Anda di halaman 1dari 32

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI Kode Dokumen : Modul/FTM-TMe/Prak/012

JURUSAN TEKNIK METALURGI Revisi : 00

Area Dokumen : Jurusan Teknik Mesin


PRAKTIKUM TEKNIK PEMESINAN LOGAM
Halaman :i

MODUL
PRAKTIKUM TEKNIK PEMESINAN LOGAM (MESIN CNC)

PROGRAM STUDI S1
JURUSAN TEKNIK METALURGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2020
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI Kode Dokumen : Modul/FTM-TMe/Prak/012

JURUSAN TEKNIK METALURGI Revisi : 00

Area Dokumen : Jurusan Teknik Mesin


PRAKTIKUM TEKNIK PEMESINAN LOGAM
Halaman :i

LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM TEKNIK PEMESINAN LOGAM (MESIN CNC)

Di Susun Oleh :

Tim Laboratorium KBK Proses Produksi dan Material


Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Manufaktur
Universitas Jenderal Achmad Yani

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin Pelaksana Praktikum
Teknik Pemesinan Logam

Gagan Ganjar Tabah, ST., MT.


Aji Gumilar, ST., MT 412139069
412142474
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 1 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya pada tim penyusun MODUL Praktikum Teknik Pemesinan Logam
(TPL) untuk Program Teknik Metalurgi, akhirnya kami dapat menyelesaikan modul ini sesuai
dengan yang kami rencanakan.

Dengan adanya modul Praktikum Teknik Pemesinan Logam, diharapkan para peserta
praktikum (praktikan) dapat terlebih dahulu mempelajarinya, sehingga apa yang diharapkan dari
adanya Praktikum ini dapat tercapai dimana Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang didapat
dari bangku perkuliahan yang diaplikasikan langsung pada suatu produk yang sebenarnya,
sehjingga mengetahui bagaimana cara membuat suatu bentuk dari logam.

“Tak ada gading yang tak retak “, itulah ungkapan yang penulis sampaikan, karena
penulis yakin masih ada kekurangan pada penulisan modul ini. Saran untuk modul ini sangat
penulis nantikan. Pada kesempatan ini tim menyampaikan terima kasih kepada :

1. Pawawoi, ST., MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Metalurgi


2. Heny, ST., MT., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Metalurgi
3. Gagan Ganjar Tabah, ST., MT. selaku Koordinator Praktikum
4. Ibu Tati Setiawati, selaku Ka Sub Bag Jurusan Teknik Metalurgi
5. Seluruh staff TU Jurusan Teknik Metalurgi
6. Seluruh pihak yang telah membantu pada penyusunan Modul Praktikum Teknik
Pemesinan Logam.

Hormat Kami

Team Praktikum TPL


MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 2 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
1. Maksud dan Tujuan

Praktikum Teknik Pemesinan Logam (CNC) merupakan penerapan dari teori – teori yang
telah diberikan dalam perkuliahan, Khususnya tentang Mesin CNC. Tujuan utama dari
praktikum ini adalah :
1. Mengetahui beberapa teknik dan proses Mesin CNC dalam suatu proses produksi.
2. Mengetahuai besaran - besaran atau parameter proses yang terlibat dan berpengaruh
terhadap kualitas Mesin CNC yang di hasilkan.
3. Merencanakan dan melaksankan proses pemesinan dari produk yang ditetapkan.
4. Praktikum dapat mengetahui secara langsung Mesin CNC dari awal proses sampai
terbentuknya produk sebagai salah satu proses manufaktur.
5. Praktikum mampu melakukan anailisa dalam proses pengerjaan meliputi mekanisme
yang seharusnya dilakukan, kebutuhan material dan alat yang di perlukan, serta kualitas
geometri dari hasil proses pemesinan / pengerjaan.
6. Praktikum mampu melakukan Improvement terhadap tahapan dan tata cara dalam operasi
pemesinan.
7. Praktikan mampu menerapkan proses Mesin CNC dalam industri manufaktur dengan
baik.

