Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH

FUNGSI LINIER DAN PENERAPANNYA DALAM


MATEMATIKA EKONOMI

DOSEN PENGAMPU :
DRS. SABIRIN, ME

Disusun Oleh:

NAMA : AUSI PANDAHANG

NIM : 203010301022

KELAS : C

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji tuhan, segala puji bagi Tuhan Yesus Kristus, Tuhan Yang Maha Esa, pada
akhirnya makalah yang penulis susun dalam rangka memenuhi tugas uas mata
kuliah Pembelajaran Matematika Ekonomi I yang penulis tulis tentang fungsi linier
dan penerapannya dalam ekonomi telah dapat diselesaikan.

Makalah ini disusun dengan mengacu pada beberapa sumber bacaan dan akses
internet. Tulisan ini sebagian besar hanyalah kutipan kutipan dari beberapa sumber
sebagaimana yang tercantum dalam Daftar Pustaka, dengan beberapa ulasan
pribadi. Ulasan pribadi sifatnya hanyalah analisis dan sintesis dari beberapa
kutipan yang berasal dari bahan bacaan.

Tulisan yang amat sederhana ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya peran
dan bantuan serta masukan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, sudah semestinya
penulis mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada:

Bapak DRS. SABIRIN, ME selaku dosen pengampu Mata Kuliah Pembelajaran


Matematika Ekonomi I

Penulis menyadari bahwa penulisan paper ini jauh dari kata sempurna dan
mungkin beberapa pandangan penulis sedikitnya belum teruji kebenarannya.
Namun, harapan penulis semoga karya yang sederhana ini ada setitik manfaatnya,
terutama untuk penulis pribadi dan teman-teman yang telah membaca Makalah ini.

PALANGKARAYA, JANUARI 2021

Penulis,

AUSI PANDAHANG

2
Daftar isi

Cover…………………………………………………………………. 1

Kata pengantar………………………………………………………. 2

Daftar isi……………………………………………………………… 3

Bab I……………………………………………………………….…. .4

Latar belakang masalah…………………………………………4

Rumusan Masalah……………………………………………....4

Tujuan Masalah…………………………………………………4

Bab II…………………………………………………………………..5
Pengertian fungsi..........................................................................5

Penerapan fungsi permintaan.…………………………………..6

Penerapan fungsi penawaran .………………………………….10

Keseimbangan pasar……………………………………………13

Bab III………………………………………………………………....17
Kesimpulan……………………………………………………..17
Saran............................................................................................17
Daftar pustaka ……………………………………………………….18

3
BAB I
Pendahuluan

A. Latar belakang Masalah

Fungsi linier adalah suatu fungsi yang sering digunakan oleh para ahli
ekonomi dan bisnis dalam menganalisa dan memecahkan masalah- masalah ekonomi.
Hal ini dikarenakan kebanyakan masalah ekonomi dan bisnis dapat disederhanakan
dalam bentuk linier.

Dalam penerapan funsi linier dalam bidang ekonomi dan bisnis diantaranya
adalah fungsi permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar, yang nantinya akan kami
bahas dalam makalah ini.

Masalah ekonomi sama tuanya dengan usia peradaban manusia. Tetapi ilmu
ekonomi baru muncul di abad 18, melalui buku Adam Semith itulah sebabnya Adam
Semith dihormati sebagai bapak ilmu ekonomi modern.

Pemikiran Adam Semith dikembangkan antara lainoleh Jean Baptiste Say,


Thomas Malthus, dan David Ricardo, tebentuklah pemikiran tentang pasar. Pasar dalam
pengertian ilmu ekonomi adalah pertemuan permintaan dan penawaran. Dalam
pengertian ekonomi, pasar bersifat interaktif,bukan fisik. Mekanisme pasar adalah proses
penentuan tingkat harga berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran.

Pengaruh dari permintaan dan penawaran pasar sangat luas dari mulai hasil
produksi, harga jual di pasar, upah dan masalah ekonomi lainya yang lebih luas lagi.

B. Rumusan masalah

a. Apa yang dimaksud dengan fungsi permintaan?


b. Apa yang dimaksud dengan fungsi penawaran?
c. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan pasar?

