Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MAKALAH ASESMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENILAIAN AUTENTIK

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

RIFALDI A23118093

NUR PADILA SUSANTI A23119024

RICK CLOVE PODUNG A23119048

NI LUH REGITA EKA WIDHIANI A23119080

JIHAN SYAFIRAH A23119104

CHORNELIUS ABDY SILABAN A23119144

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan nikmatnya kepada kita sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah
ini dengan baik dan benar. Makalah ini disusun dari bernagai referensi, dengan
maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Asesmen Pembelajaran Matematika.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat


kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika terdapat kekurangan ataupum
kesalahan tersebut. Kemudian kami harapkan kepada pembaca dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun sehingga kedepannya kami dapat lebih baik
lagi dalam menyusun makalah.

Dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Palu, 15 Mei 2021

Penyusun

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

2.1 Penilaian Portofolio ................................................................................... 3


2.2 Penilaian Jurnal ......................................................................................... 10
2.3 Penilaian Observasi ................................................................................... 12

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 16

Kesimpulan..................................................................................................... 16
Saran .............................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 18

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian merupakan tiga dimensi


dari sekian banyak dimensi yang sangat penting dalam pendidikan. Ketiga
dimensi tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Kurikulum merupakan penjabaran tujuan pendidikan yang menjadi landasan
proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan guru
untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum.

Asesmen atau penilaian merupakan salah satu kegiatan terpenting tetapi


juga paling banyak diperdebatkan, yang melibatkan guru. Asesmen juga
merupakan alat yang tak ternilai harganya bagi guru dan system pendidikan, yang
memungkinkan guru untuk merencanakan pelajarannya dengan lebih baik dengan
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan murid-muridnya, dan ini
membantu pihak guru maupun sekolah untuk melihat apakah murid-murid benar-
benar belajar dari apa yang diajarkan. Guru kemudian dapat menyesuaikan
pengajarannya bila hal ini tidak terjadi. Asesmen juga dapat memungkinkan guru
untuk melihat seberapa jauh kinerja murid untuk melihat seberapa jauh kinerja
murid mereka dibandingkan norma nasional yang ada.

Istilah asesmen mengacu pada semua informasi yang dikumpulkan tentang


murid di kelas oleh guru, baik melalui pengetesan formal, esai, dan pekerjaan
rumah, atau secara informal melalui observasi atau interaksi.

Berkembangnya metode dalam pendidikan tentu saja sejalan dengan


berkembangnya sistem evaluasi di dalam pendidikan dan pembelajaran itu sendiri.
Namun, sampai sekarang masih banyak sekolah-sekolah yang terlalu kaku dan
tradisional dalam menerapkan sistem evaluasi kepada siswa. Siswa terkadang
hanya dihadapkan pada sesuatu yang hanya bersifat fakta, jawaban pendek atau
pertanyaan pilihan ganda. Siswa hanya dinilai pada sejumlah tugas terbatas yang

1
mungkin tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan di kelas, menilai dalam situasi
yang telah ditentukan sebelumnya di mana kandungannya sudah ditetapkan,
seolah hanya menilai prestasi, jarang memberi sarana untuk menilai kemampuan
siswa memonitor pembelajaran mereka sendiri bahkan jarang memasukkan soal-
soal yang menilai responemotional terhadap pengajaran.

Pada dasarnya, suatu sistem penilaian yang baik adalah tidak hanya
mengukur apa yang hendak diukur, namun juga dimaksudkan untuk memberikan
motivasi kepada siswa agar lebih bertanggung jawab atas apa yang mereka
pelajari, sehingga penilaian menjadi bagian integral dari pengalaman
pembelajaran dan melekatkan aktivitas autentik yang dilakukan oleh siswa yang
dikenali dan distimulasi oleh kemampuan siswa untuk menciptakan atau
mengaplikasikan pengetahuan yang mereka dapat di ranah yang lebih luas.

