Anda di halaman 1dari 24

KEBIJAKAN DAN PROGRAM

BAN-S/M PROVINSI KALIMANTAN


TIMUR

Drs. Abdul Hadi, M.M


Ketua BAN-S/M Prov. Kaltim
KEBIJAKAN REFORMASI
SISTEM AKREDITASI
Permasalahan
Prosentase sekolah dengan akreditasi A dan B Hasil Ujian Nasional dan Capaian PISA
70,0
Akreditasi SD Akreditasi SMP 61,8
65,3
62,2
65,0
84,2 58,6 57,8 58,5
100 76,5 78 100 81 60,0 56,9
73,9 72 71,8 75 54,3 53,7
% SD Terakreditasi

68,7 68

% SMP Terakreditasi
52,8 52,151,051,6 52,8
55,0 51,1
49,0 48,7
80,28 50,0 45,6 45,246,7
50 50 71,61
63,01 60,35 45,0
52,15 48,8 40,0
35,46 33,45
0 0 35,0
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 30,0
SMP SMA IPA SMA IPS SMK
Target Capaian Target Capaian
2015 2016 2017 2018 2019

Akreditasi SMA Akreditasi SMK


100 81,83 83,41 84,6 100
Capaian PISA 2003-2015
77,2 79,1 72,68
% SMA Terakreditasi

% SMK Terakreditasi

402
80 80 60,17 393 396 397
53,8 56,6 400 382 403
60 73,51 60 393
383 382
40 60,39 40 58,27 61,63 65 391 386
46,67 20 40,57 375
20 350 371
28,23 26,2 360
0 0
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
300
Target Capaian 2003 2006 2009 2012 2015
Target Capaian
READING MATHS SCIENCE
Mengapa Perlu Reformasi?

Refleksi 20 tahun akreditasi Evaluasi diri Temuan

Korelasi perkembangan Review kajian- Perlu reformasi


status akreditasi dan kualitas kajian empirik manajemen agar
pendi-dikan lemah akreditasi dan akreditasi lebih
kinerja sistem efisien & efektif,
Muncul pertanyaan terkait pendidikan tanpa backlog
efektivitas proses akreditasi
mendukung penjaminan Kajian pustaka, Perlu mengganti
mutu dan peningkatan diskusi dengan Instrumen agar
kualitas pendidikan nasional berbagai nara lebih fokus pada
sumber ahli pengukuran
Muncul pertanyaan terkait kinerja sekolah
validitas instrumen akreditasi Diskusi internal,
analysis sistem Perlu memperkuat
Muncul pertanyaan terkait dan Instrumen rekomendasi agar
kredibilitas sistem dan tindak-lanjut lebih
manajemen akreditasi S/M Benchmarking
konkrit dan efektif
Instrumen Akreditasi (IASP2020)

PROSES
MANAJEMEN PEMBELA- PERFORMANCE
SEKOLAH JARAN BASED
Data primer:
MUTU ▪ Telaah
LULUSAN Dokumen
▪ Observasi
MUTU
GURU ▪ Wawancara
▪ FGD
COMPLIANCE
BASED BIAYA
KURIKU
Data sekunder: LUM
▪ Dapodik
▪ Emis PENILAI- SAR-
▪ Rapot Mutu AN PRAS
KERANGKA PIKIR IASP-2020 (1)
1. Penekanan diberikan kepada kinerja (performance) satuan pendidikan ketimbang pemenuhan
persyaratan administratif (compliance).
2. Kinerja satuan pendidikan difokuskan kepada empat komponen utama:
• mutu lulusan,
• proses pembelajaran,
• mutu guru, dan
• manajemen sekolah
Dengan asumsi bahwa mutu lulusan merupakan hasil dari proses pembelajaran, mutu guru, yang
didukung oleh manajemen sekolah/madrasah yang efektif dan efisien.
KERANGKA PIKIR IASP-2020 (2)
3. Penilaian akreditasi untuk keempat komponen kinerja tersebut menggunakan teknik
• telaah dokumen,
• observasi,
• wawancara, dan
• Angket
4. Untuk pemenuhan persyaratan menggunakan data yang bersumber dari
DAPODIK, EMIS, dan PMP
PERBANDINGAN PERANGKAT
AKREDITASI 2017-IASP 2020
PERANGKAT AKREDITASI 2017 IASP2020
Menilai kelayakan sekolah/madrasah Menilai kelayakan sekolah/madrasah
mengacu pada 8 Komponen SNP mengacu pada 4 Komponen Mutu

