Anda di halaman 1dari 2

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan perhitungan dari ketiga jenis kerusakan produk Kerupuk


Jangek yaitu karena hangus, keras dan patah ternyata masih ada yang
melebihi dari batas standar yang telah di tetapkan perusahaan, hal ini
terbukti bahwa ternyata kualitas produk kerupuk jangek masih ada yang
berada diluar batas kendali, meskipun jika berdasarkan data produksi
jumlah kerusakan yang terjadi hanya lima titik yang di luar batas kendali.
Hal tersebut seperti yang ditunjukkan pada grafik kontrol yang
memperlihatkan bahwasanya titik mengalami fluktuasi, serta masih
terdapat titik yang keluar dari batas kendali yang mengindikasikan bahwa
proses berada dalam keadaan tidak terkendali atau masih mengalami
penyimpangan.
2. Jenis-jenis kerusakan berdasarkan histogram yang sering terjadi pada
produksi kerupuk jangek yaitu disebabkan karena hangus yaitu sebesar
40,61%, Karena Patah sebanyak 31,78%, dan kerupuk keras sebanyak
27,61%.
3. Berdasarkan diagram pareto, prioritas perbaikan yang perlu dilakukan oleh
Home Industri UD. Sabena untuk menekan atau mengurangi jumlah
kerusakan yang terjadi dalam produksi kerupuk Jangek dapat dilakukan
pada 3 jenis kerusakan atau Jenis kerusakan yang dominan yaitu kerupuk
jangek yaitu disebabkan karena hangus yaitu sebesar 40,61%, Karena
Patah sebanyak 31,78%, dan kerupuk keras sebanyak 27,61%.
4. Dari analisis diagram sebab akibat dapat diketahui faktor penyebab
kerusakan dalam produksi yaitu berasal dari faktor manusia/pekerja, mesin
produksi, metode kerja, material/ bahan baku.

51
52

4.2. Saran

1. Berdasarkan hasil pembahasan dan perhitungan yang dilakukan penulis


dalam penelitian ini, penulis memberi saran kepada pihak perusahaan agar
dapat menerapkan model pengendaliaan mutu dengan menggunakan
metode Seven Tols (Tujuh Alat Pengendalian Kualitas) sehingga dapat
diketahui jumlah presentasi yang mendominasi kerusakan produk kerupuk
jangek terbanyak serta dapat mengetahui sebab-akibat mengapa produk
tersebut mendominasi kerusakan terbanyak dalam kegiatan produksi.
2. Dengan menggunakan metode Seven Tols (Tujuh Alat Pengendalian
Kualitas) Home Industri UD. Sabena dapat mengetahui faktor-faktor yang
menjadi penyebab penyimpangan kualitas kerupuk Jangek. Dengan
demikian perusahaan dapat segera melakukan tindakan pencegahan untuk
mengurangi terjadinya kerusakan.
3. Berdasarkan analisis menggunakan alat batu statistik yang telah dilakukan,
perusahaan dapat melakukan perbaikan kualitas dengan memfokuskan
perbaikan pada jenis kerusakan atau misdruk yang memiliki jumlah besar
atau dominan dalam produksi, yang disebabkan oleh faktor antara lain;
manusia, mesin, metode, dan material.

Anda mungkin juga menyukai