Anda di halaman 1dari 126

— Praktek Perencanaan Pesisir —

MANYAR
PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI
— Our team —

Septian Chandra Sri Nurkhalishah Hafidza Firda K. Lintang Sekar K.B.


08211840000001 08211840000002 08211840000016 08211840000018

Miftahul Faiza Raykhan Rizqullah N. Rifka Maulia Galuh Pasha B. R.


08211840000020 08211840000026 08211840000033 08211840000034
— Table of contents —
1. 5.
Pendahuluan Analisa
2.
6.
Tinjauan Kebijakan
dan Teori Deskripsi Potensi
7.
3.
Metodologi Isu Strategis
4.
Profil Wilayah
1. PENDAHULUAN
Dengan total luas wilayah sebesar 95,42 km2, Kecamatan Manyar terbagi
menjadi 23 kelurahan dengan 5 kelurahan yang berbatasan langsung dengan
pesisir, yakni Kelurahan Manyarejo, Kelurahan Manyar Sidorukun, Kelurahan Manyar
Sidomukti, Kelurahan Sukomulyo dan Kelurahan Romo.

Ditinjau dari dokumen RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kabupaten Gresik
2020-2040, diketahui bahwa sebagian Kecamatan Manyar juga ikut ditetapkan
sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dengan fungsi pelayanan sebagai industri
pengolahan, pusat pengembangan permukiman, pusat perdagangan dan jasa
skala nasional, pelabuhan khusus skala internasional, dan pusat pertumbuhan
wilayah kabupaten. Untuk menghindari permasalahan yang dapat terjadi di
wilayah pesisir dan laut Kecamatan Manyar serta mengimplementasikan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014, maka dilakukan penyusunan dokumen
RZWP-3-K ini.
2. TINJAUAN KEBIJAKAN
DAN TEORI
Dokumen Kebijakan dan Rencana Nasional

RTRWN 2008-2028
● Pusat Kegiatan Nasional (PKN) ditetapkan beberapa kriteria yang salah satunya mengenai
wilayah pesisir:
Kawasan perkotaan yang berada di pesisir yang berfungsi atau berpotensi sebagai pelabuhan
hub internasional dan pintu gerbang ekspor hasil kegiatan kelautan dan perikanan.
● Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) memiliki beberapa kriteria yang salah satunya mengenai
wilayah pesisir:
Kawasan perkotaan yang berada di pesisir yang berfungsi atau berpotensi mendukung
ekonomi kelautan nasional.
● Pusat Kegiatan Lokal (PKL) memiliki beberapa kriteria yang salah satunya mengenai
wilayah pesisir:
Kawasan perkotaan yang berada di pesisir berfungsi atau berpotensi mendukung ekonomi
kelautan lokal.

Sumber: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 13 tahun 2017 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional
RTRWN 2008-2028 Dokumen Kebijakan dan Rencana Nasional
Kawasan Konservasi Wilayah Kawasan suaka pesisir atau suaka pulau kecil Kawasan taman pesisir atau Kawasan daerah
Pesisir
taman pulau kecil perlindungan adat maritim

● Kawasan konservasi ● Wilayah pesisir atau pulau kecil yang ● Wilayah pesisir atau pulau ● Wilayah pesisir dan/atau
pesisir dan pulau - menjadi tempat hidup dan berkembang kecil yang mempunyai pulau kecil yang memiliki
pulau kecil yang biaknya suatu jenis atau sumber daya daya tarik sumber daya kesatuan masyarakat
meliputi suaka pesisir, alam hayati yang khas, unik, langka, dan alam hayati, formasi hukum adat dan/atau
suaka pulau kecil, dikhawatirkan akan punah. geologi. kearifan lokal, hak
taman pesisir, dan ● Diwakilkan oleh satu atau beberapa ● Luas wilayah pesisir atau tradisional, dan lembaga
taman pulau kecil. ekosistem di wilayah pesisir atau pulau pulau kecil yang cukup adat yang masih
● Kawasan konservasi kecil yang masih asli dan/atau alami. untuk menjamin kelestarian berlaku.
maritim yang meliputi ● Luas wilayah pesisir atau pulau kecil potensi dan daya tarik serta ● Mempunyai aturan
daerah perlindungan yang cukup untuk menjamin pengelolaan pesisir yang lokal/kesepakatan adat
adat maritim dan kelangsungan habitat jenis sumber daya berkelanjutan. masyarakat yang
daerah perlindungan ikan yang perlu dilakukan upaya ● Kondisi lingkungan di diberlakukan untuk
budaya maritim; dan konservasi dan dapat dikelola secara sekitarnya mendukung menjaga kelestarian
kawasan konservasi efektif. upaya pengembangan lingkungan.
perairan. ● Kondisi fisik wilayah pesisir atau pulau wisata bahari dan rekreasi.
kecil mampu mengurangi dampak
bencana.

Sumber: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 13 tahun 2017 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Dokumen Kebijakan dan Rencana Nasional

RPJPN 2005-2025
Visi pembangunan nasional tahun 2005–2025 adalah “INDONESIA YANG MANDIRI,

MAJU, ADIL DAN MAKMUR”.

Pembangunan industri diarahkan untuk


Peningkatan dan pengembangan
mewujudkan industri yang berdaya saing,
Kebijakan industri perlu produk-produk unggulan sesuai dengan
baik di pasar lokal maupun internasional,
diintegrasikan dengan potensi di masing–masing wilayah
dan terkait dengan pengembangan
kebijakan perdagangan dilakukan melalui penumbuhan
industri kecil dan menengah, dengan
dan investasi karena klaster-klaster industri dalam rangka
struktur industri yang sehat dan
kepentingannya yang memanfaatkan keunggulan komparatif dan
berkeadilan serta mendorong
saling terkait. kompetitif masing-masing daerah
perkembangan ekonomi di luar Pulau
Jawa.
Dokumen Kebijakan dan Rencana Nasional

RPJMN 2020-2024
Kabupaten Gresik ditetapkan menjadi lokasi prioritas
pembangunan wilayah Jawa-Bali berdasarkan koridor
pertumbuhan.

Termasuk dalam Kawasan Metropolitan


Gerbangkertosusila yang memiliki peran strategis sebagai
PKN, KSN, Metropolitan, dan berfungsi sebagai pusat
industri pengolahan, jasa, dan perdagangan.

Sektor unggulan pada Kawasan Gerbangkertosusila yakni


pertanian, perikanan, industri, perdagangan, jasa, dan
pariwisata.