2. Peraturan Praktikum

A. Tata tertib
1. Setiap praktikum (peserta praktikum) wajib mentaati dan melaksanakan praturan tata -
tertib yang ada di lingkukan Laboratorium Proses Produksi – Jurusan Teknin Mesin –
UNJANI.
2. Seluruh kegiatan praktikum dilaksnakan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
3. Selama mengikuti praktikum, setiap praktikum wajib menggunakan seragam (Jas-Lab)
yang telah di tentukan, serta menggunakan sepatu tertutup.
4. Tas, Jaket, maupun barang / benda lain yang tidak berhubungan dengan kegiatan
praktikum dan tanpa seizin instruktur, di letakan di tempat yang telah di sediakan.
5. Setiap praktikum yang terlambat hadir lebih dari 10 menit, dianggap tidak hadir dan
mengundurkan diri dari kegiatan praktikum.
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 3 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
6. Setiap awal (masuk) dan akhir (pulang) praktikum, selalu dimulai dengan berbaris dan
berdo’a bersama, yang dilanjutkan dengan pengisian daftar hadir (absensi) dan briefing
tentang pelaksnaan / materi praktikum pada hari tersebut.
7. Selama mengikuti praktikum, praktikan dilarang :
a. Berlari – lari dan berteriak di dalam laboratorium
b. Berambut panjang (praktikan pria), rambut panjang yang di urai (praktikan wanita).
c. Merokok, makan, dan minum di dalam laboratorium.
d. Membawa / mengerjakan benda yang bukan materi praktikum tanpa sepengatahuan
dan seizin instruktur praktek.
e. Menggunakan peralatan / mesin yang bukan materi praktikum tanpa sepengetahuan
dan seijin instruktur praktek.
8. Sebelum menggukana dan menjalankan (mengoperasikan) peralatan maupun mesin,
setiap praktikan harus terlebih dahulu mengetahui cara menggunakan pralatan / mesin
yang akan digunakannya dan wajib mengecek kondisi dari peralatan / mesin tersebut.
Apabila belum mengetahui dan dinilai ada ketidakberesan dari peralatan / mesin, wajib
menanyakan pada intruktur / asisten praktek. Kerusakan akibat kesalahan dalam
pemakaian pralatan / mesin menjadi tanggung jawab praktikan yang bersangkutan.
9. Gunakan setiap pralatan / mesin sesuai dengan kegunaannya.
10. Setiap praktikum wajib menjaga dan merawat pralatan / mesin yang dipakai, termasuk
kebersihannya khususnya selama digunkan dan sesudahnya.
11. Utamakan kesehatan dan keselamatan kerja, dan setiap praktikan wajib menggunakan
alat – alat keselamatan kerja yang ada sesuai dengan materinya.
12. Kehilangan dan kerusakan peralatan yang dipakai saat pelaksaan praktikum menjadi
tanggung jawab praktikan yang bersangkutan, dan wajib mengisi buku laporan
kehilangan yang telah di sediakan.
13. Selama mengikuti praktek, praktikan wajib meminta izin instruktur / asisten praktek
untuk setiap keluar – masuk laboratorium.
14. Sebelum melaksanakan praktikum, praktikan harus terlebih dahulu mempelajari teori
yang diperlukan, baik dari buku teori maupun modul praktikek ini.
15. Hal – hal yang berkaitan dengan peraturan dan tata – tertib yang belum tercantum akan
disampaikan kemudian.
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 4 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
B. Kehadiran
1. Kehadiran 100% dalam kegiatan praktikum adalah wajib, praktikan yang tidak mengikuti
satu kali praktikum dianggap gagal dan harus mengulang pada kesempatan berikutnya.
2. Waktu pelaksaan praktikum diatur dengan jadwal yang ditentukan kemudian.

C. Tugas dan Laporan


1. saat pertama masuk uantuk mengikuti rankaian kegiatan praktikum, setiap praktikan
diwajibkan mengumpulkan Tugas Pendahuluan yang dibuat pada kertas folio
bergaris dan ditulis tangan.
2. Saat selsai mengikuti rangkaian kegiatan praktikum (mak. 1 minggu setelah
pelaksanaan praktikum terakhir), setiap praktikan wajib membuat dan mengumpulkan
Laporan Praktikum yang dibuat dengan tulis tangan dan dijilid plastik. Adapun
sistematika penulisannya ada di lampiran modul ini.

D. Penilaian
Penilaian praktikum mengikuti aturan sebagai berikut :
1. Tugas Pendahuluan = 30%
2. Laporan Praktikum = 40%
3. Quiz = 20%
4. Keaktifan = 10%
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 5 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
BAB I

1.1 Latar Belakang Atau Sejarah Terberntuknya Mesin CNC

Dewasa ini perkembangan dunia manufactur semakin berkembang, salah satunya adalah
penggunaan teknologi komputer kedalam proses manufactur di dunia industri saat ini. Penggunaan
teknologi komputer yang mengalami kemajuan pesat diantaranya adalah penggunaan mesin
CNC (Computer Numerically Controlled), yang mana cara pengoperasiannya menggunakan
program yang dikontrol langsung oleh komputer dan dengan bantuan operator.

Awal lahirnya mesin CNC ( Computer Numerical Controlled) bermula dari 1952 yang di
kembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama Angkatan Udara
Amerika Serikat. Semula proyek tersebut di peruntukan untuk membuat benda kerja khusus yang
rumit. Semula perangkat CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit pengendali yang
besar.Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang
mempunyai keberanian dalam memplopori investasi dalam teknologi ini.Dari tahun 1975, produksi
mesin CNC mulai berkembang pesat.

Mesin perkakas adalah suatu alat yang memotong atau piranti pengolahan lain dari benda
kerja, benda kerja adalah objek yang diproses. Manakalah mesin perkakas sedang melakukan
pemakanan, program intruksi dapat diubah untuk memproses suatu pekerjaan baru. Numerical
control (NC) adalah suatu format berupa program otomatis dimana tindakan mekanik dari suatu alat
– alat permesinan atau peralatan lain dikendalikan oleh suatu program yang berisi data kode angka.
Data alphanumerical menghadirkan suatu intruksi pekerjaan untuk mengoprasikan mesin tersebut.

