Kristia Elizabeth D - Universitas Hasanuddin - PKM RE+Sampul
Kristia Elizabeth D - Universitas Hasanuddin - PKM RE+Sampul
PKM-RE
Diusulkan oleh:
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. i
DAFTAR ISI .................................................................................. ii
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................2
1.5 Keutamaan Penelitian ............................................................................3
1.6 Temuan yang Ditargetkan dan Kontribusi Penelitian ............................3
1.7 Luaran Penelitian ...................................................................................3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................4
2.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) ................................................................4
2.2 Tanah longsor ........................................................................................4
2.2.1 Pengertian tanah longsor .................................................................4
2.2.2 Penyebab terjadinya pergerakan massa tanah .................................5
2.3 Penginderaan Jauh ..................................................................................4
2.4 Landsat 8 ................................................................................................4
2.5 Unmanned Aerial Vehicle (UAV) .........................................................5
2.4 Sistem Informasi Geografis (SIG) ........................................................5
2.7 Cohen’s Kappa .......................................................................................5
2.8 Uji Ketelitian Peta ..................................................................................5
BAB 3. METODE PENELITIAN ........................................................................6
3.1 Waktu dan tempat .................................................................................6
3.2 Tahapan Penelitian ................................................................................6
3.3 Prosedur pelaksanaan penelitian ...........................................................7
3.3.1 Persiapan Alat dan Bahan ................................................................7
3.3.2 Tahap Pengambilan Data .................................................................7
3.3.3 Tahap Analisis Data .........................................................................7
3.3.4 Pembuatan Peta Kerawanan Bencana Tanah Longsor .....................8
3.4 Luaran dan Indikator Capaian yang Terukur Tiap Tahapan .................8
3.5 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................9
4.1 Biaya .....................................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan ....................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................10
LAMPIRAN .......................................................................................................11
i
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah longsor (landslide) merupakan bencana yang tak dapat diprediksi
kapan terjadi peristiwa tersebut utamanya didaerah yang topografinya berlereng
(Anwar dkk 2003). Gerakan tanah adalah suatu konsekuensi fenomena dinamis
alam untuk mencapai kondisi baru akibat gangguan keseimbangan lereng yang
terjadi, baik secara alamiah maupun akibat ulah manusia (Anwar dkk, 2003).
Jariyah dan Pramono (2012), dan Prayudyaningsih (2011) menyatakan bahwa
curah hujan yang tinggi dan kondisi lahan yang kurang mendukung merupakan
penyebab utama terjadinya tanah longsor. Selain itu, adanya tanah jenuh air di
atas lapisan kedap air pada bidang gelincir pada lereng yang curam dan tidak
berfungsinya pengikat agregat tanah juga dapat memicu terjadinya tanah
longsor.
Semakin berkembangnya teknologi penginderaan jauh serta berbagai
kelebihannya membuat kemajuan diberbagai bidang, termasuk salah satunya
adalah untuk menganalisis bencana tanah longsor pada suatu daerah.
Penginderaan jauh didefinisikan sebagai suatu seni dalam mengolah dan
menafsirkan citra untuk mendapatkan suatu informasi (Ardiansyah, 2015).
Pengideraan jauh dapat menggunakan berbagai sumber data diantaranya data
citra satelit maupun Unmaned Aerial Vehicle UAV. Menggunakan dari kedua
data tersebut dapat dilakukan dengan cepat serta dapat menjangkau daerah yang
tidak dapat dijangkau secara terestris (Auliya dkk 2017). Citra Landsat dan
UAV memiliki keefektifan yang tinggi. Dari segi biaya dan waktu lebih cepat
dibandingkan dengan pesawat konvensional. Sehingga cocok diterapkan pada
pemetaan yang memiliki resolusi yang cukup sehingga untuk melakukan
pemetaan sangat baik untuk dilakukan.
Provinsi Sulawesi Selatan adalah salah satu Provinsi di Indonesia yang
terletak di jazirah selatan Pulau Sulawesi, dengan luas 4.611.845 ha (42% dari
luas seluruh Pulau Sulawesi) dan memiliki tingkat kepadatan penduduk sekitar
165 jiwa per km persegi. Keadaan geografis Provinsi Sulawesi Selatan cukup
beragam karena daerah ini memiliki beberapa sungai, danau dan pegunungan.
Jumlah sungai yang mengaliri wilayah Sulawesi Selatan tercatat sekitar 65
aliran sungai (BNPB 2011).
Topografi di Kabupaten Jeneponto relatif bervariasi, mulai dari topografi
datar (flat), berombak (undulating), bergelombang (rolling), berbukit (hilly)
hingga bergunung (mountainous). Topografi datar-berombak (kemiringan
lereng di bawah 15%) tersebar dengan luasan sekitar sekitar 42.715 ha, atau
sekitar 53,68% dari luas total Kabupaten Jeneponto. Kecamatan Bangkala dan
Bangkala Barat memiliki luas areal dengan kemiringan lereng lebih besar dari
40 %, yakni masing-masing sekitar 8.100 ha dan 8.700 ha (BAPPEDA 2017).
