Anda di halaman 1dari 13

WIYATA DHARMA

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan


Website: www.mpd.ustjogja.ac.id Email: pep.s2@ustjogja.ac.id

EVALUASI KEBERHASILAN PELAKSANAAN PROGRAM KELAS INKLUSI


BAKAT ISTIMEWA (BI) SENI TARI DI SMP NEGERI 3 BERBAH SLEMAN

Hastari Murti, Samsi Haryanto


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Jl. Kusumanegara Yogyakarta,
(admin_mpd@ustjogja.ac.id)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan program


inklusi. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan model
CIPP (Context, Input, Process, Product) dari Stufflebeam dengan pendekatan kualitatif.
Data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.
Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif dengan beberapa tahapan meliputi
pengumpulan data, reduksi data, tampilan data, dan gambar kesimpulan. Validasi
data dilakukan dengan triangulasi sumber. Kesimpulan masing-masing dimensi
dapat dinyatakan sebagai berikut: (1) Evaluasi konteks menunjukkan bahwa program
didasarkan pada kebijakan yang kuat dengan formulasi tujuan yang jelas yang sesuai
dengan kebutuhan siswa. (2) Evaluasi masukan menunjukkan bahwa perekrutan
peserta dilakukan oleh instruktur tari, yang memiliki kualifikasi gelar dalam bidang
seni atau pendidikan seni, dengan kompetensi pedagogis, profesional, sosial, dan
pribadi. Namun, program tersebut masih kekurangan infrastruktur infrastruktur dan
tidak ada kebutuhan keuangan rutin yang dianggarkan dari pemerintah, sehingga
program ini tidak maksimal dilaksanakan. (3) Evaluasi terhadap proses menunjukkan
bahwa program ini telah digunakan sebagai kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
siswa, dengan koordinator sebagai manajer dan pelaksana juga. Staf sekolah tentang
kurikulum juga membantu dalam pelaksanaan program. Proses pembelajaran
dilakukan mengikuti rancangan yang direncanakan pada materi, metode dan media
pembelajaran. (4) Evaluasi produk menunjukkan prestasi akademik peserta yang baik,
yang semuanya kelas IX, lulus ujian nasional dan melanjutkan studi ke sekolah umum
atau sekolah menengah kejuruan. Prestasi di bidang non akademik sangat baik dari
prestasi seni tari di tingkat kabupaten, provinsi dan nasional.

Kata kunci: evaluasi program, CIPP model, kelas inklusi

55
Volume V, Nomor 2, November 2017 ISSN : 2338 - 3372
Abstract

This study aimed at evaluating the success of the implementation of the program of
inclusion. This study was an evaluation research using the CIPP (Context, Input, Process,
Product) model from Stufflebeam with qualitative approach. Data were collected by
means of in-depth interview, observation, and documentation. The data were analyzed
using qualitative descriptive technique with some stages including data collection, data
reduction, display data, and conclusion drawing. Data validation was carried out by
triangulation of the sources. The conclusion on each dimension can be stated as follows:
(1) Evaluation on context shows the program is based on a strong policy with a clear
goal formulation that is relevant to students’ needs. (2) Evaluation on input shows that
recruitment for participants was carried out by the dance instructors, who have the
qualification of the degree in arts or art education, with pedagogical, professional,
social, and personal competencies. However, the program still lacks infrastructure
infrastructure and no routine financial need budgeted from the government, causing
this program not maximally implemented. (3) Evaluation on process shows that this
program has been used as a curriculum suitable to the students’ needs, with a coordinator
as manager and executor as well. The school staff on curriculum also helped in the
implementation program. The learning process was performed following the planned
design on the materials, methods and learning media. (4) Evaluation on product shows
a good academic achievement of the participants, all of whom were in grade IX, passed
the national exam and continued their study to general or vocational high schools. The
achievement in the non-academic field is very good from their achievements in dance
art in district, provincial and national levels.

Keywords: program evaluation, CIPP model, inclusion class

56
Volume V, Nomor 2, November 2017 ISSN : 2338 - 3372
Evaluasi keberhasilan pelaksanaan program ......
Hastari Murti, Samsi Haryanto