Numeric Control (NC) adalah suatu kendali mesin atas dasar informasi digital, ini
diperkenalkan di area pabrikasi. NC adalah bermanfaat untuk produksi rendah dan medium yang
memvariasikan produksi item, di mana bentuk, dimensi, rute proses, dan pengerjaan dengan mesin
bervariasi. Mesin perkakas NC meliputi mesin dengan operasi tujuan tunggal, yang memberikan
informasi kuantitatif seperti pengerjaan dengan mesin operasi yang disajikan oleh suatu computer
kendali dengan program database yang menyimpan instruksi secara langsung
untuk mengendalikan alat – alat bermesin CNC (Computer Numerical Control). Kode data diubah
untuk satu rangkaian perintah, yang mana servo mekanisme, seperti suatu pijakan motor yang
berputar sesuai jumlah yang telah ditetapkan, memperbaiki dengan masing-masing mengemudi dari
suatu meja pekerjaan dan suatu alat untuk melaksanakan suatu pengerjaandengan mesin dan
gerakan yang ditetapkan oleh suatu sistem pengulangan tertutup atau terbuka.
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 6 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
CNC yang dikendalikan dapat melakukan pekerjaan berbentuk linier, lingkar, atau sisipan
berbentuk parabola.

Dalam rangka menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari mata kuliah Mesin Perkakas
CNC, bagaimana cara menggunakan mesin bubut TU-2A. Untuk lebih memahami mengenai mesin
bubut CNC maka mahasiswa perlu mengikuti praktikum CNC yang lebih mendalam. Untuk dapat
mengetahui bagian-bagian dari mesin bubut TU-2A, proses yang dapat dilakukan oleh mesin bubut
TU-2A, dan cara pengoperasiannya merupakan bagian dari proses pembelajaran praktikum CNC.

Dalam praktikum CNC ini Mahasiswa dapat merancang suatu profile yang dapat
dikerjakan dengan bubut TU-2A, yang menjadikan pembelajaran dari teori-teori yang didapat dari
mata kuliah mesin perkakas CNC. Sehingga mahasiswa mampu mengaplikasikan antara teori
dengan praktek di lapangan.

Secara luas penggunaan sistem NC (Numerically Controlled) pada dunia industri terutama
pada pekerjaan permesinan, yaitu:

• Frais (milling)

• Bubut (turning)

• Pengeboran (drilling)

• Gerinda (grinding)

• Pemotongan logam (metal cutting)

1.2 DASAR-DASAR PEMOGRAMAN MESIN CNC

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan seorang programmer sebelum menggunakan
mesin CNC, pertama mengenal beberapa sistem koordinat yang ada pada mesin CNC, yaitu:

(a) sistem koodinat kartesius, yang terdiri dari koordinat mutlak (absolut) dan koordinat relatif
(inkremental).

(b) sistem koordinat kutub (koordinat polar), yang terdiri dari koordinat mutlak (absolut) dan
koordinat relatif (inkremental). Selanjutnya menentukan system koordinat yang akan
digunakan dalam pemograman.
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 7 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apakah program akan menggunakan sistem pemogramman metode absolut atau
inkremental. Pada umumnya sistem koordinat yang sering digunakan antara lain system
koordinat kartesius, yaitu koordinat mutlak (absolut) dan koordinat relatif/berantai (incremental).

1.3 Prinsip gerakan sumbu utama dalam mesin CNC.

1.3.1 Pemrograman Absolut


Pemrograman absolut adalah pemrograman yang dalam menentukan titik koordinatnya
selalu mengacu pada titik nol benda kerja. Kedudukan titik dalam benda kerja selalu berawal dari
titik nol sebagai acuan pengukurannya. Sebagai titik referensi benda kerja letak titik nol sendiri
ditentukan berdasarkan bentuk benda kerja dan keefektifan program yang akan dibuat.
Penentuan titik nol mengacu pada titik nol benda kerja (TMB).

Pada pemrogramman benda kerja yang rumit, melalui kode G tertentu titik nol benda
kerja (TMB) bisa dipindah sesuai kebutuhan untuk memudahkan pemrogramman dan untuk
menghindari kesalahan pengukuran. Pemrogramman absolut dikenal juga dengan sistem
pemrogramman mutlak, di mana pergerakan alat potong mengacu pada titik nol benda kerja.
Kelebihan dari sistem ini bila terjadi kesalahan pemrogramman hanya berdampak pada titik yang
bersangkutan, sehingga lebih mudah dalam melakukan koreksi. Berikut ini contoh pengukuran
dengan menggunakan metode absolut

Titik Koordinat Absolut


(X , Y)
ABCDEFG
A(0,0)
B(0,-5)
C(-25,-5)
D(-25,-10)
E(-55,-10)
F(-55,-15)
G(0,-20)
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 8 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
1.3.2 Pemrogramman Relatif (inkremental)
Pemrogramman inkremental adalah pemrogramman yang pengukuran lintasannya selalu
mengacu pada titik akhir dari suatu lintasan. Titik akhir suatu lintasan merupakan titik awal
untuk pengukuran lintasan berikutnya atau penentuan koordinatmya berdasarkan pada perubahan
panjang pada sumbu X (.X) dan perubahan panjang lintasan sumbu Y (.Y). Titik nol benda kerja
mengacu pada titik nol sebagai titik referensi awal, letak titik nol benda kerja ditentukan
berdasarkan bentuk benda kerja dan keefektifan program yang akan dibuatnya.

