Anda di halaman 1dari 20

BAB I

DASAR MEKANISME MESIN DAN PERAWATAN BERKALA


MEKANISME MESIN
A. KATUP DAN PERLENGKAPANNYA
1. Definisi katup

Katup hanya terdapat pada motor empat langkah, sedangkan motor dua langkah
umumnya tidak memakai katup. Katup pada motor empat langkah terpasang pada
kepala silinder. Tugas katup untuk membuka dan menutup ruang bakar. Setiap
silinder dilengkapi dengan dua jenis katup (isap dan buang) Pembukaan dan
penutupan kedua katup ini diatur dengan sebuah poros yang disebut poros cam
(camshaft). Sehingga silinder motor empat langkah memerlukan  dua cam, yaitu cam
katup masuk dan cam katup buang. Poros cam diputar oleh poros engkol melalui
transmisi roda gigi atau rantai. Poros cam berputar dengan kecepatan setengah
putaran poros engkol. Jadi, diameter roda gigi pada poros cam adalah dua kali
diameter roda gigi pada poros engkol. Sebab itu lintasan pena engkol setengah kali
lintasan poros cam. 

Gambar 1.1 katup


         Katup dibuat dari bahan yang keras dan mudah menghantarkan panas. Katup
menerima panas dan tekanan yang tinggi dan selalu bergerak naik dan turun, sehingga
memerlukan kekuatan yang tinggi. Selain itu hendaknya katup tahan terhadap panas
dan gesekan.
2. Fungsi katup
Fungsi katup sebenarnya untuk memutuskan dan menghubungkan ruang
silinder di atas piston dengan udara luar pada saat yang dibutuhkan. Karena proses
pembakaran gas dalam silinder mesin harus berlangsung dalam ruang bakar yang
tertutup rapat. Jika sampai terjadi kebocoran gas meski sedikit, maka proses
pembakaran akan terganggu. Oleh karenanya katup-katup harus tertutup rapat pada
saat pembakaran gas berlangsung.
           Katup masuk dan katup buang berbentuk cendawan (mushroom) dan di sebut
“poppet valve”. Katup masuk menerima panas pembakaran, dengan demikian katup
mengalami pemuaian yang tidak merata yang akan berakibat dapat mengurangi
efektivitas kerapatan pada dudukan katup. Untuk meningkatkan efisiensi biasanya
lubang pemasukan dibuat sebesar mungkin. Sementara itu katup buang juga
menerima tekanan panas, tekanan panas yang diterima lebih tinggi, hal ini akan
mengurangi efektivitas kerapatan juga, sehingga akibatnya pada dudukan katup
mudah terjadi keausan. Untuk menghindari hal tersebut, kelonggaran (clearence )
antara stem katup dan kepala stem dibuat lebih besar. 
        Untuk membedakan katup masuk dengan katup buang dapat dilihat pada
diameter keduanya, diameter katup masuk umumnya lebih besar dari pada katup
buang. 
Kepala katup mempunyai peranan yang sangat penting, karena ia harus tetap bekerja
baik, walaupun temperaturnya berubah- ubah. Bidang atas kepala katup ini disebut
tameng. Bentuknya ada yang cekung dan ada yang cembung. Tameng cekung disebut
tameng terompet dan biasanya dipakai sebagai katup masuk. Sedangkan tameng
cembung dipakai sebagai katup buang karena kekuatannya yang lebih tinggi.
        Pada katup juga terpasang pegas-pegas. Pegas-pegas katup ditugaskan untuk
menutup katup sesuai dengan gerak tuas ungkit menjauhi ujung batang
katup(Anonim.2019).
3. Macam macam katup

Katup digerakkan oleh mekanisme katup, yang terdiri atas : poros cam, batang
penekan, pegas penutup, rol baut penyetel. Mekanisme katup berfungsi untuk
membuka dan menutup hubungan saluran masuk ke ruang bakar dan ruang bakar ke
saluran buang, pada saat yang tepat sesuai dengan proses kerja motor.  Mekanisme
katupharus menjamin katup tertutup dengan rapat sehingga tidak terjadi kebocoran
kompresi maupun tekanan hasil pembakaran. Katup juga harus terbuka pada saat
yang tepat dengan lebar bukaan yang paling sesuai dengan karakteristik aliran
campuran bahan bakar yang masuk maupun aliran gas sisa pembakaran ke
knalpot. Kerja dan fungsi mekanisme katup mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap performa dan karakteristik mesin.