Autenticassessment dianggap mampu untuk lebih mengukur secara


keseluruhan hasil belajar dari siswa karena penilaian ini menilai kemajuan belajar
bukan melulu hasil tetapi juga proses dan dengan berbagai cara. Dengan kata lain
sistem penilaian seperti ini dianggap lebih adil untuk siswa sebagai pembelajar,
karena setiap jerih payah yang siswa hasilkan akan lebih dihargai. Berdasarkan
uraian pada latar belakang, penyusun tertarik untuk menyusun makalah yang
berjudul ”Penilaian Autentik (AuthenticAssessment)”.

2.2 Rumusan Masalah


2.2.1 Apa dan bagaimana penilaian portofolio itu?
2.2.2 Apa dan bagaimana penilaian jurnal itu?
2.2.3 Apa dan bagaimana penilaian observasi itu?

2.3 Tujuan
2.3.1 Menjelaskan penilaian portofolio
2.3.2 Menjelaskan penilaian jurnal
2.3.3 Menjelaskan penilaian observasi

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Penilaian Portofolio


Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai
kumpulan seluruh karya siswa dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-
integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas
siswa dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata
yang mencerminkan kepedulian siswa terhadap lingkungannya. Penilaian
portofolio adalah penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam suatu
periode tertentu. Informasi perkembangan siswa dapat berupa hasil karya terbaik
siswa selama proses belajar, pekerjaan hasil tes, piagam penghargaan, atau bentuk
informasi lain yang terkait kompetensi tertentu dalam suatu mata pelajaran. Dari
informasi perkembangan itu siswa dan guru dapat menilai kemajuan belajar yang
dicapai dan siswa terus berusaha memperbaiki diri. Secara teknis pengelolaan
penilaian portofolio dapat ditempuh dalam berbagai variasi. Walaupun demikian
pengelolaannya mengacu pada paling sedikit tujuh unsur kunci, yaitu:
a) Membuat siswa memahami makna portofolio dalam kaitan dengan
pencapaian dan kemajuan hasil belajarnya;
b) Menentukan topik pekerjaan atau karya siswa yang akan dikoleksi sebagai
portofolio;
c) Mengumpulkan dan menyimpan pekerjaan atau karya siswa yang dipilih
sebagai portofolio;
d) Memilih atau menentukan kriteria untuk menilai pekerjaan atau karya
siswa yang akan dikoleksi sebagai portofolio;
e) Membantu dan mendorong siswa agar selalu mengevaluasi dan
memperbaiki hasil-hasil pekerjaan atau karya portofolio mereka;
f) Menjadwalkan dan melaksanakan pertemuan portofolio dengan siswa;

3
g) Melibatkan orang tua dan unsur lain dalam program dan pelaksanaan
penilaian portofolio siswa Penilaian portofolio berbeda dengan jenis
penilaian yang lain.
Penilaian portofolio bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
membangun dan merefleksi suatu tugas atau karya melalui pengumpulan
(collection) sehingga hasil pekerjaan tersebut dapat dinilai dan dikomentari oleh
guru dalam periode tertentu. Sehingga penilaian portofolio merupakan suatu
pendekatan dalam penilaian kinerja siswa. Salah satu keunggulan penilaian
portofolio adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
pengetahuan yang dimilikinya. Selain itu dengan adanya portofolio siswa dapat
dengan mudah mengukur sejauh mana perkembangan kemampuan yang telah
diperolehnya. Sehingga siswa akan mampu melakukan penilaian diri (self-
assessment). Penilaian portofolio dapat digunakan sebagai alat formatif maupun
sumatif. Portofolio sebagai alat formatif digunakan untuk memantau kemajuan
siswa dari hari ke hari dan mendorong siswa dalam merefleksi pembelajaran
mereka sendiri. Portofolio seperti ini difokuskan pada proses perkembangan.
Sedangkan penilaian portofolio sumatif dapat dilaksanakan pada saat akhir
semester atau akhir tahun pelajaran. Hasil penilaian portofolio sebagai alat
sumatif ini dapat digunakan untuk mengisi angka rapor siswa, yang menunjukkan
prestasi siswa dalam mata pelajaran tertentu. Portofolio dapat dijadikan sebagai
bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan siswa sehingga guru
dan orang tua mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuann
siswa. Fungsi penilaian portofolio dapat kita lihat dariberbagai segi, yaitu :
a) Portofolio sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kemampuan siswa, tanggung
jawab dalam belajar, perluasan dimensi belajar, dan inovasi pembelajaran.
b) Portofolio sebagai alat pembelajaran, karena portofolio mengharuskan
siswa untuk mengoleksi dan menunjukkan hasil kerja mereka.
c) Portofolio sebagai alat penilaian autentik (autentic assessment).

