Anda di halaman 1dari 65

PENULIS:

LUKMAN AFFANDI
KELAS: XII TKJ 3
NO INDUK: 1831/1427.071
E-MAIL: lukmanaffandi3@gmail.com

SMK NEGERI GUDO


2015/2016
HALAMAN PERSEMBAHAN

E-BOOK ini saya buat dengan penuh rasa syukur dan ucapan banyak terima
kasih. Dengan selesainya tugas ini saya persembahkan E-BOOK ini kepada :
 Kedua orang tua saya yang telah mendukung dan membesarkan saya hingga kini.
 Nenek dan kakek saya tercinta yang sudah mendukung dan menyekolahkan saya.
 Bapak Parwoto selaku Kepaka Sekolah SMKN GUDO.
 Bapak Eka Fitri Yulianto selaku guru pembimbing pelajaran Fisika di kelas XII TKJ 3.
 Teman-temanku sekalian yang telah membantu saya saat dalam kesulitan dan
membutuhkan bantuan, maka dari itu saya ucapkan banyak terima kasih.

ii
HALAMAN MOTTO

 Awali semua pekerjaanmu dengan do’a


 Mumpung masih muda belajar dengan sungguh-sungguh, kalau dewasa cari uang
sebanyak-banyaknya, kalau sudah tua foya-foya
 Menyerahkan segala urusan kepada Tuhan, karena Tuhanlah yang berhak menentukan
 Pantang menyerah sebelum mencoba
 Disiplin merupakan kunci dari kesuksesan
 Akhiri semua pekerjaanmu dengan do’a

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa saya panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan E-
Book ini. Rasa syukur saya wujudkan dengan cara mengasah akal budi untuk memanfaatkan
karunia allah SWT dengan sebaik-baiknya.
Hasil belajar bermutu adalah siswa yang sehat, berakhlak mulia dan beretos kerja
tinggi. Dengan penuh rasa syukur saya mengucapkan banyak terima kash kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat-Nya kepada saya.
2. Kedua orang tua saya yang telah memberikan kasih sayang serta mendukung saya.
3. Bapak Eka Fitri Yulianto selaku guru pembimbing Mata Pelajaran FISIKA di SMKN
GUDO.
4. Teman-teman saya tercinta.

Tetapi saya menyadari bahwa E-Book ini masih banyak kekurangan, karena itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran, agar penyusunan Makalah ini menjadi lebih baik.
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan berguna bagi kita
semua............AMIN.!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

iv
Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 1
Fisika modern merupakan salah satu bagian dari ilmu Fisika yang
mempelajari perilaku materi dan energi pada skala atomik dan partikel-partikel
subatomik atau gelombang. Pada prinsipnya sama seperti dalam Fisika Klasik,
namun materi yang dibahas dalam Fisika Modern adalah skala atomik atau
subatomik dan partikel bergerak dalam kecepatan tinggi. Untuk partikel yang
bergerak dengan kecepatan mendekati atau sama dengan kecepatan cahaya,
perilakunya dibahas secara terpisah dalam teori relativitas khusus. ). Fisika Modern
diawali oleh hipotesa Planck yang menyatakan bahwa besaran energi suatu benda
yang beosilasi (osilator) tidak lagi bersifat kontinu, namun bersifat diskrit (kuanta),
sehingga muncullah istilah Fisika Kuantum dan ditemukannya konsep dualisme
partikel-gelombang. “Ilmu Fisika Modern dikembangkan pada awal abad 20,
dimana perumusan-perumusan dalam Fisika Klasik tidak lagi mampu menjelaskan
fenomena- fenomena yang terjadi pada materi yang sangat kecil ”. Fisika modern
secara umum dibagi menjadi dua yaitu teori kuantum klasik/lama dan teori kuantum
modern. Teori kuantum lama didasari oleh konsep dualisme partikel sebagai
gelombang dan gelombang sebagai partikel sedangkan teori kuantum lama dilandasi
oleh persamaan Schroedinger untuk menentukan energi partikel atau electron.
Munculnya Fisika Modern Kemajuan teori kinetik tidak memuaskan bagi
kebanyakan para ahli fisika, karena model atom seperti bola kecil itu dianggap
masih belum cukup kelihatannya menentang anggapan mengenai struktur dibagian
dalam atom tersebut.
Percobaan Michelson-Morley, salah satu percobaan paling penting dan
masyhur dalam sejarah fisika, dilakukan pada tahun 1887 oleh Albert Michelson
dan Edward Morley di tempat yang sekarang menjadi kampus Case Western
Reserve University. Percobaan ini dianggap sebagai petunjuk pertama terkuat untuk
menyangkal keberadaan eter sebagai medium gelombang cahaya. Percobaan ini
juga telah disebut sebagai titik tolak untuk aspek teoretis revolusi ilmiah kedua.
Albert Michelson dianugerahi hadiah Nobel fisika tahun 1907 terutama untuk
melaksanakan percobaan ini. Dalam percobaan ini Michelson dan Morley berusaha
mengukur kecepatan planet Bumi terhadap eter, yang pada waktu itu dianggap
sebagai medium perambatan gelombang cahaya. Analisis terhadap hasil percobaan
menunjukkan kegagalan pengamatan pergerakan bumi terhadap eter. Ekperimen
Michelson-Morley yang sangat peka tidak mendapatkan gerak bumi terhadap eter.
Ini berarti tidak mungkin ada eter dan tidak ada pengertian gerak absolut. Setiap
gerak adalah relatif terhadap kerangka acuan khusus yang bukan merupakan
kerangka acuan universal. Dalam eksperimen yang pada hakikatnya
membandingkan kelajuan cahaya sejajar dengan dan tegak lurus pada gerak bumi
mengelilingi matahari, juga eksperimen ini memperlihatkan bahwa kelajuan cahaya
sama bagi setiap pengamat, suatu hal yang tidak benar bagi gelombang memerlukan
medium material untuk merambat. Eksperimen ini telah meletakkan dasar bagi teori

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 2


relativitas khusus Einstein yang dikemukakan pada tahun 1905, suatu teori yang
sukar diterima pada waktu itu, bahkan Michelson sendiri enggan untuk
menerimanya.
TOKOH-TOKOH FISIKA MODERN:
1. Sir Isaac Newton FRS 1643 – 1727
Sir Isaac Newton FRS dilahirkan di Woolsthorpe-by-Colsterworth,
Lincolnshire, 4 Januari 1643. Meninggal 31 Maret 1727 dalam usia 84 tahun.
Seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiwan, dan
teolog yang berasal dari Inggris.Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan
ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai
bapak ilmu fisika klasik. Karya bukunya “Philosophiæ Naturalis Principia
Mathematica” yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku paling
berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika
klasik.
2. Galileo Galilei 1564 – 1642
Galileo Galilei dilahirkan di Pisa, Tuscany, Italia, pada tanggal 15 Februari
1564. Sebagai seorang matematikawan, ayahnya berharap Galileo menjadi
seorang dokter gaji dokter sangat besar dibandingkan dengan matematikawan.
Mengikuti kehendak ayahnya, Galileo masuk jurusan kedokteran, Universitas
Pisa.
3. Leonhard Euler 1707-1783
Di abad ke-17 Swiss punya seorang matematikus dan ahli fisika yang teramat
brilian dan ilmuwan terkemuka sepanjang masa. Orang itu Leonhard Euler. Hasil
karyanya mempengaruhi penggunaan semua bidang fisika dan di banyak bidang
rekayasa.
Hasil matematika dan ilmiah Euler betul-betul tak masuk akal. Dia menulis
32 buku lengkap, banyak diantaranya terdiri dari dua jilid, beratus-ratus artikel
tentang matematika dan ilmu pengetahuan. Orang bilang, kumpulan tulisan-
tulisan ilmiahnya terdiri dari lebih 70 jilid! Kegeniusan Euler memperkaya
hampir segala segi matematika murni maupun matematika siap pakai, dan
sumbangannya terhadap matematika fisika hampir tak ada batasnya untuk
penggunaan.
Euler khusus ahli mendemonstrasikan bagaimana hukum-hukum umum
mekanika, yang telah dirumuskan di abad sebelumnya oleh Isaac Newton, dapat
digunakan dalam jenis situasi fisika tertentu yang terjadi berulang kali. Misalnya,
dengan menggunakan hukum Newton dalam hal gerak cairan, Euler sanggup
mengembangkan persamaan hydrodinamika. Juga, melalui analisa yang cermat
tentang kemungkinan gerak dari barang yang kekar, dan dengan penggunaan
prinsip-prinsip Newton. Dan Euler berkemampuan mengembangkan sejumlah
pendapat yang sepenuhnya menentukan gerak dari barang kekar. Dalam praktek,
tentu saja, obyek benda tidak selamanya mesti kekar. Karena itu, Euler juga

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 3


membuat sumbangan penting tentang teori elastisitas yang menjabarkan
bagaimana benda padat dapat berubah bentuk lewat penggunaan tenaga luar.
Euler juga menggunakan bakatnya dalam hal analisa matematika tentang
permasalahan astronomi, khusus menyangkut soal “tiga-badan” yang berkaitan
dengan masalah bagaimana matahari, bumi, dan bulan bergerak di bawah gaya
berat mereka masing-masing yang sama. Masalah ini –suatu masalah yang jadi
pemikiran untuk abad ke-21– belum sepenuhnya terpecahkan. Kebetulan, Euler
satu-satunya ilmuwan terkemuka dari abad ke-18 yang (secara tepat, seperti
belakangan terbukti) mendukung teori gelombang cahaya.
4. Max planck 1858 – 1947
Max Planck dilahirkan di Kiel dan belajar di Munich dan Berlin. Seperti
banyak ahli fisika, ia seorang pemain musik yang baik, selain itu ia juga senang
mendaki gunung. dalam tahun 1900, setelah 6 tahun ia bekerja di Universitas
Berlin, Planck mendapatkan bahwa kunci pemahaman radiasi benda hitam ialah
anggapan bahwa pemancaran dan penyerapan radiasi terjadi dalam kuantum
energi hv. Penemuan yang menghasilkan hadiah Nobel dalam tahun 1918 ini,
sekarang dianggap sebagai tonggak dari fisika modern. Selama bertahun-tahun
Max Planck sendiri menyangsikan kenyataan fisis dari kuantum energi ini.
Walaupun selama Hitler berkuasa Max Planck tetap ada di Jerman, ia
memperotes perlakuan Nazi pada ilmuwan Yahudi dan sebagai akibatnya ia
harus melepaskan kedudukannya sebagai Presiden Institute Kaiser Wilhelm.
Setelah perang dunia kedua, Institute itu diberi nama Planck dan ia kembali
menjabat kedudukan presiden sampai akhir hayatnya.
5. Albert Einstein 1879–1955
Albert Einstein (14 Maret 1879–18 April 1955) adalah seorang ilmuwan
fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20.
Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi
pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia
dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk
penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan “pengabdiannya bagi Fisika
Teoretis”.
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke
seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa
tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah,
dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan
kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling
dikenal di seluruh dunia.
6. Werner Heisenberg 1901-1976
Pada tahun-tahun permulaan abad ke-20 sudah mulai terasa dan makin lama
makin nyata betapa hukum yang berlaku di bidang mekanika tak mampu
menjangkau dan memaparkan tingkah laku partikel yang teramat kecil seperti

