Modul TPL (CNC)
Modul TPL (CNC)
MODUL
PRAKTIKUM TEKNIK PEMESINAN LOGAM (MESIN CNC)
PROGRAM STUDI S1
JURUSAN TEKNIK METALURGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2020
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI Kode Dokumen : Modul/FTM-TMe/Prak/012
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM TEKNIK PEMESINAN LOGAM (MESIN CNC)
Di Susun Oleh :
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin Pelaksana Praktikum
Teknik Pemesinan Logam
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya pada tim penyusun MODUL Praktikum Teknik Pemesinan Logam
(TPL) untuk Program Teknik Metalurgi, akhirnya kami dapat menyelesaikan modul ini sesuai
dengan yang kami rencanakan.
Dengan adanya modul Praktikum Teknik Pemesinan Logam, diharapkan para peserta
praktikum (praktikan) dapat terlebih dahulu mempelajarinya, sehingga apa yang diharapkan dari
adanya Praktikum ini dapat tercapai dimana Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang didapat
dari bangku perkuliahan yang diaplikasikan langsung pada suatu produk yang sebenarnya,
sehjingga mengetahui bagaimana cara membuat suatu bentuk dari logam.
“Tak ada gading yang tak retak “, itulah ungkapan yang penulis sampaikan, karena
penulis yakin masih ada kekurangan pada penulisan modul ini. Saran untuk modul ini sangat
penulis nantikan. Pada kesempatan ini tim menyampaikan terima kasih kepada :
Hormat Kami
Praktikum Teknik Pemesinan Logam (CNC) merupakan penerapan dari teori – teori yang
telah diberikan dalam perkuliahan, Khususnya tentang Mesin CNC. Tujuan utama dari
praktikum ini adalah :
1. Mengetahui beberapa teknik dan proses Mesin CNC dalam suatu proses produksi.
2. Mengetahuai besaran - besaran atau parameter proses yang terlibat dan berpengaruh
terhadap kualitas Mesin CNC yang di hasilkan.
3. Merencanakan dan melaksankan proses pemesinan dari produk yang ditetapkan.
4. Praktikum dapat mengetahui secara langsung Mesin CNC dari awal proses sampai
terbentuknya produk sebagai salah satu proses manufaktur.
5. Praktikum mampu melakukan anailisa dalam proses pengerjaan meliputi mekanisme
yang seharusnya dilakukan, kebutuhan material dan alat yang di perlukan, serta kualitas
geometri dari hasil proses pemesinan / pengerjaan.
6. Praktikum mampu melakukan Improvement terhadap tahapan dan tata cara dalam operasi
pemesinan.
7. Praktikan mampu menerapkan proses Mesin CNC dalam industri manufaktur dengan
baik.
2. Peraturan Praktikum
A. Tata tertib
1. Setiap praktikum (peserta praktikum) wajib mentaati dan melaksanakan praturan tata -
tertib yang ada di lingkukan Laboratorium Proses Produksi – Jurusan Teknin Mesin –
UNJANI.
2. Seluruh kegiatan praktikum dilaksnakan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
3. Selama mengikuti praktikum, setiap praktikum wajib menggunakan seragam (Jas-Lab)
yang telah di tentukan, serta menggunakan sepatu tertutup.
4. Tas, Jaket, maupun barang / benda lain yang tidak berhubungan dengan kegiatan
praktikum dan tanpa seizin instruktur, di letakan di tempat yang telah di sediakan.
5. Setiap praktikum yang terlambat hadir lebih dari 10 menit, dianggap tidak hadir dan
mengundurkan diri dari kegiatan praktikum.
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 3 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
6. Setiap awal (masuk) dan akhir (pulang) praktikum, selalu dimulai dengan berbaris dan
berdo’a bersama, yang dilanjutkan dengan pengisian daftar hadir (absensi) dan briefing
tentang pelaksnaan / materi praktikum pada hari tersebut.