Terdapat arahan rencana Peningkatan Kualitas Wilayah


Metropolitan Surabaya (Gerbangkertosusila) dengan
melakukan pengembangan Jalan Akses Pelabuhan Gresik.
Dokumen Kebijakan dan Rencana Provinsi
Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Tahun 2011-2031
Rencana Sistem Perkotaan:

WP Germakertosusila Plus
Kawasan Perkotaan
Gerbangkertosusila dengan fungsi: pertanian tanaman

dan Malang. pangan, perkebunan, hortikultura,


kehutanan, perikanan, peternakan,
pertambangan, perdagangan, jasa,
pendidikan, kesehatan, pariwisata,

transportasi, dan industri.

Pengembangan pelabuhan penyeberangan dengan pelayanan dalam wilayah kabupaten/kota


serta pelabuhan pengumpul meliputi Pelabuhan Bawean dan Pelabuhan Gresik di Kabupaten Gresik.
Dokumen Kebijakan dan Rencana Provinsi
Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Tahun 2011-2031
Pengembangan Kawasan industri di seluruh wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur dengan
prioritas pengembangan dan pengembangan kawasan peruntukan industri di luar kawasan
industri meliputi Kabupaten Gresik

Rencana Kawasan Strategis

Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Kawasan ekonomi unggulan terdiri atas


Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan) LIS (Lamongan Integrated Shorebase)
sebagai KSN. dan sekitarnya di Kabupaten Lamongan,
Pelabuhan Teluk Lamong dan sekitarnya
di Kabupaten Gresik dan Kota Surabaya,
Kabupaten Sidoarjo, Bangkalan, dan
Malang sebagai KSP
Dokumen Kebijakan dan Rencana Provinsi

RZWP3K Jawa Timur 2018-2038


1. 2. 3.
Kecamatan Manyar DLKp bersama dengan Terminal Manyar
termasuk dalam Pelabuhan Gresik termasuk dalam
Rencana Induk ditetapkan sebagai alur Terminal Umum
Pelabuhan Tanjung masuk pelabuhan
Perak Kota Surabaya

4. 5. 6.
Isu kerusakan Terdapat potensi
Terminal JIIPE
mangrove terparah di banjir atau rob di
merupakan Terminal
Ujungpangkah dan bantaran Sungai
Khusus dan TUKS
Manyar Kalimireng
Dokumen Kebijakan
RTRW Kabupaten Gresik Tahun 2020-2040 dan Rencana Kabupaten

PKN Desa Roomo, Desa Sukomulyo Fungsi Pelayanan :


Industri Pengolahan, Pelabuhan
Desa Manyar Sidomukti, Desa Manyar dan Pengembangan Permukiman
PKW Sidorukun, Desa Manyarejo

Penggunaan lahan industri total di Kabupaten Gresik adalah 10.16 % dari luas lahan
atau 10.967,58 Ha dan Industri juga direncanakan di Kecamatan Manyar.
Sektor industri utamanya industri pengolahan merupakan salah satu sektor
unggulan dan strategis.

Rencana penggunaan lahan industri adalah mengakomodasi rencana EJIIZ, yang menghasilkan total
penggunaan lahan sebesar 8.613,85 Ha di dokumen rencana Gresik Utara, Gresik Selatan, serta Gresik Kota.

KSK dengan sudut kepentingan pengembangan ekonomi yang ditetapkan meliputi Kawasan industri
terpadu di Kecamatan Manyar seluas 2.933 Ha
Dokumen Undang-Undang dan Peraturan

Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah


● Undang-Undang No.01 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
● Undang-Undang No.17 Tahun 2018 Tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
● Undang-Undang No.60 Tahun 2017 Tentang Konservasi Sumber Daya Ikan
● Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.142 Tahun 2015 Tentang Kawasan Industri
● Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.14 Tahun 2015 Tentang Rencana Induk
Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015-2035
● Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah
Berbahaya dan Beracun
● Peraturan Pemerintah Kelautan dan Perikanan No.8 Tahun 2012 Tentang Kepelabuhan
Perikanan
● Peraturan Pemerintah Perindustrian No.40 Tahun 2016 Tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Kawasan Industri
Tinjauan Teori

Konsep Port City


Port City memiliki keunikan yaitu sebagai penghubung jarak jauh garis depan maritim tiap wilayah
dan biasanya bergerak pada kegiatan logistik, pariwisata, kegiatan tersier, dan perencanaan.
(Bird, 1977; 1983). Pengembangan juga diikuti dengan kegiatan pelabuhan dan maritim yang
memiliki pengaruh yang kuat terhadap ekonomi lokal. Hal ini menyebabkan adanya
ketergantungan ekonomi lokal terhadap pelabuhan yang ada.

Proses penyebaran Terbentuk pemanfaatan ruang dan penggunaan Integrasi


fungsi pelabuhan lahan yang membentuk suatu ciri khas. transportasi.
3. METODOLOGI
Kerangka Berpikir Metodologi
— Oceanografi —

Peta-peta
oseanografi
Survei Analisis
dan deskripsi
Sekunder Spasial GIS
dan Studi → dan Analisis → data
oseanografi,
Literatur deskriptif
Peta Analisis
Oseanografi
— Geologi dan Geomorfologi —
ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN ANALISIS PEMANFAATAN
JENIS PANTAI

Analisis studi literatur jurnal

ANALISIS PERUBAHAN GARIS ANALISIS DAYA DUKUNG AIR


PANTAI

Perbandigan gambar citra yang diambil


dari Google Earth
Ekosistem Mangrove
Analisis Analisis deskriptif mengenai Kerapatan Mangrove (Rapat, Sedang, Jarang)
Kondisi

Analisis
Kesesuaian
Sosial dan Demografi
— Ekonomi —
● Analisis LQ dan SS

DATA

PDRB Atas Dasar Harga Konstan


● Sektor
● Sub Sektor
● Sub Sub Sektor

ANALISIS

Analisis Location Quotient (LQ)


Analisis Shift Share (SS)

OUTPUT

Kondisi industri di Kab. Gresik


KPN, KPP, dan KPPW industri di Kab. Gresik
Sektor unggulan di Kab. Gresik
— Sumber Daya Ikan —
ANALISIS PRODUKTIVITAS PERIKANAN TANGKAP