Gambar 1.2 Mekanisme Katup / Valve


a. Side Valve ( SV ) / Katup Samping
Dengan posisi katup yang ada di samping, kondisi ruang bakar bisa di buat
menjadi lebih besar dan dikarenakan strukturnya yang sederhana, biasanya untuk
jenis mesin tersebut cocok digunakan bagi yang membutuhkan kreteria mesin yang
mainan-nya di putaran rerendah dan membutuhkan sebuah kestabilan bukanlah
performen, biasanya sih seringkali dipakai pada mesin industri (mesin genset juga
cocok)

Gambar 1.3 Jenis katup SV


b. Over Head Valve (OHV)
Untuk jenis Over Head Valve (OHV) ini  posisi katup sudah berada di atas
piston. Katup digerakkan oleh rocker arm, dimana rocker arm sendiri mendapat
dorongan dari push rod yang diatur oleh camshaft yang posisinya masih berada di
bawah. Mesin jenis ini biasanya digunakan pada kendaraan berkapasitas kecil,
sepertihalnya Honda CG, dll.
Gambar 1.4 Jenis katup Over Head Valve (OHV)

c. Single Over Head Camshaft (SOHC)


Untuk jenis SOHC ini posisi katup dan camshaft berada di atas piston
(mekanisme katup ada di cylinder head), batang penekan seperti push road telah di
hilangkan dengan diganti sama cham chain (rantai kamprat).

Gambar 1.5 Jenis katup Single Over Head Camshaft (SOHC)

Putaran poros engkol dilanjutkan menuju chamshaft melalui cham chain


(rantai kamprat), setelah itu barulah chamshaft (noken as) menekan rocker arm
(temlar, platukan, manuan), dan rocker arm akan menekan batang katup. Untuk jenis
ini pada umumnya banyak digunakan pada kendaraan masa kini, dimana kondisi part
yang sederhana telah memudahkan dalam perawatannya.

d. Double Over Head Chamshaft(DOHC)


Jenis DOHC ini posisi mekanisme katupnya sama seperti jenis SOHC, dimana
komponen/mekanisme katupnya sudah berada di kepala cylinder, yang membedakan
cuma alaur dalam menggerakkan katupnya saja, dimana kalau jenis SOHC putaran
chamshaft menuju rocker arm dulu baru ke katup, kalau yang DOHC putaran dari
chamshaft langsung menekan ke katup tanpa melewati rocker arm. Naka berhubung
rocker arm-nya dihilangkan, maka dibutukanlah dua chamshaft sebagai penggerak
katup, dan dikarenakan alur pergerakan yang makin singkat, setidaknya buka nutup
katup semakin responsive.

Gambar 1.6 Jenis katup Double Over Head Chamshaft(DOHC)


Untuk jenis ini biasanya diterapkan pada motor berkapasitas besar dan
memiliki engine lebih dari satu silinder, oh iya…untuk perawatan mesin DOHC beda
dengan jenis SOHC, dimana kalau SOHC untuk stel kerenggangan katupnya bisa
diatur langsung pakai kunci, kalau DOHC masih membutuhkan biaya tambahan
untuk membeli sim/dolaran untuk mengatur celah katupnya, pasalnya dalam sistem
DOHC tidak ada setelan celah katupnya, jadi langsung main pengganjal yang suda
disediakan pabrikan (dolar, sim, lempengan besi tipis yang mempunyai nilai
ketebalan tertentu).(Anonim.2016)
4. Fungsi Celah Katup

Fungsi dan efek dari celah klep/celah klep berfungsi agar supaya katup
menutup sempurna pada saat mesin dingin maupun panas. Apabila katup tidak
menutup sempurna akan berakibat turunnya performa motor. Biasanya penyetelan
katup pada saat posisi mesin dingin, dan untuk ukuran celah katup wajib mengacu
pada standar yang telah ditentukan pabrikan pembuat motor.