C. Tujuan Rumusan masalah

a. Agar kita mengetahui apa yang dimaksud denga fungsi permintaan


b. Agar kita mengetahui apa yang dimaksud denga fungsi penawaran dalam pasar
c. Agar kita mengetahui apa yang dimaksud dengan keseimbangan pasar.
4
BAB II
Pembahasan

A. PENGERTIAN FUNGSI

Pengertian fungsi sangat penting dalam matematika, lebih-lebih dalam


Matematika Ekonomi. Kenapa fungsi sangat penting dalam Matematika Ekonomi? Sebab
hampir semua masalah ekonomi dapat dinyatakan dengan matematika dan biasanya dapat
dinyatakan dalam fungsi. Misalnya : fungsi permintaan, fungsi penawaran, fungsi
ongkos, fungsi konsumsi, dan lain sebagainya.

Yang dimaksud dengan fungsi adalah hubungan antara dua variabel atau lebih.
Apabila dilihat banyak sedikitnya variabel maka fungsi itu dapat dinyatakan dalam
beberapa kemungkinan, yaitu :

 apabila fungsi hanya mempunyai dua variabel : x dan y saja.


 apabila fungsi mempunyai tiga variabel: x1 ; x2 dan y
 apabila fungsi mempunyai banyak variabel.

Kalau kita membicarakan masalah fungsi maka ada tiga macam faktor yang perlu
diketahui, yaitu variabel, bilangan konstan dan koefisien.

 Variabel

Variabel adalah suatu besaran-besaran yang sifatnya tidak tetap dan antara
masing-masing variabel tersebut saling mempengaruhinya. Tanda pada notasidari
variabel ini biasanya dituliskan dengan: x, y dan z.

Pada dasarnya variabel ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

a) Variabel kuantitatif

b) Variabel kualitatif

Variabel kuantitatif adalah variabel yang sifatnya berubah-ubah dan nilainya


dapat diukur, misalnya dalam kilogram, meter, rupiah, dan sebagainya. Sedangkan
variabel kualitatif adalah variabel yang sifatnya tidak tetap dan nilainya dapat diukur,
misalnya : rasa, kepuasan, selera, kesenangan dan lain-lain.

 Bilangan konstan

Setiap fungsi tidak harus mempunyai bilangan konstan. Ada atau


tidaknyabilangan konstan didalam matematika ekonomi tergantung

5
masalahnya. Apakah masalah itu terdapat masalah yang nilainya tetap, seperti
biaya tetap, harga tetap dan lain sebagainya. Jadi yang dimaksud dengan
bilangan konstan adalah bilangan tetap.

Bilangan konstan ini dapat dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu:

a) Bilangan konstan absolut

b) Bilangan konstan parametris

Bilangan konstan absolut adalah bilangan konstan yang nilainya tetap disetiap
fungsi, misalnya: 1,2,3,4, dan seterusnya.

Bilangan konstan parametris adalah bilangan konstan yang nilainya berubah-ubah


untuk setiap fungsi, biasanya digunakan notasi: a,b,c, dan seterusnya.

 Koefisien

Adalah bilangan konstan yang terletak didepan variabel independen dan menjadi
satu kesatuan, misalnya angka 2 pada2x pada persamaan nomor 1 dan pada
nomor 2.

B. FUNGSI PERMINTAAN

Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara banyaknya jumlah barang


yang diminta pada tingkat harga tertentu. Didalam teori Ekonomi dijelaskan bahwa Jika
harga barang naik, maka jumlah barang yang diminta akan turun/berkurang, dan
sebaliknya, jika harga barang turun maka jumlah barang yang diminta akan bertambah.
(Cateris paribus = faktor lain tetap)..

Pergeseran kurva permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan


yang ditimbulkan oleh faktor-faktor selain harga. Pergeseran kurva permintaan
ditunjukkan dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Suatu kurva
menggambarkan pola hubungan antara variabel jumlah barang yang diminta
(kuantitas/quantity = Q ) dengan variabel tingkat harga barang tersebut (price = P).

Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang diminta


oleh konsumen dengan harga produk. Di dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa jika
6
harga naik maka jumlah barang yang diminta turun, demikian juga sebaliknya bahwa
jika harga turun maka jumlah barang yang diminta naik, sehingga grafik fungsi
permintaan mempunyai slope negatif (miring ke kiri).

