Abstrak
55
Volume V, Nomor 2, November 2017 ISSN : 2338 - 3372
Abstract
This study aimed at evaluating the success of the implementation of the program of
inclusion. This study was an evaluation research using the CIPP (Context, Input, Process,
Product) model from Stufflebeam with qualitative approach. Data were collected by
means of in-depth interview, observation, and documentation. The data were analyzed
using qualitative descriptive technique with some stages including data collection, data
reduction, display data, and conclusion drawing. Data validation was carried out by
triangulation of the sources. The conclusion on each dimension can be stated as follows:
(1) Evaluation on context shows the program is based on a strong policy with a clear
goal formulation that is relevant to students’ needs. (2) Evaluation on input shows that
recruitment for participants was carried out by the dance instructors, who have the
qualification of the degree in arts or art education, with pedagogical, professional,
social, and personal competencies. However, the program still lacks infrastructure
infrastructure and no routine financial need budgeted from the government, causing
this program not maximally implemented. (3) Evaluation on process shows that this
program has been used as a curriculum suitable to the students’ needs, with a coordinator
as manager and executor as well. The school staff on curriculum also helped in the
implementation program. The learning process was performed following the planned
design on the materials, methods and learning media. (4) Evaluation on product shows
a good academic achievement of the participants, all of whom were in grade IX, passed
the national exam and continued their study to general or vocational high schools. The
achievement in the non-academic field is very good from their achievements in dance
art in district, provincial and national levels.
56
Volume V, Nomor 2, November 2017 ISSN : 2338 - 3372
Evaluasi keberhasilan pelaksanaan program ......
Hastari Murti, Samsi Haryanto
2) kelas heterogen, dimana sampai dengan Juni 2017. Dari empat macam
anak berbakat dan anak teknik pengumpulan data yang dikemukakan
reguler tetap ditempatkan di oleh Sugiyono (2008,p.63), yaitu observasi,
kelas yang sama. wawancara, dokumentasi dan gabungan /
3) kelas paruh waktu, triangulasi, yaitu: Observasi partisipasif atau
dimana anak-anak pengamatan langsung meliputi pengamatan
berbakat dikelompokkan kondisi fisik sekolah, kondisi interaksi
bersama-sama pada pembelajaran, tingkah laku anak dan interaksi
waktu-waktu tertentu, anak dan kelompoknya. Alat yang digunakan
untuk mengembangkan adalah lembar pengamatan dan catatan
kemampuan mereka dalam kejadian. Wawancara mendalam dilaksanakan
berpikir kritis, kreativitas, dengan terpimpin artinya peneliti sudah
termasuk pemahaman menyiapkan sederetan pertanyaan yang telah
terhadap nilai. disusun oleh peneliti dan pemilihan subjek
merupakan orang yang berkaitan dengan
c. Bakat istimewa (gifted)
penelitian yang dilakukan. Dokumen yang
Menurut definisi yang digunakan untuk melengkapi sumber data
dikemukakan Renzulli & Delcourts penelitian berupa sumber tertulis berupadaftar
(1986,pp,20-23), anak berbakat nilai akademik, sertifikat, gambar(foto),
(gifted) memiliki pengertian, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan
“Anak berbakat merupakan karya-karya monumental. Analisis data dalam
satu interaksi diantara tiga sifat penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
dasar manusia yang menyatu Teknik analisis data meliputi data Collection
ikatan terdiri dari kemampuan (Pengumpulan data), Data display (Penyajian
umum dengan tingkatnya di atas data), Data Reduction (Reduksi data),
kemampuan rata- rata, komitmen Conclusions: drawing/verifying (Penarikan
yang tinggi terhadap tugas-tugas kesimpulan) (Sugiyono, 2010,p.337).
dan kreativitas yang tinggi.