Pendahuluan ada antara kondisi nyata tersebut dengan


Dalam Undang Undang Sistem Pendidikan kriteria sebagai kondisi yang diharapkan.
Nasional nomor 20 tahun 2003 menggunakan Menurut Tyler ( 1950,p.69) dalam
istilah warga negara yang memiliki potensi Tayibnafis (2008,p.3), evaluasi program
kecerdasan dan bakat istimewa. Pada pasal adalah proses untuk mengetahui apakah
5 ayat 4 dijelaskan bahwa “Warga negara tujuan pendidikan sudah dapat terealisasikan.
yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat Sedangkan pengertian evaluasi program
istimewa berhak memperoleh pendidikan menurut Suharsimi (1995,p.299), evaluasi
khusus”. program adalah suatu rangkaian kegiatan
Penyelenggaraan pendidikan inklusi bakat yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat
istimewa seni tari di SMP Negeri 3 Berbah tingkat keberhasilan program.
dirintis sejak tahun 2009 dengan jumlah Dari beberapa pengertian di atas,
peserta tiap tahun tidak lebih dari 10 siswa tiap disimpulkan bahwa evaluasi program adalah
angkatan.Program ini menjadi menarik untuk suatu proses pengambilan keputusan
diteliti karena meskipun sudah berlangsung program berdasar pada data dan informasi
lama, namun masih banyak menemui kendala nyata yang sesuai dengan objek evaluasi itu
dalam pelaksanaannya. sendiri dan selanjutnya dapat dipergunakan
Program ini diteliti karena meskipun untuk memberi rekomendasi atas kelanjutan
sudah berlangsung lama, namun masih banyak program tersebut.
menemui kendala dalam pelaksanaannya. Model evaluasi merupakan desain
Dalam hal fasilitas, ruang latihan, pendanaan, evaluasi yang dikembangkan oleh para ahli
dan keberlangsungan program mengandalkan evaluasi, yang biasanya dinamakan sama
subsidi dari pemerintah yang tidak diperoleh dengan pembuatnya atau tahap evaluasinya.
setiap tahun. Eko Putro Widoyoko (2009,p.172).Model
Dari uraian permasalahan di atas, maka evaluasi muncul karena adanya usaha
dilakukan evaluasi terhadap keberhasilan eksplanasi secara kontinu yang diturunkan
pelaksanaan program sekolah bakat istimewa dari perkembangan pengukuran dan kinginan
seni tari ini. Evaluasi yang tepat dilakukan mansia untuk berusaha menerapkan prinsip-
adalah evaluasi menyeluruh, yang terdiri prinsip evaluasi pada cakupan yang lebih luas
atas evaluasi konteks, input, proses dan (Kusuma Mochtar, 2016,p.121).
produkmenggunakan model CIPP dengan Beberapa model evaluasi program yang
tujuan untuk mengetahui sejauh mana populer antara lain:
keberhasilan pelaksanaan program kelas a. Model Kirkpatrick
inklusi bakat istimewa seni tari di SMP Negeri b. Model CIPP
3 Berbah Sleman.
c. Model Wheel (roda) dari Beebe
Menurut Suharsimi (2004,p.8) ,
d. Model Provus (Discrepancy Model)
mengevaluasi adalah melaksanakan upaya
untuk mengumpulkan data mengenai kondisi e. Model Stake (Countenance Model)
nyata sesuatu hal, kemudian dibandingkan f. Model Brinkerhoff
dengan kriteria, agar dapat diketahui seberapa g. Model Tyler
jauh atau seberapa tinggi kesenjangan yang

WIYATA DHARMA: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 57


Volume V, Nomor 2, November 2017
WIYATA DHARMA Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

1. Model evaluasi CIPP mengemukakan tujuh azas


Model evaluasi yang dalam pendidikan. Salah satu
dikembangkan oleh Stufflebeam dan azas dalam tujuh azas Taman
kawan-kawan pada tahun 1965 ini Siswo yang dituliskan oleh Ki
berlandaskan pada empat dimensi, Hajar Dewantara dalam Wasita
yaitu dimensi context, dimensi input, ji;lid I/ No. 2 Edisi Nopember
dimensi process dan dimensi product. 1928 adalah kemerdekaan batin,
Masing – masing dimensi akan pikiran, dan tenaga bagi anak-
menjawab pertanyaan – pertanyaan anak. Anak-anak dibiarkan
terkait program, yaitu: berkembang sendiri menurut
a. Dimensi context evaluation, bakat dan minat masing-masing,
menjawab pertanyaan sementara guru hanya berdiri
bagaimana mengumpulkan di belakang. Ini tercermin pada
dan menganalisa data untuk semboyan Tut Wuri Handayani.
menentukan tujuan, prioritas (Suparto, 2014,p, 61). Pendidikan
dan sasaran. inklusi diartikan Marthan,
(2007,p, 145) sebagai sebuah
b. Dimensi input evaluation,
pelayanan pendidikan bagi
menjawab pertanyaan
peserta didik yang mempunyai
bagaimana mendapatkan
kebutuhan pendidikan khusus
sumber daya dan langkah
di sekolah regular ( SD, SMP,
-langkah yang diperlukan untuk
SMU, dan SMK) yang tergolong
mencapai identifikasi program
luar biasa baik dalam arti
eksternal dan material dalam
kelainan, lamban belajar maupun
pengumpulan informasi.
berkesulitan belajar lainnya.
c. Dimensi process evaluation, Sedangkan menurut Staub & Peck
menjawab pertanyaan bagai- (dalam Tarmansyah, 2007,p,83),
mana penyediaan pengambilan pengertian pendidikan inklusi
keputusan informasi tentang adalah penempatan anak
seberapa baik program berkelainan ringan, sedang dan
diterapkan dengan terus berat secara penuh di kelas.
menerus memonitoring prog-
b. Kelas inklusi
ram
Terdapat beberapa metode
d. Dimensi product evaluation,
pengelompokkan sebagai suatu
menjawab pertanyaan
bentuk pendidikan bagi anak
bagaimana mengukur outcome
berbakat yang dirangkum oleh
dan membandingkannya pada
Davis (2006,p.198), antara lain:
hasil yang diharapkan.
1) kelas homogen dimana anak-
2. Kelas Inklusi Bakat Istimewa
anak berbakat berkumpul
a. Pendidikan inklusi bersama-sama sepanjang
Bapak Pendidikan Republik masa pendidikan,
Indonesia, Ki Hajar Dewantara