Gambar 1.7 celah klep dan penyetelannya


Mengapa celah katup wajib diukur ulang setiap 10.000 km. Ini dikarenakan
keausan pada sistem penekan katup yang mengakibatkan celah katup menjadi besar
dan keausan pada payung katup dan kedudukan nya yang mengakibatkan celah katup
menjadi kecil. Ukuran celah katup wajib disesuaikan dengan anjuran pabrikan
pembuat motor, karena apabila tidak sesuai dengan anjuran pabrikan pembuat motor
akan mengakibatkan kerugian - kerugian sebagai berikut :
a. Celah klep terlalu besar
Mengakibatkan penggerak katup berisik dan bagian penggerak katup (rocker
arm) bisa patah. Sehingga harus melakukan penggantian dengan part-part yang rusak
tersebut, adanyamasalha sepele seperti ini bisa berakibat fatal bagi mesin.
b. Celah klep terlalu kecil
Mengakibatkan waktu buka katup cenderung lebih lama. Yang berakibat pula
overlap menjadi lebih lama, kerugiannya adalah gas baru terbuang percuma sehingga
peforma motor jadi kurang maksimal dan putaran idle kurang stabil.
c. Tidak ada celah klep sama sekali
Mengakibatkan katup tidak menutup dengan sempurna sehingga gas baru ada
yang ikut keluar. Karena terjadi kebocoran pada celah katup sehingga dapat
berakibat merambatnya pembakaran ke karburator dan mengakibatkan terbakar
nya klep karena tidak ada pemindahan panas dari payung katup ke dudukan katup.
(Novanda.2013)

5. Tekanan Kompresi

Tekanan kompresi adalah suatu nilai yang menunjukan seberapa besar


tekanan udara didalam ruang bakar dalam posisi piston berada di TDC (top dead
center) atau titik mati atas.

Gambar 1.8 tekanan kompresi


Pengaruh tekanan kompresi ini ada pada proses pembakaran mesin, kita tahu
mesin bensin menggunakan udara yang dicampur dengan molekul bensin dalam
takaran tertentu sebagai bahan bakar. Campuran tersebut tidak dapat dibakar begitu
saja menggunakan percikan busi, namun campuran tersebut perlu dinaikan
tekanannya agar lebih mudah terbakar.Sehingga, ketika campuran udara dan bensin
telah dikompresi api sekecil apapun dapat membakar seluruh campuran. Dan ini akan
berimbas pada pembakaran sempurna pada mesin yang menghasilkan power yang
sempurna pula.Apabila tekanan kompresi kurang atau lemah, ini akan berimbas pada
pembakaran itu sendiri. Akibatnya mesin akan sulit dihidupkan karena campuran
udara dan bensin tidak bisa terbakar.
Tekanan kompresi motor bensin dibuat berdasarkan power mesin yang ingin
dicapai. Artinya, nilai tekanan kompresi yang tinggi itu bisa membuat hasil dari
proses pembakaran lebih efisien dan maksimal. Sehingga selain lebih bertenaga,
mesin juga lebih ramah lingkungan. Secara umum, tekanan kompresi mesin bensin
ada di angka 140 PSI/ 9.5 bar hingga 220 PSI/15 bar. Tekanan kompresi dikatakan
lemah apabila menunjukan nilai 100 PSI/7 bar kebawah, dalam kondisi ini
pembakaran akan sulit terjadi dan kalaupun terjadi pembakaran pasti powernya
kurang maksimal.
a. Pengaruh Tekanan Kompresi Terhadap Power Mesin
Seperti yang diutarakan diatas, campuran bensin dan udara akan lebih mudah
terbakar saat tekanan kompresinya tinggi. Ini artinya, tekanan kompresi yang tinggi
memberi keuntungan pada sektor pembakaran yang lebih merata, dan efisien.
Sehingga bisa disimpulkan mesin dengan tekanan kompresi atau rasio kompresi
mesin tinggi akan berimbas pada power yang semakin kuat juga. Namun, tekanan
kompresi ini juga dipengaruhi oleh faktor bahan bakar dalam hal ini bensin. Bensin
memiliki titik knocking. Knocking sendiri adalah kondisi dimana bensin dapat
terbakar karena temperature dan tekanan udara yang tinggi.
Titik knocking bensin ini dipengaruhi oleh nilai oktan bensin, artinya semakin
besar nilai octane maka semakin tinggi juga titik knockingnya. Oleh sebab itu, mesin
dengan tekanan kompresi yang tinggi harus menggunakan bensin dengan nilai octane
lebih besar. Dalam satu kondisi kita bisa menemui dimana tekanan kompresi mesin
lemah, kalau sudah begini biasanya bengkel akan mengambil tindakan turun mesin
untuk membongkar bagian blok mesin untuk dilakukan reparasi.
Yang menyebabkan tekanan kompresi lemah itu beragam, semuanya memang
karena faktor pemakaian. Antara lain:
1. Ring piston aus