Keabsahan Data
Metode Penelitian
Supaya data yang diperoleh benar -
Penelitian ini merupakan penelitian benar obyektif maka dalam penelitian ini
evaluasi dengan pendekatan kualitatif, dengan dilakukan pemeriksaan data dengan metode
tujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan triangulasi. Triangulasi dengan sumber artinya
program sekolah inklusi bakat istimewa (BI) membandingkan dan mengecek balik derajat
seni tari di SMP Negeri 3 Berbah Sleman.Model kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
yang digunakan adalah evaluasi program melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
model CIPP yang dikembangkan oleh Daniel. penelitian kualitatif (Patton,1987: 331). Teknik
L. Stufflebeam. Model evaluasi ini mencakup triangulasi yang dipakai dalam penelitian
empat komponen evaluasi, yaitu komponen ini adalah teknik trianggulasi sumber, yaitu
Context, komponen Input, komponen Process, dengan pengecekan dan pembandingan data
dan komponen Product . Penelitian telah dari sumber dan metode yang berbeda, yaitu:
dilaksanakan di SMP Negeri 3 Berbah, Sleman
selama lima bulan, yaitu bulan Januari 2017
Jumlah peserta setiap tahunnya tidak 2017). Hal ini juga dibuktikan dengan dokumen
sama, karena tidak ada patokan target minimal ijazah danakta mengajar dari pelatihtari.
jumlah peserta yang mengikuti program. (Dokumen ijazah dan akta mengajar
Dasar utama siswa yang mengikuti program pelatih tari).
adalah bakat, minat serta kesediaan siswa Dari hasil observasi lapangan lingkungan
terhadap program ini, sekolah SMP Negeri 3 Berbah, ruang latihan
sehingga sering terjadi peningkatan atau yang merupakan ruang keterampilan terletak
penurunan jumlah peserta pada jenjang di sebelah barat deret paling selatan sekolah
berikutnya. jumlah peserta tiap tahun disajikan dengan luas 144 m2 dibagi menjadi empat
dalam tabel berikut: bagian, 48 m2 difungsikan sebagai ruang
pembelajaran pendidikan agama, 15 m2
Tabel 1. Jumlah Peserta Program dari Tahun difungsikan sebagai ruang kostum dan rias, 9
ke Tahun m2 sebagai gudang dan 72 m2 sebagai ruang
latihan tari. Di dalam ruang latihan masih
TAHUN
kelas 7 kelas 8 kelas 9 terdapat beberapa tumpuk kursi plastik yang
PELAJARAN
biasa digunakan untuk pertemuan, diletakkan
2012/2013 11 12 7
di bagian pinggir ruangan sehingga bagian
2013/2014 16 11 12
tengahnya bisa dipergunakan sebagai tempat
2014/2015 6 16 11
latihan. Di ruang rias terdapat 2 almari untuk
2015/2016 12 6 16
tempat menyimpan kostum dan sebuah meja
2016/2017 14 4 9
rias lengkap dengan cermin. Sebagian kostum
Sumber : dokumen koordinator/pelatih tari tari masih tergeletak di pojok ruang, pertanda
kostum belum lama digunakan dan belum
Data tersebut disajikan dalam grafik sempat ditata kembali. (O.2 : tanggal 7 Pebruari
berikut: 2017). Ruang latihan tari yang kurang luas
karena harus disekat dan difungsikan untuk
pembelajaran lain dalam pemeliharaannya
juga melibatkan peserta program, terutama
dalam hal penataan dan pemeliharaan kostum.
(W.2 : tanggal 7 Pebruari 2017).
“Berlangsungnya kegiatan latihan tari
didanai dari Bantuan Operasional Sekolah
hanya untuk honor pelatih dan persiapan
jika akan mengikuti festival. Untuk kegiatan
Gambar 1 . Grafik Jumlah Peserta Program latihan harian nominalnya disamakan dengan
dari Tahun ke Tahun honor pelatih pada kegiatan ekstrakurikuler
lainnya. Sedangkan untuk sarana dan pra
Pelatih tari adalah guru seni budaya dan
sarana penunjang program, menunggu adanya
seorang pelatih professional dari luar sekolah.
Pelatih adalah sarjana seni tari dan sarjana
pendidikan seni tari, dibuktikan dengan ijasah
dan akta mengajar. (W.1 : tanggal 10 Januari
bantuan dari pemerintah.” ( W.2 : tanggal 7 kelas inklusi bakat istimewa seni tari.
