ABSTRACT
Noise is one of the environmental problems that is often overlooked. To solve an environmental
problems like this, vegetation is considered as the most effective and efficient noise damper. This
research was conducted in Warembungan Village, Pineleng District, Minahasa Regency from May to
July 2018, using the 3 factor factorial field experiment method in a Randomized Block Design, 3 main
factors are vegetation canopy cover level, rotation per minute (RPM) rate of sound source, and distance
level. The vegetation canopy cover level was determined purposively.Theaim of this research to
determine the capacity of various level of vegetation canopy coverage to reduce noise at various levels
of noise. The role of vegetation in reducing noise depends on the coverage of vegetation canopy. At low
level coverage of vegetation canopy, noise decreases about 1.25 dBA or 1.69% lower than the noise
recorded without vegetation coverage. at the middle level coverage and high level coverage of
vegetation canopy, the noises decrease about 2.46 dBA (or 3.32% lower) and 5.72 dBA (or 7.82%
lower) respectively.
Keywords: sound, noise, vegetation, canopy cover
ABSTRAK
Kebisingan merupakan salah satu masalah lingkungan yang sering diabaikan. Pemecahan masalah
lingkungan seperti kebisingan yang paling efektif dan efisien salah satunya adalah dengan
menghadirkan vegetasi yang dapat berperan sebagai peredam kebisingan. Penelitian ini dilakukan di
Desa Warembungan Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa pada bulan Mei hingga Juli 2018
dengan menggunakan metode percobaan lapangan faktorial 3 faktor dalam Rancangan Acak Kelompok
(RAK), 3 faktor utama yaitu tingkat tutupan tajuk vegetasi, tingkat rotasi per menit (RPM) sumber bunyi,
dan tingkat jarak. Tingkat tutupan tajuk vegetasi ditentukan secara purposive. Penelitian inibertujuan
untuk mengetahui kemampuan vegetasi dalam meredam kebisingan pada berbagai tingkat tutupan
tajuk vegetasi untuk berbagai tingkat kebisinganperanan vegetasi dalam meredam kebisingan sangat
tergantung pada penutupan tajuk vegetasi. Nilai penurunan tingkat kebisingan oleh tutupan tajuk
vegetasi sebesar 1,25 dBA atau 1,69% untuk tingkat tutupan tajuk kategori rendah, 2,46 dBA atau
3,32% untuk tingkat tutupan tajuk kategori sedang dan 5,79 dBA atau 7,82% untuk tingkat tutupan
kategori tinggi.
Kata kunci: bunyi, kebisingan, vegetasi, tutupan tajuk
Variabel Pendukung tinggi terjadi pada titik sampel C3 yaitu sebesar 1ᴼC
Bunyi yang merambat di udara sangat di- dan kelembapan pada titik sampel C1 sebesar 6%.
pengaruhi oleh pergerakan udara itu sendiri, arah
dan kecepatan angin yang tidak stabil akan mem- Frekuensi
pengaruhi data kebisingan pada setiap ulangan. Pengukuran frekuensi bunyi terdapat gang-
Berdasarkan pemantauan selama pengukuran ke- guan pada ulangan 2, sedangkan pada ulangan 1
bisingan pada seluruh ulangan, tidak dirasakan ada- dan 3 menunjukan frekuensi yang rendah yaitu
nya hembusan angin atau 0,0 m/s. Dengan demikian dibawah 1000 Hz. Frekuensi tertinggi pada ulangan
dapat dikatakan tidak berpengaruh terhadap per- 1 jarak 0 m (J1) hanya 800 Hz, sedangkan pada
bedaan tingkat kebisingan pada tiap ulangan. ulangan 3 jarak 0 m (J1) tidak ada perlakuan yang
Suhu dan kelembapan udara merupakan melewati 400 Hz. Hal ini masih dalam taraf ke-
faktor yang berpengaruh terhadap perambatan bunyi wajaran mengingat alat ukur spectrum analyzer me-
di udara (Jati dan Priyambodo, 2007), setiap peng- miliki tingkat kepekaan hingga 20 KHz, sehingga
ukuran kebisingan selalu dicatat suhu dan ke- pada saat pengukuran alat ukur mendeteksi
lembaban udara untuk memastikan kondisi rata- frekuensi tertinggi dari bunyi yang ada. Menurut Jati
ratanya tetap sama pada setiap ulangan. dan Priyambodo (2007) situasi ini disebut sebagai
Menurut Irawan dan Sunardi (2012) setiap timbre yaitu pengaruh bunyi latar yang mempe-
pertambahan suhu sebesar 1ᴼC terjadi penamba- ngaruhi bunyi asli. Akan tetapi bunyi latarnya me-
han cepat rambat bunyi sebesar 0,6 m/s. Jadi dari miliki frekuensi yang berbeda. Bunyi dari hewan-
nilai selisih yang ada, dapat dianggap tidak terdapat hewan kecil ini meskipun memiliki frekuensi yang
perbedaan yang terlalu signifikan pada setiap tinggi tetapi tidak dengan intensitas bunyinya se-
ulangan untuk seluruh titik sampel karena tidak ter- hingga dianggap tidak terlalu berpengaruh pada
jadi tren peningkatan satu arah. Selisih suhu ter- pengukuran kebisingan.
