Anda di halaman 1dari 10

ANGINA PEKTORIS

A. DEFINISI
Angina pectoris adalah suatu syndrome yang ditandai dengan rasa tidak enak
yang berulang di dada dan daerah lain sekitarnya yang berkaitan yang disebabkan
oleh ischemia miokard tetapi tidak sampai terjadi nekrosis.
Rasa tidak enak tersebut sering kali digambarkan sebagai rasa tertekan, rasa
terjerat, rasa kemeng, rasa penuh, rasa terbakar, rasa bengkak dan rasa seperti sakit
gigi. Rasa tidak enak tersebut biasanya berkisar 1 – 15 menit di daerah retrosternal,
tetapi dapat juga menjalar ke rahang, leher, bahu, punggung dan lengan kiri.
Walaupun jarang, kadang-kadang juga menjalar ke lengan kanan. Kadang-kadang
keluhannya dapat berupa cepat capai, sesak nafas pada saat aktivitas, yang disebabkan
oleh gangguan fungsi akibat ischemia miokard.
Penyakit angina pektoris ini juga disebut sebagai penyakit kejang jantung.
Penyakit ini timbul karena adanya penyempitan pembuluh koroner pada jantung yang
mengakibatkan jantung kehabisan tenaga pada saat kegiatan jantung dipacu secara
terus-menerus karena aktifitas fisik atau mental.

B. ETIOLOGI
Angina pektoris dapat terjadi bila otot jantung memerlukan asupan oksigen
yang lebih pada waktu tertentu, misalnya pada saat bekerja, makan, atau saat sedang
mengalami stress. Jika pada jantung mengalami penambahan beban kerja, tetapi
supplai oksigen yang diterima sedikit, maka akan menyebabkan rasa sakit pada
jantung. Oksigen sangatlah diperlukan oleh sel miokard untuk dapat mempertahankan
fungsinya. Oksigen yang didapat dari proses koroner untuk sel miokard ini, telah
terpakai sebanyak 70 - 80 %, sehingga wajar bila aliran koroner menjadi meningkat.
Aliran darah koroner terutama terjadi sewaktu diastole pada saat otot ventrikel dalam
keadaan istirahat.
Faktor- faktor yang mempengaruhi pemakaian oksigen pada jantung,
adalah :
            §     Denyut Jantung
Apabila denyut jantung bertambah cepat, maka kebutuhan oksigen tiap menitnya akan
bertambah.
            §      Kontraktilitas
Dengan bekerja, maka akan banyak mengeluarkan katekolamin (adrenalin dan nor
adrenalin) sehingga dapat meningkatkan kontraksi pada jantung.
             §     Tekanan Sistolik Ventrikel Kiri
Makin tinggi tekanan, maka akan semakin banyak pemakaian oksigen.
             §      Ukuran Jantung
Jantung yang besar, akan memerlukan oksigen yang banyak.

Faktor-faktor penyebab lainnya, antara lain adalah :

1. Aterosklerosis
2. Denyut jantung yang terlalu cepat
3. Anemia berat
4. Kelainan pada katup jantung, terutama aortic stenosis yang disebabkan oleh
sedikitnya aliran darah ke katup jantung.
5. Penebalan pada di dinding otot jantung - hipertropi- dimana dapat terjadi pada
penderita tekanan darah tinggi sepanjang tahun
6. Spasme arteri koroner

C. TANDA – TANDA DAN GEJALA


 Penderita mengeluh nyeri dada yang beragam bentuk dan lokasinya.
 Nyeri berawal sebagai rasa terhimpit, rasa terjepit atau rasa terbakar yang
menyebar ke lengan kiri bagian dalam dan kadang sampai ke pundak, bahu
dan leher kiri, bahkan dapat sampai ke kelingking kiri.
 Perasaan ini dapat pula menyebar ke pinggang, tenggorokan rahang gigi dan
ada juga yang sampaikan ke lengan kanan.
 Rasa tidak enak dapat juga dirasakan di ulu hati, tetapi jarang terasa di daerah
apeks kordis.
 Rasa nyeri dapat disertai beberapan atau salah satu gejala berikut ini : berkeringat
dingin, mual dan muntah, rasa lemas, berdebar dan rasa akan pingsan (fainting).
 Biasanya angina timbul saat melakukan kegiatan fisik (angina stabil).
 Serangan ini akan hilang bila penderita menghentikan kegiatan fisik tersebut
dan beristirahat.
 Serangan berlangsung hanya beberapa menit (1 – 5 menit) tetapi bisa sampai
lebih dari 20 menit.
 Nyeri angina sifatnya konstan. Bila terjadi perubahan misalnya lama
serangan bertambah, nyeri lebih hebat, ambang timbulnya serangan menurun atau
serangan datang saat bangun tidur, maka gangguan ini perlu
diwaspadai. Perubahan ini mungkin merupakan tanda prainfark (angina tidak
stabil).
 Suatu bentuk ubahan (variant) yang disebut angina Prinzmetal biasanya timbul
saat penderita sedang istirahat.
 Angina dikatakan bertambah berat apabila serangan berikutnya terjadi sesudah
kerja fisik yang lebih ringan, misalnya sesudah makan. Ini tergolong juga
angina tidak stabil.
 Pemeriksaan fisik diluar serangan umumnya tidak menunjukkan kelainan yang
berarti. Pada waktu serangan, denyut jantung bertambah, tekanan darah
meningkat dan di daerah prekordium pukulan jantung terasa keras.
 Pada auskultasi, suara jantung terdengar jauh, bising sistolik terdengar pada
pertengahan atau akhir sistol dan terdengar bunyi keempat.
 Biasanya didapatkan faktor risiko: hipertensi, obesitas atau diabetes melitus.