Gambar 1.9 akibat ring piston aus

2. Blok silinder aus

Gambar 1.10 block silinder aus

3. Packing/gasket kepala silinder aus


Gambar 1.11 packing/gasket kepala silinder aus

4. Katup mesin bocor

Gambar 1.12 katup mesin bocor


Biasanya, saat kompresi sebuah kendaraan mengalami penurunan atau
kebocoran maka akan menunjukan beberapa gejala seperti ;

a) Asap putih keluar dari knalpot

b) Power mesin kurang

c) Mesin susah dihidupkan dipagi hari

d) Ada suara ngobos pada mesin

Untuk mengetahui berapa tekanan kompresi pada mesin kendaraan anda, anda
memerlukan sebuah alat yang dinamakan engine compression tester.
Gambar 1.13 tes kopresi
Cara mengukur kompresi mesin cukup mudah, anda bisa menggunakan
lubang busi sebagai tempat nipple compression tester diletakan.Setelah nipple sudah
diletakan, start mesin sambil menginjak pedal gas secara penuh (full throttle open).

Gambar 1.14 indikator tekanan kompresi


Nantinya pada gauge akan tertera berapa nilai tekanan kompresi pada mesin
kendaraan anda, sehingga akan ketahuan apakah tekanan kompresi mesin masih
normal atau justru mengalami penurunan.(Muchta.2018)
b. Pengaruh Tekanan Kompresi Pada Mesin Motor
Dianjurkan untuk mengisi bensin yang sesuai dengan nilai rasio kompresi
mesin motor. Semakin rendah nilai oktan maka bensin semakin lambat terbakar
dikarenakan titik bakarnya lebih tinggi akan berakibat bensin lebih sulit menguap
atau penguapan rendah. Dari hal inilah bensin yang gagal terbakar akibat oktan terlalu
rendah dapat menyebabkan penumpukan kerak pada ruang bakar atau pada katup.
Sebagai contoh, bahan bakar dengan kadar RON 88 atau premium hanya ideal
dikonsumsi untuk kendaraan dengan rasio kompresi 9 ke bawah. Pertalite yang
memiliki RON 90 untuk kendaraan berasio kompresi 9-10. Di atas itu, untuk 10-11
cocok memakai RON 92. Sedangkan rasio kompresi 11-12 lebih pakai pakai RON
95.
c. Dampak Penggunaan Bahan Bakar Motor Yang Tidak Pas
Apabila anda terus menggunakan bahan bakar yang tidak ideal maka ruang
pembakaran pada motor anda akan lebih cepat kotor. Hal ini akan mengganggu
performa motor anda yang juga berakibat pada usia motor anda. Anda tentu boleh
menggunakan bahan bakar dengan oktan lebih tinggi daripada yang tertulis ditabel
diatas. Sebagai contoh, Honda BeAT tertulis idealnya menggunakan Pertalite.
Apabila anda mau menggunakan V-Power atau Pertamax Plus maka anda akan
mendapatkan performa motor yang lebih baik lagi.(Honda,2016)

5. Penyetelan Celah Katup


Penyetelan celah katup dilakukan pada akhir langkah kompresi, yaitu saat
piston berada pada titik mati atas (TMA) kedua katup pada saat itu berada pada
kondisi tertutup, rocker arm bergerak bebas atau tidak mendorong katup, sehingga
terdapat gap atau celah kerenggangan katup antara katup dengan rocker arm.

Gambar 1.15 penyetelan celah katup


Langkah-langkah menyetel celah katup.

