Strategi Ampuh Membangun Merek Di Bisnis Kuliner
Strategi Ampuh Membangun Merek Di Bisnis Kuliner
bisnis kuliner
Anda tentu paham, ada berbagai merek yang sejatinya menawarkan produk yang
serupa. Selain mi instan, contoh paling gamblang adalah produk air mineral dalam
kemasan.
Lalu, kenapa konsumen memilih merek tertentu? "Karena ada brand di situ," ujar Fredy
Utama, Dosen Universitas Prasetiya Mulya.
Brand alias merek bukan sekadar nama yang melekat pada produk. Lebih dari itu, merek
adalah sesuatu yang menunjukkan siapa Anda yang membuat Anda berbeda dari yang
lain.
Anda pun perlu menginvestasikan waktu dan usaha dalam proses ini. Sebab, merek
adalah magnet yang akan menarik konsumen kepada produk atau layanan Anda.
Strategi branding
Lalu, bagaimana strategi membangun merek yang kuat dalam bisnis kuliner?
Identifikasi
Nah, hal paling mendasar dalam proses awal membangun merek ialah
mengidentifikasikan produk dengan cara mendefinisikan produk itu.
Misalnya, Anda ingin membuka bisnis restoran. Hal standar yang harus Anda miliki
adalah makanan yang enak, tempat yang nyaman, dan pelayanan yang baik.
Anda juga perlu mengembangkan identifikasi dan definisi produk dari sisi point
of difference. Pertanyaan yang perlu Anda jawab adalah, apa yang membedakan produk
Anda dengan produk yang lain.
Henky Eko Sriyantono, pakar dan praktisi bisnis, mengamini, membuat diferensiasi dan
keunikan produk maupun layanan merupakan hal yang penting dalam membangun
merek. Sebab, produk yang unik akan jadi bahan perbincangan positif di masyarakat.
Otomatis, pemilik waralaba Bakso Malang Kota Cak Eko ini bilang, merek produk Anda
nantinya terangkat dan semakin dikenal.
Sebagai identitas merek, logo juga tak kalah penting. Logo yang enak dipandang akan
lebih menarik konsumen untuk membeli. Karena itu, aspek visual menjadi hal yang
penting.
Secara praktis, Henky mengatakan, merancang logo dan merek dimulai dengan
membuat ilustrasi yang menggambarkan produk kuliner yang akan dijual. Kemudian,
cari nama yang menggambarkan jenis makanan yang tersebut. "Semua itu lalu
diterjemahkan ke dalam bentuk logo," ujar dia.
Kemasan
Langkah selanjutnya ialah membuat kemasan. Ingat, Erwin bilang, kemasan harus
menggambarkan identitas produk kita. Jadi, dari kejauhan, konsumen bisa mengenali
produk kita dan menimbulkan keinginan untuk membeli.
Menurut Henky, membuat dan memilih jenis kemasan harus memperhatikan pemilihan
warna sekaligus bahannya. "Warna sebaiknya eye catching disertai desain kemasan
yang kekinian," kata Henky.
Fredy menambahkan, aspek visual bukanlah perkara nomor satu dalam memilih
kemasan. Fungsi dasar kemasan sebagai wadah makanan menjadi hal yang perlu Anda
pikirkan secara serius.
Menurut dia, kemasan makanan harus aman. Oleh karena itu, pertimbangkan ulang, apa
saja bahan dasar kemasan dan zat yang terkandung dalam bahan kemasan itu.
Promosi
Sudah punya produk dengan merek dan logo yang oke. Kemasan juga menarik. Tapi,
mengapa produk tidak laris?
Fredy menuturkan, Anda perlu kerja keras dalam membangun dan mengembangkan
merek di saat banyak orang juga ingin agar produknya menjadi nomor satu. Nah, inilah
saatnya Anda mengerjakan strategi pemasaran melalui promosi.
Banyak cara bisa Anda lakukan, baik lewat jalur offlline maupun pemasaran online.
"Perangkat pemasaran harus disesuaikan dengan produk dan target konsumen," imbuh
Fredy.