Anda di halaman 1dari 3

Tugas I Nama : Haryani

NIM : 823097823
Semester : VIII (delapan)
Pokjar : Kemranjen
RANGKUMAN MODUL I Matkul : Pengantar Pendidikan
Anak Berkebutuhan
HAKIKAT PENDIDIKAN Khusus (PDGK4407)
KHUSUS

A. Definisi dan Jenis Kebutuhan Khusus


1. Definisi Berbagai Istilah
Istilah yang akan kita kaji maknanya mencakup istilah yang pernah
digunakan di Indonesia seperti pendidikan luar biasa, anak luar biasa,
keluarbiasaan, pendidikan khusus, kebutuhan khusus, anak berebutuhan
khusus, dan istilah-istilah dalam bahasa inggris, seperti : impairment,
exceptional children, disability, dan disorder.
Istilah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) mewakili semua anak yang
mempunyai kelainan atau penyimpangan dari anak normal, baik penyimpangan
tersebut bersifat fisik, tingkah laku maupun kemampuan.
Kebutuhan khusus terjadi karena peserta didik mengalami kelainan yang
signifikan dari kondisi normal. Dalam kaitannya dengan ABK, kelainan
ditunjukkan oleh adanya perbedaan yang signifikan dengan anak normal.
Dalam bahasa inggris anak berkebutuhan khusus disebut special need children.
2. Klasifikasi Anak dengan Kebutuhan Khusus
Jenis kebutuhan khusus dapat dilihat dari bidang yang mengalami
penyimpangan berkaitan dengan aspek dan/atau penyebab terjadinya
penyimpangan, sedangkan arah penyimpangan mengacu ke arah yang berawal
dari kondisi normal. Kategori anak/peserta didik dengan kelainan atau
kebutuhan khusus berdasarkan jenis penyimpangan, menurut Mulyono
Abdulrachman (2000) :
a. Kelompok anak yang mengalami penyimpangan atau kelainan di bidang
intelektual, yaitu anak yang luar biasa cerdas (intellectually superior) dan
anak yang tingkat kecerdasannya rendah atau tuna grahita.
b. Kelompok anak yang mengalami penyimpangan atau keluarbiasaan yang
terjadi karena hambatan sensoris atau indra, terdiri dari anak tunanetra dan
tunarungu
c. Kelompok anak yang mendapat kesulitan belajar dan gangguan
komunikasi
d. Kelompok anak yang mengalami penyimpangan perilaku, yang terdiri dari
anak tunalaras dan penyandang gangguan emosi. Termasuk autis
e. Kelompok anak yang mempunyai keluarbiasaan/penyimpangan ganda atau
berat dan sering disebut tunaganda.

Dilihat dari arah penyimpangan, jenis kebutuhan khusus dibagi menjadi


dua kategori yaitu :
a. Kondisi yang terkait dengan kondisi di atas normal, merupakan kondisi
seseorang yang melebihi batas normal dalam bidang kemampuan. Anak
seperti ini disebut anak berbakat atau gifted and talented person.
b. Kondisi yang terkait dengan kondisi di bawah normal, yaitu :
 Tunanetra (kurang penglihatan)
 Tunarungu (kurang pendengaran)
 Gangguan komunikasi meliputi gangguan bicara dan gangguan
bahasa
 Tunagrahita, yaitu anak yang mengalami gangguan emosi,
penderita autistic
 Anak kesulitan belajar
 Tunaganda, yaitu anak yang mengalami lebih dari satu jenis
kelainan
B. Penyebab dan Dampak Munculnya Kebutuhan Khusus
1. Penyebab Munculnya Kebutuhan Khusus
Berdasarkan waktu terjadinya, penyebab kelainan dapat dibagi menjadi
tiga kategori sebagai berikut :
a. Penyebab prenatal, penyebab yang beraksi sebelum kelahiran. Kehati-
hatian ibu selama kehamilan merupakan satu usaha untuk mencegah
beraksinya berbagai penyebab yang memungkinkan terjadinya kelainan.
b. Penyebab perinatal, penyebab yang muncul pada saat atau waktu proses
kelahirran, seperti terjadinya benturan atau infeksi ketikan melahirkan,
prosew kelahiran dengan penyedotan, pemberian oksigen yang terlampau
lama bagi anak yang lahir prematur
c. Penyebab postnatal, yaitu penyebab yang muncul setelah proses kelahiran,
misalnya kecelakaan, jatuh, atau kena penyakit tertentu.

Kelainan berdasarkan agen pembawaannya dibagi menjadi 2:


a. Penyebab bawaan (turunan)
b. Penyebab dapatan yang dikaitkan dengan kelainan tertentu, banyak
jenisnya, seperti infeksi, penyakit tertentu, kekurangan gizi, gangguan
metabolisme, kecelakaan, dan lingkungan
2. Dampak Kelainan dan Kebutuhan Khusus
a. Bagi anak, kelainan akan mempengaruhi perkembangannya dan
berdampak selama hidupnya. Intensitas dampak ini dipengaruhi pula oleh
jenis dan tingkat kelainan yang diderita, serta masa munculnya kelainan.
b. Bagi keluarga, dampak kelainan bervariasi, namun pada umumnya
keluarga merasa shock dan tidak siap menerima kelainan (khususnya yang
di bawah normal) yang diderita oleh anaknya
c. Bagi masyarakat, keberadaan ABK mendorong masyarakat untuk berbuat
sesuatu untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang.

C. Kebutuhan serta Hak dan Kewajiban Anak Berkebutuhan Khusus


Kebutuhan penyandang kelainan ada 3, yaitu :
1. Kebutuhan fisik/kesehatan; meliputi saran seperti tongkat, alat bantu dengar
2. Kebutuhan sosial emosional, yaitu bantuan dalam bernteraksi dengan
lingkungan, seperti saat memasuki remaja, masa perkawinan atau mempunyai
bayi
3. Kebutuhan pendidikan, yaitu bantuan pendidikan khusus sesuai jenis
kelainannya

Para anak berkebutuhan khusus mempunyai hak dan kewajiban yang sama
dengan warga negara lain seperti hak mendapat pendidikan, jaminan sosial,
menggunakana fasilitas umum, serta mendapat pekerjaan. Khusus pendidikan,
konferensi dunia menekankan agar sekolah biasa siap menerima ABK dengan
menyediakan layanan pendidikan yang berfokus pada siswa.

Hak mendapat pendidikan bagi ABK tercantum dalam Dekarasi Umum Hak-
hak Kemanusiaan 1948 ( The 1948 Universal Declaration of Human Right ).
Diperbaharui pada Konferensi Dunia tentang Pendidikan untuk semua tahun 1990
(the 1990 World Conference on Education for All ). Konferensi Dunia tentang
pendidikan di Samalanca, Spanyol yang memantapkan Education for All 7-10 Juni
1994.

Anda mungkin juga menyukai