Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

NABI IDRIS DALAM KITAB AGAMA SAMAWI (TAURAT, INJIL DAN


AL QUR’AN), PERADABAN KUNO DAN JULUKANNYA SEBAGAI
PENEMU ILMU FALAK

Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Sejarah Perkembangan Ilmu Falak

Dosen Pengampu : Dr. Akhmad Arif Junaidi, M.Ag.

Dibuat Oleh :

Muhammad Thoyfur (2002048009)

PROGRAM MAGISTER ILMU FALAK

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2020
NABI IDRIS DALAM KITAB AGAMA SAMAWI (TAURAT, INJIL DAN
AL QUR’AN), PERADABAN KUNO DAN JULUKANNYA SEBAGAI
PENEMU ILMU FALAK

Muhammad Thoyfur
Abstrak
Nabi Idris AS merupakan salah satu utusan Allah SWT yang diberikan kelebihan
berupa kecerdasan dan menguasai berbagai macam ilmu pengetahuan, salah
satunya adalah ilmu falak, hal ini dikarenakan Nabi Idris AS mempelajari banyak
mushaf Nabi Adam AS dan Nabi Syith serta dianugerahi banyak mushaf. Nabi Idris
AS selain diceritakan dalam kisah kenabiannya dalam al-Qur’an, juga terdapat
dalam kitab lainnya seperti kitab taurat dan injil (perjanjian lama dan perjanjian
baru) meski dengan nama yang berbeda, yaitu Henoch atau Enoch, Nabi Idris AS
juga terdapat dalam berbagai macam peradaban kuno seperti perabadan mesir kuno
dengan nama Dewa Thoth atau dewa kebijaksanaan, peradaban Yunani kuno
dengan nama Dewa Hermes atau dewa keberuntungan dan pembawa pesan,
sementara peradaban romawi kuno mengenalnya dengan Dewa Merkurius atau
dewa perdagangan dan keberuntungan. Nabi Idris AS juga dikenal sebagai penemu
ilmu falak atau perbintangan dimana ia mengajarkan ilmu nujum dan ilmu hisab
kepada manusia untuk bercocok tanam dan berlayar, serta menghitung bilangan
tahun.

2
Pendahuluan
Sejarah tentang Nabi dan umat-umat terdahulu sering kali dimunculkan
dalam kitab-kitab agama samawi, hal ini bertujuan untuk mewariskan ajarkan yang
ditegakkan oleh Nabi atau utusan yang telah membawa ajaran yang diberikan oleh
Allah SWT kepada utusan-Nya, Adapun ajaran yang dimaksud dalam kitab-kitab
tersebut yaitu kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur’an adalah berupa perjuangan
untuk menegakkan ajaran Allah SWT kepada manusia, perjuangan tersebut dapat
berupa tantangan dari umat kepada seorang Nabi untuk membuktikan kenabiannya,
kemudian muncul mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi tersebut,
kisah umat terdahulu juga dapat berupa kisah umat yang salih dan yang dzalim,
seperti kisah Luqman al-Hakim dalam al-Qur’an yang diceritakan sebagai hakim
yang salih yang selalu menegakkan agama Allah SWT dengan menjadi hakim yang
adil bahkan ia memberikan nasihat-nasihatnya kepda keturunannya yang
diabadikan kedalam al-Qur’an sebagai bukti bahwa ia adalah manusia yang salih
sementara ada kisah lain pada zaman Nabi Musa AS, yaitu Firaun yang dikenal
sebagai orang yang angkuh dan mengakui dirinya sebagai Tuhan, sementara itu
Nabi Musa AS berjuang untuk menegakkan agama Allah SWT yang hanif dan
menentang Firaun, sehingga terjadi perselisihan antara ajaran yang dibawa oleh
Nabi Musa AS dengan Firaun dan akhirnya Firaun yang diberi adzab oleh Allah
SWT berupa ditenggelamkan di laut.
Selain kisah-kisah umat tersebut terdapat pula kisah-kisah Nabi yang
membawa ajaran Allah SWT, seperti kisah Nabi pertama yaitu kisah Nabi Adam
AS yang termaktub dalam kitab al-Qur’an dan disebutkan selama 25 kali, kisahnya
termaktub dalam surat al-Baqarah ayat 30-39, al-A’raf ayat 11-25, al-Hijr ayat 26-
44, al-Isra’ ayat 61-65, Thaha ayat 115-126 dan Shad ayat 67-88, Nabi Adam AS
merupakan salah satu Nabi yang banyak dijelaskan dalam al-Qur’an, sementara itu
kisah Adam dalam Tanakh atau kitab suci Yahudi dan Alkitab atau kitab suci umat
Kristen tercantum pada Kitab Kejadian (Beresyit) pasal 2-5. Selain Adam, kisah
Nabi-nabi setelahnya juga banyak diceritakan dalam kitab-kitab tersebut dan salah
satu kisah Nabi diyakini memiliki peran besar dalam perkembangan ilmu
pengetahuan manusia yaitu Nabi Idris AS (Akhnukh/Ukhnukh) atau dalam
keyakinan umat Yahudi dan Kristen disebut dengan Enoch atau Henoch, bahkan
dalam mitologi-mitologi dan peradaban kuno banyak sosok yang dikarakteristikkan
sebagai Nabi Idris AS, seperti Dewa Thoth dari peradaban Mesir kuno, Dewa
Hermes dari mitologi dan peradaban Yunani kuno dan Dewa Merkurius dalam
mitologi Romawi kuno.
Adanya banyak kisah dan mitologi yang menyangkut nama Idris dan padanan
sosok yang diberikan kepadanya menandakan bahwa Idris merupakan salah satu
utusan atau manusia yang sangat berpengaruh pada zamannya, salah satu pengaruh
yang dibawa oleh Nabi Idris AS adalah ilmu pengetahuan yang banyak diwariskan
dengan berbagai macam hal, salah satu pengetahuan tersebut adalah ilmu falak.
Ilmu ini diyakini sebagai salah satu ilmu tertua di dunia karena kaitannya dengan
cara manusia berinteraksi dengan alam, entah itu dengan benda-benda langit, cuaca
dan kondisi lingkungan, serta pengaruh alam kepada kehidupan manusia, hewan