Penentuan titik koordinat berikutnya mengacu pada titik akhir suatu lintasan. Sistem
pemrogramman inkremental dikenal juga dengan sistem pemrogramman berantai atau relative
koordinat. Penentuan pergerakan alat potong dari titik satu ke titik berikutnya mengacu pada titik
pemberhentian terakhir alat potong. Penentuan titik setahap demi setahap. Kelemahan dari sistem
pemrogramman ini, bila terjadi kesalahan dalam penentuan titik koordinat, penyimpangannya
akan semakin besar. Berikut ini contoh dari pengukuran inkremental.

Titik Koordinat Inkremental

Dimana jarak dari gridnya 5mm

(.X , .Y)

ABCDEFGH

A( 0 , 5 )

B( 0 , 5 )

C( 0 , 5 )

D( -25 , 0 )

E( 0 , -5 )

F( -30 , 0 )

G( 0 , -5 )

H( 55 , -5 )
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 9 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
BAB II

MESIN CNC TU 2A

2.1 Pengenalan Mesin CNC TU – 2A

Secara garis besar, bagian-bagian utama dari Mesin Bubut CNC TU-2A dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu:
1) Bagian mekanik, dan
2) Bagian pengendali.

2.1.1 Bagian Mekanik


1. Motor Penggerak Utama
Motor utama adalah motor penggerak cekam ( Chuck ) untuk memutar benda kerja. Motor ini
adalah motor jenis arus searah ( DC ) dengan kecepatan yang variabel, identifikasi dari motor
adalah :
- Jenjang putaran 600 - 4000 put / menit
- Tenaga masukan / in put 500 watt
- Tenaga pengeluaran/ out put 300 watt

2. Eretan (Support)
Eretan digunakan untuk dudukan rumah pahat dan menentukan arah gerakan penyayatan.
Arah gerakan penyayatan gerakan dapat sejajar, tegak lurus atau miring terhadap sumbu utama.
Arah gerakan penyayatan pada mesin bubut CNC TU - 2A merupakan gerak persumbuan
jalannya mesin yang diberi lambang sebagai berikut :
- Eretan gerakan memanjang sejajar sumbu utama diberi lambang Z, dengan jarak lintasan 0 -

300 mm.
- Eretan gerakan melintang tegak lurus sumbu utama diberi lambang X, dengan jarak lintasan 0

- 50 mm.

3. Step Motor
Step motor adalah motor penggerak untuk eretan memanjang, melintang dan rumah alat potong.
Jenis dan ukuran masing - masing step motor adalah sama. Identifikasi dari step motor adalah :
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 10 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
- Jumlah 1 putaran 72 langkah
- Momen putar 0,5 Nm
- Kecepatan gerakan
- Gerakan cepat maksimum 700 mm / menit
- Gerakan pengoperasian manual 5 - 400 mm / menit
- Gerakan pengoperasian CNC terprogram 2 - 499 mm / menit

(Gambar 1. Step motor)

4. Rumah Alat Potong ( Revolver / Toolturret )


Rumah alat potong pada mesin bubut CNC TU-2A digunakan untuk menjepit alat potong
atau pahat. Rumah alat potong ini dapat berputar 360 derajat sehingga dinamakan revolver /
toolturret.
Pada toolturret dapat dipasang 6 alat potong sekaligus yang terbagi menjadi dua bagian yaitu :
- 3 tempat untuk jenis alat potong luar dengan ukuran 12 x 12 mm, misal : pahat kanan luar,

pahat alur, pahat ulir luar dll. 2


- 3 tempat untuk jenis alat potong dalam dengan maksimum diameter 8 mm, misal : pahat

kanan dalam, bor, center drill dll.


