Kelas : XRPL2
Absen : 09
Jawaban
1.Masa reformasi adalah masa perubahan dari masa sebelumnya. Di Indonesia masa reformasi
terjadi pada tahun 1998, yaitu masa peralihan dari orde baru (pemerintahan soeharto) ke masa
selanjutnya.
3.Terjadi penurunan pendapatan perkapita negara akibat banyak perusahaan asing yang
menarik modalnya dari indonesia, sehingga menyebabkan banyak karyawan yang mendapat
PHK, Tingginya pengangguran dan kemiskinan, dan terjadi pembakaran massal di daerah
Jakarta dan Solo ( terjadi pada krisis ekonomi akhir, tahun 1997 )
5.Masa pemerintahan B.J Habibie berlangsung selama satu tahun lima bulan mulai dari tanggal
21 Mei 1998 hingga tanggal 20 Oktober 1999. Dalam masa pemerintahan yang relatif singkat
tersebut B.J Habibie mencoba melaksanakan tuntutan reformasi baik dalam bidang politik
maupun ekonomi. Kebijakan politik B.J Habibie diantaranya:
mengganti 5 paket undang-undang dan 3 di antaranya diubah agar lebih demokratis,
kebebasan rakyat dalam menyalurkan aspirasi,
melakukan pencabutan terhadap pembredelan pers,
jejak pendapat wilayah Timor-timur,
memberikan abolisi (Hak kepala Negara untuk menghapuskan hak tuntutan pidana) kepada 18
tahanan dan narapidana politik (orang-orang yang pernah mengkritik presiden),
pengurangan jumlah anggota ABRI di MPR, dari 75 orang menjadi 38 orang,
polri memisahkan diri dari ABRI menjadi Kepolisian RI. Istilah ABRI berubah menjadi TNI,
Pada bidang ekonomi, B.J. Habibie mencoba untuk mengatasi masalah krisis moneter, melalu
beberapa kebijakan diantaranya:
merekapitulasi perbankan dan menurunkan inflasi,
merekonstruksi perekonomian nasional,
melikuidasi bank-bank bermasalah,
membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional,
menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga dibawah Rp 10.000,
mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli atau persaingan tidak
sehat,
mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.
Dengan demikian, perkembangan politik dan ekonomi pada masa Pemerintahan Habibie adalah
kebijakan dalam bidang politik pada masa B.J Habibie diantaranya:mengganti 5 paket
undang-undang dan 3 di antaranya diubah agar lebih demokratis, kebebasan rakyat dalam
menyalurkan aspirasi, melakukan pencabutan terhadap pembredelan pers, jejak pendapat
wilayah Timor-timur, memberikan abolisi (Hak kepala Negara untuk menghapuskan hak
tuntutan pidana) kepada 18 tahanan dan narapidana politik (orang-orang yang pernah
mengkritik presiden), pengurangan jumlah anggota ABRI di MPR, dari 75 orang menjadi 38
orang, polri memisahkan diri dari ABRI menjadi Kepolisian RI. Istilah ABRI berubah menjadi
TNI. Sedangkan kebijakan dalam bidang ekonomi diantaranya: merekapitulasi perbankan dan
menurunkan inflasi, merekonstruksi perekonomian nasional, melikuidasi bank-bank
bermasalah, membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional, menaikkan nilai tukar rupiah
terhadap dolar AS hingga dibawah Rp 10.000, mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang
larangan praktik monopoli atau persaingan tidak sehat, mengesahkan UU No. 8 tahun 1999
tentang perlindungan konsumen.