4
d) Portofolio sebagai sumber informasi bagi siswa untuk melakukan
selfassessment. Maksudnya, siswa mempunyai kesempatan untuk menilai
kemampuannya.

Adapun bentuk-bentuk penilaian portofolio diantaranya sebagai berikut:


a) Cacatan anekdotal, yaitu berupa lembaran khusus yang mencatat segala
bentuk kejadian mengenaiperilaku siswa, khususnya selama
berlangsungnya proses pembelajaran. Lembaran ini memuat identitas yang
diamati, waktu pengamatan dan lembar rekaman kejadiannya.
b) Ceklist atau daftar cek, yaitu daftar yang telah disusun berdasarkan tujuan
perkembangan yang hendak dicapai siswa.
c) Skala penilaian yang mencatat isyarat tujuan kemajuan perkembangan
siswa.
d) Respon-respon siswa terhadap pertanyaan.
e) Tes skrinning yang berguna untuk mengidentidfikasi keterampilan siswa
setelah pengajaran dilakukan, misalnya: tes hasil belajar, PR, LKS, dan
laporan kegiatan lapangan.
Dibawah ini adalah contoh salah satu bentuk dan susunan portofolio yang
diinginkan guru kepada siswanya.

PORTOFOLIO
Tujuan utama dari portofolio adalah untuk melihat kemampuan terbaik
kalian dalam matematika tahun ini. Berhati-hatilah memilih topik untuk
portofolio.
Isi
_______ Lembar cover dengan nama, guru, kelas, tanggal
_______ Lembar kata pengantar
_______ Tabel isi
_______ Memasukkan beberapa catatan (5-7 halaman)
_______ Memasukkan lembar refleksi Kemampuan berkomunikasi
_______ Catatan yang terorganisasi menuju tujuan

5
Kemampuan berkomunikasi
_______ Catatan yang terorganisasi menuju tujuan
_______ Catatan yang terbaca oleh pembaca
_______ Menggunakan tabel, grafik, gambar, chart untuk berkomunikasi
_______ Menggunakan bahasa matematika yang tepat
Kemampuan teknologi
_______ Menunjukkan penggunaan teknologi yang sesuai
_______ Menunjukkan keahlian dalam teknologi
Pemecaham masalah dan kemampuan penalaran
_______ Menunjukkan masalah yang pendekatan secara logika
_______ Menunjukkan pemecahan masalah yang beragam dalam
memecahan masalah
_______ Menunjukkan aplikasi kehidupan nyata dari matematika
Sumber: Pam Belt (2008)

Berikut ini adalah contoh Uraian tugas yang hasilnya akan menjadi
portofolio siswa:
1. Tugas ini dilaksanakan secara individu di luar jadwal belajar
matematika di sekolah.
2. Catatlah kegiatanmu sehari-hari selama lima hari pada hari-hari sekolah
(bukan hari libur). Apa pekerjaan ayahmu dan 5 orang tetanggamu.
3. Kegiatan yang dicatat adalah: (a) apa pekerjaan ayahmu dan 5 orang
tetanggamu , (b) lama (waktu) masa kerja dalam hitungan tahun. Bila
kamu juga berminat untuk mencatat, lakukan pengamatan kegiatan yang
dilakukannya dan perdalam data hasil pengamatan dengan wawancara agar
data akurat.
4. Tuangkan hasil pencatan dalam bentuk tabel. Bila dalam lima hari ada
macam kegiatan yang tidak dilakukan setiap hari, abaikan. Tuliskan dalam
tabel, macam kegiatan yang setiap hari dilakukan. Bila terjadi waktu yang
diperlukan untuk melakukan suatu kegiatan berbeda.

6
5. pilihlah salah satu waktu yang dipandang mewakili semua waktu dalam
lima hari tersebut untuk dituangkan dalam tabel.