58 Volume V, Nomor 2, November 2017


Evaluasi keberhasilan pelaksanaan program ......
Hastari Murti, Samsi Haryanto

2) kelas heterogen, dimana sampai dengan Juni 2017. Dari empat macam
anak berbakat dan anak teknik pengumpulan data yang dikemukakan
reguler tetap ditempatkan di oleh Sugiyono (2008,p.63), yaitu observasi,
kelas yang sama. wawancara, dokumentasi dan gabungan /
3) kelas paruh waktu, triangulasi, yaitu: Observasi partisipasif atau
dimana anak-anak pengamatan langsung meliputi pengamatan
berbakat dikelompokkan kondisi fisik sekolah, kondisi interaksi
bersama-sama pada pembelajaran, tingkah laku anak dan interaksi
waktu-waktu tertentu, anak dan kelompoknya. Alat yang digunakan
untuk mengembangkan adalah lembar pengamatan dan catatan
kemampuan mereka dalam kejadian. Wawancara mendalam dilaksanakan
berpikir kritis, kreativitas, dengan terpimpin artinya peneliti sudah
termasuk pemahaman menyiapkan sederetan pertanyaan yang telah
terhadap nilai. disusun oleh peneliti dan pemilihan subjek
merupakan orang yang berkaitan dengan
c. Bakat istimewa (gifted)
penelitian yang dilakukan. Dokumen yang
Menurut definisi yang digunakan untuk melengkapi sumber data
dikemukakan Renzulli & Delcourts penelitian berupa sumber tertulis berupadaftar
(1986,pp,20-23), anak berbakat nilai akademik, sertifikat, gambar(foto),
(gifted) memiliki pengertian, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan
“Anak berbakat merupakan karya-karya monumental. Analisis data dalam
satu interaksi diantara tiga sifat penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
dasar manusia yang menyatu Teknik analisis data meliputi data Collection
ikatan terdiri dari kemampuan (Pengumpulan data), Data display (Penyajian
umum dengan tingkatnya di atas data), Data Reduction (Reduksi data),
kemampuan rata- rata, komitmen Conclusions: drawing/verifying (Penarikan
yang tinggi terhadap tugas-tugas kesimpulan) (Sugiyono, 2010,p.337).
dan kreativitas yang tinggi.

Keabsahan Data
Metode Penelitian
Supaya data yang diperoleh benar -
Penelitian ini merupakan penelitian benar obyektif maka dalam penelitian ini
evaluasi dengan pendekatan kualitatif, dengan dilakukan pemeriksaan data dengan metode
tujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan triangulasi. Triangulasi dengan sumber artinya
program sekolah inklusi bakat istimewa (BI) membandingkan dan mengecek balik derajat
seni tari di SMP Negeri 3 Berbah Sleman.Model kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
yang digunakan adalah evaluasi program melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
model CIPP yang dikembangkan oleh Daniel. penelitian kualitatif (Patton,1987: 331). Teknik
L. Stufflebeam. Model evaluasi ini mencakup triangulasi yang dipakai dalam penelitian
empat komponen evaluasi, yaitu komponen ini adalah teknik trianggulasi sumber, yaitu
Context, komponen Input, komponen Process, dengan pengecekan dan pembandingan data
dan komponen Product . Penelitian telah dari sumber dan metode yang berbeda, yaitu:
dilaksanakan di SMP Negeri 3 Berbah, Sleman
selama lima bulan, yaitu bulan Januari 2017

WIYATA DHARMA: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 59


Volume V, Nomor 2, November 2017
WIYATA DHARMA Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

