Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di Indonesia tergolong besar dan beragam dengan

jumlah murid lebih dari 50 juta dan tenaga pengajar sebanyak 2,6 juta yang

tersebar di lebih dari 250.000 sekolah di Indonesia. Hal ini menjadikan

Indonesia sebagai Negara dengan sistem pendidikan ke 4 terbesar di dunia

(setelah Cina, India, dan Amerika).

Akan tetapi, terlepas dari begitu besarnya upaya pemerintah dalam

mengembangkan sistem pendidikan di Indonesia, ternyata pendidikan masih

belum tersebar secara merata karena masih adanya keterbatasan akses di

Indonesia. Bahkan, berdasarkan data dari Global Education Monitoring

(GEM) Report 2016, UNESCO, kualitas pendidikan Indonesia masih perlu

ditingkatkan lebih baik lagi dibanding dengan Negara lain.

Dengan berkembangnya pendidikan yang baik, maka secara tidak

langsung menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Hal tersebut

juga tidak lepas usaha untuk dapat bersaing di era globalisasi. Upaya

mencerdaskan manusia Indonesia dilakukan dengan cara meningkatkan


kualitas pendidikan. Upaya mencerdaskan manusia Indonesia, juga telah jelas

dituangkan dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003,

pasal 3 yang menyebutkan bahwa.

“pendidikan nasional berfungsi mengembankan


kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. ( sisdiknas no 20 tahun 2003 )”.

Undang-Undang tersebut menyebutkan bahwa yang berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta mencerdaskan

kehidupan bangsa adalah pendidikan nasional. Oleh sebab itu pendidikan

nasional harus mempunyai kualitas yang baik, sehingga mampu untuk

mencapai fungsi dan tujuan dari pendidikan di Indonesia. Sementara Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, pasal 3 juga menyebutkan bahwa :

“Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya


potensi peserta didik untuk menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat,berilmu,cakap,kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung
jawab”.
Undang-Undang tersebut juga dengan jelas menyampaikan bahwa

yang menjadi tujuan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik.

Peserta didik yang dimaksud adalah siswa yang ada disekolah dan potensi

yang dimaksud adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa.

Mengingat pada fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional tersebut

maka jelas bahwa diharapkan melalui pendidikan nasional sumber daya

manusia yang berkualitas dan mampu bersaing dengan Negara-negara lain.

Artinya kita akan melihat manusia Indonesia yang berintelektual, manusia

Indonesia yang berkarakter dan dapat berprestasi untuk bersaing didunia.

Dikutip dari suara.com Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati

menegaskan pentingnya kerjasama antar pemangku kebijakan dalam

peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia. Saat ini,

berdasarkan penenlitian yang dilakukan oleh Bank Dunia, kualitas SDM

Indonesia berada pada petingkat 87 dari 157 negara sehingga masih perlu

perbaikan yang menyeluruh dengan dukungan semua pihak. Dari hasil

tersebut menunjukan bahwa tingkat pendidikan di Indonesia masih rendah dan

jauh dibandingkan dengan Negara-negara lain.

Kondisi tersebut jelas menunjukan bahwa terjadinya ketimpangan

yaitu antara harapan dengan kenyataan. Harapan dari adanya pendidikan

nasional yaitu mampu mengembangkan kualitas sumber daya manusia,


sehingga dapat bersaing di era global dengan Negara-negara lain. Namun

kondisi yang terjadi adalah sembaliknya pendidikan nasional belum mampu

secara maksimal mengembangkan mansia idonesia yang mampu bersaing

diera global. Ketimpangan tersebut menjadikan adanya maslah yaitu kualitas

pendidikan nasional yang masih kurang.

Kualitas pendidikan salah satunya ditentukan oleh suasana kondusif

dalam proses belajar. Suasana kondusif sangat mempengaruhi kondisi peserta

didik dalam mengikuti pembelajaran. Menurut Rianto (2007 : 1), tingkat

keberhasilan pembelajaran amat ditentukan oleh kondisi yang terbangun

selama pembelajaran. Kondisi pembelajaran yang semakin kondusif, maka

tingkat keberhasilan peserta didik dalam belajarnya akan semakin tinggi

begitu juga sebaliknya.

Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan

penting dalam pembentukan pribadi dan periaku individu. Sebuah proses

belajar mempunyai unsur-unsur yang penting didalamnya yang berpengaruh

terhadap hasil belajar itu sendiri. dalam suatu proses belajar pasti ada

hambatan-hambatan dan masalah yang dihadapi oleh siswa. Masalah-masalah

tersebut dapat diminimalisir dengan berbagai cara atau metode. Salah satunya

adalah dengan cara menguasai keterampilan-keterampilan belajar.

Keterampilan belajar dimaksud untuk meningkatkan kemampuan individu

dengan aspek terpenting dalam belajar, pertama untuk lebih memahami


konsep belajar untuk belajar, dan yang kedua menekankan implikasi praktis

dari konsep tersebut pada aplikasi nyata dalam aktivitas sehari-hari seperti

proses belajar mengajar, training, konseling, pengembangan program dan

melaksanakan program didalam lingkup akademik.

Keterampilan diartikan sebagai kemampuan seseorang terhadap suatu

hal yang meliputi semua tugas-tugas kecakapan, sikap, nilai dan kemengertian

yang semuanya dipertimbangkan sebagai sesuatu yang penting untuk

menunjang keberhasilannya didalam penyelesaian tugas ( Rusyadi dalam

yanto : 2005 )

Penjelasan diatas menjelaskan bahwa penerapan metode belajar dapat

melatih keterampilan siswa serta meningkatkan keterampilan siswa dalam

belajar. Atas dasar pembahasan di atas maka penulis mencoba untuk

mengetahui keefektifan penerapan metode belajar skills training (melatih

keterampilan) terhadap prestasi belajar siswa yang kemudian menjadi bahan

analisis skripsi dengan judul “Pengaruh Penerapan Metode Belajar Skills

Training Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada mata pelajaran kewirausahaan

di SMA ADI LUHUR JAKARTA”


B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas permasalahan yang dihadapi berkaitan

dengan prestasi belajar dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah keterampilan belajar peserta didik kelas X SMA ADI

LUHUR JAKARTA ?

2. Faktor-faktor apakah yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta

didik dalam mata pelajaran kewirausahaan ?

3. Bagaimanakah pengaruh penerapan metode skills training terhadap

prestasi belajar siswa ?

4. Adakah pengaruh penerapan metode skills training terhadap prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan ?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka dalam penelitian ini

terdapat batasan masalah, yaitu : pengaruh penerapan metode belajar skills

training terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran kewirausahaan kelas X

SMA ADI LUHUR JAKARTA.


D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, maka permasalahan

penelitian apakah ada pengaruh penerapan metode belajar skills traning

terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran kewirausahaan kelas X di SMA

ADI LUHUR JAKARTA.

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan di atas, maka tujuan penelitian di atas adalah

mengetahui pengaruh penerapan metode belajar skills traning terhadap

prestasi belajar pada mata pelajaran kewirausahaan kelas X di SMA ADI

LUHUR JAKARTA.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

a. Dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan proses

mengajar di kelas X pada mata pelajaran kewirausahaan di SMA ADI

LUHUR JAKARTA agar mencapai hasil belajar yang optimal.

b. Dijadikan sebagai bahan bacaan guna meningkatkan profesinya

sebagai guru.
2. Bagi Siswa

Sebagai masukan agar siswa mampu mengikuti kegiatan pembelajaran

dengan optimal pada mata pelajaran kewirausahaan di kelas X SMA ADI

LUHUR JAKARTA.

3. Bagi Penulis

Dijadikan sebagai bahan pustaka khususnya mengenai pelaksanaan proses

mengajar di sekolah-sekolah dan khususnya mengenai pengaruh motivasi

belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

kewirausahaan.

G. Sistematika Penulisan

Adanya sistematika penulisan adalah untuk mempermudah

pembahasan dalam penulisan. Sistematika penulisan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang

masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian serta sistematika penulisan.


BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN

HIPOTESIS

Merupakan teori yang digunakan untuk memecahkan masalah

dan analisa. Teori ini berisikan tentang tinjauan pustaka yang

menguraikan teori-teori yang berhubungan metode belajajar

skills training, prestasi belajar, kerangka berfikir, perumusan

hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Diuraikan mengenai tempat dan waktu penelitian, populasi dan

sampel, metode pengumpulan data, pengukuran metode,

pengambilan sampel dan teknik analisis data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBHASAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang deskripsi data hasil

penelitian, pengolahan data hasil penelitian atau penguji

persyaratan analisis, penguji hipotesis, pembahasan atau

interprestasi hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini dijelaskan mengenai simpul dan saran.

Anda mungkin juga menyukai