Anda di halaman 1dari 17

SANITASI KOLAM RENANG

Disusun Dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Melengkapi Ujian Akhir Semester

Mata Kuliah Sanitasi Tempat-Tempat Umum

Dosen Pembimbing:

Darmiati, SKM, MPH

Nip :

Disusun Oleh :

Nurlia

Nim : P07133118023

POLTEKKES KEMENKES RI ACEH

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


DIII SANITASI
TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Mclntosh pariwisata adalah keseluruhan kegiatan yang berhubungan dengan
masuk, tinggal, dan pergerakan penduduk asing di dalam atau di luar suatu negara, kota
atau wilayah tertentu. Pariwisata sebagai suatu kegiatan perpindahan tempat tinggal
seseorang dari luar temapat tinggalnya sehari-hari dengan alasan apapun kecuali bukan
tujuan melalukan kegiatan yang bisa menghasilkan upah atau gaji.

Dalam mempertahankan jaminan dan mutu akan tempat-tempat yang menjadi objek
wisata, sanitasi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Menurut WHO sanitasi
adalah upaya pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan fisik yang dapat
menimbulkan atau mungkin menimbulkan pengaruh yang merugikan perkembangan
jasmani, kesehatan dan ketahanan hidup.

Ada begitu banyak tempat objek wisata di indonesia yang menjadi pusat perhatian dunia
saat ini. Sehubungan dengan hal itu, sanitasi pariwisata diperlukan guan mempromosikan
serta menjaga kualitas tempat-tempat pariwisata . salah satu tempat wisata yang
menunjang pelayanan pariwisata adalah kolam renang.

Kolam renang adalah tempat pemandian yang diperuntukkan bagi kepentingan


perorangan maupun bagi umum dan mempunyai kedalaman minimal 12 feet atau lebih.
Pemanfaatan tempat wisata kolam renang diharapkan mampu memberikan pelayanan
pariwisata yang berkualitas. Berinjak dari hal tersebut, maka dirasa perlu untuk dibahas
mengenai sanitasi kolam renang.

B. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menilai teori dengan kenyataan lapangan yang
ada.
BAB II TINAJUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sanitasi, STTU, STTU Kolam Renang

Sanitasi adalah uasah kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada pengawasan
terhadap berbagai faktor lingkungan sedeemikian rupa sehingga munculnya penyakit
dapat dihindari. Sehingga dapat dikatakan bahwa sanitasi adalah suatu usaha
pengendalian faktor-faktor lingkungan untuk mencegah timbulnya suatu penyakit dan
penularannya yang disebabkan oleh faktor lingkungan tersebut, sehingga derajat
kesehatan masyarakat dapat optimal (Depkes RI, 2002).

Definisi Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat dimana umum (semua
orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul mengadakan kegiatan baik
secara insidentil maupun terus menerus, (Suparlan 1977).

Sanitasi Tempat-Tempat Umum (STTU) merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan


yang berlangsung di tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan
timbulnya atau menularnya suatu penyakit dan terjadinya kecelakaan sehingga kerugian
yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut dapat dicegah. Tempat-tempat umum
merupakan tempat kegiatan bagi masyarakat umum yang mempunyai tempat dan sarana
kegiatan tetap, diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta, dan perorangan yang
dipergunakan langsung oleh masyarakat. Sarana dan bangunan umum dinyatakan
memenuhi syarat kesehatan lingkungan apabila memenuhi kebutuhan fisiologis,
psikologis dan dapat mencegah penularan penyakit antar pengguna, penghuni dan
masyarakat sekitarnya, selain itu harus memenuhi persyaratan dalam pencegahan
terjadinya kecelakaan (Chandra, 2006).

Maka dapat disimpulkan bahwa penyehatan Lingkungan kolam renang (STTU Kolam
Renang) adalah segala upaya untuk menyehatkan dan memelihara lingkungan kolam
renang dan pengaruhnya terhadap manusia.
B. Mikrobiologi dan kimia air kolam renang

Permenkes RI No :416/MENKES/PER/IX/1990

No. Parameter Satuan Kadar yang Keterangan


diperbolehkan
Min Max
A. MIKROBILOGI
1. Koliform total Jumlah per - 20 C ml
100 ml
B. KIMIA
1. Deterjen mg/L - 1,0
2. BOD mg/L - 5,0 Sebagai O2
3. Oksigen terlarut mg/L 4,0 -
(O2)
4. pH - 5,5 3,5