ANALISIS PRODUKTIVITAS PERIKANAN BUDIDAYA


Kebencanaan

Pendekatan Kajian Resiko Bencana

Berdasarkan Peraturan Kepala BNPB No 02


Tahun 2012 tentang Pedoman Umum
Pengkajian Resiko Bencana
— Pemanfaatan Ruang —
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN

ANALISIS KESESUAIAN
RUANG LAUT

Membandingkan kondisi
ANALISIS PROYEKSI LAHAN eksisting dengan rencana
alokasi ruang kemudian
dirumuskan dalam
diagram tabel.
4.
PROFIL
WILAYAH
OCEANOGRAFI - BATHIMETRI
OCEANOGRAFI - ARUS PASANG SURUT
No Jenis Arus Musim Kecepatan

1 Arus Pasang Barat 0,15 m/s – 0,3 m/s


Menuju Surut
2 Timur 0,2 m/s – 0,35 m/s

3 Peralihan 1 0,2 m/s – 0,3 m/s

4 Peralihan 2 0,15 m/s – 0,25 m/s


Arus Pasang Menuju Surut
5 Arus Surut Menuju Barat 0,15 m/s – 0,3 m/s
Pasang
6 Timur 0, 2 m/s – 0,35 m/s

7 Peralihan 1 0,1 m/s – 0,25 m/s

8 Peralihan 2 0,1 m/s – 0,2 m/s

Arus Surut Menuju Pasang


OCEANOGRAFI - GELOMBANG
No Musim Ketinggian

1 Barat 0,1 m – 0,15 m

2 Timur 0 – 0,1 m

3 Peralihan 1 0 – 0,1 m

4 Peralihan 2 0 – 0,1 m

Barat Timur Peralihan 1 Peralihan 2


OCEANOGRAFI - SUHU No Bulan Suhu Permukaan (oC)

Minimal Maksimal Rata-Rata

1 Januari 29.56 30.23 30.90

2 Februari 27.93 27.955 27.98

3 Maret 28.72 28.95 29.18

4 April 29.31 29.435 29.56

5 Mei 29.50 29.905 30.31

6 Juni 27.5 28.215 28.93

7 Juli 28.42 28.495 28.57

8 Agustus 27.59 28.095 28.6

9 September 28.50 28.71 28.92

10 Oktober 29.04 29.185 29.33

11 November 29.44 29.385 29.33

12 Desember 28.42 28.445 28.47


OCEANOGRAFI - SUHU
OCEANOGRAFI - pH OCEANOGRAFI - SALINITAS

pH = 7,5 - 8 Salinitas = 26%


OCEANOGRAFI - KLOROFIL No Bulan Kandungan Klorofil (mm/m3)

Min Rata2 Maks

1 Januari 2.30 2.675 3.05

2 Februari 4.7 6.35 8

3 Maret 5.07 5.455 5.84

4 April -3.4 0 3.4

5 Mei 6.86 7.76 8.66

6 Juni 4.69 5.695 6.70

7 Juli 4.62 4.905 5.19

8 Agustus 2.60 3.11 3.62

9 September 5.22 5.98 6.74

10 Oktober -8.42 -3.375 1.67

11 November 3.43 7.38 11.33

12 Desember 4.32 5.175 6.03


OCEANOGRAFI - KLOROFIL
OCEANOGRAFI - KECERAHAN OCEANOGRAFI - DO

Kecerahan = 2-3 meter Oksigen Terlarut = 10 mg/L


— Geologi dan Geomorfologi — Geologi
No Kecam Desa Luas (Ha) Wilayah Total
atan Berdasarkan Jenis Geologi Luas
(Ha)
Aluvium Pilocene
(Holocene) Sedimentary

1 Manyarejo 628.010 0.230 628.24


Manyar
2 Manyar 1842.159 0 1842.15
Sidorukun

3 Manyar 1221.360 0 1221.360


Sidomukti

4 Romo 847.074 0.0472 847.1212

5 Sukomulyo 617.594 0 617.594

Total Luas 5156.199 0.277 5156.476


— Geologi dan Geomorfologi — Jenis Tanah
No Keca Desa Luas (Ha) Wilayah Berdasarkan Jenis Total
mat Tanah Luas
an (Ha)
Aluvial Aluvial Aluvial Komplek
Hidromo Kelabu Kelabu Mediteran
rf Tua Coklat

1 Manyarej 607.428 0 0.0898 0.162 607.679


Man o
yar
2 Manyar 1809.991 0 52.727 0 1862.718
Sidorukun

3 Manyar 967.847 253.513 0 0 1221.36


Sidomukti

4 Romo 0 847.077 0 0 847.077

5 Sukomuly 41.360 576.234 0 0 617.594


o

Total Luas 3426.626 1676.82 52.817 0.162 5156.428


6
— Geologi dan Geomorfologi — Topografi
— Geologi dan Geomorfologi — Kelerengan
— Geologi dan Geomorfologi — Klimatologi
— Geologi dan Geomorfologi — Hidrologi
— Geologi dan Geomorfologi — Substrat Dasar Laut

No. Substrat Luas

1 Pasir 3018.323033 Ha

2 Pasir Lanauan 52.298687 Ha

3 Lumpur Pasiran 402.604488 Ha


— Geologi dan Geomorfologi — Deposit Air Laut
Ekosistem Mangrove

Avicennia marina Rhizophora mucronata Avicennia alba

Rhizophora apiculata Sonneratia caseolaris (Pedada) Nypa fruticans

niniksaja.wordpress
Ekosistem
Mangrove
No Lokasi Luas Hutan
Mangrove (Ha)
1 Kelurahan Manyarejo 30,39
2 Kelurahan Manyar 2,79
Sidorukun
3 Kelurahan Manyar 5,55
Sidomukti

4 Kelurahan Romo 1,72


Ekosistem Terumbu Karang Tidak ditemukan di
Wilayah Perencanaan
Ekosistem Lamun
Kondisi Demografi
—Sosial Demografi—
Jumlah dan Perkembangan Penduduk Kepadatan Penduduk
Kondisi Demografi
—Sosial Demografi—
Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelahiran,
kelamin Kematian dan Migrasi

*Data kelahiran, kematian dan migrasi tahun 2015-2017 tidak ditemukan


Kondisi Demografi
—Sosial Demografi—
Komposisi Penduduk Berdasarkan
Tingkat Pendidikan

Kecamatan Tingkat Pendidikan


Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama
yang Dianut
TK SD, MI SMP, MTS SMA, SMK