Manifestasi Klinis

Penyakit Angina Pektoris terutama ditandai dengan nyeri dan respon fisiologis
individu terhadap nyeri angina secara khas digambarkan sebagai nyeri subternal atau
perasaan penuh/ tertekan, nyeri ini menjalar kelengan atau leher dan rahang, secara
khas individu yang merasa nyeri ini akan diam, tampak pucat berkeringat dan sesak
safas.

D. PATOFISIOLOGI
Sakit dada pada angina pektoris disebabkan karena timbulnya iskemia
miokard atau karena suplai darah dan oksigen ke miokard berkurang. Aliran darah
berkurang karena penyempitan pembuluh darah koroner (arteri koronaria).
Penyempitan terjadi karena proses ateroskleosis atau spasme pembuluh koroner atau
kombinasi proses aterosklerosis dan spasme.
Aterosklerosis dimulai ketika kolesterol berlemak tertimbun di intima arteri
besar. Timbunan ini, dinamakan ateroma atau plak akan mengganggu absorbsi
nutrient oleh sel-sel endotel yang menyusun lapisan dinding dalam pembuluh darah
dan menyumbat aliran darah karena timbunan ini menonjol ke lumen pembuluh darah.
Endotel pembuluh darah yang terkena akan mengalami nekrotik dan menjadi jaringan
parut, selanjutnya lumen menjadi semakin sempit dan aliran darah terhambat. Pada
lumen yang menyempit dan berdinding kasar, akan cenderung terjadi pembentukan
bekuan darah. Hal ini menjelaskan bagaimana terjadinya koagulasi intravaskuler,
diikuti oleh penyakit tromboemboli, yang merupakan komplikasi tersering
aterosklerosis.
Pada mulanya, suplai darah tersebut walaupun berkurang masih cukup untuk
memenuhi kebutuhan miokard pada waktu istirahat, tetapi tidak cukup bila kebutuhan
oksigen miokard meningkat seperti pada waktu pasien melakukan aktivitaas fisik
yang cukup berat. Pada saat beban kerja suatu jaringan meningkat, kebutuhan
oksigennya juga meningkat. Apabila kebutuhan oksigen meningkat pada jantung yang
sehat, arteri-arteri koroner akan berdilatasi dan mengalirkan lebih banyak darah dan
oksigen ke otot jantung. Akan tetapi apabila arteri koroner mengalami kekakuan atau
menyempit akibat aterosklerosis dan tidak dapatberdilatasi sebagai respon terhadap
peningkatan kebutuhan oksigen, dan terjadi iskemia(kekurangan suplai darah)
miokardium dan sel-sel miokardium mulai menggunakan glikolisis anaerob untuk
memenuhi kebutuhan energinya. Proses pembentukan energy ini sangat tidak efisien
dan menyebabkan pembentukan asam laktat. Asam laktat menurunkan pH
miokardium dan menyebabkan nyeri ang berkaitan dengan angina pectoris. Apabila
kebutuhan energy sel-sel jantung berkurang, suplai oksigen oksigen menjadi adekut
dan sel-sel otot kembali keproses fosforilasi oksidatif untuk membentuk energy.
Proses ini tidak menghasilkan asam laktat. Dengan menghilangnya penimbunan asam
laktat, nyeri angina pectoris mereda.
Patways
E. PENATALAKSANAAN

Ada dua tujuan utama penatalaksanaan angina pectoris :

   Mencegah terjadinya infark miokard dan nekrosis, dengan demikian meningkatkan


kuantitas hidup.
   Mengurangi symptom dan frekwensi serta beratnya ischemia, dengan demikian  
meningkatkan kualitas hidup.