Bencana tanah longor salah satunya terjadi pada tanggal 19 Januari 2021 di
Desa Kapita Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan,
2
Kejadian bencana ini memisahkan jalan poros antar Kabupaten antaranya jalan
Desa Kapita yang menjadi akses ke Desa Marayoka, Pappaluang dan Ke
Kabupaten Gowa.
Pada Penelitian ini, data yang digunakan adalah citra Landsat-8 OLI dan
hasil dari pemotretan foto udara dari kamera Quadcopter dengan menggunakan
rapid mapping (pemetaan cepat) sebagai pemetaan bencana tanah longsor yang
terjadi di Desa Kapita, Kabupaten Jeneponto. Dengan menggunakan data
tersebut maka akan memperoleh perbedaan dalam luas daerah yang telah terjadi
longsor. Perbedaan tersebut dapat dilihat ketelitian masing-masing luas yang
telah terjadi longsor.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat luasan longsor dari citra resolusi tinggi dan
menengah menggunakan?
2. Bagaimana efektivitas luasan daerah dari citra resolusi tinggi dan
resolusi menengah?
3. Bagaimana metode dan penerapan serta tingkat kefektivan metode yang
digunakan?
1.3 Tujuan Khusus
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka diperoleh tujuan
sebagai berikut:
1. Mengetahui bencana tanah longsor yang dihasilkan dari citra resolusi
tinggi dan menengah.
2. Mengetahui efektivitas luasan bencana tanah longsor dari citra resolusi
tinggi dan menengah.
3. Mengetahui tingkat kefektivan metode.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini diharapkan mampu menjadi solusi untuk pengunaan
citra udara secara tepat dan sesuai dengan kondisi lingkungan serta penelitian
ini pula menjadi himbauan kepada masyarakat mengatasi bencana tanah longsor
dan memberikan edukasi terhadap masyarakat kerugian-kerugian yang terjadi
akibat terjadinya tanah longsor kemudian, mendapatkan perhatian pemerintah
dalam menjaga kestabilan ekosistem yang berada dilokasi tersebut
Teknologi citra resolusi tinggi dan menengah yang akan dikaji pada
penelitian ini adalah bencana tanah longsor yang dapat menjangkau daerah yang
tidak dapat dijangkau sehingga bermanfaat bagi masyarakat sehingga
menumbuhkan sadar akan kerugian yang terjadi akibat longsor (landslide) yang
menimbulkan kerugian material maupun immaterial serta mengedukasi
masyarkat akan pentingnya konservasi tanah dan air.
3
disedikan untuk pengembangan sistem darat dan melakukan operasi misi terus-
menerus. Landsat-8 direncanakan mempunyai durasi misi selama 5-10 tahun,
dilengkapi dua sensor yang merupakan hasil pengembangan dari sensor yang
terdapat pada satelitsatelit pada program Landsat sebelumnya. Kedua sensor
tersebut yaitu Sensor Operational Land Manager (OLI) yang terdiri dari 9 Band
serta Sensor InfraRed Sensor (TIRS) yang terdiri dari 2 band (USGS).
2.5 Unmanned Aerial Vehicle (UAV)
UAV dapat mejadi sarana untuk melakukan pemetaan secara fotogrametri.
Fotogrametri UAV digunakan sebagai alat pengukuran baru untuk fotogrametri.
Fotogrametri UAV dapat dijabarkan sebagai platform pengukuran fotogrametri
yang yang dikendalikan dari jarak jauh, secara otomatis atau semi ± otomatis, tanpa
ada pilot duduk didalam wahana udara tersebut kali (Eisenbei, 2009 dalam
Kentjana, 2013).
2.6 Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sistem
Informasi Geografis adalah sebuah sistem mengintegrasikan berbagai sumber daya
fisik dan logika-logika perhitungan dan analisa yang berhubungan dengan objek-
objek yang terdapat di permukaan bumi. SIG telah berbasiskan teknologi komputer
berupa perangkat lunak yang mampu mengerjakan proses pemasukan (input),
penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan mengeluarkan informasi geografis.
Dalam SIG, dunia nyata direpresentasikan dalam layar computer (Aqli, 2010).
2.7 Cohen’s Kappa
Cohen (1960) mengembangkan koefisien untuk mengukur kesepakatan antar
rater yang kemudian dikenal dengan koefisien kappa. PenggunaanKoefisien kappa
tepat digunakan ketika (a) rater yang dipakai tidak banyak. Biasanya satu subjek
dinilai oleh dua rater. (b) Skor hasil penilaiannya bersifat kategori. Biasanya juga
hanya dua kategori yang dikode 0 atau 1 (Widhiarso, W., 2005).
2.8 Uji Ketelitian Peta
Dalam pengujian peta orthophoto dapat diuji menggunakan pengujian
ketelitian peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) yang dikeluarkan melalui Peraturan
Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) No 15 Tahun 2014.
6
Target
Kegiatan I Dihasilkan Alat dan Bahan (Citra
Penyiapan Alat dan Bahan Landsat-8 dan Penyiapan
Software)
Kegiatan II Target
Dihasilkan Data Foto Udara dan
Pengambilan Data Lapangan
titik GCP
7
Target
Kegiatan III
Dihasilkan Perbedaan Akurasi
Analisis Data Landsat-8 dan antara Landsat-8 dan Foto Udara
Foto Udara dengan metode cohen’s kappa dan
uji ketelitian
Kegiatan IV Target
Pembuatan Peta Kerawanan Dihasilkan Data Secara Visual
Bencana Tanah Longsor dari antara Landsat-8 dan Foto
Landsat-8 dan Foto Udara Udara
Luaran
1. Artikel Ilmiah yang dipublikasi pada jurnal
2. Laporan kemajuan
3. Laporan Akhir
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, H.Z. 2003. Pengantar Bencana Gerakan Tanah. Bandung : Pusat Penelitian
Geoteknologi, LIPI.
Aqli, W 2010, ‘Analisa buffer dalam sistem informasi geografis untuk perencanaan
ruang kawasan’, inersia, vol. 6, no2, hh. 192-201.
Ardiansyah 2015, Pengolahan Citra Penginderaan Jauh Menggunakan ENVI 5.1
dan ENVI LiDAR, Jakarta Selatan, Lasbig Inderaja Islim
Arsyad, S 2010, ‘Konservasi tanah dan air’, UPT Produksi Media Informasi
Lembag a Sumberdaya, IPB, Bogor Press, Bogor.
Arsyad, U, Barkey, R, Wahyuni, & Matandung, KK 2018, ‘Karakteristik tanah
longsor di daerah aliran sungai tangka’, Jurnal Hutan dan Masyarakat,
vol. 10, no. 1, hh. 203-214.
Auliya, P, Bandi, S & Arief, LN 2017, ‘Efektivitas penentuan garis pantai
menggunakan citra resolusi tinggi dan resolusi menengah’, Jurnal
Geodesi Undip, vol. 6, no. 1, hh. 267-276.
Bappeda 2011 RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun 2017 - 2022. Jeneponto.
Barry NY, Ndiaye ML, Hauhouot C, Sambou B. 2019. Using Remote Sensing
Technics for Land Use Land Cover Changes Analyses from 1950s to
2000s in Somone Tropical Coastal Lagoon, Senegal. American Journal
of Remote Sensing, 7(2): 35-49.
BNPB (2011) Atlas Kebencanaan Indonesia 2011. Jakarta: Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.
Cohen, J 1960, ‘A coefficient of agreement for nominal scales’, Educational and
Psychological Measurement, vol. 20, no. 1, hh. 37‐46.
Jariyah, NA, & Pramono, IB 2012, ‘Aplikasi sidik cepat degradasi sub daerah aliran
sungai (sub das) dengan monitoring dan evaluasi kinerja SUB DAS
(lingkup kabupaten dominan)’, Pusat Penelitian dan Pengembangan,
Bogor.
Kentjana, AN 2013, ‘Pemetaan topografi untuk rencana jalur pipa migas dengan
metode fotogrametri berbasis wahana udara tanpa awak (UAV)’,
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, ITB, Bandung.
Prayudyaningsih, R 2011, ‘Teknologi biorehabilitasi lahan bekas tanah longsor
dengan pola agroforestri di kabupaten gowa sulawesi selatan’, Laporan
Hasil Penelitian Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan
Perekayasa TA 2011, Program Insentif Riset Terapan, Balai Penelitian
Kehutanan Makassar, (Tidak dipublikasikan).
Somantri, L 2008, ‘Pemanfaatan teknik penginderaan jauh untuk mengidentifikasi
kerentanan dan risiko banjir’, Jurnal Gea, Jurusan Pendidikan Geografi,
vol. 8, no. 2
Tanzeh, Ahmad 2011, ‘Metodologi penelitian praktis’, Yogyakarta, Teras.
Tian, Y, Chen, J, Xu, C, & Lingling, S, 2017, ‘Geometrical characteristics of
earthquake-induced landslides and correlations with control factors: a
case study of the 2013 Minxian, Gansu, China, Mw 5.9 event’,
Landslides, vol. 14.
Widhiarso, W 2005, ‘Mengestimasi Reliabilitas’, Yogyakarta, Fakultas Psikologi
UGM
11
Bulan Penanggung
No Jenis Kegiatan Keterangan
1 2 3 4 Jawab
Penyiapan Alat
1 Luring Ketua
dan Bahan
Pengambilan
2 Luring Anggota 2
Data
Ketua dan
3 Pengolagan Data Daring
Anggota 2
Monitoring dan Daring dan
4 Anggota 1
evaluasi Luring
Keberlanjutan
5 Daring Anggota 3
Program
Pembuatan Anggota 3
6 Laporan Daring dan
Kemajuan anggota 1
Pembuatan
7 Daring Anggota 3
Laporan Akhir
12
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Kristia Elizabeth D
13
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Azwar Akbar
14
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Putri Dewitasari
16
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-RE.
Kristia Elizabeth D