Manyar 3.209 11.873 6.811 3.303


Kondisi Demografi
—Sosial Demografi—
Komposisi Penduduk Berdasarkan Komposisi Penduduk Berdasarkan Lapangan
Kelompok Umur Kerja
Karakteristik Sosial
—Sosial Demografi—
Struktur Sosial

Struktur Organisasi Desa/Kelurahan Roomo Struktur Organisasi Desa/Kelurahan Sukomulyo


Karakteristik Sosial
—Sosial Demografi—

Struktur Organisasi Desa/Kelurahan Manyarejo Struktur Organisasi Desa/Kelurahan Manyar Sidomukti


Karakteristik Sosial
—Sosial Demografi—

Struktur Organisasi Desa/Kelurahan Manyar Sidorukun

Struktur sosial di wilayah perencanaan


mayoritas terdiri dari kepala desa, sekretaris
desa, kaur TU dan umum, kaur keungan, kaur
perencanaan, kasi pemerintahan, kasi
kesejahteraan, kasi pelayanan, namun di
Desa/Kelurahan Sukomulyo ditambah dengan
kasun tepen baru.
Karakteristik Sosial
—Sosial Demografi—
Komunitas Sosial

komunitas sosial di Kabupaten Gresik diantaranya yaitu komunitas tangan di atas, komunitas gresker
dan komunitas Motor Antik Club Indonesia (MACI). Komunitas tangan di atas melakukan kegiatan
membantu masyarakat yang minim dalam kondisi ekonomi keluarga, komunitas gresker memiliki
kegiatan rutin selama Ramadhan yaitu menyantuni anak yatim dan komunitas motor antik membantu
membangun mushola di Desa/Kelurahan Manyar SIdomukti.
Karakteristik Sosial
—Sosial Demografi—
Kegiatan Sosial

Kegiatan sosial di wilayah perencanaan berupa kegiatan FGD mengenai pemetaan sosial,
CSR dan luas wilayah di Desa/Kelurahan Roomo, selain itu juga terdapat Pemuda Peduli
Dhuafa di Desa/Kelurahan Sukomulyo dan Roomo.

Konflik Sosial
Berdasarkan survei sekunder melalui kuisoner yaitu terkait masalah dengan kepentingan
pribadi untuk penyelesaian masalah dengan diketuai oleh lurah terdekat yang berada di
tempat tinggal.
Karakteristik Budaya
—Sosial Demografi—
Kegiatan Keagamaan dan Adat Istiadat

Salah satunya terdapat di Desa/Kelurahan Di Desa/Kelurahan Sukomulyo terdapat

Manyar Sidomukti yaitu kegitan shalawat tradisi adat yaitu jaranan. Melalui suatu

Bersama. Pada tahun 2019 lalu dilakukan even diangkat kembali salah satu seni

kegiatan bershalawat bersama Habib budaya yang sebelumnya telah lama

Muchsin Al-Hamid. hilang.


— Ekonomi—
PDRB
Total PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Gresik Tahun 2020 adalah sebesar
Rp. 97.616,60 miliar. Jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan tahun lalu, yang
jumlahnya adalah Rp. 101.346,55. Hal yang sama juga berlaku untuk PDRB Atas Dasar
Harga Berlaku. Sedangkan investasi di Kabupaten Gresik mengalami kenaikan dan
penurunan yang signifikan setiap tahunnya. Untuk investasi asing, pada tahun 2020,
Kabupaten Gresik mendapatkan modal sebesar 127.284,4 ribu USD. Sedangkan
investasi domestik, Kabupaten Gresik mendapatkan modal sebesar Rp. 12.385.034,6
juta. Industri di Kabupaten Gresik berkembang cukup pesat.
Terdapat dua kawasan industri yang berskala besar:

Kawasan Industri
Kawasan Industri JIIPE
Maspion
Industri
Tabel Jumlah Industri di Gresik Kota Tahun 2019

Kecamatan Industri Kecil Industri Sedang Industri Besar

Manyar 490 38 28

Sumber: statistik.gresikkab.go.id; Kecamatan Manyar dalam angka 2020


Persebaran TUKS
Berdasarkan hasil wawacara yang di lakukan
dengan pihak karyawan BMS sendiri di peroleh
data bahwa pada wilayah studi perencanaan
pesisir yang terdapat pada kecamatan Manyar
Kabupaten Gresik di ketahui bahwa terdapat
Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) yang
dimiliki oleh industri Petrokimia, Industri DABN,
Industri WILMAR, Industri PJB dan Industri KIAS,
Sedangkan untuk industri yang memeiliki
terminal berstatus Pelabuhan Umum pada
wilayah perencanaan adalah Industri Maspion,
Industri Indogresik dan BMS.
Logistik
Berdasarkan data Java Integrated Industrial Estate (JIIPE) kinerja arus
kapal hingga November 2019 naik 25 persen dibandingkan periode yang sama
tahun lalu berdasarkan data trafik hingga November 2019, arus kapal telah
mencapai 6.064.918 GT-Etmal atau naik 25,48 % dibandingkan tahun lalu di
periode yang sama yakni hanya 4.833.338 GT-Etmal.Kenaikan juga terjadi dari
sisi arus barang yang mencapai lebih dari 1,1 juta ton hingga November 2019,
yakni meningkat 16,7 persen dibandingkan periode sama 2018 yang hanya
965.108 ton.
Investasi
Realisasi
Tahun
Nilai Investasi Nilai Investasi PMA
Jumlah Proyek
PMDN (Juta IDR) (Ribu USD)

2016 64 3.986.874,1 351.839,8

2017 77 4.451.144,7 436.663,7

2018 575 6.619.535,4 326.804,7

2019 899 3.199.730,5 98.346,6

2020 1596 12.385.034,6 127.284,8


UMKM
1. minuman herbal Tradisonal (temulawak 6. minyak ijen,bubuk gandum,cincau
dan kunyit asam, jahe sari temulawak,) bubuk, kopi bubuk, minyak buah
kelapa, sp dan npk
2. konveksi (jilbab dan pakaian muslim)
7. pomade
3. olahan ikan bandeng, Terasi udang dan
petis udang, pakan ikan, kerupuk udang/ikan 8. industri ikat pinggang, peci /
songkok
4. olahan makanan (tape ketan, telur asin
pangsit mie ayam, nugget, kue kering, bumbu 9. zat warna sintetis untuk makanan
Pecel, kue basah, . lele crispy,stick lele, . kebab,
10. pupuk fosfat alam, Tepung kaolin,
rosoles, pizza)
tepung gips, tepung talk, phosphate
5. Kerajinan, kayu untuk bahan bangunan
11. super shosphate
— Sumber Daya Ikan — Perikanan Tangkap

Produksi Ikan Tangkap Kecamatan Manyar Tahun 2017-2019

Jenis-Jenis Ikan Tangkap


Kecamatan Manyar Tahun 2017-2019

Kelompok Jenis

Demersal Kakap

Crustacea Udang Putih

Udang Lain

Kepiting

Mollusca Kerang Dara

Ikan lain
— Sumber Daya Ikan — Perikanan Tangkap

Jumlah Armada Perahu di


Jumlah Alat Tangkap Ikan Berdasarkan Jenisnya di
Kecamatan Manyar Tahun 2017-2019
Kecamatan Manyar Tahun 2019
— Sumber Daya Ikan — Perikanan Budidaya

Produksi Ikan Budidaya Kecamatan Manyar Tahun 2017-2019

Produksi Ikan Budidaya Kecamatan Manyar Tahun 2017-2019

Luas Area Pemeliharaan Budidaya Ikan


Kecamatan Manyar

Tambak Tambak Saluran


Tahun
Payau Tawar Tambak

2018 3123,9 2490,4 35

2019 3124,06 2490,55 35,09


— Sumber Daya Ikan — Perikanan Budidaya

BUDIDAYA IKAN BANDENG

Menurut Rencana Zonasi Bagian Wilayah P3K


Dengan luas tambak air tawar di wilayah
Kawasan Ekonomi Kelautan 2020, diketahui
perencanaan pada tahun 2019 seluas 2490,55
bahwa:
hektar, asumsi hasil budidaya ikan bandeng di
Rata-rata Luas Per 6 hektar Kecamatan Manyar adalah sebagai berikut:
Empang

Rata-rata Rean Per 6 rean Jumlah Empang 415 unit


Empang
Rata-rata Jumlah Ikan 30.000 ekor
1 Rean 5.000 ekor bibit Per Empang

Berat Rata-rata 0,4 kg Perkiraan Jumlah Ikan 12.450.000 ekor


Bandeng
Perkiraan Hasil 4.980.000 kg atau
Waktu Panen 7-8 bulan sekali Produksi Sekali Panen 4.980 ton
Kebencanaan

Bahaya Banjir
Kebencanaan

Kerentanan Banjir
Kebencanaan

Kapasitas Banjir
Kebencanaan

Bahaya Cuaca Ekstrim


Kebencanaan

Kerentanan Cuaca
Ekstrim
Kebencanaan

Kapasitas Cuaca
Ekstrim
Kebencanaan

Bahaya Gempa Bumi


Kebencanaan

Kerentanan Gempa Bumi


Kebencanaan

Kapasitas Gempa Bumi


Kebencanaan

Bahaya Gelombang
Ekstrim & Abrasi
Kebencanaan

Kerentanan Gelombang
Ekstrim & Abrasi
Kebencanaan

Kapasitas Gelombang
Ekstrim & Abrasi
Pemanfaatan
Ruang
● Penggunaan
lahan didominasi
dengan tambak
● Pemanfaatan
Ruang Laut
didominasi
dengan
kepentingan
pelayaran dan
industri
No. Penggunaan Lahan Luas (km2)

1. Bangunan Industri Perdagangan


& Perkantoran
20.27 Penggunaan Lahan —
Didominasi dengan
2. Bangunan Permukiman Kota 1.79 Tambak Ikan tambak ikan bandeng.
3. Danau/Waduk 0.19

Berkembang sangat
4. Hutan Mangrove 0.41 Industri pesat.

5. Lahan Terbuka Alami 1.17


Memenuhi kebutuhan
6. Semak Belukar 6.09 Reklamasi lahan kepentingan
industri
7. Tambak Garam 0.75

8. Tambak Udang/Ikan 19.23


Lain-lain

Total 49.9km2
— Pemanfaatan Ruang Laut —
Berada di Selat Madura
sehingga mayoritas
Menunjang aktivitas merupakan alur
kebutuhan pelayaran yang
Pipa minyak dan pelabuhan Gresik menunjang kegiatan
gas dan Tanjung Perak logistik

Pipa
Alur
Bawah DLKr
Pelayaran
Laut
5. ANALISA
Oceanografi
Kesesuaian Perikanan
Tangkap
Oceanografi
Kesesuaian Perikanan
Budidaya

Kerapu Udang

Bandeng

KJA Kerang Hijau


Oceanografi
Kesesuaian
Pariwisata - Pancing
Geologi dan Analisis Kemampuan Lahan
Geomorfologi
Geologi dan Analisis Kemampuan Lahan
Geomorfologi
Perhitungan Ketersediaan Air
SA = 10 X C X R X A
SA = 10 X 0,52 X 1001 X 4045,9 =
210.597.186,8

Perhitungan Kebutuhan Air


DA = N X KHLA
DA = 114893 X 1600 = 183.828.800

Dari hasil analisis daya dukung air diatas


dapat diketahui DA < SA sehingga wilayah
perencanaan mengalami surplus kebutuhan
air bersih.
Geologi dan Geomorfologi Analisis Perubahan garis Pantai
No Jenis Pantai Fungsi

1 Pantai Berpasir Pariwisata, Kawasan Konservasi,


Pembangunan Kawasan Terbangun.

2 Pantai Berlumpur Pariwisata dan Kawasan Konservasi

—Analisis Pemanfaatan Jenis Pantai


Ekosistem
Mangrove
Ekosistem Mangrove
1. 2.

Pembuangan limbah dari Industri Maraknya reklamasi kawasan industri


ke sungai dan pesisir pantai menjadi juga mempengaruhi kelestarian mangrove
salah satu penyebab tercemarnya di Kecamatan Manyar, khususnya di
kondisi lingkungan yang ditumbuhi kalimireng dan garis pantai pesisir Manyar.
tumbuhan mangrove. (Miftakhul Ditanggapi dengan upaya reboisasi
Khoiri, 2018) (http://amtv.co.id/)
Kelurahan Nilai
Kesesuaian

Kelurahan Manyarsidomukti 180

Kelurahan Manyarejo dan 220


Manyarsidorukun

Kelurahan Roomo 210

Kelas kesesuaian:
S2/Sesuai (151-225%)

Sumber: M. K. Wardhani, 2014


Sosial Demografi
Analisis Proyeksi Jumlah Penduduk

Desa/Keluraha Luas Proyeksi Jumlah Penduduk (Jiwa)


n (Km²)
2019 2023 2027 2031 2035 2039

Roomo 3,65 5.577 5.475 5.375 5.276 5.180 5.085

Sukomulyo 4,17 10.155 10.478 10.811 11.155 11.510 11.876

Manyarejo 10,70 4.305 4.516 4.737 4.969 5.212 5.468

Manyarsidom 11,30 2.702 2.664 2.626 2.588 2.551 2.515


ukti

Manyarsidoruk 9,38 3.825 3.846 3.867 3.889 3.910 3.932


un

Total 39,2 26.564 26.978 27.416 27.877 28.363 28.875


Sosial Demografi
Analisis Proyeksi Kepadatan Penduduk

Desa/Keluraha Luas Proyeksi Kepadatan Penduduk (Jiwa/ Km²) Klasifikasi


n (Km² Kepadatan
) 2019 2023 2027 2031 2035 2039 Penduduk
Tahun 2039
(jiwa/ha)

Roomo 3,65 1.528 1.500 1.473 1.445 1.419 1.393 Rendah

Sukomulyo 4,17 2.435 2.513 2.593 2.675 2.760 2.848 Rendah

Manyarejo 10,70 402 422 443 464 487 511 Rendah

Manyarsidom 11,30 239 236 232 229 226 223 Rendah


ukti

Manyarsidoruk 9,38 408 410 412 415 417 419 Rendah


un

Total 39,2 5.012 5.081 5.153 5.229 5.309 5.394


Sosial Demografi Analisis Rasio Ketergantungan

Kelompok Umur

Tidak Produktif Produktif Tidak


Desa/Kelurahan
Produktif

0-4 5-9 10-14 15-24 25-39 40-59 >=60 Desa/Kelurahan Usia Usia Tidak Proyeksi Rasio
Produktif Produktif ketergantungan
Tahun 2019

Roomo 438 501 442 906 1.278 1.486 814


Roomo

Sukomulyo
Sukomulyo 719 791 828 1.859 2.324 2.928 706

Manyarejo 17.866 8.946 50%


Manyarejo 364 368 353 742 1.080 1.087 311
Manyarsidomukti

Manyarsidomukti 246 269 242 397 655 677 216 Manyarsidorukun

Manyarsidorukun 330 365 324 565 955 927 319

Total 2.097 2.294 2.189 4.469 6.292 7.105 2.366


Sosial Demografi
Analisis Kualitas Sumber Daya Manusia

No. Komponen Tahun

2015 2016 2017 2018

1 Rata-Rata Lama 8,93 8,94 8,95 8,96


Sekolah

2 IPM 73,57 74,46 74,84 75,28


Sosial Demografi Analisis Deskriptif Sosial
Analisis Sosial Budaya Masyarakat

● Dengan adanya struktur sosial yang tersrtuktur maka memungkinkan untuk mempermudah koordinasi antara
ketua desa dengan ketua camat ataupun pemerintah terkait dalam mengurus keperluan di masing-masing
desa.
● Terdapatnya Komunitas di wilayah perencanaan sangat membantu untuk menyejahterakan hidup
masyarakat setempat seperti komunitas tangan di atas yang membantu menyalurkan bantuan sembako
kepada guru yang tidak mendapatkan gaji, hal ini perlu ditingkatkan agar terpenuhinya kehidupan
masyarakat setempat.
● Dengan banyaknya kegiatan sosial pada wilayah perencanaan ini maka dapat diartikan bahwa interaksi
sosial masyarakat cukup tinggi, hal ini dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk dijadikan salah satu faktor
pendukung dari kesejahteraan hidup masyarakat setempat. Salah satunya ialah dengan memanfaatkan
kegiatan yang dilakukan oleh kelompok peduli dhuafa untuk lebih diberdayakan agar terpenuhinya
kebutuhan hidup para dhuafa, begitu juga dengan kegiatan yang dilakukan oleh kelompok FGD dapat
membantu dalam pengambilan keputusan bersama dalam kepentingan masyarakat.
● Konflik yang terjadi di masyarakat disebabkan oleh masalah kepentingan pribadi, hal ini terjadi karena
kurangnya rasa menghargai antar masyarkat sehingga diperlukan edukasi untuk meningkatkan kesadaran
agar saling menghargai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Permasalahan pribadi sebaiknya
diselesaikan secara pribadi terlebih dahulu, jika tidak dapat diselesaikan maka bisa melibatkan ketua desa
untuk menyelesaikan maslaah tersebut.
Sosial Demografi Analisis Deskriptif Budaya

Analisis Sosial Budaya Masyarakat

Mayoritas agama yang dianut di wilayah perencanaan adalah Agama Islam, terdapatnya
kegiatan kegamaan di Desa/Kelurahan Manyar Sidomukti yaitu kegitan shalawat Bersama.
Dapat dikatakan masyarakat setempat mengamalkan ibadah yang ada dengan baik,
selain kegiatan agama, masyarakat memiliki peduli yang tinggi terhadap kebudayaan
nenek moyang yang ada salah satunya yaitu tradisi adat jaranan, dimana tradisi tersebut
sebelumnya telah lama hilang dilestarikan kembali melalui suatu event oleh masyarakat
setempat sehingga dapat memperkuat silahturahmi antar warga. Hal ini sangat perlu
ditingkatkan agar kebudayaan khas daerah tidak hilang.
Ekonomi
Analisis Potensi Pengembangan Ekonomi
● Analisis Sektor Unggulan PDRB
Dalam analisis potensi pengembangan ekonomi ditemukan beberapa
kesimpulan sebagai beriku :
Berdasarkan Hasil Analisis LQ yang nilainya berada di atas 1 adalah sektor
Pertambangan dan Penggalian, Industri Pengolahan, Pengadaan Listrik dan
Gas, dan Konstruksi. Secara total terdapat 4 sektor yang memiliki nilai LQ
diatas 1, artinya sektor-sektor tersebut merupakan sektor basis pada
perekonomian Kecamatan Manyar