a. Membandingkan data hasil pengamatan tujuan dilaksanakannya program sejalan


dengan data hasil wawancara. dengan visi yaitu “Berakhlaq Mulia, Unggul
b. Membandingkan data hasil observasi Dalam Iptek, Seni Budaya Dan Berwawasan
dengan dokumentasi. Global” , sertamisi sekolah. Adapun tujuan
diselenggarakan program kelas inklusi bakat
c. Membandingkan data hasil wawancara
istimewa seni tari di SMP Negeri 3 Berbah
dengan dokumentasi.
menurut hasil wawancara dengan kepala
d. Mengecek kesesuaian sumber data dari
sekolah bahwa perhatian yang lebih di bidang
kepala sekolah, koordinator program,
tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan
pelatih dan peserta didik.
prestasi di bidang seni tari, mewujudkan visi
dan misi sekolah sebagai sekolah yang berbasis
Kriteria Evaluasi budaya. (W.1: tanggal 10 Januari 2017).
Penetapan kriteria evaluasi dilakukan Sedangkan tujuan khusus dilaksanakan
dengan mempertimbangkan kajian teori, program sebagai berikut:
karakteristik program yang dievaluasi, dan 1) Memberikan penghargaan kepada peserta
standar pelayanan minimal pendidikan didik bakat istimewa seni tari agar mereka
nasional.Kriteria keberhasilan pelaksanaan dapat menyelesaikan program pendidikan
program sekolah inklusi bakat istimewa (BI) secara tepat dan sesuai dengan potensinya.
seni tari di SMP Negeri 3 Berbah Sleman 2) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pada setiap aspek terbagi menjadi beberapa proses pembelajaran peserta didik.
indikator, dan masing-masing indikator terbagi
3) Mencegah rasa bosan peserta didik bakat
lagi dalam sub-sub indikator keberhasilan
istimewa seni tari terhadap iklim kelas
program.
yang kurang mendukung berkembangnya
potensi peserta didik tersebut secara
Hasil Penelitian dan Pembahasan optimal.
Deskripsi data evaluasi konteks 4) Memacu mutu peserta didik bakat
Penyelenggaraan program bakat istimewa istimewa seni tari untuk meningkatkan
seni tari ini mendapatkan legalitas berupa life skill, sosialisasi yang tinggi, kecerdasan
Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan, spiritual, dan emosional secara berimbang
Pemuda Dan Olahraga Provinsi Daerah (Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan
Istimewa Yoyakarta nomor 0651 tahun Pendidikan (KTSP) SMP Negeri 3 Berbah
2012 tentang pemberian ijin operasional tahun pelajaran 2016/2017, pp.17-18)
bagi sekolah penyelenggara pendidikan
cerdas/bakat istimewa, salah satunya adalah Deskripsi data evaluasi input
Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Berbah Hasil wawancara dengan ibu Kartika
Sleman (Dokumen SK ijin operasional bagi Bayuwati, S.Pd sebagai guru seni budaya
penyelengara pendidikan cerdas/bakat menjelaskan bahwa seleksi peserta program
istimewa tahun 2012). dilaksanakan secara tidak langsung,
Tujuan program bakat istimewa seni maksudnya setiap berlangsung pembelajaran
tari SMP Negeri 3 Berbah secara umum seni tari, dengan profesionalisme yang dimiliki
termuat dalam profil sekolah, bahwa guru akan terlihat siswa yang memiliki bakat
seni tari.(W.2 : tanggal 4 Januari 2017).

60 Volume V, Nomor 2, November 2017


Evaluasi keberhasilan pelaksanaan program ......
Hastari Murti, Samsi Haryanto

Jumlah peserta setiap tahunnya tidak 2017). Hal ini juga dibuktikan dengan dokumen
sama, karena tidak ada patokan target minimal ijazah danakta mengajar dari pelatihtari.
jumlah peserta yang mengikuti program. (Dokumen ijazah dan akta mengajar
Dasar utama siswa yang mengikuti program pelatih tari).
adalah bakat, minat serta kesediaan siswa Dari hasil observasi lapangan lingkungan
terhadap program ini, sekolah SMP Negeri 3 Berbah, ruang latihan
sehingga sering terjadi peningkatan atau yang merupakan ruang keterampilan terletak
penurunan jumlah peserta pada jenjang di sebelah barat deret paling selatan sekolah
berikutnya. jumlah peserta tiap tahun disajikan dengan luas 144 m2 dibagi menjadi empat
dalam tabel berikut: bagian, 48 m2 difungsikan sebagai ruang
pembelajaran pendidikan agama, 15 m2
Tabel 1. Jumlah Peserta Program dari Tahun difungsikan sebagai ruang kostum dan rias, 9
ke Tahun m2 sebagai gudang dan 72 m2 sebagai ruang
latihan tari. Di dalam ruang latihan masih
TAHUN
kelas 7 kelas 8 kelas 9 terdapat beberapa tumpuk kursi plastik yang
PELAJARAN
biasa digunakan untuk pertemuan, diletakkan
2012/2013 11 12 7
di bagian pinggir ruangan sehingga bagian
2013/2014 16 11 12
tengahnya bisa dipergunakan sebagai tempat
2014/2015 6 16 11
latihan. Di ruang rias terdapat 2 almari untuk
2015/2016 12 6 16
tempat menyimpan kostum dan sebuah meja
2016/2017 14 4 9
rias lengkap dengan cermin. Sebagian kostum
Sumber : dokumen koordinator/pelatih tari tari masih tergeletak di pojok ruang, pertanda
kostum belum lama digunakan dan belum
Data tersebut disajikan dalam grafik sempat ditata kembali. (O.2 : tanggal 7 Pebruari
berikut: 2017). Ruang latihan tari yang kurang luas
karena harus disekat dan difungsikan untuk
pembelajaran lain dalam pemeliharaannya
juga melibatkan peserta program, terutama
dalam hal penataan dan pemeliharaan kostum.
(W.2 : tanggal 7 Pebruari 2017).
“Berlangsungnya kegiatan latihan tari
didanai dari Bantuan Operasional Sekolah
hanya untuk honor pelatih dan persiapan
jika akan mengikuti festival. Untuk kegiatan
Gambar 1 . Grafik Jumlah Peserta Program latihan harian nominalnya disamakan dengan
dari Tahun ke Tahun honor pelatih pada kegiatan ekstrakurikuler
lainnya. Sedangkan untuk sarana dan pra
Pelatih tari adalah guru seni budaya dan
sarana penunjang program, menunggu adanya
seorang pelatih professional dari luar sekolah.
Pelatih adalah sarjana seni tari dan sarjana
pendidikan seni tari, dibuktikan dengan ijasah
dan akta mengajar. (W.1 : tanggal 10 Januari