6. Buatlah diagram/grafik yang menggambarkan macam kegiatan dan


banyak jam untuk melakukan masing-masing kegiatan.

7. Tugas ini diselesaikan dalam jangka waktu maksimal dua minggu


setelah tugas diinformasikan. Untuk perbaikan hasil tugas maksimal
seminggu.

8. Penyelesaian tugas yang dikumpulkan terdiri atas: (a) sajian data hasil
pengamatan/wawancara dalam bentuk tabel, (b) tampilan diagram atau
grafik, (c) perhitungan yang digunakan dalam membuat diagram atau
grafik, (d) penjelasan ringkas tentang alasan pemilihan jenis diagram atau
grafik cara membuat (menggambar) diagram atau grafik.

Berikut ini adalah salah satu contoh penilaian portofolio

Contoh Pedoman penskoran untuk tugas portopolio Pedoman penskoran hasil


tugas yang akan menjadi portofolio:

Aspek : Tabel
 Tingkat 1:
a. Data macam kegiatan dan banyaknya waktu menunjukkan
tidak ada korespondensi.
b. Jumlah waktu yang digunakan tidak 24 jam.
 Tingkat 2:
a. Ada usaha menampilkan korespondensi antara macam
kegiatan dan banyaknya waktu namun belum mencakup
seluruh bagian data .
b. Jumlah waktu yang digunakan tidak 24 jam.

7
 Tingkat 3:
a. Korespondensi antara macam kegiatan dan banyaknya
waktu ditampilkan dengan tabel yang mudah terbaca
namun masih ada kesalahan pada nama komponen dan
atau judul table.
b. Jumlah waktu 24 jam
 Tingkat 4:
a. Korespondensi antara macam kegiatan dan banyaknya
waktu ditampilkan dengan tabel yang tepat dan mudah
terbaca.
b. Jumlah waktu yang digunakan untuk seluruh kegiatan telah
24 jam.

Aspek : Diagram atau Grafik


 Tingkat 1:
a. Diagram atau grafik yang dipilih tidak tepat
b. Ukuran-ukuran pada diagram atau grafik semuanya tidak
sesuai dengan kuantitas data dan atau skala gamba
 Tingkat 2:
a. Diagram atau grafik yang dipilih tidak tepat
b. Masih ada ukuranukuran pada diagram atau grafik yang
tidak sesuai dengan kuantitas data dan atau skala gambar
 Tingkat 3:
a. Bentuk diagram atau grafik tepat
b. Ukuran-ukuran pada diagram atau grafik sudah sesuai
dengan kuantitas data dan atau skala gambar
c. Sajian diagram atau grafik kurang rapi dan tidak jelas
 Tingkat 4:
a. Bentuk diagram atau grafik tepat
b. Ukuran-ukuran pada diagram atau grafik sesuai dengan
kuantitas data dan atau skala gambar

8
c. Sajian diagram atau grafik rapi dan jela

Aspek : Perhitungan terkait Tabel dan Diagram/Grafik


 Tingkat 1:

Terdapat banyak kesalahan dalam per-hitungan

 Tingkat 2:
Ada beberapa kesalahan teknis dalam perhitungan yang
berpengaruh pada peta data secara keseluruhan
 Tingkat 3:
Terjadi kesalahan teknis dalam perhitungan namun tidak
berpengaruh pada peta data secara keseluruhan
 Tingkat 4:
Tidak ada kesalahan perhitungan

Aspek : Penjelasan
 Tingkat 1:
a. Penjelasan tidak benar
b. Kalimat-kalimatnya sulit dipahami atau diartikan
 Tingkat 2:
a. Penjelasan benar namun tidak runtut
b. Kalimat-kalimatnya sulit diartikan
 Tingkat 3:
a. Penjelasan benar
b. Kalimat kalimatnya mudah dipahami atau diartikan
 Tingkat 4:
a. Penjelasan benar, runtut dan menunjukkan pemahaman
komperhensif tentang kelebihan dan kekurangan dari
macam-macam grafik
b. Kalimat-kalimatnya mudah dipahami atau mudah diartikan

