Oleh :
2004551455
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian HAM
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan HAM di Indonesia
3. Untuk mengetahui sepertia apa HAM di Indonesia
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia
Hak Asasi Manusia di Indonesia dianggap sakral, diperjuangkan sepenuh
jiwa, serta sangat sejalan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.Indonesia
telah ikut bersama negara lain untuk memperjuangkan HAM, memasukan rasa
kemanusian dalam perundangan, sebab hal tersebut merupakan.
fundamental.Pancasila sebgai dasar negara Indonesia sepenuhnya mendukung dan
menjungjung tinggi penegakan Hak Asasi Manusia. Diawal kemerdekaan
Indonesia, tokoh seperti Mochammad Hatta merupakan orang yang paling vocal
dalam menyuarakan HAM.Indonesia dalam memperjuangkan haknya sebagai
bangsa harus melewati beberapa fase, seperti halnya pembentukan organisasi.
Organisasi yang didirikan tersebut mewadahi banyak orang dimana untuk merasa
sadar bersama – sama memiliki hak – hak yang harus diperjuangkan dan dicapai.
Organisa – oraganisasi yang dibangun memperjuangkan hak – hak
masyarakat dengan cara berbeda, namum pada hakikatnya memiliki tujuan yang
sama untuk menghapuskan kolonialisme di tanah Indonesia. Sehingga dengan
begitu, masyarakat Indonesia dapat menjadi manusia yang seutuhnya karena hak
kemanusiaannya terpenuhi.Sebagai contoh, Budi Oetomo memperjuangkan hak
masyarakat dan kemanusian lewat petisi – petisi dan surat yang disampaikan
kepada kolonial belanda waktu itu. Kemudian ada Sarekat Islam yang berusa
memperjuangkan hak – hak kemanusiaan dan menghilangkan diskriminasi secara
rasial.
B. Pengertian HAM berdasarkan Undang-Undang
Hak asasi manusia (HAM) secara tegas di atur dalam Undang Undang No.
39 tahun 1999 pasal 2 tentang asas-asas dasar yang menyatakan "Negara Republik
Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan
dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat pada dan tidak terpisahkan
dari manusia, yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan
martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta
keadilan."
Hak asasi manusia dalam pengertian umum adalah hak-hak dasar yang
dimiliki setiap pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir.
Ini berarti bahwa sebagai anugerah dari Tuhan kepada makhluknya, hak asasi
tidak dapat dipisahkan dari eksistensi pribadi manusia itu sendiri.
Hak asasi mencangkup hak hidup,hak kemerdekaan/kebebasan dan
hak memiliki sesuatu. Ditinjau dari berbagai bidang, HAM meliputi : Hak Asas
Pribadi (Personal Right), Hak Asasi Ekonomi (Property Rights), Hak Asasi Sosial
dan Kebudayaan (Sosial & Cultural Rights), dan Hak untuk mendapatkan
perlakukan sama terhadap hukum dan pemerintah (Rights Of Legal Equality).
C. Hubungan Hukum Tata Negara dengan HAM
Dalam negara hukum hak asasi manusia terlindungi, jika dalam suatu
negara hak asasi manusia tidak dilindungi, negara tersebut bukan negara hukum
akan tetapi negara dictator dengan pemerintahan yang sangat otoriter.
Perlindungan terhadap hak asasi manusia dalam negara hukum terwujud dalam
bentuk penormaan hak tersebut dalam konstitusi dan undang-undang dan untuk
selanjutnya penegakannya melalui badan-badan peradilan sebagai pelaksana
kekuasaan kehakiman. Pada hakekatnya, kebebasan peradilan ini merupakan sifat
bawaan dari setiap peradilan hanya saja batas dan isi kebebasannya dipengaruhi
oleh sistem pemerintahan, politik, ekonomi, dan sebagainya.
Dari uraian diatas terlihat jelas hubungan antara negara hukum dan hak asasi
manusia, hubungan mana bukan hanya dalam bentuk formal semata-mata, dalam
arti bahwa perlindungan hak asasi manusia merupakan ciri utama konsep negara
hukum, tapi juga hubungan tersebut dilihat secara materil. Hubungan secara
materil ini dilukiskan atau digambarkan dengan setiap sikap tindak penyelenggara
negara harus bertumpuh pada aturan hukum sebagai asas legalitas.
Kesimpulan
Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan
fundamental sebagai anugrah dari Tuhan yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh
setiap individu. Dalam peraturan perundang undangan RI paling tidak terdapat empat bentuk
hukum tertulis yang memuat aturan tentang HAM. Pertama, dalam konstitusi (Undang-
undang Dasar Negara). Kedua, dalam ketetapan MPR (TAP MPR). Ketiga, dalam Undang-
undang. Keempat, dalam peraturan pelaksanaan perundang-undangan seperti peraturan
pemerintah, keputusan presiden dan peraturan pelaksanaan lainnya.
Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara
hukum mengurangi, menghalangi, membatasi berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.