Analisi KPN
● Berdasarkan hasil perhitungan KPN semua sektor bernilai positif, artinya
sektor-sektor tersebut memberikan dampak positif terhadap perekonomian
Kabupaten Gresik
Analisi Nilai KPP
● Berdasarkan Analisi nilai KPP sektor yang memiliki
nilai positif adalah sektor Industri Pengolahan,
Konstruksi, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor, Transportasi dan
Dapat disimpulkan
Pergudangan, Penyediaan Akomodasi dan Makan bahwa berdasarkan
Minum, Informasi dan Komunikasi, Jasa Perusahaan, analisis tipologi
dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial. artinya antara hasil LQ dan
sektor-sektor tersebut mengalami pertumbuhan Shift Share yang
yang cepat. masuk ke dalam
tipologi pertama
Analisis nilai KPPW adalah industri
● Hasil Analisi nilai KPPW hanya terdapat tiga sektor pengolahan.
yang bernilai negatif yakni sektor pertanian,
kehutanan dan perikanan, sektor pertambangan dan
penggalian, dan sektor industri pengolahan artinya
sektor-sektor tersebut tidak memiliki daya saing di
tingkat Provinsi Jawa Timur.
Tabel 104. Hasil Analisis LQ dan SS PDRB

Lapangan Usaha LQ KPN KPP KPPW PB

A. Pertanian, Kehutanan, dan


Perikanan 0.567423 695.0734 -728.101 -87.9292 -816.03

B. Pertambangan dan Penggalian 1.900711 1081.271 -116.932 -725.677 -842.609

C. Industri Pengolahan 1.620806 4862.323 1044.454 -332.029 712.425

D. Pengadaan Listrik dan Gas 1.764375 55.36391 -53.7076 50.80468 -2.90291

E. Pengadaan Air, Pengelolaan 0.623287 6.233405 -0.24889 0.439486 0.190595


Sampah, Limbah dan Daur Ulang

F. Konstruksi 1.028716 938.4684 227.337 390.3776 617.7146

G. Perdagangan Besar dan Eceran; 0.677028 1265.741 189.2963 115.0342 304.3305


Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Gambar Tipologi LQ dan SS PDRB Kabupaten Gresik

Berdasarkan tipologi klassen LQ dan SS


diketahui bahwa sektor pertanian,
kehutanan dan perikanan berada di
tipologi klassen IV yang menandakan
bahwa sektor ini merupakan sektor yang
tertekan, dengan artian tidak memiliki
pengaruh yang besar terhadap PDRB
Kabupaten Gresik dan memiliki
pertumbuhan yang lambat. Padahal
sektor ini termasuk kedalam urutan 3
besar penyumbang PDRB Gresik,
penyebab nilai LQ

sektor ini rendah bisa disebabkan oleh hasil


produksi perikanan Gresik yang kalah dengan
hasil produksi perikanan Kabupaten lain
Sumber: Analisa Penulis 2021 seperti Lamongan dan Tuban.
— Sumber Daya Ikan — Perikanan Tangkap

Hasil Analisis Produktivitas Perikanan Tangkap


— Sumber Daya Ikan — Perikanan Budidaya

Menurut Anwar, S., et.al (2017), produktivitas budidaya bandeng dapat


digolongkan ke dalam tiga kategori, antara lain:
Hasil Analisis Produktivitas Budidaya
Tingkat rendah : Produktivitas < 1,67 ton/ha
Ikan Bandeng
Tingkat madya : Produktivitas 1,67 ton/ha - 6,55 ton/ha
Hasil Produksi Selama 1 Tahun 9960 Tingkat tinggi : Produktivitas > 6,55 ton/ha
(ton)

Luas Lahan (ha) 2490.55 Berdasarkan penggolongan tersebut, produktivitas budidaya ikan bandeng

Produktivitas Perikanan 4.0 di wilayah perencanaan dapat digolongkan ke dalam kategori tingkat
Budidaya Bandeng (ton/ha) madya. Dengan dikategorikan sebagai tingkat madya, budidaya ikan
bandeng menjadi salah satu potensi perikanan Kecamatan Manyar.
Kebencanaan

Resiko Banjir
Kebencanaan

Resiko Cuaca Ekstrim


Kebencanaan

Resiko Gempa Bumi


Kebencanaan

Resiko Gelombang
Ekstrim & Abrasi
Kebencanaan

Jalur Evakuasi
— Analisis Pemanfaatan Ruang —
1. 2. 3. 4.

Kesesuaian Kesesuaian Perubahan Konflik


Lahan Ruang Laut Lahan dan Pemanfaatan
Proyeksi Ruang
1. Kesesuaian Lahan
1. Kemampuan Pengembangan Sedang,
yang dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan hutan produksi dan hutan
lindung, permukiman kepadatan
sedang, kegiatan perdagangan dan
jasa skala kecil, perkantoran,
pelayanan umum, industri skala kecil,
tambak, perkebunan, dan
peruntukkan khusus.
2. Kemampuan Pengembangan Agak
Tinggi, yang dapat dimanfaatkan
untuk kegiatan permukiman,
perdagangan dan jasa, perkantoran,
perindustrian, dan kegiatan yang
memanfaatkan lahan terbangun.
2. Kesesuaian Ruang Laut Pelayaran Kurang
Sesuai

Zona Pelabuhan

Zona Alur Laut

Pemanfaatan untuk DLKr dan


Pelabuhan Nasional Telah Sesuai Pipa Bawah Laut
Telah Sesuai
Zona Tambang
2. Kesesuaian Ruang Laut

Zona Perikanan

Tambang Pasir
Laut Tidak Sesuai

Zona Konservasi

Perikanan Tangkap
Tidak Sesuai

Zona Mangrove
Telah Sesuai
2. Kesesuaian Ruang Laut
Kawasan Strategis Nasional

Daerah Latihan TNI


AL Tidak Sesuai

Daerah Ranjau
Telah Sesuai
3. Perubahan Lahan dan Proyeksi
No. Penggunaan Lahan 2020 2040

