“Perbedaan budaya tidak boleh memisahkan kita dari yang lain. Keragaman
budaya justru harus membawa sebuah kekuatan kolektif yang dapat bermanfaat
bagi seluruh umat manusia”. (Robert Alan)
Tujuan Pembelajaran
Mengamati Fakta
Bertanya
Berdiskusi
1. a) Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang telah kamu buat
2. b) Apakah gambar di atas menunjukan harmoni sosial?
3. c) Bagaimana mengatasi masalah sosial seperti ini?
1. Struktur Sosial
Dalam struktur sosial dikenal dua konsep penting yaitu status dan peran (role).
Ralf Linton mendefinisikan status sebagai suatu kumpulan hak dan kewajiban,
sedangkan peran merupakan aspek dinamis dari status seseorang.
Menurut Nasikun, dalam konteks Indonesia, struktur sosial dapat dilihat secara
horizontal dan vertikal. Secara horizontal, struktur sosial ditandai dengan
adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama dan adat.
Secara vertikal, struktur sosial ditandai dengan adanya kesatuan sosial
berdasarkan perbedaan lapisan sosial. Dalam banyak literature, struktur sosial
horizontal disebut diferensiasi sosial, sedangkan struktur sosial secara vertikal
disebut stratifikasi sosial.
1. Diferensiasi Sosial
Salah satu bentuk struktur sosial adalah diferensiasi sosial. Menurut kamus
sosiologi diferensiasi sosial adalah klasifikasi atau penggolongan terhadap
perbedaan-perbedaan tertentu yang bisaanya sama atau sejenis. Pengertian sama
disini menunjuk pada klasifikasi masyarakat secara horizontal, mendatar atau
sejajar.
Misalnya, warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, bentuk hidung, dan bentuk
rahang. Ciri-ciri fisik tersebut disebut ciri-ciri fenotip kuantitatif.
Diferensiasi Ras
Ras adalah kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama.
Menurut Ralf Linton secara garis besar, manusia dibagi dalam tiga kelompok
ras utama :
1. Ras Mongoloid memiliki ciri-ciri fisik kulit warna kuning sampai sawo
matang, rambut lurus, bulu badan sedikit, dan mata sipit (terutama Asia
Mongoloid). Ras Mongoloid dibagi menjadi dua yaitu, Mongoloid Asia
dan Indian. Mongoloid Asia terdiri dari subras Tionghoa (Taiwan,
Jepang, Vietnam) dan subras melayu (Malaysia, Indonesia, dan Filipina).
Mongoloid Indian terdiri dari orang-orang Indian di Amerika.
2. Ras Negroid memiliki ciri-ciri fisik rambut keriting, kulit hitam, bibir
tebal, dan kelopak mata lurus. Dibagi menjadi lima subras, yaitu Negrito,
Nilitz, Negro Rimba, Negro Oseanis, dan Hontentot-Boysesman.
Suku bangsa merupakan hasil dari system kekerabatan yang lebih luas.
Masyarakat dalam system kekerabatan ini tetap percaya bahwa mereka
memiliki ikatan darah dan berasal dari nenek moyang yang sama. Jumlah suku
bangsa di Indonesia saat ini sulit diperkirakan. Menurut C. Van Vollen Houven
jumlah suku bangsa di Indonesia adalah 316, sedangkan menurut Prof. Dr.
Konetjaraningrat ada sekitar 119. Keanekaragaman suku bangsa di Indonesia
juga menyangkut keanekaragaman budaya, yang meliputi perbedaan adat
istiadat, religi, bahasa dan kesenian.
Diferensiasi Klan
Klan sering juga disebut kerabat, keluarga besar, atau keluarga luas (extended
family). Dalam masyarakat Indonesia terdapat dua bentuk klan utama, yakni
klan atas dasar garis keturunan ibu (matrilinier) dan atas dasar garis keturunan
ayah (patrilineal).
Diferensiasi Agama
Diferensiasi Profesi
1. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial muncul dengan sendirinya sebagai akibat dari proses yang
terjadi dalam masyarakat. Faktor-faktor penyebabnya adalah kemampuan atau
kepandaian, umur, fisik, jenis kelamin, sifat keaslian keanggotaan masyarakat,
dan harta benda. Dalam perkembangan selanjutnya, stratifikasi sosial sengaja
dibentuk sebagai subsistem sosial untuk mewujudkan tujuan tertentu.