Untuk memutar toolturret digerakkan oleh step motor. Sedangkan cara pengoperasian toolturret
dapat dilaksanakan dengan cara manual dan terprogram.
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 11 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani

Pengoperasian toolturret dengan cara manual :


- Mesin pada fungsi manual

- Tombol FWD ditekan bersamaan dengan tombol angka, sesuai jumlah putaran yang

dikehendaki. Misal: toolturret akan diputar sebanyak dua tempat kedudukan pahat, maka
tombol FWD ditekan bersamaan dengan tombol angka 2.
- Arah gerakan putar tool turret adalah ke atas ( putar kiri jika dilihat dari kedudukan kepala

lepas (tail stock)

Gambar 2. Toolturret

Gambar 3. Penggunaan Pahat Pada Toolturret

5. Cekam ( Chuck )
Cekam digunakan untuk menjepit benda kerja pada waktu proses penyayatan benda kerja
berlangsung sedang memutar cekam maka dihubungkan langsung dengan spindelutama dengan
motor penggerak melalui sabuk. Karena fungsinya sebagai penjepit benda kerja yang bervariasi
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 12 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
diameternya, 3 maka untuk mengatur kecepatan putar cekam digunakan sistem transmisi sabuk.
Pada sistem transmisi dibagi menjadi 6 transmisi penggerak :
Apabila akan memilih range kecepatan putar spindel utama yang dikehendaki, maka
dapat dilakukan dengan cara memindahkan sabuk sesuai range putaran. Daerah kerja putaran
spindel antara 50-3200 rpm.

(Gambar 4. Cekam)
6. Kepala Lepas ( Tailstock )
Kepala lepas adalah alat bantu mesin yang dipergunakan antara lain :
- Untuk mendukung benda kerja yang panjang pada waktu proses penyayatan berlangsung.

- Untuk menjepit center drill, bor, reamer dll pada waktu kerja manual.

(Gambar 5. Kepala lepas)

7. Meja Mesin
Meja mesin berfungsi sebagai dudukan perkakas eretan, kepala lepas dan kepala tetap.
Perkakas eretan dan kepala lepas dapat meluncur pada meja mesin sejajar dengan sumbu utama.
Pada mesin dibuat sangat halus hal ini untuk mencapai ketepatan pada waktu perkakas eretan
dan kepala lepas meluncur, maka kebersihan meja mesin harus selalu dijaga, karena kerusakan
permukaan meja mesin akan mempengaruhi hasil benda kerja.
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 13 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani

(Gambar 6. Meja Mesin)


2.1.2 Bagian Pengendali/Kontrol
1. Saklar Utama (Main Switch)
Saklar Utama adalah pintu masuk aliran listrik ke kontrol pengendali mesin. Cara kerjanya
ialah jika kunci diputar ke posisi 1 maka arus listrik masuk ke control CNC, dan monitor akan
menyala. Apabila kunci diputar pada angka 0 ( nol ) arus akan akan terputus dan mesin akan
mati.

2. Lampu Indikator
Lampu indikator, digunakan sebagai petunjuk bahwa jika lampu hidup maka mesin dalam
keadaan hidup.

3. Tombol Emergensi
Tombol ini digunakan untuk memutuskan aliran listrik ke mesin, hal ini dilakukan apabila
akan terjadi tabrakan akibat kesalahan program.
Cara kerja tombol emergensi :
Dengan menekan tombol ini maka aliran listrik akan terputus dan mesin akan mati. Untuk
mengaktifkan kembali tombol emergensi, kunci saklar utama diputar kearah posisi 0, kemudian
tombol emergensi diputar kekanan, selanjutnya saklar utama diputar pada posisi 1 maka aliran
listrik akan mengalir kembali.
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 14 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
4. Saklar Operasi Mesin (Operating Swicth)
Saklar layanan mesin ini digunakan untuk memutar spindel utama / cekam secara manual
dan CNC.
Cara pengoperasian saklar operasi mesin :
Saklar diputar pada posisi 1 maka cekam akan berputar secara manual. Apabila saklar diputar
pada posisi CNC, maka cekam akan berputar dan berhenti sesuai data pr ogram CNC.

5. Saklar pengatur kecepatan putar spindel utama


Saklar pengatur kecepatan berfungsi untuk mengatur kecepatan putar cekam. Saklar ini
dapat berfungsi pada layanan manual dan layanan CNC. Pada mesin bubut CNC TU - 2A
mempunyai kecepatan antara 50 - 3000 put / menit. Operator dapat mengatur kecepatan putar
cekam sesuai diameter benda kerja.
Cara pengoperasian saklar:
Saklar diputar searah jarum jam maka putaran cekam / spindel utama akan berputar
semakin cepat hingga mencapai putaran maksimal. Sedangkan untuk memperlambat putaran
saklar diputar sebaliknya. Pada waktu mengaktifkan saklar ini spindel utama harus dalam posisi
berputar dan kecepatan putaran disesuaikan diameter benda kerja yang disayat.

6. Saklar layanan dimensi


Saklar layanan ini digunakan untuk mengatur layanan dimensi bekerjanya mesin dalam
satuan mm atau inchi.
Cara pengoperasian saklar :
Operator dapat memilih layanan dimensi dengan cara memutar saklar ke posisi satuan “mm” atau
“inchi” Misalnya : akan bekerja dengan satuan mm maka saklar diposisikan pada tanda titik
“mm”.
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 15 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani

7. Ampermeter
Fungsi utama ampermeter untuk mencegah beban lebih pada waktu penyayatan
berlangsung. Sedangkan fungsi lainnya dari Ampermeter adalah untuk menunjukkan pemakaian
arus aktual dari motor penggerak utama. Arus maksimum yang diizinkan pada mesin bubut CNC
TU-2A adalah 4 amper. Sedangkan kalau mesin digunakan bekerja secara terus - menerus tidak
boleh melebihi 2 amper. Beban penyayatan dapat dikurangi dengan cara mengurangi kedalaman
penyayatan, dan kecepatan penyayatan.

