Anda di halaman 1dari 3

MODUL 7

MATERI DAN PEMBELAJARAN DEMOKRASI

Kegiatan Belajar 1

Hakikat Demokrasi dan Pilar-pilar Demokrasi Konstitusional

Secara etimologis, demokrasi berasal dari kata yunani “demos” berarti rakyat dan “kratos
atau kratein” berarti kekuasaan atau berkuasa. Demokrasi dapat diterjemahkan “rakyat berkuasa”
atau government or rule by the people ( pemerintahan oleh rakyat).

Demokrasi dapat juga berarti seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan, tetapi juga
mencangkup seperangkat praktek dan prosedur yang terbentuk melalui sejarah panjang dan sering
berliku-liku sehingga demokrasi sering disebut sebagai suatu pelembagaan dari kebebasan. Mengapa
demokrasi karena demokrasi sebagai dasar sistem pemerintahan konstitusional sudah teruji oleh
zaman yang menunjunjung tinggi kebebasan, hak asasi manusia, persamaan di depan hukum yang
harus dimilki setiap individu dan masyarakat.

Demokrasi konnstitusional adalah suatu gagasan pemerintah demokratis yang kekuasaannya


terbatas dan pemerintahnya tidak dibenarkan bertindak sewenang-wenang. Ketentuan dan peraturan
hukum yang membatasinya kekuasaan pemerintah ini ada dalam konstitusi sehingga demokrasi
konstitusional sering disebut “pemerintahan berdasarkan konstitusi”.

Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang berdasarkan konstitusi dan hukum (Rule of
Law). Sejumlah syarat-syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintah yang demokratis
dibawah Rule of Law, sebagai berikut :

1. Perlindungan konstitusional.

2. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.

3. Pemilihan umum yang bebas.

4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat.

5. Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi.

6. Pendidikan kewarganegaraan.

Untuk membangun dan menegakkann demokrasi di Indonesia diperlukan pilar-pilar demokrasi


konstitusional berdasarkan filsafat bangsa pancasila dan konstitusi Negara RI UUD 1945 ialah
demokrasi berdasarkan.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Hak Asasi Manusia.

3. Kedaulatan Rakyat..
4. Kecerdasan Rakyat.

5. Pemisahan Kekuasaan Negara.

6. Otonomi Daerah.

7. Supremasi Hukum (Rule of Law).

8. Peradilan Bebas.

9. Kesejahteraan Rakyat.

10. Keadilan Sosial.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembangunan dan penegakan Demokrasi konstitusional


disuatu negara meliputi faktor pertumbuhan ekonomi, faktor sosial politik, dan faktor budaya
kewarganegaraan dan akar sejarah.

Kegiatan Belajar 2

Pembelajaran materi Demokrasi

Pendidikan demokrasi perlu diupayakan dan dilaksanakan melalui proses pembelajaran, baik
melalui sekolah (schools-based civic education).

Untuk mengembangkan pendidikan demokrasi di Indonesia, maka perlu adanya paradigma baru
yang lebih mengembangkan kecerdasan warga negara (civic intelligence) dalam dimensi spritual,
rasional, emosional,, dan sosial; tanggung jawab warga negara (civic responsibility); serta partisipasi
warga negara (civic participation) agar terbentuknya warga negara Indonesia yang baik.

Proses pendidikan kewarganegaraann kita harus membedakan antara aspek-aspek: pengetahuan


(knowledge), sikap dan pendapat (attitudes and opinions), keterampilan intelektual (intellectual skills),
dan keterampilan partisipasi (participatory skills).

Untuk mengadakan suatu proses pembelajaran, terlebih dahulu ada sejumlah kemampuan dasar
(core competencies) untuk setiap dimensi atau aspek-aspek diatas, seperti: (1) kebutuhan individu
untuk memecahkan isu-isu dan masalah-masalah sosial dan politik yang mereka sedang dan akan
dihadapi; dan (2) isu-isu dan masalah-masalah yang telah menjadi topik dan agenda publik.

Ada dua faktor yang sangat berpengaruh terhadap penyelenggaraan pembelajaran demokrasi,

1. Lingkungan tempat proses pembelajaran berlangsung.

2. Karekteristik sosial, ekonomi, dan budaya peserta didik.

Langkah-langkah yang dapat dikembangkan oleh guru untuk mengadakan proses pembelajaran
demokrasi, adalah :

1. Merumuskan tujuan.

2. Menyajikan kata-kata (istilah) yang perlu diketahui.

3. Menyajikan ide-ide yang perlu dipelajari.


4. Memecahkan masalah.

5. Menerapkan kemampuan yang telah dikuasai.

Anda mungkin juga menyukai