Permintaan suatu barang adalah beberapa kemungkinan dari jumlah barang yang
dapat diminta di berbagai tingkat harga. Hukum permintaan mengatakan bahwa apabila
harga suatu barang naik maka ceteris paribus jumlah barang yang diminta akan turun dan
sebaliknya, apabila harga barang tersebut turun maka jumlah barang yang diminta akan
naik. Karena banyak sedikitnya barang yang diminta tergantung pada tinggi rendahnya
harga barang tersebut maka dapat dikatakan bahwa jumlah barang yang diminta (dibeli)
adalah fungsi dari harga barang tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut maka harga (P)
disebut variabel penentu/variabel bebas/variabel tidak tergantung/variabel independen.
Sedangkan jumlah barang yang diminta (Q) dapat disebut variabel yang ditentukan
/variabel tidak bebas/variabel tidak tergantung/variabel dependen. Secara tematik dapat
dikatakan bahwa:

Jumlah barang yang diminta merupakan fungsi harganya atau secara simbolis dapat
dituliskan : dimana Q = jumlah barang yang diminta; P= harga per unit.

Contoh :

Diketahui : Harga mula-mula sebesar P1 dengan jumlah barang yang diminta sebanyak
Q2. Apabila harga naik menjadi P2 maka jumlah barang yang dibeli turun menjadi Q1
unit.

Ditanyakan:

a) Tentukan fungsi permintaan yang terjadi !

b) Gambarkan kurva permintaan

Jawab:

1. Rumus persamann garis lurus dengan melalui dua titik (P1; Q1) dan (P2; Q2) adalah

2. Gambar

Faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan (demand)

1. Perilaku konsumen/selera konsumen

Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli,tetapi beberapa
tahun yang akan datang mungkin sudah dianggap kuno.

2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap


7
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meisis,selai dan
margarin akan turun permintaannya.

3. Pendapatan/penghasilan konsumen

Orang yang punya tunjangan gaji dan pendapatan yang besar dapat membeli
banyak barang yang dia inginkan,tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang
mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya

4. Perkiraan harga dimasa depan

Barang yang harganya diperkirakan akan naik,maka orang akan menimbun atau
membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.

5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen

Ketika flu burung/flu babi sedang merebak,produk masker pelindung akan sangat
laris pada bulan puasa permintaan buah kurma,blewah,timun suri,sirup akan
meningka.

RUMUS FUNGSI PERMINTAAN

Notasi fungsi permintaan akan barang tertentu adalah:

D : Q = f (P) atau D : P = f (Q)

Qd = a – bP

Dimana :

Qd = Jumlah produk yang diminta


P = Harga beli produk per unit
Contoh :
D : Qd = -2P + 10

Maka kurva dari fungsi tersebut adalah:


Jika Q = 0, maka 0 = -2P + 10
2P = 10
P = 10/2 = 5
sehingga diperoleh titik koordinat A (0 , 5)
Jika P = 0, maka Q = -2(0) + 10
Q = 10
8
sehingga diperoleh titik koordinat B (10 , 0) dengan demikian diketahui:
Batasan untuk variabel kuantitas: 0 ≤ Q ≤ 10
Batasan untuk variabel harga: 0 ≤ P ≤ 5
Diketahui fungsi permintaan yakni, D : P = 6 – 2Q
Maka kurva dari fungsi tersebut adalah?
D: P = 6 – 2Q

Pembahasan soal
Maka kurva dari fungsi tersebut adalah:
Jika Q = 0, maka P = 6 – 2.(0)
P=6
sehingga diperoleh titik koordinat A (0 , 6)
Jika P = 0, maka 0 = 6 – 2Q
2Q = 6
Q = 6/2 = 3
sehingga diperoleh titik koordinat B (3 , 0)
dengan demikian diketahui:
Batasan untuk variabel kuantitas: 0 ≤ Q ≤ 3
Batasan untuk variabel harga: 0 ≤ P ≤ 6

9
C. FUNGSI PENAWARAN

Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang ditawarkan


oleh produsen untuk dijual dengan harga produk. Di dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa
jika harga naik maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah, demikian juga sebaliknya
bahwa jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun, sehingga grafik fungsi
permintaan mempunyai slope positif (miring ke kanan).