Pebruari 2017). Berdasarkan analisis kebutuhan kelas
Tabel.2 Bantuan Pelaksanaan Program inklusi, program yang dilaksanakan
meliputi:
1. latihan tari siswa kelas inklusi bakat
istimewa seni tari SMP Negeri 3
Berbah
2. koreografi tari sebagai bahan ajar
materi festival oleh guru kelas inklusi
3. pementasan tari oleh peserta kelas
inklusi bakat istimewa seni tari SMP
Negeri 3 Berbah
4. produksi musik iringan tari sebagai
Sumber : rekap dokumen laporan bantuan
media bahan ajar kelas kelas inklusi
kelas inklusi bakat istimewa seni tari
bakat istimewa seni tari SMP Negeri
3 Berbah ( Dokumen laporan kegiatan
Deskripsi Data Evaluasi Proses BOP kelas inklusi bakat istimewa seni
1) Proses pengelolaan tari ).
Data yang diperoleh mengenai Pembelajaran dilaksanakan
kurikulum yang digunakan dalam setelah disusun rencana
pelaksanaan kelas inklusi bakat istimewa pelaksanaannya oleh koordinator
seni tari, data mengenai koordinator program, sekaligus sebagai pelatih inti
program, sosialisasi program pada di program ini. Rencana pelaksanaan
masyarakat, dan keterbukaan dalam pembelajaran disusun setiap semester
pelaksanaan program.Penyusunan untuk masing-masing jenjang, dan
kurikulum pendidikan khusus bakat diketahui oleh kepala sekolah sebagai
istimewa bidang sni mengacu kepada atasan langsung. (W.4: tanggal 10 Juli
standar isi, standar pross dan kompetensi 2017).
lulusan yang disusun oleh Badan Standar Perencana dan pengelola
Nasional Pendidikan (BSNP), dan juga program sekaligus sebagai
mengacu pada paradigma perguruan koordinator yang bertanggungjawab
tinggi seni Indonesia (Dokumen Pedoman atas pelaksanaan program adalah ibu
Penyelenggaraan Pendidikan Khusus Siswa Kartika Bayuwati, S.Pd. Beliau adalah
Berbakat Seni, hal.18 ). guru mata pelajaran seni budaya
Berdasarkan standar isi dan standar di SMP negeri 3 Berbah.” (W.1 :
kompetensi lulusan pada koordinator tanggal 10 Januari 2017).
program kelas inklusi bakat istimewa Kegiatan ini disosialisasikan
seni tari SMP Negeri 3 Berbah menyusun kepada masyarakat lewat orangtua
kurikulum disiapkan tersendiri pada tahun wali peserta didik pada saat orangtua
2014 bersamaan dengan diterimanya kelas 7 diundang untuk sosialisasi
bantuan operasional pendidikan program sekolah yang direcanakan,
setiap tahun ketika sekolah akan mengikuti masyarakat pada saat penerimaan peserta
festival tahunan yaitu Festival Lomba Seni didik baru.
Siswa Nasional (FLS2N). Dalam pelaksanaan program, koordinator
Terdapat beberapa sarana maupun dibantu oleh stake holder sekolah, terutama
prasarana yang belum disediakan sekolah staf kurikulum dan kesiswaan, juga guru
untuk memenuhi kebutuhan kelas inklusi bimbingan dan konseling yang bertugas
ini, yaitu studio pertunjukan dan lighting memberi masukan mengenai pelaksanaan
(pencahayaan). kelas inklusi dan memberikan motivasi serta
Dana kegiatan rutin kelas inklusi berasal dukungan dan penguatan mental kepada
dari dana bantuanoperasional sekolah (BOS). peserta.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan kelas Dari beberapa kali hasil observasi lapangan
inklusi yang lain seperti kostum tari, audio menunjukkan adanya kesesuaian proses
visual, musik iringan tari, peralatan rias tari, pembelajaran dengan kurikulum dalam hal ini
dan yang lain, sekolah memanfaatkan dana rencana pelaksanaan pembelajaran. Interaksi
bantuan dari pemerintah baik pusat maupun yang baik terlihat pada setiap pertemuan
daerah, yang sudah diperoleh sebanyak tiga pembelajaran antara pelatih tari dengan
kali. Dana juga didapat dari bantuan sukarela peserta program terutama dalam melakukan
siswa yang memperoleh hadiah dari kejuaraan gerakan tari dan pola lantai yang diciptakan.