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 4


atom, apalagi partikel sub atom. Apabila hukum lama yang sudah diterima umum
dapat memecahkan permasalahan dengan sempurna sepanjang menghadapi ihwal
benda makroskopik (benda yang jauh lebih besar ketimbang atom) tidaklah
demikian halnya jika berhadapan dengan benda yang teramat lebih kecil. Ini
bukan saja membikin pusing kepala tetapi sekaligus juga teka-teki yang tak
terjawab.
Di tahun 1925 Werner Heisenberg mengajukan rumus baru di bidang fisika,
suatu rumus yang teramat sangat radikal, jauh berbeda dalam pokok konsep
dengan rumus klasik Newton. Teori rumus baru ini –sesudah mengalami
beberapa perbaikan oleh orang-orang sesudah Heisenberg–sungguh-sungguh
berhasil dan cemerlang. Rumus itu hingga kini bukan cuma diterima melainkan
digunakan terhadap semua sistem fisika, tak peduli yang macam apa dan dari
yang ukuran bagaimanapun.
7. Paul Dirac 1902 – 1984
8 Agustus 1902, lahirlah seorang anak yang diberi nama Paul Andrien
Maurice Dirac di Bristol Inggris. Siapa sangka di kemudian hari anak yang
bernama Paul Dirac ini akan menjadi fisikawan besar Inggris yang namanya
dapat disejajarkan dengan Newton, Thomson, dan Maxwell. Melalui teori
kuantumnya yang menjelaskan tentang elektron, Dirac menjelma menjadi
fisikawan ternama di dunia dan namanya kemudian diabadikan bagi persamaan
relativistik yang dikembangkannya yaitu persamaan Dirac.
Dirac kecil tumbuh dan besar di Bristol. Ayahnya yang berasal dari Swiss
bernama Charles lahir di kota Monthey dekat Geneva pada tahun 1866 dan
kemudian pindah ke Bristol Inggris, untuk menjadi guru bahasa Prancis di
Akademi Teknik Merchant Venturers. Ibunya bernama Florence Holten, wanita
yang lahir di Liskeard pada tahun 1878 dan menjadi pustakawan di kota Bristol.
Ayah dan Ibu Dirac menikah di Bristol pada tahun 1899 dan memiliki tiga orang,
anak dua laki-laki (dimana Paul adalah yang lebih muda) dan seorang
perempuan. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA dan sekolah teknik, Paul
Dirac melanjutkan studi di Jurusan teknik elektro Universitas Bristol pada tahun
1918 untuk belajar menjadi insinyur teknik elektro. Pilihannya ini diambil
berdasarkan anjuran ayahnya yang menginginkan Paul mendapatkan pekerjaan
yang baik.
Pada tanggal 20 oktober 1984 Paul Dirac meninggal dunia pada usia 82
tahun, sebagai peraih hadiah nobel fisika tahun 1933 dan anggota British order of
merit tahun 1973. Paul Dirac merupakan fisikawan teoretis Inggris terbesar di
abad ke-20. Pada tahun 1995 perayaan besar diselenggarakan di London untuk
mengenang hasil karyanya dalam fisika. Sebuah monumen dibuat di Westminster
Abbey untuk mengabadikan namanya dan hasil karyanya, di mana di sini dia
bergabung bersama sejumlah monumen yang sama yang dibuat untuk Newton,
Maxwell, Thomson, Green, dan fisikawan-fisikawan besar lainnya. Pada

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 5


monumen itu disertakan pula Persamaan Dirac dalam bentuk relativistik yang
kompak. Sebenarnya persamaan ini bukanlah persamaan yang digunakan Dirac
pada saat itu, tetapi kemudian persamaan ini digunakan oleh mahasiswanya.
8. Richard Philips Feynman 1918 – 1988
Marc Kac, seorang matematikawan, terhadap koleganya Feynman. Pria
berdarah Yahudi ini dilahirkan pada 11 Mei 1918 di Far Rockaway, New York,
Amerika Serikat. Ayahnya seorang penjual pakaian seragam militer. Ia mendidik
Feynman dengan beraneka ragam ilmu pengetahuan alam. Hal ini ternyata
memancing sifat ingin tahu yang besar dari Feynman muda yang kemudian
berperan besar dalam kariernya kelak.
Selesai menyelesaikan kuliah sarjananya di jurusan Fisika, Massachusetts
Institute of Technology (MIT) pada tahun 1939, Feynman meneruskan
pendidikannya ke Princeteon University. Di sanalah dia bertemu dan digembleng
astro-fisikawan terkenal, John Wheeler.
Ketika Feynman menjadi pembicara saat seminar berkala (student seminar),
tidak tanggung-tanggung John Wheeler mengundang beberapa fisikawan
tersohor saat itu termasuk Albert Einstein. Kenyataannya Einstein pun datang
dan ikut bertanya. Feynman menyelesaikan jenjang S-3 dan meraih gelar Ph.D.
pada tahun 1942.
9. Niels Bohr
Niels Bohr (7 Oktober 1885–18 November 1962) adalah seorang ahli fisika
dari Denmark dan pernah meraih hadiah Nobel Fisika pada tahun 1922. Pada
tahun 1913 Bohr telah menerapkan konsep mekanika kuantum untuk model atom
yang telah dikembangkan oleh Ernest Rutherford, yang menggambarkan bahwa
atom tersusun dari inti atom (nukleus) yang dikelilingi oleh orbit elektron.
Putranya, Aage Niels Bohr, juga penerima Hadiah Nobel.

A. RELATIVITAS
1. Asumsi dari Teori Relativitas
Teori relativitas khusus muncul sebagai cara untuk menjelaskan fakta-
fakta mengenai elektromagnetisme. Sebelum Einstein mengemukakan
persamaan relativitas khusus, ia menggunakan 2 asumsi yang menurutnya
benar dan sangat perlu, yaitu :
a. Asas relativitas
Menurut asas ini, tidak mungkin untuk membedakan satu sistem
dari yang lain jika dua-duanya bergerak dengan kecepatan tetap (tidak
dipercepat). Sebagai contoh, yaitu Adi di dalam sebuah mobil dan
melihat mobil lain lewat jendela, waktu Adi tidak yakin mana yang
bergerak sampai melongok sendiri keluar jendela. Dengan contoh
tersebut dapat dikatakan bahwa semua hukum fisika, baik mekanika

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 6


maupun elektromagnetisme, berlaku tanpa perubahan dalam kerangka
yang kecepatannya tetapi.
Sedangkan menurut teori relativitas khusus, waktu maupun ruang
bersifat relatif terhadap pengamat yang bergerak-panjang dan selang
waktu yang diukur seorang pengamat pada umumnya.
Oleh karena itu, untuk memudahkan agar tidak meninjau ruang
tiga dimensi dan waktu satu dimensi secara terpisah, melainkan
memandangnya sebagai komponen-komponen suatu ruang waktu
berdimensi empat manunggal. Tetapi, hal ini sulit digambarkan karena
sama dengan menggambarkan grafik tiga dimensi pada sebuah halaman
dua dimensi.
b. Kecepatan Cahaya
Kecepatan cahaya dalam ruang kosong tetap dan cahaya dapat
bebas dari gerakan sumber cahaya maupun pengamat. Einstein pernah
mencoba mencari fenomena alam yang dikaitkan dengan kejadian alam
semesta ini dan ia dapatkan pada waktu ia mengamati bintang di langit.
Pada mulanya ia bingung mengapa ada bintang yang berubah warnanya
dari biru bergeser ke warna merah. Kalau di logika, bintang tetap
berada pada tempatnya, atau secara matematika dikatakan bahwa
koordinat bintang tetap tidak berubah, maka warna bintang tersebut
tentu akan tetap juga dan tidak akan berubah. Hal ini sesuai dengan
pengetahuan astrofisika dan astronomi yang mengatakan bahwa warna
sinar bintang menunjukkan suhu permukaan bintang. Dalam mengamati
hal ini ia ingat akan efek Doppler yang mana perubahan panjang
gelombang dari sumber suara yang diamati Doppler mungkin berlaku
terhadap bintang yang berubah warnanya. Kemudian ia menyimpulkan
bahwa perubahan warna (cahaya atau sinar dari bintang) berarti
perubahan panjang gelombang cahaya (sinar) bintang. Kemudian
Einstein mengakui bahwa kecepatan cahaya ini berasal dari hasil
percobaan Michelson. Tetapi Einstein menolak cara pandangnya karena
menurutnya apabila pandangan Michelson benar berarti ia dapat
mengetahui kecepatannya terhadap cahaya hanya dengan melakukan
percobaan pada cermin.
2. Akibat dari Asumsi (Postulat) Einstein
a. Efek Pemuluran Waktu
Efek ini dapat diamati dalam berbagai macam percobaan. Contoh:
Pada penciptaan dan peluruhan partikel elementer muon. Muon dapat
dihasilkan dalam tumbukan berenergi tinggi antara partikel-partikel
lain.

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 7


Dalam kerangka diam muon, penciptaan muon dan peluruhannya
kemudian menjadi sebuah elektron dan partikel-partikel lain yang
disebut neutrino berlangsung pada titik yang sama dalam ruang.
b. Penyusutan Panjang
Panjang objek yang diukur dalam suatu kerangka pengamatan
dimana objeknya diam, dikenal sebagai panjang sejati (proper length),
sedangkan panjang yang diukur dalam kerangka pengamatan yang
bergerak dengan laju tetap terhadap kerangka diam objek akan menjadi
lebih pendek sebanyak yang di persamaan.

Penyusutan panjang hanya terjadi sepanjang arah gerak.


3. Pembuktian dari Teori Relativitas yang dikemukakan oleh Einstein
a. Teori Relativitas Khusus
1. Ketidakberadaan Eter
Ternyata kurang lebih 100 tahun sejak percobaan pertama
yang dilakukan oleh Morley-Michelson. Dalam semua percobaan
yang dilakukan tidak ada satu pun bukti nyata yang diamati tentang
perubahan laju cahaya terhadap arah meskipun kepekaan
percobaannya telah ditingkatkan menjadi sepuluh kali lebih teliti
daripada kepekaan percobaan semula.
2. Pemuluran Waktu
Pemuluran waktu seperti yang kita bahas pada peristiwa
pemuluran muon yang terciptakan oleh sinar kosmik. Contoh lain
yaitu peluruhan partikel elementer berkecepatan tinggi yang dapat
diselidiki dalam laboratorium.
3. Massa dan Energi Relativistik
Setiap kali seorang fisikawan eksperimen nuklir atau partikel
memasuki laboratorium, hampir selalu ia melakukan percobaan uji
langsung atau tidak langsung terhadap hubungan massa-energi teori
relativitas khusus. Contoh: pengubahan energi menjadi massa
adalah penciptaan meson pi. Dalam keadaan normal, meson pi yang
massa diamnya sekitar 140 MeV tidak terdapat di alam tetapi
diciptakan pada akselerator energi tinggi yaitu dalam tumbukan
antara partikel-partikel biasa seperti proton.

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 8


4.Ketidakkubahan Laju Cahaya
Jika laju cahaya memang bergantung pada gerak sumber atau
pengamat, maka hal ini tidak dapat kita nyatakan sebagai C'=C +
KU, di mana C adalah laju cahaya dalam kerangka diam sumber.
Contohnya pada pemancaran sinar X oleh sebuah pulsar suatu
sistem bintang ganda, yaitu suatu sumber sinar X berdenyut cepat
yang mengorbit mengelilingi bintang rekannya, sehingga
menggerhanakan sang pulsar dalam gerak orbitnya.
b. Teori Relativitas Umum
1. Pergeseran Septial Gravitasi
Mengilustrasikan percobaan khayal yang dapat berperan
sebagai suatu sumber energi bebas semacam mesin gerak abadi.
Misal: sebuah foton dengan energi 1,022 MeV (2 me C2)
ditembakkan dari permukaan bumi ke atas menuju sebuah sasaran
pada ketinggian H=100 m, di mana akibat tumbukannya dengan
sasaran dihasilkan sebuah positron dan elektron melalui proses
pasangan. Kemudian jatuh kembali ke permukaan bumi dan
masing-masing memperoleh energi kinetik MegH dalam prosesnya.
Kemudian 2megH yang dihasilkan diambil dan positron-elektron
(diam) digabungkan kembali untuk menghasilkan foton energi
1,022 MeV dan diulangi lagi.

