Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK 5

KEWARGANEGARAAN F

Disusun oleh:
Muhammad Rifqy Kurnia Robhy, 04181059, Teknik Elektro
Farras Fauzan Galid, 04181040, Teknik Elektro
Rafli Azzuhry, 04181068, Teknik Elektro
Reza Kurniawan Ramadhan, 04181071, Teknik Elektro
Muhamad Wahyu Ridwan, 14181025, Teknik Kelautan

INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN


BALIKPAPAN
Instruksi Tugas Praktikum Kewarganegaraan 3
Secara berkelompok sajikanlah sebuah kasus disintegrasi yang terjadi di Indonesia
dewasa ini. Selanjutnya analisislah berita tersebut berdasarkan aspek – aspek berikut ini :
 Judul berita dan sumbernya
 Isi pokok berita
 Kaitannya dengan jenis integrasi
 Faktor penyebab disintegrasi
 Alternatif penyelesaiannya

Hasil diskusi dituliskan dan dipresentasikan ke muka kelas.

Judul berita dan sumbernya :


Sindir Omnibus Law, Netizen Ingin Pindah ke Sunda Empire
https://inet.detik.com/cyberlife/d-5202246/sindir-omnibus-law-netizen-ingin-pindah-ke-
sunda-empire?_ga=2.179291364.1348960980.1603075405-1839191685.1603075399

Isi pokok berita :


Disahkannya RUU Cipta Kerja menjadi UU Cipta Kerja membuat Sunda Empire kembali
muncul. Sunda Empire merupakan kekaisaran matahari yang mengklaim dapat
mengendalikan nuklir hingga soal pewaris tahta dunia. Keberadaan Sunda Empire viral di
awal tahun ini, sebelum para petingginya ditahan dengan dugaan penyebaran berita
bohong. Di Twitter, kata pencarian ‘Sunda Empire’ muncul di tengah – tengah hashtag
yang berkaitan dengan Omnibus Law dan DPR. Banyak netizen yang mengeluhkan
pengesahan Omnibus Law dan menyatakan ingin pindah negara ke Sunda Empire.

Kaitannya dengan jenis integrasi :


Dari berita yang diambil disintegrasi ini berkaitan dengan integrasi bangsa. Dikarenakan
apabila rakyat Indonesia ingin berpindah negara, tentu saja akan mengakibatkan
perpecahan di negara Indonesia.

Faktor penyebab disintegrasi :

1. ) Maraknya Penyebaran Ideologi Selain Pancasila


Ideologi atau pandangan hidup rakyat Indonesia adalah Pancasila. Namun,
banyak ideologi selain Pancasila yang berkembang di tengah masyarakat. Keberadaan
ideologi selain Pancasila tersebut dapat mengancam persatuan karena selain mengikis
pengamalan Pancasila dari rakyat Indonesia, ia juga dapat menyebabkan kehancuran pada
suatu tatanan hidup masyarakat. 

2. ) Iklim Politik yang Kurang Sehat


Dengan adanya masyarakat menemui berita yang kurang mengenakkan dari dunia
perpolitikan di Indonesia. hal ini mengakibatkan rakyat menjadi antipati terhadap politik
dan pemerintahan. Kita tidak dapat memungkiri bahwa banyak partai politik yang
berkuasa ternyata kurang memperhatikan kepentingan rakyat dan mempermainkan politik
untuk kepentingannya sendiri. Akibatnya, banyak terjadi demonstrasi dan perpecahan di
tengah masyarakat ketika membahas masalah politik ini.

3. ) Menurunnya Tingkat Toleransi di Tengah Masyarakat


Dahulu kita diajarkan untuk saling hormat menghormati segala perbedaan, tidak
membedakan perlakuan kita terhadap orang lain hanya karena suku, ras, agama, adat,
kondisi ekonomi, kondisi fisik, tingkat pendidikan ataupun hal-hal lainnya. Namun,
seiring berlangsungnya era globalisasi, nyatanya tingkat toleransi di tengah masyarakat
malah semakin menurun. Perbedaan dijadikan faktor untuk beradu pendapat. Mungkin
hal ini sering kita temui di dunia media sosial. Namun, banyak juga perpecahan yang
disebabkan oleh konflik antar etnis, konflik antar agama, maupun konflik adat.

Alternatif Penyelesaian
1. Stop Membagikan Berita-berita Hoax
Hoax adalah kebohongan publik yang disebarkan melalui berbagai media
informasi, baik cetak maupun online. Banyak oknum-oknum tidak bertanggung jawab
yang senang menyebarkan hoax, entah karena ingin menjatuhkan nama seseorang, ingin
membuat rakyat ribut atau ingin mencari uang. Berkat kemajuan teknologi, keberadaan
media sosial dan sikap masyarakat Indonesia yang super aktif dalam media sosial, hoax
dengan mudah menyebar ke seluruh penjuru negeri. Setiap kali ada berita yang
mengandung kontroversi dimuat pada Facebook, pasti banyak sekali jumlah share dan
komennya. Tak jarang banyak pengguna Facebook saling bertengkar melalui kolom
komen, masing-masing mengutarakan pendapat sambal disisipi kata-kata tidak
mengenakkan.

2. Jangan Mengambil Keuntungan dari Media


Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, sekarang berita mudah sekali tersebar baik
secara cetak maupun online. Saran saya (terutama kepada tokoh-tokoh politik atau orang
yang berpengaruh di Indonesia), kalau ada hal yang tidak ?klop? di hati jangan sedikit-
sedikit unjuk rasa, dimuat dalam media sosial atau mengadakan konferensi pers sebelum
masalahnya jelas. Konfirmasi dulu kepada orang yang bersangkutan baru membuat
pernyataan kepada media.
Daftar Pustaka
https://www.liputan6.com/citizen6/read/2156339/8-warisan-budaya-indonesia-yang-
pernah-diklaim-malaysia
https://beritabojonegoro.com/read/11412-pengaruh-budaya-asing-terhadap-budaya-
indonesia-dikalangan-remaja.html
https://disbud.bulelengkab.go.id/berita/upaya-pelestarian-kebudayaan-daerah-62
https://www.kompasiana.com/rherdiansyahriko/5ce2dbc4733c43268c7da7f3/mempe
rtahankan-budaya-lokal-di-era-globalisasi?page=all
https://brainly.co.id/tugas/10024372
https://rivaldipalermo.blogspot.com/2019/11/kebudayaan-daerah-sebagai-
kearifan.html
https://guruppkn.com/penyebab-terjadinya-disintegrasi-nasional
https://www.wartaekonomi.co.id/read126801/ini-5-cara-yang-bisa-kita-lakukan-
untuk-membuat-indonesia-lebih-damai

Anda mungkin juga menyukai