WIYATA DHARMA: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 61


Volume V, Nomor 2, November 2017
WIYATA DHARMA Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

bantuan dari pemerintah.” ( W.2 : tanggal 7 kelas inklusi bakat istimewa seni tari.
Pebruari 2017). Berdasarkan analisis kebutuhan kelas
Tabel.2 Bantuan Pelaksanaan Program inklusi, program yang dilaksanakan
meliputi:
1. latihan tari siswa kelas inklusi bakat
istimewa seni tari SMP Negeri 3
Berbah
2. koreografi tari sebagai bahan ajar
materi festival oleh guru kelas inklusi
3. pementasan tari oleh peserta kelas
inklusi bakat istimewa seni tari SMP
Negeri 3 Berbah
4. produksi musik iringan tari sebagai
Sumber : rekap dokumen laporan bantuan
media bahan ajar kelas kelas inklusi
kelas inklusi bakat istimewa seni tari
bakat istimewa seni tari SMP Negeri
3 Berbah ( Dokumen laporan kegiatan
Deskripsi Data Evaluasi Proses BOP kelas inklusi bakat istimewa seni
1) Proses pengelolaan tari ).
Data yang diperoleh mengenai Pembelajaran dilaksanakan
kurikulum yang digunakan dalam setelah disusun rencana
pelaksanaan kelas inklusi bakat istimewa pelaksanaannya oleh koordinator
seni tari, data mengenai koordinator program, sekaligus sebagai pelatih inti
program, sosialisasi program pada di program ini. Rencana pelaksanaan
masyarakat, dan keterbukaan dalam pembelajaran disusun setiap semester
pelaksanaan program.Penyusunan untuk masing-masing jenjang, dan
kurikulum pendidikan khusus bakat diketahui oleh kepala sekolah sebagai
istimewa bidang sni mengacu kepada atasan langsung. (W.4: tanggal 10 Juli
standar isi, standar pross dan kompetensi 2017).
lulusan yang disusun oleh Badan Standar Perencana dan pengelola
Nasional Pendidikan (BSNP), dan juga program sekaligus sebagai
mengacu pada paradigma perguruan koordinator yang bertanggungjawab
tinggi seni Indonesia (Dokumen Pedoman atas pelaksanaan program adalah ibu
Penyelenggaraan Pendidikan Khusus Siswa Kartika Bayuwati, S.Pd. Beliau adalah
Berbakat Seni, hal.18 ). guru mata pelajaran seni budaya
Berdasarkan standar isi dan standar di SMP negeri 3 Berbah.” (W.1 :
kompetensi lulusan pada koordinator tanggal 10 Januari 2017).
program kelas inklusi bakat istimewa Kegiatan ini disosialisasikan
seni tari SMP Negeri 3 Berbah menyusun kepada masyarakat lewat orangtua
kurikulum disiapkan tersendiri pada tahun wali peserta didik pada saat orangtua
2014 bersamaan dengan diterimanya kelas 7 diundang untuk sosialisasi
bantuan operasional pendidikan program sekolah yang direcanakan,