1. Bangunan Industri 20.27 33.79


Perdagangan &
Perkantoran

2. Bangunan 1.79 1.83


Permukiman Kota

3. Danau/Waduk 0.19 0.19

4. Hutan Mangrove 0.41 0.11

5. Lahan Terbuka Alami 1.17 0.07

6. Semak Belukar 6.09 6.09

7. Tambak Garam 0.75 0.75

8. Tambak Udang/Ikan 19.23 7.01


4. Konflik Pemanfaatan Ruang
4. Konflik Pemanfaatan Ruang
6.
POTENSI DAN
MASALAH
— Kondisi Fisik dan Sumber Daya Pesisir —
- Wilayah perencanaan memiliki jenis tanah bertipe aluvial yang memiliki kandungan organik tinggi
sehingga sangat berpotensi untuk kegiatan budidaya dan konservasi.
- Mayoritas wilayah perencanaan termasuk kedalam wilayah dengan kemudahan dikerjakan tinggi
yang berpengaruh baik terhadap perkembangan kawasan
- Kestabilan lereng di wilayah perencanaan termasuk tinggi sehingga dalam pembangunan
kedepannya tidak perlu ditakutkan adanya kemiringan bangunan
- Dengan daerah yang memiliki kemungkinan erosi tinggi berpotensi berkurangnya wilayah
perencanaan
- Kemampuan pengembangan di wilayah perencanaan termasuk sedang hingga tinggi yang mana
cocok jika diadakan pengembangan kawasan industri
- Jenis pantai yang berpasir maupun berlumpur memiliki potensi untuk menjadi kawasan terbangun
- Ketersediaan air di wilayah perencanaan tinggi sesuai analisis daya dukung dimana terjadi surplus
berbanding terbalik dengan drainase yang disediakan di wilayah perencanaan
- Terdapat wilayah perairan yang memiliki kriteria sesuai untuk perikanan tangkap dan
budidaya, tetapi terkendala tumpang tindih dengan pemanfaatan ruang eksisting seperti DLKr &
DLKp. Dikhawatirkan potensi pemanfaatannya kurang maksimal karena adanya pemanfaatan ruang
eksisting yang dapat mengganggu produktivitas ikan dan lalu lalang kegiatan pengambilan ikan.
— Kondisi Fisik dan Sumber Daya Pesisir —
- Pembuangan air limbah industri yang belum diolah dengan baik di Kalimireng dan pesisir pantai
Manyar berpengaruh buruk terhadap lingkungan sekitar terutama ekosistem mangrove.
- Usaha konservasi dan wisata mangrove di Kalimireng masih belum mendapatkan perhatian
pemerintah secara intensif, dimana masih dikelola oleh pokdarwis secara seadanya. Upaya
pemerintah dan beberapa pihak lain mulai terlihat pada kegiatan reboisasi pada april 2021.
- Ekosistem mangrove terus tergerus lahan reklamasi industri.
- Ekosistem Mangrove sudah berada pada kawasan yang sesuai.
- Terdapat koperasi budidaya ikan bandeng di Kecamatan Manyar
- Kecamatan Manyar sebagai penyuplai kebutuhan ikan bandeng nasional
- Terdapat agen penjual nener (bibit ikan bandeng) di Desa Betoyo Kecamatan Manyar
- Komunitas petani tambak ikan bandeng sering mengadakan forum informal
- Belum ada koperasi budidaya ikan bandeng pada tingkat desa
- Banyak tambak yang dijual kemudian dialih fungsikan untuk kegiatan industri
- Air di sekitar Kecamatan Manyar berwarna hitam akibat pembuangan limbah pabrik
- Ikan bandeng membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai ukuran yang dapat dijual
- Kegiatan pembudidayaan masih menggunakan cara tradisional
- Tidak lagi ada modal biaya dan pelatihan yang diberikan oleh pemerintah
- Belum ada kerjasama antara pemerintah dan masyarakat lokal
Pemanfaatan Ruang
● Alih fungsi lahan tambak milik masyarakat menjadi kawasan industri
● Kawasan permukiman yang kumuh di sekitar pesisir Manyar
● Daerah ranjau yang berada pada lokasi yang padat aktivitasnya
● Dampak pembangunan kawasan industri yang menghambat produksi tambak
● Konversi lahan mangrove menjadi reklamasi untuk menunjang kegiatan industri
● Pemanfaatan ruang laut yang tidak bergantung pada sumber daya ikan dan
dilewati jalur migrasi ikan mendorong majunya industri pesisir.
● Pemanfaatan ruang laut yang tidak didominasi budidaya dan penangkapan
ikan di perairan mempermudah konsentrasi industri di kawasan pesisir Manyar
Sosial Ekonomi
● Sektor industri beserta subsektornya adalah basis dan dapat menjadi penggerak utama (prime mover)
dalam pertumbuhan ekonomi
● Minat dan nilai investasi yang besar didominasi untuk perkembangan kawasan industri
● Belum terealisasinya pembebasan lahan warga yang diperuntukkan untuk JIIPE Secara Keseluruhan.
● CSR Belum Optimal
● Jumlah penduduk pada wilayah perencanaan dari kondisi eksisting hingga 20 tahun mendatang
mengalami peningkatan, hal ini merupakan potensi jumlah penduduk yang bisa dijadikan modal dasar
bagi peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
● Kepadatan penduduk yang rendah berpotensi bagi masyarakat untuk berinovasi dalam menarik
masyarakat untuk datang ke wilayah perencanaan.
● Kesadaran akan hidup selalu berdampingan juga terlihat pada wilayah perencanaan yang dapat dilihat
pada banyaknya komunitas sosial dalam melakukan kegiatan sosial demi menjaga kerukunan antar
masyarakat.
● Berusaha mengembalikan budaya yang ada diterapkan oleh masyarakat untuk menghargai bagaimana
dahulu warisan kearifan lokal yang telah diturunkan secara turun-temurun dari nenek moyang berpotensi
meningkatkan budaya lokal masyarakat setempat.
● Kualitas sumber daya manusia yang ada pada wilayah perencanaan yang mana keterbatasan
kesempatan kerja yang ada tidak sebanding dengan jumlah penduduk pada usia produktif.
7.
ISU
STRATEGIS
Kawasan Ekonomi Khusus yang telah
ditetapkan pada kawasan pesisir Manyar
yang dikelola oleh PT BERLIAN MANYAR
Penyediaan pembangkit listrik energi
SEJAHTERA.
terbarukan berupa PLTG (Pembangkit
Listrik Tenaga Gas dan Uap) di JIIPE
Adanya arahan pengembangan PT TUKS,
(Implementasi PERPRES No. 80/2019
BMS menjadi Pelabuhan Internasional
tentang Percepatan Pembangunan
(pelabuhan umum)
Ekonomi di Kawasan
Gerbangkertasusila)
Kawasan industri Manyar menjadi salah
satu titik dibangunnya sistem transit
oriented development yang didorong
Pengembangan jalur KA STA Duduk -
dengan peningkatan status jalan dan
Pelabuhan JIIPE Manyar Gresik
perpanjangan jalur rel kereta api untuk
keperluan akomodasi barang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai