Anda di halaman 1dari 7

Slide 1

Pengakuan pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul
dari aktivitas normal entitas selama periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Prinsip pengakuan
pendapatan memberikan perusahaan pengetahuan bahwa mereka harus mengakui
pendapatan pada saat pendapatan tersebut telah direalisasikan dan pada saat telah
diterima/didapatkan.
Slide 2
Lingkungan saat ini
a. Pedoman untuk pengakuan pendapatan
Prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition principle) menetapkan bahwa
pendapatan diakui pada saat (1) di realisasi atau dapat di realisasi dan (2) dihasilkan.
Oleh karena itu, pengakuan pendapatan yang tepat meliputi tiga hal : (nxt baca slide)
Next lagi baca slide
b. Penyimpangan dasar penjualan
Alasan pertama keinginan untuk mengakui lebih awal (recognize
earlier) dalam proses menghasilkan laba, dan bukan pada saat penjualan.
Pengakuan pendapatan lebih awal adalah tepat jika terdapat tingkat
kepastian yang tinggi mengenai jumlah pendapatan yang dihasilkan.
Alasan yang kedua adalah keinginan untuk menangguhkan pengakuan
pendapatan setelah saat penjualan. Penangguhan pengakuan tepat jika
tingkat ketidakpastian mengenai jumlah pendapatan ataupun biaya cukup
tinggi,
Slide 3
Pengakuan pendapatan pada penjualan (penyerahan )
Tujuan dari pengakuan pendapatan pada penjualan adalah menguraikan masalah akuntansi
yang melibatkan pengakuan pendapatan pada saat penjualan.
Ada 3 situasi yang bisa saja timbul saat pelaksanaannya yaitu :
1. Penjualan dengan perjanjian beli kembali
2. Penjualan dengan hak retur
3. Trade loading dan channel stuffing
Slide 4-6
Baca slide
Slide 7
Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan

pengakuan pendapatan pada saat penjualan (penyerahan) digunakan karena sebagian besar
ketidakpastian mengenai proses menghasilkan laba dan harga pertukaran sesudah
diketahui. Akan tetapi, dalam situasi tertentu pendapatan diakui sebelum penyelesaian dan
penyerahan.
Ada dua metode akuntansi yang sangat berbeda untuk kontrak konstruksi
jangka panjang yang diakui oleh profesi akuntansi:
1) Metode Persentase Penyelesaian.
2) Metode kontrak selesai.
Slide 8
Metode persentase penyelesaian
Metode persentase penyelesaian (percentage-of-completion method) mengakui
pendapatan, biaya, dan laba kotor sesuai dengan tercapainya kemajuan ke arah
penyelesaian kontak jangka Panjang
Untuk menerapkan metode persentase penyelesaian, perusahaan harus mempunyai beberapa
dasar atau standar untuk mengukur kemajuan kearah penyelesaian yaitu :
1. Mengukur kemajuan ke arah penyelesaian
Salah satu ukuran yang digunakan untuk menentukan kemajuan kearah penyelesaian
adalah dasar biaya terhadap biaya
- Rumus untuk mengukur persentase penyelesaian,
dasar biaya terhadap biaya
Dihitung denga : Biaya yang terjadi sampai
tanggal ini dibagi estimasi total biaya terkini
- Rumus untuk mengakui pendapatanya sampai
tanggal ini
Dihitung dengan persentase penyelesaian dikali
estimasi total pendapatan/laba kotor
- Rumus untuk mengukur jumlah pendapatan tahun
ini
Dihitung dengan pendapatan yang diakui sampai
tanggal ini dikurangi pendapatan yang diakui
dalam periode sebelumnya
Slide 9
Contoh metode persentase penyelesaian dasar biaya terhadap biaya
Asumsikan bahwa Hardhat Construction Company memiliki kontrak yang
dimulai pada bulan Juli 2007, untuk membangun sebuah jembatan senilai
$4.500.000 yang diharapkan selesai pada bulan Oktober 2009, dengan
estimasi biaya sebesar $4.000.000. Data berikut ini berkaitan dengan periode
konstruksi tersebut
Table 1
Data data ini terkait dengan biaya biaya yang keluar :
- Pada Tahun 2007
biaya estimasi sampai tanggal ini sebesar $1jt. estimasi biaya untuk
menyelesaikan sebesar$3jt. termin selama tahun berjalan sebesar $900rb.
kas yang tertagih selama tahun berjalan sebesar $750rb.
- Tahun 2008.
biaya estimasi sampai tanggal ini sebesar $2.916.000. estimasi biaya untuk
menyelesaikan sebesar $1.134.000. termin selama tahun berjalan sebesar
$2,4jt. kas yang tertagih selama tahun berjalan sebesar $1.750.000.
- Tahun 2009.
biaya estimasi sampai tanggal ini sebesar $4.050.000. estimasi biaya untuk
menyelesaikan sebesar 0. termin selama tahun berjalan sebesar $1,2jt. kas
yang tertagih selama tahun berjalan sebesar $2jt.