8. Penggerak disket
Penggerak disket pada mesin CNC dimaksudkan untuk pelayanan pengoperasian disket.
Pada pelayanan disket dapat dilaksanakan :
- menyimpan data program dari mesin ke disket

- memindah data program dari disket ke mesin


MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 16 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani

9. Saklar Pengatur Kecepatan Penyayatan ( Feed Override )


Saklar pengatur kecepatan penyayatan berfungsi untuk mengatur kecepatan gerakan dari
eretan mesin ke arah sumbu X atau sumbu Z pada layanan manual. Pada mesin bubut CNC TU -
2A mempunyai kecepatan penyayatan antara 5 - 4000 mm /menit. Operator dapat mengatur
kecepatan penyayatan tergantung dari kedalaman pemakaman,jenis material dan pisau yang
dipergunakan.
Cara pengoperasian saklar :
Saklar diputar ke kanan sesuai dengan kecepatan penyayatan yang dikehendaki, missal
saklar pada posisi 200 mm / menit. Tombol X ditekan, maka pisau akan bergerak ke arah sumbu
X dengan F 200 mm / menit jika akan mengurangi kecepatan penyayatan saklar diputar ke kiri.
Untuk menjalankan gerakan cepat digunakan tombol ( Shift ) yang ditekan bersamaan dengan
tombol koordinat sumbu X dan sumbu Z.

10. Tombol Sumbu X dan Z


Tombol sumbu X dan Z berfungsi untuk menggerakkan perkakas eretan ke arah sejajar
sumbu utama ( Z ) atau melintang tegak lurus sumbu utama ( X ). Pada layanan manual tombol
sumbu X dan Z tidak dapat ditekan bersamaan, tetapi ditekan satu persatu.
Cara pengoperasian tombol sumbu X dan Z :
Operator dapat menekan tombol sesuai dengan arah gerakkan yang diinginkan. Sedangkan untuk
mengatur kecepatannya, maka dapat diatur dengan memutar saklar pengatur kecepatan
penyayatan.
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 17 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani

11. Tombol H / C
Tombol H / C ini berfungsi untuk memilih pengoperasional manual atau CNC.
Cara kerja tombol H / C adalah sebagai berikut:
Ketika mesin dihidupkan otomatis mesin pada pengoperasian manual, lampu led menyala pada
posisi gambar tangan.
1. Jika tombil H / C ditekan, maka lampu led akan pindah ke posisi C dan pada monitor akan
tertayang pengoperasian CNC.
2. Jika tombol H / C ditekan kembali, maka lampu led akan pindah lagi ke posisi gambar tangan
dan pada monitor tertayang pengoperasian manual. Untuk lebih memperjelas mengenai tombol-
tombol pengendali pada mesin CNC TU-2A, dapat dilihat secara keseluruhan gambar papan
panel mesin CNC TU-2A berikut ini:
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 18 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani

(Gambar 6. Konfigurasi tombol pengendali pada TU-2A)

1. Saklar utama, digunakan untuk menghidupkan/ mematikan mesin


2. Lampu indikator, digunakan sebagai petunjuk bahwa jika lampu hidup maka mesin dalam
keadaan hidup
3. Saklar untuk menghidupkan spindle (untuk saklar menunjuk angka 0 – spindle mati, angka
1 – spindle hidup untuk melayani manual, CNC – spindel hidup untuk pelayanan CNC/otomatis).
4. Tombol untuk mengatur besar putaran spindle
5. Display penunjuk besar putaran spindle.
6. Tombol untuk mengatur kecepatan asutan ( untuk mode manual ).
7. Lampu indicator untuk mode manual
8. Tombol asutan untuk arah Z dan X untuk mode manual.
9. Tombol gerakan cepat jika di tekan bersamaan dengan mode asutan (no 8), maka gerak asutan
menjadi cepat. Kecepatan asutan diatur dengan tombol no 6.
10. Display yang meunjukkan harga X dan Z dari gerakan eretan/ pahat dalam perseratus mm.
data ini juga terlihat di monitor.
11. Switch untuk mengubah mengubah dari pelayanan / mode manual ke CNC atau sebaliknya
pada mesin ini tersedia dua macam pelayanan / mode, yaitu dapat dipakai secara manual (mode
manual) atau dipakai secara otomatis yang menggunakan program CNC (mode CNC).
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 19 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani

12. Amperemeter, menunjukkan besar arus yang dipakai saat mesin digunakan. Pemakaian arus
diharapakan tidak lebih dari 2 Ampere, sebab kalau arus terlalu besar menunjukkan beban pada
mesin sangat besar yang dapat menimbulkan kebakaran.
13. Emergency Stop Botton, merupakan saklar darurat.
14. Tombol DEL, dipakai untuk menghapus data/sajian yang akan diterangkan kemudian.
15. Tombol pengalih yang berfungsi untuk mengaktifkan jalannya X ke Z atau sebaliknya
16. Tombol INP, unyuk memasukkan data yang akan dijelaskan kemudian.