Prinsip penatalaksanaan angina pectoris adalah: meningkatkan pemberian oksigen (dengan


meningkatkan aliran darah koroner) dan menurunkan kebutuhan oksigen (dengan mengurangi
kerja jantung).

PENATALAKSANAAN MEDIK

            1.   Terapi Farmakologis untuk anti angina dan anti iskhemia


a.    Penyekat Beta
obat ini merupakan terapi utama pada angina. Penyekat beta dapat menurunkan
kebutuhan oksigen miokard dengan cara menurunkan frekwensi denyut jantung,
kontraktilitas, tekanan di arteri dan peregangan pada dinding ventrikel kiri. Efek
samping biasanya muncul bradikardi dan timbul blok atrioventrikuler. Obat penyekat
beta antara lain: atenolol, metoprolol, propranolol, nadolol.
b.    Nitrat dan Nitrit
Merupakan vasodilator endothelium yang sangat bermanfaat untuk mengurangi
symptom angina pectoris, disamping juga mempunyai efek antitrombotik dan
antiplatelet. Nitrat menurunkan kebutuhan oksigen miokard melalui pengurangan
preload sehingga terjadi pengurangan volume ventrikel dan tekanan arterial. Salah
satu masalah penggunaan nitrat jangka panjang adalah terjadinya toleransi terhadap
nitrat. Untuk mencegah terjadinya toleransi dianjurkan memakai nitrat dengan
periode bebas nitrat yang cukup yaitu 8 – 12 jam. Obat golongan nitrat dan nitrit
adalah : amil nitrit, ISDN, isosorbid mononitrat, nitrogliserin.
c.     Kalsium Antagonis
obat ini bekerja dengan cara menghambat masuknya kalsium melalui saluran
kalsium, yang akan menyebabkan relaksasi otot polos pembulu darah sehingga
terjadi vasodilatasi pada pembuluh darah epikardial dan sistemik. Kalsium antagonis
juga menurunkan kabutuhan oksigen miokard dengan cara menurunkan resistensi
vaskuler sistemik. Golongan obat kalsium antagonis adalah amlodipin, bepridil,
diltiazem, felodipin, isradipin, nikardipin, nifedipin, nimodipin, verapamil.
d.    Terapi Farmakologis untuk mencegah Infark miokard akut
§  Terapi antiplatelet, obatnya adalah aspirin diberikan pada penderita PJK baik akut
atau kronik, kecuali ada kontra indikasi, maka penderita dapat diberikan tiiclopidin
atau clopidogrel.
§  Terapi Antitrombolitik, obatnya adalah heparin dan warfarin. Penggunaan
antitrombolitik dosis rendah akan menurunkan resiko terjadinya ischemia pada
penderita dengan factor resiko .
§  Terapi penurunan kolesterol, simvastatin akan menurunkan LDL (low density
lipoprotein) sehingga memperbaiki fungsi endotel pada daerah atheroskelerosis
maka aliran darah di arteria koronaria lebih baik.
           2.     Revaskularisasi Miokard
Angina pectoris dapat menetap sampai bertahun-tahun dalam bentuk serangan
ringan yang stabil. Namun bila menjadi tidak stabil maka dianggap serius, episode
nyeri dada menjadi lebih sering dan berat, terjadi tanpa penyebab yang jelas. Bila
gejala tidak dapat dikontrol dengan terapi farmakologis yang memadai, maka
tindakan invasive seperti PTCA (angioplasty coroner transluminal percutan) harus
dipikirkan untuk memperbaiki sirkulasi koronaria.
           3.    Terapi Non Farmakologis
Ada berbagai cara lain yang diperlukan untuk menurunkan kebutuhan oksigen
jantung antara lain : pasien harus berhenti merokok, karena merokok mengakibatkan
takikardia dan naiknya tekanan darah, sehingga memaksa jantung bekerja keras.
Orang obesitas dianjurkan menurunkan berat badan untuk mengurangi kerja
jantung. Mengurangi stress untuk menurunkan kadar adrenalin yang dapat
menimbulkan vasokontriksi pembulu darah. Pengontrolan gula darah. Penggunaan
kontra sepsi dan kepribadian seperti sangat kompetitif, agresif atau ambisius.
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

 Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pada pasien.