Energi yang hilang yaitu perubahan frekuensi


cahaya yaitu :

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 9


Foton yang jatuh dalam medan gravitasi memperoleh tambahan
energi dan karena itu panjang gelombangnya tergeser ke yang lebih
pendek.
2. Pembelokan Cahaya Bintang
Tinjau seberkas cahaya yang lewat dekat permukaan matahari,
seperti gambar di bawah ini :

Kita dapat menghitung sudut beloknya dengan menggunakan


persamaan :

b = jari-jari matahari
dimana :
ZeM = E/c2
Ze M (massa matahari)

G (tetapan gravitasi)
2K = MVo2  MC2 = E (energi foton)

Hasilnya yaitu :
Cahaya tidak berjalan lurus tapi bisa dibelokkan oleh medan
gravitasi, tetapi cahaya yang dapat dibelokkan oleh medan gravitasi
tidak bisa dibuktikan di bumi, sehingga cahaya tetap berjalan lurus
di bumi karena kuat medan gravitasi bumi, sehingga cahaya tetap

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 10


berjalan lurus di bumi, karena kuat medan gravitasi bumi tidak
sekuat medan gravitasi galaksi yang sangat kuat.
3. Waktu Tunda Gema Sinar
Apabila garis yang menghubungkan bumi dan sebuah planet
(venus, misalnya) menembus matahari,
keadaannya disebut konjungsi
superior, seperti gambar berikut:
Untuk menyelesaikan persoalan di
samping kita bisa menggunakan
mekanika Newton untuk menentukan
garis edar kedua planet dan juga
menghitung jarak dari bumi ke Venus.
Sinyal akan lewat matahari jika mendekati konjungsi superior
waktu yang dibutuhkan sejak sinyal dikirim hingga dipantulkan
kembali ke bumi oleh Venus yaitu sekitar 20 menit. Perkiraan
waktu tundanya yaitu 10-4 s.
4. Presesi Perihelion Merkuri
Perhatian gambar orbit elips sebuah planet yang mengitari
matahari.

Menurut gravitasi Newton, garis edarnya adalah elips sempurna


dengan bintang M terletak pada salah satu titik apinya.
Persamaannya :

rmin = jarak minimum antara planet dengan bintang


e = eksentrisitas elips
Apabila r = rmin, maka planet berada pada perihelion dan terjadi
secara teratur dan juga pada titik yang sama dalam ruang.
Ketika Ө = 0, 2π, 4π, …, …
5. Singularitas Schwarzschild
Pemecahan permasalahan ini mengandung suatu persoalan
yang mengganggu yaitu kehadiran suku (1-26 M/c2r) dalam
penyebut menyebabkan selang (ds) menjadi “tak hingga” pada jari-
jari Schwarzschild rs = 26 M/c2.

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 11


Sebuah benda yang tertarik menuju massa M sama sekali
tidak merasakan sesuatu yang aneh ketika melewati jarak r=rs.
Tetapi, bagi pengamat luar, keadaan tersebut menjadi sangat
berbeda.
c. Aplikasi Teori Relativitas Einstein
Relativitas umum didasarkan pada asas yang diturunkan dari
percobaan khayal yang lain. Dalam hal ini menggunakan asas
kesetaraan. Akibat dari asas kesetaraan tersebut yaitu sebuah sistem
pengamatan yang jatuh bebas dalam medan gravitasi bumi. Selain itu
merupakan persamaan tensor yang menggunakan teknik matematika
tinggi. Persamaannya yaitu:

Kurva kelengkungan = . kecepatan energi


Dengan G = gravitasi Newton
C = laju cahaya
1. Pemecahan persamaan Enstein
Pada pemecahan persamaan Einstein bagi ruang waktu di
sekitar sebuah massa tunggal M tak berotasi. Selang yang
bersangkutan dapat dituliskan dalam bentuk persamaan koordinat,
tetapi yang digunakan di sini koordinat bola (I, Ө, φ):

Hal di atas dilakukan dengan syarat titik-titik yang


berhimpitan juga harusmemiliki besaran-besaran yang berhimpitan
(neighbouring) bagi koordinatnya. Rumusannya menampilkan
“selang” bukannya jarak spasial.
2. Menyangkut jagat raya
Menurut filsafat Ernst Mach, bahwa “semua gaya lembam
termasuk massa lembam benda dan juga gaya sentrifugal
disebabkan oleh sisa materi lainnya dalam jagat raya ini. Dalam
kasus ini, yang ingin kita ketahui adalah ukuran atau jari-jari jagat
raya. Cara pemecahannya yaitu dengan memproyeksikan
pengembangannya jauh ke masa lampau dan untuk mempelajari
asal mula dan nasib jagat raya.

R (t) = ukuran faktor skala


ρ = kerapatan massa – energi jagat raya pada saat yang sama

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 12


K = struktur jagat raya secara keseluruhan
Jika :
K = O jagat raya datar
K = +1 jagat raya melengkung dan tertutup
K = -1 jagat raya melengkung dan terbuka

B. RADIASI BENDA HITAM


1. Radiasi panas
Radiasi panas adalah radiasi yang dipancarkan oleh sebuah benda
sebagai akibat suhunya. Setiap benda memancarkan radiasi panas, tetapi
pada umumnya, Anda dapat melihat sebuah benda, karena benda itu
memantulkan cahaya yang datang padanya, bukan karena benda itu
memancarkan radiasi panas. Benda baru terlihat karena meradiasikan panas
jika suhunya melebihi 1.000 K. Pada suhu ini benda mulai berpijar merah
seperti kumparan pemanas sebuah kompor listrik. Pada suhu di atas 2.000 K
benda berpijar kuning atau keputih-putihan, seperti pijar putih dari filamen
lampu pijar. Begitu suhu benda terus ditingkatkan, intensitas relatif dari
spektrum cahaya yang dipancarkannya berubah. Hal ini menyebabkan
pergeseran warna-warna spektrum yang diamati, yang dapat digunakan
untuk menentukan suhu suatu benda.
Secara umum bentuk terperinci dari spektrum radiasi panas yang
dipancarkan oleh suatu benda panas bergantung pada komposisi benda itu.
Walaupun demikian, hasil eksperimen menunjukkan bahwa ada satu kelas
benda panas yang memancarkan spektra panas dengan karakter universal.
Benda ini adalah benda hitam atau black body. Benda hitam didefinisikan
sebagai sebuah benda yang menyerap semua radiasi yang datang padanya.
Dengan kata lain, tidak ada radiasi yang dipantulkan keluar dari benda
hitam. Jadi, benda hitam mempunyai harga absorptansi dan emisivitas yang
besarnya sama dengan satu. Seperti yang telah Anda ketahui, bahwa
emisivitas (daya pancar) merupakan karakteristik suatu materi, yang
menunjukkan perbandingan daya yang dipancarkan per satuan luas oleh
suatu permukaan terhadap daya yang dipancarkan benda hitam pada
temperatur yang sama. Sementara itu, absorptansi (daya serap) merupakan
perbandingan fluks pancaran atau fluks cahaya yang diserap oleh suatu
benda terhadap fluks yang tiba pada benda itu.

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 13


Gambar 8.2 Pemantulan yang terjadi pada benda hitam.
Benda hitam ideal digambarkan oleh suatu rongga hitam dengan
lubang kecil. Sekali suatu cahaya memasuki rongga itu melalui lubang
tersebut, berkas itu akan dipantulkan berkali-kali di dalam rongga tanpa
sempat keluar lagi dari lubang tadi. Setiap kali dipantulkan, sinar akan
diserap dinding-dinding berwarna hitam. Benda hitam akan menyerap
cahaya sekitarnya jika suhunya lebih rendah daripada suhu sekitarnya dan
akan memancarkan cahaya ke sekitarnya jika suhunya lebih tinggi daripada
suhu sekitarnya. Benda hitam yang dipanasi sampai suhu yang cukup tinggi
akan tampak membara.
Radiasi benda hitam adalah radiasi elektromagnetik yang dipancarkan
oleh sebuah benda hitam. Radiasi ini menjangkau seluruh daerah panjang
gelombang. Distribusi energi pada daerah panjang gelombang ini memiliki
ciri khusus, yaitu suatu nilai maksimum pada panjang gelombang tertentu.
Letak nilai maksimum tergantung pada temperatur, yang akan bergeser ke
arah panjang gelombang pendek seiring dengan meningkatnya temperatur.
2. Intensitas radiasi
a. Hukum Stefan-Boltzmann
Pada tahun 1879 seorang ahli fisika dari Austria, Josef Stefan
melakukan eksperimen untuk mengetahui karakter universal dari radiasi
benda hitam. Ia menemukan bahwa daya total per satuan luas yang
dipancarkan pada semua frekuensi oleh suatu benda hitam panas
(intensitas total) adalah sebanding dengan pangkat empat dari suhu
mutlaknya. Sehingga dapat dirumuskan:
I = e σ T4

dengan I menyatakan intensitas radiasi pada permukaan benda


hitam pada semua frekuensi, T adalah suhu mutlak benda, dan σ adalah
tetapan Stefan-Boltzman, yang bernilai 5,67 × 10-8 Wm-2K-4. Gambar
berikut memperlihatkan spektrum cahaya yang dipancarkan benda
hitam sempurna pada beberapa suhu yang berbeda. Grafik tersebut

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 14


memperlihatkan bahwa antara antara panjang gelombang yang
diradiasikan dengan suhu benda memiliki hubungan yang sangat rumit.

Untuk kasus benda panas yang bukan benda hitam, akan


memenuhi hukum yang sama, hanya diberi tambahan koefisien
emisivitas yang lebih kecil daripada 1 sehingga:
I total = e.σ.T 4
Intensitas merupakan daya per satuan luas, maka persamaan diatas
dapat ditulis sebagai:

keterangan:
P = daya radiasi (W)
Q = energi kalor (J)
A = luas permukaan benda (m2)
e = koefisien emisivitas
T = suhu mutlak (K)
Beberapa tahun kemudian, berdasarkan teori gelombang
elektromagnetik cahaya, Ludwig Boltzmann (1844 – 1906) secara
teoritis menurunkan hukum yang diungkapkan oleh Joseph Stefan
(1853 – 1893) dari gabungan termodinamika dan persamaan-persamaan
Maxwell. Oleh karena itu, persamaan diatas dikenal juga sebagai
Hukum Stefan-Boltzmann, yang berbunyi:
“Jumlah energi yang dipancarkan per satuan permukaan sebuah benda
hitam dalam satuan waktu akan berbanding lurus dengan pangkat empat
temperatur termodinamikanya”.
b. Hukum pergesera wien
Bila suhu benda terus ditingkatkan, intensitas relative dari
spectrum cahaya yang dipancarkan berubah. Ini menyebabkan

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 15


pergeseran dalam warna-warna spectrum yang diamati, yang dapat
digunakan untuk menaksir suhu suatu benda seperti pada gambar :

Grafik Pergeseran Wien

Gambar diatas menunjukkan grafik antara intensitas radiasi yang


dipancarkan oleh suatu benda hitam terhadap panjang gelombang
(grafik I – l ) pada berbagai suhu. Total energi kalor radiasi yang
dipancarkan adalah sebanding dengan luas di bawag grafik. Tampak
bahwa total energi kalor radiasi radiasi meningkat dengan
meningkatnya suhu ( menurut hokum Stefan- Bolztman. Energi kalor
sebanding dengan pangkat empat suhu mutlak.
Radiasi kalor muncul sebanding suatau spectra kontinu, bukan
spectra diskret seperti garis-garis terang yang dilihat dalam spectra
nyala api. Atau garis-garis gelap yang dapat dilihat dalam cahaya
matahari (garis Fraunhofer) (Spektra adalah bentuk tunggal spectrum)
Sebagai gantinya, semua panjang gelombang hadir dalam distribusi
energi kalor yang luas ini. Jika suhu bendahitam meningkat, panjang
gelombang untuk intensitas maksimum (lm) bergeser ke nilai panjang
gelombang yang lebih pendek.
Pengukuran spectra benda hitam menunjukkan bahwa panjang
gelombang untuk intensitas maksimum (lm) berkurang dengan
meningkatnya suhu, seperti pada persamaan berikut :

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 16


λm = panjang gelombang dengan intensitas maksimum (m)
T = suhu mutlak benda hitam (K)
C = tetapan pergeseran Wien = 2,90 x 10-3 m K
Pada suhu yang lebih tinggi (dalm orde 1000 K ) benda mulai berpijar
merah, seperti besi dipanaskan. Pada suhu diatas 2000 K benda pijar
kuning atau keputih-putihhan, seperti besi berpijar putih atau pijar putih
dari filament lampu pijar.
Jika suatu benda padat dipanaskan maka benda itu akan
memancarkan radiasi kalor. Pada suhu normal, kita tidak menyadari
radiasi elektromagnetik ini karena intensitasnya rendah. Pada suhu
lebih tinggi ada cukup radiasi inframerah yang tidak dapat kita lihat
tetapi dapat kita rasakan panasnya jika kita mendekat ke benda tersebut.
c. Perumusan Rayleigh dan Jeans
Kurva yang didapatkan dari percobaan sebelumnya merupakan
hasil yang empiris, yakni diperoleh dan disimpulkan sebagai hasil
pengamatan atau percobaan. Pada masa itu para ilmuwan mencoba
mencari penjelasan atas kenyataan empiris tersebut. Pada masa tersebut
pula dua ilmuwan, yakni Lord Rayleigh (1842-1919) dan Sir James
Hopward Jeans (1877-1946) mencoba menggunakan teori kinetik gas
dalam fisika klasik untuk mengolah hasil empiris tersebut.
Menurut fisika klasik mengenai ekuipartisi energi, energi rata-rata
setiap derajat kebebasan pada suhu T adalah ½ kT. Maka energi total
untuk setiap getaran gelombang menjadi kT, dengan k adalah tetapan
Stefan-Boltzmann.
Meskipun mustahil untuk dapat menghitung besarnya kecepatan
setiap partikel gas dalam suatu ruang, teori maxwell dapat mengaitkan
kecepatan setiap partikel tersebut terhadap banyaknya partikel di dalam
suatu kotak dan dijabarkan melalui kurva distribusi Maxwell. Disini
Rayleigh-Jeans melihat bahwa kurva yang dijabarkan oleh maxwell
serupa dengan hasil yang diperoleh pada intensitas spektrum radiasi
kalor Karena sebaran energi kinetik diwakili oleh sebaran kecepatan
karena energi kinetik dapat dinyatakan dalam kecepatan. Oleh karena
itu mereka beranggapan bahwa ada kemiripan antara sifat panas benda
dan radiasi kalor.
yang kecil berada dalam wilayah panjang gelombang ultraviolet
l mengecil. Penyimpangan persamaan Rayleigh-Jeans yang sangat jauh
ini selanjutnya diberi istilah katastropi ultraviolet karena l mendekati
nol. Hal ini sangat menyimpang dari hasil empiris yang menunjukkan
bahwa intensitas akan mendekati nol jika l yang mengecil, intensitas
akan membesar. Bahkan intensitas akan menuju tak hingga jika l yang
besar. Akan tetapi hasil matematis yang didapatkan mereka

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 17


untuk l mendekati tak hingga maka intensitas akan mendekati nol. Hal
ini sesuai dengan hasil empiris untuk l yang membesar, intensitas akan
semakin kecil dan jika lBerdasarkan prinsip ekuipartisi energi,
persaman matematis yang didapatkan oleh Rayleigh dan Jeans
menunjukkan bahwa untuk Hal tersebut disebabkan mereka
beranggapan bahwa energi yang dimiliki oleh setiap spektrum
gelombang bersifat kotinu. Artinya, energi gelombang dapat memiliki
sembarang nilai dalam batas yang ditentukan. Sehingga didapatkan
nilai energi yang mungkin dengan jumlah yang tak terhingga. Dan
anggapan tersebut menghasilkan suatu fungsi yang mengakibatkan
ketidaksesuaian dengan hasil eksperimen pada panjang gelombang
pendek.
d. Teori Max Planck6.63 × 10−34
Kegagalan teori Rayleigh-Jeans mendorong seorang fisikawan
jerman Max Planck (1858-1947) untuk mencoba melakukan
pendekatan lain. Planck menyadari pentingnya untuk memasukkan
konsep energi maksimum dalam perhitungan teoritis radiasi benda
hitam. Menurut Planck, energi yang diserap atau yang dipancarkan oleh
getaran-getaran yang timbul di dalam rongga benda hitam merupakan
paket-paket atau kuanta. Besarnya energi setiap paket merupakan
kelipatan bilangan asli dari hf dengan h adalah tetapan Planck yang
besarnya 6.63 × 10−34 Js dan f adalah frekuensi paket energi. Secara
matematis, perumusan Planck dapat dituliskan menjadi E= n adalah
kelipatan bilangan asli.
Planck membuat aturan bahwa energi setiap modus getar tidak
boleh lebih dari energi rata-rata yang dimiliki radiasi (kT). Akan tetapi,
karena energi yang mungkin dimilki oleh modus getar nhf, berarti
semakin tinggi frekuensi, semakin kecil kemungkinan untuk tidak
melebihi kT.
Hubungan kuantum Planck menunjukkan bahwa ekuipartisi energi
dan setiap jenis getaran memiliki energi total yang berbeda-beda.
Menurut Planck, teori klasik gagal menjelaskan radiasi benda hitam
pada panjang gelombang pendek karena pada daerah itu kuanta
energinya sangat besar sehingga hanya sedikit jenis getaran yang
tereksitasi. Berkurangnya jenis getaran yang tereksitasi mengakibatkan
getaran tertekan dan radiasi akan menurun menuju nol pada frekuensi
yang tinggi. Oleh karena itu rumus Planck dapat terhindar dari
catastropi ultraviolet.
Persamaan yang menujukkan besarnya energi per satuan luas yang
dipancarkan oleh suatu benda hitam yang terdistribusi diantara berbagai

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 18


panjangnya telah diturunkan oleh Max Planck pada 1900 dengan
menggunakan teori kuantum, yaitu sebagai berikut,
E=(2πc^2h)/λ^2[1/(e^(hc/λkT)-1)]
Pada persamaan tersebut, c adalah kecepatan rambat cahaya, λ adalah
panjang gelombang cahaya dan T adalah suhu mutlak permukaan benda
hitam. Konstanta k dan h dihitung berdasarkan data eksperimen, yakni
Pada persamaan tersebut, c adalah kecepatan rambat cahaya.
k = 1,38 x 10−23 JK-1 (disebut konstanta Boltzmann)
h = 6,63 x 10−34 Js (disebut konstanta Planck)
maks T = 2,898 x 10-3 mK.lmaks) dan suhu mutlak (T) suatu benda
hitam telah diturunkan oleh Wien yang disebut sebagai hukum
pergeseran wien, yakni l Hubungan antara panjang gelombang energi
maksimum.
Menurut Planck, atom-atom pada dinding rongga benda hitam
memiliki sifat seperti osilator harmonik. Energi yang dimiliki oleh
osilator-osilator harmonik tersebut hanya pada nilai-nilai f tertentu.
Nilai-nilai tersebut merupakan kelipatan bilangan asli dari hf, yakni hf,
2hf, 3hf, dan seterusnya. Osilator harmonik tersebut tidak boleh
memiliki energi selain harga-harga tersebut. Oleh Planck energi osilator
itu dikatakan terkuantisasi.
3. Penerapan Radiasi Benda Hitam
Setelah kita membahas konsep radiasi benda hitam, kali ini kita akan
mempelajari penerapannya. Dengan menggunakan prinsip radiasi benda
hitam, kita dapat menentukan daya yang dipancarkan oleh matahari, suhu
matahari, dan radiasi yang dipancarkan oleh tubuh manusia.
a. Penentuan Suhu Permukaan Matahari
Suhu permukaan matahari atau bintang dapat ditentukan dengan
mengukur daya radiasi matahari yang diterima bumi. Dengan
menggunakan hukum Stefan-Boltzmann, total daya yang dipancarkan
oleh matahari adalah:
PM = I.A
Jika diketahui:
I = e . σ . TM4
A = luas permukaan matahari = 4πRM
e=1
maka PM = e . σ . TM44πRM
Matahari memancarkan daya yang sama ke segala arah. Dengan
demikian bumi hanya menyerap sebagian kecil, yaitu:

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 19


Keterangan:
PM : daya yang dipancarkan matahari (watt)
TM : suhu permukaan matahari (K)
RM : jari – jari matahari (m)
σTM4 : laju radiasi matahari (watt/m2)
Pabs : daya yang diserap bumi (watt)
RB : jari-jari bumi (m)
D : jarak matahari ke bumi (m)
Meskipun bumi hanya menyerap sebagian daya dari matahari, namun
bumi mampu memancarkan daya ke segala arah. Besar daya yang
dipancarkan bumi adalah:

Keterangan:
Pemt : daya yang dipancarkan bumi (watt)
TB : suhu permukaan bumi (K)
Misalnya bumi berada dalam kesetimbangan termal maka daya yang
diserap bumi sama dengan daya yang dipancarkan. Dengan demikian
suhu permukaan matahari adalah:

b. Radiasi Energi yang Dipancarkan Manusia


Penerapan radiasi benda hitam juga dapat diterapkan pada benda-
benda yang tidak berada dalam kesetimbangan radiasi. Sebagian besar
energi manusia diradiasikan dalam bentuk radiasi elektromagnetik,
khususnya inframerah. Untuk dapat memancarkan suatu energi, tubuh
manusia harus menyerap energi dari lingkungan sekitarnya. Total
energi yang dipancarkan oleh manusia adalah selisih antara energi yang
diserap dengan energi yang dipancarkan.
PT = Ppancar – Pserap
Dengan memasukkan hukum Stefan-Boltzmann diperoleh totalenergi
yang dipancarkan manusia sebagai berikut.
PT = σAe(T4 – To4)

C. FISIKA ATOM

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 20


Fisika atom adalah bidang ilmu fisika yang mempelajari atom sebagai
sistem terisolasi dari elektron dan inti atom. Fisika atom terkait dengan
konfigurasi elektron dan proses yang menyebabkan konfigurasi ini berubah. Hal
ini termasuk hubungan ion dan atom netral.
Istilah "fisika atom" seringkali dikaitkan dengan kekuatan nuklir dan bom
nuklir, karena sinonim antara "atom" dan "nuklir". Namun, ahli fisika membuat
perbedaan antara fisika atom, yang bekerja dengan atom dalam tingkatan inti
atom dan elektron, dan fisika nuklir, yang bekerja dengan inti atom saja.
1. Teori Atom Dalton
Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum
kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum
prouts). Lavosier menyatakan bahwa "Massa total zat-zat sebelum reaksi
akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi". Sedangkan Prouts
menyatakan bahwa "Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa
selalu tetap". Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan
pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat
dibagi lagi.
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur
memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang
berbeda
c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan
bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen
dan atom-atom oksigen
d. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau
penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan.

Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal


seperti pada tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:

2. Teori Atom Thomson


Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William
Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode
dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 21


memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari
hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan
partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan
selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron
bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positif
untuk menetralkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya
tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom Dalton dan
mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson.
Yang menyatakan bahwa:
"Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya
tersebar muatan negatif elektron"
Model atom ini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas
kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam
bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson
dianalogikan sebagai bola positif yang pejal.

Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:

Percobaan Sinar Katode

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 22


3. Teori Atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners
Masreden)melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa
(λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya
partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus,
berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas.

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 23


Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat
Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang
positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan.
Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa
ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar
partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi
dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000
partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih. Berdasarkan gejala-
gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa
diteruskan
b. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisan atom-atom
emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil
yang bermuatan positif.
c. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom,
berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan.
Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka
didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada
ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut,
Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom
Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang
sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel
netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling
tolak menolak. Model atom Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut:

Percobaan Rutherford

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 24


Kelemahan
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti
atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai
pemancaran energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan
berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke
dalam inti.
4. Teori Atom Bohr
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr
memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang
spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran
keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan
Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari
Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat
postulat, sebagai berikut:
a. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu
elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak
stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar
disekeliling inti.
b. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap
sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan
maupun diserap.
c. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan
stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat,
besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
d. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat
tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya
momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n
adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 25


Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada
lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi.
Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling
dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi
tingkat energinya.

Percobaan Bohr

Kelemahan
Model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek
Strack.
5. Model Atom Mekanika Kuantum
Sebelumnya kita sudah membahas tentang dualisme gelombang-
partikel yang menyatakan bahwa sebuah objek dapat berperilaku baik
sebagai gelombang maupun partikel. dalam skala atomik, elektron dapat
kita tinjau sebagai gejala gelombang yang tidak memiliki posisi tertentu di
dalam ruang. Posisi sebuah elektron diwakili oleh kebolehjadian atau
peluang terbesar ditemukannya elektron di dalam ruang.

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 26


Demi mendapatkan penjelasan yang lengkap dan umum dari struktur
atom, prinsip dualisme gelombang-partikel digunakan. Di sini gerak
elektron digambarkan sebagai sebuah gejala gelombang. Persamaan
dinamika Newton yang sedianya digunakan untuk menjelaskan gerak
elektron digantikan oleh persamaan Schrodinger yang menyatakan fungsi
gelombang untuk elektron. Model atom yang didasarkan pada prinsip ini
disebut model atom mekanika kuantum.

posisi dan keberadaan elektron di dalam atom dinyatakan sebagai


peluang terbesar elektron di dalam atom. Persamaan Schrodinger untuk
elektron di dalam atom dapat memberikan solusi yang dapat diterima
apabila ditetapkan bilangan bulat untuk tiga parameter yang berbeda yang
menghasilkan tiga bilangan kuantum. Ketiga bilangan kuantum ini adalah
bilangan kuantum utama, orbital, dan magnetik. Jadi, gambaran elektron di
dalam atom diwakili oleh seperangkat bilangan kuantum ini.
a. Bilangan Kuantum Utama
Dalam model atom Bohr, elektron dikatakan berada di dalam
lintasan stasioner dengan tingkat energi tertentu. Tingkat energi ini
berkaitan dengan bilangan kuantum utama dari elektron. Bilangan
kuantum utama dinyatakan dengan lambang n sebagaimana tingkat
energi elektron pada lintasan atau kulit ke-n. untuk atom hidrogen,
sebagaimana dalam model atom Bohr, elektron pada kulit ke-n
memiliki energi sebesar

Adapun untuk atom berelektron banyak (terdiri atas lebih dari satu
elektron), energi elektron pada kulit ke-n adalah

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 27


Dimana Z adalah nomor atom. Nilai-nilai bilangan kuantum utama n adalah
bilangan bulat mulai dari 1.
n = 1, 2, 3, 4, ….
Bisa dikatakan bahwa bilangan kuantum utama berkaitan dengan kulit
elektron di dalam atom. Bilangan kuantum utama membatasi jumlah elektron
yang dapat menempati satu lintasan atau kulit berdasarkan persamaan
berikut.
Jumlah maksimum elektron pada kulit ke-n adalah 2n2
b. Bilangan Kuantum Orbital
Elektron yang bergerak mengelilingi inti atom memiliki momentum
sudut. Efek Zeeman yang teramati ketika atom berada di dalam medan
magnet berkaitan dengan orientasi atau arah momentum sudut dari gerak
elektron mengelilingi inti atom. Terpecahnya garis spektum atomik
menandakan orientasi momentum sudut elektron yang berbeda ketika
elektron berada di dalam medan magnet.

Tiap orientasi momentum sudut elektron memiliki tingkat energi yang


berbeda. Meskipun kecil perbedaan tingkat energi akan teramati apabila
atom berada di dalam medan magnet. Momentum sudut elektron dapat
dinyatakan sebagai

Dimana

Bilangan l disebut bilangan kuantum orbital. Jadi, bilangan kuantum


orbital l menentukan besar momentum sudut elektron. Nilai bilangan
kuantum orbital l adalah
l = 0, 1, 2, 3, … (n – 1)
misalnya, untuk n = 2, nilai l yang diperbolehkan adalah l = 0 dan l = 1.
c. Bilangan Kuantum Magnetik

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 28


Momentum sudut elektron L merupakan sebuah vektor. Jika vektor
momentum sudut L diproyeksikan ke arah sumbu yang tegak atau
sumbu-z secara tiga dimensi akan didapatkan besar komponen
momentum sudut arah sumbu-z dinyatakan sebagai Lz. bilangan bulat
yang berkaitan dengan besar Lz adalah m. bilangan ini disebut bilangan
kuantum magnetik. Karena besar Lz bergantung pada besar momentum
sudut elektron L, maka nilai m juga berkaitan dengan nilai l.
m = −l, … , 0, … , +l
misalnya, untuk nilai l = 1, nilai m yang diperbolehkan adalah −1, 0, +1.
d. Bilangan Kuantum Spin
Bilangan kuantum spin diperlukan untuk menjelaskan efek Zeeman
anomali. Anomali ini berupa terpecahnya garis spektrum menjadi lebih
banyak garis dibanding yang diperkirakan. Jika efek Zeeman disebabkan
oleh adanya medan magnet eksternal, maka efek Zeeman anomali
disebabkan oleh rotasi dari elektron pada porosnya. Rotasi atau spin
elektron menghasilkan momentum sudut intrinsik elektron. Momentum
sudut spin juga mempunyai dua orientasi yang berbeda, yaitu spin atas
dan spin bawah. Tiap orientasi spin elektron memiliki energi yang
berbeda tipis sehingga terlihat sebagai garis spektrum yang terpisah.

garis spektra atom yang terpisah di dalam medan magnet berasal


dari spin elektron.
Spin elektron diwakili oleh bilangan kuantum tersendiri yang
disebut bilangan kuantum magnetik spin (atau biasa disebut spin saja).
Nilai bilangan kuantum spin hanya boleh satu dari dua nilai +½ atau −½.
jika ms adalah bilangan kuantum spin, komponen momentum sudut arah
sumbu-z dituliskan sebagai
Sz = msћ
Dimana

Spin ke atas dinyatakan dengan

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 29


Spin ke bawah dinyatakan dengan

e. Atom Berelektron Banyak


Model atom mekanika kuantum dapat digunakan untuk
menggambarkan struktur atom untuk atom berelektron banyak. Posisi
atau keadaan elektron di dalam atom dapat dinyatakan menggunakan
seperangkat (empat) bilangan kuantum. Misalnya, elektron dengan
bilangan kuantum n = 2, l = 1, m = −1 dan ms = −½ menyatakan sebuah
elektron pada kulit L, subkulit p, orbital −1 dengan arah spin ke bawah.

D. RADIOAKTIVITAS
Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk
memancarkan radiasi dan berubah menjadi inti stabil. Proses perubahan ini
disebut peluruhan dan inti atom yang tak-stabil disebut radionuklida. Materi
yang mengandung radionuklida disebut zat radioaktif.
Peluruhan ialah perubahan inti atom yang tak-stabil menjadi inti atom
yang lain, atau berubahnya suatu unsur radioaktif menjadi unsur yang lain.
Radioaktivitas ditemukan oleh H. Becquerel pada tahun 1896. Becquerel
menamakan radiasi dengan uranium. Dua tahun setelah itu, Marie Curie
meneliti radiasi uranium dengan menggunakan alat yang dibuat oleh Pierre
Curie, yaitu pengukur listrik piezo (lempengan kristal yang biasanya digunakan
untuk pengukuran arus listrik lemah), dan Marie Curie berhasil membuktikan
bahwa kekuatan radiasi uranium sebanding dengan jumlah kadar uranium yang
dikandung dalam campuran senyawa uranium. Disamping itu, Marie Curie juga
menemukan bahwa peristiwa peluruhan tersebut tidak dipengaruhi oleh suhu
atau tekanan, dan radiasi uranium dipancarkan secara spontan dan terus
menerus tanpa bisa dikendalikan. Marie Curie juga meneliti campuran senyawa
lain, dan menemukan bahwa campuran senyawa thorium juga memancarkan
radiasi yang sama dengan campuran senyawa uranium, dan sifat pemancaran
radiasi seperti ini diberi nama radioaktivitas.
Pada tahun 1898, ia menemukan unsur baru yang sifatnya mirip dengan
bismut. Unsur baru ini dinamakan polonium diambil dari nama negara asal
Marie Curie, yaitu Polandia. Setelah itu H. Becquerel dan Marie Curie
melanjutkan penelitiannya dengan menganalisis pitch blend (bijih uranium).
Mereka berpendapat bahwa di dalam pitch blend terdapat unsur yang
radioaktivitasnya lebih kuat daripada uranium atau polonium. Pada tahun yang
sama mereka mengumumkan bahwa ada unsur radioaktif yang sifatnya mirip
dengan barium. Unsur baru ini dinamakan radium (Ra), yang artinya benda

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 30


yang memancarkan radiasi. Detail dari penemuan ini dapat dilihat pada pokok
bahasan tentang Penemuan Radioaktivitas Alam.
1. Sinar-Sinar Radioaktif
Ada 3 jenis sinar radioaktif yaitu sinar alfa (α), sinar beta (β), dan
sinar gamma (γ). Ketiga sinar tersebut dihasilkan dari peritiwa peluruhan
(decay) inti atom tertentu dan sinar tersebut memiliki karakteristik dan sifat
masing-masing. Berikut selengkapnya.
a. Sinar Alfa (Sinar α)
a. Terdiri atas inti Helium (4He2), 2 proton 2 neutron, massa 4 dan
muatan +2.
b. Bermuatan listrik positif (+).
c. Dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik.
d. Daya tembus relatif kecil tetapi daya ionisasi sangat besar (tidak
mampu menembus selembar kertas).
e. Bila suatu atom meancarkan sinar α, maka nomor atom tersebut
berkuang 2 dan nomor masa berkurang 4.

b. Sinar Beta (Sinar β)


a. Terdiri atas elektron (0e-1) yang berasal dari inti atom, massa
1/1850.
b. Bermuatan listrik negatif (-1).
c. Bisa dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik.
d. Daya tembusnya lebih besar jika dibandingkan dengan sinar alfat
(α) tetapi ionisasinya lebih kecil dibandingkan daya ionisasi sinar
alfa (α).
e. Sinar beta tidak mampu menembus pelat tipis yang terbuat dari
alumunium.
f. Bila suatu atom memancarkan sinar beta (β) maka nomor atom
tersebut bertambah satu dan nomor massanya tetap.

c. Sinar Gamma (γ)


a. Sinar ini berupa gelombang elektromagnetik yang disebut dengan
foton.
b. Tidak memiliki muatan listrik.
c. Tidak memiliki massa.
d. Tidak bisa dibelokkan oleh medan magnet maupun menda listrik.
e. Daya tembus sangat besar dan sebaliknya, daya ionisasi sangat
kecil.

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 31


f. Bila suatu atom memancarkan sinar γ maka nomor atom dan nomor
massa tetap.

Biar lebih paham tentang perbedaan 3 sinar di atas bisa sobat


perhatikan dua diagram berikut ini:

1. Intensitas Sinar Radioaktif


Bila ada sebuah sinar radioaktif entah itu sinar alfa, beta, atau
gamma yang dilewatkan pada sebuah keping logam dengan ketebalan x,
maka intensitasnya akan berkurang dan memnuhi persamaan
matematika sebagai berikut
I = I0 e-μx
Keterangan:
I0 = intenitas sinar radioaktif yang melewati keping logam
I = intensitas sinar radioaktif setelah melewati keping logam
x = tebal keping logam
e = bilangan natural (2,71828)
μ = koefisien pelamahan
2. Alat Detektor
Detektor adalah alat yang digunkanan untuk mendeteksi adanya
suatu sumber atau unsur radioaktif . Beberapa jenis detektor yang
biasanya digunakan adalah:
a. Pencacah Geiger Mueller
b. Kamar Kabut Wilson
c. Emulsi Film
d. Pencacah Sintilasi
3. Manfaat dan Kegunaan Sinar Radioaktif

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 32


a. Sinar Alfat
1. Karena partikel sinar alfa sangat mudah dihentikan, biasanya ia
digunakan untuk mendeteksi adanya asap. Sumber tertutup
partikel sinar alfa dari amerisium akan mengirimkan partikel
alfa ke udara. Ketika ada asap, maka partikel akan terblokir dan
memberikan sinyal pada alarm pemancar.
2. Partikel alfa sangat mudah dihentikan oleh berbagai detektor
sehingga kurang baik jika digunakan untuk alat deteksi.
b. Sinar Beta
Sinar beta banyak digunakan untuk mengontrol jalur produksi
kertas, plastik atau terpal baja. Partikel sinar beta akan ditembakkan
pada lembaran produk dan akan dipantau jumlah partikel yang
tembus. Jika partikel sinar beta lebih banyak tembus dari standard
maka produk tersebut terlalu tipis. Sebaliknya jika jumlah partikel
beta yang mampu menembus lebih sedikit dari standard maka
lempeng produk tersebut terlalu tebal.
c. Sinar Gamma
1. Sinar gama digunakan dipancarkan bersama aliran air dalam
pipa untuk mengetahui setiap kebocoran pipa.
2. Sinar gamma dengan intensitas tertentu bisa digunakan sebagai
radioterapi untuk membunuh sel-sel kanker.
3. Sinar gamma digunakan untuk mengetahui kualitas pipa yang
dilas (ada kebocoran atau tidak).
4. Karena radiasi gamma sangat mematikan maka sinar radioaktif
ini banyak digunakan untuk mensterilkan peralatan bedan atau
makanan dalam kemasaan.
5. Biodine-131, salah satu pemancar sinar radioaktif gamma dapat
digunakan untuk memeriksa kelenjar tiroid.
2. reaksi inti
Reaksi inti merupakan peristiwa perubahan suatu inti atom sehingga
berubah menjadi inti atom lain dengan disertai munculnya energi yang
sangat besar. Agar terjadi reaksi inti diperlukan partikel lain untuk
menggoyahkan kesetimbangan inti atom sehingga kesetimbangan inti
terganggu. Akibatnya inti akan terpecah menjadi dua inti yang baru.
Partikel yang digunakan untuk mengganggu kesetimbangan inti yaitu
partikel proton atau neutron. Di mana partikel proton atau neutron yang
berenergi ditembakkan pada inti target sehingga setelah reaksi terjadi akan
terbentuk inti atom yang baru disertai terbentuknya partikel yang baru. Inti
target dapat merupakan inti atom yang stabil, sehingga setelah terjadi reaksi
menyebabkan inti atom menjadi inti yang tidak stabil yang kemudian

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 33


disebut isotop radioaktif. Jadi reaksi inti dapat juga bertujuan untuk
mendapatkan isotop radioaktif yang berasal dari inti stabil.
Reaksi inti sangat berbeda dengan reaksi kimia, karena pada
dasarnya reaksi inti ini terjadi karena tumbukan (penembakan) inti sasaran
(target) dengan suatu proyektil (peluru). Secara skematik reaksi inti dapat
digambarkan :

Gambar Reaksi Inti.

Contoh reaksi inti antara lain adalah 7N14 + 2He4 → 8O17 + 1H1 yaitu
inti atom Nitrogen ditembak dengan partikel (2He4) menjadi inti atom
Oksigen dengan disertai timbulnya proton (1H1), inti atom oksigen yang
terbentuk bersifat radioaktif.
a. Hukum Fisika Dalam Reaksi Inti
Dalam reaksi inti juga berlaku hukum-hukum Fisika seperti yang
terjadi pada peristiwa-peristiwa Fisika yang lainnya antara lain berlaku
1. hukum kekekalan momentum
2. hukum kekekalan energi
3. hukum kekekalan jumlah muatan (nomor atom)
4. hukum kekekalan jumlah nukleon (nomor massa)
Sehingga momentum, energi, nomor atom, dan nomor massa inti
sebelum reaksi dan sesudah reaksi harus sama.
Energi reaksi inti yang timbul diperoleh dari penyusutan massa
inti, yaitu perbedaan jumlah massa inti atom sebelum reaksi dengan
jumlah massa inti atom sesudah reaksi. Menurut Albert Einstein dalam
kesetaraan antara massa dan energi dinyatakan bahwa energi total yang
dimiliki oleh suatu massa sebesar m adalah E = mc2. Apabila semua
massa inti atom dinyatakan dalam sma (satuan massa atom), maka
energi total yang dimiliki massa sebesar 1 sma setara dengan energi
sebesar 931 MeV (1 sma = 1,66 × 10-27 kg, c = 3 × 108 m/s dan 1 eV =
1.6 × 10-19 Joule) Misalnya suatu reaksi inti dinyatakan menurut
persamaan :
A+a→B+b+Q
Besarnya energi yang timbul dapat dicari dengan persamaan :
Q = {(mA + ma) – (mB + mb)} × 931 MeV
keterangan :

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 34


(mA + ma) = jumlah massa inti atom sebelum reaksi
(mB + mb) = jumlah massa inti atom sesudah reaksi
Q = energi yang timbul selama reaksi terjadi
b. Jenis Reaksi Inti
Dalam reaksi inti jika diperoleh Q > 0, maka reaksinya dinamakan
reaksi eksoterm yaitu selama reaksi berlangsung dilepaskan energi
sedangkan jika Q < 0, maka reaksinya dinamakan reaksi indoterm yaitu
selama reaksi berlangsung diperlukan energi. Reaksi inti dibedakan
menjadi dua, yaitu reaksi fisi dan reaksi fusi.
1. Reaksi Fisi
Reaksi fisi yaitu reaksi pembelahan inti atom berat menjadi
dua inti atom lain yang lebih ringan dengan disertai timbulnya
energi yang sangat besar. Misalnya inti atom uranium-235
ditembak dengan neutron sehingga terbelah menjadi inti atom Xe-
235 dan Sr-94 disertai dengan timbulnya 2 neutron yang memiliki
energi tinggi. Reaksinya dapat dituliskan :
92U
235
+ 0n1 → 54Xe235 + 38Sr94 + 20n1 + Q
Dalam reaksi fisi yang terjadi akan dihasilkan energi kira-kira
sebesar 234 Mev. Dalam reaksi fisi ini timbul -baru yang berenergi
tinggi. Neutron-neutron yang timbul akan menumbuk inti atom
berat yang lain sehingga akan menimbulkan reaksi fisi yang lain.
Hal ini akan berlangsung terus sehingga semakin lama semakin
banyak reaksi inti yang dihasilkan dan dalam sekejab dapat timbul
energi yang sangat besar. Peristiwa semacam ini disebut reaksi fisi
berantai. Reaksi fisi berantai yang tak terkendali akan
menyebabkan timbulnya energi yang sangat besar dalam waktu
relatif singkat, sehingga dapat membahayakan kehidupan manusia.
Reaksi berantai yang tak terkendali terjadi pada Bom Atom. Energi
yang timbul dari reaksi fisi yang terkendali dapat dimanfaatkannya
untuk kehidupan manusia. Reaksi fisi terkendali yaitu reaksi fisi
yang terjadi dalam reaktor nuklir (Reaktor Atom). Di mana dalam
reaktor nuklir neutron yang terbentuk ditangkap dan tingkat
energinya diturunkan sehingga reaksi fisi dapat dikendalikan.

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 35


Reaksi Fisi Dari Uranium

Pada umumnya untuk menangkap neutron yang terjadi,


digunakan logam yang mampu menangkap neutron yaitu logam
Cadmium atau Boron. Pengaturan populasi neutron yang
mengadakan reaksi fisi dikendalikan oleh batang pengendali yang
terbuat dari batang logam Cadmium, yang diatur dengan jalan
memasukkan batang pengendali ke dalam teras-teras bahan bakar
dalam reaktor. Dalam reaktor atom, energi yang timbul kebanyakan
adalah energi panas, di mana energi panas yang timbul dalam
reaktor ditransfer keluar reaktor kemudian digunakan untuk
menggerakkan generator, sehingga diperoleh energi listrik.
2. Reaksi Fusi
Reaksi fusi yaitu reaksi penggabungan dua inti atom ringan
menjadi inti atom lain yang lebih berat dengan melepaskan energi.

Reaksi Fusi Dari Uranium

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 36


Misalnya penggabungan deutron dengan deutron menghasilkan
triton dan proton dilepaskan energi sebesar kira-kira 4,03 MeV.
Penggabungan deutron dengan deutron menghasilkan inti He-3 dan
neutron dengan melepaskan energi sebesar 3,3 MeV.
Penggabungan triton dengan triton menghasilkan inti He-4 dengan
melepaskan energi sebesar 17,6 MeV, yang reaksi fusinya dapat
dituliskan :
1H +1H →1H +1H +4MeV
2 2 3 1

1H +1H →2He +0n +3,3MeV


2 2 3 1

1H +1 H → 2He + 0n + 17,6 MeV


3 3 4 1

Agar dapat terjadi reaksi fusi diperlukan temperatur yang sangat


tinggi sekitar 108 K, sehingga reaksi fusi disebut juga reaksi
termonuklir. Karena untuk bisa terjadi reaksi fusi diperlukan suhu
yang sangat tinggi, maka di matahari merupakan tempat
berlangsungnya reaksi fusi. Energi matahari yang sampai ke Bumi
diduga merupakan hasil reaksi fusi yang terjadi dalam matahari.
Hal ini berdasarkan hasil pengamatan bahwa matahari banyak
mengandung hidrogen (1H1). Dengan reaksi fusi berantai akan
dihasilkan inti helium-4. Di mana reaksi dimulai dengan
penggabungan antardua atom hidrogen membentuk deutron,
selanjutnya antara deutron dengan deutron membentuk inti atom
helium-3 dan akhirnya dua inti atom helium-3 bergabung
membentuk inti atom helium -4 dan 2 atom hidrogen dengan
melepaskan energi total sekitar 26,7 MeV, yang reaksinya dapat
dituliskan:
1H +1H → 1H +1e +Q1
1 1 2 0

1H +1H →2H + γ+Q2


2 2 3

2H + 2H → 2He + 2 1H + Q3
3 3 4 1

Reaksi tersebut dapat ditulis:


4 1H1 → 2He4 + 2 1e0 + Q
3. Peluruhan Zat Radioaktif
Inti-inti yang tidak stabil akan meluruh (bertransformasi) menuju
konfigurasi yang baru yang mantap (stabil). Dalam proses peluruhan akan
terpancar sinar alfa, sinar beta, atau sinar gamma dan energy peluruhan.
Jika inti radioaktif meluruh, akan menjadi inti baru yang beda sifat
kimianya.
Unsur radioaktif secara spontan memancarkan radiasi, yang berup
partikel atau gelombang elektromagnet (non partikel). Lihat gambar
dibawah ini!

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 37


Gambar 3. Jenis-jenis radiasi yang di pancarkan radioaktif
Jenis radiasi yang dipancarkan radioaktif adalah:
a. Peluruhan Alpha (Alpha Decay)
Inti-inti radioaktif secara spontan menjadi inti turunan yang
kadang-kadang memancarkan partikel α. Pada umumnya diikuti pula
dengan peluruhan radiasi gamma. Radiasi alpha mempunyai spektrum
energi yang diskrit. Radioisotop yang memancarkan radiasi alpha maka
nomor massa akan berkurang 4 dan nomor atomnya berkurang 2,
sehingga radiasi alpha disamakan dengan pembentukan inti Helium
yang bermuatan +2 ( ). Berdasarkan hukum kekekalan jumlah
muatan dan nucleon maka peluruhan partikel α memenuhi hubungan
yang dapat dinyatakan sebagai berikut:

X adalah unsur induk dan Y adalah unsur turunan. Contoh peluruhan α


terjadi pada peluruhan Plutonium:

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 38


Energi yang dilepaskan pada saat peluruhan, disebut energi disintegrasi
atau energi peluruhan yaitu:
Q = (mx-mY-mα)c2
Fraksi Energi Peluruhan

KY = energi kinetik inti (inti anak)


Kα = energi kinetik partikel α
Pada gambar dibawah ini merupakan gambar spektrum energi
peluruhan alpha yang berbentuk diskrit.

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 39


Gambar 2.7. Spektrum energi peluruhan alfa
b. Peluruhan Beta Minus (Beta Minus Decay)
Peluruhan beta (β) adalah suatu proses peluruhan radioaktif
dengan muatan inti berubah tetapi jumlah nukleonnya tetap. Radiasi
beta minus disamakan dengan pemancaran elektron dari suatu inti atom.
Bentuk peluruhan ini terjadi pada inti yang kelebihan neutron dan pada
umumnya disertai juga dengan radiasi gamma. Radiasi beta (baik yang
positif maupun yang negatif) mempunyai spektrum energi yang
sinambung (continous) serta diikuti oleh antineutrino yang membawa
kelebihan energi yang dimiliki oleh zarah beta. Seperti halnya pada
radiasi Alpha, makin tinggi energi yang dimiliki maka makin pendek
umurnya. Pada radiasi Beta minus, nomor atomnya akan bertambah
satu, sedang nomor massanya tetap. Reaksi secara umum dapat ditulis
sebagai:

Contoh reaksi peluruhan radiasi Beta minus adalah:

⊽ disebut antineutrino yang merupakan partikel netral dengan kelajuan


c dan tidak mempunyai massa. Energi dari antineutrino bersifat kinetic.
Energi yang dilepas pada saat peluruhan yaitu:
Q = (mx-mY)c2
Pada gambar 2.8. merupakan gambar spektrum energi peluruhan beta
yang berbentuk spectrum kontinu.

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 40


Gambar 2.8. Spektrum energi peluruhan beta
(http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu, 2010)
c. Peluruhan Beta Plus (Beta Plus Decay)
Radiasi ini sama dengan pancaran positron dari inti. Bentuk
peluruhan ini terjadi pada inti yang kelebihan proton. Pancaran positron
dapat terjadi apabila perbedaan energi antara inti semula dengan inti
hasil paling tidak sebesar 1,02 MeV.
Menurut Pauli, radiasi beta plus sama dengan perubahan proton
menjadi neutron sehingga nomor atomnya akan berkurang satu. Reaksi
secara umum dapat ditulis sebagai berikut:

v adalah neutrino yaitu partikel sejenis dengan antineutrino dengan spin


yang berlawanan. Contoh peluruhan beta plus adalah sebagai berikut:

Energi disintegrasi atau energi peluruhannya yaitu:


Q = (mx – mY + 2me)c2
Pada radiasi Beta plus akan selalu diikuti dengan peristiwa Annihilasi,
karena begitu terbentuk zarah beta plus maka akan langsung bergabung
dengan elektron dan menghasilkan radiasi Gamma:

d. Tangkapan Elektron Orbital (K Capture)


Pada peluruhan ini inti akan menangkap satu elektron orbital.
Peristiwa ini terjadi pada inti yang kelebihan proton tetapi tidak
mempunyai cukup tenaga untuk mengeluarkan proton dari intinya.
Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 41


Sebagai contoh pada peristiwa peluruhan unsur Bi

Energi disintegrasi atau energi peluruhannya adalah sebagai berikut:


Q = (mx - mY)c2
e. Peluruhan Gamma (Gamma Decay)
Suatu inti unsur radioaktif yang mengalami peluruhan, baik
peluruhan α maupun peluruhan β atau mengalami tumbukan dengan
netron biasanya berada pada keadaan tereksitasi. Pada saat kembali ke
keadaan dasarnya inti tersebut akan melepas energi dalam bentuk
radiasi gamma.
Radiasi gamma mempunyai energi yang diskrit. Gambar 2.9.
menunjukkan salah satu contoh energi gamma dari atom cesium 137
(137Cs).

Gambar 2.9. Spektrum energi peluruhan gamma atom cesium 137


(Rapach, 2010).
Radiasi gamma mempunyai energi yang diskrit. Energi sinar
gamma (γ) akan berkurang atau terserap oleh suatu material yang
dilewatinya. Karena ada penyerapan energi olah bahan maka intensitas
dari sinar gamma akan berkurang setelah melewati material tersebut.
I = Io.e-μx
Keterangan:
I : intensitas sinar gamma yang berhasil melewati material
Io : intensitas mula-mula
x : tebal material
μ : koefisien atenuasi linier atau koefisien pembanding yang besarnya
tergantung sifat material penyerap dan energi sinar gamma.

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 42


Jika tebal material penyerap L, maka:

Jika intensitas I yaitu intensitas sinar gamma yang berhasil melewati


material tinggal separoh dari intensitas awal, maka tebal material
tersebut dinamakan Lapisan Harga Paroh (Half Value Layer = hvl).

f. Daya tembus dan daya ionisasi


Salah satu sifat menguntungkan dari sinar radioaktif adalah daya
tembusnya yang tinggi. Kekuatan tembus sinar-sinar radioaktif ini
dipengaruhi oleh daya ionisasinya. Daya ionisasi adalah kemampuan
sinar radioaktif menarik elektron dari atom-atom yang dilewatinya.
Partikel α mempunyai daya ionisasi yang kuat karena muatannya
positif. Ia lebih mudah menarik elektron bebas dari atom-atom. Partikel
ß memiliki daya ionisasi yang kurang kuat dan partikel γ memiliki daya
ionisai paling lemah. Untuk mengionisasi atom sinar radioaktif akan
menggunakan energi yang dimilikinya, sehingga semakin kuat daya
ionisasinya semakin banyak energinya yang hilang.
Hal ini tentu saja berpengaruh pada daya tembusnya. Sinar γ
memiliki daya tembus paling kuat , kemudian sinar ß dan yang paling
lemah adalah sinar α. Di udara terbuka sinar α akan kehilangan banyak
energi karena mengionisasi molekul-molekul udara sehingga hanya
memiliki jangkauan beberapa centimeter saja. Ilustrasi berikut
memperlihatkan perbandingan daya tembus sinar-sinar radioaktif.
4. Aktivitas peluruhan
Pada peristiwa peluruhan zat radioaktif, salah satu besaran yang
digunakan adalah aktivitas. Aktivitas merupakan laju peluruhan inti
radioaktif. Semakin besar aktivitas, semakin banyak inti yang meluruh per
satuan waktu. Aktivitas tidak berhubungan dengan jenis radiasi dan energi
radiasi, namun hanya berhubungan dengan jumlah peluruhan per satuan
waktu tertentu. Satuan aktivitas dalam SI adalah Becquerel (Bq). Satu
Becquerel sama dengan satu peluruhan per detik. Satuan ini terlalu kecil
dan sebagai gantinya digunakan satuan Curie. Semula, Curie didefinisikan
sebagai aktivitas dari satu gram radium. Definisi ini kemudian diubah
dengan yang lebih memudahkan, yaitu:

1 Curie adalah satuan bilangan yang sangat besar, sehingga untuk


kepentingan praktis sering dipakai satuan milicurie (mCi) dan mikrocurie

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 43


(μCi). Satu cuplikan bahan radioaktif yang berorde beberapa gram,
mengandung atom dalam orde 1023. Jika cuplikan ini memiliki aktivitas 1
Ci, maka akan ada sekitar 1010 inti yang meluruh setiap detiknya. Dapat
juga dikatakan bahwa 1 inti atom sembarang memiliki probabilitas
(1010/1023) atau 10-13 untuk meluruh setiap detiknya. Besaran ini, yaitu
probabilitas peluruhan per inti per detik, disebut dengan tetapan peluruhan
dan dinyatakan dengan λ. Ketika cuplikan inti meluruh, jumlah inti yang
radioaktif berkurang, maka aktivitas juga semakin kecil. Jadi, jumlah
peluruhan per detik semakin lama semakin sedikit. Dapat dikatakan bahwa
aktivitas R, pada hakikatnya adalah perubahan jumlah (pengurangan) inti
radioaktif yang meluruh setiap satuan waktu.

Dengan demikian, aktivitas merupakan perkalian jumlah inti radioaktif dan


probabilitasnya untuk meluruh. dN/dt bernilai negatif, karena N menurun
dengan bertambahnya waktu. Dari persamaan 4.1 diperoleh:

Atau

Masing-masing ruas dapat diintegrasikan:

N menyatakan banyaknya inti yang belum meluruh setelah t detik.


No menyatakan banyaknya inti pada saat t = 0.
Persamaan diatas dinamakan dengan hukum peluruhan radioaktif
eksponensial.
Pada kenyataannya kita tidak dapat mengukur N, sehingga diperlukan
persamaan yang lebih bermanfaat, yaitu dengan mengalikan kedua belah
ruas dengan λ, yang memberikan persamaan:

Ro adalah aktivitas mula-mula.

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 44


Jika dalam suatu cuplikan bahan radioaktif dihitung aktivitasnya, kemudian
beberapa waktu kemudian dihitung lagi aktivitasnya dan seterusnya, maka
didapatkan grafik.

Gambar 8. Grafik aktivitas sebagai fungsi waktu


a. Waktu Paruh

Waktu paruh ( ) suatu unsur radioaktif adalah waktu yang


diperlukan agar aktivitas (R) menurun menjadi separoh aktivitas semula
( ), jadi R = ½ Ro. Sehingga,

λ adalah peluang tiap satuan waktu.


b. Umur rata-rata (τ)
Umur atom tertentu yang berdisintegrasi adalah antara nol dan tak
tentu karena tidak diketahui atom mana yang akan berdisintegrasi
dalam waktu berikutnya. Karena itu perlu didefinisikan umur rata-rata
sebagai berikut:

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 45


Karena dN=-λNdt dan untuk t=0, N=No, t=∞ , N=0.

