Anda di halaman 1dari 5

Tugas XII Pemrograman CNC

Nama : Husnul Fiqri


Nim : 19067051
Prodi : Pendidikan Teknik Mesin

Soal Objektif
1. Siklus pemboran berfungsi untuk menghilangkan ceruk pada bagian
a. Tengah
b. Pangkal
c. Ujung
d. Bawah
e. Depan
2. Dalamnya pemboran diprogram dengan
a. G73
b. Z
c. X
d. Y
e. M00
3. Biasanya siklus pemboran dengan pemutus tatal/ bram ini digunakan untuk
bahan.....
a. Besar
b. Mudah di potong
c. Letak nya di kedalam
d. Sulit di bor
e. Yang cair
4. Pemboran dapat dilakukan dengan pemrograman
a. G73
b. M01
c. G80 dan G73
d. G20
e. G00 dan G01
5. Siklus pemboran yang digunakan untuk membuat lubang tembus yang tidak
terlalu dalam adalah.....
a. G81
b. G73
c. G00
d. G01
e. G82
6. Siklus pemboran yang digunakan untuk membuat lubang bantu dengan
kedalaman lubang sedang adalah.....
a. G81
b. G73
c. G00
d. G01
e. G82
7. Dalam pemograman G73 terdapat urutan gerakan dengan kecepatan
terpogram, berapakah kecepatan itu.....
a. 0,2 mm
b. 2 mm
c. 0,02 mm
d. 20 mm
e. 0,02 m
8. Untuk melakukan pemboran dengan G00, puncak mata bor didekat kan.....di
atas titik pemboran
a. 5 mm
b. 4 mm
c. 3 mm
d. 2 mm
e. 1 mm
9. Jika pada pemboran terjadi pemboran lubang yang terlalu dalam adalah
a. Tatal tidak dapat mengalir keluar
b. Tatal dapat mudah mengalir keluar
c. Tatal dengan mudah merembes keluar
d. Tatal tidak ada
e. Tatal yang mengalir akancepat membeku
10. Gambar berikut merupakan gambar
a. Pemfraisan
b. Pemrograman G01
c. Pemboran
d. Tatal yang tidak dapat mengalir keluar
e. Pemboran yang tidak langsung

Soal Essay
1. Jelaskan fungsi G73 untuk Siklus Pengeboran dengan Pemutus Bram?
2. Jelaskan fungsi G81 untuk Siklus Pengeboran Langsung?
3. Jelaskan fungsi G82 untuk Siklus Pengeboran dengan Penghentian dan
urutkan gerakannya?
4. Jelaskan fungsi G83 untuk Siklus Pengeboran dengan Pencabutan?
5. Berikan contoh prosedur G83 dan gambarkan?
Jawab:
1. Siklus pemboran ini berfungsi untuk menghilangkan ceruk pada bagian
ujung lubang. Dalamnya pemboran diprogram dengan Z, Biasanya siklus
pemboran dengan pemutus tatal/bram ini digunakan untuk bahan yang sulit
dipotong.
Urutan Gerakannya:
1) 2 mm dengan kecepatan terprogram
2) 0.2 mm kembali dengan lintasan cepat
3) 2 mm dengan kecepatan terprogram

2. Pemboran juga dapat dilaksanakan dengan G00 dan G01. Dengan G00,
puncak mata bor di dekatkan 2 mm di atas titik pemboran.G01 melakukan
pemboran dengan kecepatan terprogram hingga kedalaman lubang yang
dikehendaki. Setelah kedalaman lubang selesai dibor, alat potong (mata bor)
kembali dengan cepat (G00) ke posisi / bidang penarikan. Kedua gerakan
inilah (G01 dan G00) yang terdapat dalam fungsi siklus pemboran (G81).
Aplikasi: Siklus pemboran (G81) ini digunakan untuk menbuat lubang
tembus yang tidak terlalu dalam

3. Jika dalamnya lubang telah dicapai, penarikan dengan G81 dimulai dengan
segera (lintasan cepat). Tatalnya disobek, sehingga pemukaan pada dasar
lubang tidak bersih.Untuk mengatasi hal tersebut, dirancanglah agar mata bor
diam sesaat dalam posisi Z terprogram (tujuan akhir pemboran).
Urutan gerak:
1) Gerakan pertama dengan kecepatan pemakanan (terprogram)
2) Jika dalamnya lubang telah dicapai, mata bor diam sesaat 0.5 detik
3) Mata bor kembali ke bidang penarikan dengan lintasan cepat (G00).
Aplikasi: Siklus pemboran (G82) ini digunakan untuk membuat lubang buntu
dengan kedalaman lubang sedang.

4. Sering terjadi pada pemboran lubang yang terlalu dalam, tatal tidak dapat
mengalir keluar sebagaimana yang seharusnya. Mata bor harus ditarik hingga
bidang penarikan, agar tatalnya keluar dari dalam lubang. Untuk itu,
pekerjaan seperti itu dapat diprogram dengan blok tunggal, yakni G01 / G00 /
G01 / G00/ dan seterusnya. Pemprograman dengan blok tunggal ini
diwadahilah dengan siklus pemboran dengan penarikan (G83), siklus
digabungkan menjadi siklus baru.
Aplikasi: Siklus pemboran (G83) ini digunakan untuk membuat lubang yang
dalam

5. Prosedur:
1) Membor untuk kedalaman 6 mm dengan kecepatan terprogram
2) Penarikan setinggi 6 mm dengan lintasan cepat .
3) Turun ke bawah 5.5 mm dengan lintasan cepat dan turun lagi 6 mm
dengan kecepatan pemakanan terprogram
4) Kembali ke titik awal dengan lintasan cepat.
5) Turun lagi 11 mm dengan lintasan cepat, lalu turun lagi melakukan
penyayatan 6 mm dengan kecepatan pemakanan terprogram, demikian
seterusnya hingga kedalaman pemboran tercapai

Gambar dari Tahapan Siklus Pemboran dengan Penarikan

Anda mungkin juga menyukai