Penawaran suatu barang adalah beberapa kemungkinan dari jumlah barang yang dapat
di jual di berbagai tinkat harga. Hukum penawaran mengatakan bahwa apabila harga suatu
barang naik maka dengan ceteris paribus jumlah barang yang di jual akan naik, dan
sebaliknya apabila harga barang tersebut turun maka jumlah barang yang di jual juga akan
turun. Karena banyak sedikitnya barang yang dijual tergantung pada tinggi rendahnya harga
barang tersebut maka dapat dikatakan bahwa jumlah barang yang dijual (ditawarkan) adalah
fungsi dari harga barang tersebut, dimana harga (P) adalah variabel independen dan jumlah
barang yang dijual (Q) adalah variabel dependen. Secara matematika dapat dikatakan bahwa
jumlah barang yang dijual adalah fungsi dari harganya, atau dapat ditulis :

Dimana Q = jumlah barang yang dijual; P = harga per unit.

Contoh :

Mula-mula harga setinggi P1 dengan jumlah barang yang dijual sebanyak Q1, kemudian
apabila harga naik menjadi P2 maka jumlah barang yang dijual juga naik menjadi Q2.

Ditanyakan:

a) Fungsi penawaran yang terjadi

b) Gambarlah kurvanya

Jawab:

a) Untuk mencari fungsi penawaranya dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

b) Gambar

Faktor yang mempengaruhi tingkat penawaran (supply)

Biaya produksi dan tekhnologi yang digunakan tujuan perusahaan pajak ketersediaan dan
harga barang pengganti/pelengkap prediksi/perkiraan harga di masa depan pembahasan :

1. Biaya produksi dan tekhnologi yang digunakan

10
Jika biaya produksi/pembuatan suatu produk sangat tinggi maka produsen akan
membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu
bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual.dengan adanya tekhnologi
canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan
harga.

2. Tujuan perusahaan

Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan


menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi
tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan
menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga
jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.

3. Pajak

Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan
menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.

4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap

Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen
akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan
permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.

5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan

Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri
dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual
lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.[5]

RUMUS FUNGSI PENAWARAN

Notasi fungsi penawaran akan barang tertentu adalah:


S : Qs = f (P)
S : P = f (Qs)
Qs = -a + bP
Dimana :
Qs : Jumlah produk yang ditawarkan
a : Jumlah produk minimum yang ditawarkan pada saat P = 0
b : Jumlah produk yang ditawarkan yang dipengaruhi oleh harga produk
P : Harga produk per unit

11
Contoh
1. Diketahui fungsi penawaran Qs = 2P + 6 . Tentukan koordinat dan gambar kurva
fungsi penawarannya.
Maka :
 Titik potong fungsi linier dengan sumbu horizontal (Qs), terjadi pada saat P = 0,
maka:
Qs = 2P + 6
Qs = 2.0 + 6
Qs = 6
sehingga diperoleh koordinat (6 , 0)

 Titik potong fungsi linier dengan sumbu vertikal (P), terjadi pada saat Qs = 0, maka:
0 = 2P +6
-2P = 6
P = 6/-2
P = -3
sehingga diperoleh koordinat (0 , -3)

Soal Latihan

1. Diketahui fungsi penawaran yakni : P = -12 + 3Q. Tentukan koordinat dan buat
kurvanya!

Pembahasan Soal

 Titik potong fungsi linier dengan sumbu vertikal (P), terjadi pada saat Qs = 0, maka:
P = -12 + 3Qs
P = -12 + 3. 0
P = -12, sehingga diperoleh koordinat (0 , -12)
 Titik potong fungsi linier dengan sumbu horizontal (Qs), terjadi pada saat P = 0,
maka:
P = -12 + 3Qs
0 = -12 +3Qs
-3Qs = -12
Qs = 4, sehingga diperoleh koordinat (4 , 0)

12
D. KESEIMBANGAN PASAR
Pasar adalah pertemuan antara pembeli (peminta) dan penjual (penawar), baik dalam
pengertian langsung ataupun tidak (secara komunikatif). Harga pasar adalah harga yang
terjadi pada titik keseimbangan pasar, yaitu titik pertemuan permintaan dan penawaran. Pasar
suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah
barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.

Apabila harga yang terjadi di pasar lebih tinggi daripada keseimbangan akan
mengakibatkan di pasar terjadi kelebihan penawaran (excess supply). Ini artinya pada tingkat
harga pasar tersebut sebenarnya banyak produsen yang bersedia menjual barangnya, akan
tetapi pembelinya terbatas. Apabila harga yang terjadi lebih rendah dari harga keseimbangan
akan mengakibatkan di pasar terjadi kelebihan permintaan (excess demand). Ini artinya pada
tingkat harga tersebut sebenarnya masih banyak pembeli yang bersedia membeli barang
tersebut akan tetapi jumlah barang yang ditawarkan terbatas.

Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila
jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Secara matematik dan grafik hal ini ditunjukkan oleh kesamaan Qd = Qs yakni pada
perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran. Pada posisi keseimbangan pasar ini
tercipta harga keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan (equilibrium
quantity).

Keterangan:

 Qd : jumlah permintaan
 Qs : jumlah penawaran
 E : titik keseimbangan
 Pe : harga keseimbangan
 Qe : jumlah keseimbangan

Contoh soal :

Diketahui fung demand dan supply suatu barang sebagai berikut:

Dimana : P = harga; Q=kuantitas

Pertanyaan:

a) Harga dan kuantitas equilibrium dari barang tersebut.

b) Gambarkan grafiknya.

Jawab:

a) Rumus equilibrium

b) Gambar

13
 DILEMA UMP

Apakah penerapan mekanisme pasar harus selalu dipandang sebagai sikap


ketidakberpihakan terhadap rakyat kecil?

Reformasi yang mulai bergulir pada tahun 1998 merupakan bukti konkrit bahwa
kekuasaan pun tidak mampu menyembunyikan atau meniadakan masalah kelangkaan.
Ternyata yang paling obyektif dalam memberikan informasi tentang kelangkaan bukanlah
pemerintah yang berkuasa, tokoh-tokoh agama ataupun tokoh-tokoh politik, melainkan pasar.
Bahkan sebaiknya pemerintah, tokoh-tokoh agam serta tokoh poitik bercermin pada pada
pasar untuk memberitahukan tingkat kelangkaan yang sebenarnya.

Jika suatu barang/jasa semakin langka, maka pasar memberikan sinyal kenaikan
harga. Sebaliknya jika kelangkaan suatu barang/jasa makin berkurang, maka pasar
memberikan sinyal penurunan harga. Sebenarnya masyarakat Indonesia sudah sejak lama
memanfaatkan pasar untuk mengetahui kelangkaan yang sebenarnya, sehingga meraka pun
melakukan penyesuaian. Misalnya menjelang hari raya lebaran atau natal dan tahun baru,
harga daging, terigu dan sayur-mayur bergerak naik. Begitu juga pada hari liburan harga
tariff transportasi bus umum antar kota bergerak naik. Namun pada hari-hari biasa harga-
harga tersebutbergerak kearah normal kembali.

Sayangnya selama ini ada beberapa komoditas yang sebenarnya sudah semakin
langka, namun kelangkaan tersebut dicobaa untuk ditutup-tutupi. Misalnya pemerintah
menentukan harga-harga komuditas tertentu dengan sangat murah, seolah-olah komuditas-
komuditas tersebut masih tersedia dengan sangat melimpah di Indonesia. Salah satu
komuditas yang paling popular adalah BBM. Harga BBM yang ditetapkan pemerintah boleh
dikatakan murah, seolah-olah persedian bahan baku pembuatan BBM di Indonesia masih
sangat berlimpa. Sebaliknya ada komuditas yang sangat berlimpah dan kualitasnya juga tidak
memadai, tetapi harganya ditetapkan relative tinggi, seolah-olah komuditas tersebut relatif
langka. Komuditas yang dimaksud adalah factor produksi tenaga kerja, yang di Indonesia
ditatakan oleh pemerintah melalui penentuan upah minimum provinsi (UMP). Angka UMP
ditetapkan berdasarkan rumusan-rumusandasar tertentu ditambah pertimbangan-
pertimbangan factor yang lain. Dengan kata lain, UMP tidak ditetapkan secara sembarangan.

Penentuan UMP adalh langka kontrol harga (harga dasar atau floor price) oleh peme-
rintah dalam upaya mellindungi sisi produsen atau pemasok. Paenetan UMP di sektor
ketenagakerjaan mempunyai yang sama dengan penetapan harga pasar gabah di sector
pertanian. Kedua kebijakan harga dasartersebut bermaksud melindungi rakyat kecil yang
bekerja sebagai buruh atau petani. Dengan demikian tujuan penetapan UMP adalah sangat
mulia, karena berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil yang bekerja sebagai buruh.
Namun bila tidak hati-hati, penetapan UMP yang serempangan justru akan membunuh masa
depan rakyat kecil.