Visitasi dilakukan dalam rangka Visitasi dilakukan dalam rangka


Validasi, Verifikasi, dan Klarifikasi Data Verifikasi dan Klarifikasi Data
Bukti kelayakan lebih dominan berupa Bukti kelayakan lebih dominan berupa
data Compliance (Pemenuhan) data Performance (Kinerja)

Opsi Jawaban Butir Pernyataan Opsi Jawaban Butir Pernyataan


merupakan pemenuhan SNP yang merupakan capaian kinerja dengan
dinyatakan dengan huruf A,B,C,D,E yang dinyatakan dengan level 1,2,3,4
IASP
2020
PENILAIAN IASP 2020
▪ Indikator Pemenuhan Mutlak (IPM): Indikator ini MUTLAK HARUS dipenuhi oleh SM
sebelum dilakukan proses audit DIA. SM yang berdasarkan data tidak memenuhi IPM, maka tidak
menjadi sasaran akreditasi. Harapannya, sekolah yang telah memenuhi IPM, setelah divisitasi oleh
asesor tidak menghasilkan kriteria TT (Tidak Terakreditasi), meskipun masih mungkin saja terjadi.

▪ Indikator Pemenuhan Relatif (IPR): indikator ini menjadi bagian dari sistem skoring
seperti indikator performance, tetapi didasarkan data sekunder. Skor IPR akan berkontribusi
terhadap skor akhir dalam penentuan hasil akreditasi SM. Skoring IPR dilakukan secara sistem
berdasarkan data sekunder/dokumen. Sumber data IPR adalah Dapodik/Emis

▪ Indikator Kinerja : indikator ini akan diverifikasi dan diklarifikasi data yg sudah
diisikan oleh S/M melalui Sispena oleh Asesor. Asesor akan menggali data melalui
wawancara, telaah dokumen, observasi dan angket kepada pihak terkait di S/M.
Penggalian data dititik beratkan pada data kinerja (performance)
SUMBER DATA INDIKATOR
PEMENUHAN MUTLAK DAN RELATIF
Sumber Data Karakteristik
DAPODIK • Dikumpulkan secara kontinyu, jelas proses pengumpulan
data, validasi dan verifikasinya
• Mudah diakses secara sistem oleh BAN
• Meskipun belum lengkap, tetapi terlengkap dibanding yang lain

EMIS ▪ Data belum lengkap


▪ Sering terjadi kendala sistem
▪ SDM minim

PMP • Dikumpulkan secara kontinyu


• Indikator dan sub-indikator yang saat ini ada
berkorelasi rendah dengan hasil akreditasi

PUSPENDIK • Data UN dikumpulkan secara kontinyu (valid dan akurat)