C. Undang-undang dan peraturan tentang STTU dan sanitasi kolam renang


a. UU Tentang STTU
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1429 Tahun 2006 tentang pedoman
penyelenggaraan kesehatan lingkungan sekolah
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 288 tahun 2003 tentang pedoman
penyehatan sarana bangunan umum
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 061 tahun1991 tentang persyaratan
kesehatan kolam renang dan pemandian umum
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 80 tahun 1990 tentang persyaratan
kesehatan lingkungan dan bangunan hotel
5. Permenkes no 7 tahun 2019 tentang kesehatan lingkungan rumah sakit
6. Permenkes RI No.519/Menkes/SK/Vi/2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pasar Sehat
b. UU Tentang Sanitasi Kolam Renang
1. Permenkes RI No.32/MEN.KES/2017. Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Hygiene Sanitasi,
Kolam Renang, Solusi Per Aqua, Dan Pemandian Umum.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 061 tahun1991 tentang persyaratan
kesehatan kolam renang dan pemandian umum
3. Kemenkes No 416 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air.

D. Komponen dalam pemeriksaan sanitasi kolam renang dan di jelaskan


Dasar pelaksanaan penyehatan kolam renang dan pemandian umum ini terdapat pada
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-
Syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
Sedangkan Komponen umum inpeksi sanitasi kolam renang dan pemandian umum
meliputi :

1. Tata Bangunan
2. Konstruksi bangunan
3. Kelengkapan
4. Persyaratan bangunan dan fasilitas sanitasi (seperti bak cuci kaki untuk kolam
renang, dll), serta
5. Area kolam renang dan kolam pemandian umum.

Beberapa persyaratan sanitasi kolam renang berdasarkan aspek bangunan, antara lain :

 Dinding kolam renang harus rata dan vertikal, bila diperlukan fasilitas injakan,
pegangan dan tangga, tidak diperbolehkan adanya penonjolan.
 Dilengkapi dengan saluran peluap di kedua belah sisinya.
 Tangga kolam renang harus vertikal dan terbuat dari bahan berbentuk bulat dan
tahan karat.
 Lantai di tepi kolam renang yang kedap air memiliki lebar minimal 1 meter, tidak
licin dan permukaannya miring ke luar kolam.
 Harus ada tanda-tanda yang jelas untuk menunjukkan kedalaman kolam renang dan
tanda pemisah untuk orang yang dapat berenang dan tidak dapat berenang.
 Apabila dilengkapi dengan papan loncat, papan luncur, harus sesuai dengan
ketentuan teknis untuk dapat mencegah terjadinya kecelakaan.

Sedangkan menyangkut standar sanitasi Bak Cuci Kaki Untuk Kolam Renang, antara
lain disebutkan bahwa harus tersedia dengan ukuran minimal panjang 1.5 meter lebar
1.5 meter dlam 20 cm dan harus terisi air yang penuh. Standar kadar sisa chlor pada air
bak cuci kaki adalah 2 ppm.
E. Persyaratan bangunan dan fasilitas sanitasi kolam renang.

1) Area kolam renang


Diantara persyaratan yang harus ada di area kolam renang ialah harus ada pemisah yang
jelas antara kolam renang dewasa dan anak (ada tanda yang menunjukkan kedalaman),
dinding kolam harus kedap air dan vertikal rata, apabila ada papan luncur harus aman.
2) Bak cuci kaki
Ukauran bak cuci kaki minimal 1,5 meter untuk panjang dan lebarnya dengan
kedalaman 20 cm dan airnya harus terisi penuh. Kadar khlor setidaknya 2 ppm.
3) Kamar dan pancuran bilas
Kamar dan pancuran bilas pria dan wanita harus terpisah.
4) Tempat sampah
Tempat sampah terbuat dari bahan yang kedap air dan kuat namun ringan. Mudah
dibuka tutup serta selalu dibersihkan setelah 3 x 24 jam.
5) Jamban dan peturasan
Jamban untuk pria dan wanita harus pisah serta tidak licin
6) Tempat cuci tangan
Tempat cuci tangan diletakkan di tempat yang mudah dijangkau serta dekat dengan
jamban dan kamar ganti. Harus juga dilengkapi dengan dengan sabun, pengering
tangan, dan juga cermin.
7) Gudang bahan kimia
Untuk gudang khusus bahan kimia harus benar-benar terisolasi.
8) Perlengkapan lain
Tersedia papan pengumuman untuk himbauan dan informasi, tata tertib, info P3K dan
tarif sewa perlengkapan berenang.