9
2.2 Penilaian Junal

Jurnal belajar adalah wadah yang memuat hasil refleksi dalam bidang
pembelajaran yang diperuntukan bagi peserta didik. Guru, kepala sekolah dan
pengawas sekolah dapat membacanya sebagai bahan masukan untuk melihat
kemampuan peserta didik dalam bidang yang dipelajarinya. Peserta didik
mengisinya dengan hasil bacaan, hasil diskusi, refleksi terhadap temuan dalam
pembelajaran, hasil pengamatan, hasil abstraksi atau apa saja yang berkaitan
dengan pembelajaran di sekolah.
Jurnal pembelajaran (learningjournal) sering disebut pula jurnal reflektif
,adalah sebuah dokumen yang secara terus-menerus bertambah dan berkembang,
biasanya ditulis oleh seorang pembelajar untuk mencatat setiap kemajuan
belajarnya.
Jurnal pembelajaran bukanlah berisi ringkasan materi pelajaran, tetapi
lebih fokus pada reaksi terhadap apa yang sedang dan telah dipelajari atau dibaca,
bukan juga sebagai katalog belajar yang berisi peristiwa belajar yang dialami si
pembelajar, tetapi merupakan catatan refleksi dan pemikiran atas apa apa yang
sedang dan telah dipelajari. Penilaian Jurnal berarti penilaian terhadap Jurnal
belajar peserta didik.

Prosedur penyusunan jurnal belajar:


1. Memerintahkan siswa untuk membuat jurnal tentang dan bagaimana
belajar mereka.
2. Menyarankan agar mereka menulis dua kali seminggu, sebagian dari apa
yang mereka rasakan dan pikirkan tentang hal-hal yang mereka pelajari.
3. Mengumpulkan, baca dan komentari jurnal tersebut secara berkala agar
siswa menjadi bertanggung jawab untuk menyimpannya dan agar guru
dapat menerima umpan balik.

10
Sedangkan fokus jurnal belajar antara lain:
a. Apa yang belum jelas atau apa yang mereka tidak setujui.
b. Bagaimana kaitan pengalaman belajar dengan kehidupan pribadi mereka.
c. Bagaimana pengalaman belajar terrefleksikan dalam hal-hal lain yang
mereka baca, lihat, dan kerjakan.
d. Apa yang telah mereka amati tentang diri mereka dan orang lain
semenjak merasakan pengalaman belajar.
e. Apa yang mereka petik dari pengalaman belajar.
f. Apa yang hendak mereka kerjakan sebagai hasil dari pengalaman belajar

Adapun Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Jurnal Belajar


a. Kelebihan:
 Membantu mengidentifikasi apa yang telah dipelajari dan
meningkatkan bagian yang masih kurang.
 Membantu melihat pola belajar dan gaya belajar.
 Memberikan gambaran mengenai kemajuan yang didapat, masalah
yang dihadapi dan bagaimana menyelesaikannya
 Memiliki catatan tentang segala aktivitas yang telah dilakukan,
catatan yang dapat dibaca kembali sebagai pelajaran di masa yang
akan datang.
 Membantu pengorganisasian belajar
 Melatih kemampuan menulis pertanyaan guru.
 Melatih kemampuan mengkomunikasikan respon dengan cara yang
dirasa nyaman.

b. Kekurangan;
 Standar penilaian tiap anak berbeda/ penilaian bersifat individualis
 Refleksi yang dihasilkan anak bisa sangat kompleks
 Dapat mengganggu fiokus belajar anak dalam suatu materi

11
 Tidak efisien jika pelaksanaan tidak terintegrasi dengan waktu
penyampaian materi

2.3 Penilaian Observasi

Penilaian melalui observasi atau pengamatan observasi adalah suatu


kegiatan yang dilakukan tutor/guru untuk mendapatkan informasi tentang siswa
dengan cara mengamati tingkah laku dan kemampuannya selama kegiatan
observasi berlangsung. Observasi dapat ditujukan kepada siswa secara
perseorangan ataupun kelompok. Datam kegiatan observasi perlu dipersiapkan
format pengamatan. Di dalam format pengamatan di antaranya berisi:

(1) perilaku-perilaku atau kemampuan yang akan dinilai,

(2) batas waktu pengamatan.