• Mudah diakses oleh sistem
Alur Sistem Akreditasi 2021
MEKANISME DASBOR
Penjelasan Alur Sistem Akreditasi 2021 (1)
Alur mekanisme dasbor monitoring
1. BAN-S/M menggunakan data yang sudah diinput melalui system yang terintegrasi di
Kemendikbud dan Kemenag (Dapodik, EMIS, atau system lain yang tersedia) yang sesuai
dengan indikator mutu yang telah ditetapkan.
2. BAN-S/M melalui aplikasi dasbor melakukan pemeriksaan kelengkapan dan validitas data
yang akan digunakan untuk memprediksi perkembangan mutu sekolah/madrasah.
3. Apabila hasil pemeriksaan data melalui dasbor menunjukan ketidaklengkapan dan/atau
ketidakvalidan data, maka BAN-S/M berkoordinasi dengan BAN-S/M Provinsi dan
pihak terkait.
4. Dasbor akan memprediksi status mutu sekolah/madrasah berdasarkan model
prediksi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu: (a) sekolah/madrasah dengan mutu yang
tetap (status quo), (b) sekolah/madrasah dengan mutu meningkat,
(c) sekolah/madrasah dengan mutu menurun.
Penjelasan Alur Sistem Akreditasi 2021 (2)
Alur mekanisme dasbor monitoring
5. Sekolah/madrasah dengan mutu yang tetap akan diperpanjang sertifikat akreditasinya
secara otomatis.
6. Sekolah/madrasah yang mutunya meningkat dan terverifikasi dengan data dasbor tetapi
tidak mengajukan untuk reakreditasi, statusnya akan diperpanjang secara otomatis.
7. Sekolah/madrasah yang mutunya meningkat dan terverifikasi dengan data dasbor yang
mengajukan untuk reakreditasi akan menjadi sasaran akreditasi.
8. Sekolah/madrasah yang mutunya menurun dan terverifikasi dengan data dasbor akan
dijadikan sasaran akreditasi.
9. Pengambilan keputusan dilakukan bersama antara BAN-S/M dan BAN-S/M Provinsi
untuk perpanjangan otomatis atau akan menjadi sasaran akreditasi;
10. BAN-S/M dan BAN-S/M Provinsi melakukan verifikasi terhadap laporan masyarakat
untuk memastikan keputusan apakah laporan tersebut diterima atau ditolak.
Alur Sistem Akreditasi SM 2021
GARIS BESAR KEBIJAKAN DAN
PROGRAM AKREDITASI 2021
KEBIJAKAN AKREDITASI 2021
AKREDITASI BARU AKREDITASI ULANG

Pelaksanaan Akreditasi dilakukan dengan metode Luring Pelaksanaan Akreditasi dilakukan secara daring
dan daring

Catatan: Pelaksanaan luring dengan memperhatikan kebijakan daerah terkait COVID-19


TARGET SASARAN AKREDITASI
SEKOLAH/MADRASAH 2021
Sasaran Sasaran
Sekolah/Madrasah Asesor Sekolah/Madrasah Asesor
NO Provinsi NO Provinsi
VISITASI VISITASI
Baru Re-Akreditasi Luring Daring Jumlah Otomasi Jumlah Total Rekrutmen Baru Re-Akreditasi Luring Daring Jumlah Otomasi Jumlah Total Rekrutmen

1 ACEH 28 204 119 113 232 2884 3116 40 16 JAWA TIMUR 80 939 502 517 1019 13349 14368 80
2 SUMATERA UTARA 35 294 167 162 329 4166 4495 40 17 BALI 22 92 63 51 114 1296 1410 20
3 RIAU 88 213 183 118 301 2959 3260 80 18 NUSA TENGGARA BARAT 66 188 150 104 254 2626 2880 80
4 KEPULAUAN RIAU 41 67 71 37 108 747 855 20 19 NUSA TENGGARA TIMUR 361 272 483 150 633 3528 4161 220
5 JAMBI 36 87 75 48 123 1208 1331 0 20 KALIMANTAN BARAT 7 269 128 148 276 3847 4123 100
6 SUMATERA BARAT 77 223 177 123 300 3113 3413 80 21 KALIMANTAN TENGAH 49 189 134 104 238 1728 1966 60
7 SUMATERA SELATAN 45 167 120 92 212 2345 2557 0 22 KALIMANTAN SELATAN 48 128 105 71 176 1787 1963 0
8 LAMPUNG 171 201 261 111 372 2710 3082 60 23 KALIMANTAN TIMUR 41 91 81 51 132 1254 1386 20
9 BENGKULU 13 82 49 46 95 1162 1257 0 24 KALIMANTAN UTARA 15 45 35 25 60 213 273 20
10 Kepulauan Bangka Belitung 8 52 31 29 60 407 467 0 25 SULAWESI UTARA 31 67 61 37 98 934 1032 20
11 BANTEN 293 236 399 130 529 3076 3605 160 26 GORONTALO 14 60 41 33 74 839 913 20
12 JAWA BARAT 609 958 1040 527 1567 13089 14656 180 27 SULAWESI BARAT 89 154 158 85 243 596 839 60
13 D.K.I. Jakarta 21 123 76 68 144 1745 1889 0 28 SULAWESI SELATAN 63 287 192 158 350 4034 4384 80
14 JAWA TENGAH 38 749 375 412 787 10673 11460 0 29 SULAWESI TENGAH 39 175 117 97 214 1689 1903 40
15 D.I. Yogyakarta 12 85 50 47 97 1210 1307 0 30 SULAWESI TENGGARA 59 366 223 202 425 1207 1632 100
31 Maluku 220 63 248 35 283 675 958 80
PRIORITAS SASARAN VISITASI
32 MALUKU UTARA 28 57 53 32 85 785 870 20
1. Sekolah/Madrasah Baru Yang Telah Meluluskan 33 Papua 449 0 449 0 449 980 1429 100
2. Sekolah/Madrasah Baru Yang Akan Meluluskan Pada Tahun 2021 34 PAPUA BARAT 18 52 41 29 70 527 597 20
3. Sekolah/Madrasah Tidak Terakreditasi (TT) Tahun 2018 Atau Tahun Sebelumnya
4. Sekolah/Madrasah Re-Akreditasi Lainnya Selin TT
3214 7235 6457 3992 10449 93388 103837 1800
(Dengan Prioritas yang Sudah Kadaluarsa Lebih Lama (Sebelum Perpanjangan)
PRIORITAS KEBIJAKAN AKREDITASI 2021

