Anda di halaman 1dari 5

Resume

Analisis Psikologi QS. Al-Baqarah ayat 8-10

Nama : Dea Nofia S.

NIM : 201141065

Kelas : Psikologi Islam – 2B

Matkul : Tafsir Tematik Psikologi

Penyakit Hati
Masyarakat umum menilai sehat dari jasmani saja, padahal sehat yang sebenarnya
itu, ketika jasmani dan rohani dalam keadaan normal dan seimbang, tidak ada yang kurang
dan tak ada yang berlebihan.
Hakikatnya semua manusia terlahir dengan hati yang suci, lingkunganlah yang
membuatnya menjadi lebih baik atau bahkan menjadi lebih buruk. Sering kita dengar “fisik
yang sehat terdapat hati yang sehat pula”, tentu tidak dapat kita pungkiri bahwa seringkali
kita melakukan sesuatu atas persetujuan dari hati. Oleh karena itu, akan menjadi masalah jika
hati terserang oleh penyakit.
Menurut psikologi, penyakit hati merupakan sebuah kelainan kepribadian yang
ditandai oleh gangguan emosional yang mampu mengubah individu normal menjadi tidak
mampu mengatur dirinya untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Al-quran mengatakan bahwa hati adalah sumber dari beberapa penyakit, sedangkan
semua penyakit yang bersumber dari hati akan sangat berbahaya bagi kehidupannya sendiri
dan juga kehidupan orang lain.
Selain kepribadiannya yang terganggu seseorang yang sudah terserang penyakit
menjadi tidak mampu menghadapi dan memahami masalahnya sendiri.
Melalui perspektif islam, penyakit hati identik dengan sifat buruk dan tingkah laku
tercela seperti orang yang suka berbohong, suka mengingkari janji dan tidak dapat dipercaya.
Perilaku ini merupakan cerminan dari sifat nifaq. Orang yang melakukannya akan dipanggil
dengan sebutan orang munafiq. Salah satu orang yang diserang penyakit hati itu ialah orang
munafiq.