F. Standar Kesehatan Air Kolam Renang

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017

Menurut Peraturan yang dibuat oleh Menteri Kesehatan No.32 Tahun 2017 terdapat 3
parameter mengenai syarat air kolam renang yang sehat. Parameter pertama adalah
syarat fisik air yang mana air di dalam kolam renang harus tidak berbau, bebas dari
benda terapung dan jernih. Selain itu, dua parameter lainnya adalah syarat kimia dan
syarat mikrobiologi dengan jumlah angka yang sudah ditetapkan.

2. Air Kolam Renang Berwarna Biru Langit

Air di dalam kolam renang yang sehat merupakan air dengan warna biru langit.
Apabila anda menemukan air kolam renang dengan warna hijau, maka ini berarti air
tersebut sudah tak stabil PH nya dan mengandung banyak alga/lumut/ganggang
hijau.

3. Tak Berbau

Air untuk kolam renang yang baik pun sebaiknya tak menimbulkan bau apapun,
terlebih lagi bau busuk. Air yang tak berbau merupakan pertanda bahwa air tersebut
sehat dan dibersihkan secara rutin dan tak terkontaminasi hal yang kotor.

4. Tak Mengandung Banyak Kaporit

Kaporit merupakan sebuah bahan kimia yang sering ditambahkan pada air kolam
renang untuk membunuh kuman penyakit yang ada di dalam air kolam. Namun,
menambahkan kaporit pun ada ukurannya tersendiri. Apabila seseorang
menambahkan terlalu banyak kaporit, maka air kolam tersebut dapat menyebabkan
mata orang yang menggunakan kolam renang menjadi merah.

5. Memiliki PH yang Stabil

Apabila diukur secara detail, maka air kolam renang yang sehat harus memiliki PH
yang stabil atau seimbang yakni antara 7.2 – 7.8. secara kasat mata, PH air kolam
yang stabil akan membuat air memiliki warna biru langit atau jernih. Apabila air
berwarna kehijauan maka ini merupakan indikator bahwa air kolam tersebut tak
seimbang PHnya.

6. Memiliki Standard Penyaringan yang Baik

Air merupakan molekul kecil yang di dalamnya mungkin sajja terdapat kuman
penyakit dan bakteri, terlebih lagi di kolam renang umum. Karena itulah, syarat air
kolam renang yang bersih haruslah memiliki sistem penyaringan yang baik untuk
menjaga kualitas air di dalamnya.

7. Hitungan Kesadahan Minimal

Satu lagi syarat air untuk kolam renang yang baik adalah hitungan kesadahan
minimal yang mana air kolam renang harus memiliki kesadahan minimal sebanyak
50 mg/l. kesadahan yang dimaksud disini adalah CaCO3.
G. Pembagian Kolam Renang

Kolam renang sendiri dalam perkembangannya semakin banyak pilihan desain. Tidak
heran jika pembagian jenis jenis kolam renang pun beragam. Kita akan bahas pembagian
kolam renang berdasarkan letaknya, pemakaian, cara pengisian air kolama, dan
pembuatannya.

1. Berdasarkan letaknya
a) Kolam renang yang dibangun di tempat terbuka (outdoor)
Kolam renang outdoor sendiri dibagi menjadi tiga macam; kolam renang umum,
perorangan yang terletak di tempat terbuka dan kolam pemandian alami.

b) Kolam renang yang dibangun di tempat tertutup (indoor)


Kolam renang indoor lebih sering dijumpai pada desain kolam renang pribadi di rumah.
Meski ada juga kolam renang umum yang terletak dalam bangunan tertutup.

2. Berdasarkan pemakaiannya

Jenis kolam renang berdasarkan pemakaiannya dibagi menjadi dua, yaitu kolam renang
pribadi dan umum.

a) Kolam renang pribadi/perorangan (private swimming pool)


Yaitu kolam renang yang dibangun di rumah secara perseorangan baik dengan atap atau
tanpa atap serta diawasi dan digunakan oleh pemilik, kerabat, dan atau keluarga sendiri.

b) Kolam renang umum (public swimming pool)


Yaitu kolam renang yang dibangun dengan tujuan untuk komersil. Orang yang akan
berenang atau mandi di kolam umum akan dikenakan biaya/tarif setiap kali
menggunakannya.

