1. Berdasarkan perhitungan dari ketiga jenis kerusakan produk Kerupuk
Jangek yaitu karena hangus, keras dan patah ternyata masih ada yang melebihi dari batas standar yang telah di tetapkan perusahaan, hal ini terbukti bahwa ternyata kualitas produk kerupuk jangek masih ada yang berada diluar batas kendali, meskipun jika berdasarkan data produksi jumlah kerusakan yang terjadi hanya lima titik yang di luar batas kendali. Hal tersebut seperti yang ditunjukkan pada grafik kontrol yang memperlihatkan bahwasanya titik mengalami fluktuasi, serta masih terdapat titik yang keluar dari batas kendali yang mengindikasikan bahwa proses berada dalam keadaan tidak terkendali atau masih mengalami penyimpangan. 2. Jenis-jenis kerusakan berdasarkan histogram yang sering terjadi pada produksi kerupuk jangek yaitu disebabkan karena hangus yaitu sebesar 40,61%, Karena Patah sebanyak 31,78%, dan kerupuk keras sebanyak 27,61%. 3. Berdasarkan diagram pareto, prioritas perbaikan yang perlu dilakukan oleh Home Industri UD. Sabena untuk menekan atau mengurangi jumlah kerusakan yang terjadi dalam produksi kerupuk Jangek dapat dilakukan pada 3 jenis kerusakan atau Jenis kerusakan yang dominan yaitu kerupuk jangek yaitu disebabkan karena hangus yaitu sebesar 40,61%, Karena Patah sebanyak 31,78%, dan kerupuk keras sebanyak 27,61%. 4. Dari analisis diagram sebab akibat dapat diketahui faktor penyebab kerusakan dalam produksi yaitu berasal dari faktor manusia/pekerja, mesin produksi, metode kerja, material/ bahan baku.
51 52
4.2. Saran
1. Berdasarkan hasil pembahasan dan perhitungan yang dilakukan penulis
dalam penelitian ini, penulis memberi saran kepada pihak perusahaan agar dapat menerapkan model pengendaliaan mutu dengan menggunakan metode Seven Tols (Tujuh Alat Pengendalian Kualitas) sehingga dapat diketahui jumlah presentasi yang mendominasi kerusakan produk kerupuk jangek terbanyak serta dapat mengetahui sebab-akibat mengapa produk tersebut mendominasi kerusakan terbanyak dalam kegiatan produksi. 2. Dengan menggunakan metode Seven Tols (Tujuh Alat Pengendalian Kualitas) Home Industri UD. Sabena dapat mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab penyimpangan kualitas kerupuk Jangek. Dengan demikian perusahaan dapat segera melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi terjadinya kerusakan. 3. Berdasarkan analisis menggunakan alat batu statistik yang telah dilakukan, perusahaan dapat melakukan perbaikan kualitas dengan memfokuskan perbaikan pada jenis kerusakan atau misdruk yang memiliki jumlah besar atau dominan dalam produksi, yang disebabkan oleh faktor antara lain; manusia, mesin, metode, dan material.