3
hingga tumbuhan. Adanya latar belakang diatas, penulis akan menjelaskan tentang
Biografi Nabi Idris AS, nama Idris dalam Kitab-kitab agama samawi yaitu Taurat
atau Perjanjian lama, Injil atau Perjanjian baru, dan al-Qur’an, kemudian penulis
akan menjelaskan tentang siapa Idris menurut peradaban-peradan kuno, dan di akhir
pembahasan penulis akan menjelaskan tentang mengapa Nabi Idris AS dikenal
sebagai penemu ilmu falak dan argumentasinya.
Biografi Nabi Idris AS
Nabi Idris AS merupakan Nabi ke-2 diantara 25 Nabi setelah Nabi Adam AS,
Idris adalah laqob yang diberikan kepadanya karena kegemarannya dalam belajar
dan membaca kitab Allah SWT yaitu suhuf dari Nabi Adam AS dan Nabi Syith. Ia
adalah orang pertama yang menulis dengan pena, orang pertama yang membuat
baju dan menjahitnya, orang pertama yang mengetahui ilmu nujum dan hisab.1
sementara nama aslinya adalah Khanukh atau Akhnukh, Agama Yahudi dan
Nasrani menyebutkan namanya dengan Enoch atau Henock, sementara dalam
beberapa mitologi seperti mitologi Mesir Kuno menyebutnya sebagai Dewa Thoth,
mitologi Yunani kuno menyebutnya dengan Dewa Hermes, dan mitologi Romawi
Kuno menyebutnya sebagai Dewa Mercury atau Merkurius.2
Nabi Idris AS adalah generasi ke-7 setelah Nabi Adam AS dan generasi ke-3
sebelum Nabi Nuh AS. Silsilah Nabi Idris yaitu Akhnukh bin Yarid bin Mahlail bin
Qainan bin Unusy bin Syith bin Adam.3 Beberapa pendapat mengatakan bahwa
Nabi Idris lahir di Mesir, namun pendapat lain mengatakan bahwa Nabi Idris lahir
di Babilonia atau yang sekarang dikenal dengan Irak dan hijrah ke Mesir dan
menetap disana. Menurut keterangan dari teks Sekerdotal dari Kitab Kejadian /
Genesis, Enoch dilahirkan pada 622 tahun setelah terciptanya Adam dan hidup
selama 365 tahun hingga akhir hidupnya ia diangkat ke langit oleh Tuhan. Enoch
memiliki umur yang lebih muda daripada pendahulunya yang memiliki umur
hampir mencapai 1000 tahun, diantaranya: umur Adam = 930 tahun, Seth atau Syith
= 912 tahun, Enos atau Unusy = 905 tahun, Kenan atau Qainan = 910 tahun,
Mahaleel atau Mahlail = 895 tahun, Jared atau Yarid = 962 tahun.4
Kegemaran Nabi Idris AS dalam belajar dan membaca suhuf dari Nabi
sebelumnya, yaitu Nabi Adam dan Nabi Syith, Nabi Adam memiliki 10 Sahifah dan
Nabi Syith memiliki 50 Sahifah, sehingga Nabi Idris AS telah mempelajari 60
Sahifah dan memiliki 30 Sahifah, dengan demikian Nabi Idris AS menguasai ilmu
yang terkandung dalam 90 Sahifah, hal ini membuatnya menjadi orang yang ahli
dalam berbagai bidang keilmuan, Ia adalah orang pertama yang ahli menulis dengan
qolam atau pena, orang pertama yang menggunakan kuda untuk tunggangan atau

1
Abi Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakar al-Qurtubi, al-Jami’ al-ahkam al-Qur’an
(Tafsir al-Qurtubi), (Lebanon: Ar-Resalah Publisher, th. 2006) Juz 13, hlm. 466.
2
Nur Hidayatullah, Penemu Ilmu Falak, Pandangan Kitab Suci dan Peradaban Dunia,
(Yogyakarta: Pustakan Imu Yogyakarta, th. 2013), cet 1, hlm. 89, 98, 106.
3
Lutfi Nur Fadhilah, “Nabi Idris dalam Kajian Sejarah Ilmu Falak”, Ulul Albab: Jurnal Studi
dan Penelitian Hukum, Islam Vol. 2 No. 2, April 2019 hlm. 122.
4
Nur Hidyatullah, Penemu Ilmu Falak.., hlm. 44.

4
transportasi, ahli dalam menenun serat tanaman yang digunakan sebagai bahan
untuk membuat baju, ahli dalam menentukan arah dan waktu menggunakan
bintang, ahli dalam bidang tata kota (arsitektur) dan ahli dalam menulis, membaca
dan berhitung.
Nabi Idris AS mendapat julukan sebagai Asadul Usud atau Singa diantara
singa-singa karena keberaniannya dalam menegakkan Agama Allah SWT dari Bani
Qabil yang membangkang dan memerangi kaum Bani Adam lainnya. Sehingga
Nabi Idris AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk pindah menuju ke Mesir beserta
kaumnya, Nabi Idris AS juga mendapat julukan sebagai Mutsallats atau segitiga
karena ia adalah Nabi, Raja dan Orang yang bijaksana, selain itu Nabi Idris AS juga
mendapat julukan sebagai Harmas Al-Harimasah atau Ahli Perbintangan karena
kepandaiannya dalam menentukan arah melalui bintang utara (yang sekarang
dikenal dengan bintang Polaris).
Nabi Idris dalam Kitab Agama Samawi
Agama Islam dalam ajarannya mempercayai bahwa Nabi Idris AS adalah
Nabi dan Rasul ke-2 setelah Nabi Adam AS, artinya Nabi Idris AS memiliki tugas
untuk berdakwah untuk diri sendiri dan untuk umat manusia yang ada saat itu, hal
ini dibuktikan dengan peran Nabi Idris AS sebagai Nabi dengan menegakkan agama
Allah SWT untuk berbuat Amar Ma’ruf dengan menyebarkan ilmu pengetahuan
yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi sebelumnya suhuf5 atau lembaran-
lembaran tertulis yang dijadikan pedoman oleh seorang Nabi dalam menjalakan
dakwahnya.
Seiring bersambungnya nasab dari Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad
SAW, maka kisah Nabi Idris AS juga tertulis didalam sahifah atau lembaran
lembaran tertulis dan kitab yang diberikan kepada 4 Nabi, yaitu Nabi Dawud AS
dengan kitab Zabur, Nabi Musa AS dengan kitab Taurat, Nabi Isa AS dengan kitab
Injil dan Nabi Muhammad SAW dengan kitab suci Al Qur’an. Selain dalam kitab
suci tersebut kisah Nabi Idris AS atau Enoch diturunkan secara turun menurun oleh
setiap umat di setiap zaman yang dalam islam disebut dengan kisah Isra’iliyat,
dengan demikian kita dapat mengetahui lebih detail tentang kisah Nabi Idris AS
melalui kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi dan Rasul, kisah
Isra’iliyat yang dibuat oleh umat umat sebelumnya, Hadits Nabi Muhammad SAW
dan atsar sahabat. Berikut adalah penyebutan dan penjelasan tentang Nabi Idris AS
yang termaktub dalam Kitab Taurat (Perjanjian Lama), Injil (Perjanjian Baru) dan
Al Qur’an:
1. Nabi Idris dalam Kitab Taurat (Perjanjian Lama)

5
Suhuf berasal dari Bahasa arab yang memiliki asal kata sahifah artinya lembaran, kamus
al-munawwir menyebutkan bahwa sahifah berarti lemabaran dari sebuah buku, sementara kata
mushaf lebih rinci lagi yaitu kata lain dari lembaran al-Quran, Adapun maksud dari sahifah adalah
lembaran-lembaran dari ajaran Nabi-nabi selain kitab suci 4, yaitu kitab taurat, zabur, injil dan al-
Quran. Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir, (Surabaya: Pustaka Progresif, th. 1984),
hlm 765.

5
Taurat adalah Kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Musa AS,
sebelum disusun menjadi fasal-fasal, Taurat atau Perjanjian Lama
diturunkan dengan cara menyanyikannya karena pada saat itu belum ada
cara khusus untuk membuatnya terangkum dalam satu kumpulan, kitab ini
memiliki 5 bagian, yaitu Genesis (Kejadian), Exodus (Keluaran), Leviticus
(Imamat), Numeri (Bilangan) dan Deuteronamium (Ulangan), 5 bagian ini
adalah bagian dari 37 fasal yang disebut dengan Torah, sementara itu
perjanjian lama mencakup 3 bagian dari kitab yang ditulis oleh para nabi
Israel, yaitu Torah, Neviim dan Ketuvim.
Kisah Enoch atau Henoch terdapat pada Kitab Kejadian atau Genesis yang
tertulis pada pasal 4 ayat 17 dan pasal 5 ayat 18-24, berikut adalah
penjabarannya:
Kitab Kejadian Pasal 4 ayat 17:
17. “Cain made love to his wife, and she became pregnant and gave
birth to Enoch. Cain was then building a city, and he named it after his son
Enoch.”6
Artinya:“Kain bersetubuh dengan isterinya, dan mengandunglah
perempuan itu, lalu melahirkan Enoch; kemudian Kain mendirikan suatu
kota dan dinamainya kota itu Enoch, menurut nama anaknya.”
Kitab Kejadian Pasal 5 ayat 18-24:
18. When Jared had lived 162 years, he became the father of
Enoch. 19. After he became the father of Enoch, Jared lived 800 years and
had other sons and daughters. 20. Altogether, Jared lived a total of 962
years, and then he died. 21. When Enoch had lived 65 years, he became the
father of Methuselah. 22. After he became the father of Methuselah, Enoch
walked faithfully with God 300 years and had other sons and daughters. 23.
Altogether, Enoch lived a total of 365 years. 24. Enoch walked faithfully
with God; then he was no more, because God took him away.”7
Artinya: “18. Setelah Jared hidup selama 162 tahun, ia
memperanakkan Enoch. 19. Dan Jared masih hidup 800 tahun dan ia
memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan lainnya. 20. Jadi Jared
hidup selama 962 tahun, lalu ia mati. 21. Setelah Enoch hidup selama 65
tahun, ia memperanakkan Methuselah. 22. Setelah ia menjadi ayah dari
Methuselah, Enoch hidup bergaul dengan Allah selama 300 tahun, dan ia
memperanakkan anak lelaki dan perempuan lainnya. 23. Jadi Encoh hidup
selama 365 tahun. 24. Enoch hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada
lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.”
Kesimpulan dari 2 pasal diatas adalah Enoch yang diceritakan pada
kitab kejadian pasal 4 ayat 17 dengan kitab kejadian pasal 5 ayat 18-24
adalah orang yang berbeda, Enoch yang terdapat pada kitab kejadian pasal
4 ayat 17 adalah anak dari Cain atau Kain, sementara pada kitab kejadian
pasal 5 ayat 18-24 menjelasakan Enoch yang dimaksud adalah anak dari
Jared dan keturunan dari Seth, ia adalah ayah dari Methuselah dan hidup
6
https://www.christianity.com/bible/bible.php?q=Genesis+4&ver=niv, diakses pada 20
September 2020, jam 21:30 WIB
7
Ibid,https://www.christianity.com/ Diakses pada 20 September 2020, jam 21:46 WIB.