 Asal-usul munculnya orang munafik


Pada periode dakwah Rasulullah yang ke-2 ketika Rasulullah hijrah ke kota
Madinah, disana terdapat satu pemimpin dari Suku Khazraj bernama Abdullah bin Ubay
bin salul yang pada masa itu akan dinobatkan sebagai pemimpin Madinah, namun karena
kedatangan Rasulullah ke kota Madinah dengan agama yang baru, membuat rakyat
Madinah terpesona dengan agama yang penuh kedamaian itu. Akhirnya semua penduduk
Madinah tidak lagi meneruskan penobatan sang raja Madinah.
Abdullah bin Ubay bin salul merasa sakit hati lalu menyusun rencana balas
dendamnya dengan berpura-pura memeluk agama Islam. Kemunafikannya ini terbukti
pada peristiwa besar islam seperti pada perang Uhud Abdullah bin Ubay bin salul
menghasut 300 pasukan umat muslim sebelum berjihad dalam perang uhud. Maka kisah
ini tercatat dalam sejarah sebagai asal usal munculnya orang munafik dalam islam dan
Abdullah bin Ubay bin salul juga menjadi orang munafik pertama dalam catatan sejarah
Islam. Inilah yang menjadikan sebab beberapa ayat Al-Quran turun disebabkan oleh
orang munafik mengingat betapa pentingnya kita menjaga hati agar tidak termasuk
golongannya.
Hal ini telah disebutkan dalam Q.S Al-Baqarah ayat 8 yang artinya
Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari
akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.
Dari tafsir Ibnu Katsir nifak yaitu menampakkan kebaikan dan menutupi
keburukan. Seringkali kita mendengar istilah orang bermuka dua yang ada pada
masyarakat, hal ini dipandang sebagai aib, namun banyak diantara kita yang menganggap
itu lumrah terjadi di masyarakat, padahal Rasulullah bersabda yang artinya:
Telah menceritakan kepada kami  Qutaibah  telah menceritakan kepada kami  Al
Laits  dari Yazid bin Abu Hubaib  dari  Irak dari  Abu Hurairah, ia mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Manusia yang paling buruk adalah
yang bermuka dua (OPORTUNIS), yang mendatangi kaum dengan muka tertentu dan
mendatangi lainnya dengan muka.
Ibnu Katsir membagi nifak menjadi 2 :
1. Nifak i’tiqadi adalah munafik atas akidah atau keyakinan seperti yang dilakukan
oleh Abdullah bin ubay bin salul. Pelaku nifak intiqadi yaitu orang yang sudah mati
hatinya dan kelak dia akan dimasukkan ke neraka dan kekal di dalamnya.
2. Nifak amali adalah adalah munafik atas perbuatan atau tingkah laku, pelaku nifaq
‘amali adalah orang-orang yang hatinya telah sakit. Nifak ini akan dihukumi dosa
yang paling besar, ilmuwan psikologi memandang orang munafik sebagai pribadi
yang kepribadiannya bertentangan oleh apa yang mereka katakan dan sifatnya samar.
Munafik lebih sangat berbahaya dibandingkan musuh-musuh islam.
Tanpa kita sadari sifat -sifat orang munafik ini menjadi penyakit sosial utama di
masyarakat yang dapat kita jumpai di berbagai tempat oleh kalangan muda bahkan
kalangan tua sekalipun.
Beberapa karakteristik munafik yang bisa kita lihat dan rasakan pada
masyarakat diantaranya: ketika kita menemukan seseorang yang malas melakukan
ibadah, ketika bermain orang munafik akan selalu curang, seterusnya orang munafik
akan mendukung orang yang dibenci kaumnya, sikapnya mengikuti arah angin dan
tidak bisa tegas, ketika ia beribadah dia tidak bisa khusyu dan selalu ingin cepat-cepat
selesai melakukan ibadahnya. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah : 9 yang artinya:
Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka
hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari.
Dari tafsir Ibnu Katsir, Orang-orang munafik menipu seakan-akan mereka
beriman dengan menyembunyikan kekufurannya dan mereka meyakini bahwa mereka
sudah mampu menipu Allah sebagaimana mereka menipu orang orang beriman dan
mereka menyangka bahwa kebohongannya itu dapat mendatangkan manfaat untuk
dirinya sendiri.
Melalui ayat ini Allah membantah anggapan mereka karena Allah tidak akan
mampu mereka tipu melainkan mereka sendirilah yang sebenarnya sedang mereka tipu.
Orang-orang seperti mereka ini adalah orang-orang yang cara berfikir nya sudah kacau,
sehingga mereka tidak mampu memahami dan menghadapi masalahnya sendiri, karena
cara mereka mengelabui Tuhan hanya akan menjadi ketawaan logika saja, sebab semua
bentuk pengetahuan tersebut akan terungkap dan diungkap dengan jelas di yaumul
hisab nanti.
Bukan hanya gemar menipu, bahkan orang-orang munafik ini seringkali
bersandiwara dalam dunia nyata, sifat suka berpura-pura ini dilakukan cenderung
karena mengharap pujian orang lain. Layaknya orang yang sakit jiwa, mereka ini tidak
merasa bahwa dirinya sedang sakit, sebaliknya mereka menganggap bahwa dirinya
normal – normal saja, maka tak jarang mereka juga menganggap bahwa mereka jauh
lebih baik bahkan merasa paling penting diantara orang lain. Allah berfirman dalam QS.
Al-Baqarah : 10 yang artinya:
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan
mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta.
Dalam tafsir Ibnu Katsir juga, Ibnu dirait mengatakan ciri khas munafik ialah
orang-orang yang lisannya mengucapkan kebenaran namun hatinya mengingkarinya,
juga akan terlihat dalam perbedaan antara ucapan dan tingkah lakunya, serta akan
ditemukan perbedaan keadaan mereka pada pagi dan sore hari.
Tiap-tiap yang hidup di pasti akan mengalami kematian. Seorang muslim atau
muslimah yang telah dijemput ajalnya tentu akan melewati ujian oleh 2 malaikat dalam
kuburnya dan hanya akan ada 2 golongan orang yang tidak lulus dari ujian tersebut,
yakni golongan orang-orang kafir dan golongan orang-orang yang ada dalam hatinya
rasa ragu terhadap islam.
Dari tafsir Ibnu Katsir maurod atau penyakit yang ditimpakan pada diri seorang
munafik menuai beberapa versi pendapat diantaranya:
 Abdullah bin abbas memaknai maurod sbagai syak atau rasa ragu dan nifak.
 Iklima dan fouz memaknai maurod yaitu rasa riya.
 Abdullah bin zaid bin aslam memaknai maurod merupakan penyakit beragama,
bukan dalam tubuh manusia.
Dari pendapat tersebut, yang disetujui dan disepakati bersama bahwa maurod
adalah syak atau rasa ragu. Ragu yang dimaksud adalah rasa ragu yang ada didalam
hati mereka akan ajaran agama Islam dan keraguan ini terus bertambah ketika datang
dan mendengar ayat-ayat Al-Quran, sedang orang-orang munafik itu tidak mau
mengimaninya. Jika terus berulang seperti itu maka Allah akan mewafatkannya dalam
keadaan kafir / keluar dari islam.

 Tujuh kriteria kepribadian yang matang menurut ilmuwan ilmuwan Allport,


yaitu :
1. Memiliki perluasan diri
2. Memiliki hubungan hangat dengan orang lain
3. Memiliki rasa aman secara emosional
4. Memiliki persepsi realitis
5. Memiliki keterampilan
6. Memiliki pemahaman diri
7. Memiliki filsafat hidup yang Bersatu
Ada banyak hal yang baik dan mudah untuk dijadikan benteng agar mampu
mengontrol dan mengarahkan diri agar tidak terjerumus dalam golongannya, yaitu:
 Dengan menjauhi sifat iri dengki atau rasa yang tidak suka dan yang timbul ketika
kita melihat nikmat berlebihan dalam orang lain.
 Sifat suka berkhianat atau lalai dalam menjaga amanah.
 Menjauhi sifat riya’ dalam segala hal termasuk dalam beribadah
 Menjauhi sifat takabur karena merasa diri kita yang paling hebat diantara orang lain.
Semoga kita terhindar dari golongan orang munafik. Berikut terdapat doa agar
terhindar dari sifat munafik:
Allahumma inni a'udzu bika min kholilin makir 'ainahu taroyani, wa qolbuhu
yar'ani. Ina ro'a hasanatan dafanaha, wa in ro'a sayyi'atan adza'aha. Artinya: Ya Allah,
aku berlindung pada-Mu dari sahabat pengkhianat, kedua matanya selalu perhatian
padaku, tapi hatinya selalu mencari kesalahanku.

Anda mungkin juga menyukai