Kti Munir (Munggu Depan Naik Ujian)
Kti Munir (Munggu Depan Naik Ujian)
ABD. MUNIR
(201702001)
STIKES PELAMONIA
MAKASSAR
2019
RIWAYAT HIDUP
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
atas nikmat akal dan pikiran yang diberikan serta limpahan ilmu yang tiada
karya tulis ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam juga tak lupa pula
kita panjatkan kepada Nabi besar junjungan kita Nabi Muhammad saw,
disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya
Makassar. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini bukanlah tujuan akhir
ini. Namun berkat doa, motivasi dan kontribusi dari berbagai pihak, maka
v
1. Orang tua tercinta Ayahanda Abbas dan Ibunda Kasturi yang selalu
3. Ibu Letkol CKM (K) Apt. Veronica MD., S.Si., M.Kes., selaku Ketua
6. Ibu Apt. Santi Sinala, S.Si., M.Si., selaku penguji yang banyak
vi
7. Bapak dan Ibu dosen beserta staf Jurusan Farmasi STIKES
Abd. Munir
vii
DAFTAR ISI
RIWAYAT HIDUP............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................................v
DAFTAR ISI...................................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................3
C. Tujuan Penelitian................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian..............................................................................................4
A. TANAMAN BINAHONG.....................................................................................5
B. BALSEM..............................................................................................................7
C. EKSTARKSI......................................................................................................11
D. URAIAN BAHAN...............................................................................................14
A. JENIS PENELITIAN.........................................................................................19
viii
C. ALAT DAN BAHAN...........................................................................................19
D. PROSEDUR KERJA........................................................................................19
A. HASIL.................................................................................................................24
B. PEMBAHASAN.................................................................................................25
A. KESIMPULAN...................................................................................................28
B. SARAN...............................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................29
LAMPIRAN.....................................................................................................................31
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bahan yang telah mengalami proses lebih lanjut yang berasal dari
1
2
dikembangkan.
B. Rumusan Masalah
balsem ?
4
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Steenis).
2. Bagi institusi
(Ten) Steenis).
TINJAUAN PUSTAKA
A. TANAMAN BINAHONG
1. KlasifikasiTanaman Binahong
Regnum : Plantae
Subreknum : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Superdivision : Embryophyta
Division : Tracheophyta
Subdivision : Spermatophytina
Class : Magnoliopsida
Superorder : Caryophyllanae
Order : Caryophyllales
5
6
Family : Basellaceae
Genus : Anredera
BoussingaultiaGracilisMiers, BoussingaultiaBasselloides,
2. MorfologiTanaman Binahong
berwarna hijau, bentuk jantung, panjang daun 5-10 cm, lebar daun
permukaannya licin.
4. Manfaat Binahong
jerawat.
B. BALSEM
untuk meredakan rasa nyeri pada otot, meredakan bengkak pada kulit
(Duyrestijn, 2010).
kulit atau selaput lendir. Dasar salep yang digunakan sebagai pembawa
dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci dengan air dan dasar
salep yang dapat larut dalam air. Salep obat menggunakan salah satu
Komponen balsam/salep
Harus dimengerti bahwa tidak ada dasar salep yang ideal dan
juga tidak ada yang memiliki semua sifat yang diinginkan. Pemilihannya
(Ansel, 1989).
sebagai berikut:
PetrolatumHidrofilikdan LanolinAnhidrida).
emulsi minyak dalam air yang dapat dicuci dari kulit dan pakaian
Tidak seperti dasar salep yang tidak larut dalam air, yang
tidak larut dalam air, dasar yang larut dalam air hanya mengandung
komponen yang larut dalam air. Tetapi, seperti dasar salep yang
dapat dibersihkan dengan air basis yang dapat dicuci dengan air.
bahannya.
11
1. Pencampuran
2. Peleburan
C. EKSTARKSI
dapat larut sehinggga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut
Metode Ekstraksi
1. Maserasi
2. Perkolasi
3. Refluks
13
4. Sokletasi
5. Digesti
40-50°C.
6. Infus
7. Dekok
8. Destilasi Uap
(minyak atsiri) dari bahan (segar atau simplisia) dengan uap air
terikut dengan fase uap air dari ketel secara kontinu dan diakhiri
D. URAIAN BAHAN
1. Mentol(Rowe, etal, 2009)
mentol rasemik.
Sinonim : Mentol
rasa dingin.
Konsentrasi : 0.05–10.0%
2. Ceraalba(Rowe, etal, 2009)
lemah.
Bobot molekul :-
Konsentrasi : 1–20 %
P,larutan kadang-kadang
beropalesensi lemah.
Bobot molekul :-
dalam larutan
alkalihidroksida,larut dalam 60
tetap jernih.
5. PropoilParaben
sinonim : PropilParaben
hambar bubuk
mendidih.
Konsentrasi : 0,1-0,6%
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
eksperimental.