Observasi merupakan suatu pengamatan langsung terhadap siswa dengan


memperhatikan tingkah lakuya. Secara umum observasi adalah cara menghimpun
bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan
dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang
dijadikan sasaran pengamatan. Observasi dapat dilakukan pada berbagi tempat
misalnya kelas pada waktu pelajaran, dihalaman sekolah pada waktu bermain,
dilapangan pada waktu murid olah raga, upacara dan lain-lain.

Menurut cara dan tujuannya observasi dapat dibedakan menjadi 3 macam:

1) Observasi partisipatif dan nonpartisipatif


Observasi partisipatif adalah observasi dimana orang yang mengobservasi
(observer) ikut ambil bagian alam kegiatan yang dilakukan oleh objek
yang diamatinya. Sedangkan observasi nonpartisipatif, observasi tidak
mengambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objeknya. Atau
evaluator berada “diluar garis” seolah-olah sebagai penonton belaka.

12
Contoh observasi partisipatif : Misalnya guru mengamati setiap anak.
Kalau observasi nonpartisipatif, guru hanya sebagai pengamat, dan tidak
ikut bermain.

2) Observasi sistematis dan observasi nonsitematis


Observasi sistematis adalah observasi yang sebelum dilakukan, observer
sudah mengatur sruktur yang berisi kategori atau kriteria, masalah yang
akan diamati. Sedangkan observasi nonsistematis yaitu apabila dalam
pengamatan tidak terdapat stukturketegori yang akan diamati. Contoh
observasi sistematis misalnya guru yang sedang mngamati anak-anak
menanam bunga. Disini sebelum guru melaksanakan observasi sudah
membuat kategori-kategori yang akan diamati, misalnya tentang:
kerajinan, kesiapan, kedisiplinan, ketangkasan, kerjasama dan kebersihan.
Kemudian ketegori-kategori itu dicocokkan dengan tingkah laku murid
dalam menanam bunga. Kalau observasi nonsistematis maka guru tidak
membuat kategori-kategori diatas, tetapi langsung mengamati anak yang
sedang menanam bunga.

3) Observasi Eksperimental
Observasi eksperimental adalah observasi yang dilakukan secara
nonpartisipatif tetapi sistematis. Tujuannya untuk mengetahui atau melihat
perubahan, gejala-gejala sebagai akibat dari situasi yang sengaja diadakan.
Sebagai alat evaluasi , observasi digunakan untuk:
 Menilai minat, sikap dan nilai yang terkandung dalam diri siswa.
 Melihat proses kegiatan yang dilakukan oleh siswa maupun
kelompok.
 Suatu tes essay / obyektif tidak dapat menunjukan seberapa
kemampuan siswa dapat menjelaskan pendapatnya secara lisan,
dalam bekerja kelompok dan juga kemampuan siswa dalam
mengumpulkan data

13
Observasi yang baik dan tepat harus memilki sifat-sifat tertentu yaitu:

a. Hanya dilakukan sesuai dengan tujuan pengajaran


b. Direncanakan secara sistematis
c. Hasilnya dicatat dan diolah sesuai dengan tujuan
d. Dapat diperika validitas, rehabilitas dan ketelitiaanya.

Observasi sebagai alat penilain nontes, mempunyai beberapa kelebihan,


antara lain:

a. Kelebihan
Observasi dapat memperoleh data sebagai aspek tingkah laku anak. Dalam
observasi memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya
suatu gejala atau kejadian yang penting. Observasi dapat dilakukan untuk
melengkapi dan mencek data yang diperoleh dari teknik lain, misalnya
wawancara atau angket. Observer tidak perlu mengunakan bahasa untuk
berkomunikasi dengan objek yang diamati, kalaupun menggunakan, maka
hanya sebentar dan tidak langsung memegang peran.

b. Kelemahan
Observasi tidak dapat mengungkapkan kehidupan pribadi seseorag yang
sangat dirahasiakan. Apabila seseorang yang diamati sengaja
merahasiakan kehidupannya maka tidak dapat diketahui dengan observasi.
Misalnya mengamati anak yang menyayi, dia kelihatan gembira, lincah .
Tetapi belum tentu hatinya gembira, dan bahagia. Mungkin sebaliknya, dia
sedih dan duka tetapi dirahasiakan. Apabila si objek yang diobservasikan
mengetahui kalau sedang diobservasi maka tidak mustahil tingkah lakunya
dibuat-buat, agar observer merasa senang. Observer banyak tergantung
kepada faktor-faktor yang tidak dapat dapat dikontrol sebelumya.