Selain itu juga ada tombol-tombol untuk gerak manual arah +X, -X, +Y, -Y, +Z dan -Z, yang
terletak disebelah tombol angka (keyboard). Mesin juga dilengkapi dcngan monitor yang dipakai
untuk memantau koordinat pahat (pada mode manual) atau program CNC yang aktif (pada mode
CNC).

12. Fungsi G-code

G 00 : Gerak lurus cepat ( tidak boleh menyayat)


G 01 : Gerak lurus penyayatan
G 02 : Gerak melengkung searah jarum jam (CW)
G 03 : Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW)
G 04 : Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaat
G 21 : Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekan
tombol ~ dan INP
G 25 : Memanggil program sub routine
G 27 : Perintah meloncat ke nomeor blok yang dituju
G 33 : Pembuatan ulir tunggal
G 64 : Mematikan arus step motor
G 65 : Operasi disket (menyimpan atau memanggil program)
G 73 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal
G 78 : Siklus pembuatan ulir
G 81 : Siklus pengeboran langsung
G 82 : Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat
G 83 : Siklus pengeboran dengan penarikan tatal
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 20 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
G 84 : Siklus pembubutan memanjang
G 85 : Siklus pereameran
G 86 : Siklus pembuatan alur
G 88 : Siklus pembubutan melintang
G 89 : Siklus pereameran dengan waktu diam sesaat
G 90 : Program absolut
G 91 : Program Incremental
G 92 : Penetapan posisi pahat secara absolut

13. Fungsi M

M 00 : Program berhenti
M 03 : Spindle / sumbu utama berputar searah jarum jam (CW)
M 05 : Putaran spindle berhenti
M 06 : Perintah penggantian alat potong (tool)
M 17 : Perintah kembali ke program utama
M 30 : Program berakhir
M 99 : Penentuan parameter I dan K

14. Contoh Program


MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 21 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani

No G X Z F H
00 92 3000 500
01 M03
02 00 3000 100
03 84 2000 -3500 100 100
04 00 2000 100
05 84 1500 -2500 100 100
06 00 1500 100
07 84 1000 -1000 100 100
08 00 400 100
09 01 1000 -300 100
10 01 1000 -1000 100
11 01 2000 -3500 100
12 02 3000 -4000 100
13 00 3500 500
14 M05
15 M30
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 22 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
BAB III

MESIN CNC TU 3A

3.1 Pengenalan Mesin CNC TU-3A

Mesin frais CNC TU-3A adalah mesin frais CNC training unit yang biasa digunakan
dalam pelatihan-pelatihan penggunaan mesin frais CNC. Salah satu mesin Frais CNC yang
sering digunakan adalah EMCO TU-3A yang merupakan buatan Emco Austria, berupa mesin
perkakas CNC untuk simulasi proses pengefraisan.

(Gambar Mesin frais CNC TU-3A)

Spesifikasi mesin ini adalah:


1. Daerah kerja putaran spindel antara 50 - 3200 rpm
2. Kecepatan gerak pahat arah longitudinal atau melintang
a. Kecepatan penuh ( tak boleh memotong) : 700 mm/mnt
b. Kecepatan secara manual (mode manual) : 5-400 mm/mnt
c. Kecepatan secara otomatis (mode CNC) : 5-499 mm/mnt
3. Ketelitian gerakan (yang tercantum pada display digital) : 0,01 mm
4. Daerah kerja memanjang, melintang dan vertikal : 300 mm
5. Kapasitas cengkam ragum : 60 mm x 60 mm
6. Gaya pemakanan maksimum yang dibolehkan : 1000 N
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 23 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani

3.2 Bagian-bagian Mesin CNC TU-3A

1. Monitor
Pada mesin CNC Frais EMCO TU-3A monitor berfungsi untuk menampilkan informasi
program yang sedang berjalan pada mesin.

(Gambar Monitor Mesin CNC TU-3A)

2. Ragum
Fungsi dari ragum adalah untuk mencekam benda kerja.

(Gambar Ragum)
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 24 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
3. Arbor
Arbor berfungsi untuk mencekam pahat frais.

(Gambar Arbor)

4. Motor listrik
Motor listrik pada mesin CNC berfungsi menjalankan pahat serta memutar pahat .

(Gambar Motor listrik)


MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 25 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
5. Tempat pahat
Tempat pahat berfungsi untuk meletakan jenis-jenis pahat yang hendak digunakan untuk
melakukan eksekusi benda kerja.

(Gambar Tempat pahat)

3.3 Tombol-Tombol Untuk Mengoperasikan Mesin

Gambar dibawah menunjukkan konfigurasi dan tombol-tombol atau bagian-bagian untuk


mengoperasikan mesin frais CNC TU-3A, yang terdiri dari:

(Gambar Konfigurasi tombol operasipada TU-3A)

1.Saklar utama, digunakan untuk menghidupkan/mematikan mesin.