7. Selama mengikuti praktikum, praktikan dilarang :
a. Berlari – lari dan berteriak di dalam laboratorium
b. Berambut panjang (praktikan pria), rambut panjang yang di urai (praktikan wanita).
c. Merokok, makan, dan minum di dalam laboratorium.
d. Membawa / mengerjakan benda yang bukan materi praktikum tanpa sepengatahuan
dan seizin instruktur praktek.
e. Menggunakan peralatan / mesin yang bukan materi praktikum tanpa sepengetahuan
dan seijin instruktur praktek.
8. Sebelum menggukana dan menjalankan (mengoperasikan) peralatan maupun mesin,
setiap praktikan harus terlebih dahulu mengetahui cara menggunakan pralatan / mesin
yang akan digunakannya dan wajib mengecek kondisi dari peralatan / mesin tersebut.
Apabila belum mengetahui dan dinilai ada ketidakberesan dari peralatan / mesin, wajib
menanyakan pada intruktur / asisten praktek. Kerusakan akibat kesalahan dalam
pemakaian pralatan / mesin menjadi tanggung jawab praktikan yang bersangkutan.
9. Gunakan setiap pralatan / mesin sesuai dengan kegunaannya.
10. Setiap praktikum wajib menjaga dan merawat pralatan / mesin yang dipakai, termasuk
kebersihannya khususnya selama digunkan dan sesudahnya.
11. Utamakan kesehatan dan keselamatan kerja, dan setiap praktikan wajib menggunakan
alat – alat keselamatan kerja yang ada sesuai dengan materinya.
12. Kehilangan dan kerusakan peralatan yang dipakai saat pelaksaan praktikum menjadi
tanggung jawab praktikan yang bersangkutan, dan wajib mengisi buku laporan
kehilangan yang telah di sediakan.
13. Selama mengikuti praktek, praktikan wajib meminta izin instruktur / asisten praktek
untuk setiap keluar – masuk laboratorium.
14. Sebelum melaksanakan praktikum, praktikan harus terlebih dahulu mempelajari teori
yang diperlukan, baik dari buku teori maupun modul praktikek ini.
15. Hal – hal yang berkaitan dengan peraturan dan tata – tertib yang belum tercantum akan
disampaikan kemudian.
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 4 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
B. Kehadiran
1. Kehadiran 100% dalam kegiatan praktikum adalah wajib, praktikan yang tidak mengikuti
satu kali praktikum dianggap gagal dan harus mengulang pada kesempatan berikutnya.
2. Waktu pelaksaan praktikum diatur dengan jadwal yang ditentukan kemudian.
D. Penilaian
Penilaian praktikum mengikuti aturan sebagai berikut :
1. Tugas Pendahuluan = 30%
2. Laporan Praktikum = 40%
3. Quiz = 20%
4. Keaktifan = 10%
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 5 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
BAB I
Dewasa ini perkembangan dunia manufactur semakin berkembang, salah satunya adalah
penggunaan teknologi komputer kedalam proses manufactur di dunia industri saat ini. Penggunaan
teknologi komputer yang mengalami kemajuan pesat diantaranya adalah penggunaan mesin
CNC (Computer Numerically Controlled), yang mana cara pengoperasiannya menggunakan
program yang dikontrol langsung oleh komputer dan dengan bantuan operator.
Awal lahirnya mesin CNC ( Computer Numerical Controlled) bermula dari 1952 yang di
kembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama Angkatan Udara
Amerika Serikat. Semula proyek tersebut di peruntukan untuk membuat benda kerja khusus yang
rumit. Semula perangkat CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit pengendali yang
besar.Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang
mempunyai keberanian dalam memplopori investasi dalam teknologi ini.Dari tahun 1975, produksi
mesin CNC mulai berkembang pesat.
Mesin perkakas adalah suatu alat yang memotong atau piranti pengolahan lain dari benda
kerja, benda kerja adalah objek yang diproses. Manakalah mesin perkakas sedang melakukan
pemakanan, program intruksi dapat diubah untuk memproses suatu pekerjaan baru. Numerical
control (NC) adalah suatu format berupa program otomatis dimana tindakan mekanik dari suatu alat
– alat permesinan atau peralatan lain dikendalikan oleh suatu program yang berisi data kode angka.