Gambar 1.16 langkah-langkah penyetelan celah katup


a. Persiapan kan peralatan yang digunakan
1) Kunci T 17
2) Kunci ring 8
3) Kunci alfa/kunci tutup katup
4) Obeng mines/strip
5) Kunci ring 14
6) Kunci L katup
7) Filler gauge
b. Posisikan sepeda motor pada tempat yang rata, gunakan standar
tengah
c. Buka tutup penyetel katup pada kepala silinder
d. Buka lubang baut magnit dan lubang indicator posisi TOP pada block
mesin sebelah kiri (kanan untuk sepeda motor metik)
Gambar 1.17 buka lubang baut magnit
e. Putar poros engkol menggunakan kunci T 17 sampai piston berada
pada posisi TOP ditandai dengan melihat garis TOP pada magnit
diluruskan dengan garis pada lubang indicator posisi TOP

Gambar 1.18 indikator TOP


f. Pastikan kedua rocker arm berada pada posisi bebas (tidak menekan),
jika kedua rocker arm sedang dalam posisi menekan katup, maka
poros engkok diputar lagi 1× putaran
Gambar 1.19 baut dan mur penyetel katup
g. Kendrokan mur penyetel katup menggunakan kunci ring 8
h. Putar baut penyetel menggunakan kunci L katup sampai diperoleh
ukuran yang paling tepat. Katup IN = 0,05mm EX = 0,07mm atau
lebih tepatnya sesuaikan dengan sepeda motor yang dikerjakan
i. Setelah diperoleh ukuran yng paling tepat, kencangakn mur pengunci
j. Pasang kembali tutup setelan katup dan tutup pada lubang blok
magnit

B. CARA KERJA KATUP


Katup hanya terdapat pada mesin 4 langkah atau 4 tak, sedangkan motor
mesin 2 lagkah atau 2 tak pada umumnya tidak menggunakan katup. Karup pada
mesin 4 langkah terdapat pada kepala silinder. Tugas katup untuk membuka dan
menutup ruang bakar. Cara kerja katup pada mesin 4 langkah ini ada 4 tahap, yang
oertama ada langkah hisap, langkah kompresi, langkah kerja, dan yang terakhir
adalah langkah buang. (Daryanto.2017.33)

1. Langkah hisap
Gambar 1.20 langkah hisap
Pada langkah ini, campuran bahan bakar dan bensin di hisap ke dalam
silinder.Katup hisap membuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu torak bergerak
dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB), menyebabkan ruang silinder
menjadi vakum dan menyebabkan masuknya campuran udara dan bahan bakar ke
dalam silinder yang disebabkan adanya tekanan udara luar.
2. Langkah kompresi

Gambar 1.21 langkah kompresi


Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar dikompresikan. Katup
hisap dan katup buang tertutup. Waktu torak naik dari titik mati bawah (TMB) ke titik
mati atas (TMA), campuran yang dihisap tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan dan
temperaturnya akan naik, sehingga akan mudah terbakar. Saat inilah percikan api dari
busi terjadi. Poros engkol berputar satu kali ketika torak mencapai titk mati atas
(TMA).
3. Langkah kerja

Gambar 1.22 langkah usaha/kerja


Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakkan
kendaraan. Saat torak mencapai titik mati atas (TMA) pada saat langkah kompresi,
busi memberikan loncatan bunga api pada campuran yang telah dikompresikan.
Dengan adanya pembakaran, kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang tinggi
mendorong torak ke bawah. Usaha ini yang menjadi tenaga mesin.
4. Langkah buang

Gambar 1.23 langkah buang


Dalam langkah ini, gas yang sudah terbakar, akan dibuang ke luar silinder.
Katup buang membuka sedangkan katup hisap tertutup.Waktu torak bergarak dari
titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA), mendorong gas bekas keluar dari
silinder. Pada saat akhir langkah buang dan awal langkah hisap kedua katup akan
membuka sedikit (valve overlap) yang berfungsi sebagai langkah pembilasan
(campuran udara dan bahan bakar baru mendorong gas sisa hasil pembakaran).
Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan langkah
berikutnya, yaitu langkah hisap. Poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh
dalam satu siklus yang terdiri dari empat langkah yaitu, 1 langkah hisap, 1 langkah
kompresi, 1 langkah usaha, 1 langkah buang yang merupakan dasar kerja dari pada
mesin empat langkah.

Anda mungkin juga menyukai