Biasanya kolam renang umum dimiliki oleh sebuah perusahaan yang memang
menyediakan jasa tempat/lokasi berenang.

3. Berdasarkan cara pengisian airnya

Kolam renang tentu tidak bisa lepas dari peran air yang ada di dalamnya. Menguras dam
mengisi kolam tentu tidak sama dengan melakukannya pada bak mandi yang ukurannya
lebih kecil.
Setidaknya dibutuhkan sistem pengisian air yang benar-benar membantu meringankan
pekerjaan menguras, membersihkan, dan mengisi ulang air kolam renang.

Adapun jenis kolam renang berdasarkan cara pengisian airnya dibagi menjadi 3 sebagai
berikut.

a) Kolam renang Isi-Kuras (Fiil & draw pool)

Jenis kolam renang yang satu ini sangat sederhana dan konvensional. Sebab sistem
sirkulasi airnya hanya perlu diisi penuh kemudian setelah digunakan dan kotor baru
dibuang atau dikuras dengan membuka lubang kuras.

Kolam jenis ini tentu sangat merepotkan jikaditerapkan pada kolam renang umum
sehingga lebih banyak dipakai pada desain kolam renang indoor minimalis.

b) Kolam arus (Flow trough pool)

Kolam jenis ini airnya dibiarkan untuk terus-menerus mengalir bergantian dengan yang
baru. Baisanya kolam jenis ini lebih sering dipakai di pegunungan atau tempat dengan
sumber air yang melimpah.

Sangat jarang digunakan pada kolam renang perkotaan lantaran membutuhkan sumber
mata air yang besar.

c) Rucyculatory pool

Kolam jenis yang terakhir ini paling modern karena mengandalkan mesin dan peralatan
khusus untuk sirkulasi airnya. Banyak masyarakat yang sudah menerapkan jenis ini di
kolam renang merka.

Sebab menganggap kolam seperti ini lebih bisa mempertahankan kualitas air serta tidak
perlu repot menguras secara manual.

4. Berdasarkan pembuatannya

Jenis kolam renang berdasarkan pembuatannya dibagi menjadi dua yaitu kolam
pemandian alami dan buatan.
a) Kolam pemandian alami

Kolam alami misalnya bisa kita sebutkan seperti; pantai atau laut, sungai, waduk, danau,
dan sebagainya.

b) Kolam pemandian buatan

Kolam pemandian buatan sengaja dibuat sebagai fasilitas masyarakat yang lebihluas baik
untuk tujuan komersil ataupun non komersil. Contoh; pemandian umum yang dibangun
oleh instansi masyarakat tertentu.

H. Prinsip-Prinsip Kolam Renang


Pada dasarnya prinsip-prinsip kolam renang adalah :

1. Pengendalian terhadap kotoran atau bahan infektif yang termasuk ke dalam kolam
dengan cara:
a. Kebersihan dengan kehigienisan perorangan dari perenang perlu diperhatikan,
b. Desain konstruksi dari kolam renang yang tepat dapat menghalangi pencemaran
air kolam dari air kotor, debu, sampah dan daun-daunan yang ada disekitar kolam
renang.
2. Menghilangkan secepatnya setiap kotoran dan bahan infektif yang masuk ke dalam,
dengan cara :
a. Desinfeksi terus menerus untuk membantu dan memelihara kondisi air kolam
renang yang memenuhi syarat.
3. Konstruksi dan cara pengoperasian kolam renang yang benar dapat dilakukan bila :
a. Peralatan dan perlengkapan kolam renang terjamin,
b. Perenang setiap saat selalu diawasi,
c. Jumlah perenang dibatasi terkontrol.

I. Syarat umum dan khusus Pembangunan Kolam Renang

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No. 61 Tahun 1991, suatu kolam
renang setidaknya harus memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan, diantaranya:
 Persyaratan umum

Secara umum syaratkolam renang umum layak operasi ialah kolam renang harus selalu
bersih sehingga tidak berpotensi menyebabkan penyakit. Selain itu, bangunan dan
peralatannya juga harus memenuhi syarat kesehatan serta tidak berpotensi menjadi
penyebab kecelakaan.

 Persyaratan tata bangunan

Setiap bangunan yang ada di sekitar area kolam renang harus benar-benar berfungsi
dengan baik dan layak dari sisi kesehatan sehingga tidak menjadi penyebab pencemaran
lingkungan.