Tabel 3. Persentase Penutupan untuk Pengkategorian Tingkat Tutupan Tajuk Vegetasi di Lokasi Penelitian
Berdasarkan Skala Trepp (1950)
(Table 3. Percentage of Closure for Categorization of the Vegetation canopyCover Level at the Research Sites
Based on the Trepp Scale (1950))
74.00
72.00
70.00
68.00
66.00
64.00
C1 C2 C3 C4
Tutupan Tajuk
78.00
tingkat kebisingan (dBA) 76.00
74.00
72.00
70.00
68.00
66.00
64.00
62.00
60.00
2000 3000 4000 5000
tingkat RPM sumber bunyi
Gambar 2. Tingkat Kebisingan Berdasarkan Tingkat Rotasi per Menit (RPM) sumber bunyi
(Figure 2. Noise Level Based on the Rotation Rate per Minute (RPM) of the sound source)
tingkat kebisingan (dBA)
90.00
80.00
70.00
60.00
50.00
0m 3m 5m
tingkat jarak
Gambar 3. Tingkat Kebisingan berdasarkan Tingkat Jarak
(Figure 3. Noise Level based on Distance Level)
menunjukkan seberapa besar pengaruh tutupan nyata, seperti pengukuran kebisingan yang dilaku-
tajuk terhadap tingkat RPM. Nilai selisih tutupan kan oleh Yosieguspa (2015), Resiana (2014), dan
tajuk semakin berkurang seiring meningkatnya Ukru (2016) pada berbagai tempat mendapatkan
tutupan tajuk sedangkan nilai selisih RPM semakin nilai tingkat kebisingan yang tinggi bisa mencapai
bertambah seiring bertambahnya tingkat RPM. Nilai hingga 86 dBA, sehingga kompleksitas perambatan
selisih tutupan tajuk berkurang dari 9,54 dBA hingga gelombang bunyi dan peredaman tingkat ke-
4,56 dBA. Sedangkan selisih RPM bertambah dari bisingannya pun menjadi lebih besar. Maka dengan
3,21 dBA hingga 8,19 dBA. Selengkapnya dapat demikian nilai selisih penurunan tingkat kebisingan
dilihat pada Gambar 4. oleh tutupan tajuk dianggap terlalu kecil jika pe-
Gambar 4 menunjukan bahwa pada grafik nerapannya dibandingkan dengan kondisi nyata.
terjadi tren peningkatan kebisingan seiring me-
ningkatnya tingkat RPM, namun perbedaannya
Interaksi Tingkat Tutupan Tajuk Vegetasi Dengan
relatif kecil yaitu 9,5 dBA hingga 4,5 dBA. Walaupun
Tingkat Jarak
demikian dapat dinyatakan bahwa interaksi antara
Interaksi antara tingkat tutupan tajuk de-
tingkat RPM dan tutupan tajuk berpengaruh ter-
ngan tingkat jarak menunjukan perbedaan pengaruh
hadap tingkat kebisingan yang terlihat dari grafik
dari kedua faktor terhadap tingkat kebisingan. Ber-
tutupan tajuk yang berada pada tingkat kebisingan
hubung karena kedua faktor ini berperan sebagai
yang lebih rendah seiring peningkatan tingkat
peredam kebisingan, maka interkasi keduanya dapat
tutupan tajuk. Dengan demikian walaupun tingkat
memperlihatkan peran yang saling mempengaruhi
tutupan tajuk memberikan dampak terhadap pe-
dan juga dapat menjawab faktor yang lebih besar
nurunan tingkat kebisingan namun nilai selisihnya
pengaruhnya terhadap penurunan tingkat ke-
cukup kecil sehingga pada tingkat tutupan tajuk
bisingan.