2.Lampu ontrolr, digunakan sebagai petunjuk bahwa jika lampu hidup maka mesin dalam
keadaan hidup.
3.Emergency Stop Button, merupakan saklar darurat.
4.Tombol untuk memilih satuan yang dipakai dan jenis penggunaan frais (horizontal atau
vertikal
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 26 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
5. Saklar untuk rnenghidupkan spindel ( untuk saklar menunjuk angka 0 – spindel mati,
angka I – spindel hidup untuk pelayanan manual, CNC – spindel hidup untuk pelayanan
CNC/otomatis).
6. Amperemeter, menunjukkan besar arus yang dipakai saat mesin digunakan. Pemakaian
arus diharapkan tidak lebih dari 2 A, sebab kalau arus terlalu besar menunjukkan beban
pada mesin sangat besar yang dapat menimbulkan kebakaran.
7. Tempat kaset untuk menyimpan program.
8. Tombol H/C yang berfungsi untuk pergantian mode (pelayanan), dan mode manual ke
CNC atau sebaliknya.
9. Lampu indikator untuk mode CNC.
10. Tombol START yang berfungsi untuk menjalankan program.
11. Tombol untuk memasukkan program, yaitu tombol-tombol angka, tombol INP + DEL
dan sebagainya, yang letaknya berdekatan Fungsi dan masing-masing tombol ini akan
dijelaskan kemudian.
12. Display nilai-nilai atau huruf dari program CNC yang ditunjuk.
13. Lampu kontrol untuk kode-kode program CNC.
14. Pengatur kecepatan spindel.
Selain itu juga ada tombol-tombol untuk gerak manual arah +X, -X, +Y, -Y, +Z dan –Z,
yang terletak disebelah tombol angka (keyboard). Mesin juga dilengkapi dcngan monitor yang
dipakai untuk memantau koordinat pahat (pada mode manual) atau program CNC yang aktif
(pada mode CNC).

6. Fungsi G-Code

G 00 : Gerak lurus cepat ( tidak boleh menyayat)


G 01 : Gerak lurus penyayatan
G 02 : Gerak melengkung searah jarum jam (CW)
G 03 : Gerak melengkung berlawanan arah arum jam (CCW)
G 04 : Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaat
G 21 : Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekan
tombol ~ dan INP
G 25 : Memanggil program sub routine
G 27 : Perintah meloncat ke nomor blok yang dituju
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 27 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
G 64 : Mematikan arus step motor.
G 65 : Operasi disket (menyimpan atau memanggil program)
G 73 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal
G 81 : Siklus pengeboran langsung
G 82 : Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat
G 83 : Siklus pengeboran dengan penarikan tatal
G 85 : Siklus pereameran
G 89 : Siklus pereameran sampai batas ukuranyang ditentukan
G 90 : Program absolut
G 91 : Program Incremental
G 92 : Penetapan posisi pahat secara absolut

7. Fungsi M

M 00 : Program berhenti
M 03 : Spindel/sumbu utama berputar searah jarum jam (CW)
M 05 : Putaran spindel berhenti
M 06 : Perintah penggantian alat potong (tool)
M 17 : Perintah kembali ke program utama
M 30 : Program berakhir
M 99 : Penentuan parameter I dan K
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 28 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
8. Contoh Pemrograman CNC TU 3A
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 29 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani

No G X Y Z F
00 92 -1000 -1000 500
01 M03
02 00 00 00 500
03 01 00 00 -400 100
04 01 5000 00 -400 100
05 01 5000 5000 -400 100
06 01 00 5000 -400 100
07 01 00 00 -400 100
08 00 00 00 -200
09 00 2500 00 -200
10 01 2500 5000 -200 100
11 00 2500 5000 200
12 00 00 2500 200
13 01 00 2500 -200 100
14 01 5000 2500 -200 100
15 00 5000 2500 500
16 00 1300 3700 500
17 83 - - -400 100
18 00 3700 1300 500
19 83 - - -400 100
20 00 -1000 -1000 500
21 M05
22 M30
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 30 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
REFERENSI
Emco (1988), Petunjuk Pemrograman dan Pelayanan EMCO TU-2A, Austria: EMCO MAIER &
Co.
Frommer, Hans G. (1985). Practical CNC-Training for Planning and Shop (part2 :
Examples and exercise). Germany: Hanser Publishers.
Hayes, John H. (1985). Practical CNC-Training for Planning and Shop (part1;
Fundamental). Germany: Hanser Publishers.
Love, George, (1983), The Theory and Practice of Metalwork (thord edition), Terjemahan
(Harun A.R.), Longmand Group Limited.
Pusztai, Joseph and Sava Michael, (1983). Computer Numerical Control. Virgina:
RestonPublishing Company, Inc
https://www.academia.edu/9239801/TEKNIK_CNC_MODUL_TEORI

Anda mungkin juga menyukai