62 Volume V, Nomor 2, November 2017


Evaluasi keberhasilan pelaksanaan program ......
Hastari Murti, Samsi Haryanto

yaitu di awal tahun pelajaran. ( W.1 :


tanggal 10 Januari 2017).
2) Proses pembelajaran
Melalui observasi lapangan saat
latihan yang dilakukan dalam beberapa
kali terdapat tahapan dalam pembelajaran
yang sesuai dengan rencana yang dibuat.
( O.2 : tanggal 7 Pebruari 2017). Evaluasi
dilakukan di setiap akhir semester Gambar 2. Grafik rekap nilai rapor
seperti dijelaskan ibu Kartika: “Pada akhir Nilai rapor siswa peserta program
pembelajaran, setiap semester diadakan yang diampu menunjukkan bahwa
evaluasi yang berupa tes praktik tari. Hasil siswa peserta program tersebut dapat
evaluasi akan dimasukkan ke dalam buku memperoleh hasil yang baik, dengan nilai
hasil belajar peserta didik sebagai nilai hasil belajar mencapai kriteria ketuntasan
ekstrakurikuler seni tari.” (W.2: tanggal 4 minimal (W.5 : tanggal 23 Maret 2017).
Januari 2017). Keterangan juga diperoleh dari
pelatih tari, yang juga merupaka guru si
Deskripsi Data Evaluasi Produk SMKI Yogyakarta, menjelaskan bahwa
1) Prestasi akademik beberapa siswa lulusan program kelas
inklusi melanjutkan pendidikannya di
Rekapitulasi rata – rata nilai rapor
sekolah menengah kesenian indonesia
siswa kelas IX mulai semester 1 sampai
(SMKI) jurusan seni pertunjukan, seni tari
dengan semester 5 yang disajikan dalam
sebagai berikut:
tabel berikut:

Tabel. 4. Daftar siswa yang melanjutkan ke


Tabel.3. Rekapitulasi Nilai Rapor
SMKI Yogyakarta

NO Nama Lulus Tahun


1 Erni Rahmawati 2015
2 Rosalia 2015
3 Damas Ilham D.M 2016
4 Arif Bagus 2016
5 Pradito Nur Rahman 2016

Sumber: dokumen sekolah


2) Prestasi non akademik
Dalam wawancara dengan kepala
Jika dinyatakan dalam grafik, rata – sekolah, diperoleh keterangan bahwa siswa
rata nilai rapor peserta program selama – siswa peserta program setiap tahunnya
lima semester sebagai berikut: memperoleh kejuaraan pada festival, baik
di tingkat kecamatan, kabupaten, propinsi,
bahkan tingkat nasional.Setiap tahun
pemerintah melalui dinas pendidikan

WIYATA DHARMA: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 63


Volume V, Nomor 2, November 2017
WIYATA DHARMA Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

kabupaten menyelenggarakan kegiatan Mulia, Unggul Dalam Iptek, Seni Budaya


Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional Dan Berwawasan Global” maupun misi
(FLS2N), dan hampir setiap tahun juga sekolah khususnya yang tujuh yaitu: (7)
sekolah meraih kejuaraan di bidang seni mengadakan dan mengikuti berbagai
tari mulai dari tingkat kabupaten sampai kompetisi olah raga dan seni dalam upaya
tingkat nasional (W.1 : tanggal 10 Januari meraih prestasi baik tingkat lokal, nasional
2017). Data mengenai prestasi non maupun internasional.
akademik peserta program diperoleh dari
dokumen profil sekolah, diantaranyajuara Evaluasi Input
I FLS2N cabang lomba kreativitas seni tari
Berdasarkan data temuan hasil penelitian
tingkat propinsi D.I Yogyakarta tahun 2015,
diketahui bahwa sebelum menjadi peserta
finalis FLS2N cabang lomba kreativitas
program, siswa akan melalui tahap seleksi yang
seni tari tingkat nasional di Palembang
dilakukan secara tidak langsung pada proses
tahun 2015, juara favorit lomba tari
kegiatan pembelajaran seni budaya seni tari
tunggal kreasi baru tingkat propinsi tahun
oleh guru seni budaya, yaitu melalui seleksi tes
2015, juara I lomba tari kreasi baru tingkat
praktik tari. Setelah itu siswa yang lolos masih
propinsi D.I Yogyakarta tahun 2015, juara
akan diwawancara mengenai kesediaan untuk
III FLS2N cabang lomba kreativitas seni
mengikuti kelas inklusi bakat istimewa seni tari
tari di kabupaten Sleman tahun 2016.
dengan segala peraturan dan konsekuensinya.
(Dokumen profil sekolah tahun 2017).
Jumlah peserta program setiap tahunnya
tidak sama, karena tidak ada patokan target
Evaluasi Konteks jumlah minimal peserta. Peserta program
Berdasarkan data temuan, dalam merupakan siswa yang benar – benar memiliki
perkembangannya pada tahun 2010 bakat khusus di bidang seni tari.
sekolah mulai melaksanakan program Kualitas tenaga pelatih diperoleh
rintisan kelas inklusi bakat istimewa hasil bahwa pelatih – pelatih kelas inklusi
seni tari. Sedangkan kelas inklusi bakat bakat istimewa berijasah sarjana seni atau
istimewa seni tari di SMP Negeri 3 sarjana pendidikan di bidang seni tari,
Berbah secara resmi ditetapkan dengan yang memiliki pengalaman mencipta tari,
surat keputusan dari Dinas Pendidikan pengalaman pelatihan dan memperoleh
Pemuda Dan Olahraga Propinsi Daerah banyak penghargaan, baik tingkat daerah,
Istimewa Yogyakarta pada tahun 2012. propinsi, nasional maupun internasional serta
Penyelenggaraan program bakat istimewa berserfikikat pendidik.
seni tari ini mendapatkan legalitas berupa
Kelas inklusi bakat istimewa seni tari
Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan,
sudah mempunyai ruang ketrampilan dengan
Pemuda Dan Olahraga Provinsi Daerah
luas 144 m2 yang berfungsi sebagai studio
Istimewa Yoyakarta nomor 0651 tahun
tari. Tetapi ruangan harus dibagi menjadi
2012.
dua ruangan, difungsikan sebagai ruang
Tujuan penyelenggaraan kelas pembelajaran pendidikan agama Kristen dan
inklusi bakat istimewa seni tari selaras Katholik, sehingga ruang gerak untuk latihan
dengan tujuan sekolah yang tercantum kurang luas. Kostum atau busana tari, properti
dalam visi sekolah yaitu: “Berakhlaq tari, dan musik iringan tari selalu bertambah