Maka

5. Deret Radioaktif
Inti radioaktif tidak selalu meluruh dan menghasilkan inti anak yang
stabil. Seringkali inti anak juga tidak stabil, sehingga terjadi peluruhan
berikutnya yang juga belum tentu stabil. Setelah beberapa kali meluruh,
akan terbentuk inti yang benar-benar stabil. Tahapan-tahapan peluruhan
tersebut akan mengikuti suatu urutan yang disebut deret radioaktif.
Peluruhan yang demikian disebut peluruhan berantai. Dalam proses
peluruhan radioaktif, nomor massa A inti induk akan berubah dengan 4
satuan (peluruhan alfa) atau A tidak berubah (peluruhan beta). Karena itu
nomor massa A dari isotop-isotop anggota peluruhan berantai, pasti
meluruh dengan kelipatan 4. Dengan demikian ada empat deret yang
mungkin dengan nomor massa A, yang dapat dinyatakan dengan rumus 4n,
4n + 1, 4n + 2, 4n +3, dengan n adalah bilangan bulat. Masing-masing deret
radioaktif diberi nama dengan inti induknya. Deret radioaktif 4n + 2 diberi
nama deret uranium. Deret radioaktif 4n + 3 diberi nama deret aktinium.
Deret 4n diberi nama deret deret Thorium dan deret 4n + 1 diberi nama
deret Neptunium.
Tabel 1. Deret Radioaktif Alam

Deret radioaktif menggambarkan bentuk transformasi dan masing-masing


deret terdiri dari urutan produk nuklida anak yang semuanya dapat
diturunkan dari nuklida induk. Keempat deret unsur radioaktif tersebut
adalah:
a. Deret Thorium
Deret Thorium merupakan deret yang diawali unsur 92Th232 (inti
induk) dan diakhiri unsur 87Pb208 sebagai unsur yang stabil, dengan
melalui 7 peluruhan α dan 5 peluruhan β. Deret ini disebut juga deret
(4n), karena deret Thorium memiliki nomor massa yang dinyatakan
oleh bilangan 4n, dengan n adalah bilangan bulat positif.

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 46


Gambar 9. Deret peluruhan Thorium (A=4n).
Peluruhan 83Bi212 dapat berlangsung melalui pemancaran sinar alfa,
kemudian pemancaran beta dalam urutan terbalik.
b. Deret Neptunium
Deret Neptunium merupakan deret yang diawali unsur
(inti induk) dan diakhiri unsur sebagai unsur yang stabil, dengan
melalui 8 peluruhan α dan 5 peluruhan β. Deret ini disebut juga deret
(4n+1).

Gambar 10. Deret peluruhan Neptunium (A=4n+1).

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 47


Peluruhan dapat berlangsung melalui pemancaran sinar alfa dan
pemancaran beta atau dalam urutan terbalik.
c. Deret Uranium
Deret Uranium merupakan deret yang diawali unsur (inti
stabil) dan diakhiri unsur sebagai unsur yang stabil, dengan
melalui 9 peluruhan α dan 7 peluruhan β. Deret ini disebut juga deret
(4n+2).

Gambar 11. Deret peluruhan Uranium (A=4n+2).


Peluruhan dapat berlangsung dengan pemancaran sinar alfa
kemudian beta atau dengan urutan yang terbalik. Tiap deret mempunyai
deretan yang cukup panjang sampai akhirnya menjadi inti stabil.
d. Deret Aktinium
Deret Aktinium merupakan deret yang diawali unsur (inti induk)
dan diakhiri unsur sebagai unsur yang stabil, dengan melalui 9
peluruhan α dan 6 peluruhan β. Deret ini disebut juga deret (4n+3).

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 48


Gambar 12. Deret peluruhan Aktinium (A=4n+3).
Peluruhan dapat berlangsung dengan pemancaran sinar alfa
kemudian beta atau dengan urutan yang terbalik.
6. Pemanfaatan Unsur – Unsur Radioaktif
Di negara-negara maju penggunaan dan penerapan radioisotop telah
dilakukan dalam berbagai bidang. Radioisotop adalah isotop suatu unsur
radioaktif yang memancarkan sinar radioaktif. Isotop suatu unsur baik stabil
maupun yang radioaktif memiliki sifat kimia yang sama. Penggunaan
radioisotop dapat dibagi ke dalam penggunaan sebagai perunut dan
penggunaan sebagai sumber radiasi. Radioisotop sebagai perunut digunakan
untuk mengikuti unsur dalam suatu proses yang menyangkut senyawa atau
sekelompok senyawa. Radioisotop dapat digunakan sebagai sumber sinar
sebagai pengganti sumber lain misal sumber sinar X. Radioisotop dapat
digunakan sebagai perunut sebab energy sinar yang dipancarkan serta
waktu paruhnya merupakan sifat khas radioisotop tersebut. Pada contoh di
bawah ini akan diberikan beberapa contoh penggunaan radioisotop baik
sebagai perunut maupun sebagai sumber radiasi.
a. Bidang Kimia
1. Teknik Perunut
Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme
berbagai reaksi kimia. Misal pada reaksi esterifikasi. Dengan
oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam karboksilat dan alkohol.
Dari analisis spektroskopi massa, reaksi esterifikasi yang terjadi
dapat ditulis seperti berikut. (isotop oksigen-18 diberi warna).

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 49


Hasil analisis ini menunjukkan bahwa molekul air tidak
mengandung oksigen-18. Adapun jika O – 18 berada dalam alkohol
maka reaksi yang terjadi seperti berikut.

Penggunaan radioisotop yang lain sebagai perunut mekanisme


reaksi fotosintesis.

Untuk mengetahui mekanisme reaksi tersebut digunakan perunut


karbon-14 yang terdapat pada CO2 dan oksigen-18 yang terdapat
dalam air.
2. Penggunaan Isotop dalam Bidang Kimia Analisis
Penggunaan isotop dalam analisis digunakan untuk
menentukan unsur-unsur kelumit dalam cuplikan. Analisis dengan
radioisotop atau disebut radiometrik dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu, sebagai berikut.
3. Analisis Pengeceran Isotop
Larutan yang akan dianalisis dan larutan standar ditambahkan
sejumlah larutan yang mengandung suatu spesi radioaktif.
Kemudian zat tersebut dipisahkan dan ditentukan aktivitasnya.
Konsentrasi larutan yang dianalisis ditentukan dengan
membandingkannya dengan larutan standar.
4. Analisis Aktivasi Neutron (AAN)
Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan
unsur kelumit dalam cuplikan yang berupa padatan. Misal untuk
menentukan logam berat (Cd) dalam sampel ikan laut. Sampel
diiradiasi dengan neutron dalam reactor sehingga menjadi
radioaktif. Salah satu radiasi yang dipancarkan adalah sinar gamma
. Selanjutnya sampel dicacah dengan spektrometer gamma untuk
menentukan aktivitas dari unsur yang akan ditentukan.
b. Bidang Kedokteran

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 50


Berikut unsur radioisotop yang sering digunakan dalam dunia
kedokteran:
a. Radioisotop natrium-24 dapat digunakan untuk mengikuti
peredaran darah dalam tubuh manusia. Larutan NaCl yang tersusun
atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah dan
aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang
dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika terjadi penyumbatan
aliran darah.
b. Untuk mempelajari kelainan pada kelenjar tiroid digunakan
radioisotop 131I.
c. Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk menentukan tempat tumor
di otak.
d. Radioisotop 59 Fe dapat digunakan untuk mengukur laju
pembentukan sel darah merah dalam tubuh dan untuk menentukan
apakah zat besi dalam makanan dapat digunakan dengan baik oleh
tubuh.
e. Sejak lama diketahui bahwa radiasi dari radium dapat dipakai untuk
pengobatan kanker. Oleh karena radium-60 dapat mematikan sel
kanker dan sel yang sehat maka diperlukan teknik tertentu sehingga
tempat di sekeliling kanker mendapat radiasi seminimal mungkin.
f. Radiasi gamma dapat membunuh organisme hidup termasuk
bakteri. Oleh karena itu, radiasi gamma digunakan untuk sterilisasi
alat-alat kedokteran. Sterilisasi digunakan juga di industri makanan.
Sterilisasi dengan cara radiasi, menjadikan makanan dapat tahan
empat atau lima kali lebih lama dari cara sterilisasi biasa.
c. Bidang Pertanian
1. Pembentukan Bibit Unggul
Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan
untuk memperoleh bibit unggul. Sinar gamma menyebabkan
perubahan dalam struktur dan sifat kromosom sehingga
memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih baik, misalnya
gandum dengan yang umur lebih pendek.
2. Pemupukan dan Pemberantasan Hama dengan Serangga Mandul
Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk mempelajari pemakaian
pupuk oleh tanaman. Ada jenis tanaman yang mengambil fosfor
sebagian dari tanah dan sebagian dari pupuk. Berdasarkan hal inilah
digunakan fosfor radioaktif untuk mengetahui efesiensi
pengambilan fosfor dari pupuk oleh tanaman. Teknik iradiasi juga
dapat digunakan untuk memberantas hama dengan menjadikan
serangga mandul. Dengan radiasi dapat mengakibatkan efek
biologis, sehingga timbul kemandulan pada serangga jantan.

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 51


Kemandulan ini dibuat di laboratorium dengan cara hama serangga
diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah disinari
hama tersebut dilepas di daerah yang terserang hama, sehingga
diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan
jantan mandul yang dilepas, sehingga telur itu tidak akan menetas.
3. Pengawetan Makana
Pada musim panen, hasil produksi pertanian melimpah.
Beberapa dari hasil pertanian itu mudah busuk atau bahkan dapt
tumbuh tunas, contohnya kentang. Oleh karen aitu diperlukan
teknologi untuk mengawetkan bahan pangan tersebut. Salah satu
cara yang dapat dilakukan adalah dengan irradiasi sinar radioaktif.
Irradiasi ini juga dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.
d. Bidang Industri
Penggunaan radioisotop dalam bidang industri antara lain untuk
mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam tanah atau dalam
beton. Dengan menggunakan radioisotop yang dimasukkan ke dalam
aliran pipa kebocoran pipa dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau
pembongkaran beton.
Penyinaran radiasi dapat digunakan untuk menentukan keausan
atau kekeroposan yang terjadi pada bagian pengelasan antarlogam. Jika
bahan ini disinari dengan sinar gamma dan dibalik bahan itu diletakkan
film foto maka pada bagian yang aus atau keropos akan memberikan
gambar yang tidak merata. Radiasi sinar gamma juga digunakan dalam
vulkanisasi lateks alam. Penggunaan zat radioaktif dalam bidang
industri yang lainnya adalah untuk mengatur ketebalan besi baja, kertas,
dan plastik; dan untuk menentukan sumber minyak bumi.
e. Pengukuran Usia Bahan Organik
Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari
penembakan atom nitrogen dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi
kosmik.

Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida


dalam udara dan sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu
karbon radioaktif itu menyertai pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama
kelamaan terdapat kesetimbangan antara karbon-14 yang diterima dan
yang meluruh dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga
mencapai 15,3 dis/menit gram karbon. Keaktifan ini tetap dalam
beberapa ribu tahun. Apabila organisme hidup mati, pengambilan 14C
terhenti dan keaktifan ini berkurang. Oleh karena itu umur bahan yang

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 52


mengandung karbon dapat diperkirakan dari pengukuran keaktifan
jenisnya dan waktu paruh 14C. ( 12 T = 5.730 tahun).

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 53


DAFTAR PUSTAKA

http://www.warintek.ristek.go.id/nuklir/radioaktivitas.pdf .Diakses 10 November 2014


http://rahmifis.blogspot.com/2012_11_01_archive.html (Di Akses Rabu, 29 Maret
2015, jam 21:33)
http://kiarapedes2.blogspot.com/2011/02/teori-relativitas-khusus.html
http://www.adipedia.com/2011/02/memahami-konsep-teori-relativitas.html
http://fisikanuklir.unnes.ac.id/index.php?tj=menu/output_menu&id_radio_materi=7.D
iakses 10 November 2014
www.batan.go.id. Diakses 10 November 2014
http://www.scribd.com/doc/38154431/PENGGUNAAN-RADIOISOTOP/. (diakses
23September 2009)

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 54


LAMPIRAN

A. Biodata
 Nama : Lukman affandi
 Tempat, tanggal lahir : Jombang, 05 Nopember 1997
 Sekolah : SMK Negeri Gudo
 Alamat : Dsn. Bumiharjo Ds. Gudo
 Hobi : BERSEPEDA

B. Foto-foto kenangan

Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 55


Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 56
Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 57
Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 58
Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 59
Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 60
Rangkuman Materi Fisika : Fisika Modern & Radioaktivitas 61

Anda mungkin juga menyukai