 Persyaratan konstruksi bangunan

a) Lantai: kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, dan mudah dibersihkan serta
terdapat kemiringan terhadap lubang pembuangan.
b) Dinding: mudah dibersihkan dan terbuat dari bahan yang kuat serta kedap air
c) Ventilasi harus baik dan sehat
d) Sistem pencahayaan memadai dan menggunakan lampu berkapasitas minimal 12 volt
untuk kolam renang yang beropersai hingga malam hari
e) Atap: tidak boleh bocor
f) Langit-langit: tinggi minimal 2,5 meter dari lantai dan mudah dibersihkan
g) Pintu: rapat sehingga mampu mencegah binatang liar yang membahayakan masuk

 Persyaratan kelengkapan kolam renang

Kolam renang yang memenuhi syarat juga harus memiliki fasilitas pelengkap seperti:
kamar ganti dan bilas, penitipan barang, ruang P3K, fasilitas sanitasi (bak sampah,
jamban dan tempat cuci tangan) serta tersedia gudang bahan-bahan kimia kolam
renang dan lain-lain.

 Persyaratan bangunan dan fasilitas sanitasi

1) Area kolam renang


Diantara persyaratan yang harus ada di area kolam renang ialah harus ada pemisah
yang jelas antara kolam renang dewasa dan anak (ada tanda yang menunjukkan
kedalaman), dinding kolam harus kedap air dan vertikal rata, apabila ada papan luncur
harus aman.
2) Bak cuci kaki
Ukauran bak cuci kaki minimal 1,5 meter untuk panjang dan lebarnya dengan
kedalaman 20 cm dan airnya harus terisi penuh. Kadar khlor setidaknya 2 ppm.
3) Kamar dan pancuran bilas
Kamar dan pancuran bilas pria dan wanita harus terpisah.
4) Tempat sampah
Tempat sampah terbuat dari bahan yang kedap air dan kuat namun ringan. Mudah
dibuka tutup serta selalu dibersihkan setelah 3 x 24 jam.
5) Jamban dan peturasan
Jamban untuk pria dan wanita harus pisah serta tidak licin
6) Tempat cuci tangan
Tempat cuci tangan diletakkan di tempat yang mudah dijangkau serta dekat dengan
jamban dan kamar ganti. Harus juga dilengkapi dengan dengan sabun, pengering
tangan, dan juga cermin.
7) Gudang bahan kimia
Untuk gudang khusus bahan kimia harus benar-benar terisolasi.
8) Perlengkapan lain
Tersedia papan pengumuman untuk himbauan dan informasi, tata tertib, info P3K dan
tarif sewa perlengkapan berenang.

J. Permasalahan dalam pengelolaan kolam renang


Sistem Pengelolaan Kolam Renang yang diterapkan Deutche Internationale Schule
relatif lebih baik dari Sistem Pengelolaan Kolam Renang lainnya yang setaraf, tentu
kondisi standar air bersih yang terpapar di atas akan relatif lebih dapat dipercaya dari
standar air bersih pengelolaan kolam renang setaraf lainnya.

Namun begitu, walaupun terdapat perbedaan sistem pengelolaan kolam renang, dapat
dipastikan bahwa masih terdapat satu kesamaan kondisi air yang di alami oleh semua
kolam renang, dimana kondisi air kolam yang diharapkan memenuhi standar air bersih,
secara nyata semua sistem pengelolaan kolam renang tersebut mempunyai masalah yang
sama dalam membebaskan sisa-sisa bangkai dari mikro organisme yang masih
terkandung dalam air kolam dalan konsentrasi yang sangat besar.

Keadaan ini walaupun sirkulasi berjalan terus tidak akan dapat secara efektif di saring
oleh filter yang tersedia. Sisa-sisa bangkai mikro organisme ini untuk seterusnya akan
ditempati oleh bakteri-bakteri berbahaya lainnya, sehingga sistem pengelolaan kolam
renang akan menjadi berkurang fungsinya. Hal ini disebabkan oleh pemakaian Tawas
dan PAC tidak optimal dapat mengikuti sistem kerja filter dengan pompa yang begitu
cepat, sementara proses pengendapan oleh PAC berjalan lamban (lebih dari 24 jam).