64 Volume V, Nomor 2, November 2017


Evaluasi keberhasilan pelaksanaan program ......
Hastari Murti, Samsi Haryanto

setiap tahun ketika sekolah akan mengikuti masyarakat pada saat penerimaan peserta
festival tahunan yaitu Festival Lomba Seni didik baru.
Siswa Nasional (FLS2N). Dalam pelaksanaan program, koordinator
Terdapat beberapa sarana maupun dibantu oleh stake holder sekolah, terutama
prasarana yang belum disediakan sekolah staf kurikulum dan kesiswaan, juga guru
untuk memenuhi kebutuhan kelas inklusi bimbingan dan konseling yang bertugas
ini, yaitu studio pertunjukan dan lighting memberi masukan mengenai pelaksanaan
(pencahayaan). kelas inklusi dan memberikan motivasi serta
Dana kegiatan rutin kelas inklusi berasal dukungan dan penguatan mental kepada
dari dana bantuanoperasional sekolah (BOS). peserta.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan kelas Dari beberapa kali hasil observasi lapangan
inklusi yang lain seperti kostum tari, audio menunjukkan adanya kesesuaian proses
visual, musik iringan tari, peralatan rias tari, pembelajaran dengan kurikulum dalam hal ini
dan yang lain, sekolah memanfaatkan dana rencana pelaksanaan pembelajaran. Interaksi
bantuan dari pemerintah baik pusat maupun yang baik terlihat pada setiap pertemuan
daerah, yang sudah diperoleh sebanyak tiga pembelajaran antara pelatih tari dengan
kali. Dana juga didapat dari bantuan sukarela peserta program terutama dalam melakukan
siswa yang memperoleh hadiah dari kejuaraan gerakan tari dan pola lantai yang diciptakan.
festival tari yang diperolehnya. Pada setiap akhir semester diadakan
evaluasi berupa tes praktik tari, yang nilainya
Evaluasi Proses dimasukkan sebagai nilai ekstrakurikulerseni
tari. Evaluasi dilakukan oleh koordinator
Berdasarkan temuan hasil penelitian
program yang sekaligus sebagai pelatih tari.
diketahui bahwa kurikulum yang digunakan
Evaluasi Produk
pada program kelas inklusi bakat istimewa
seni tari di SMP Negeri 3 Berbah merupakan Hasil belajar peserta didik yang berupa
kurikulum terpisah merupakan kurikulum prestasi akademik dapat dilihat dari nilai
yang diperkaya disesuaikan dengan kebutuhan rapor yang diperoleh siswa peserta program
tetapi masih mengacu pada Kurikulum Tingkat setiap semester. Untuk siswa peserta kelas IX
Satuan Pendidikan (KTSP) disesuaikan dengan yang telah dinyatakan lulus tahun 2017 nilai
kebutuhan. akademik berdasarkan rekapitulasi rata – rata
Koordinator program kelas inklusi bakat nilai rapor selama lima semester. Dapat dilihat
istimewa seni tari adalah guru seni budaya, bahwa nilai semua siswa lulusan tahun 2017
sekaligus bertugas membuat perencanaan dan melampaui kriteria ketuntasan minimal (KKM)
sebagai pengelola program, bertanggungjawab 75 pada semua mata pelajaran.
terhadap pelaksanaan program. Dari segi kelulusan siswa diketahui
Program kelas inklusi bakat istimewa bahwa semua siswa peserta program dapat
seni tari disosialisasikan kepada masyarakat, mengikuti ujian nasional dan ujian sekolah
khususnya kepada orangtua / wali siswa kelas serta mendapatkan predikat lulus. Siswa yang
tujuh ketika acara sosialisasi program kegiatan telah dinyatakan lulus mendapatkan ijazah dan
sekolah pada setiap awal tahun pelajaran. surat tanda tamat belajar (STTB).
Secara khusus tidak diumumkan kepada