D. PROSEDUR KERJA
1. PENYIAPAN SAMPEL
19
20
2. EKSTRAKSI
pelarut etanol 70% dalam wadah toples kaca untuk menarik atau
ada betul ampas halus yang ada diekstrak cair tersebut. Maserasi
remaserasi simplisia. Hal ini bertujuan agar semua zat aktif pada
gunakan.
.
21
3. RANCANGAN FORMULA
Konsentrasi
NO. Formula Kegunaan
FI F II F III
1. ekstrak
10% 20% 40% Zat aktif
Anrederacordifolia
2. Korigen, anti
Menthol 5% 5% 5%
iritan
3. ceraalba q.s q.s q.s Pengeras
4. vaselin album Ad 20 gr ad 20 gr Ad 20 gr Basis Balsem
5. metil paraben 0.2% 0.2% 0.2% Pengawet
6. Profil paraben 0,3% 0,3% 0,3% Pengawet
Tabel 1.1 : Rangcangan Formula
4. PEMBUATAN BALSEM
5. EVALUASI BALSEM
a. Uji organoleptis
22
b. Uji homogenitas
wadah balsem.
c. Uji pH
d. Uji Hedonik
23
BAB IV
A. HASIL
Uji Pengamatan
F1 F2 F3
Organoleptis Bau Aroma Aroma Aroma
binahong ? binahong / binahong /
menthol menthol menthol
Warna Hijau Muda Hijau Tua Hijau Gelap
Bentuk Semi Padat Semi Padat Semi Padat
Homogenitas Tidak Tidak Tidak
homoden homogen homogen
Ph 6 6 6
Tabel 1.2 : Hasil efalusi dan uji sediaan balsem
Sampel
Skor penilaian
F1 F2 F3
Sangat suka 20 % 26,7 % 20 %
Suka 46,7 % 53,3 % 40 %
Aroma
Kurang suka 26,7 % 13,3 % 40 %
Tidak Suka 6,6 % 6,6 % 6,6 %
Sangat suka 20 % 20 % 13,3 %
Warna Suka 46,7 % 53,3 % 46,6 %
Kurang suka 20 % 20 % 20 %
Tidak suka 13,3 % 6,6 % 20 %
25
Tidak suka 20 % 20 % 20 %
Suka 40 % 46,7 % 40 %
Tekstur
Kurang suka 26,7 % 26,7 % 33,3 %
Tidak suka 13,3 % 6,6 % 6,6 %
B. PEMBAHASAN
semi padat yang biasa di gunakan untuk meredakan nyeri otot dan
nyeri.
sediaan balsem seperti uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji
dan methol serta bentuk semi padat. formula III berwarna hijau
A. KESIMPULAN
dan warna pada sediaan baslem. Dari hasil uji hedonik dapat di
B. SARAN
28
DAFTAR PUSTAKA
Bargumono HM. 2013. Tiga puluh tiga (33) tanaman toka (tanaman obat,
kosmetika,aromatika bermanfaat untuk semua umat). Jogja:
Leutikaprio.
SKEMA KERJA
Dilebur Digerus
Dicairkan Dihomogenkan
Dicampur
Dihomogenkan
Ditambahkan
Di homogenkan
Evaluasi
a. Uji organoleptis
Di kemas dalam wadah b. Uji homogenitas
c. Uji pH
d. Uji hedonik
LAMPIRAN : 2
PERHITUNGAN BAHAN
1. Formula I yaitu :
10 %
a. Ekstrak daun binahong : x 30 gram = 3 gram
100
5%
b. Mentol : x 30 gram = 1,5 gram
100
0,2 %
c. Metil paraben : x 30 gram = 0,06 gram
100
0,3 %
d. Propilparaben : x 30 gram = 0,09 gram
100
2. Formula II yaitu :
tiap 30 gr mengandung :
20 %
a. Ekstrak daun binahong : x 30 gram = 6 gram
100
5%
b. Mentol : x 30 gram = 1,5 gram
100
0,2 %
c. Metil paraben : x 30 gram = 0,06 gram
100
0,3 %
d. Propilparaben : x 30 gram = 0,09 gram
100
Tiap 30 gr mengandung :
40 %
a. Ekstrak daun binahong : x 30 gram = 12 gram
100
5%
b. Mentol : x 30 gram = 1,5 gram
100
0,2 %
c. Metil paraben : x 30 gram = 0,06 gram
100
0,3 %
d. Propilparaben : x 30 gram = 0,09 gram
100
LAMPIRAN : 3
Nama Responden :
Umur :
Petunjuk Penilaian
Sampel
Parameter Skor penilaian
1 2 3
Sangat suka
Suka
Aroma
Kurang suka
Tidak suka
Sangat suka
Suka
Warna
Kurang suka
Tidak suka
Sangat suka
Suka
Tekstur
Kurang suka
Tidak suka