PENDAHULUAN
Negara sehingga pendidikan merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap
orang, dimana kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat kualitas sumber
daya manusia dan ini merupakan satu kunci keberhasilan suatu bangsa, karena itu,
pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, untuk mencapai tujuan ini,
maka semua pihak termasuk pemerintah dan praktisi pendidikan dituntut untuk
Kualitas pendidikan yang baik dapat dilihat dari proses pembelajaran yang
baik, adapun proses pembelajaran yang baik yakni adanya interaksi antara guru
dengan siswa, ataupun siswa dengan siswa agar proses pembelajaran menjadi
tujuan pembelajaran guru harus mendapatkan respon dari siswa, guru sebaiknya
menggunakan model pembelajaran dan media yang tepat. Penyesuaian model yang
siswa untuk bertanya dan berdiskusi, serta dapat menghubungkan materi dengan
1
2
pembelajaran IPA Terpadu sangat banyak meliputi model yang mengandung unsur
siswa belajar.
Hal ini berbeda pada saat penulis mengadakan observasi awal pada tanggal
26 Maret 2018, pada saat proses pembelajaran IPA terpadu guru menggunakan
setelah guru selesai menjelaskan lalu siswa diberi tugas untuk mencatat/meringkas
materi yang ada dalam buku. Penulis disini melihat kurang adanya interaksi antara
guru dengan siswa, ataupun siswa dengan siswa. hal ini dikarenakan model yang
digunakan oleh guru kurang menarik dan tidak bervariasi, yang menyebabkan
siswa kurang termotivasi, malas untuk mencatat, dan sibuk bercanda dengan teman
Berikut dapat dilihat data awal tingkat motivasi siswa pada saat
pembelajaran IPA Terpadu yang dilakukan penulis pada tanggal 8 Agustus 2018
Tabel 1.1. Data Awal Tingkat Motivasi Siswa Kelas VIII MTsS Al-Munawwaroh
Bangko.
Persetase Kriteria
NO Kelas
Motivasi Siswa Motivasi
1 VIII A 82,4% Baik sekali
termotivasi untuk belajar sebagai berikut: 1). Adanya hasrat dan keinginan
berhasil, 2). Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3). Adanya harapan
dan cita-cita masa depan, 4). Adanya penghargaan dalam belajar, 5). Adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar. Hal ini tidak tampak pada saat proses
pembelajaran , kurangnya hasrat dan keinginan berhasil dan tidak adanya kegiatan
interaksi antara guru dengan siswa. Sehingga siswa menjadi jenuh dan kurang
proses.
dasarnya adalah permaianan dan model ini juga melibatkan seluruh siswa secara
aktif dalam belajar sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh
karakteristik siswa di kelas VIII sehingga model ini cocok sebagai alternatif dalam
dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya berfikir, menulis, bertanya, atau
berbicara. akan tetapi mereka juga melakukan aktivitas fisik yaitu menggulung
kertas dan melemparkannya pada teman yang lainnya, dengan demikian, tiap
anggota kelompok akan mempersiapkan diri karena pada gilirannya mereka harus
menjawab pertanyaan dari temannya yang terdapat dalam bola kertas. Model ini
menyimpulkan isi berita atau informasi yang mereka peroleh dalam konteks nyata
Terpadu Melalui Model Snowball Throwing pada Siswa Kelas VIII MTsS AL-
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
Agar penulisan lebih terfokus dan terarah maka masalah penulisan ini
dibatasi upaya meningkatan motivasi belajar IPA Terpadu melalui model Snowball
Throwing pada siswa kelas VIII MTsS AL-Munawwaroh Bangko Tahun Pelajaran
2018/2019.
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah penulisan ini adalah: apakah dengan menggunakan
E. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk meningkatan motivasi belajar IPA
Terpadu dengan menggunakan model Snowball Throwing pada siswa kelas VIII
F. Manfaat Penulisan
Manfaat Penulisan ini adalah sebagai berikut:
1) Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi
2) Secara praktis
c) Bagi Penulis, dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penulisan lebih
dunia pendidikan.