14
Langkah-langkah menyusun observasi :

1. Merumuskan tujuan
2. Merumuskan kegiatan
3. Menyusun langkah-langkah
4. Menyusun kisi-kisi
5. Menyusun panduan observasi
6. Menyusun alat penilaian

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai


kumpulan seluruh karya siswa dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-
integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas
siswa dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata
yang mencerminkan kepedulian siswa terhadap lingkungannya.

Penilaian portofolio bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam


membangun dan merefleksi suatu tugas atau karya melalui pengumpulan
(collection) sehingga hasil pekerjaan tersebut dapat dinilai dan dikomentari oleh
guru dalam periode tertentu.

Jurnal pembelajaran bukanlah berisi ringkasan materi pelajaran, tetapi


lebih fokus pada reaksi terhadap apa yang sedang dan telah dipelajari atau dibaca,
bukan juga sebagai katalog belajar yang berisi peristiwa belajar yang dialami si
pembelajar, tetapi merupakan catatan refleksi dan pemikiran atas apa apa yang
sedang dan telah dipelajari. Penilaian Jurnal berarti penilaian terhadap Jurnal
belajar peserta didik.
Prosedur penyusunan jurnal belajar:
1. Memerintahkan siswa untuk membuat jurnal tentang dan bagaimana
belajar mereka.
2. Menyarankan agar mereka menulis dua kali seminggu, sebagian dari apa
yang mereka rasakan dan pikirkan tentang hal-hal yang mereka pelajari.
3. Mengumpulkan, baca dan komentari jurnal tersebut secara berkala agar
siswa menjadi bertanggung jawab untuk menyimpannya dan agar guru
dapat menerima umpan balik.

16
Penilaian melalui observasi atau pengamatan observasi adalah suatu
kegiatan yang dilakukan tutor/guru untuk mendapatkan informasi tentang siswa
dengan cara mengamati tingkah laku dan kemampuannya selama kegiatan
observasi berlangsung. Observasi dapat ditujukan kepada siswa secara
perseorangan ataupun kelompok. Datam kegiatan observasi perlu dipersiapkan
format pengamatan. Di dalam format pengamatan di antaranya berisi:

(1) perilaku-perilaku atau kemampuan yang akan dinilai,

(2) batas waktu pengamatan.

Langkah-langkah menyusun observasi :

1. Merumuskan tujuan
2. Merumuskan kegiatan
3. Menyusun langkah-langkah
4. Menyusun kisi-kisi
5. Menyusun panduan observasi
6. Menyusun alat penilaian

3.2 Saran

Akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dan kami sebagai penyusun


makalah berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca, khususnya kepada
para pemerhati pendidikan, agar pendidikan di Indonesia bisa terarah dan mampu
mencapai tujuannya.
Kami menyadari bahwa makalah ini mempunyai banyak kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
mengenai pembahasan makalah ini agar makalah ini menjadi lebih sempurna.

17
DAFTAR PUSTAKA
Sesanti, Nyamik Rahayu.2017. ASESMENT PEMBELAJARAN MATEMATIKA.
Malang:Perpustakaan Nasional

https://ariermawan.blogspot.com/2012/05/jurnal-belajar-dan-proyek.html?m=1
(diakses: 16 Mei 2021,14.54 WITA)

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKA
N/196105011986011-
ZAINAL_ARIFIN/Silabus_Evaluasi_Pembelajaran/Penilaian_Portofolio__Makal
ah_.pdf (diakses: 16 Mei 2021, 15.10 WITA)
https://www.rijal09.com/2016/03/teknik-dan-alat-penilaian.html?m=1 (diakses:
16 Mei 2021, 15.35 WITA)

18

Anda mungkin juga menyukai