Misalkan permintaan dan penawaran tenaga kerja di sebuah kota kecil dinyatakan
sebagai: DL = 8.000 – 1/2W dan SL = -2.000 + 2W, di man DL = permintaantenaga kerja per
hari (ribu orang), SL = penawaran tenaga kerja per hari (ribu orang), W = upah harian per

14
orang tenaga kerja (ribu rupiah). Berdasarkan informasi di atas dapat dihitung kondisi
keseimbangan pasar tenaga kerja.

Keseimbangan:

DL = WL

8.000 – 1/2W = -2.000 + 2W

2 1/2W = 10.000

W = 4.000

Kesempatan kerja:

DL = SL = 8.000 – 1/2(4.000) = 6.000

Dengan demikian jika tanpa campur tangan pem erintah, pada saat pasar tenaga kerja berada
dalam keseimbangan, kesempatan kerja yang tersedia setiap hariadalah 6.000 orang dengan
upah harian per tenaga kerja Rp4.000,00.

Bila pemerintah merasa upah tenaga kerja rendah dan bermaksud menaikkannya, maka dapat
diteteapkan UMP yang lebih tinggi dari tingkat upah keseimbangan. Misalkan pemerintah
menetapkan UMP sebesar Rp6.000,00, mari kita perhatikan apa dampaknya bagi buruh.

Pada saat UMP adalah Rp6.000,00 per orang per hari, maka:

Permintaan tenaga kerja:

DL = 8.000 – 1/2W = 8.000 – 1/2(6.000)

= 5.000

Penetapan UMP sebesar Rp6.000,00 telah menyebabkan perusahaan atau produsen


mengurangi permintaan terhadap tenaga kerja dari 6.000 orang per hari menjadi 5.000 orang
per hari. Dengan demikian penetapan UMP tersebut di atas telah menyebabkan pemutusan
hubungan kerja (PHK) sebanyak 1.000 orang per hari.

Penawaran tenaga kerja:

SL = -2.000 + 2W = -2.000 + 2(6.000)

= 10.000

Penetapan UMP meningkatkan jumlah orang yang ingin bekerja dari 6.000 orang per hari
menjadi 10.000 orang per hari. Dengan demikian jumlah tenaga kerja yang ditawarkan
bertambah 4.000 orang per hari. Tetapi sayangnya pertambahan jumlah tenaga kerja yang
ditawarkan ini tidak terserap oleh pasar, karena pada saat itu perusahaan justru mengurangi
permintaan tenaga kerja. Dengan kata lain penetapan UMP telah menyebabkan pengangguran
baru sebanyak 4.000 orang per hari.

15
Jika dibandingkan pada saat UMP Rp6.000,00 per orang per hari mak permintaan tenaga
kerja hanya 5.000 orang per hari, sedangkan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan 10.000 per
hari. Jadi penetapan UMP telah menimbulkan masalah pengangguran, yang besarnya
mencapai 5.000 orang per hari, terdiri atas pengangguran akibat PHK 1.000 orang per hari,
pengangguran baru senesar 4.000 orang per hari.

RUMUS KESEIMBANGAN PASAR

 Secara matematik dan grafik ditunjukan oleh kesamaan:

Qd = Qs atau Pd = Ps

“perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran”

Dimana :

Qd: Jumlah permintaan produk

Qs : Jumlah penawaran produk

Pd : Harga beli produk per unit

Ps : Harga jual produk per unit

Contoh

1. Diketahui fungsi permintaan dari suatu barang adalah Qd = -2P + 12, dan fungsi
penawarannya adalah Qs= 2P – 4. Carilah titik keseimbangan pasar dari barang
tersebut dan gambarkan.