6
beriman kepada Allah dan menegakkan ajarannya selama 300 tahun hingga
ia berumur 365 tahun ia diangkat oleh Allah menuju surga.
Selain dari taurat atau perjanjian lama ini, ada kitab yang memuat tentang
Enoch atau Henoch ini, yaitu The Book of Enoch, namun bagi orang yahudi
kitab ini dikategorikan dalam Apokrypha/ Pseudepigrapha atau karangan
saja.8

2. Nabi Idris dalam Kitab Injil (Perjanjian Baru)


Injil adalah Kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa AS, namun
karena tidak adanya penulisan asli terhadap kitab ini, maka kitab ini terbagi
menjadi 4 injil, yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yahya,
injil satu dengan yang lainnya.
Penyebutan Nabi Idris AS dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
adalah sama, yaitu Enoch atau Henoch, dimana dalam pernjanjian baru
terdapat tambahan keterangan mengenai sosok Enoch ini yang terdapat
dalam Kitab Ibrani, pasal 11 ayat 5 dan kitab Yudas, pasal 1 ayat 14, yaitu:
Kitab Ibrani pasal 11 ayat 5
“By faith Enoch was taken up so that he did not see death, and he
was not to be found because God took him up. For before his removal he
had been commended as having pleased God.”9
Artinua:”Karena iman Enoch terangkat, supaya ia tidak mengalami
kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah
mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian,
bahwa ia berkenan kepada Allah.”
Kitab Yudas pasal 1 ayat 14
“Now Enoch, the seventh in descent beginning with Adam, even
prophesied of them, saying, “Look! The Lord is coming with thousands and
thousands of his holy ones,”10
Artinya: ”Juga tentang mereka Enoch, keturunan ketujuh dari Adam, telah
bernubuat, katanya: Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu
orang kudus-Nya,”
Berdasarkan keterangan diatas setelah dijelaskan pada kitab
kejadian pasal 5 ayat 24 bahwa setelah 365 tahun Enoch bergaul kepada
Allah, maka ia tidak ada dan ia diangkat oleh Allah, dilanjutkan keterangan
tambahan pada kitab Ibrani dan Kitab Yudas seperti yang telah disebutkan
diatas.
Sebenarnya ada beberapa sumber yang menyebutkan tentang
penyebutan Enoch ini dalam perjanjian lama dan perjanjian baru, seperti
dalam kitab 1 Tawarikh dan kitab Lukas, namun karena penulis tidak
menemukan nama Enoch didalamnya oleh karena itu penulis tidak
cantumkan pada keterangan diatas. Kesimpulan dari perjanjian lama dan

8
http://www.sarapanpagi.org/henokh-vt4204.html, diakses pada 20 September 2020, jam
22:44 WIB.
9
https://alkitab.sabda.org/verse.php?book=Yud&chapter=1&verse=14&tab=text diakses
pada 20 September2020, jam 23:03 WIB.
10
Ibid, https://alkitab.sabda.org/ diakses pada 20 September 2020, jam 23:03 WIB.

7
perjanjian baru adalah bahwa Enoch adalah orang yang taat pada Allah
hingga pada akhirnya ia diangkat menuju surga, disebutkan bahwa Enoch
adalah orang pertama yang diangkat ke surga tanpa mengalami kematian
terlebih dahulu selain Elijah.11

3. Nabi Idris dalam Kitab Al Qur’an


Al Qur’an adalah Kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW diriwayatkan secara mutawatir, ditulis dalam mushaf-
mushaf dan membacanya termasuk dalam ibadah, dibuka dengan surat Al-
fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas, Al Quran terdiri dari 114 surat,
30 juz, dan lebih dari 6000 ayat. Al Quran diturunkan secara berangsur-
angsur selama 23 tahun, yang dibagi menjadi 2 kategori berdasarkan tempat
diturunkannya yaitu ayat yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW
hijrah ke Madinah disebut ayat Makkiyah, periode ini berlangsung selama
13 tahun, dan kategori kedua adalah ayat Madaniyah, yaitu ayat ayat yang
diturunkan setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.
Salah satu ciri-ciri ayat-ayat dan surat-surat madaniyah adalah kisah tentang
nabi terdahulu, termasuk kisah Nabi Idris AS yang disebutkan pada QS.
Maryam ayat 56-57 dan QS Al Anbiya’ ayat 85 sebagaimana berikut:
1) QS. Maryam ayat 56-57, yaitu:

َ ‫صدِيقًا نَبِيًّا ۝ َو َرفَ ْعنَاهُ َمكَانًا‬


‫ع ِليًّا ۝‬ ِ َ‫يس إِنَّهُ َكان‬ ِ ‫َوا ْذ ُك ْر فِي ْال ِكتَا‬
َ ‫ب إِد ِْر‬
Artinya: “Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris
(yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang
sangat membenarkan dan seorang nabi.Dan telah Kami angkatkan dia ke
tempat yang tinggi.”12
2) QS. Al Anbiya’ ayat 85

َّ ‫يس َوذَا ْال ِك ْف ِل ُك ٌّل ِمنَ ال‬


‫صا ِب ِرينَ ۝‬ َ ‫َو ِإ ْس َما ِعي َل َو ِإد ِْر‬
Artinya:”Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka
termasuk orang-orang yang sabar”13
Berdasarkan QS. Maryam ayat 56 telah dijelaskan bahwa Nabi Idris
AS disifati dengan sifat kenabian, yaitu Siddiq atau benar, dalam Tafsir Al
Qurtubi dijelaskan bahwa:

11
https://www.christianity.com/wiki/bible/who-was-enoch-in-the-bible.html diakses pada
20 September 2020, jam 23:13 WIB.
12
Kemenag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Kementerian Agama RI, th. 2018) hlm.
425.
13
Ibid, 457.

8
‫إدريس عليه السالم أول من خط بالقلم وأول من خاط الثياب ولبس المخيط وأول من‬
‫نظر في علم النجوم والحساب وسيرها وسمي إدريس لكثرة درسه لكتاب هللا تعالى‬
14
‫وأنزل هللا تعالى عليه ثالثين صحيفة‬
Artinya: Idris AS adalah orang pertama yang menulis dengan pena,
yang pertama menjahit pakaian dan memakai pakaian yang dijahit,, orang
pertama yang mendalami ilmu nujum (perbintangan), hisab dan jalannya,
dia dipanggil Idris karena dia banyak mempelajari Kitab-kitab Allah SWT
dan Allah SWT menurunkan kepadanya tiga puluh sahifah.”
Dari penjelasan diatas dijelaskan bahwa Nabi Idris AS adalah orang
yang sangat gigih dalam hal mempelajari berbagai hal, mulai dari menjahit
pakain, menulis menggunakan pena, mendalami ilmu nujum dan hisab,
bahkan nama Idris disematkan kepadanya karena banyaknya mempelajari
Kitab-kitab Allah SWT sehingga Allah SWT menurunkan 30 sahifah
kepada Nabi Idris AS, hal serupa diungkap dalam Tafsir Ruuhu Al Ma’ani
karya Al-Luusi yang menjelaskan mengenai QS. Maryam ayat 56 yaitu:

‫واذكر في الكتاب إدريس هو نبى قبل نوح وبينهما على ما في المستدرك عن ابن‬
‫عباس الف سنة وهو اخنوخ بن يرد مهالييل بن انوش بن قينان بن شيت ابن ادم‬
‫عليه السالم وعن وهب بن منبه أنه جد نوح عليه السالم والمشهور أنه جد ابيه فانه‬
‫ابن لمك من متوشلخ بن اخنوخ وهو أول من نظر في النجوم والحساب وجعل هللا‬
‫تعالى ذلك من معجزاته على ما في البحر وأول من خط بالقلم وخاط الثياب ولبس‬
‫المخمط وكان خياطا وكانوا قبل يلبسون الجلود وأول مرسل بعد ادم وقد انزل هللا‬
‫تعالى عليه ثالثين صحيفه وأول من اتخذ الموازين والمكاييل واالسلحة فقاتل بني‬
‫قابيل وعن ابن مسعود أنه الياس بعث إلى قومه أن يقولوا ال اله إال هللا ويعملوا ما‬
15
......‫شاؤا فابوا واهلكوا والمعول عليه األول‬
Artinya:” Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah)
Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran bahwa ia merupakan seorang nabi
sebelum Nuh dan jarak diantara mereka berdua disebutkan dalam
mustadrak dari Ibn Abbas adalah seribu tahun, dia adalah Akhnukh bin
Yard Mahalayel bin Anusy bin Qinan bin Shit bin Adam AS, dan dari Wahab
bin Munabbih menyebutkan bahwa dia (Nabi Idris AS) adalah kakek Nuh
AS dan yang masyhur adalah bahwa ia adalah kakek dari ayahnya Nuh
yaitu Nuh bin Lemek bin Mutushalekh bin Akhnukh, yang pertama kali
mendalami tentang bintang-bintang dan perhitungannya, dan Allah SWT
menjadikannya memiliki mukjizatnya seperti apa yang ada di laut dan ia
adalah orang pertama yang menulis dengan pena, menjahit pakaian, dan
memakai jahitan pakaiannya, dan dia adalah seorang penjahit, yang
sebelumnya orang orang mengenakan memakai kulit (yang dijadikan
pakaian) dan ia adalah utusan pertama setelah Adam AS. Allah SWT
14
Al Qurtubi, Al Jaamiu Al Ahkam…, hlm. 466.
15
Syihabuddin Sayyid Mahmud Al-Luusi, Ruuhu Al Ma’ani Tafsiru Al Qur’an wa Sab’I Al
Matsanii, (Beirut: dar Al Turootsi Al Arobi), Juz 16, hlm. 105.

9
menurunkan kepadanya tiga puluh sahifah dan ia adalah orang pertama
yang menggunakan timbangan, beban dan senjata kemudian ia melawan
Bani Qabil, dari Ibn Mas’ud, Ilyas (Idris) diutus kepada kaumnya untuk
mengatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan megerjakan apa
yang diperintahkan oleh-Nya, kemudian mereka bertaubat dan
meninggalkan pemahaman sebelumnya…..”.
Kemudian penjelasan tentang QS. Maryam ayat 58, dijelaskan dari
tafsir al-Qurtubi bahwa maksud dari ayat “Dan telah Kami angkatkan dia
ke tempat yang tinggi” seperti yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dan
Abu Said al Khudri dan lainnya bahwa Nabi Idris diangkat ke langit ke-4,
sementara ibnu Abbas dan Dhohak mengatakan bahwa Nabi Idris AS
diangkat ke langit ke 6,16 sementara Riwayat lain dari Hasan bahwa Nabi
Idris AS diangkat ke surga.17
Salah satu penjelasan tentang dimana Nabi Idris AS diangkat ada
pada hadits tentang isra’ mi’raj, dimana Nabi Muhammad SAW bertemu
Nabi Idris AS di langit ke-4, sebagaimana berikut:

‫ع ِر َج بِ ِه إِلَى‬
ُ ‫ قَا َل لَ َّما‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ى‬ َّ ِ‫ع ْن أَن َِس ب ِْن َمالِكٍ أَ َّن النَّب‬
َ َ‫ع ْن قَتَادَة‬َ
18
‫الرابِعَ ِة‬
َّ ‫اء‬
ِ ‫س َم‬
َّ ‫يس فِى ال‬ َ ‫على إِد ِْر‬ َ َ
َ ُ‫اء قَا َل أتَيْت‬
ِ ‫س َم‬َّ ‫ال‬
Artinya: ”Diriwayatkan dari Qotadah dari Anas bin Malik bahwa Nabi
Muhammad SAW bersabda Ketika Nabi Muhammad SAW dibawa oleh
malaikat Jibril menuju ke langit, Nabi Muhammad SAW menemui Nabi Idris
AS berada di langit ke 4”

Nabi Idris dalam berbagai macam peradaban


Selain dimuat dalam kitab agama samawi, nama Idris atau Enoch atau Henoch
terdapat dalam berbagai macam peradaban kuno yang diteliti oleh sejarawan
terhadap ciri-ciri dari orang yang sama, namun dengan bermacam-macam julukan
dan nama, hal ini dikarenakan peran Nabi Idris AS yang besar pada masanya seperti
dalam hal pembangunan peradaban seperti yang tertulis pada buku yang
menjelasakan tentang nasab dan silsilah orang arab dari mulai Nabi Adam AS, yaitu
Saba’ik Adz-Dzahab fi Ma’rifati Qabaa’il Al-Arab karya As-Suwaidi:

‫ واول من جاهد فى سبيل هللا وهى ارباب الفساد من‬,‫ وهواول من خط بالقلم‬........
‫ وجمع طالب العلم‬,‫ وهو الذى رسم بعمارة المدن‬,‫بنى ادم عن مخالفة شريعة ادم‬
,‫ فأنشأت كل فرقة من االمم مدنا فى أرضها‬,‫وقرر لهم قواعد السياسة و عمارة المدن‬

16
Al Qurtubi, Al Jaamiu Al Ahkam… hlm 467.
17
Al-Luusi, Ruuhu Al-Ma’ani,.. hlm. 105
18
Abu Abdullah Ahmad bin Muhammad As-Syaibani, Musnad Ahmad, Maktabah Syamilah
(Mesir: Wizarah Al Awqof Al Misriyyah), Juz 29, hlm. 124.

10
‫ ورفعه هللا وهو إبن ثالثمائة‬,‫فكانت المدن التى بنيت فى زمانة مائة و ثمانين مدينة‬
19
.‫سنة و خمسين سنة‬
Artinya: ”….Dia (Idris) adalah orang pertama yang menulis dengan pena,
orang pertama yang berjuang di jalan Allah SWT memerangi orang-orang
yang berbeda dengan syariat Nabi Adam AS, dia juga orang pertama yang
menggambar pembangunan kota (arsitektur tata kota), dan mengumpulkan
para penuntut dan mengajarkan keapada mereka tentang ilmu politik dan
ilmu tata kota, maka muncullah kelompok dari umat-umat yang ada untuk
membangun kota di daerahnya, maka ada sekitar 180 kota yang dibangun
pada masa Nabi Idris AS, dan Allah SWT mengangkatnya Ketika ia berumur
350 tahun.”
Peran Nabi Idris AS membekas bagi umat manusia saat itu sehingga ia banyak
diceritakan oleh berbagai peradaban, namun bukan hanya sebagai Nabi, tapi
juga sebagai bagian dari mitologi dewa-dewa kuno, berikut adalah beberapa
penjelasan beberapa peradaban yang mengangkat Nabi Idris AS pada
mitologi yang mereka percayai:
1. Peradaban Mesir Kuno
Peradaban Mesir Kuno adalah peradaban yang terletak di bagian
timur laut wilayah afrika, peradaban ini berada di Mesir tepatnya dari hulu
hingga hilir sungai nil, peradaban ini termasuk dalam perabadan yang maju
pada masanya karena terdapat bermacam-macam penginggalan yang
menunjukkan bahwa peradaban ini memiliki banyak aspek peradaban
modern, seperti bangunan dan tata kota, sistem raja dan kerjaaan kuno,
hingga gambar-gamabar yang terletak dibangunannya yang
menggambarkan tentang dewa-dewa yang mereka sembah.
Bangsa mesir kuno banyak menyembah dewa, diantara dewa yang
mereka sembah adalah: Dewa Ra/Dewa Matahari, Dewa Osiris/Dewa
Kematian, Dewa Isis/Dewi Hukum, kesembuhan, keibuan dan kesuburan,
Dewa Horus/Dewa Langit, Dewa Sobek/Dewa Sungai Nil, Dewa
Anubis/Dewa yang melindungi kematian dan membawa manusia ke alam
baka, Dewa Seth/Dewa Gurun, Dewa Thoth/Dewa Kebijaksanaan,Bulan
dan Sihir, dll.20
Dewa yang diyakini sebagai sosok Nabi Idris AS adalah Dewa
Thoth, ia diyakini sebagai penemu tulisan, astronomi dan bidang seni
lainnya. Bangsa mesir kuno percaya bahwa tulisan Hieroglif berasal dari
Thoth karena kemampuannya menulis. Dewa thoth juga diyakini adalah
dewa waktu, ia membagi waktu dalam kalender mesir. Thoth digambarkan
sebagai dewa berkepala burung ibis, terkadang digambarkan dengan
seekor babon, dalam kamus munjid disebutkan bahwa thoth adalah dewa

19
As-Suwaidi, Saba’ik Adz-Dzahab fi Ma’rifati Qabaa’il Al-Arab, (Birut: Daar Al Kutub Al
Ilmiyah), hlm. 11.
20
Nur Hidayatullah, Penemu Ilmu Falak, hlm. 89.

11
pengetahuan dan peradaban pada masa mesir kuno, dia adalah Hermes
Yunani.21
2. Peradaban Yunani Kuno
Peradaban Yunani kuno juga meyakini tentang dewa-dewa dan
menyajikan cerita dewa-dewa tersebut, bahkan ceritanya sampai di era saat
ini, dalam mitologi Yunani kuno beberapa kalangan menyamakan Idris
dengan dewa Hermes, ia adalah anak dari dewa Zeus, ia juga disebut
dengan dewa keberuntungan dan dewa pembawa pesan, ia membawa
pesan dari dewa-dewa Olimpus kepada manusia.
Hermes adalah pelindung daerah perbatasan, para pengelana,
gembala, pencuri, penipu, pidato, sastra dan puisi, olahraga, pengukuran,
penemuan, dan perdagangan. Simbolnya meliputi kura-kura, ayam jantan,
sandal bersayap, topi bersayap, dan kadukeus (tongkat yang dia dapat
dari Apollo atas penemuan Lira) dalam mitologi rowami kuno Hermes
disebut dengan dewa Merkurius, sementara mitologi etruska menyebutnya
sebagai dewa perdagangan, Hermes pada peradaban ini memiliki
kemiripan peran, yaitu sebagai pembawa pesan dan keberuntungan, meski
memiliki nama yang berbeda.22
3. Peradaban Romawi Kuno
Mitologi Romawi kuno merupakan kumpulan dari legenda-legenda
romawi tentang dewa-dewi serta pahlawan yang diajarkan dengan tradisi
lisan, setelah kerajaan Romawi menaklukkan Yunani pada tahun 146 SM,
mereka mengadopsi mitologi atau cerita-cerita dewa-dewi dan
pahlawannya, namun dengan penamaan dan peran yang berbeda-beda,
seperti Dewa Hermes dari mitologi Yunani kuno yang menjadi nama
Dewa Merkurius pada mitologi Romawi kuno, menurut mitologi romawi
kuno, Dewa Merkurius merupakan dewa perdagangan dan keuntungan,
orang orang romawi kuno merayakan hari besar pda tanggal 25 Mei untuk
berpesta dan berdoa untuk kesuksesannya dalam berdagang kepada dewa
Merkurius ini, nama merkurius ini kemudian diabadikan oleh orang-orang
modern yang mempelajari astronomi dengan nama sebuah planet dengan
nama yang sama yaitu merkurius, yaitu planet terdekat dari matahari di
tata surya ini.23
Dewa Merkurius digambarkan dengan seorang yang memakai topi
bersayap, posisi sayapnya dimiringkan, dan ia membawa tongkat yang
dikelilingi dua ular disekitaranya. Ia terbang dengan cepat untuk
menyampaikan wahyu dari dewa-dewa lainnya. Ia juga memiliki sendal
terbang yang mewakili kecepatan dan kegesitan, sementara tongkatnya
disebut dengan istilah caduceus, yang menjadi simbol dari dokter serta
kegiatan pengobatan.
The Fetiales, yaitu pendeta rowami yang tugasnya menjaga
kepercayaan publik dari mitologi romawi kuno, menyatakan bahwa
merkurius berbeda dengan Hermes, mereka menolak mengatakan bahwa
21
Ibdi, hlm. 90.
22
Ibid, hlm. 105
23
Ibid. hlm. 106

12
merkurius adalah dewa yang diambil dari Hermes, namun di era kini,
merkurius benar-benar diidentifikasikan sebagai Hermes pada mitologi
Yunani kuno.24
Terlepas dari apakah Nabi Idris AS adalah sosok yang dimaksud dalam
mitologi tersebut, setiap peradaban memiliki ciri-ciri mereka masing-masing dalam
menggambarkan apa yang dulu terjadi, meski hal itu terkadang dilebih-lebihkan,
namun hal tersebut disebabkan oleh kemampuan peradaban manusia yang
berkembang saat itu.

Julukan Nabi Idris AS sebagai Penemu Ilmu Falak


Zubaer Umar Al-Jailani menyebutkan dalam buku Al-Khulasoh Al-Wafiyah
fi Falaki bi Jadawi Al-Lugharitmiyah bahwa Nabi Idris AS adalah orang pertama
yang mempelajari ilmu hikmah dan ilmu nujum (perbintangan), memahami tentang
rahasia-rahasia falak, memahami tentang bilangan tahun dan hisab
(perhitungannya).25 Hal serupa juga diungkapkan oleh ulama’ mufassirin seperti
yang telah dibahas ditas, namun terdapat beberapa perdebatan tentang apakah Nabi
Idris AS adalah orang pertama yang mengetahui ilmu falak, karena sebagaimana
kita ketahui bahwa Nabi Adam AS diajarkan oleh Allah SWT dengan berbagai
macam nama benda, hl tersebut tertulis pada QS Al-Baqarah ayat 31-32, yang
berarti bahwa Nabi Adam AS diajarkan berbagai macam hal, sehingga ketika
diturunkan didunia, Nabi Adam AS memiliki 10 sahifah.
Selain Nabi Adam AS juga terdapat nama lain yang telah mempelajari tentang
ilmu falak, yaitu Unusy, ia adalah anak dari Syith dan cucu dari Nabi Adam AS,
dalam buku karya As-Suwaidi menyebutkan bahwa Unusy adalah orang pertama
yang mengenal tulisan, dan orang pertama yang mengenal ilmu hisab (perhitungan)
baik hisab bulan maupun tahun.26 Memang nama Unusy tidak banyak disebut dalam
literatur arab, namun dari tulisan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu falak
ada sejak Nabi Adam AS yang diwariskan kepada keturunannya, termasuk Unusy
dan Nabi Idris AS.
Sementara itu Nabi Idris yang merupakan keturunan dari Unusy merupakan
sosok yang digambarkan sebagai sosok yang produktif dalam berbagai keilmuan,
termasuk dalam ilmu nujum dan hisab yang dapat dikategorikan sebagai ilmu falak,
Nabi Idris AS tidak hanya mempelajarinya saja, namun juga mengajarkannya
keapda umatnya tentang ilmu falak ini untuk kebutuhan sehari-hari seperti bercocok
tanam menggunakan pertanda dari bintang, menentukan arah mata angin saat
berlayar menggunakan rasi bintang dan bahkan membangun tata kota dengan ilmu
ini.

24
E. M. Berens, The Myths and Legends of Ancient Greece and Rome, (Amsterdam:
Metalibari, th. 2009), hlm. 105.
25
Zubaer Umar Al-Jailani, Al-Khulasoh Al-Wafiyah fi Falaki bi Jadawi Al-
Lugharitmiyah,(Kudus: Menara Kudus), tt. hlm. 5.
26
As-Suwaidi, Saba’ik Adz-Dzaha.. hlm. 11.

13
Terlepas siapakah yang pertama kali menemukan ilmu falak, fakta dari kisah
Nabi Idris AS digambarkan sebagai pengagum ilmu pengetahuan dengan
mempelajari berbagai macam ilmu termasuk ahli falak, ahli nujum, ilmu politik,
ilmu dalam menjahit bahkan hingga ilmu tata kota atau arsitektur, membuktikan
bahwa Nabi Idris AS mempraktekkan apa yang diajarkan oleh Nabi sebelumnya
kepada umat manusia saat itu, sehingga namanya terukir dalam berbagai macam
peradaban, hal itu membuktikan bahwa Nabi Idris AS layak disebut dengan peletak
batu pertama ilmu falak, meski ada perdebatan apakah saat itu penyebutan ilmu
falak dan ilmu nujum adalah hal yang sama atau beda, namun jika melihat dari
perkembangan ilmu pengetahuan saat itu yang menggunakan benda-benda langit
sebagai petunjuk dalam menentukan arah, tata kota dan pertanian maka bisa saja
ilmu falak dan ilmu nujum masih dalam satu term yang sama.

14
Kesimpulan
Nabi Idris AS tidak hanya dikenal dalam kisah-kisah Nabi dalam agama
Islam, namun juga terdapat dalam kitab agama lain, bahkan dalam kepercayaan,
peradaban kuno dan mitologi dengan penyebutan yang berbeda-beda. Menurut
Islam, Nabi Idris AS memiliki nama asli Khanukh atau Akhnukh , keturunan ke-7
dan Nabi ke-2 dari Nabi Adam AS, dalam al-Qur’an, Namanya termaktub dalam
QS. Maryam ayat 56-57 dan QS. Al-Anbiya’ ayat 85, sementara dalam perjanjian
lama dan perjanjian baru, Idris disebutkan sebagai Henoch atau Enoch, Namanya
tercantum dalam Kitab Kejadian pasal 5 ayat 18-24, Kitab Ibrani, pasal 11 ayat 5
dan kitab Yudas, pasal 1 ayat 14. Dari ketiga kitab diatas dapat dikatakan bahwa
Idris adalah orang yang sama dengan Enoch atau Henoch, hal ini dilihat dari garis
keturunan dan kisahnya, meski ada beberapa kisah yang berbeda, hal ini dapat
dimaklumi karena periwayatan kisah nabi terdahulu dilakukan secara lisan baik
dengan cerita maupun nyanyian, sehingga banyak kisah-kisah nabi terdahulu yang
diceritakan dengan metafora bahkan ungkapan yang dibesar-besarkan, namun bisa
saja itu adalah hal yang memang benar terjadi, karena nabi yang memiliki mukjizat.
Nabi Idris AS diyakini juga terdapat dalam mitologi dan peradaban kuno,
setidaknya tokoh atau sosok yang disamakan dengannya memiliki kemiripan,
diantaranya adalah peradaban Mesir kuno, yang memiliki kepercayaan tentang
dewa Thoth, ia diyakini sebagai penemu tulisan, astronomi dan bidang seni lainnya.
Sementara mitologi Yunani kuno memiliki sosok yang mirip dengan Idris dan
dikenal sebagai dewa Hermes, ia adalah dewa keberuntungan dan pembawa pesan,
ia dalah pelindung daerah perbatasan, para pengelana, gembala, pencuri, penipu,
pidato, sastra dan puisi, olahraga, pengukuran, penemuan, dan perdagangan.
Sementara Mitologi Romawi kuno mengenalnya sebagai Dewa Merkurius, ia
merupakan dewa perdagangan dan keuntungan, digambarkan dengan seorang yang
memakai topi bersayap, posisi sayapnya dimiringkan, dan ia membawa tongkat
yang dikelilingi dua ular disekitaranya. Ia terbang dengan cepat untuk
menyampaikan wahyu dari dewa-dewa lainnya. Dari mitologi dari peradaban diatas
bisa dikatakan tokoh yang digambarkan adalah tokoh yang sama yaitu Idris, namun
terlepas dari benar atau tidaknya tokoh yang dijabarkan adalah tokoh yang sama,
bahwa tokoh tersebut memiliki kemiripan, menandakan bahwa ada tokoh yang
sama dan diagungkan pada masanya meski memiliki kedudukan yang berbeda-
beda, dan tokoh tersebut, yaitu Nabi Idris AS, dikenang oleh umat-umat setelahnya.
Nabi Idris AS juga dipercayai sebagai penemu ilmu falak, hal ini didasari
bahwa Nabi Idris adalah orang yang mengajarkan ilmu nujum dan ilmu hisab
kepada umatnya untuk kebutuhan hidup seperti bercocok tanam dan berlayar, meski
sebelumnya dikatakan bahwa Nabi Adam AS telah diajarkan berbagai macam
benda oleh Allah SWT, dan Unusy dikenal sebagai orang pertama yang mengetahui
tentang ilmu falak, namun fakta bahwa Nabi Idris AS mengajarkan ilmu falak
bahkan Namanya dalam berbagai agama, kepercayaan dan mitologi disebut dengan
istilah yang berdekatan, yaitu menguasai ilmu perbintangan, maka Nabi Idris AS
layak disebut sebagai penemu ilmu falak.

15
Daftar Pustaka

Buku dan Penelitian

Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakar al-Qurtubi, Abi, al-Jami’ al-ahkam
al-Qur’an (Tafsir al-Qurtubi), Lebanon: Ar-Resalah Publisher, Juz 13, th.
2006;

Abdullah Ahmad bin Muhammad As-Syaibani, Abu, Musnad Ahmad, Maktabah


Syamilah Mesir: Wizarah Al Awqof Al Misriyyah, Juz 29;

As-Suwaidi, Saba’ik Adz-Dzahab fi Ma’rifati Qabaa’il Al-Arab, Beirut: Daar Al


Kutub Al Ilmiyah;

Hidayatullah, Nur, Penemu Ilmu Falak, Pandangan Kitab Suci dan Peradaban
Dunia, (Yogyakarta: Pustakan Imu Yogyakarta, cet 1, th. 2013;

Kemenag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Kementerian Agama RI, th.
2018;

M. Berens, E. The Myths and Legends of Ancient Greece and Rome, Amsterdam:
Metalibari, th. 2009;

Nur Fadhilah, Lutfi, “Nabi Idris dalam Kajian Sejarah Ilmu Falak”, Ulul Albab:
Jurnal Studi dan Penelitian Hukum, Islam Vol. 2 No. 2, April 2019;

Sayyid Mahmud Al-Luusi, Syihabuddin, Ruuhu Al Ma’ani Tafsiru Al Qur’an wa


Sab’I Al Matsanii, (Beirut: dar Al Turootsi Al Arobi), Juz 16;

Umar Al-Jailani, Zubaer, Al-Khulasoh Al-Wafiyah fi Falaki bi Jadawi Al-


Lugharitmiyah,Kudus: Menara Kudus;

Warson Munawwir, Ahmad, Kamus Al-Munawwir, Surabaya: Pustaka Progresif,


th. 1984.

Website

https://alkitab.sabda.org/verse.php?book=Yud&chapter=1&verse=14&tab=text

https://www.christianity.com/bible/bible.php?q=Genesis+4&ver=niv,

https://www.christianity.com/wiki/bible/who-was-enoch-in-the-bible.html

http://www.sarapanpagi.org/henokh-vt4204.html,

16

Anda mungkin juga menyukai