▪ SM yang telah meluluskan


Akreditasi Baru ▪ SM yang akan meluluskan di tahun 2021

Akreditasi Ulang
▪ SM peringkat TT tahun 2018 dan sebelumnya

Sasaran tiap provinsi yang tidak masuk kuota akreditasi 2021 akan diperpanjang
secara otomatis dengan masa berlaku 5 tahun.
STRATEGI PELAKSANAAN
VISITASI 2021

1. BAN-S/M P diberikan opsi melaksanakan visitasi paling cepat bulan April (dengan
syarat sudah melaksanakan MoU). Visitasi dilakukan daring dengan prioritas SMA/MA
dan SMK.

2. Pelaksanaan Visitasi secara daring dan luring untuk semua jenjang dilakukan pada bulan Juni-
Oktober.

3. Dengan ketentuan di atas, estimasi pencairan anggaran bisa dilakukan dengan ketentuan 70% (Januari-
September) dan 30% (Oktober-Desember)
PELATIHAN ASESOR

Pelatihan Asesor Baru Pelatihan Asesor Lama


(Refreshing)

Dilakukan untuk BAN-S/M P Dilaksanakan selama 3 kali


yang kekurangan asesor diikuti oleh asesor yang
(jumlahnya terbatas) sama untuk penguatan
kompetensi
PELATIHAN PELATIH
ASESOR (PPA)

BAN-S/M melaksanakan PPA dilaksanakan dalam 2 bentuk:

1. PPA untuk anggota BAN-S/M Provinsi Baru

2. PPA untuk anggota BAN-S/M Provinsi Lama


Strategi 1 Strategi Pelaksanaan Program
Penerbitan Pedoman
dan POS Akreditasi di Akreditasi Sekolah/Madarah 2021
awal tahun
Strategi 7 Strategi 2
Perpanjangan Status Akreditasi
secara otomatis bagi SM di luar Percepatan
sasaran dan telah habis masa Penetapan Kuota dan
berlaku sertifikatnya pelaksanaan MoU

Strategi 3
Peningkatan kapasitas
dan integritas Asesor
Strategi 6 sesuai spirit paradigma
IASP-2020
Pelaksanaan visitasi
Kombinasi Daring dan
Luring

Strategi 5
Penyusunan
Instrumen (suplemen) Strategi 4
untuk visitasi SM Pengembangan Dashboard
daerah 3T Monitoring System untuk
menunjang Otomasi Akreditasi

Anda mungkin juga menyukai