kategori tinggi dengan tingkat RPM terendah pun
Tingkat jarak memiliki pengaruh namun dari
belum bisa meredam kebisingan hingga sesuai
interaksi dengan tingkat tutupan tajuk terlihat adanya
dengan baku tingkat kebisingan yang diizinkan untuk
penurunan nilai selisih pada jarak 5 meter, artinya
jenis peruntukan kawasan pemerintahan dan
dari jarak 3 meter ke jarak 5 meter tidak terdapat
fasilitas umum sebesar 60 dBA. Belum lagi untuk
pengaruh yang lebih besar. Selengkapnya dapat
pertimbangan bahwa dalam penelitian hanya meng-
dilihat pada Gambar 5.
gunakan satu buah kendaraan bermotor, jika di-
akumulasikan dari lalu lintas dalam kondisi yang
80.00
tutupan tajuk
tingkat kebisingan (dBA)
75.00
70.00
tanpa vegetasi
65.00 kategori rendah
kategori sedang
60.00 kategori tinggi
Gambar 4. Tingkat Kebisingan Berdasarkan Interaksi Tingkat Tutupan Tajuk dengan Tingkat Rotasi per Menit
(RPM)
(Figure 4. Noise Level Based on canopy Cover Levels Interactions with Rotation Per Minute (RPM)Rate)
Imam, S.P., dkk. : Analisis Kemampuan Vegetasi…….……..
113
Gambar 5. Tingkat Kebisingan Berdasarkan Interaksi Tingkat Tutupan Tajuk dengan Tingkat Jarak
(Figure 5. Noise Level Based on Canopy Cover Levels Interaction Headers with Distance Levels)
100.00
tingkat kebisingan (dBA)
90.00
jarak
80.00
0m
70.00
3m
60.00
50.00 5m
2000 3000 4000 5000
tingkat RPM sumber bunyi
Gambar 6. Tingkat Kebisingan Berdasarkan Interaksi Tingkat Rotasi per Menit (RPM) dengan Tingkat Jarak
(Figure 6. Noise Level Based on Interaction of Rotation per Minute (RPM) Rate with Distance Level)
Gambar 5 menunjukkan bahwa pada grafik jarak 10 meter, artinya dengan jarak 2 kali lebih jauh
terjadi tren relatif stagnan pada jarak 0 meter, menghasilkan nilai selisih 2 kali lebih besar, maka
walaupun demikian pada jarak 0 meter ini dianggap nilai selisih dapat dikatakan kecil. Akan tetapi meng-
sebagai kontrol dan sumber bising awal, jadi belum ingat pada penjelasan sebelumnya bahwa tutupan
berhubungan dengan tingkat tutupan tajuk. Sedang- tajuk memiliki peran yang tidak signifikan melainkan
kan pada jarak 3 meter dan jarak 5 meter terjadi tren adanya faktor lain seperti tumbuhan bawah, dia-
penurunan yang signifikan walaupun pada jarak 5 meter batang dan kerapatan vegetasi, sedangkan
meter nilai selisihnya lebih kecil dari jarak 3 meter. faktor jarak memiliki pengaruh yang besar diakibat-
Artinya penurunan tingkat kebisingan pada jarak 5 kan oleh sifat gelombang bunyi itu sendiri yang
meter lebih kecil dibandingkan dengan jarak 3 dalam penjalarannya akan semakin berkurang
meter. Hal ini menandakan bahwa pada jarak 3 energinya jika semakin jauh jarak tempuhnya di-
meter ke jarak 5 meter tidak memberikan pengaruh akibatkan oleh tumbukan energi dengan partikel
yang begitu besar, namun tetap terjadinya penurun- udara yang dilaluinya (Ruwanto, 2010).
an tingkat kebisingan disebabkan oleh faktor tutupan
tajuk. Jika dibandingkan dengan penelitian yang di- Interaksi Tingkat Rotasi Per Menit (RPM) Sumber
lakukan oleh Alhabsji (2003) yang mengukur ke- Bising Dengan Tingkat Jarak
mampuan kebisingan pada beberapa jenis tanaman Interaksi tingkat RPM dengan tingkat jarak
mendapatkan nilai selisih hingga 23,24 dBA pada menunjukan seberapa besar pengaruh tingkat jarak
EugeniaVolume 24 No. 3Oktober2018 114
terhadap kebisingan yang dihasilkan oleh tingkat peredaman kebisingan berdasarkan pada kerapatan
RPM. vegetasi dan jenis tanaman.
Nilai selisih dari rata-rata tingkat jarak
menurun seiring bertambahnya tingkat jarak, bahkan DAFTAR PUSTAKA
penurunannya bisa mencapai 20,64 dBA hingga 25
dBA. Sedangkan nilai selisih dari rata-rata tingkat
Alhabsji, N. 2003. Kajian Kemampuan Tanaman
RPM tetap menunjukan peningkatan seiring
Dalam Meredam Kebisingan. Fakultas
bertambahnya tingkat RPM. Selengkapnya dapat
Pertanian Universitas Sam Ratulangi.
dilihat pada Gambar 6.
Manado. Skripsi.
Tingkat RPM pada grafik terjadi tren
peningkatan seperti terlihat pada gambar di atas
Fitriyati, N. 2005. Peranan Tajuk Vegetasi Sebagai
bahwa peningkatan tingkat kebisingan seiring
Pereduksi Rising. Jurnal Lanskap
dengan peningkatan RPM dan peningkatannya bisa
Indonesia. 01(01): 4-6.
mencapai 20 dBA hingga 25 dBA. RPM yang
berlaku sebagai faktor penguji terlihat memberikan
Heddy, S. 2012. Metode Analisis Vegetasi dan
dampak terhadap faktor jarak, ini dilihat dari
Komunitas. RajaGrafindo Persada. Malang.
penurunan tingkat kebisingan pada jarak 5 m untuk
5000r/min ternyata peningkatan tingkat kebisingan-
Huboyo, H.S. dan S. Sumiyati. 2008. Buku Ajar
nya bisa melebihi dari jarak 3 m untuk 2000r/min
Pengendalian Bising dan Bau. Program
walaupun selisihnya hanya 0,16 dBA. Namun jika
Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik
dilihat dari faktor jarak, maka jarak memiliki peran
Universitas Diponegoro. Semarang.
yang cukup besar terhadap pengurangan tingkat
kebisingan, berdasarkan pada grafik untuk jarak 3 m
Irawan, E.I. dan Sunardi. 2012. IPA Fisika Bilingual,
dan 5 m terlihat sangat rendah tingkat kebisingan-
Pelajaran. Penerbit Yrama Widya.
nya dengan selisih yang terlihat cukup jauh dari
Bandung.
jarak 0 m.
Ruwanto, B. 2010. Gelombang dan Bunyi, Seri Ukru, S.L. 2016. Kebisingan Di Rumah Sakit Siloam
Fisika Dasar. Program studi fisika. Manado Sebagai Fungsi Jumlah
Universitas Negri Yogyakarta. Yogyakarta. Kendaraan Yang Melewati Jalan Sam
Ratulangi Manado. Jurnal MIPA UNSRAT
Resiana, F. 2014. Efektivitas Penghalang Vegetasi Online. 5(2): 95-98.
Sebagai Peredam Kebisingan Lalu Lintas di
Kawasan Pendidikan Jalan Ahmad Yani Yosieguspa. 2015. Pengaruh Vegetasi Dalam
Pontianak. Skripsi.Program Studi Teknik Meredam Tingkat Kebisingan Lalu Lintas
Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Jalan Raya di Kawasan Taman Wisata
Tanjungpura. Pontianak. Alam (TWA) Punti Kayu Palembang. Jurnal
Tekni Lingkungan UNAND. 12(2): 104-113.
Sodiq, M. 2013. Ilmu Kealaman Dasar. Kencana.
Surabaya.