1. Kekayaan
2. Kekuasaan
3. Keturunan
4. Pendidikan
5. Status atau kedudukan
6. Peran (role)
Adalah bentuk stratifikasi yang anggota dari setiap stratanya sulit melakukan
mobilitas vertical. Karenanya, stratifikasi sosial jenis ini bersifat diskriminatif,
contohnya system kasta, masyarakat rasialis, dan masyarakat feudal.
Perwujudan dari stratifikasi sosial adalah kelas-kelas sosial. Hal ini dapat kita
lihat dari segi ekonomi, sosial dan politik
Ekonomi
Sosial
Politik
1. Raja dan kaum bangsawan merupakan pusat kekuasaan yang harus ditaati
dan dihormati oleh rakyatnya
2. Terdapat lapisan utama, yakni raja dan kaum bangsawan (kaum feudal)
dan lapisan dibawahnya, yakni rakyatnya
3. Adanya pola ketergantungan dan patrimonialistik, artinya kaum feudal
merupakan tokoh panutan yang harus disegani, sedangkan rakyat harus
hidup menghamba dan selalu dalam posisi dibawah
4. Terdapat pola hubungan antarkelompok yang diskriminatif, yaitu kaum
feudal memperlakukan bawahanya secara tidak adil dan cenderung
sewenang-wenang
5. Masyarakat feudal cenderung memiliki system stratifikasi tertutup
D. Kesetaraan
Ada lima kategori kesetaraan yang berbeda.
1. Kesetaraan hukum, kesamaan dihadapan hukumm
2. Kesetaraan politik, kesetaraan dalam bidang pembangunan
3. Kesetaraan sosial, tidak adanya dominasi oleh pihak tertentu
4. Kesetaraan ekonomi, pembagian sumber daya yang dilakukan secara adil
5. Kesetaraan moral, memiliki nilai yang sama
Squad, kita perlu berbangga bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan
keanekaragaman yang kaya, dimana Indonesia terdiri dari suku bangsa, ras,
etnis, dan agama yang berbeda-beda. Namun, keberagaman ini juga
menyebabkan masing-masing kelompok dan masyarakat yang ada Indonesia
tidak mudah untuk disatukan dengan masyarakat yang lain. Perbedaan-
perbedaan di masyarakat Indonesia ini menyebabkan adanya perbedaan
pandangan, tata cara, dan tingkah laku dalam melakukan kehidupan
kesehariannya. Lalu, bagaimana cara menyikapi perbedaan dan harmoni sosial
di masyakarat? Simak artikel berikut ini ya?
Nah, perbedaan dari sisi kebudayaan, tingkah laku, maupun aktivitas dalam
masyarakat ini dapat digolongkan menjadi dua hal, yaitu:
Adanya perbedaan ini tentu membawa dampak positif dan negatif dalam hidup
bermasyarakat. Karena itu, konsep kesetaraaan adalah sebuah konsep yang
harus dipahami dalam menghadapi masyarakat yang beragam. Hal ini bertujuan
untuk meminimalisir adanya konflik-konflik yang ditimbulkan. Konsep
kesetaraan itu sendiri merupakan sebuah konsep yang melihat dari dalam diri
tiap manusia dilahirkan setara, meski memiliki keberagaman identitas.
(sumber: jalandamai.org)
Pada dasarnya setiap manusia memiliki kesamaan hak-hak dasar yang disebut
juga dengan hak asasi manusia. Pemahaman masyarakat mengenai hak-hak
dasar tersebut bertujuan agar dapat menciptakan harmoni sosial di masyarakat.
Konsep dari harmoni sosial merupakan kondisi kehidupan individu yang hidup
sejalan dan serasi dengan anggota masyarakat yang menjalani kodratnya
masing-masing. Harmoni sosial ditandai dengan adanya solidaritas dalam
masyarakat yang beragam tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya pranata-
pranata sosial di masyarakat untuk mencapai dan menjaga harmoni sosial
tersebut.
Salah satu pranata sosial yang paling berpengaruh dalam menjaga harmoni
sosial adalah lembaga hukum. Lembaga hukum berfungsi untuk mengontrol dan
mendorong terwujudnya prinsip-prinsip kesetaraan dalam kehidupan
bermasyarakat. Hierarki sosial berupa ras, suku bangsa, maupun kekayaan dan
kekuasaan tidak ada dalam konsep kesetaraan. Semua individu dianggap dan
diperlakukan sama sehingga tidak ada perlakukan khusus terhadap pihak-pihak
tertentu yang dapat memperlebar jurang perbedaan antar masyarakat dan
menghambat terjadinya harmoni sosial.