Data alphanumerical menghadirkan suatu intruksi pekerjaan untuk mengoprasikan mesin tersebut.
Numeric Control (NC) adalah suatu kendali mesin atas dasar informasi digital, ini
diperkenalkan di area pabrikasi. NC adalah bermanfaat untuk produksi rendah dan medium yang
memvariasikan produksi item, di mana bentuk, dimensi, rute proses, dan pengerjaan dengan mesin
bervariasi. Mesin perkakas NC meliputi mesin dengan operasi tujuan tunggal, yang memberikan
informasi kuantitatif seperti pengerjaan dengan mesin operasi yang disajikan oleh suatu computer
kendali dengan program database yang menyimpan instruksi secara langsung
untuk mengendalikan alat – alat bermesin CNC (Computer Numerical Control). Kode data diubah
untuk satu rangkaian perintah, yang mana servo mekanisme, seperti suatu pijakan motor yang
berputar sesuai jumlah yang telah ditetapkan, memperbaiki dengan masing-masing mengemudi dari
suatu meja pekerjaan dan suatu alat untuk melaksanakan suatu pengerjaandengan mesin dan
gerakan yang ditetapkan oleh suatu sistem pengulangan tertutup atau terbuka.
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 6 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
CNC yang dikendalikan dapat melakukan pekerjaan berbentuk linier, lingkar, atau sisipan
berbentuk parabola.
Dalam rangka menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari mata kuliah Mesin Perkakas
CNC, bagaimana cara menggunakan mesin bubut TU-2A. Untuk lebih memahami mengenai mesin
bubut CNC maka mahasiswa perlu mengikuti praktikum CNC yang lebih mendalam. Untuk dapat
mengetahui bagian-bagian dari mesin bubut TU-2A, proses yang dapat dilakukan oleh mesin bubut
TU-2A, dan cara pengoperasiannya merupakan bagian dari proses pembelajaran praktikum CNC.
Dalam praktikum CNC ini Mahasiswa dapat merancang suatu profile yang dapat
dikerjakan dengan bubut TU-2A, yang menjadikan pembelajaran dari teori-teori yang didapat dari
mata kuliah mesin perkakas CNC. Sehingga mahasiswa mampu mengaplikasikan antara teori
dengan praktek di lapangan.
Secara luas penggunaan sistem NC (Numerically Controlled) pada dunia industri terutama
pada pekerjaan permesinan, yaitu:
• Frais (milling)
• Bubut (turning)
• Pengeboran (drilling)
• Gerinda (grinding)
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan seorang programmer sebelum menggunakan
mesin CNC, pertama mengenal beberapa sistem koordinat yang ada pada mesin CNC, yaitu:
(a) sistem koodinat kartesius, yang terdiri dari koordinat mutlak (absolut) dan koordinat relatif
(inkremental).
(b) sistem koordinat kutub (koordinat polar), yang terdiri dari koordinat mutlak (absolut) dan
koordinat relatif (inkremental). Selanjutnya menentukan system koordinat yang akan
digunakan dalam pemograman.
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 7 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
Apakah program akan menggunakan sistem pemogramman metode absolut atau
inkremental. Pada umumnya sistem koordinat yang sering digunakan antara lain system
koordinat kartesius, yaitu koordinat mutlak (absolut) dan koordinat relatif/berantai (incremental).
Pada pemrogramman benda kerja yang rumit, melalui kode G tertentu titik nol benda
kerja (TMB) bisa dipindah sesuai kebutuhan untuk memudahkan pemrogramman dan untuk
menghindari kesalahan pengukuran. Pemrogramman absolut dikenal juga dengan sistem
pemrogramman mutlak, di mana pergerakan alat potong mengacu pada titik nol benda kerja.
Kelebihan dari sistem ini bila terjadi kesalahan pemrogramman hanya berdampak pada titik yang
bersangkutan, sehingga lebih mudah dalam melakukan koreksi. Berikut ini contoh pengukuran
dengan menggunakan metode absolut
Penentuan titik koordinat berikutnya mengacu pada titik akhir suatu lintasan. Sistem
pemrogramman inkremental dikenal juga dengan sistem pemrogramman berantai atau relative
koordinat. Penentuan pergerakan alat potong dari titik satu ke titik berikutnya mengacu pada titik
pemberhentian terakhir alat potong. Penentuan titik setahap demi setahap. Kelemahan dari sistem
pemrogramman ini, bila terjadi kesalahan dalam penentuan titik koordinat, penyimpangannya
akan semakin besar. Berikut ini contoh dari pengukuran inkremental.
(.X , .Y)
ABCDEFGH
A( 0 , 5 )
B( 0 , 5 )
C( 0 , 5 )
D( -25 , 0 )
E( 0 , -5 )
F( -30 , 0 )
G( 0 , -5 )
H( 55 , -5 )
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 9 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
BAB II
MESIN CNC TU 2A
Secara garis besar, bagian-bagian utama dari Mesin Bubut CNC TU-2A dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu:
1) Bagian mekanik, dan
2) Bagian pengendali.
2. Eretan (Support)
Eretan digunakan untuk dudukan rumah pahat dan menentukan arah gerakan penyayatan.
Arah gerakan penyayatan gerakan dapat sejajar, tegak lurus atau miring terhadap sumbu utama.
Arah gerakan penyayatan pada mesin bubut CNC TU - 2A merupakan gerak persumbuan
jalannya mesin yang diberi lambang sebagai berikut :
- Eretan gerakan memanjang sejajar sumbu utama diberi lambang Z, dengan jarak lintasan 0 -
300 mm.
- Eretan gerakan melintang tegak lurus sumbu utama diberi lambang X, dengan jarak lintasan 0
- 50 mm.
3. Step Motor
Step motor adalah motor penggerak untuk eretan memanjang, melintang dan rumah alat potong.
Jenis dan ukuran masing - masing step motor adalah sama. Identifikasi dari step motor adalah :
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 10 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
- Jumlah 1 putaran 72 langkah
- Momen putar 0,5 Nm
- Kecepatan gerakan
- Gerakan cepat maksimum 700 mm / menit
- Gerakan pengoperasian manual 5 - 400 mm / menit
- Gerakan pengoperasian CNC terprogram 2 - 499 mm / menit
- Tombol FWD ditekan bersamaan dengan tombol angka, sesuai jumlah putaran yang
dikehendaki. Misal: toolturret akan diputar sebanyak dua tempat kedudukan pahat, maka
tombol FWD ditekan bersamaan dengan tombol angka 2.
- Arah gerakan putar tool turret adalah ke atas ( putar kiri jika dilihat dari kedudukan kepala
Gambar 2. Toolturret
5. Cekam ( Chuck )
Cekam digunakan untuk menjepit benda kerja pada waktu proses penyayatan benda kerja
berlangsung sedang memutar cekam maka dihubungkan langsung dengan spindelutama dengan
motor penggerak melalui sabuk. Karena fungsinya sebagai penjepit benda kerja yang bervariasi
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 12 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
diameternya, 3 maka untuk mengatur kecepatan putar cekam digunakan sistem transmisi sabuk.
Pada sistem transmisi dibagi menjadi 6 transmisi penggerak :
Apabila akan memilih range kecepatan putar spindel utama yang dikehendaki, maka
dapat dilakukan dengan cara memindahkan sabuk sesuai range putaran. Daerah kerja putaran
spindel antara 50-3200 rpm.
(Gambar 4. Cekam)
6. Kepala Lepas ( Tailstock )
Kepala lepas adalah alat bantu mesin yang dipergunakan antara lain :
- Untuk mendukung benda kerja yang panjang pada waktu proses penyayatan berlangsung.
- Untuk menjepit center drill, bor, reamer dll pada waktu kerja manual.
7. Meja Mesin
Meja mesin berfungsi sebagai dudukan perkakas eretan, kepala lepas dan kepala tetap.
Perkakas eretan dan kepala lepas dapat meluncur pada meja mesin sejajar dengan sumbu utama.
