentrasi 0,02%, serta akuades untuk Nilai SPF losio yang tertinggi adalah 10,18
pembawa fase air. pada konsentrasi ekstrak metanol daun
mangkokan 10%. Nilai SPF ini masuk
dalam proteksi maksimal menurut FDA
(2003).Menurut Gumilar (2004) beberapa
senyawa kimia (flavonoid) yang diduga
dapat bekerja sebagai bahan aktif tabir
Gambar 1. Hasil formulasi losio ekstrak surya. Flavonoid yang merupakan
metanol daun mangkokan antioksidan kuat juga sebagai pengikat ion
logam yang diduga mampu mencegah efek
Uji Aktivitas Tabir Surya bahaya dari sinar UV atau setidaknya
Salah satu pelindung fisik terhadap mampu mengurangi kerusakan kulit. Selain
radiasi sinar matahari adalah tabir surya. itu tabir surya umumnya terdiri dari
Sediaan tabir surya adalah sediaan senyawa yang memiliki gugus aromatis
kosmetika yang digunakan dengan maksud yang terkonjugasi dengan gugus karbonil
membaurkan atau menyerap secara efektif (Shaat, 2005). Ekstrak metanol diketahui
cahaya matahari terutama pada daerah mengandung gugus polifenol, sehingga
emisi gelombang ultraviolet dan peningkatan konsentrasi ekstrak metanol
inframerah, sehingga dapat mencegah daun mangkokan seimbang dengan
terjadinya gangguan kulit karena cahaya peningkatan nilai SPF losio.
matahari. Analisis statistik awal menyatakan
Kemampuan menahan cahaya bahwa distribusi sampel tidak normal
ultraviolet dari tabir surya dinilai dalam sehingga dilanjutkan dengan analisis
faktor proteksi cahaya (Sun Protection varians (Test of Homogenitas of Variances)
Factor/SPF) digunakan untuk sehingga didapatkan pernyataan bahwa ada
menunjukkan berapa lama kita bisa perbedaan antara konsentrasi ekstrak
terpapar oleh sinar matahari tanpa kulit jadi metanol daun mangkokan satu dengan
terbakar. Nilai SPF ini berkisar 0 sampai yang lainnya terhadap nilai SPF losio.
100. Nilai SPF ekstrak pada uji
pendahuluan adalah 59,7. Sedangkan hasil

129
Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006

SIMPULAN dalam Seminar Nasional


Formula sediaan losio dari ekstrak Kosmetika, Yogyakarta, 12 Juni
metanol daun mangkokan memiliki 2010.
aktivitas tabir surya dengan proteksi Mulyawan, D., dan Suriana, N., 2013, A-Z
maksimal pada konsentrasi ekstrak metanol tentang Kosmetik, PT Alex Media
daun mangkokan 10%. Komputindo, Jakarta, Hal 101.
Rohdiana, D., 2001, Aktivitas Daya
DAFTAR PUSTAKA Tangkap Radikal Polifenol dalam
Badan Pengawasan Obat dan Daun Teh, Majalah Jurnal
Makanan,1986 ,Sediaan galenik, Indonesia 12(1), 53-58.
Departemen Kesehatan Republik Rowe Krebb, 2009, Handbook of
Indonesia, Jakarta, hal. 11. pharmaceutical Excipient, The
Bogadenta, A., 2012, Antisipasi Gejala Pharmaceutical Press, London.
Penuaan Dini dengan Kesaktian Sahidin, I., 2012, Mengenal Senyawa
Ramuan Herbal, BukuBiru, Alami Pembentukan dan
Yogyakarta. Pengelompokan Secara Kimia,
Deny, F., Lestari, K., dan Hakim, Z., 2006, Unhalu Press, Kendari, hal 112.
Penggunaan Vitamin A dan Shaath, N.A., 2005, Sunscreens :
Vitamin C Topikal dalam Bidang Development, Evaluation, and
Kosmetik, Majalah Kedokteran Regulatory Aspects The Chemistry
Andalas, 30(2). Of Sunscreens, Marcel Dekker Inc,
Food and Drug Administration (FDA), New York.
2003, Guidance for Industry Wathoni dan Nasrul, 2007, Efektifitas
Photosafety Testing, Pharmacology Lecithin Sebagai Emulgator dalam
Toxycology Coordinating Sediaan Emulsi Minyak Ikan,
Committee in the Centre for Drug Jurnal Farmaka, 2 (1).
Evaluation and Research (CDER) at
the FDA. USA.
Gennaro AR., 2005, Remington
Pharmaceutical Science 21st
edition, Available as PDF,
Lippincott Williams and Wilkins,
United State, hal 759, 772.
Gumilar, L., 2004, Penentuan Efektivitas
Krim Ekstrak Daun Singkong
(Manihotutillisima Pohl.) Secara In
Vitro Sebagai Tabir Surya, Skripsi,
FakultasFarmasi, ITB, Bandung.
Harborne, J. B., 1996. ‘Metode Fitokimia:
Penuntun Cara Modern
Menganalisa Tumbuhan, Edisi
II’,InstitutTeknologi Bandung,
Bandung.
Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons.S., dan
Williamson, E.M., 2010,
Farmakognosi dan Fitoterapi,
Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Ismail, Z and Sidiqi, J., 2010, Developing
Herbs for Cosmetics, Prosiding

130

Anda mungkin juga menyukai