Slide 10
Table 2
Selanjutnya langka pertama adalah penerapan metode persentase
penyelesaian dasar biaya terhadap biaya
- Untuk tahun 2007.
harga kontrak sebesar $4,5jt. dikurangi estimasi biaya. yang diperoleh dari
biaya sampai tanggal ini sebesar $1jt. ditambah estimasi biaya untuk
menyelesaikan sebesar $3jt. sehingga estimasi total biaya sebesar $4jt.
estimasi total laba kotor sebesar $500rb.
presentase selesai sebesar 25% yang diperoleh dari biaya sampai tanggal ini
sebesar $1jt dibagi dengan estimasi total biaya sebesar $4jt
-Tahun 2008.
harga kontrak sebesar $4,5jt. dikurangi estimasi biaya. yang diperoleh dari
biaya sampai tanggal ini sebesar $2.916.000. ditambah estimasi biaya untuk
menyelesaikan sebesar $1.134.000. sehingga estimasi total biaya sebesar
$4.050.000. estimasi total laba kotor sebesar $450rb.
presentase selesai sebesar 72% yang diperoleh dari biaya sampai tanggal ini
sebesar $2.916.000 dibagi dengan estimasi total biaya sebesar $4.050.000
- Tahun 2009.
harga kontrak sebesar $4,5jt. dikurangi estimasi biaya. yang diperoleh dari
biaya sampai tanggal ini sebesar $4.050.000. ditambah estimasi biaya untuk
menyelesaikan sebesar 0. sehingga estimasi total biaya sebesar $4.050.000.
estimasi total laba kotor sebesar $450rb.
presentase selesai sebesar 100% yang diperoleh dari biaya sampai tanggal
ini sebesar $ 4.050.000 dibagi dengan estimasi total biaya sebesar
$4.050.000

Table 3
Ayat jurnal, metode persentase penyelesaian
Untuk mencatat biaya konstruksi.
-tahun 2007. kontruksi dalam proses PADA bahan, kas, hutang, dsb. sebesar
$1jt
-tahun 2008. kontruksi dalam proses PADA bahan, kas, hutang, dsb. sebesar
$1.916.000.
-tahun 2009. kontruksi dalam proses PADA bahan, kas, hutang, dsb. sebesar
$1.134.000

Untuk mencatat termin


-tahun 2007. piutang usaha PADA penagihan atas kontruksi dalam proses
sebesar $900rb
-tahun 2008. piutang usaha PADA penagihan atas kontruksi dalam proses
sebesar $2,4jt
-tahun 2009. piutang usaha PADA penagihan atas kontruksi dalam proses
sebesar $1,2jt
Untuk mencatat hasil penghasilan.
-tahun 2007. kas pada piutang usaha sebesar $750rb
-tahun 2008. kas pada piutang usaha sebesar $1.750.000
-tahun 2009. kas pada piutang usaha sebesar $2jt

Slide 11
Table 4
Langkah selanjutnya menghitung persentase penyelesaian, pendapatan dan
dan laba kotor pertahun
Pendapatan yang diakui pada tahun 2007, $4.500.000 x 25% sebesar
$1.125.000

pada tahun 2008, $4.500.000 x 72%% sebesar $3.240.000. dikurangi


pendapatan yang diakui pada tahun 2007 sebesar $1.125.000
sehingga pendapatan yang diakui pada tahun 2008 sebesar $2.115.000

pada tahun 2009, $4.500.000 x 100%% sebesar $4.500.000. dikurangi


pendapatan yang diakui pada tahun 2007 dan 2008 sebesar $3.240.000
sehingga pendapatan yang diakui pada tahun 2009 sebesar $1.260.000

Laba kotor yang diakui pada tahun 2007, $500.000 x 25% sebesar $125.000

pada tahun 2008, $450.000 x 72% sebesar $324.000. dikurangi laha kotor
yang diakui pada tahun 2007 sebesar $125.000.
sehingga laba kotor yang diakui pada tahun 2008 sebesar $199.000

pada tahun 2009, $450.000 x 100% sebesar $450.000. dikurangi laha kotor
yang diakui pada tahun 2007 dan 2008 sebesar $324.000.
sehingga laba kotor yang diakui pada tahun 2009 sebesar $126.000

slide 12
table 5
selanjutnya Ayat jurnal untuk mengakui pendapatan dan laba kotor serta
untuk mencatat penyelesaian kontrak-metode persentase penyelesaian, dasar
biaya terhadap biaya.
- Pada tahun 2007.
laba kotor Kontruksi dalam proses sebesar $125.000, Beban kontruksi
sebesar $1.000.000.
PADA pendapatan dari kontrak jangka panjang sebesar$1.125.000

- Pada tahun 2008.


laba kotor Kontruksi dalam proses sebesar $199.000, Beban kontruksi
sebesar $1.916.000.
PADA pendapatan dari kontrak jangka panjang sebesar $2.115.000

- Pada tahun 2009.


laba kotor Kontruksi dalam proses sebesar $126.000, Beban kontruksi
sebesar $1.134.000.
PADA pendapatan dari kontrak jangka panjang sebesar $1.260.000

Untuk mencatat penyelesaian kontrak, ayat jurnal nya adalah sebagai berikut
penagihan atas kontruksi dalam proses PADA kontruksi dalam proses
sebesar $4.500.000
table 6
isu akun kontruksi dalam proses metode persentase
baca tabel
slide 13
table 7
Pendapatan kontrak yang diakui sampai tanggal ini, dihitung $4.500.000 x $1jt/$4jt
mendapatkan hasil sebesar $1.125.000
Dikurangi penagihan sampai tanggal ini sebesar $900.000
sehingga didapatkan hasil pendapatan yang belum ditagih sebesar $225.000

table 8
Hardhat Contruction Company
Laporan laba-rugi tahun 2007, pendapatan dari kontrak jangka panjang sebesar $1.125.000
dan biaya konstruksi sebesar $1.000.000
laba kotor pada tahun 2007 adalah $125.000

Laporan laba-rugi tahun 2008, pendapatan dari kontrak jangka panjang sebesar $2.115.000
dan biaya konstruksi sebesar $1.916.000
laba kotor pada tahun 2007 adalah $199.000

Laporan laba-rugi tahun 2007, pendapatan dari kontrak jangka panjang sebesar $1.260.000
dan biaya konstruksi sebesar $1.134.000
laba kotor pada tahun 2007 adalah $126.000

table 9
selanjutnya nerca tanggal 31 desember
aktiva lancar pada piutang usaha pada tahun 2007 sebesar $150.000 dan pada tahun 2018
sebesar $800.000
persediaan pada kontraksi dalam proses sebesar $ 1.125.000 dikurangi penagihan sebesar
$900.000 sehingga biaya dan laba yang diakui melebihi termin sebesar $225.000
kewajiban lancar pada penagihan sebesar $ 3.300.000 dikurangi kontruksi dalam proses
sebesar $ 3.240.000. sehingga termin melebihi biaya dan laba yang diakui sebesar $ 60.000

Anda mungkin juga menyukai