Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar Persaingan Monopolistik
Disusun oleh:
KELOMPOK 8
FARID IMANIANTO (13)
I MADE DWI SURYA CIPTALYADI (16)
SUWARNI (33)
WIDIA ADE YUDANTY (34)
LATAR BELAKANG
Pasar merupakan salah satu tempat krusial yang tidak dapat lepas dari
kehidupan manusia. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya pasti membutuhkan
pasar, karena seperti yang kita ketahui, di pasar lah barang kebutuhan manusia
tersedia. Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan
sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk
orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat
pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari
perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk
item pertukaran. Menurut organisasinya pasar dapat dibedakan menjadi 2, yaitu pasar
persaingan sempurna, dan pasar persaingan tidak sempurna. Pasar persaingan tidak
sempurna dibagi lagi menjadi 3 bagian yaitu pasar monopoli, pasar monopolistik, dan
pasar oligopoli. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang pasar
monopolistik. Melihat dari jenis barang yang termasuk di dalamnya, pasar tipe ini
merupakan salah satu pasar yang begitu dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.
Persaingan sempurna dan monopoli sangat jarang terjadi dalam dunia nyata,
karena hampir semua perusahaan tunduk pada persaingan. Walaupun hampir semua
perusahaan dihadapkan pada sejumlah pesaing yang sangat banyak yang
memproduksi produk-produk subtitutnya, perusahaan-perusahaan masih mempunyai
kendali terhadap harga output mereka. Mereka tidak bisa menjual semua yang mereka
inginkan pada suatu tingkat harga yang tetap, demikian juga mereka tidak akan
kehilangan semua penjualan mereka jika mereka meningkatkan sedikit harga produk
mereka. Dengan kata lain hampir semua perusahaan menghadapi kurva permintaan
yang berslope menurun.
Produsen yang berhasil dalam menjalankan suatu usaha tidak akan menutup
kemungkinan usaha tersebut akan diikuti oleh orang lain. Apalagi didukung oleh
sumber daya alam yang melimpah yang memungkinkan untuk seseorang
memproduksi barang dengan jumlah yang banyak. Indonesia merupakan Negara yang
memiliki kekayaan alam yang melimpah sehingga dengan mudah setiap produsen
1
mendapat bahan untuk berproduksi. Ketika banyak produsen memproduksi barang
yang sama, walaupun dengan kemasan, merk dan kualiatas yang berbeda. Maka
disnilah terjadi pasar persaingan monopolistik.
2
BAB II
TEORI
Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam
beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk
yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan
produk lainnya. Contohnya adalah : sabun, shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi
semua pasta gigi sama yakni untuk membersihkan gigi, tetapi setiap produk yang
dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma,
perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Sifat ini merupakan sifat yang sangat penting untuk dapat membedakan
mana pasar persaingan monopolistik dan mana pasar persaingan sempurna .
3
Seperti yang telah kita ketahui bahwa pasar persaingan sempurna seluruh
perusahaan nya memproduksi produk yang sama. Oleh karena itu susah untuk
membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain.
Sedangkan dalam pasar persaingan monoplistik tidak susah untuk
membedakan produk dari masing-masing perusahaan, karena perbedaan
corak(different product) pada produk tersebut. Apabila kita lihat secara fisik
suatu product , akan tanpak jelas perbedaan tersebut. Maka kita dapat
membedakan mana produk suatu perusahaan dengan product perusahaan
yang lainnya. Di samping perbedaan dalam bentuk fisik , juga terdapat
perbedaan dalam bentuk bungkus atau pembungkusan product, dan ada pula
yang berbeda dalam cara membayar barang yang akan di beli. Akibat dari
berbagai macam perbedaan ini , barang yang di produksi oleh perusahaan
pasar monopolistis ini tidak bersifat barang pengganti sempurna akan tetapi ia
bersifat barang pengganti yang dekat.
Hal ini dipengaruhi oleh laba ekonomis, saat produsen hanya sedikit di
pasar maka laba ekonomisnya cukup tinggi. Ketika produsen semakin banyak
dan laba ekonomis semakin kecil, maka pasar menjadi tidak menarik dan
produsen dapat meninggalkan pasar.
4
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
Pada jangka pendek kemungkinan akan terjadi laba maksimum dan kerugian.
Karena pada waktu yang relatif singkat tidak akan ada penambahan pesaing baru.
Pada jangka pendek, keuntungan maksimum dicapai saat MR = MC sedangkan
harga permintaan lebih besar dari biaya rata-rata. Segi empat PABC menunjukkan
jumlah keuntungan maksimum yang daapat dinikmati oleh perusahaan. Sedangkan
besarnya kerugian yang diderita digambarkan oleh kotak PABC di bawah. Kerugian
yang diderita adalah kelebihan biaya yang dikeluarkan atau biaya total terhadap
pendapatan. Kerugian dapat diminimumkan saat MR=MC.
5
Keseimbangan yang dicapai suatu perusahaan dalam pasar persaingan
monopolistiK adalah sama dengan keadaan keseimbangan dalam pasar
monopoli. Bedanya, dalam pasar persaingan monopoli yang dihadapi adalah
permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam pasar persaingan
monopolistik, permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian dari
keseluruhan permintaan pasar.
Contoh Soal:
Penyelesaian
P = 100 - 2Q
TR = PQ
TR = (100 - 2Q2)
MR = 100 - 4Q
MC =2
6
P = 100 - (2 x 24,5)
P = 51
π = PQ - TC
= (51x24,5) – (5 + 2x24,5)
= 1195,5
7
Dalam jangka panjang, perusahaan dalam pasar persaingan
monopolistik hanya menerima keuntungan normal, seperti halnya perusahaan
dalam pasar persaingan sempurna.
Terdapat beberapa corak yang ada terjadi dan ada pada pasar persaingan
monopolistik. Berikut uraian hal-hal yang terkait dalam corak pasar persaingan
monopolistik.
8
Setiap perusahaan dalam pasr persaingan monopolistic akan berusaha
memproduksi produk yang mempunyai sifat khusus yang dapat dengan jelas
dibedakan dengan hasil perusahaan lain. Terdapatnya berbagai varisi produk
merupakan keistimewaan dari pasar persaingan monopolistik. Variasi produk
menimbulkan keuntungan bagi produsen dan konsumen.
d) Distribusi Pendapatan
9
4. Penentuan Harga/Output Dalam Persaingan Monopolistik
Rp/unit
MC
L
P1
P2 = AC2 AC
AC1 M
P3 D3
MR1
MR2 D1
D2
Q/t
0 Q2 Q1 Q3
10
5. Pandangan Lain Yang Menyokong Pengiklanan
Di samping karana biaya produksi yang mungkin akan menjadi lebih rendah,
golongan yang menekankan tentang kebaikan iklan mengemukakan kebaikan
berikut:
11
a) Promosi secara iklan adalah suatu penghamburan
c) Iklan bukanlah suatu cara yang efektif untuk menambah jumlah pekerjaan
dalam perekonomian
12
kelemahannya dapat dengan mudah ditunjukkan. Maka, untuk memaksimumkan
efek positif dari pengiklanan, haruslah efek‑efek buruk yang mungkin timbul
dihindarkan. Beberapa langkah penting untuk mencapai tujuan tersebut adalah:
Iklan haruslah terutama bertujuan untuk memberi keterangan yang benar dan
jujur mengenai barang yang dipromosikan penjualannya.
1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi
harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki
modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar
monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis
yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan
meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang
harus dibayar oleh konsumen.
4. Masih terdapat kemungkinan terjadi pemborosan biaya produksi bila
dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna.
5. Bagi perusahaan yang kecil, tingkat efisiensinya relatif rendah.
6. Kurang efisiennya perusahaan kecil menyebabkan harga barang yang
dibayar konsumen masih kecil.
13
Usaha pemerintah mengatasi keburukan, antara lain,
14
BAB IV
KESIMPULAN
15
BAB V
STUDI KASUS
Apalagi dengan ditolaknya gugatan dari Monopoly Watch oleh majelis hakim pada
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Monopoly Watch kemudian
berencana akan mengajukan banding pada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT
TUN). Salah satu gugatan tersebut ditolak karena yang bersangkutan tidak
memiliki legal standing yang sah sebagai badan hukum.
Objek gugatan dalam persidangan tersebut adalah SK Menag No 525 tahun 2001
tentang Penunjukan Perum Peruri dan SK No Dalam SK Menteri Agama No. 519 tahun
2001 yang secara implisit menunjuk MUI (Majelis Ulama Indonesia) sebagai badan
standarisasi halal.
Terkait dengan penolakan tersebut, Muhammad Udin Silalahi selaku Wakil Ketua
Komite Eksekutif mengatakan bahwa pihaknya akan mengajukan banding.
Berdasarkan undang-undang yang berlaku, Monopoly Watch sudah sah secara
hukum. "Nama dan bidang kerja Kami sudah tercatat di notaris," tegas Silalahi.
Menurut Monopoly Watch, dua Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Menag tersebut
merupakan contoh dari kebijakan pemerintah yang jelas menghambat persaingan
diantara pelaku usaha. Tidak sedikit kebijakan pemerintah yang sangat menghambat
kegiatan usaha, misalkan pemberian ijin tertentu kepada pelaku usaha tertentu.
Ambil contoh kasus PT Bogasari Flour Mills yang telah memperoleh izin dari
pemerintah untuk mengimpor gandum dan memproduksinya menjadi terigu. Pada saat
itu, PT Bogasari adalah satu-satunya perusahaan yang memproduksi terigu dengan
pangsa pasar 85%.
Kemudian Kepmen No 91/Kp/1992 memberi ijin kepada Badan Penyangga dan
Pemasaran Cengkeh sebagai pelaku usaha pembali cengkeh dari petani dan
menjualnya kembali pada produsen rokok. Petani diharuskan menjual cengkeh
tersebut dengan harga yang sudah ditentukan.
Silalahi menjelaskan bahwa pada kasus cengkeh, petani tidak dapat langsung menjual
cengkehnya kepada produsen rokok. "Dengan demikian, para petani cengkeh tidak
bisa bersaing pada pasar yang bersangkutan, " kata Silalahi
16
Pemerintah harus hati-hati
Lihat saja, SK Menag penunjukan Peruri untuk mencetak lebel halal tersebut.
"Memangnya hanya Peruri yang bisa melakukan pencetakan dengan kualitas yang
sama dengan Peruri. Banyak kok, percetakan yang bisa melakukan pencetakan
tersebut," ujar Silalahi.
Sementara itu menurut laporan Bank Dunia, masalah penetapan harga, kartel, dan
kontrol produksi harus didukung oleh pemerintah. Misalkan, dengan menentukan
sektor mana saja yang dimungkinkan diberikan "dispensasi" berlangsungnya praktek
monopoli.
Silalahi sendiri tidak menafikan bahwa praktek monopoli itu masih berlangsung di
dalam masyarakat. Ketika ditanya di manakah persoalan selama ini, Silalahi
mengemukakan bahwa masih sedikit pelaku usaha yang mengerti subtansi dari UU No
5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak sehat.
Terkait dengan masalah sosialisasi, Monopoly Watch sedang mengupayakan
sosialisasi atas UU tentang Persaingan Usaha yang selama ini dinilai masih belum
dimengerti oleh pelaku usaha. "Monopoly Watch saat ini sedang
mencari partner dalam kegiatan sosialisasi tersebut," kata Silalahi.
17
Suatu hal yang sangat membingungkan, jika pemerintah sempat mengeluarkan
kebijakan pemerintah yang justru nantinya akan mendukung berlangsungnya praktek
dumping. "Praktek dumping jelas sangat merugikan pelaku usaha dan
menyengsarakan bagi perekonomian, " tegas Samuel.
Keputusan Apple untuk memotong akses dari sebuah media publikasi yang
menampilkan perusahaannya dalam image yang buruk jelas bukan merupakan sebuah
kejutan besar, dan hal tersebut sudah lumrah dilakukan mengingat tiap perusahaan
menginginkan ulasan sebaik mungkin dari berbagai media. Tapi seperti halnya yang
telah dikutip oleh Washington Post, NYT jelas menyambut keputusan Apple ini dengan
gembira untuk membebaskan mereka dalam melanjutkan artikel-artikel seperti kasus
atau skandal Foxconn di iEconomy.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_monopolistik ((diakses tanggal 20 november
2014 pukul 11.30 WIB)
http://www.slideshare.net/ariefanzarullah1/persaingan-monopolistik (diakses
tanggal 20 november 2014 pukul 11.34 WIB)
http://www.krumpuls.net/2013/10/pengertian-pasar-monopolistik-bentuk_7.html
(diakses tanggal 20 november 2014 pukul 11.35 WIB)
https://latansablog.wordpress.com/2012/05/06/pasar-persaingan-monopolistik-
oligopoli/ (diakses tanggal 20 november 2014 pukul 11.37 WIB)
http://www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp_312/karakteristik.html ((diakses
tanggal 20 november 2014 pukul 11.40 WIB)
http://tugassekolahkit.blogspot.com/2013/10/penjelasan-tentang-pasar-
monolopi.html (diakses tanggal 20 november 2014 pukul 11.43 WIB)
http://www.ekonomikontekstual.com/2013/12/mengenal-pasar-persaingan-
monopolistik-dengan-benar.html (diakses tanggal 20 november 2014 pukul
11.55 WIB)
http://cindj.wordpress.com/2013/04/03/makalah-pasar-monopolistik/ (diakses
tanggal 20 november 2014 pukul 12.00 WIB)
http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol5505/persaingan-terhambat-
karena-kebijakan-pemerintah-yang-monopolistik (diakses tanggal 20 November
2014 pukul 11:40 WIB.)
http://apple.gopego.com/2012/02/apple-coret-new-york-times-dari-daftar-
rekanan-pers (diupload tanggal 18 februari 2012 diakses tanggal 20November
2014 pukul 11:45)
http://msw27hellyeah.blogspot.com/2012/03/pasar-persaingan-
monopolistik.html (dikases tanggal 20 November 2014 pukul 11:46)
http://blogger-ila.blogspot.com/2013/05/pasar-persaingan-monopolistik.html
(diakses tanggal 20 november 2014 pukul 12:10 WIB)
19