 Menganjurkan posisi tirah baring untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan tingkat
kenyamanan pasien
 Melalui edukasi kepada klien, kita bisa menjelaskan konsep dan fakta kesehatan,
mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri, memperbaiki tingkah
laku dan mengevaluasi kemajuan klien.
 Pada kasus ini kita bisa memberikan pendidikan kesehatan tentang cara berhenti
merokok yang tertera pada satuan acara penyuluhan (SAP).
 Metode yang diberikan pada pendidikan kesehatan harus melibatkan peran keluarga &
teman-teman dekat klien.

F. KOMPLIKASI
1. Unstable angina
2. Infarkmiokard
3. Aritmia
4. Sudden death

DIAGNOSA TUJUAN DAN


NO INTERVENSI
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1 NYERI AKUT NOC : NIC :
Domain 12
Kelas 1 TUJUAN Letakkan pasien pada
Setelah diberikan tindakan istirahat total selama
Definisi : Iskemik miokard keperawatan diharapkan episode angina.
adalah suatu keadaan nyeri pasien berkurang/ R : Menurunkan
terjadinya sumbatan aliran teratasi kebutuhan oksigen
darah yang berlangsung miokard untuk
progresif, dan suplai darah KRITERIA HASIL : meminimalkan resiko
yang tidak adekuat yang Pasien cidera jaringan atau
ditimbulkannya akan menyatakan/menunjukan nekrosis.
membuat sel-sel otot nyeri hilang, pasien 
kekurangan komponen melaporkan episode
darah yang dibutuhkan angina menurun dalam Tinggikan kepala
untuk hidup frekuensi durasi dan tempat tidur bila
beratnya. pasien napas pendek
R : Memudahkan
pertukaran gas untuk
menurunkan hipoksia
dan napas pendek
berulang
BATASAN
KARAKTERISTIK Pertahankan tenang ,
- Diaporesis lingkungan nyaman,
- Sikap melindungi area batasi pengunjung bila
nyeri perlu.
R : Stres mental atau
ETIOLOGI emosi meningkatkan
( faktor yang berhubungan) : kerja miokard
Nyeri Akut Berhubungan
Dengan Iskemik
Miokardium

2 PENURUNAN CURAH NOC : NIC :


JANTUNG
Domain 4 TUJUAN : Pantau tanda vital,
Kelas 4 Setelah diberikan tindakan contoh frekuensi
Definisi : Katidak adekuatan keperawatan diharapkan jantung, tekanan darah.
darah yang dipompa oleh terjadi peningkatan curah R : Takikardi dapat
jantung untuk memenuhi jantung. terjadi karena nyeri,
kebutuhan metabolit tubuh cemas, hipoksemia,
dan menurunnya curah
jantung. Perubahan
BATASAN KRITERIA HASIL : juga terjadi pada TD
KARAKTERISTIK : Pasien melaporkan (hipertensi atau
- Mur-mur penurunan episode hipotensi) karena
- Keletihan dipsnea, angina dan respon jantung
disritmia menunjukkan
peningkatan toleransi Mempertahankan tirah
ETIOLOGI aktivitas, klien baring pada posisi
(Faktor yang berhubungan) : berpartisipasi pada nyaman selama
Penurunan Curah Jantung perilaku atau aktivitas episode akut.
Berhubungan Dengan yang menurunkan kerja R : Menurunkan
Perubahan Inotropik jantung. konsumsi oksigen atau
kebutuhan
menurunkan kerja
miokard dan risiko
dekompensasi

Berikan periode
istirahat adekuat.
Bantu dalam atau
melakukan aktivitas
perawatan diri, sesuai
indikasi.
R : Penghematan
energy, menurunkan
kerja jantung.
3 INTOLERANSI NOC : NIC :
AKTIFITAS Instruksikan pasien
Domain : TUJUAN : tentang teknik
Kelas : Setelah diberikan tindakan penghematan energi.
Definisi : ketidakcukupan keperawatan diharapkan R: Teknik menghemat
energi fisiologis atau pasien dapat berpartisipasi energi mengurangi
psikologis untuk dalam aktivitas yang penggunaan energy,
melanjutkan atau diinginkan/diperlukan juga membantu
menyelesaikan aktifitas keseimbangan antara
sehari-hari yang ingin atau KRITERIA HASIL : suplai dan kebutuhan
harus dilakukan . Pasien melaporkan oksigen
peningkatan dalam
BATASAN toleransi aktivitas yang
KARAKTERISTIK : dapat diukur, pasien
- Respon tekanan darah menunjukan penurunan
- Abnormal terhadap dalam tanda-tanda
aktifitas intoleransi fisiologis.

Anda mungkin juga menyukai