Pada mesin dibuat sangat halus hal ini untuk mencapai ketepatan pada waktu perkakas eretan
dan kepala lepas meluncur, maka kebersihan meja mesin harus selalu dijaga, karena kerusakan
permukaan meja mesin akan mempengaruhi hasil benda kerja.
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 13 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
2. Lampu Indikator
Lampu indikator, digunakan sebagai petunjuk bahwa jika lampu hidup maka mesin dalam
keadaan hidup.
3. Tombol Emergensi
Tombol ini digunakan untuk memutuskan aliran listrik ke mesin, hal ini dilakukan apabila
akan terjadi tabrakan akibat kesalahan program.
Cara kerja tombol emergensi :
Dengan menekan tombol ini maka aliran listrik akan terputus dan mesin akan mati. Untuk
mengaktifkan kembali tombol emergensi, kunci saklar utama diputar kearah posisi 0, kemudian
tombol emergensi diputar kekanan, selanjutnya saklar utama diputar pada posisi 1 maka aliran
listrik akan mengalir kembali.
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 14 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
4. Saklar Operasi Mesin (Operating Swicth)
Saklar layanan mesin ini digunakan untuk memutar spindel utama / cekam secara manual
dan CNC.
Cara pengoperasian saklar operasi mesin :
Saklar diputar pada posisi 1 maka cekam akan berputar secara manual. Apabila saklar diputar
pada posisi CNC, maka cekam akan berputar dan berhenti sesuai data pr ogram CNC.
7. Ampermeter
Fungsi utama ampermeter untuk mencegah beban lebih pada waktu penyayatan
berlangsung. Sedangkan fungsi lainnya dari Ampermeter adalah untuk menunjukkan pemakaian
arus aktual dari motor penggerak utama. Arus maksimum yang diizinkan pada mesin bubut CNC
TU-2A adalah 4 amper. Sedangkan kalau mesin digunakan bekerja secara terus - menerus tidak
boleh melebihi 2 amper. Beban penyayatan dapat dikurangi dengan cara mengurangi kedalaman
penyayatan, dan kecepatan penyayatan.
8. Penggerak disket
Penggerak disket pada mesin CNC dimaksudkan untuk pelayanan pengoperasian disket.
Pada pelayanan disket dapat dilaksanakan :
- menyimpan data program dari mesin ke disket
11. Tombol H / C
Tombol H / C ini berfungsi untuk memilih pengoperasional manual atau CNC.
Cara kerja tombol H / C adalah sebagai berikut:
Ketika mesin dihidupkan otomatis mesin pada pengoperasian manual, lampu led menyala pada
posisi gambar tangan.
1. Jika tombil H / C ditekan, maka lampu led akan pindah ke posisi C dan pada monitor akan
tertayang pengoperasian CNC.
2. Jika tombol H / C ditekan kembali, maka lampu led akan pindah lagi ke posisi gambar tangan
dan pada monitor tertayang pengoperasian manual. Untuk lebih memperjelas mengenai tombol-
tombol pengendali pada mesin CNC TU-2A, dapat dilihat secara keseluruhan gambar papan
panel mesin CNC TU-2A berikut ini:
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 18 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
12. Amperemeter, menunjukkan besar arus yang dipakai saat mesin digunakan. Pemakaian arus
diharapakan tidak lebih dari 2 Ampere, sebab kalau arus terlalu besar menunjukkan beban pada
mesin sangat besar yang dapat menimbulkan kebakaran.
13. Emergency Stop Botton, merupakan saklar darurat.
14. Tombol DEL, dipakai untuk menghapus data/sajian yang akan diterangkan kemudian.
15. Tombol pengalih yang berfungsi untuk mengaktifkan jalannya X ke Z atau sebaliknya
16. Tombol INP, unyuk memasukkan data yang akan dijelaskan kemudian.
Selain itu juga ada tombol-tombol untuk gerak manual arah +X, -X, +Y, -Y, +Z dan -Z, yang
terletak disebelah tombol angka (keyboard). Mesin juga dilengkapi dcngan monitor yang dipakai
untuk memantau koordinat pahat (pada mode manual) atau program CNC yang aktif (pada mode
CNC).