WIYATA DHARMA: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 65


Volume V, Nomor 2, November 2017
WIYATA DHARMA Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Selain prestasi akademik, siswa peserta program yang bertindak juga sebagai pelatih
program juga membanggakan sekolah melalui tari. Sarana prasarana penunjang kegiatan
prestasi non akademik,memperoleh prestasi standar minimal sudah sesuai dengan
yang membanggakan. Yang terakhir pada kebutuhan, meskipun ada beberapa yang
tahun 2017 ini tepatnya pada tanggal 23 Mei belum terpenuhi tetapi kegiatan tetap dapat
2017, siswa peserta program menjuarai festival berjalan dengan baik. Dari segi pembiayaan
lomba seni siswa nasional tingkat kabupaten belum ada dana khusus yang rutin diperoleh
dan akan maju ke tingkat propinsi pada bulan dari pemerintah, sehingga pelaksanaan masih
Juli 2017. belum maksimal.

Kesimpulan Evaluasi Proses (process evaluation)

Berdasarkan hasil penelitian dan Hasil evaluasi proses berhasil dan sudah
pembahasan yang telah dipaparkan, dapat sesuai dengan kriteria keberhasilan program
ditarik kesimpulan dari evaluasi yang telah pada aspek proses, yaitu kurikulum yang
dilakukan terhadap keberhasilan pelaksanaan sesuai dengan kebutuhan, adanya koordinator
program kelas inklusi bakat istimewa (BI) seni program sebagai penanggungjawab, adanya
tari di SMP Negeri 3 Berbah Sleman bahwa sosialisasi kepada orangtua siswa, proses
secara keseluruhan, program kelas inklusi pembelajaran telah sesuai dengan kurikulum,
bakat istimewa seni tari telah berhasil dan Interaksi pelatih dan peserta program
sesuai dengan kriteria keberhasilan program terbentuk dengan tingkat keaktifan peserta
yang dilaksanakan. Akan tetapi masih terdapat yang tinggi., Evaluasi dilakukan di setiap akhir
beberapa kekurangan di beberapa aspek, semester berupa tes praktik tari.
sehingga hasil yang dicapai belum maksimal. Ada kekurangan pada satu hal, yaitu
Secara rinci kesimpulan evaluasi belum ada sosialisasi program kelas inklusi
pelaksanaan program pada tiap dimensi kepada masyarakat sebelum dilaksanakan
dijelaskan sebagai berikut: pendaftaran peserta didik baru.

Evaluasi Konteks (context evaluation) Evaluasi produk (product evaluation)


Keberhasilan terlihat pada peserta
Evaluasi konteks sudah sesuai dengan
program memiliki prestasi akademik yang
kriteria keberhasilanprogram, pelaksanaan
baik. Peserta program kelas IX dinyatakan
program kelas inklusi bakat istimewa seni tari
telah lulus.Beberapa alumni program
di SMP Negeri 3 Berbah memiliki landasan
melanjutkan ke sekolah menengah atas atau
kebijakan yang kuat dan memiliki rumusan
sekolahmenengah kejuruanseni tari. .
tujuan yang jelas, mengakomodir kebutuhan
Prestasi di bidang non akademik sangat
pendidikan khusus siswa yang memiliki bakat
baik. Kejuaraan banyak diraih oleh peserta
istimewa seni tari.
program, baik di tingkat kabupaten, propinsi
maupun nasional.
Evaluasi Masukan (input evaluation)
Evaluasi input sudah sesuai dengan kriteria
keberhasilan program. Peserta program
direkrut melalui seleksi oleh koordinator

66 Volume V, Nomor 2, November 2017


Evaluasi keberhasilan pelaksanaan program ......
Hastari Murti, Samsi Haryanto

Daftar Pustaka

Davis, A. G. ter. Ati Cahyani. (2006). Anak


Berbakat dan Pendidikan Anak Berbakat.
Jakarta: PT. Indeks.
Eko Putro Widoyoko. (2009). Evaluasi Program
Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi
Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Kusuma Mochtar, (2016), Evaluasi Pendidikan,
Pengantar, Kompetensi dan Implentasi.
Jakarta.
Renzulli, J. S., & Delcourt, M. A. (1986).
The legacy and logic of research on
theidentification of gifted persons. Gifted
Child Quarterly, 30(1), 20-23.
Suharsimi Arikunto. (2004). Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Bandung: Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto. (1995). Dasar – Dasar
Evaluasi Pndidikan, cetakan ke-11. Jakarta:
Bumi Aksara.
Suparto Rahardjo. (2014). Ki Hajar Dewantara
Biografi Singkat 1889-1959. Jogjakarta:
Garasi.
Tarmansyah, S. (2007). INKLUSI: Pendidikan
Untuk Semua. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Tayibnapis, F. Y. (2008). Evaluasi Program
Dan Instrumen Evaluasi Untuk Program
Pendidikan Dan Penelitian. Jakarta: Rineka
Cipta.

WIYATA DHARMA: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 67


Volume V, Nomor 2, November 2017

Anda mungkin juga menyukai