Diketahui : D : Qd = -2P + 12 dan S : Qs = 2P – 4

ME : D = S

-2P+ 12 = 2P – 4 Qs = 2P – 4 atau Qd = -2P + 12

-2P – 2P = -4 – 12 Qs = 2(4) – 4 Qd = -2*4 +12

-4P = - 16 Qs = 4 Qd = 4

P=4

 Jadi titik kesimbangan pasar terjadi pada saat harga barang (P) sebesar 4 dan jumlah
(Q) barang sebesar 4.
Untuk membuat gambar :
D : Qd = -2P + 12 S : Qs = 2P – 4
Jika P = 0, maka Qd = 12→(12 , 0) Jika P = 0, maka Qs = - 4→ (- 4 , 0)
Jika Qd = 0, maka P = 6 → (0 , 6) Jika Qs = 0, maka P = 2 →(0 , 2)
 Dari kedua fungsi tersebut terdapat titik potong, yaitu pada koordinat ME (4 , 4)

16
BAB III

Penutup

Kesimpulan :


Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang diminta oleh
konsumen dengan harga produk. Pergeseran kurva permintaan menunjukkan
adanya perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor selain harga.

Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang ditawarkan oleh
produsen untuk dijual dengan harga produk. kurva penawaran
juga dapat mengalami pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor yang
memengaruhi penawaran selain faktor harga. Bergesernya kurva penawaran ditandai
dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kurva penawaran bergeser ke kiri,
artinya jumlah penawarannya mengalami kenaikan. Namun, ketika kurva penawaran
barang bergeser ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran barang

Keseimbangan pasar (market equilibrium) akan tercapai jika jumlah produk yang diminta
sama dengan jumlah produk yang ditawarkan, atau harga produk yang
ditawarkan sama dengan harga produk yang diminta pembeli.

Dipasar terkadang permintaan suatu barang dipengruhi oleh permintaan barang lain.ini bias
terjadi pada dua macam produk atau lebih yang berhubungan secara
subtitusi (barang pengganti) dan komplementer (barang pelengkap

 Sebab hampir semua masalah ekonomi dapat dinyatakan dengan matematika dan
biasanya dapat dinyatakan dalam fungsi

 Hukum permintaan mengatakan bahwa apabila harga suatu barang naik maka ceteris
paribus jumlah barang yang diminta akan turun dan sebaliknya, apabila harga barang
tersebut turun maka jumlah barang yang diminta akan naik

 Penawaran suatu barang adalah beberapa kemungkinan dari jumlah barang yang dapat
di jual di berbagai tinkat harga

 Keseimbangan pasar adalah apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan

Saran :

Untuk pengembangan lebih lanjut, kami menyarankan agar pembaca lebih memahami
tentang penerapan fungsi linier dalam menyelesaikan masalah ekonomi yang berhubungan
dengan teori permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca. Kami mohon
maaf apabila dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://memathlove.blogspot.co.id/2012/11/penerapan-fungsi-linier-dalam-ekonomi.html
(diakses pada tanggal 14 Februari 2017)

http://trikkuliah.blogspot.co.id/2016/01/penerapan-fungsi-linear-pemintaan.html (diakses
pada tanggal 14 Februari 2017)

http://www.ekonomikontekstual.com/2013/10/cara-menemukan-fungsi-permintaan-dengan-
mudah.html (diakses pada tanggal 19 Februari 2017)

http://www.merakom.xyz/2016/11/rumus-fungsi-permintaan-dan-penawaran.html (diakses
pada tanggal 19 Februari 2017)

https://hudamiftah27.wordpress.com/2014/12/17/matematika-ekonomi/ (diakses pada tanggal


14 Februari 2017)

http://slideplayer.info/slide/3735055/ (diakses pada tanggal 21 Februari 2017)

Sudarso.1992. Matematika Ekonomi. Jakarta: Rineka Cipta

Rahardja, Pratama. Dan Manurung, Mandala.2008. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta:


Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Dumairy. 2010. Matematika Terapan untuk isnis dan Ekonomi. Yogyakarta:BPFE-


YOGYAKARTA

“LKS Cendikia Muda Kelas 10” hal 25

[1] Sudarso.1992. Matematika Ekonomi. Jakarta: Rineka Cipta

[2] Sudarso.1992. Matematika Ekonomi. Jakarta: Rineka Cipta

[3] “LKS Cendikia Muda Kelas 10” hal 25

[4] Sudarso.1992. Matematika Ekonomi. Jakarta: Rineka Cipta

[5]“LKS Cendikia Muda Kelas 10” hal 25

[6] Dumairy. 2010. Matematika Terapan untuk isnis dan Ekonomi. Yogyakarta:BPFE-
YOGYAKARTA

[7]Sudarso.1992. Matematika Ekonomi. Jakarta: Rineka Cipta

18

Anda mungkin juga menyukai