13. Fungsi M
M 00 : Program berhenti
M 03 : Spindle / sumbu utama berputar searah jarum jam (CW)
M 05 : Putaran spindle berhenti
M 06 : Perintah penggantian alat potong (tool)
M 17 : Perintah kembali ke program utama
M 30 : Program berakhir
M 99 : Penentuan parameter I dan K
No G X Z F H
00 92 3000 500
01 M03
02 00 3000 100
03 84 2000 -3500 100 100
04 00 2000 100
05 84 1500 -2500 100 100
06 00 1500 100
07 84 1000 -1000 100 100
08 00 400 100
09 01 1000 -300 100
10 01 1000 -1000 100
11 01 2000 -3500 100
12 02 3000 -4000 100
13 00 3500 500
14 M05
15 M30
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 22 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
BAB III
MESIN CNC TU 3A
Mesin frais CNC TU-3A adalah mesin frais CNC training unit yang biasa digunakan
dalam pelatihan-pelatihan penggunaan mesin frais CNC. Salah satu mesin Frais CNC yang
sering digunakan adalah EMCO TU-3A yang merupakan buatan Emco Austria, berupa mesin
perkakas CNC untuk simulasi proses pengefraisan.
1. Monitor
Pada mesin CNC Frais EMCO TU-3A monitor berfungsi untuk menampilkan informasi
program yang sedang berjalan pada mesin.
2. Ragum
Fungsi dari ragum adalah untuk mencekam benda kerja.
(Gambar Ragum)
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 24 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
3. Arbor
Arbor berfungsi untuk mencekam pahat frais.
(Gambar Arbor)
4. Motor listrik
Motor listrik pada mesin CNC berfungsi menjalankan pahat serta memutar pahat .
6. Fungsi G-Code
7. Fungsi M
M 00 : Program berhenti
M 03 : Spindel/sumbu utama berputar searah jarum jam (CW)
M 05 : Putaran spindel berhenti
M 06 : Perintah penggantian alat potong (tool)
M 17 : Perintah kembali ke program utama
M 30 : Program berakhir
M 99 : Penentuan parameter I dan K
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 28 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
8. Contoh Pemrograman CNC TU 3A
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 29 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
No G X Y Z F
00 92 -1000 -1000 500
01 M03
02 00 00 00 500
03 01 00 00 -400 100
04 01 5000 00 -400 100
05 01 5000 5000 -400 100
06 01 00 5000 -400 100
07 01 00 00 -400 100
08 00 00 00 -200
09 00 2500 00 -200
10 01 2500 5000 -200 100
11 00 2500 5000 200
12 00 00 2500 200
13 01 00 2500 -200 100
14 01 5000 2500 -200 100
15 00 5000 2500 500
16 00 1300 3700 500
17 83 - - -400 100
18 00 3700 1300 500
19 83 - - -400 100
20 00 -1000 -1000 500
21 M05
22 M30
MODUL PRAKTIKUM MESIN CNC
Laboratorium Mesin CNC
Jurusan Teknik Mesin 30 / 32
Universitas Jenderal Achmad Yani
REFERENSI
Emco (1988), Petunjuk Pemrograman dan Pelayanan EMCO TU-2A, Austria: EMCO MAIER &
Co.
Frommer, Hans G. (1985). Practical CNC-Training for Planning and Shop (part2 :
Examples and exercise). Germany: Hanser Publishers.
Hayes, John H. (1985). Practical CNC-Training for Planning and Shop (part1;
Fundamental). Germany: Hanser Publishers.
Love, George, (1983), The Theory and Practice of Metalwork (thord edition), Terjemahan
(Harun A.R.), Longmand Group Limited.
Pusztai, Joseph and Sava Michael, (1983). Computer Numerical Control. Virgina:
RestonPublishing Company, Inc
https://www.academia.edu/9239801/TEKNIK_CNC_MODUL_TEORI