festival tari yang diperolehnya. Pada setiap akhir semester diadakan
evaluasi berupa tes praktik tari, yang nilainya
Evaluasi Proses dimasukkan sebagai nilai ekstrakurikulerseni
tari. Evaluasi dilakukan oleh koordinator
Berdasarkan temuan hasil penelitian
program yang sekaligus sebagai pelatih tari.
diketahui bahwa kurikulum yang digunakan
Evaluasi Produk
pada program kelas inklusi bakat istimewa
seni tari di SMP Negeri 3 Berbah merupakan Hasil belajar peserta didik yang berupa
kurikulum terpisah merupakan kurikulum prestasi akademik dapat dilihat dari nilai
yang diperkaya disesuaikan dengan kebutuhan rapor yang diperoleh siswa peserta program
tetapi masih mengacu pada Kurikulum Tingkat setiap semester. Untuk siswa peserta kelas IX
Satuan Pendidikan (KTSP) disesuaikan dengan yang telah dinyatakan lulus tahun 2017 nilai
kebutuhan. akademik berdasarkan rekapitulasi rata – rata
Koordinator program kelas inklusi bakat nilai rapor selama lima semester. Dapat dilihat
istimewa seni tari adalah guru seni budaya, bahwa nilai semua siswa lulusan tahun 2017
sekaligus bertugas membuat perencanaan dan melampaui kriteria ketuntasan minimal (KKM)
sebagai pengelola program, bertanggungjawab 75 pada semua mata pelajaran.
terhadap pelaksanaan program. Dari segi kelulusan siswa diketahui
Program kelas inklusi bakat istimewa bahwa semua siswa peserta program dapat
seni tari disosialisasikan kepada masyarakat, mengikuti ujian nasional dan ujian sekolah
khususnya kepada orangtua / wali siswa kelas serta mendapatkan predikat lulus. Siswa yang
tujuh ketika acara sosialisasi program kegiatan telah dinyatakan lulus mendapatkan ijazah dan
sekolah pada setiap awal tahun pelajaran. surat tanda tamat belajar (STTB).
Secara khusus tidak diumumkan kepada
Selain prestasi akademik, siswa peserta program yang bertindak juga sebagai pelatih
program juga membanggakan sekolah melalui tari. Sarana prasarana penunjang kegiatan
prestasi non akademik,memperoleh prestasi standar minimal sudah sesuai dengan
yang membanggakan. Yang terakhir pada kebutuhan, meskipun ada beberapa yang
tahun 2017 ini tepatnya pada tanggal 23 Mei belum terpenuhi tetapi kegiatan tetap dapat
2017, siswa peserta program menjuarai festival berjalan dengan baik. Dari segi pembiayaan
lomba seni siswa nasional tingkat kabupaten belum ada dana khusus yang rutin diperoleh
dan akan maju ke tingkat propinsi pada bulan dari pemerintah, sehingga pelaksanaan masih
Juli 2017. belum maksimal.
Berdasarkan hasil penelitian dan Hasil evaluasi proses berhasil dan sudah
pembahasan yang telah dipaparkan, dapat sesuai dengan kriteria keberhasilan program
ditarik kesimpulan dari evaluasi yang telah pada aspek proses, yaitu kurikulum yang
dilakukan terhadap keberhasilan pelaksanaan sesuai dengan kebutuhan, adanya koordinator
program kelas inklusi bakat istimewa (BI) seni program sebagai penanggungjawab, adanya
tari di SMP Negeri 3 Berbah Sleman bahwa sosialisasi kepada orangtua siswa, proses
secara keseluruhan, program kelas inklusi pembelajaran telah sesuai dengan kurikulum,
bakat istimewa seni tari telah berhasil dan Interaksi pelatih dan peserta program
sesuai dengan kriteria keberhasilan program terbentuk dengan tingkat keaktifan peserta
yang dilaksanakan. Akan tetapi masih terdapat yang tinggi., Evaluasi dilakukan di setiap akhir
beberapa kekurangan di beberapa aspek, semester berupa tes praktik tari.
sehingga hasil yang dicapai belum maksimal. Ada kekurangan pada satu hal, yaitu
Secara rinci kesimpulan evaluasi belum ada sosialisasi program kelas inklusi
pelaksanaan program pada tiap dimensi kepada masyarakat sebelum dilaksanakan
dijelaskan sebagai berikut: pendaftaran peserta didik baru.
Daftar Pustaka