Walau pun ada petugas, tidak akan berarti banyak, karena secara nyata proses
pengendapan berjalan terus pada saat aktifitas pengguna kolam sedang berjalan, atau
terjadinya kejenuhan kerja PAC yang tidak kasat mata (terpantau)

K. Macam penyakit yang ditularkan melalui air dari kolam renang


a. Diare
b. Iritasi mata
c. Iritasi kulit
d. Iritasi saluran pernapasan
e. Swimmer’s ear / Otitis externa

L. Faktor-faktor yang mempengaruhi kontaminasi air kolam renang


Padatnya jumlah perenang/pengunjung dapat menjadi sumber kontaminasi pada air
kolam, baik kontaminasi secara fekal maupun non fekal. Kontaminasi fekal berasal dari
kotoran yang dikeluarkan oleh pengunjung sedangkan kontaminasi non – fekal yaitu
dari muntahan, air liur, atau lapisan kulit yang mencemari air kolam renang (WHO,
2006).

M. Dampak akibat dari pembangunan kolam renang yang tidak memenuhi


persyaratan

Sarana dan bangunan umum dinyatakan memenuhi syarat kesehatan lingkungan apabila
memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan dapat mencegah penularan penyakit
antar pengguna, penghuni dan masyarakat sekitarnya, selain itu harus memenuhi
persyaratan dalam pencegahan terjadinya kecelakaan (Chandra, 2006).

Kolam renamg yang tidak memenuhi syarat akan berakibat fatal terhadap kesehatan dan
keselamatan, baik pengunjung maupun para pengurus kolam renang.
BAB III KESIMPULAN

Sarana dan bangunan umum dinyatakan memenuhi syarat kesehatan lingkungan apabila
memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan dapat mencegah penularan penyakit antar
pengguna, penghuni dan masyarakat sekitarnya, selain itu harus memenuhi persyaratan
dalam pencegahan terjadinya kecelakaan (Chandra, 2006).

Dasar pelaksanaan penyehatan kolam renang dan pemandian umum ini terdapat pada
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-Syarat
dan Pengawasan Kualitas Air.
Sedangkan Komponen umum inpeksi sanitasi kolam renang dan pemandian umum meliputi :

1. Tata Bangunan
2. Konstruksi bangunan
3. Kelengkapan
4. Persyaratan bangunan dan fasilitas sanitasi (seperti bak cuci kaki untuk kolam renang,
dll), serta
5. Area kolam renang dan kolam pemandian umum.

Suatu kolam renang dikatakan telah memenuhi syarat kesehatan, apabila hasil inspeksinya
>70%. Sedangkan hasil inspeksi lapangan <70% dinyatakan tidak memenuhi syarat
kesehatan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Channah dan Berenise. 2014. Water Quality, E.coli and Your Helath. Arizona : The University
of Arizona.

Cita dan Andriyani. 2013. Kualitas Air Dan Keluhan Kesehatan Pengguna Kolam Renang Di
Sidoarjo. Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Airlangga

Courage dan Saviour. 2015. Water Quality Assessment of Swimming Pools and Risk of
Spreading Infections in Ghana . Research Journal of Microbiology

Darmiah,Fadila,Imam. 2017. Hubungan Jumlah Perenang Dengan Kandungan Sisa Klor Pada
Air Kolam Renang. Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

Depkes RI. (1990). Peraturan menteri kesehatan No. 416/Menkes/Per/1990, -Persyaratan


Kualitas Air Bersih. http://.ziddu.com. Diakses tanggal 8 Februari tahun 2012

Depkes RI. 1992. Peraturan MenKes RI dan keputusan Direktur Jendral PPM dan PLP tentang
persyaratan kesehatan kolam renang dan pemandian umum tahun 1992. Diakses tanggal 8
Februari 2012.

Joyce dkk . 2017. Determination of Bacterial Quality of Waterin Randomly Selected Swimming
Pools in Kampala City, Uganda . Hindawi.

Malino, J. 2011. Studi Deskriptif Kandungan Sisa Chlor Dan Kondisi Bakteriologis Air Kolam
Renang Di Hotel Sahid Kawanua Manado Dan Citralan Waterpark Manado, Manado.

Permenkes RI No.32/MEN.KES/2017. Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan


Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Hygiene Sanitasi, Kolam Renang, Solusi Per Aqua,
Dan Pemandian Umum.

Walean, F. 2011. Tinjauan Bakteriologis Air Kolam Renang Toar Lumimuut Di Taman Eman
Kecamatan Sonder Tahun 2011. Manado.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai